Anda di halaman 1dari 31

GHARIB AL-QUR’AN

Term ‫ نفق‬،‫ كفر‬،‫شرك‬

Dosen Pengampu:
Hidayatullah, MA.

Disusun Oleh:

Sardana (211410167)
Suwandi (211410119)
Kun Khoiro Umam al-Muafa (211410115)
Muhammad Nawawi (211410172)

Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir


Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas PTIQ Jakarta
2023 M
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami sampaikan ke hadirat Allah Swt. Shalawat dan
salam juga disampaikan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad saw., serta
sahabat dan keluarganya, yang berkat perjuangan beliau, kita bisa keluar dari zaman
Jahiliyyah ke zaman Islamiyyah.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Gharib Al-Qur’an pada
Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam,
Universitas PTIQ Jakarta, alhamdulillah, dengan berkah dan limpahan karunia
nikmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gharib Al-Qur’an;
Term ‫ نفق‬،‫ كفر‬،‫”شرك‬. Dalam penulisan ini, kami menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun penyusunannya.
Terima kasih kepada Ustadz Hidayatullah, MA. selaku dosen pengampu mata
kuliah Gharib Al-Qur’an yang telah memberi arahan dan bimbingannya, serta kepada
seluruh pihak yang ikut membantu dan mendukung dalam proses pembuatan makalah
ini.

Jakarta, 12 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................2


DAFTAR ISI ..............................................................................................................3
BAB I ..........................................................................................................................4
PENDAHULUAN ......................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................5
PEMBAHASAN ........................................................................................................5
Term (‫ )شرك‬.................................................................................................................5
A. Pengertian Term (‫ )شرك‬....................................................................................5
B. Derivasi Term (‫ )شرك‬dalam Al-Qur’an ..........................................................6
C. Makna Term (‫ )شرك‬dan Macam-macamnya dalam Al-Qur’an .....................17
D. Aplikasi Pemaknaan Term (‫ )شرك‬dalam QS. Az-Zumar ayat 29 ..................19
Term (‫ )كفر‬.................................................................................................................20
A. Pengertian Term (‫ )كفر‬....................................................................................20
B. Derivasi Term (‫ )كفر‬dalam Al-Qur’an ...........................................................21
C. Makna Term (‫ )كفر‬dalam Al-Qur’an..............................................................23
D. Aplikasi Pemaknaan Term (‫ )كفر‬dalam QS. Ibrahim Ayat 22 .......................25
Term (‫ )نفق‬.................................................................................................................26
A. Pengertian Term (‫ )نفق‬....................................................................................26
B. Derivasi dan Makna Term (‫ )نفق‬dalam Al-Qur’an.........................................26
BAB III .....................................................................................................................30
PENUTUP ................................................................................................................30
A. Kesimpulan....................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................31

3
BAB I
PENDAHULUAN

Mempelajari gharib Al-Qur’an merupakan sebuah keharusan bagi siapa saja


yang hendak memahami isi kandungan Al-Qur’an ditinjau dari susunan kalimat-
kalimatnya. Jika dicermati, terkadang ada kalimat-kalimat Al-Qur’an yang butuh
ketelitian dan kecermatan dalam memahaminya agar seorang peneliti Al-Qur’an
terhindar dari kekeliruan dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an.
Terkadang gharib Al-Qur’an terdapat pada kata-katanya (gharib al-alfadz),
terkadang pada susunan yang tidak seperti pada umumnya (gharib at-tarkib), dan
terkadang pula terjadi pada kata-kata yang sulit dimengerti (gharib al-ma’na). Dahulu
ketika Rasulullah saw. masih hidup, para sahabat bertanya kepada Rasulullah jika
mendapati kata-kata dalam Al-Qur’an yang mereka tidak mengerti, hingga dalam
kesempatan yang sama para sahabat pun akhirnya mendapatkan jawaban langsung
dari beliau tentang apa yang mereka tidak mengerti dari maksud dan kalimat-kalimat
tertentu yang ada dalam Al-Qur’an.
Memahami gharib Al-Qur’an bisa dilakukan dengan langkah-langkah mencari
penjelasan ayat dengan ayat lainnya yang saling berkaitan, atau menjelaskan dengan
hadis Rasulullah saw. jika ditemukan penjelasannya dari Nabi saw., lalu jika tidak ada
penjelasan dari ayat dan hadis, bisa dilakukan dengan menelusuri perkataan para
sahabat tentang makna suatu ayat atau suatu kalimat Al-Qur’an, bisa juga dicari
maknanya dari sintaksis Arabnya (nahwu-sharaf-nya) serta bisa juga dicari makna
kalimat terkait dari sumber syair-syair Arab kuno, atau dari segi Asbabun Nuzul dan
Munasabah ayatnya.
Berikut akan diuraikan mengenai term ‫ نفق‬،‫ كفر‬،‫ شرك‬yang tersebar dalam Al-
Qur’an yang dengan memahami aspek-aspek terkait kalimat di atas, maka seorang
peneliti Al-Qur’an akan terhindar dari kekeliruan dalam memahami maksud ayat dan
kalimat tertentu dalam Al-Qur’an. Selain itu, pemahaman akan gharib Al-Qur’an akan
semakin menambah penguatan analisis seorang penafsir Al-Qur’an serta dapat
meningkatkan kemampuan tadabbur Al-Qur’an yang sesuai dengan makna yang
dimaksud dalam ayat tersebut.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Term (‫)رشك‬
A. Pengertian Term (‫)شرك‬
Kalimat ‫ شرك‬merupakan sebuah kalimat dalam bahasa Arab yang memiliki
pola tashrif (perubahan kata)1: ً‫ ش َْر ًكا َوش َِر ًكا َوش ِْر َكةً َوش َِر َكة‬- ‫ َي ْش َرك‬- َ‫ ش َِرك‬dengan isim fa’il
nya adalah ‫َارك‬ ِ ‫ ش‬dengan pola wazn ‫ فَاعِل‬karena merupakan bentuk fi’il tsulatsi
mujarrad yang terdiri dari tiga huruf. Kalimat tersebut bermakna “berserikat,
bersekutu”.2 Kalimat ‫ شرك‬dalam bentuk mashdar (kata dasar) hanya ditemukan dalam
satu tempat di dalam Al-Qur’an, yakni dalam bentuk kata ‫ الش ِْرك‬. Bentuk shigat
mubalaghah-nya ditemukan dalam bentuk kata ‫ش َِريك‬, yang maknanya adalah
“berlebihan atau banyak melakukan” dalam suatu perbuatan. Sedangkan bentuk
jamak dari mashdar (kata dasar) nya ‫ الش ِْرك‬ialah dan ‫ ش َركَاء‬yang bermakna “sekutu-
sekutu”3.
Dikatakan bahwa ‫ الش ِْركَة‬dan ‫َاركَة‬ َ ‫ ْالمش‬artinya bercampurnya kepemilikan
(berserikat, bersekutu), hal ini terjadi apabila sesuatu dapat ditemukan pada dua orang
atau lebih, baik sesuatu yang dimiliki itu berupa fisik maupun sifat.4 Adapun jika kata
‫ شرك‬diberi tambahan huruf hamzah dengan pola wazn ‫ أ َ ْفعَ َل‬maka berubah menjadi َ‫أ َ ْش َرك‬
yang bermakna “menjadikan sekutu, memberi bagian dalam sesuatu hal”.5 Kalimat
َ‫ أ َ ْش َرك‬memiliki pola perubahan kata (tashrif)6: - ‫ م ْش ِرك‬- ‫ َوم ْش َر ًكا‬- ‫ إِ ْش َرا ًكا‬- ‫ ي ْش ِرك‬- َ‫أ َ ْش َرك‬
‫ م ْش َرك‬- ْ‫ ََل ت ْش ِرك‬- ْ‫ أ َ ْش ِرك‬- ‫ م ْش َرك‬dengan isim fa’il-nya adalah ‫ م ْش ِرك‬dengan pola wazn ‫م ْفعِل‬
karena merupakan bentuk fi’il tsulatsi dengan tambahan satu huruf, yakni huruf
hamzah.
Jika fi’il (kata kerja) ‫ شرك‬diberi tambahan dua huruf dengan pola wazn ‫اِ ْفتَعَ َل‬
menjadi َ‫ اِ ْشت ََرك‬dengan isim fa’il-nya adalah ‫ م ْفتَعِل‬, maka menjadi ‫م ْشت َِرك‬.7 Dalam Al-
Qur’an, akan banyak sekali ditemukan kata ‫ شرك‬dengan beragam derivasinya.
Terlebih lagi, berdasarkan analisis data yang penulis lakukan dengan pencarian
berdasarkan kata kunci, kalimat yang banyak sekali ditemukan ialah dalam bentuk
fi’il (kata kerja), baik yang berupa fi’il madhi (lampau), mudhari’ (sekarang, atau akan
datang), ataupun dalam bentuk fi’il amr (perintah) yang semuanya itu mengikuti wazn
‫ ي ْفعِل‬- ‫أ َ ْفعَ َل‬, yakni ‫ ي ْش ِرك‬- َ‫أ َ ْش َرك‬. Selain dengan pola tersebut, kata ‫ شرك‬juga banyak

1
Bin Mahfudz, “Kamus Bin Mahfud : Arab - Indo - Apps on Google Play,” diakses
pada 04 Oktober 2023, https://play.google.com/store/apps/details?id=com.binmahfud.
kamusarab&hl=en.
2
Almaany Team, “ ‫ قاموس عربي عربي و قاموس‬- ‫قاموس ومعجم المعاني متعدد اللغات والمجاَلت‬
‫عربي انجليزي ثنائي‬,” diakses pada 04 Oktober 2023, https://www.almaany.com.
3
Almaany Team, “ ‫ قاموس عربي عربي و قاموس‬- ‫قاموس ومعجم المعاني متعدد اللغات والمجاَلت‬
‫عربي انجليزي ثنائي‬.”
4
Ar-Raghib al-Ashfahani, Al-Mufradat fi Gharib Al-Qur’an (Makkah: Maktabah
Nizar Mushthafa al-Bazi, 1445 H), h. 341.
5
Almaany Team, “ ‫ قاموس عربي عربي و قاموس‬- ‫قاموس ومعجم المعاني متعدد اللغات والمجاَلت‬
‫عربي انجليزي ثنائي‬.”
6
Bin Mahfudz, “Kamus Bin Mahfud.”
7
Bin Mahfudz, “Kamus Bin Mahfud.”

5
ditemukan dengan bentuk isim fa’il (subjek) berupa ، َ‫ م ْش ِركِين‬، َ‫ م ْش ِركون‬،‫ م ْش ِركَة‬،‫م ْش ِرك‬
‫ م ْش ِركَات‬،‫ م ْش ِركَات‬yang bermakna sebagai pelaku atas perbuatan tersebut.

B. Derivasi Term (‫ )شرك‬dalam Al-Qur’an


Berikut ragam bentuk perubahan kata ‫ شرك‬yang ditemukan dalam Al-Qur’an:
1. Kata ‫ الش ِْرك‬yang hanya ditemukan sebanyak dua kali, dalam:
1) Q.S. Luqman [31]: 13
ٞ ‫ٱلۡش َك لَ ُظلۡ ٌم َعظ‬ َّ ۡ ۡ ُ َ َّ َ ُ َٰ َ ُ ُ َ َ ُ َ
ۡ ‫ٱّللٱِۖ إ َّن ِ ٱ‬ ۡ ُ َ ُۡ َ َ ۡ
١٣ ‫ٱيم‬ ‫ۡشك ب ٱ ٱ‬ ‫ِإَوذ قال لقمَٰن ٱِلبنٱهٱۦ وهو يعٱظهۥ يبَن َل ت ٱ‬
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar’.” (Q.S. Luqman [31]: 13)

2) Q.S. Fathir [35]: 40 َ ۡ ‫ۡرض أَ ۡم ل َ ُه ۡم ٱ‬ َۡ َُ


ۡ َٰ َ َ ‫ت أ ۡم َءاتَي َن َٰـ ُه ۡم ك َٱت َٰـبا َف ُه ۡم‬
‫َع بَيِ ٱ َنت ِم ۡٱن ُه بَل إٱن يع ُٱد‬ َّ ‫رشك ف‬
‫ٱلس َم َٰـ َو ⁠َٰٰ ٱ‬ ‫ٱ‬
َُ َ َ
‫ون َماذا خلقوا م َٱن ٱۡل ٱ‬ ‫أر ٱ‬
ً ‫ون َب ۡع ُض ُهم َب ۡع ًضا إ ََّل ُغ ُر‬
. ‫ورا‬ َ ُ َٰ َّ
‫ٱلظـل ٱم‬
‫ٱ‬
“...Perlihatkanlah kepada-Ku (bahagian) manakah dari bumi ini yang telah
mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam (penciptaan)
langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab sehingga
mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya?’
Sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebahagian dari mereka tidak
menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka.” (Q.S.
Fathir [35]: 40)

2. Kata ‫ ش َِريك‬ditemukan dalam Al-Qur’an dalam tiga tempat, yaitu dalam:


1) Q.S. Al-An’am [6]: 163
َ ‫ت َو َأنَا ۠ أَ َّو ُل ٱل ۡ ُم ۡسلٱم‬
١٦٣ ‫ٱني‬ ُ ‫يك َ َُل ِۖۥ َوب َذَٰل َٱك أُم ۡٱر‬
َ َ َ
‫رش‬
‫ٱ‬ ‫َل ٱ‬
“Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku
dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).”
(Q.S. Al-An’am [6]: 163)

