Anda di halaman 1dari 10

KANTOR PENGACARA DAN KONSULTASI HUKUM

JUSTICIA LAW FIRM & ASSOCIATES

Jl. Perjuangan No.12, RT.15, Kelurahan Semapaja Selatan, Tlp: (0712)7302,


Email:justicialawfirmandpartner@gmail.com

Kota Samarinda, Kalimantan Timur

SURAT GUGATAN MELAWAN HUKUM

Samarinda, 14 Agustus 2022

Kepada :
Ketua Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Mulawarman
Jl. Sambaliung NO. 1, Sempaja Selatan, Samarinda Utara
Kalimantan Timur

Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


Lampiran : Surat Kuasa

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Siti Yunianur, S.H., M.H.


2. Ahlakul Karimah, S.H., M.H.
3. Nurhanina, S.H., M.H., Advokat yang berkantor di Jalan Perjuangan No. 12
RT. 15, Kelurahan Sempaja Selatan 75112, Tel: (0541)8032, email:
Justicia@gmail.com, web: jucticialawfirm.co.id, yang dalam perkara ini
dapat bertindak sendiri-sendiri maupun bersama-sama, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 07 Agustus 2022 (vide: fotocopy surat kuasa
terlampir), bertindak untuk dan atas mewakili anggota kelompok yang
berasal dari empat desa yaitu Kelurahan Maju, Kelurahan Mekar, dan
Kelurahan Minta, dan Kelurahan Suaka yang terletak di Kecamatan Sungai
Pinang, Kota Samarinda,

Yang selanjutnya nama-nama perwakilan anggota kelompok PENGGUGAT Class


Action sebagai berikut:

Nama : Violeta Syalomita Dante


Pekerjaan : Petani Tambak
Umur : 42 Tahun
Alamat : Jl. Gelatik RT/RW 01, Kelurahan Maju, Kecamatan Sungai
Pinang, Kota Samarinda
NIK :6400889966138962
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT I

Nama :Arifurrahman
Pekerjaan :Petani
Umur :42 Tahun
Alamat :Jl. Belatuk, RT 12, RW 02, Kelurahan Mekar, Kec. Sungai
Pinang, Kota Samarinda
NIK :6412235689016876
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT II

Nama :Irma Zhafira


Pekerjaan :Petani Tambak
Umur :41
Alamat :Jl. Pemuda, RT 15, RW 07, Kelurahan Minta, Kec.Sungai
Pinang, Kota Samarinda
NIK :6400223346679067
Selanjutnya disebutsebagai sebagai PENGGUGAT III

Nama :Yuni Lastri


Pekerjaan :Petani
Umur :40
Alamat :Jl. Gelatik 1, RT 08, RW 13, Kelurahan Suaka, Kec. Sungai
Pinang, Kota Samarinda
NIK :6400125678901213
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT IV

Dengan ini Penggugat hendak mengajukan gugatan terhadap :

Pabrik Pembuatan Tahu yaitu Pabrik Tahu ‘’Dua Sekawan’’ yang beralamat
di Jl. Pemuda 1, RT 01/RW 02 Kelurahan Maju, Kecamatan Sungai Pinang, Kota
Samarinda, dengan para pihak TERGUGAT sebagai berikut:

Nama : Leoni Fitri S


Jabatan : Direktur Pabrik Tahu Dua Sekawan
Tempat Tanggal Lahir : Loa Deras 19 Juli 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Jelawat RT. 015 RW. 004, Desa/Kelurahan Rapak
Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda ,
Provinsi Kalimantan Timur.
NIK :640056982057846
Untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I.
Nama : Viola Paulina
Jabatan : Direksi Pabrik Tahu Dua Sekawan
Tempat Tanggal Lahir : Sesua 6 April 1991
Jenis Kelami : Perempuan
Alamat : Jl. Jelawat RT. 052 RW. 018, Desa/Kelurahan Rapak
Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda ,
Provinsi Kalimantan Timur.
NIK :64006843278901605
Untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II.

