Anda di halaman 1dari 1

Nama: Gabriel Gagah Imansantosa

NIM: 22.D1.0223
Robohnya Surau Kami
Di cerita pendek yang saya baca ini kita dapat belajar banyak hal, dan kita di
ingatkan untuk melakukan kewajiban kita sebagai ciptaan Tuhan agar
melakukan apa yang Tuhan minta sesuai perkenanan Nya. Di dalam cerpen
tersebut ada 2 tokoh utama yang di tersorot, yaitu ada Ajo sidi dan kakek tua si
pengasah pisau. Dalam cerpen ini Ajo Sidi adalah seseorang yang sering
membual dengan menceritakan hal hal tentang kehidupan sehari – hari yang
kebetulan sering relevan dengan kehidupan warga surau. Dan si kakek ini hanya
bekerja sebagai tukang asah pisau dan tidak mendapat bayaran sama sekali, si
kakek hanya hidup dari sumbangan orang – orang yang mengasah pisau di
tempat kakek. Suatu saat Ajo Sidi pergi menemui kakek dan membawa pisau
untuk diasah, dan disitulah Ajo Sidi mulai membual dengan menceritakan cerita
kepada si kakek. Dia menceritkan ada orang Bernama Haji Soleh yang pada
semasa hidupnya selalu menjalankan ibadah dan menjalankan semua perintah
Tuhan nya. Ia meninggalkan semua hal – hal yang berbau duniawi dan hanya
melakukan ibadah, yang di pikirnya hanyalah surga dan neraka. Namun saat
hari penghakiman tiba si Haji Soleh dikirim Tuhan ke neraka karna watak nya
yang egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri agar selamat masuk ke dalam
surga. Tuhan tidak berkenan akal hal itu karena dengan watak Haji Soleh yang
hanya memikirkan ibadah, ia justru meninggalkan tugasnya sebagai pekerja dan
harus mengolah tanah dan sumber daya yang sudah Tuhan sediakan. Ia terlalu
sibuk dengan soal surga dan neraka sampai tidak mau bersusah payah dan
membanting tulang untuk mempekerjakan tanah yang Tuhan sudah sediakan.
Disaat itu si kakek gundah dan gelisah karna watak dari kakek itu sama persis
dengan watak Haji Soleh yang diceritakan Ajo Sidi.
Disini menurut pendapat saya pribadi saya setuju dengan sifat yang dimiliki
kakek. Kita harus mengutamakan Tuhan dalam hidup kita, namun kita jangan
melakukan ibadah dengan mindset untuk mendapatkan tempat disorga. Tapi kita
beribadah dengan tujuan bersyukur dan menghormati Tuhan. Serta kita harus
tetap bertanggung jawab atas kehidupan di dunia, bukan berarti kita harus
meninggalkan semua hal duniawi. Bekerja sesuai tanggung jawab itu salah satu
bagian dari bentuk ibadah juga. Maka dari itu kita harus imbang dalam
menjalankan ibadah dan juga kita harus menjalankan tugas dan tanggung jawab
yang sudah Tuhan beri dalam hidup kita.

Anda mungkin juga menyukai