2) Q.S. Al-Isra’ [17]: 111


ُّ َ ِ ٞ ِ َ ُ َّ ُ َ ۡ َ َ ۡ ُ ۡ
ۡ ِ ‫ٱَّل ِل ِۖ َو َك‬
ُ‫ّبه‬ ٞ َ ُ َّ ُ َ ۡ َ َ ٗ َ َ ۡ َّ َ ۡ َ َّ َّ ُ ۡ َ ۡ َُ
‫ٱ ٱ‬ ‫ك ولم يكن َلۥ و ٱل مٱن‬ ‫رشيك ٱف ٱلمل ٱ‬
‫وق ٱل ٱۡلمد ٱّللٱ ٱَّلٱي لم يتخٱذ وَلا ولم يكن َلۥ ٱ‬
ۡ َ
َ ‫كب‬
١١١ ‫يَۢا‬ ‫ت ٱ‬
“Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan
tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang
memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang
sebesar-besarnya’.” (Q.S. Al-Isra’ [17]: 111)

3) Q.S. Al-Furqan [25]: 2


َّ ُ َ َ َ َ ۡ ُ ۡ ٞ َ ُ َّ ُ َ ۡ َ َ ٗ َ َ ۡ َّ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ َ َّ ُ ۡ ُ ُ َ َّ
ۡ َ ‫ُك‬
ُ‫َشءٖ َف َق َّد َرهۥ‬ ‫ك وخلق‬ ‫رشيك ٱف ٱلمل ٱ‬ ‫ۥ‬ ‫َل‬ ‫ن‬‫ك‬‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬‫و‬ ‫ا‬‫َل‬ ‫و‬ ‫ٱذ‬
‫خ‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬‫و‬ ‫ۡرض‬
‫ٱ‬ ‫ٱَّلٱي َلۥ ملك ٱلسمَٰو َٰ ٱ‬
‫ت وٱۡل‬
‫ٱ‬
ٗ ‫َت ۡقد‬
٢ ‫ٱيرا‬

6
“Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan
dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya.” (Q.S. Al-Furqan [25]: 2)

3. Kata ‫ ش َركَاء‬ditemukan dalam Al-Qur’an dalam 30 tempat dalam Al-Qur’an,


yaitu dalam:

َ ۡ ‫وَص ب َها ٓ أَ ۡو َديۡن َغ‬ ۡ َ ْٓ ُ َ َ


1) Q.S. An-Nisa [4]: 12
َ‫ي ُم َضا ٓ ِر َوصٱ َّي ٗة ِمٱن‬ َٰ َ ُ‫ث ٱم َۢن َب ۡع ٱد َوصٱ َّيةٖ ي‬
ِۚ ‫ٱ‬
ُ ُّ
‫ل‬ ‫ٱثل‬ ‫ف‬‫ٱ‬ ُ ٓ ‫رش ََك‬
‫ء‬ ََ‫ك‬
َ ُ ‫َث مٱن َذَٰل َٱك َف ُه ۡم‬ ‫ فإٱن َكنوا أ‬...
ٖ ٍ ‫ٱ‬
ٞ َ
١٢ ‫ٱيم حل ٱيم‬ ُ َّ ‫ٱّللٱه َو‬
ٌ ‫ٱّلل َعل‬ َّ

“...Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka
bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat
olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat
(kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at
yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Penyantun.” (Q.S. An-Nisa [4]: 12)

2) Q.S. Al-An’am [6]: 22


َ ُ َ ُ ُ َ َّ ُ ُ ُ ٓ َ َ ُ َ ۡ َ ْ ٓ ُ َ ۡ َ َ َّ ُ ُ َ َّ ُ ٗ َ ۡ ُ ُ ُ ۡ َ َ ۡ َ َ
٢٢ ‫نت ۡم ت ۡزع ُمون‬‫ويوم َنۡشهم َجٱيعا ثم نقول ل ٱَّلٱين أرشكوا أين رشَكؤكم ٱَّلٱين ك‬
“Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya
kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: ‘Di manakah
sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?’.”
(Q.S. Al-An’am [6]: 22)

3) Q.S. Al-An’am [6]: 94


ُ ‫ى َم َع‬
ۡ‫كم‬ َٰ ‫ك ۡم َو َرا ٓ َء ُظ ُهورٱ ُك ۡمِۖ َو َما نَ َر‬ َ َّ ُ ۡ َ َ َ َّ َ َ َّ َ ۡ ُ َٰ َ ۡ َ َ َ َ َٰ َ َٰ َ ُ َ ُ ُ ۡ ۡ َ َ َ
ُ َٰ‫خ َّولۡ َن‬ ‫جئتمونا فردى كما خلقنكم أول مرة ٖ وتركتم ما‬ ‫ولقد ٱ‬
َ ُ ُ ۡ َ ۡ ُ ُ َّ ُ َ َّ َ َ ۡ ُ َ ۡ َ َ َّ َ َّ َ َ ْ ُ َٰٓ َ َ ُ ۡ ُ ۡ ُ َّ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ َّ ُ ُ َ ٓ َ َ ُ
٩٤ ‫شفعاءكم ٱَّلٱين زعمتم أنهم فٱيكم رشكؤا لقد تقطع بينكم وضل عنكم ما كنتم تزعمون‬
“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana
kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di
dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat
besertamu pemberi syafa’at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-
sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara
kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap
(sebagai sekutu Allah).” (Q.S. Al-An’am [6]: 94)

4) Q.S. Al-An’am [6]: 100


َ ُ َ َٰ َ َٰ َ َ َ ُ َ َٰ َ ۡ ُ ۡ ۡ َ
١٠٠ ‫َل ع َّما يَ ٱصفون‬ َ َ َ َ َ ُ َ ْ ُ َ َ ۡ ُ َ َ َ َ َّ ۡ ‫رش ََك ٓ َء‬
َ ُ ‫ج َعلُوا ْ ٱ َّّللٱ‬
َ ‫َو‬
‫ي عٱل ٖ ِۚم سبحنهۥ وتع‬ ِۢ َٰ‫ٱۡلن وخلقهمِۖ وخ َرقوا َلۥ بن ٱني وبن‬
‫ت بٱغ ٱ‬ ‫ٱ‬
“Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah,
padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong
(dengan mengatakan): ‘Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan
perempuan’, tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha
Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan.” (Q.S. Al-An’am [6]: 100)

7
5) Q.S. Al-An’am [6]: 136
ۡ‫ٱۡش ََكٓئهم‬
َ ُ ‫ٱۡش ََكٓئ َنا ِۖ َف َما ََك َن ل‬
َ ُ ‫يبا َف َقالُوا ْ َهَٰ َذا ٱ َّّللٱ ب َز ۡع ٱمه ۡم َو َهَٰ َذا ل‬ ٗ ‫ٱۡل ۡرثٱ َو ۡٱۡلَنۡ َع َٰ ٱم نَ ٱص‬ َ
َ ۡ ‫ج َعلُوا ْ ٱ َّّللٱ م َّٱما َذ َرأ م َٱن‬
َ ‫َو‬
‫ٱٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬
َ ُ َۡ ٓ ٓ َ َ ُ َٰ َ ُ َ َ ُ َ َّ َ َ َ َ َّ َ ُ َ َ َ
١٣٦ ‫رشَكئ ٱ ٱه ۡمه َسا َء َما َيك ُمون‬ ‫فَل ي ٱصل إٱَل ٱّللٱِۖ وما َكن ٱّللٱ فهو ي ٱصل إٱَل‬
“Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan
ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan
persangkaan mereka: ‘Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami’.
Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak
sampai kepada Allah; dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka
sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan
mereka itu.” (Q.S. Al-An’am [6]: 136)

6) Q.S. Al-An’am [6]: 137 َ


َ ‫وه ۡم َو ٱِلَلۡب ُسوا ْ َعلَ ۡيه ۡم د‬
ُ َّ ‫ٱين ُه ۡمِۖ َول َ ۡو َشا ٓ َء‬
َ‫ٱّلل ما‬ ۡ ُ ‫رش ََك ٓ ُؤ ُه ۡم ل ٱ‬
ُ ‫ي ُد‬ َ ‫َو َك َذَٰل َٱك َز َّي َن ل َٱكث ٱي ِم َٱن ٱل ۡ ُم ۡۡشك‬
َ ُ ‫ٱني َق ۡت َل أ ۡو َلَٰ ٱده ۡٱم‬
‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ٖ
َ َُ َۡ ََ ۡ ُ ۡ َ َ ُ َُ َ
١٣٧ ‫فعلوهِۖ فذرهم وما يفَتون‬
“Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan
kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh anak-
anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi
mereka agama-Nya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak
mengerjakannya, maka tinggallah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.”
(Q.S. Al-An’am [6]: 137)

7) Q.S. Al-An’am [6]: َ 139


ُ‫رش ََكٓء‬
َ ُ ‫كن َّم ۡي َت ٗة َف ُه ۡم فٱيهٱ‬
ُ َ‫َع أ ۡز َوَٰج َنا ِۖ ِإَون ي‬ َ ُ َ َ ُ ُ ِ ٞ َ َ َٰ َ ۡ َ ۡ
َٰٓ َ َ ‫ُم َّر ٌم‬ َ ُُ َ ْ ُ ََ
‫ٱ‬ ‫ون هَٰ ٱذه ٱ ٱۡلنع ٱم خال ٱصة ٱَّلكورٱنا و‬‫وقالوا ما ٱف بط ٱ‬
ٞ ‫ٱيم َعل‬
١٣٩ ‫ٱيم‬ ٌ ‫حك‬ َ ‫جزيه ۡم َو ۡص َف ُه ۡم إنَّ ُهۥ‬ ۡ َ َ
‫ٱ‬ ‫سي ٱ ٱ‬
“Dan mereka mengatakan: ‘Apa yang ada dalam perut binatang ternak ini
adalah khusus untuk pria kami dan diharamkan atas wanita kami,’ dan jika
yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka pria dan wanita sama-sama boleh
memakannya. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan
mereka. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (Q.S.
Al-An’am [6]: 139)

8) Q.S. Al-A’raf [7]: 190


َ ُ ۡ ُ َّ َ ُ َّ َ َٰ َ َ َ َ ُ َٰ َ َ ٓ َ َ ٓ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ٗ َٰ َ َ ُ َٰ َ َ ٓ َّ َ َ
١٩٠ ‫ۡشكون‬
‫فلما ءاتىهما صل ٱحا جعَل َلۥ رشَكء فٱيما ءاتىهما فتعَل ٱّلل عما ي ٱ‬
“Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna,
maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah
dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa
yang mereka persekutukan.” (Q.S. Al-A’raf [7]: 190)

9) Q.S. Al-A’raf [7]: 195


ُ َ ٞ َ َ َ ٓ َ ُ ُۡ ٞ ُ ۡ َ ۡ َُ َۡ ٓ َ َ ُ َۡ َۡ ۡ َُ َۡ ٓ َ َ ُ ۡ َ ٞ ُ َۡ ۡ ََُ
‫ِصون ب ٱ َها ِۖ أ ۡم ل ُه ۡم َءاذان ي َ ۡس َم ُعون ب ٱ َهاه ق ٱل‬‫ألهم أرجل يمشون بٱها ِۖ أم لهم أي ٖد يبطٱشون بٱها ِۖ أم لهم أعني يب ٱ‬
ُ ََ ُ َّ ُ ۡ ُ َ ٓ َ َ ُ ْ ُ ۡ
‫ون فَل تنظ ُٱر ٱ‬
١٩٥ ‫ون‬ ‫ٱدعوا رشَكءكم ثم كٱيد ٱ‬

8
“Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan,
atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras,
atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai
telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: ‘Panggillah
berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah
tipu daya (untuk mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-ku)’.”
(Q.S. Al-A’raf [7]: 195)

10) Q.S. Yunus [10]: 28


ُ ‫رش ََك ٓ ُؤ ُهم َّما ُك‬
ۡ‫نتم‬ ُ ‫رش ََك ٓ ُؤ‬
َ ُ ‫ك ۡم َف َز َّيلۡ َنا بَيۡ َن ُه ۡمِۖ َو َق َال‬ ُ َ‫ك ۡم أ‬
َ ُ ‫نت ۡم َو‬ ُ َ‫رش ُكوا ْ َم ََكن‬ َ َ َّ ُ ُ َ َّ ُ ٗ َ ۡ ُ ُ ۡ َ َ ۡ َ َ
َ ۡ ‫ٱين أ‬ ُ ‫ويوم َن‬
‫ۡشهم َجٱيعا ثم نقول ل ٱَّل‬
َ َ َ
٢٨ ‫إٱيَّانا ت ۡع ُب ُدون‬
“(Ingatlah) suatu hari (ketika itu). Kami mengumpulkan mereka semuanya,
kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan
(Tuhan): ‘Tetaplah kamu dan sekutu-sekutumu di tempatmu itu’. Lalu Kami
pisahkan mereka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka: ‘Kamu sekali-kali
tidak pernah menyembah kami’.” (Q.S. Yunus [10]: 28)