Adapun yang menjadi alasan dan dasar Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Pabrik Pembuatan Tahu dalam hal ini selaku pihak Tergugat adalah
sebuah pabrik yang berkedudukan di Jl. Pemuda 1, RT 01/RW 02
Kelurahan Maju, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda (BUKTI P-1).

2. Bahwa pabrik yang dimiliki oleh Tergugat tersebut mulai dibangun pada
tahun 2016 dan mulai beroperasi tahun 2018 (BUKTI P-1).

3. Bahwa produksi utama dari Pabrik Pembuatan Tahu dalam hal ini selaku
pihak Tergugat berupa tahu mentah dan tahu matang.

4. Bahwa Tergugat dalam produksinya menggunakan bahan-bahan yakni


kacang kedelai dan cuka masak.

5. Bahwa Tergugat dalam hal ini telah membuang limbah cair di Sungai
Karang Mumus. Dari hasil analisis menunjukkan limbah cair tahu tanpa
pengolahan di IPAL untuk parameter suhu, TSS, COD dan Ph melebihi baku
mutu lingkungan. Hal ini diatur dalam Pasal 69 ayat (1) huruf f Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (BUKTI P-2).

6. Bahwa Tergugat telah melakukan pembelokan Sungai Karang Mumus


melebihi batas yang disepakati/diijinkan oleh Proyek irigasi Samarinda,
yaitu dari ±150 m yang diijinkan menjadi kurang lebih ±1,6 km ke arah
timur dengan sudut 90 dengan cara demikian maka terjadi penggabungan
aliran sungai karang mumus dan sungai karang mimis, sehingga arus
sungai menjadi lebih besar. (BUKTI P-3)

7. Bahwa, selama 2 tahun terakhir antara 2019 sampai dengan 2021, baik
dalam pengembangan pabrik maupun produksinya Tergugat telah
mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan dengan membuang
limbah. Hasil analisis menunjukkan limbah cair tahu tanpa pengolahan di
IPAL untuk parameter suhu, TSS, COD dan Ph melebihi baku mutu,
terutama pada aliran Sungai Karang Mumus-Sungai Mimis yang
menghubungkan 4 (empat) kelurahan yakni kelurahan maju, kelurahan
mekar, kelurahan minta, dan kelurahan suaka (BUKTI P-2).

8. Bahwa warga kelurahan maju, kelurahan mekar, kelurahan minta, dan


kelurahan suaka memiliki mata pencaharian yang sebagian besar ialah
petani tambak ikan dan petani sawah yang mengalami pencemaran (BUKTI
P-3).

9. Bahwa akibat kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh Tergugat


menyebabkan :
a. Sebanyak 12 (dua belas) orang kehilangan pekerjaan dikarenakan
tambak yang mereka miliki tercemar, yang mana masing-masing 3
(tiga orang) dari mereka merupakan warga dari Kelurahan Maju,
Kelurahan Mekar, Kelurahan Minta dan Kelurahan Suaka.
b. Masing-masing 8 (delapan) orang mengalami penurunan produktivitas
secara drastis meskipun tidak mengalami kerusakan yang parah
akibat dicemari oleh limbah bahan kimia.
c. Jumlah keseluruhan warga yang mengalami kerugian adalah
sebanyak 20 (dua puluh) orang. (BUKTI P-4)

10. Bahwa pihak yang menderita adalah Petani Tambak dan Petani. Dimana ada
yang kehilangan pekerjaannya, tambaknya tercemar parah, sawah
mengalami kerusakan dan ada pula tambak ikan yang mengalami
penurunan jumlah produksi yang cukup drastis akibat pencemaran
lingkungan yang dilakukan oleh Tergugat dalam hal ini.

