Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada klien dan keluarga didapatkan

nama klien Tn. A, usia 40 tahun, jenis kelamin laki laki, klien belum kawin, orang yang
paling berarti orang tua, klien tidak bekerja dan pendidikan terakhir kelas 2 SMP. Klien saat
ini tinggal bersama dengan kakak pertamanya yang sudah menikah dan memiliki 2 orang
anak. Dalam anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti klien.

Keluhan utama klien yaitu klien merasakan kesedihan yang berlarut larut setelah
kematian ibunya dan setelah itu klien sering melamun dan pergi keluar pada malam hari,
setelah itu klien mendengar suara tanpa berwujud muncul mengajaknya pergi. Suara-suara
yang muncul seperti suara yang menyuruhnya untuk menabrakan diri ke kereta api, menyayat
tangannya serta suara ajakan untuk berbincang-bincang. Keluhan yang dirasakan saat ini
yaitu sura-suara masi muncul dan hasrat ingin melukai diri masih ada.

Faktor predisposisi Tn.A yaitu pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan
sudah melakukan pengobatan 1,5 tahun dan putus obat karena sudah merasa sehat, selain itu
klien juga memiliki trauma masa lalu yaitu adanya penolakan dari masyarakat sehingga klien
menutup diri dan mengisolasi diri dari masyarakat.

Alam perasaan klien saat ini merasa cukup sehat namun saat ini agar klien tetap
tenang dan tidak gelisah membutuhkan obat. Kepatuhan klien dengan minum obat secara
teratur dapat mempengaruhi periode kekambuhan halusinasi pada klien.

Saat ini klien merasa sangat kehilangan ibunya dan sangat sedih hingga sering
termenung pada malam hari sehingga adanya suara suara yang menganggu klien hingga
memerintahkan untuk melakukan yang membahayakan diri. Keluarga juga mengatakan
kadang pasien tiba-tiba kesal, bicara sendiri dan marah-marah tanpa sebab.
Keluarga klien selalu mengambilkan obat di Puskesmas Pancur setiap satu bulan
sekali, obat yang diminum oleh klien antara lain THP, CPZ, dan Halloperidol, masing-masing
obat diminum satu hari sekali.

Anda mungkin juga menyukai