11) Q.S. Yunus [10]: 34


٣٤ ... ‫ٱيدهُۥ‬ َ ۡ ْ ‫ٱّلل َي ۡب َد ُؤا‬
ُ ‫ٱۡللۡ َق ُث َّم يُع‬ َ ۡ ْ ‫كم َّمن َي ۡب َد ُؤا‬
ُ ‫ٱۡللۡ َق ُث َّم يُع‬
ُ َّ ‫ٱيدهُۥ ُقل‬ ُ ‫رش ََكٓئ‬
َ ُ ‫ُق ۡل َه ۡل مٱن‬
‫ٱ‬ ‫ٱ‬
“Katakanlah: ‘Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai
penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya)
kembali?’...” (Q.S. Yunus [10]: 34)

َ َّ 12) َ Q.S.َ َ‫ٱۡل ِق أ‬


Yunus [10]: 35 َ َ ۡ
‫ح ُّق أن يُت َب َع أ َّمن‬ َ ۡ ‫ح ِقِّۗ أ َف َمن َي ۡه ٱدي إ ٱ ََل‬ ۡ َ ُ َّ ُ ِ ‫ٱۡل‬ ۡ َ ۡ َّ ُ َ َ ُ ‫ُق ۡل َه ۡل مٱن‬
ِۚ ‫رشَكۤ ِٕىكم من َيه ٱدي إٱَل َ ٱ‬
‫ٱ‬ ‫ق ق ٱل ٱّلل يه ٱدي ل ٱل ٱ‬
َ ُ ُ ۡ َ َ ۡ َ ۡ ُ َ َ َ َٰ َ ۡ ُ َ َّ َّ
. ‫ون‬ ‫َل يَ ٱه ِ ٱديۤ إٱَلۤ أن يهدىِۖ فما لكم كيف َتكم‬
“Katakanlah: ‘Apakah di antara sekutu-sekuturmu ada yang menunjuki
kepada kebenaran?’ Katakanlah ‘Allah-lah yang menunjuki kepada
kebenaran’. Maka apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran
itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk
kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)?
Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?.” (Q.S. Yunus [10]: 35

13) Q.S. Yunus [10]: 66


َّ َّ َ َّ ٓ َ َ ُ َّ ُ َ ُ ۡ َ َ َّ ُ َّ َ َ َ َۡ َّ ‫َأ ََلٓ إ َّن ٱ َّّللٱ َمن ف‬
َ ‫ٱلس َم َٰ َو َٰ ٱ‬
‫رشَك َء إٱن يَتب ٱ ُعون إٱَل ٱلظ َّن‬ ‫ون ٱّللٱ‬ ِّۗ ‫ت َومن ٱف ٱۡل ٱ‬
‫ۡرض وما يتبٱع ٱَّلٱين يدعون مٱن د ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬
َ ُ ُ ۡ َ َّ ۡ ُ ۡ
٦٦ ‫ِإَون هم إٱَل َيرصون‬
“Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan
semua yang ada di bumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu
selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti
kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga.” (Q.S.
Yunus [10]: 66)

9
ۡ َّ ُ ٗ َّ ُ ۡ ُ ۡ َ َ ۡ ُ ُ ۡ َ ۡ ُ َ َ َّ ُ ۡ ُ َ ٓ َ َ ُ َ ۡ ُ َ ۡ َ ْ ٓ ُ ۡ َ َ
14) Q.S Yunus [10]: 71
٧١ ‫ون‬ ُ ُ َ َ َّ َ ‫ٱق ُض ٓوا ْ إ ٱ‬
‫َل وَل تنظٱر ٱ‬ ‫فأَجٱعوا أمركم ورشَكءكم ثم َل يكن أمركم عليكم غمة ثم‬...
“...Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-
sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu
dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi
tangguh kepadaku’.” (Q.S Yunus [10]: 71)

15) Q.S. Ar-Ra’du [13]: 16


َۡ ۡ ِ ُ ُ َ ُ َّ ُ ۡ ۡ َ َ ُ ۡ َ ۡ َ َ َٰ َ َ َ
ۡ َ ‫ُك‬ ۡ َ َ ْ ُ َ َ ٓ َ َ ُ َّ ْ ُ َ َ ۡ َ
١٦ ‫َش ٖء َو ُه َو ٱل َوَٰح ُٱد ٱلق ََّٰه ُر‬ ‫شبه ٱۡللق علي ٱهم ق ٱل ٱّلل خَٰل ٱق ٱ‬ ‫رشَك َء خلقوا كخل ٱقهٱۦ فت‬ ‫أم جعلوا ٱّللٱ‬...
“...Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat
menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut
pandangan mereka? Katakanlah: ‘Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan
Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa’.” (Q.S. Ar-Ra’du [13]:
16)

16) Q.S. Ar-Ra’du [13]: 33


ُ ‫رش ََك ٓ َء ُق ۡل َس ُّم‬
َ ُ ‫ج َعلُوا ْ ٱ َّّللٱ‬
َ ‫ت َو‬ۡ َ ۡ َ ِ ُ َٰ َ َ ٌ ٓ َ َ ُ ۡ َ َ َ
٣٣ ... ‫وه ۡم‬ ‫س ب ٱ َما ك َس َب ه‬
ِۢ ‫ُك نف‬
‫أفمن هو قائٱم َع ٱ‬
“Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang
diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)? Mereka
menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah: ‘Sebutkanlah sifat-sifat
mereka itu’...” (Q.S. Ar-Ra’du [13]: 33)

َ ُّ ََٰٓ ُ ُ ُ َ َّ َ ٓ َ َ ُ َ ۡ َ ُ ُ َ َ ۡ ۡ ُ َ َٰ َ ۡ َ ۡ َ َّ ُ
17) Q.S. An-Nahl
ۡ َّ َ ۡ ۡ ْ ُ ُ َ َّ َ َ ۡ
[16]: 27
َ‫ي ۡٱِلَ ۡوم‬
َ ‫ٱۡل ۡٱز‬ ‫نت ۡم تشقون فٱي ٱهم قال ٱَّلٱين أوتوا ٱلعٱلم إٱن‬ ‫ثم يوم ٱلقٱيمةٱ َي ٱزي ٱهم ويقول أين رشَكءٱي ٱَّلٱين ك‬
َ ۡ َ َ َ ٓ ُّ َ
َ ‫كَٰفٱر‬
٢٧ ‫ين‬ ‫ٱ‬ ‫وٱلسوء َع ٱل‬
“Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: ‘Di
manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu
memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mukmin)?’ Berkatalah orang-
orang yang telah diberi ilmu: ‘Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini
ditimpakan atas orang-orang yang kafir’.” (Q.S. An-Nahl [16]: 27)

َۡ َۡ ُ َۡ ْۡ َََۡ َ ُ
18) Q.S. An-Nahl [16]: 86
ْ َ ُ َ َّ َ ُ ٓ َ َ ُ ٓ َ ُ َٰٓ َ َ َّ َ ْ ُ َ ۡ ُ َ ٓ َ َ ُ ْ ُ َ ۡ َ َ َّ َ َ َ
‫ٱين ك َّنا ن ۡد ُعوا مٱن دون ٱكِۖ فألقوا إٱِل ٱهم ٱلقول‬
‫ِإَوذا رءا ٱَّلٱين أرشكوا رشَكءهم قالوا ربنا هؤَلءٱ رشَكؤنا ٱَّل‬
َ َ َ ُ َّ
٨٦ ‫ك ۡم لكَٰذٱبُون‬ ‫إٱن‬
“Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-
sekutu mereka, mereka berkata: ‘Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu
kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau’. Lalu sekutu-sekutu
mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya kamu benar-benar
orang-orang yang dusta’.” (Q.S. An-Nahl [16]: 86)

19) Q.S. Al-Kahfi [18]: 52


ٗ ۡ َ َ ۡ ُ َ ْ ُ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ َّ َ ٓ َ َ ُ ْ ُ َ ُ ُ َ َ ۡ َ َ
٥٢ ‫ج َعل َنا بَيۡ َن ُهم َّم ۡوبٱقا‬‫جيبوا لهم و‬‫ويوم يقول نادوا رشَكءٱي ٱَّلٱين زعمتم فدعوهم فلم يست ٱ‬

10
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman: ‘Serulah olehmu
sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan itu’. Mereka lalu
memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan
Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).” (Q.S. Al-Kahfi
[18]: 52)

20) Q.S. Al-Qoshosh [28]: 62


َ ُ َ ُ ُ َ َّ َ ٓ َ َ ُ َ ۡ َ ُ ُ َ َ ۡ
٦٢ ‫نت ۡم ت ۡزع ُمون‬‫َويَ ۡو َم ُي َنادٱي ٱهم فيقول أين رشَكءٱي ٱَّلٱين ك‬
“Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: ‘Di
manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?’.” (Q.S. Al-Qoshosh
[28]: 62)

21) Q.S. Al-Qoshosh [28]: 74


َ ُ َ ُ ُ َ َّ َ ٓ َ َ ُ َ ۡ َ ُ ُ َ َ ۡ
٧٤ ‫نت ۡم ت ۡزع ُمون‬‫َويَ ۡو َم ُي َنادٱي ٱهم فيقول أين رشَكءٱي ٱَّلٱين ك‬
“Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: ‘Di
manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?’.” (Q.S. Al-Qoshosh
[28]: 74)

22) Q.S. Ar-Rum [30]: 13


َ ۡ ٓ َ َ ُ ْ ُ َ َ ْ ُ ََٰٓ َ ُ ۡ ٓ َ َ ُ ِ ُ َّ ُ َ ۡ َ َ
َ ‫كَٰفٱر‬
١٣ ‫ين‬‫ٱ‬ ‫ولم يكن لهم مٱن رشَكئ ٱ ٱهم شفعؤا وَكنوا بٱۡشَكئ ٱ ٱهم‬
“Dan sekali-kali tidak ada pemberi syafa’at bagi mereka dari berhala-
berhala mereka dan adalah mereka mengingkari berhala mereka itu.” (Q.S.
Ar-Rum [30]: 13)

َ َ 23)ُ
Q.S. Ar-Rum [30]: 28 َ
ۡ ٓ َ َ ُ ِ ُ ُ َ ۡ ۡ َ َ َ َّ ِ ُ َّ َ ۡ ُ ُ َ َٗ ُ َ َ َ َ
‫رشَك َء ٱف َما َر َزق َنَٰكم فأنتم فٱيهٱ‬
ۡ ُ ۡ ‫كم َّمثَل ِم ۡٱن أنفسٱكمِۖ هل لكم مٱن ما ملكت أيمَٰنكم مٱن‬ ‫َضب ل‬
ُ َ
ُ ‫ٱك ۡم أنف َس‬ َ َ َ َ ٞ َٓ َ
ُ ‫ون ُه ۡم كخٱيفت‬ ُ َ
٢٨ ... ‫ك ۡم‬ ‫سواء َتاف‬
“Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada
diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu
dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu; maka kamu
sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut
kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri?...” (Q.S. Ar-
Rum [30]: 28)

24) Q.S. Ar-Rum [30]: 40


ُ َ ُ ۡ ُ ‫رش ََكٓئ‬
َ ُ ‫يك ۡمِۖ َه ۡل مٱن‬
ُ ‫ك ۡم ُث َّم َُيۡي‬ ُ ‫ك ۡم ُث َّم يُم‬
ُ ‫ٱيت‬ ُ ‫خلَ َق‬
ُ ‫ك ۡم ُث َّم َر َز َق‬ َ َّ ُ َّ
‫كم َّمن َيف َعل مٱن ذَٰل ٱكم مٱن‬
ِ
‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱّلل ٱَّلٱي‬
َ ُ ۡ ُ َّ َ َٰ َ َٰ َ َ َ ُ َ َٰ َ ۡ ُ ۡ َ
٤٠ ‫ۡشكون‬ ‫َشءٖ ِۚ سبحنهۥ وتعَل عما ي ٱ‬
“Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian
mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang
kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang
demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan.” (Q.S. Ar-Rum [30]: 40)

11
ُ ۡ َ ۡ ‫ٱين َأ‬ َ
25) Q.S. Saba [34]: 27
َ ۡ ‫يز‬
ُ ‫ٱۡلك‬
٢٧ ‫ٱيم‬ ُ ‫ٱّلل ٱلۡ َعز‬ َّ َ َ ٓ َ َ ُ
ُ َّ ‫ّلَك بَ ۡل ُه َو‬ ِۖ ‫ۡلقتم بٱهٱۦ رشَكء‬ َ ‫ون َّٱَّل‬
َ ‫ُق ۡل أ ُر‬
‫ٱ‬ ‫ٱ‬
“Katakanlah: ‘Perlihatkanlah kepadaku sembah-sembahan yang kamu
hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu-Nya, sekali-kali tidak
mungkin!’ Sebenarnya Dialah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (Q.S. Saba [34]: 27)