11. Bahwa dengan tercemarnya Sungai Karang Mumus-Karang Mimis, warga


yang tingal di kelurahan maju, kelurahan mekar, kelurahan minta, dan
kelurahan suaka tidak lagi bisa menggunakan sungai tersebut untuk
keperluan hidup sehari-hari terutama dalam hal mencari nafkah. Selain itu
pula warga di empat desa tersebut dihantui rasa cemas karena pengeluaran
rumah tangganya membengkak sedangkan beberapa warga telah
kehilangan sumber penghasilan.

12. Bahwa akibat pencemaran lingkungan di Sungai Karang Mumus-Karang


Mimis merupakan kelalaian Tergugat yang tidak membangun IPAL
sebagaimana disyaratkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

13. Bahwa Penggugat menuntut agar Tergugat segera membangun IPAL yang
harus diselesaikan dalam jangka waktu tiga bulan setelah adanya putusan
pengadilan.
14. Bahwa Penggugat menuntut agar Tergugat memberikan ganti rugi
terhadap pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga serta segala kerugian
yang timbul akibat tercemarnya Sungai karan mumus serta menunut agar
Tergugat mengembalikan fungsi atau melakukan pemulihan lingkungan di
Sungai karang mumus seperti sedia kala. Hal ini diatur dalam Pasal 54 Jo.
87 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

15. Bahwa Penggugat menuntut ganti rugi sebagai berikut :


1. Penghasilan 1 Ha Tambak dalam setiap kali panen dalam keadaan
normal sebelum terjadinya pencemaran limbah oleh Pabrik Tahu
Dua Sekawan, = Rp 15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah)
2. Penghasilan 1 Ha sawah dalam setiap kali panen = Rp 35.000.000
(Tiga Puluh Lima Juta Rupiah)
- Sebanayk 12 (dua belas) orang kehilangan pekerjaan dikarenakan
tambak yang mereka miliki tercemar, yang mana masing-masing
3 (tiga orang) dari mereka merupakan warga dari Kelurahan
Maju, Kelurahan Mekar, Kelurahan Minta dan Kelurahan Suaka.
- Seluas 1 Ha (satu Hektare) tambak dari masing-masing 8 (delapan)
orang mengalami penurunan produktivitas secara drastis
meskipun tidak mengalami kerusakan yang parah akibat dicemari
oleh limbah bahan kimia.
- Jumlah keseluruhan warga yang mengalami kerugian adalah
sebanyak 20 (dua puluh) orang serta luas tambak yang
mengalami pencemaran seluas 20 Ha (dua puluh Hektare)
a. Petani Tambak ikan yang kehilangan pekerjaan sebanyak 12
(dua belas) orang dari 4 (empat) kelurahan.
Dengan rincian :
1. Penghasilan 1 Ha Tambak = Rp 15.000.000 (Lima Belas
Juta Rupiah)
2. Kerugian selama 2 Tahun = Rp 15.000.000 (Lima Belas
Juta Rupiah) X 2 (dua) Tahun = Rp 30.000.000 (Tiga Puluh
Juta Rupiah)
3. Kerugian immaterial/orang = Rp 100.000.000
(Seratus Juta Rupiah)
b. Terdapat 2 (dua) orang petani ikan tambak dari Kelurahan
Maju, yang tambaknya tercemar parah.
Dengan rincian :
1. Mengalami penurunan menjadi Rp 15.000.000 (Lima Belas
Juta Rupiah) - Rp 2.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah)
pendapatan setelah terjadinya pencemaran.
2. Penurunan selama 2 (Dua) Tahun sebesar Rp13.000.000
(Tiga Belas Juta Rupiah), sehingga kerugian yang diderita
sebesar Rp 36.000.000 (Tiga Puluh Enam Juta Rupiah)
3. Kerugian immaterial/orang sebesar Rp 55.000.000 (Lima
Puluh Lima Juta Rupiah)
c. Terdapat 2 (dua) orang Petani Tambak ikan mengalami
pencemaran ringan ringan yang berasal dari Kelurahan Mekar.
Dengan rincian :
1. Mengalami penurunan sebesar Rp15.000.000 (Lima Belas
Juta Rupiah) dikurangi dengan Rp11.000.000 (Sebelas
Juta Rupiah) yang merupakan pendapatan setelah
terjadinya pencemaran.
2. Penurunan selama 2 (dua) Tahun yang dialami sebesar
Rp 4.000.000 (Empat Juta Rupiah) sehingga kerugian yang
diderita menjadi sebesar Rp 8.000.000 (Delapan Juta
Rupiah).
3. Kerugian immaterial/orang adalah sebesar Rp 20.000.000
(Dua Puluh Juta Rupiah)
d. Terdapat 2 (dua) orang petani sawah dari Kelurahan Minta
yang mengalami pencemaran.
Dengan rincian :
1. Mengalami penurunan sebesar Rp 35.000.000 (Tiga Puluh
Lima Juta) dikurangi dengan Rp 3.000.000 (Tiga Juta
Rupiah) pendapatan setelah terjadinya pencemaran.
2. Penurunan terjadi dalam 2 (dua) tahun sebesar Rp
32.000.000 (Tiga Puluh Dua Juta Rupiah) sehingga
kerugian yang diderita menjadi sebesar Rp 64.000.000
(Enam Puluh Empat Juta Rupiah).
3. Kerugian immaterial/orang adalah sebesar Rp 15.000.000
(Lima Belas Juta Rupiah)
e. Terdapat 2 (dua) orang petani tambak ikan dari Kelurahan
Suaka yang tidak mengalami kerusakan dan tidak mengalami
penurunan penghasilan secara drastis karena pencemaran
limbah bahan kimia.
Dengan rincian :
1. Mengalami penurunan menjadi sebesar Rp 15.000.000
(Lima Belas Juta Rupiah) dikurangi dengan Rp 2.000.000
(Dua Juta Rupiah) pendapatan setelah terjadinya
pencemaran.
2. Penurunan selama 2 (dua) tahun sebesar Rp 13.000.000
(Tiga Belas Juta Rupiah) sehingga kerugian yang diderita
menjadi sebesar Rp26.000.000 (Dua Puluh Enam Juta
Rupiah).
3. Kerugian immaterial/orang adalah sebesar Rp 15.000.000
(Lima Belas Juta Rupiah).

