A. Hasil Penelitian
wilayah kerjanya.
oleh UPD Puskesmas Koba. Selain itu profil Kesehatan UPTD Puskesmas
Koba dibuat untuk melihat sudah sejauh mana kegiatan yang telah dicapai
dalam rangka mengevaluasi seluruh program dan kegiatan pelayanan
maupun ekstrenal.
memiliki luas kurang lebih 391,666 km2 dan terbagi menjadi lima (5)
Kelurahan dan enam (6) Desa yang terdiri dari Kelurahan Koba,
a. Visi
b. Misi
sudah ditetapkan.
c. Tujuan
1) Tujuan Umum
dilakukan.
2) Tujuan Khusus
tahun 2019.
ditetapkan.
B. Analisa Data
menyajikan analisa univariat untuk melihat distribusi dan persentase dari tiap-
tiap variabel yang diteliti, serta analisis bivariat untuk melihat pengaruh tehnik
1. Analisis Univariat
a. Karateristik Responden
Tabel 3
Uji Kesetaraan Jenis Kelamin Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol
Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Nama Jenis Kelamin Nama Jenis Kelamin
NY. C P NY. Na P
NY. L P NY. Ro P
NY. D P NY. Sr P
NY. A P NY. Ra P
NY. Y P NY. Y P
NY. E P NY. M P
NY. S P NY. Tr P
NY. W P NY. Si P
NY. I P TN. Ri L
TN. M L TN. Ma L
TN. Z L TN. K L
TN. T L TN. H L
TN. O L TN. T L
TN. W L TN. Ms L
TN. N L TN. Mb L
TN. A L TN. N L
orang.
Tabel 4
Uji T Independen Umur Kelompok Perlakuan dan Kelompok
Kontrol
Umur Responden Mean SD SE P value
Kelompok Perlakuan 51,44 65,62 1,328 0,305
Kelompok Kontrol 51,00 4,733 1,551 0,305
kelompok kontrol.
b. Nilai Rata-Rata Tekanan Darah Sistol dan Diastol Sebelum dan
Setelah dilakukan Tehnik Akupresur pada Kelompok Perlakuan
Tabel 5
Nilai Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sebelum
dan Setelah dilakukan Tehnik Akupresur pada Kelompok
Perlakuan
(n=16)
Variabel Mean SD SE
TD Sistolik Sebelum 164.94 12.025 2,79
TD Sistolik Setelah 153.56 10.257 2,94
TD Diastolik Sebelum 100.56 9.381 1,82
TD Diastolik Setelah 96.88 4.759 1,81
100,56 mmHg dengan median 98,50 mmHg dan standar deviasi 9,381.
97,69 mmHg dengan median 98,00 mmHg dan standar deviasi 5,363.
2. Analisis Bivariat
a. Uji Normalitas
sampel dengan jumlah besar (n<50). Hasil uji normalitas ini akan
kolmogorov simirnov.
Tabel 7
Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Intervensi Tekanan Darah P value
Tehnik Akupresur TD Sistolik sebelum 0,47
TD Sistolik Setelah 0,07
TD Diastolik Sebelum 0,54
TD Diastolik Setelah 0,1
Kontrol TD Sistolik sebelum 0,39
TD Sistolik Setelah 0,01
TD Diastolik Sebelum 0,39
TD Diastolik Setelah 0,04
besar dari α (0,05). Hal ini berarti data berdistribusi normal sehingga
tidak berpasangan.
b. Perbedaan Nilai Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Sebelum dan Setelah dilakukan Tehnik Akupresur pada
Kelompok Perlakuan
Tabel 8
Perbedaan Nilai Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan
Diastolik Sebelum dan Setelah dilakukan Tehnik
Akupresur
(n=16)
Variabel Mean SD SE P value
TD Sistolik Sebelum 164,94 12,025 3,006 0,001
TD Sistolik Setelah 153,56 10,257 2,564
TD Diastolik Sebelum 100,56 9,381 2,345 0,018
TD Diastolik Setelah 96,88 4,759 1,190
Tabel 9
Perbedaan Nilai Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Sebelum dan Setelah pada Kelompok Kontrol
(n=16)
Variabel Mean SD SE P value
TD Sistolik Sebelum 165,81 10,297 2,574 0,565
TD Sistolik Setelah 166,63 10,978 2,745
TD Diastolik Sebelum 100,56 7,108 1,777 0,111
TD Diastolik Setelah 97,88 5,136 1,284
kontrol.