26) Q.S. Fathir


َ َۡ
[35]:
َ ۡ َ 40ُ َ َ َ َ
‫ت‬ َ
‫و‬ َٰ
‫ـ‬ َ
‫م‬ َّ
‫ٱلس‬ ‫ف‬ ‫ك‬ ۡ
‫رش‬ ‫م‬ۡ ُ
‫ه‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ۡرض‬
‫ٱ‬ ‫ون ماذا خلقوا مٱن ٱۡل‬ ُ َ َّ ُ َ ُ ۡ َ َ َّ ُ ُ َ َ َ ُ ۡ ُ ۡ َ َ َ ۡ ُ
‫ٱ‬ ⁠
‫ا‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ون ٱّللٱ أر ٱ‬
‫ٱَّلين تدعون مٱن د ٱ‬ ‫قل أرءيتم رشَكۤءكم ٱ‬
ُ َّ ۡ َ َ
. ‫ورا‬ ‫ٱ‬
َ ُ َٰ َّ ُ َ
ً ‫ون َب ۡع ُض ُهم َب ۡع ًضا إَل غ ُر‬ َٰ َ ‫أ ۡم َءاتَيۡ َن َٰـ ُه ۡم ك َٱت َٰـبا َف ُه ۡم‬
‫َع بَيِ ٱ َنت ِم ۡٱن ُه بَل إٱن يعٱد ٱلظـل ٱم‬
“Katakanlah: ‘Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu
seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku (bahagian) manakah dari bumi
ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam
(penciptaan) langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab
sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya?’
Sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebahagian dari mereka tidak
menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka.” (Q.S.
Fathir [35]: 40)

ۡ َ ۡ َ َّ ُ ۡ َ ۡ ً َ َ َ َ ۡ َ ۡ َ ُ َ ِ ٗ َ َ ٗ ُ َ َ َ ُ َٰ َ َ ُ ُ ٓ َ َ ُ
27) Q.S. Az-Zumar [39]: 29
َُ‫ك‬
ۡ‫َث ُهم‬ ٗ ُ َّ ٗ َ َ ُ َّ َ َ َ
‫ان مثَل ٱۡلمد ٱّللٱ بل أ‬
‫َضب ٱّلل مثَل رجَل فٱيهٱ رشَكء متشكٱسون ورجَل سلما ل ٱرج ٍل هل يستوٱي ٱ‬
َ َ َ
٢٩ ‫َل َي ۡعل ُمون‬
“Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (budak) yang
dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan dan
seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang laki-laki (saja);
Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Q.S. Az-Zumar [39]: 29)

َ َٰ َّ َ ْ ُ َ ٓ َ َ ُ َ ۡ َ ۡ
28) Q.S. Fushilat [41]: 47
٤٧ ‫رشَكءٱي قال ٓوا َءاذنك َما م َّٱنا مٱن‬ ‫ َويَ ۡو َم ُي َنادٱي ٱهم أين‬...
“Pada hari Tuhan memanggil mereka: ‘Dimanakah sekutu-sekutu-Ku itu?’,
mereka menjawab: ‘Kami nyatakan kepada Engkau bahwa tidak ada
seorangpun di antara kami yang memberi kesaksian (bahwa Engkau punya
sekutu)’.” (Q.S. Fushilat [41]: 47)

َۡ َ
29) Q.S. Asy-Syura [42]: 21
ۡ‫ٱني ل َ ُهم‬ َٰ َّ َّ ۡ ُ َ ۡ َ َ ُ َ ۡ َ ۡ ُ َ َ َ ۡ َ َ ُ َّ
َ ‫ٱلظلٱم‬ ‫ٱين َما ل ۡم يَأذ َۢن بٱهٱ ٱّلل ولوَل َك ٱمة ٱلفص ٱل لق ٱِض بينهمه ِإَون‬ ِ َ ِ ُ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َٰٓ َ َ ُ ۡ ُ َ ۡ َ
‫أم لهم رشكؤا رشعوا لهم مٱن ٱَل ٱ‬
َ ٌ َ َ
٢١ ‫م‬ٞ ‫اب أ ٱِل‬ ‫عذ‬
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang
mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya
tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah

12
dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan
memperoleh azab yang amat pedih.” (Q.S. Asy-Syura [42]: 21)

ُ ْ ََُۡۡ ََٓ ُ ۡ َُ َۡ
30) Q.S. Al-Qalam [68]: 41
َ ‫ۡش ََكٓئه ۡم إن ََكنُوا ْ َص َٰ ٱدق‬
٤١ ‫ٱني‬ ‫رشَك ُء فليأتوا ب ٱ َ ٱ ٱ ٱ‬ ‫أم لهم‬
“Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka
mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang
benar.” (Q.S. Al-Qalam [68]: 41)

4. Bentuk fi’il (kata kerja) ‫ ي ْش ِرك‬- َ‫ أ َ ْش َرك‬dengan mengikuti wazn ‫ ي ْفعِل‬- ‫ أ َ ْف َع َل‬banyak
tersebar dalam Al-Qur’an, semisal kata ،‫ أ َ ْش َر ْكنَا‬،‫ أ َ ْش َر ْكت ْم‬،ْ‫ أ َ ْش َركوا‬،‫ أ ْش ِرك‬، َ‫ أ َ ْش َرك‬.
ََۡ
[2]: 96َ
َ ُ َ ُّ َ َ ْ ُ َ ۡ َ َ َّ َ َ َٰ َ َ َٰ َ َ َ َّ َ َ َ
1) Q.S. Al-Baqarah
ُ
‫ح ُده ۡم ل ۡو ُي َع َّم ُر ألف َس َن ٖة َو َما ه َو ب ٱ ُم َز ۡح ٱز ٱ‬
‫حهٱۦ‬ ‫اس َع حيوة ٖ ومٱن ٱَّلٱين أرشكوا يود أ‬ ‫ج َدن ُه ۡم أ ۡح َر َص ٱنلَّ ٱ‬ ‫وَل ٱ‬
َ ُ َ َ ۡ
ُ َّ ‫م َٱن ٱل َعذاب أن ُي َع َّم َر ه َو‬
٩٦ ‫ي َۢ ب ٱ َما َي ۡع َملون‬
ُ ‫ٱّلل بَ ٱص‬
‫ٱ‬
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba
kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang
musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun,
padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada
siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. Al-Baqarah
[2]: 96)

2) Q.S. Ali ‘Imran [3]: 151


َ ۡ َ َ ۡ َ ُ َّ ُ ُ َٰ َ ۡ َ َ ٗ َٰ َ ۡ ُ ۡ ِ َ ُ ۡ َ َ َّ ْ ُ َ ۡ َ ٓ َ َ ۡ ُّ ْ ُ َ َ َ َّ ُُ ُۡ َ
‫نل بٱهٱۦ سلطنا ِۖ ومأوىهم ٱنلار ِۖ وبٱئس مثوى‬ ‫وب ٱَّلٱين كفروا ٱلرعب بٱما أرشكوا بٱٱّللٱ ما لم ي ٱ‬
‫سنل ٱِق ٱف قل ٱ‬
َٰ َّ
َ ‫ٱلظلٱم‬
١٥١ ‫ٱني‬
“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut,
disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah
sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka
ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang
zalim.” (Q.S. Ali ‘Imran [3]: 151)

3) Q.S. Ali ‘Imran [3]: 186 ُ


ٗ َ ْ ٓ ُ َ ۡ َ َ َّ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ ‫ٱك ۡم َولَتَ ۡس َم ُع َّن م َٱن َّٱَّل‬
َ َٰ‫ٱين أوتُوا ْ ٱلۡك َٱت‬ ُ َ َ ۡ ُ َٰ َ ۡ َ ٓ َّ ُ َ ۡ ُ َ
ُ ‫نفس‬
‫ٱَّلين أرشكوا أذى‬ ‫ب مٱن قبل ٱكم ومٱن ٱ‬ ‫َلبلون ٱف أمول ٱكم وأ‬
ُ ُ ۡ ۡ َ ۡ َ َ َّ َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ ۡ َ ٗ ‫َكث‬
١٨٦ ‫ٱيا ِإَون تص ٱّبوا وتتقوا فإٱن ذَٰل ٱك مٱن عز ٱم ٱۡلمورٱ‬
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan
(juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi
kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah,
gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan
bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut
diutamakan.” (Q.S. Ali ‘Imran [3]: 186)

13
ْ ُ َ ۡ َ َ َّ َ َ ُ َ ۡ ْ ُ َ َ َ َّ ِ ٗ َ َ َ َ َ َّ َ َ
4) Q.S. Al-Maidah [5]: 82
٨٢ ... ‫رشك ِۖوا‬ ‫ج َدن أش َّد ٱنلَّ ٱ‬
‫اس عدَٰوة ل ٱَّلٱين ءامنوا ٱِلهود وٱَّلٱين أ‬ ‫َل ٱ‬
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya
terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-
orang musyrik...” (Q.S. Al-Maidah [5]: 82)

5) Q.S. Al-An’am [6]: 22


َ ُ َ ُ ُ َ َّ ُ ُ ُ ٓ َ َ ُ َ ۡ َ ْ ٓ ُ َ ۡ َ َ َّ ُ ُ َ َّ ُ ٗ َ ۡ ُ ُ ُ ۡ َ َ ۡ َ َ
٢٢ ‫نت ۡم ت ۡزع ُمون‬‫ٱَّلين أرشكوا أين رشَكؤكم ٱَّلٱين ك‬
‫ويوم َنۡشهم َجٱيعا ثم نقول ل ٱ‬
“Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya
kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: ‘Di manakah
sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?’.”
(Q.S. Al-An’am [6]: 22)

6) Q.S. Al-An’am [6]: 81


ۡ َ َ ۡ ُّ َ َ ٗ َٰ َ ۡ ُ ۡ ُ ۡ َ َ ۡ ِ َ ُ ۡ َ َ َّ ُ ۡ َ ۡ َ ۡ ُ َّ َ َ ُ َ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ ۡ َ ٓ َ ُ َ َ َ ۡ َ َ
‫ني‬
‫نل بٱهٱۦ عليكم سلطنا فأي ٱلفرٱيق ٱ‬ ‫وكيف أخاف ما أرشكتم وَل َتافون أنكم أرشكتم بٱٱّللٱ ما لم ي ٱ‬
َ َ َ ُ ُ َۡ َ َ‫أ‬
٨١ ‫نت ۡم ت ۡعل ُمون‬ ‫ح ُّق بٱٱۡل ۡم ٱنِۖ إٱن ك‬
“Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan
(dengan Allah), padahal kamu tidak mempersekutukan Allah dengan
sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu
untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu
yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu
mengetahui?.” (Q.S. Al-An’am [6]: 81)

7) Q.S. Al-An’am [6]: 88 َ


َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ ‫رش ُكوا‬
٨٨ ‫ۡلب ٱ َط ع ۡن ُهم َّما َكنوا َي ۡع َملون‬ َ ۡ ‫ٱّللٱ َي ۡهدٱي بهٱۦ َمن ي َ َشا ٓ ُء م ۡٱن ع َٱبادٱه ٱۦ َول َ ۡو أ‬
َّ َ َ
‫ذَٰل ٱك ُه َدى‬
‫ٱ‬
“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa
yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah
mereka kerjakan.” (Q.S. Al-An’am [6]: 88)

8) Q.S. Al-An’am [6]: 107 َ


َ ‫نت َعلَ ۡيهم ب‬ ٗ َ ۡ ۡ َ َ َ َٰ َ ۡ َ َ َ َ ْ ُ َ ۡ َ ٓ َ ُ َّ َ ٓ َ ۡ َ َ
َ ‫ٱيظا ِۖ َو َما ٓ أ‬
١٠٧ ‫ٱيل‬
ٖ ‫ك‬‫و‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ولو شاء ٱّلل ما أرشك هوا وما جعلنك علي ٱهم حف‬
“Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak memperkutukan(Nya).
Dan Kami tidak menjadikan kamu pemelihara bagi mereka; dan kamu sekali-
kali bukanlah pemelihara bagi mereka.” (Q.S. Al-An’am [6]: 107)

9) Q.S. Al-An’am [6]: 148 َ ُ َّ ٓ َ ۡ َ ْ ُ ۡ َ َ َّ ُ ُ َ َ


١٤٨ ... ِۚ ٖ‫َشء‬ َ ‫رش ۡك َنا َو ََلٓ َءابَا ٓ ُؤنَا َو ََل‬
ۡ َ ‫ح َّر ۡم َنا مٱن‬ َ ۡ ‫ٱّلل َما ٓ أ‬ ‫رشكوا لو شا َء‬
َ ‫سيقول ٱَّلٱين أ‬
“Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: ‘Jika Allah
menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-
Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apapun...’.” (Q.S.
Al-An’am [6]: 148)

14
10) Q.S. Al-A’raf [7]: 173 َ َ َ
َ ُ ۡ َ َ ُ َ ٗ ُ ُ ُ َ َُٓ َ ۡ ‫أ ۡو َت ُقول ُ ٓوا ْ إ ٱ َّن َما ٓ أ‬
١٧٣ ‫رش َك َءابَاؤنا مٱن ق ۡبل َوك َّنا ذ ِ ٱر َّية ِ ٱم َۢن َب ۡع ٱده ۡٱمِۖ أف ُت ۡهل ٱك َنا ب ٱ َما ف َعل ٱل ُم ۡبطٱلون‬
“Atau agar kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami
telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-
anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan
membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?’.”
(Q.S. Al-A’raf [7]: 173)