16. Bahwa pemberitahuan kepada anggota kelompok akan dilakukan dengan


beberapa cara yaitu :
a. Para wakil kelompok akan menghubungi secara langsung setiap
anggota kelompoknya.
b. Melalui Media Cetak berupa Koran dan Media Elektronik berupa
Televisi serta Media Sosial (Handphone).
c. Melalui papan pengumuman yang akan ditempel di Kantor
Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Mulawarman,
Kantor Kecamatan Sungai Pinang dan Kantor Kelurahan Maju,
Kelurahan Mekar, Kelurahan Minta, dan Kelurahan Suaka.

17. Bahwa adapun mekanisme pendistribusian ganti rugi ini sebagai berikut :

a. Pendistribusian ganti rugi akan dilakukan secara tunai melalui


Camat Kecamatan Sungai Pinang,dan Kota Samarinda dengan
membentuk sebuah tim pendistribusian berjumlah 4 (empat)
orang yang terdiri dari masing-masing wakil kelompok dari
Kelurahan Maju, Kelurahan Mekar, Kelurahan Minta, dan
Kelurahan Suaka.
b. Pendistribusian dilaksanakan 3 hari setelah dana ganti rugi
dicairkan.
c. Pendistribusian dilaksanakan di Kantor Kecamatan Sungai
Pinang.
d. Pendistribusian dilakukan dengan menggunakan nomor antrian
supaya tetap aman, tertib, dan terkendali.