Tabel 10
Perbedaan Nilai Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Sebelum dan Setelah dilakukan Tehnik Akupresur pada
Kelompok Perlakuan dibandingkan dengan Kelompok Kontrol
(n=16)
Variabel Kelompok Mean SD SE P
value
TD Kelompok 164,94 12,025 3,006
Sistolik Perlakuan 0,000
Sebelum Kelompok Kontrol 165,81 10,297 2,574
TD Kelompok 153,56 10,257 2,564
Sistolik Perlakuan 0,032
Setelah Kelompok Kontrol 166,63 10,978 2,745
TD Kelompok 100,56 9,381 2,345 0,048
Diastolik Perlakuan
sebelum Kelompok Kontrol 100,56 7,108 1,777
TD Kelompok 96,88 4,759 1,190
Diastolik Perlakuan 0,000
Setelah Kelompok Kontrol 97,88 5,136 1,284
pada kelompok kontrol sebesar 100,56 mmHg juga. Hasil analisis ada
0,000 (p value < α 0,05), maka H0 ditolak artinya ada perbedaan rata-
kontrol.
C. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yoganita et al. (2019)
mengalami menopause. Hal ini didukung juga oleh pendapat Cortas (2008)
lebih rentang terhadap hipertensi. Hal ini juga menandakan bahwa dengan
darah menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi kaku.
Meskipun hipertensi bisa terjadi pada segala usia namun paling sering
tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg (Akinlua et al.,
2018). Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi
kontraksi otot jantung. Tekanan darah sistolik normal pada orang dewasa
berkisar antara 90-120 mmHg. Jika berada pada kisaran angka 120-130
darah sistoliknya berada pada angka 140 atau lebih (Saputra et al., 2023).
Tekanan darah diastolik adalah jumlah tekanan atau angka bawah yang
atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi dapat dilakukan
prinsip ilmu akupuntur (Fengge, 2012 dalam Saputra et al., 2023). Tehnik
ini sangat efisien dan relatif cukup aman karena tidak dilakukan secara
invasive yang dapat melukai tubuh (Wariin dan Pranata, 2018). Akupresur
ini menggunakan rancangan pre experiment dengan one group pretes and
posttest design, dimana dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok
lansia.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Desain Penelitian
dengan rancangan pre-test dan post-test. Kelemahan dari desain ini adalah
tidak ada jaminan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel perlakuan
darah pre eksperimen dan post eksperimen yang dilakukan 3 kali dalam 1
perlakuan dan juga dapat diketahui pengaruh tehnik akupresur itu sendiri
2. Kualitas Data
3. Bias Informasi
A. Kesimpulan
mmHg.
mmHg.
B. Saran
hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Akinlua, J.T. (2018). Beliefs about Hypertension Among Primary Health Care
Workers and Clients in Nigeria: A Qualitative Study. Plos One. 13(12).
Amaliyyah, R. (2021). Pengaruh Pemberian Pisang Ambon dan Pisang Mas
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang Provinsi
Sumatra Selatan Title. 6.
Aminuddin, Sudarman, Yulianus., & Syakih, Moh. (2020). Penurunan Tekanan
Darah Penderitra Hipertensi Setelah Diberikan Terapi Akupresur. Pp. 57-
61.s Pemberian Video Tutorial Dan Ppt Untuk Mengukur Nilai Teori. 5
(1).
Astuti, Windi., Taufiq, Muhammad., & Muhhamda, Taufik. (2021). Implementasi
Wilcoxpn Signed Rank Test Untuk Mengukur Efektifit
Bagaskara, R. G., Simanjuntak, D. R., & Suryanegara, W. (2018). Hubungan
Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Pada Individu Usia ≥ 18 Tahun Di
Indonesia (Analisis Lanjutan Data Riskesdas 2018). Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia, 002, 2-7.