ُ َ‫ك ۡم أ‬ َ َ َّ ُ ُ َ َّ ُ ٗ َ ۡ ُ ُ ۡ َ َ ۡ َ َ
11) Q.S. Yunus [10]: 28
ُ ‫رش ََك ٓ ُؤ ُهم َّما ُك‬
ۡ‫نتم‬ ُ ‫رش ََك ٓ ُؤ‬
َ ُ ‫ك ۡم َف َز َّيلۡ َنا بَيۡ َن ُه ۡمِۖ َو َق َال‬ َ ُ ‫نت ۡم َو‬ ُ َ‫رش ُكوا ْ َم ََكن‬
َ ۡ ‫ٱين أ‬ ُ ‫ويوم َن‬
‫ۡشهم َجٱيعا ثم نقول ل ٱَّل‬
َ َ َ
٢٨ ‫إٱيَّانا ت ۡع ُب ُدون‬
“(Ingatlah) suatu hari (ketika itu). Kami mengumpulkan mereka semuanya,
kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan
(Tuhan): ‘Tetaplah kamu dan sekutu-sekutumu di tempatmu itu’. Lalu Kami
pisahkan mereka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka: ‘Kamu sekali-kali
tidak pernah menyembah kami’.” (Q.S. Yunus [10]: 28)

12) Q.S. Ar-Ra’du [13]: 36


َ َۡ ْ ُ َۡ َۡ َ َّ ‫ت أَ ۡن أَ ۡع ُب َد‬
َ ۡ ُ‫ٱّلل َو ََلٓ أ‬ ُ ‫ ُق ۡل إ َّن َما ٓ أُم ۡٱر‬...
‫رشك بٱهٱۦٓ إٱِلهٱ أدعوا ِإَوِلهٱ مٰٰ ٱ‬
٣٦ ‫َاب‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬
“...Katakanlah ‘Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah
dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku
seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali’.” (Q.S. Ar-Ra’du [13]:
36)

13) Q.S.َ Ibrahim [14]: 22


َُۡ ُ َََٓ ۡ ُ
ُ ُ ۡ َ ۡ ٓ َ ُ ۡ َ َ ِ َّ ‫نتم ب ُم ِۡص ٱ‬ ۡ ُ ۠ َ َ ٓ َّ ُ َ ُ َ ْ ٓ ُ ُ َ ُ َُ ََ
‫ون مٱن قبل ه‬
‫ِخ إ ٱ ٱّن كفرت بٱما أرشكتم ٱ‬ ‫ِصخٱكم وما أ ٱ ٱ‬ ‫ون ولوموا أنفسكمِۖ ما أنا بٱم ٱ‬ ‫ فَل تلوم ٱ‬...
َ ٌ َ َ ۡ ُ َ َ َٰ َّ َّ
٢٢ ‫م‬ٞ ‫اب أ ٱِل‬‫إٱن ٱلظلٱمٱني لهم عذ‬
“...Oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu
sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali
tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan
perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.”
(Q.S. Ibrahim [14]: 22)

14) Q.S. An-Nahl [16]: 35


َ ‫َشءٖ ََّنۡ ُن َو ََلٓ َءابَا ٓ ُؤنَا َو ََل‬ ُ َّ ‫رش ُكوا ْ ل َ ۡو َشا ٓ َء‬ َ َ َّ َ َ َ
ُ
‫ح َّر ۡم َنا مٱن دونٱهٱۦ مٱن‬ ۡ َ ‫ٱّلل َما َع َب ۡدنَا مٱن ُدونٱهٱۦ مٱن‬ َ ۡ ‫ٱين أ‬
‫وقال ٱَّل‬
ۡ َ
٣٥ ... ِۚ ٖ‫َشء‬
“Dan berkatalah orang-orang musyrik: ‘Jika Allah menghendaki, niscaya
kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun
bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa
(izin)-Nya’...” (Q.S. An-Nahl [16]: 35)

15
َۡ َۡ ُ َۡ ْۡ َََۡ َ ُ َ ُ َ َّ َ ُ ٓ َ َ ُ ٓ َ ُ َٰٓ َ َ َّ َ ْ ُ َ ۡ ُ َ ٓ َ َ ُ ْ ُ َ ۡ َ َ َّ َ َ َ
15) Q.S. An-Nahl [16]: 86
ْ
‫ٱين ك َّنا ن ۡد ُعوا مٱن دون ٱكِۖ فألقوا إٱِل ٱهم ٱلقول‬
‫ِإَوذا رءا ٱَّلٱين أرشكوا رشَكءهم قالوا ربنا هؤَلءٱ رشَكؤنا ٱَّل‬
َ َ َ ُ َّ
٨٦ ‫ك ۡم لكَٰذٱبُون‬ ‫إٱن‬
“Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-
sekutu mereka, mereka berkata: ‘Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu
kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau’. Lalu sekutu-sekutu
mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya kamu benar-benar
orang-orang yang dusta’.” (Q.S. An-Nahl [16]: 86)

ٗ َ َ ٓ ِ َ ُ ۡ ُ ٓ َ َ ِ َ ُ َّ َ ُ ۠ َّ َٰ َّ
16) Q.S. Al-Kahfi [18]: 38
٣٨ ‫حدا‬ ‫رشك بٱر ٱّب أ‬
‫لكٱنا هو ٱّلل ر ٱّب وَل أ ٱ‬
“Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak
mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.” (Q.S. Al-Kahfi [18]: 38)

ۡ ۡ َ َ ۡ َ َٰ َ ُ ُ َ َ َ ُ ُ َٰ َ َ ٌ َ َ َ َ َ َ َ َ ٓ َ َٰ َ َ ۡ َّ َ ُ ِ َ ُ َ َ ۡ َ َ َ َ َ ُ َ
17)ُ Q.S. Al-Kahfi [18]: 42
ٓ‫رش ۡك ب ٱ َر ِّب‬
‫اوية َع عروشٱها ويقول يليت ٱَن لم أ ٱ‬
‫ٱ‬ ‫وأحٱيط بٱثم ٱره ٱۦ فأصبح يقل ٱب كفيهٱ َع ما أنفق فٱيها و ٱِه خ ٱ‬
َٗ َ
٤٢ ‫حدا‬ ‫أ‬
“Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua
tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu,
sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata:
‘Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan
Tuhanku’.” (Q.S. Al-Kahfi [18]: 42)

18) Q.S. Thaha [20]: 32 َ ُ ۡ ۡ ََ


٣٢ ‫ف أ ۡمرٱي‬
ٓ ‫وأرشكه ٱ‬
‫ٱ‬
“Dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku.” (Q.S. Thaha [20]: 32)

19) Q.S. Al-Hajj [22]:


َّ َّ ْ ٓ ُ َ ۡ َ َ َّ َ َ ُ َ ۡ َ َٰ َ َٰ َ َّ َ َ
17
َ‫ٱّلل َي ۡفص ُل بَيۡ َن ُه ۡم يَ ۡوم‬
َ ‫بٰٰٱين وٱنلصرى وٱلمجوس وٱَّلٱين أرشكوا إٱن‬ َٰ َّ َ ْ ُ َ َ َّ َ ْ ُ َ َ َ َّ َّ
‫ٱ‬ ‫إٱن ٱَّلٱين ءامنوا وٱَّلٱين هادوا وٱلص ٱ‬
ٌ ‫َشءٖ َشه‬ ِ ُ َٰ َ َ َ َّ َّ َ َ ۡ
ۡ َ ‫ُك‬
١٧ ‫يد‬ ‫ٱ‬ ‫َع ٱ‬ ‫ٱلقٱيَٰمةٱِۚ إٱن ٱّلل‬
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-
orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-
orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari
kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.” (Q.S. Al-Hajj
[22]: 17)

20) Q.S. Az-Zumar [39]: 65


َ ۡ َ َّ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َّ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ
َ ‫خَٰ ٱِس‬ َ َ َۡ َ ُ ۡ ََ َ
َ ‫ِإَوَل َّٱَّل‬
٦٥ ‫ين‬ ‫ٱ‬ ‫ٱين مٱن قبل ٱك لئٱن أرشكت ِلحبطن عملك وَلكونن مٱن ٱل‬ ‫ولقد أ ٱ‬
‫وِح إٱِلك‬
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi)
yang sebelummu. ‘Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan

16
hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi’.”
(Q.S. Az-Zumar [39]: 65)

21) Q.S. Ghafir [40]: 42 َ َ


َٰ َّ َ ۡ َۡ َ ۡ ُ ُ ۡ َ۠ َ ٞ ۡ َ َۡ َ َّ َ ُ ۡ َ
َ ۡ ُ‫ٱّللٱ َوأ‬ َ ُ َۡ
٤٢ ‫يز ٱلغف ٱر‬ ‫رشك بٱهٱۦ ما ليس ٱَل بٱهٱۦ عٱلم وأنا أدعوكم إٱَل ٱلع ٱز ٱ‬
‫ٱ‬ ‫تدعون ٱَن ٱۡلكفر ب ٱ‬
“(Kenapa) kamu menyeruku supaya kafir kepada Allah dan
mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidak kuketahui padahal aku
menyeru kamu (beriman) kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun?.” (Q.S. Ghafir [40]: 42)

22) Q.S. Al-Jinn [72]: 20


ٗ َ َ ٓ ُ ۡ ُ ٓ َ َ ِ َ ْ ُ ۡ َ ٓ َ َّ ۡ ُ
٢٠ ‫حدا‬ ‫رشك بٱهٱۦ أ‬
‫قل إٱنما أدعوا ر ٱّب وَل أ ٱ‬
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak
mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya’.” (Q.S. Al-Jinn [72]: 20)

5. Bentuk kata ‫ شرك‬jika diberi tambahan dua huruf mengikuti wazn ‫ اِ ْفتَعَ َل‬yang
memiliki bentuk isim fa’il ‫ م ْفتَعِل‬maka akan menjadi ‫ م ْشت َِرك‬. Bentuk kata seperti
ini ditemukan di dua tempat dalam Al-Qur’an:
1) Q.S. As-Shaffat [37]: 33
َ ُ َ ۡ ُ َ َۡ َ ۡ َ ۡ ُ َّ َ
٣٣ ‫َتكون‬ ‫اب مش ٱ‬
‫فإٱنهم يومئ ٱ ٖذ ٱف ٱلعذ ٱ‬
“Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab.” (Q.S.
As-Shaffat [37]: 33)

ۡ ُ َّ َ ۡ ُ ۡ َ َّ َ ۡ َ ۡ ُ ُ َ َ َ َ َ
2) Q.S. Az-Zukruf [43]: 39
َ ُ َ ۡ ُ َ َۡ
٣٩ ‫َتكون‬
‫اب مش ٱ‬‫ولن ينفعكم ٱِلوم إٱذ ظلمتم أنكم ٱف ٱلعذ ٱ‬
“(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari
itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu
bersekutu dalam azab itu.” (Q.S. Az-Zukruf [43]: 39)

6. Bentuk isim fa’il (subjek) dengan mengikuti wazn ‫ م ْفعِل‬banyak tersebar dalam
Al-Qur’an, semisal kata ، َ‫ ْالم ْش ِركِين‬، َ‫ ْالم ْش ِركون‬،‫ م ْش ِركَات‬، َ‫ م ْش ِركِين‬، َ‫ م ْش ِركون‬،‫ م ْش ِركَة‬،‫م ْش ِرك‬
‫ ْالم ْش ِركَات‬di Q.S. Al-Baqarah [2]: 105, 135, 221, Q.S. Ali ‘Imran [3]: 67, 95,
Q.S. Al-An’am [6]: 14, 23, 79, 106, 121, 137, 161, Q.S. At-Taubah [9]: 1, 4,
5, 6, 7, 28, 33, 36, 113, Q.S. Yunus [10]: 105, Q.S. Yusuf [11]: 106, 108, Q.S.
Al-Hijr [15]: 94, Q.S. An-Nahl [16]: 100, 120, 123, Q.S. Al-Hajj [22]: 31, Q.S.
An-Nur [24]: 3, Q.S. Al-Qoshos [28]: 87, Q.S. Ar-Rum [30]: 31, 42, Q.S. Al-
Ahzab [33]: 73, Q.S. Ghafir [40]: 84, Q.S. Fushilat [41]: 6, Q.S. Asy-Syuro
[42]: 13, Q.S. Al-Fath [48]: 6, Q.S. Ash-Shaf [61]: 9, Q.S. Al-Bayyinah [98]:
1, 6.

C. Makna Term (‫ )شرك‬dan Macam-macamnya dalam Al-Qur’an


Syirik merupakan salah satu dosa besar yang membinasakan bagi seorang
muslim. Dosa syirik terancam tidak diampuni jika orang tersebut belum juga berhenti
dan bertobat dari perbuatan syirik sebelum habis waktunya, yakni sebelum datangnya

17
kematian. Jika orang tersebut bertobat kepada Allah Ta’ala dari segala bentuk
perbuatan syirik selagi masih diberi waktu dan kesempatan hidup di dunia niscaya
Allah akan mengampuninya. Kegiatan syirik sangatlah erat dalam kehidupan kita
sehari-hari bisa mencakup perbuatan syirik besar ataupun syirik kecil. Kata syirik
berasal dari kata َ‫ ش َِرك‬yang bermakna: berserikat, bersekutu, atau berkongsi. Secara
bahasa maknanya bersama-sama antara dua orang atau lebih dalam satu urusan atau
keadaan. Dalam Al-Qur’an, kata syirik disebutkan dengan beragam derivasinya,
dengan makna yang berbeda-beda pula sesuai dengan konteksnya, antara lain:8
1. Menunjukkan makna persekutuan dalam suatu bagian tertentu atau dalam hal
kepemilikan harta,
1) Q.S. Al-An'am [6]: 136
2) Q.S. Al-An'am [6]: 139
3) Q.S. An-Nisa [4]: 12
4) Q.S. Az-Zumar [39]: 29

2. Menunjukkan makna pemimpin-pemimpin yang dijadikan panutan,


1) Q.S. Al-An'am [6]: 137

3. Menunjukkan makna bersama-sama dalam merasakan siksaan di akhirat,


1) Q.S. Ash-Shaffat [37]: 33
2) Q.S. Az-Zukruf [43]: 39

4. Persekutuan dalam kekuasaan atau penciptaan antara allah dengan berhala-


berhala atau makhluk lain ciptaan allah,
1) Q.S. An-Nisa [4]: 36
2) Q.S. Al-An’am [6]: 100
3) Q.S. Yusuf [12]: 106
4) Q.S. Luqman [31]: 13

Kata syirik yang dimaksudkan dengan menyekutukan Allah dengan selain-Nya


yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, menurut Ar-Raghib Al-Asfahani syirik dalam hal
ini terbagi dua:9
1) Asy-Syirk Al-Akbar, yaitu syirik dalam bidang keyakinan dengan meyakini
adanya tuhan selain Allah atau menyekutukan Allah dengan makhluk ciptaan-
Nya dalam hal ketuhanan.
2) Asy-Syirk Al-Ashgar, yaitu menyekutukan Allah dalam tujuan beribadah atau
beramal kebaikan yang ditujukan untuk memperoleh pujian dan sanjungan
dari manusia, padahal sejatinya tujuan beribadah dan beramal itu hanya untuk
mencari keridhaan Allah Ta’ala.

8
Redaksi Muhammadiyah, “Pengertian Syirik Dan Macam-Macamnya,”
Muhammadiyah, 11 February 2021, diakses pada 05 Oktober 2023,
https://muhammadiyah.or.id/pengertian-syirik-dan-macam-macamnya/.
9
Redaksi Muhammadiyah, “Pengertian Syirik Dan Macam-Macamnya.”

18
Kedua macam syirik tersebut hukumnya haram, dan Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik jika pelakunya tidak bertobat dengan sebenar-benarnya
taubat, dan bertekad tidak akan mengulangi perbuatan yang termasuk ke dalam salah
satu dari tujuh dosa-dosa besar yang membinasakan pelakunya. Sebagaimana firman-
Nya: َ
ً ‫ى إ ۡث ًما َعظ‬
٤٨ ‫ٱيما‬ َ َ ۡ َ َ َّ ۡ ۡ ُ ‫ون َذَٰل َٱك ل َٱمن ي َ َشا ٓ ُء َو َمن ي‬
‫ۡشك بٱٱّللٱ فق ٱد ٱفَت َٰٓ ٱ‬
َ ُ َ ُ ََۡ َ ۡ ُ ‫ٱّلل ََل َي ۡغف ُٱر أن ي‬
‫ۡش َك بٱهٱۦ ويغفٱر ما د‬ َ َّ ‫إ َّن‬
‫ٱ‬
‫ٱ‬
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh
ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. An-Nisa [4]: 48)

D. Aplikasi Pemaknaan Term (‫ )شرك‬dalam QS. Az-Zumar ayat 29


َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ َ ‫َ َ َ ه ُ َ َ ً َّ ُ ً ْ ُ َ َ ُ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ُ ً َ َ ً ِ َ ُ َ ْ َ ْ َ َٰ َ َ ً َ ْ َ ْ ُ ه‬
‫َضب اّلل مثَل رجَل فٱيهٱ رشَكۤء متشاكٱسون ورجَل سلما ل ٱرج ٍل هل يستوٱي ٱن مثَل ه اۡلمد ٱّللٱ هبل اكَثهم َل يعلمون‬
“Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (hamba sahaya) yang
dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan, dan
seorang hamba sahaya yang menjadi milik penuh dari seorang (saja). Adakah
kedua hamba sahaya itu sama keadaannya? Segala puji bagi Allah, tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Az-Zumar [39]: 29)

19
Term (‫)كفر‬
A. Pengertian Term (‫)كفر‬
Kata kufr (‫ )الك ْفر‬merupakan bentuk mashdar dari ‫ كفر يكفر كفرا و كفورا وكفرانا‬yang
makna dasarnya adalah ‫( ستر الشيئ‬menutupi sesuatu), misalnya kata ini digunakan
untuk mensifati malam, seperti kata al-layl al-kafirah (malam yang gelap gulita),
karena kegelapan malam menyelimuti semua orang.10 Ibnu Mandzur dalam Lisan al-
‘Arab menambahkan tentang kriteria makna kata kufr ini dengan label negatif,
menurut beliau makna dasar kufr adalah ‫( تغطية الشيء تغطية تستهلكه‬menutupi sesuatu
sehingga menyebabkan rusaknya sesuatu itu).11 Selanjutnya kata ini digunakan dalam
makna lainnya yang terkait, diantaranya:12
1. Kafir antonim kata iman (‫اإليمان‬ِ ‫)نقيض‬.
2. Inkar/membangkang (‫)جحود‬.
3. Kufr berarti tidak mensyukuri nikmat )‫(ك ْفر النعمة وهو نقيض الشكر‬.
Menurut ar-Raghib al-Ashfahani, penggunaan kata kufr (‫ )الك ْفر‬ini mayoritas
berkutat pada aspek teologis, yakni kafir dalam artian mengingkari tiga pilar asasi:
1. Keesaan Allah,
2. Syari’at Islam,
3. Kenabian Muhammad saw.
Adapun kata kufraan (‫ )كفرانا‬mayoritas digunakan dalam konteks syukur nikmat,
sedangkan kata kafuur (‫ )كفورا‬digunakan dalam keduanya.13
Terkait term kufr dalam konteks teologis, Ibnu Mandzur membuat klasifikasi
kufr yang terdiri dari 4 ragam:14
1. Kufur Inkar, yaitu seseorang yang kafir (mengingkari keesaan Allah) dengan
hati dan lisannya dan sama sekali tidak mengetahui apa itu tauhid. Contohnya
seperti dalam surah al-Baqarah ayat 6: َ ََ
‫إٱن اَّلين كفروا سواء عليهم أأنذرتهم أم لم تنذرهم َل يؤمنون‬
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 6)
2. Kufur Juhud, yaitu seseorang yang mengakui keesaan Allah dalam hatinya
dan tidak diikrarkan dalam lisan, seperti kafirnya Iblis.
3. Kufur Mu’anadah, yaitu seseorang yang meyakini adanya Allah dalam
hatinya dan diikrarkan secara lisan namun ia enggan menerimanya
dikarenakan beberapa hal seperti iri dengki, dendam atau yang lainnya.
Contohnya seperti kafirnya Abu Jahal dan Abu Thalib.
4. Kufur Nifaq, yaitu seseorang yang berikrar di lisan namun dalam hatinya ia
kufur.

10
Ar-Raghib al-Ashfahani, Mu’jam Mufradat Alfadz Al-Qur’an (Beirut: Dar al-
Kutub al-’Alamiyyah, 2008), h. 484.
11
Ibnu Mandzur, Lisan Al-’Arab (Beirut: Dar Shadir, 1414), Jil. 5, h. 144.
12
Ibnu Mandzur, Lisan Al-’Arab, Jil. 5, h. 144.
13
Ar-Raghib al-Ashfahani, Mu’jam Mufradat Alfadz Al-Qur’an, h. 485.
14
Ibnu Mandzur, Lisan Al-’Arab, Jil. 5, h. 144.

20
Adapun kata kaafir yang merupakan ism fa’il dari kafara secara terminologi
Qur’ani sepenuhnya merujuk kepada makna kufr secara teologis, yaitu mengingkari
salah satu tiga pilar asasi: Keesaan Allah, syari’at Islam, dan kenabian Nabi
Muhammad saw.15

B. Derivasi Term (‫ )كفر‬dalam Al-Qur’an


Dalam Al-Qur’an, term ka-fa-ra disebutkan sebanyak 525 kali dengan segala
bentuknya, yang tersebar dalam 73 surah dari 114 surah dalam Al-Qur’an.16 Meskipun
seluruhnya tidak merujuk pada makna ‘kafir’ secara terminologi, tapi semuanya bisa
dirujuk pada makna kafir secara etimologi. Jika melihat dari sisi bentuknya, term kufr
dalam Al-Qur’an ada dalam enam kata (ishtiqaq), yaitu: kata kerja yang menunjukkan
waktu lampau (fi’il madhi), kata kerja yang menunjukkan waktu kini atau yang akan
datang (fi’il mudhari’), kata kerja yang mengandung perintah (fi’il amr), infinitif
(mashdar), kata benda yang mengandung arti pelaku (isim fa’il), dan bentuk kata
benda jadian yang menunjuk penekanan, penegasan atau pengandaian sifat dari obyek
yang disifati (al-mubalaghat).
Berikut adalah tabel mengenai term ka-fa-ra dengan beberapa derivasinya di
dalam seluruh ayat Al-Qur’an:

Sighat Lafadzh Jumlah


َ َ
‫كف َر‬ 19
‫ت‬ ُ ‫ك َف ْر‬ َ
1
‫ت‬ َ ‫ك َف ْر‬ َ
1
ْ َ َ
‫كف َرت‬ 2
ُ َ َ
‫كف ْرت ْم‬ 8
َ َ َ
‫كف ْرنا‬
Fi’il Madhi
3
َِ
‫كف َر‬ 1
َ َِ َ
‫كف ْرنا‬ 1
َ َ
‫كف ُر ْوا‬ 194
ُ
‫كفر‬ 1
ُْ َ
‫اكفر‬ 2
ُْ َ
‫تكف ُر ْوا‬ 4
َ ُْ َ
‫تكف ُر ْون‬
Fi’il Mudhari’
14
ُْ َ
‫نكفر‬ 2

15
Ar-Raghib al-Ashfahani, Mu’jam Mufradat Alfadz Al-Qur’an, h. 485.
16
Muhammad Fuad ’Abd al-Baqi, Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz Al-Qur’an al-
Karim (Beirut: Dar al-Fikr, 1981), h. 605-613.

21
‫يَكفر‬ ‫‪12‬‬
‫يكفروا‬ ‫‪6‬‬
‫َ‬
‫يَكفرون‬ ‫‪14‬‬
‫َْ‬
‫يُكف ُر‬ ‫‪1‬‬
‫َْ‬
‫يُكف ُر ْو ُه‬ ‫‪1‬‬
‫َ ُ َ ِ َِ‬
‫ۡلكفٱ َرن‬ ‫‪2‬‬
‫ُ َِ‬
‫نكفٱر‬ ‫‪1‬‬
‫نلكفرن‬ ‫‪1‬‬
‫ِ‬
‫يكفٱر‬ ‫‪17‬‬
‫ْ‬
‫َلتكفر‬ ‫‪1‬‬
‫تكفرون‬
‫ٱ‬ ‫َل‬ ‫‪1‬‬
‫ُْ‬
‫اكف ْر‬
‫‪Fi’il Amr & Nahi‬‬
‫‪1‬‬
‫ُْ‬
‫اكف ُر ْوا‬ ‫‪1‬‬
‫الكفر‬ ‫‪17‬‬
‫كفرا‬ ‫‪8‬‬

‫‪Mashdar‬‬ ‫بكفرك‬ ‫‪1‬‬


‫كفره‬ ‫‪3‬‬
‫كفرهم‬ ‫‪8‬‬
‫َكفر‬ ‫‪5‬‬
‫الَكفرون‬ ‫‪36‬‬
‫الَكفرين‬ ‫‪93‬‬
‫الكفرة‬ ‫‪1‬‬
‫ُ َِ‬
‫الكفار‬ ‫‪19‬‬
‫‪Isim Fa’il, Musyabbahah, dan‬‬ ‫َِ‬
‫كفارا‬ ‫‪1‬‬
‫‪Mubalaghah‬‬ ‫َِ‬
‫أكفاركم‬ ‫‪1‬‬
‫َكفرة‬ ‫‪1‬‬
‫الكوافر‬ ‫‪1‬‬
‫ُ‬
‫كفورا‬ ‫‪3‬‬
‫َ‬
‫كفور‬ ‫‪8‬‬