Citra. (2016). Hubungan Akupresur dengan Tingkat Nyeri. Jurnal Keperawatan. 1
(1). 49-55
Cortas, K. (2008). Hypertension. dalam Kusumawaty, J., Hidayat, N., dan
Ginanjar, E. (2016). Hubungan Jenis Kelamin dengan Intensitas Hipertensi
Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis.
16(2), 46-51.
Deepublish. (2021). Pengertia Tinjauan Pustaka, Manfaat, Cara Membuat dan
Contoh Lengkap (pp.1-12)
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah. (2020-2022). Pelayanan Penderita
Hipertensi Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Koba
Fengge, A. (2012). Terapi Akupresur Manfaat dan Teknik Pengobatan.
Yogyakarta: Crop Circle Crop. dalam Saputra, A., Pebriani, S.H.,
Tafdhila., Syafe’I, A. (2023). Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Malahayati Nursing Journal.
5(1), 80-87.
Hani, & Syifa, A. N. (2021). Jurnal of Health Science Gambaran Status Tekanan
Darah Penderita Hipertensi di Desa. Emdat Suoprayitno, Dkk, 4 (2), 20-
23.
Kamelia, Nur Dina., Ariyani, Anota Dwi., & Rudiyanto. (2021). Terapi Akupresur
Pada Tekanan Darah Penderita Hipertensi : Studi Literatur. 18-24.
Kemenkes RI. (2019). Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI
Tentang Hipertensi
Komariah, Maria., et al. (2021). Literature Review Terkait Manfaat Terapi
Akupresur Dalam Mengatasi Berbagai Masalah Kesehatan. 02 (04)
Kusumawaty, J., Hidayat, N., dan Ginanjar, E. (2016). Hubungan Jenis Kelamin
dengan Intensitas Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Lakbok Kabupaten Ciamis. 16(2), 46-51.
Lumowa, G. (2020). Gambaran penderita hipertensi pada lansia di wilayah kerja
puskesmas karangjati kabupaten ngawi 4(1), 1-23.
Majid, Y.A., dan Rini, P.S. (2016). Terapi Akupresur Memberikan Rsa Tenang
dan Nyaman serta Mampu Menurunkan Tekanan Darah Lansia.
Palembang: STIKES Muhammadiyah Palembang.
Maulidah., Khilwa, Neni., Neni, & Maywati,. Sri. (2022). Hubungan
Pengetahuan, Sikap dan Dukungan Keluarga Dengan Upaya Pengendalian
Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Cikampek
Kabupaten Karawang. 18(1).
Notoatmodjo. (2013). Variabel Independen dan Variabel Dependen. Journal Of
Chemical Information and Modelling, 53(9).
Nurarif & Kusuma, 2016). Terapi Komplementes Akupresure. Journal of
Chemical Information and Modelling, 53(9), 1689-1699.
Pratama, Satria Artha., & Permatasari., Rita Intan.(2021). Pengaruh Penerapan
Standar Operasional Prosedur Dan Kompetnsukti Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Divisi Ekspor PT. Dua Kuda Indonesia. 11(1).
Potter, P. A., & Perry, A. G. 2019. Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik Volume 1 Edisi7. Jakarta: Salemba Medika
Riamah. (2019). Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Hipertensi Pada Lansia Di
UPT PTSW Khusul Khotimah.
Saputra, A., Pebriani, S.H., Tafdhila., Syafe’I, A. (2023). Pengaruh Terapi
Akupresur Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.
Malahayati Nursing Journal. 5(1), 80-87.
Sari, Ayu Permata., Yusuf, Ah,. & Wahyuni, Erna Dwi,. (2014). Perubahan
Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Melalui Therapeutical
Gardening di UPT PSLU Magetan.
Suwarni, N.M., Sukmandari, N.M.A., dan Wulandari, M.R.S. (2021). Pengaruh
Pemberian Terapi Akupresur Terhadap Tekanan Darah Lansia Di
Puskesmas Kediri I Tabanan. Jurnal Surya Medika. 7(1), 243-247.
Wariin, S., dan Pranata, A.E. (2018). Pengaruh Penekanan Titik Akupresur Taixi
(Ki3), Sanyinjiao (Sp6) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia
Dengan Hipertensi Di Pstw Jember. Jurnal Kesehatan dr. Soebandi. 6(2).