‫‪22‬‬
َِ
‫كفار‬ 5
َِ
‫كفارة‬ 3
َِ
‫لكفارته‬ 1
‫كفران‬ 1
‫َكفورا‬ 1

C. Makna Term (‫ )كفر‬dalam Al-Qur’an


Dari penelusuran berdasarkan ragam bentuk katanya, dapat diketahui beberapa
makna terkait kata kufr dalam derivasi tertentu, diantaranya:
1. Kufr dengan Bentuk Fi’il Madhi atau Fi’il Mudhari’
Ada indikasi makna tertentu ketika kata kufr diungkapkan dengan bentuk fi’il
madhi atau mudhari’. Kata ini menggunakan bentuk fi’il (kata kerja). Kata kerja
menunjukkan suatu proses, proses melakukan pekerjaan dan menganut keyakinan
tertentu. Maka proses ini bisa saja berubah dan berbalik atau bahkan bisa saja
selamanya seperti itu, sebagaimana dalam surah an-Nisa: 97,
ً َ َ ْ ُ َِ ُ َ‫ك ْف ًرا ل َ ْم ي‬ َ َِ ُ ُ َ َِ ُ ُ َ َ َِ ُ ُ َ َ َِ َِ
ْ ‫ك َف ُروا ُث َِم‬
ُ ‫از َد‬
ُ ‫ادوا‬
‫اّلل ٱِلَغف َٱر ل ُه ْم َوَل ٱِلَ ْهد َٱي ُه ْم َسبٱيَل‬ ‫ك ٱن‬ ‫إٱن اَّلٱين آ َمنوا ثم كفروا ثم آ َمنوا ثم‬
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman
(pula), kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-
kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula)
menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (QS. An-Nisa’ [4]: 97)
Jika proses itu terus menerus, maka jadilah seseorang itu ‫الكَافِرون‬, atau bahkan
menjadi ‫ كفَّار‬ketika ia memusuhi umat Islam atau membawa predikat kekafirannya
sampai
َ‫اب أَ ٱِل ٌم َوما‬
ia meninggal. Seperti dalam firman َ ْ ْ ْ Allah:
َ َ ُ
ٌ ‫ك ل َ ُه ْم َع َذ‬ َ َ ْ ََ ًَ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ٌ َِ ُ ْ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َِ َِ
‫إٱن اَّلٱين كفروا وماتوا وهم كفار فلن يقبل مٱن أح ٱدهٱم مٱلء اۡلر ٱض ذهبا ولوٱ افتدى ب ٱهٱ أولئ ٱ‬
َ ‫اِص‬ َ ْ ْ َُ
‫ين‬ ‫لهم مٱن ن ٱ ٱ‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam
kekafirannya, Maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka
emas sepenuh bumi, walaupun Dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak)
itu. bagi mereka Itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak
memperoleh penolong.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 91)

2. Kufr dengan Bentuk Isim Fa’il


Dalam Al-Qur’an kata kufr dalam bentuk isim fa’il seluruhnya merujuk kepada
orang orang kafir dalam perspektif teologis yang mengingkari salah satu 3 pilar asasi
sebagaimana ditegaskan oleh al-Ashfahani. Contohnya seperti dalam surah Al-
Kafirun ayat 1,
َٰ ْ َ ُْ
َۙ‫قل يَٰٓا ُّي َها الكف ُٱر ْو َن‬
“Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!” (QS. Al-Kafirun
[109]: 1)

23
3. Kufr dengan Bentuk Sighat Mubalaghah
Kata kufr yang berupa shigat mubalaghah dari kata kaafir, secara sense of
meaning memiliki makna yang lebih kuat dan tegas. Dalam Al-Qur’an kata ini
digunakan untuk menyebut orang kafir yang memusuhi orang-orang Islam yang
dalam beberapa ayat kita dianjurkan untuk berjihad melawan mereka bahkan beberapa
kali Allah menjanjikan neraka Jahannam bagi mereka. Seperti dalam surah At-Taubah
ayat 123,
َ َِ ‫اعلَ ُموا أَ َِن‬
َ ‫اّلل َم َع ال ْ ُم َِتق‬ ْ َ ً َْ ْ ُ
‫ج ُدوا فٱيكم غٱلظة و‬
ْ َ َِ ُ ْ َ ْ ُ َ ُ َ َ َِ ُ َ ُ َ َ َِ َ ُِ َ َ
‫ٱني‬ ‫يا أيها اَّلٱين آ َمنوا قات ٱلوا اَّلٱين يلونكم مٱن الكفارٱ وِلَ ٱ‬
“Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar
kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan
ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (QS. At-
Taubah [9]:123)
Contohnya lainnya terdapat dalam surah At-Taubah ayat 68,
ٌ ‫اّلل َول َ ُه ْم َع َذ‬
َۙ‫اب ُّمقٱيْ ٌم‬ ُ ‫ح ْس ُب ُه ْم َولَ َع َن ُه ُم ه‬ َٰ َ َّ َ َ َ َ َ َّ ُ ْ َ َٰ َٰ ُ ْ َ َ ْ َٰ ُ ْ ُ ‫َ َ َ ه‬
َ ‫خ ٱِل ْٱي َن فٱيْ َهاه ٱ‬
َ ‫ِه‬ ‫ت والكفار نار جهنم‬ ‫وعد اّلل المنفٱقٱني والمنفٱق ٱ‬
“Allah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik laki-laki dan
perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di
dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan
mereka mendapat azab yang kekal,” (QS. At-Taubah [9]: 68)
Juga dalam surah Muhammad ayat 34,
َ ُ ‫َّ َّ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ ُّ ْ َ ْ َ ْ ه ُ َّ َ ُ ْ َ ُ ْ ُ َّ ٌ َ َ ْ َّ ْ َ ه‬
‫اّلل ل ُه ْم‬ ‫ا ٱن اَّلٱين كفروا وصدوا عن سبٱي ٱل اّللٱ ثم ماتوا وهم كفار فلن يغفٱر‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (orang lain)
dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka Allah tidak
akan mengampuni mereka.” (QS. Muhammad [47]: 34)

4. Kufr dengan Bentuk (,‫ كفرة كفور‬,‫)كفار‬


Ketiga kata ini digunakan dalam konteks kufur nikmat. Semuanya merupakan
shighat mubalaghah atau musyabbahah dari kaafir dan digunakan untuk
mengungkapkan sifat kufur nikmat yang terlampau. Contohnya terdapat dalam surat
Al-Hajj ayat 66,
ُ َ َ َ ْ ْ َّ ُ ْ ْ ُ َّ ُ ْ ُ ُ ْ ُ َّ ُ ْ ُ َ ْ َ ْٓ َّ َ ُ َ
‫ك ْمه ا ٱن اَلٱن َسان لكف ْو ٌر‬‫وهو اَّلٱي احياكم ِۖ ثم يمٱيتكم ثم َييٱي‬
“Dan Dialah yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian
menghidupkan kamu kembali (pada hari kebangkitan). Sungguh, manusia itu
sangat kufur nikmat.” (QS. Al-Hajj [22]: 66)
Surah Az-Zumar ayat 3,
ُ ْ‫اّلل ََي‬
ْ ‫ك ُم بَيْ َن ُه ْم ٱ‬ ‫َ َ ه ِ ْ ُ ْ َ ُ َ َّ ْ َ َّ َ ُ ْ ْ ُ ْ ٓ َ ْ َ َ َۘ َ َ ْ ُ ُ ُ ْ َّ ُ َ ِ ُ ْ َ ٓ َ ه‬
َ ‫اّللٱ ُزلْ َٰٰف ا َّٱن ه‬
‫ف َما‬ ِّۗ ‫اَل ٱّللٱ اَلٱين اۡلال ٱص هواَّلٱين اَتذوا ٱمن دونٱهٖ او ٱِلاۤء ما نعبدهم ا ٱَل ٱِلقرٱبونا ا ٱَل‬
ٌ ‫ٱب َك َّف‬
‫ار‬ ْ ‫اّلل ََل َي ْهد‬
ٌ ‫ٱي َم ْن ُه َو كَٰذ‬ َ ‫ُه ْم فٱيْهٱ ََيْ َتل ُٱف ْو َن ه ا َّٱن ه‬
“Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik). Dan orang-
orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), “Kami tidak
menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami
kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sungguh, Allah akan memberi
putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh,
Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar.”
(QS. Az-Zumar [39]: 3)

24
Surah ‘Abasa ayat 42,
َ ‫ك َف َر ُة الْ َف‬
. 42 ࣖ ‫ج َر ُة‬
َ ْ ُ ُ َ َٰ ُ
‫اولۤ ِٕىك هم ال‬
“Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.” (QS. ‘Abasa [80]: 42)

D. Aplikasi Pemaknaan Term (‫ )كفر‬dalam QS. Ibrahim Ayat 22


ٓ َّ َٰ ْ ُ ْ ِ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ُّ ْ َ َ َ ِ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ َ ‫َ َ َ َّ ْ َٰ ُ َ َّ ُ َ ْ َ ْ ُ َّ ه‬
‫وقال الشيطن لما ق ٱِض اَلمر ا ٱن اّلل وعدكم وعد اۡل ٱق ووعدتكم فاخلفتكمه وما َكن ٱَل عليكم مٱن سلط ٍن ا ٱَل‬
ٓ َ ُ ْ َ َ ْ ِ َّ ْ ُ ْ ُ ْ َ ٓ َ َ ْ ُ ْ ُ ۠ َ َ ٓ َ ْ ُ َ ُ ْ َ ْٓ ُ ْ ُ َ ْ ْ ُ ْ ُ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ َ
‫ِص ٱِخ ه ا ٱٱّن كفرت بٱما‬
‫ِصخٱكم وما انتم بٱم ٱ‬ ‫ان دعوتكم فاستجبتم ٱَل فَل تلومو ٱن ولوموا انفسكمه ما انا بٱم ٱ‬
َ ٌ َ َ ْ ُ َ َ ْ ‫ْ َ ْ ُ َّ ه‬ َْ َْ
. 22 ‫اب ا ٱِلْ ٌم‬‫رشك ُت ُم ْو ٱن مٱن قبل ها ٱن الظلٱمٱني لهم عذ‬ ‫ا‬
“Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya
Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah
menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku
terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi
seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu
sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku.
Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat
siksaan yang pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 22)

25
Term (‫)نفق‬
A. Pengertian Term (‫)نفق‬
Term lafadz nifaq merupakan bentuk mashdar dari lafadz nafaqa yunafiku.
Lafadz nifaq merupakan bentuk lafadz yang mengikuti wazan faala yufailu. Tentu
yang akan dijelaskan dalam penjelasan singkat ini adalah lafadz-lafdz derifasi lafadz
nifaq yang ada dalam Al-Qur’an.

B. Derivasi dan Makna Term (‫ )نفق‬dalam Al-Qur’an


Derivasi yang ditemukan dalam Al-qu’an dari lafadz nifaq hanya ada 3, yaitu:
1. Bentuk mashdar : Nifaq (‫)نفاق‬
Lafadz nifaq (‫ )نفاق‬memiliki arti ke-ria-an/ kemunafikan.17 definisi lengkap
nifaq adalah sesuatu yang disimpan seseorang dengan menampakan sesuatu yang
sebaliknya. 18 Adapun lafadz nifaq dalam Al-qur’an itu hanya ada tiga. 19 Lafaz
tersebut, semuanya ada dalam surat At-Taubah dengan rincian ayat sebagai berikut:
a. At-Taubah : 78
َ ْ ُ َ ْ َ ٓ َ ٗ َ ْ َ ْ َ ‫َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ً ْ ُ ُ ْ ْ َٰ َ ْ ٱ‬
َ ‫خلَ ُفوا ه‬
‫اّلل َما َو َع ُد ْو ُه َوب ٱ َما َكن ْوا يَكذٱبُ ْون‬ ‫فاعقبهم ن ٱفاقا ٱف قلوب ٱ ٱهم ا ٱَل يوم يلقونه بٱما ا‬
“Maka, (akibat kekikiran itu) Dia menanamkan kemunafikan dalam hati mereka
sampai pada hari mereka menemui-Nya karena mereka telah mengingkari janji
yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu
berdusta.”20

b. At-Taubah : 98
َٰ َ ُ ‫َ ْ َ ْ َ ُ َ َ ُّ ُ ْ ً َّ َ ً َّ َ ْ َ ُ َ َّ َ ْ َ ُ ْ ُ ُ ْ َ َ ٓ َ ْ َ َ ه‬
ُ ‫َع َر ُس ْو ٱَلٖ َهو ه‬
َ ‫اّلل َعل ٱيْ ٌم‬
‫حكٱيْ ٌم‬ ‫اَلعراب اشد كفرا ون ٱفاقا واجدر اَل يعلموا حدود ما انزل اّلل‬
“Orang-orang Arab Badui lebih kuat kekufuran dan kemunafikannya, serta
sangat wajar tidak mengetahui batas-batas (ketentuan) yang diturunkan Allah
kepada Rasul-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

c. At-Taubah : 102
ِ َ َ َْ َ َ َ
‫اق َل ت ْعل ُم ُه ْمه َن ُن ن ْعل ُم ُه ْمه َس ُن َعذ ُٱب ُه ْم‬
َ َ َ ْ ُ َ َ ْ ْ ْ َ ْ َ ْ ُ َٰ ُ
ِّۗ‫اب منفٱقون َهومٱن اه ٱل ال َمدٱينةٱ م َردوا َع انلِ ٱف ٱ‬ َ ْ َ ْ َ ِ ْ ُ َ ْ َ ْ َّ َ
‫ومٱمن حولكم مٱن اَلعر ٱ‬
َ َ َٰ َ ْ ُّ َ ُ َّ ُ ْ َ َّ َّ
‫اب َعظٱيْ ٍم‬ٍ ‫ني ثم يردون ا ٱَل عذ‬ ‫مرت ٱ‬
“Di antara orang-orang Arab Badui yang (tinggal) di sekitarmu ada orang-
orang munafik. (Demikian pula) di antara penduduk Madinah (ada juga orang-
orang munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Nabi
Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi Kami mengetahuinya. Mereka

17
Atabik Ali, Al-Ashry (Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1999), h. 1980.
18
Lois Makluf, Al-Munjid Fi al-Lughah Wa al-A’lam (Beirut: Dar el-Machreq, 2014),
h. 828.
Qur’an Wiki, “Qur’an Wiki - Learn, Study and Reflect,” diakses pada 12 Oktober
19

2023, http://www.quran-wiki.com/.
20
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, “Qur’an Kemenag,” diakses pada 12
Oktober 2023, http://quran.kemenag.go.id./.

26
akan Kami siksa dua kali,331) kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab
yang besar.”

2. Bentuk fi’il madhi : Nafaqa (‫)نافق‬


Lafadz Nafaqa (‫ )نافق‬memiliki arti bermuka dua. 21 definisi lengkap nafaqa
adalah menyimpan kekufuran dalam hatinya dan menampakan keimanan dengan
lisannya.22 Adapun lafadz nafaqa dalam Al-qur’an itu hanya ada dua.23 Lafaz tersebut,
semuanya ada dalam surat At-Taubah dengan rincian ayat sebagai berikut.
a. Ali Imran : 167
ْ ُ ْ ْ ُ ْ ُ َٰ ْ َ َّ َّ ً َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ ْ ُ َ ْ َ ‫َ َ ْ َ َ َّ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ ْ َ ْ ه‬
‫كف ٱر‬ ‫و ٱِلعلم اَّلٱين نافقوا ِۖوقٱيل لهم تعالوا قات ٱلوا ٱف سبٱي ٱل اّللٱ ا ٱو ادفعوا ه قالوا لو نعلم ق ٱتاَل َلتبعنكم ه هم ل ٱل‬
َ ْ َ ْ َ ُ ‫َ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َّ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ ْ َ ه‬
‫اّلل اعل ُم ب ٱ َما يَك ُت ُم ْون‬ َ ْ ْ ْ ُْ ُ َْ ََْ
‫يوم ِٕى ٍذ اق َرب مٱنهم ل ٱَلٱيم ٱ‬
‫ان يقولون بٱافواهٱ ٱهم ما ليس ٱف قلوب ٱ ٱهم ه و‬
“Dan mengetahui orang-orang yang munafik. Dikatakan kepada mereka,
“Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu).” Mereka
menjawab, “Seandainya kami mengetahui (bagaimana cara) berperang, tentulah
kami mengikutimu.” Mereka pada hari itu lebih dekat pada kekufuran daripada
keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya sesuatu yang tidak ada dalam
hatinya. Allah lebih mengetahui segala sesuatu yang mereka sembunyikan.”24

b. Hasyr : 11
ُ َ ُ َ َ َّ َ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ ْ َ َٰ ْ ْ َ ْ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ ُ َ َ َ ْ َّ َ َ َ ْ َ َ
‫ك ْم َوَل نطٱيْ ُع‬‫ب ل ِٕىن اخ ٱرجتم نلخرجن مع‬
‫الم تر ا ٱَل اَّلٱين نافقوا يقولون ٱَلٱخوان ٱ ٱهم اَّلٱين كفروا مٱن اه ٱل الكٱت ٱ‬
َ َٰ َ َّ ْ ُ ‫ْ ُ ْ َ َ ً َ َ ً َّ ْ ُ ْ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َ َّ ُ ْ َ ه‬
‫اّلل يَش َه ُد ا ٱن ُه ْم لكذٱبُ ْون‬‫فٱيكم احدا ابداَۙ وا ٱن قوت ٱلتم نلنِصنكمه و‬
“Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang munafik? Mereka berkata
kepada saudara-saudaranya yang kufur di antara Ahlulkitab, “Sungguh, jika
kamu diusir, kami pasti akan keluar bersamamu dan kami selamanya tidak akan
patuh kepada siapa pun demi kamu. Jika kamu diperangi, kami pasti
menolongmu.” Allah bersaksi bahwa mereka benar-benar para pendusta.”25

3. Bentuk Isim Fa’il : Munafiq (‫)منافق‬


Lafadz munafiq (‫ )منافق‬memiliki arti orang yang bermuka dua. 26 definisi
lengkap munafiq adalah orang menyimpan kekufuran dalam hatinya dan menampakan
keimanan dengan lisannya.27 Adapun lafadz munafiq dalam Al-qur’an itu hanya ada
23.28 Lafaz tersebut, diantaranya ada dalam surat-surat dengan rincian ayat sebagai
berikut:29

21
Atabik Ali, Al-Ashry, h. 1882.
22
Lois Makluf, Al-Munjid Fi al-Lughah Wa al-A’lam, h. 828.
23
Qur’an Wiki, “Qur’an Wiki - Learn, Study and Reflect.”
24
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, “Qur’an Kemenag.”
25
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, “Qur’an Kemenag.”
26
Atabik Ali, Al-Ashry, h. 1828.
27
Lois Makluf, Al-Munjid Fi al-Lughah Wa al-A’lam, h. 828.
28
Assem Chelli Alaqaad Ahmed Ramadan, Abdellah Chelli, Mouad Debbar, Walid
Ziouche, Islam Azzedine Mennouchi, Muslih, “Quran Ayah Search,” Alfanous, diakses pada
12 Oktober 2023, https://www.alfanous.org/en/aya/.
29
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an “Qur’an Kemenag.”

27
a. At- Taubah : 68
ٌ ‫اّلل َول َ ُه ْم َع َذ‬
َۙ‫اب ُّمقٱيْ ٌم‬ ُ ‫ح ْس ُب ُه ْم َولَ َع َن ُه ُم ه‬ َٰ َ َّ َ َ َ َ َ َّ ُ ْ َ َٰ َٰ ُ ْ َ َ ْ َٰ ُ ْ ُ ‫َ َ َ ه‬
َ ‫خ ٱِل ْٱي َن فٱيْ َهاه ٱ‬
َ ‫ِه‬ ‫ت والكفار نار جهنم‬ ‫وعد اّلل المنفٱقٱني والمنفٱق ٱ‬
“Allah telah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan serta
orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya.
Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka. Bagi mereka azab
yang kekal.”

b. At- Taubah 101


ِ َ َ َْ َ َ َ َ ِ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َٰ ُ
‫اق َل ت ْعل ُم ُه ْمه َن ُن ن ْعل ُم ُه ْمه َس ُن َعذ ُٱب ُه ْم‬
ِّۗ‫اب منفٱقون هومٱن اه ٱل المدٱينةٱ مردوا َع انل ٱف ٱ‬ َ ْ َ ْ َ ِ ْ ُ َ ْ َ ْ َّ َ
‫ومٱمن حولكم مٱن اَلعر ٱ‬
َ َ َٰ َ ْ ُّ َ ُ َّ ُ ْ َ َّ َّ
‫اب َعظٱيْ ٍم‬ٍ ‫ني ثم يردون ا ٱَل عذ‬ ‫مرت ٱ‬
“Di antara orang-orang Arab Badui yang (tinggal) di sekitarmu ada orang-
orang munafik. (Demikian pula) di antara penduduk Madinah (ada juga orang-
orang munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Nabi
Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi Kami mengetahuinya. Mereka
akan Kami siksa dua kali,331) kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab
yang besar.”

c. Al-Anfal : 49
‫ْ َ ُ ْ ُ ْ ُ َٰ ُ ْ َ َ َّ ْ َ ْ ُ ُ ْ ْ َّ َ ٌ َ َّ َٰٓ ُ َ ٱ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ َّ َ َ َّ ْ َ َ ه‬
َ ‫اّللٱ َفا َّٱن ه‬
َ ‫اّلل َعزيْ ٌز‬
‫حكٱيْ ٌم‬ ‫ٱ‬ ‫ا ٱذ يقول المنفٱقون واَّلٱين ٱف قلوب ٱ ٱهم مرض غر هؤَلۤء دٱينهمه ومن يتوَّك َع‬
“(Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit
dalam hatinya berkata, “Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh
agamanya.” (Allah berfirman,) “Siapa pun yang bertawakal kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

d. At-Taubah : 64
َ َ َْ ْ ُ َ ‫َ ْ َ ُ ْ ُ َٰ ُ ْ َ َ ْ ُ َ َّ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ٌ ُ َ ِ ُ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ْ ُ ْ َ ْ ُ ْ َّ ه‬
‫اّلل ُم ٱر ٌج َّما َتذ ُر ْون‬ ‫َيذر المنفٱقون ان تنل علي ٱهم سورة تنبٱئهم بٱما ٱف قلوب ٱ ٱهمه ق ٱل استه ٱزءوا ا ٱن‬
“Orang-orang munafik khawatir jika diturunkan suatu surah yang
mengungkapkan apa yang ada dalam hati mereka. Katakanlah (kepada mereka),
“Olok-oloklah (Allah, Rasul-Nya, dan orang beriman sesukamu). Sesungguhnya
Allah pasti akan menampakkan apa yang kamu khawatirkan itu.”

َ ْ ُْ َ ْ ُ َُْ
e. At-Taubah : 67
َ ‫كر َويَنْ َه ْو َن َعن ال ْ َم ْع ُر ْو ٱف َويَ ْقب ُض ْو َن اَيْد َٱي ُه ْمه ن َ ُسوا ه‬ ْ َ ْ ِ ْ ُ ُ ْ َ ُ َٰ َٰ ُ ْ َ َ ْ ُ َٰ ُ ْ َ
‫اّلل‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ض يأمرون بٱالمن ٱ‬ ٍۘ ٍ ‫المنفٱقون والمنفٱقت بعضهم م َۢٱن بع‬
َ ُ َٰ ْ َ ْ ‫َفنَس َٱي ُه ْم ه ا َّٱن ال ْ ُمنَٰفٱق‬
‫ٱني ُه ُم الفسٱق ْون‬
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain (adalah
sama saja). Mereka menyuruh (berbuat) mungkar dan mencegah (berbuat)
makruf. Mereka pun menggenggam tangannya (kikir). Mereka telah melupakan
Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik
adalah orang-orang yang fasik.”

f. Al-Ahzab : 1
َ ‫اّلل ََك َن َعل ٱيْ ًما‬
َۙ ‫حكٱيْ ًما‬ َ ْ ‫كفٱريْ َن َوال ْ ُمنَٰفٱق‬
َ ‫ٱني ها َّٱن ه‬ َٰ ْ ُ َ َ ‫َٰٓ َ ُّ َ َّ ُّ َّ ه‬
‫اّلل َوَل تطٱعٱ ال‬ ‫يايها انل ٱِب ات ٱق‬
‫ٱ‬

28
“Wahai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah engkau menuruti
(keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

g. Al-Munafiqun : 1
َ َ َ َ َٰ َ ُ ْ َّ ُ َ ْ َ ُ َّ َ ُ ُ ُ َ َ َ َّ ُ َ ْ َ ُ َّ َ َّ ُ ُ َ َ َ َّ ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ َٰ َ ُ ْ َ َ ٓ َ َ
‫ٱني لكَٰذٱبُون‬ ‫إٱذا جاءك ٱلمنفٱقون قالوا نشهد إٱنك لرسول ٱّللٱ ه وٱّلل يعلم إٱنك لرسوَلۥ وٱّلل يشهد إٱن ٱلمنفٱق‬
“Kementrian AgamaApabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka
berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah".
Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan
Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar
orang pendusta.”

29
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aaa

30
DAFTAR PUSTAKA

Alaqaad, Assem Chelli, Ahmed Ramadan, Abdellah Chelli, Mouad Debbar, Walid
Ziouche, Islam Azzedine Mennouchi, Muslih. “Quran Ayah Search.”
Alfanous. Diakses pada 12 Oktober 2023. https://www.alfanous.org/en/aya/.

Ali, Atabik. Al-Ashry. Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1999.

Al-Ashfahani, Ar-Raghib. Al-Mufradat fi Gharib Al-Qur’an. Makkah: Maktabah


Nizar Mushthafa al-Bazi, 1445 H.

———. Mu’jam Mufradat Alfadz Al-Qur’an. Beirut: Dar al-Kutub al-’Alamiyyah,


2008.

Al-Baqi, Muhammad Fuad ’Abd. Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz Al-Qur’an al-


Karim. Beirut: Dar al-Fikr, 1981.

Makluf, Lois. Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam. Beirut: Dar el-Machreq, 2014.

Mandzur, Ibnu. Lisan al-’Arab. Beirut: Dar Shadir, 1414 H.

Muhammadiyah, Redaksi. “Pengertian Syirik Dan Macam-Macamnya.”


Muhammadiyah, 11 February 2021. Diakses pada 05 Oktober 2023.
https://muhammadiyah.or.id/pengertian-syirik-dan-macam-macamnya/.

Team, Almaany. “ ‫ قاموس عربي عربي و قاموس‬- ‫قاموس ومعجم المعاني متعدد اللغات والمجاَلت‬
‫عربي انجليزي ثنائي‬.” Diakses pada 04 Oktober 2023. https://www.almaany.com.

https://www.almaany.com.
Mahfudz, Bin. “Kamus Bin Mahfud : Arab - Indo - Apps on Google Play.” Diakses
pada 04 Oktober 2023. https://play.google.com/store/apps/details?
id=com.binmahfud.kamusarab&hl=en.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. “Qur’an Kemenag.” Diakses pada 12 Oktober


2023. http://quran.kemenag.go.id./.

Wiki, Qur'an. “Qur’an Wiki - Learn, Study and Reflect.” Diakses pada 12 Oktober
2023. http://www.quran-wiki.com/.

31

Anda mungkin juga menyukai