18. Bahwa agar Tergugat tidak mengulur waktu dalam memenuhi


kewajibannnya untuk membayar ganti rugi, membangun IPAL dan
mengembalikan fungsi Sungai Karang Mumus-Karang Mimis atau
melakukan pemulihan lingkungan di Sungai Karang Mumus seperti sedia
kala, maka Tergugat harus dihukum membayar uang paksa (dwangsom)
kepada Penggugat yang besarnya uang paksa (dwangsom) diputuskan
berdasarkan peraturan perundang-undangan, setiap hari terlambat
memenuhi isi putusan terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan
hukum tetap seperti yang diatur dalam Pasal 87 ayat (3) dan (4) Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

19. Bahwa Penggugat juga memohon agar Tergugat mengganti kerugian serta
meminta maaf kemudian mengumumkan putusan ini pada 4 (empat) Media
Cetak yaitu Koran Tribun Kaltim, Kompas, Media Indonesia, dan Tempo
serta Media Eletronik berupa penayangan secara langsung (live) di Televisi
dan di Media Sosial Handphone selama 3 (tiga) hari berturut-turut, terhitung
sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan mengikat.

20. Bahwa Penggugat juga memohon putusan serta merta (Uit Voerbaar Bij
Voorrad) hal ini didasarkan atas bukti bahwa Tergugat telah membuang
limbah cair B3 tanpa melalui IPAL sehingga terjadinya pencemaran
lingkungan yang menyebabkan kerugian terhadap Penggugat, meskipun
terhadap putusan ini diajukan verzet, banding, atau kasasi.

21. Bahwa oleh karena Tergugat merupakan pihak yang bersalah dalam
perkara ini karena telah melakukan pencemaran lingkungan di Sungai
Karang Mumus pada bagian sebelah timur pabrik yaitu Kelurahan Maju,
Kelurahan Mekar, Kelurahan Minta, dan Kelurahan Suaka, wajar apabila
kepadanya dibebani untuk menanggung seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini.

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Penggugat mohon


dengan hormat kepada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut :

PREMAIR :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat sepenuhnya.

2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum yaitu


melakukan pencemaran lingkungan dengan membuang limbah cairnya
berupa B3 tanpa melalui IPAL di Sungai Karang Mumus dan Sungai Mimis
yang menghubungkan 4 (empat) kelurahan yakni Kelurahan Maju,
kelurahan Mekar, kelurahan Minta, dan Kelurahan Suaka.

3. Menghukum dan mewajibkan Tergugat untuk segera membangun IPAL


yang harus diselesaikan di jangka waktu tiga bulan setelah adanya putusan
pengadilan.

4. Menghukum Tergugat memberikan ganti rugi terhadap pengeluaran-


pengeluaran yang tidak terduga serta kerugian yang timbul akibat
tercermarnya Sungai Karang Mumus sebagai berikut:
a. Petani tambak yang kehilangan pekerjaan karena tambaknya adalah
sebesar Rp.30.000.000 (Tiga Puluh Juta Rupiah) perorang dan kerugian
immaterill adalah sebesa Rp.100.000.000 (Seratus Juta Rupiah)
perorang.
b. Petani tambak yang tercemar parah adalah sebesar Rp.36.000.000 (Tiga
Puluh Enam Juta Rupiah) perorang dan kerugian immaterill adalah
sebesar Rp.55.000.000 (Lima Puluh Lima Juta Rupiah) perorang.
c. Petani tambak yang tercemar ringan adalah sebesar Rp.8.000.000
(Delapan Juta Rupiah) dan kerugian immaterill adalah sebesar
Rp.20.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah) perorang.
d. Petani sawah yang tercemar adalah sebesar Rp.64.000.000 (Enam Puluh
Empat Juta Rupiah) dan kerugian immaterill Rp.15.000.000 (Lima Belas
Juta Rupiah) perorang.
e. Petani tambak ikan, meskipun tidak mengalami kerusakan, tetapi
mengalami penurunan produksi secara drastis karena tercemar limbah
bahan kimia adalah sebesar Rp.26.000.000 (Dua Puluh Enam Juta
Rupiah) dan kerugian immaterill adalah sebesar Rp.15.000.000 (Lima
Belas Juta Rupiah) perorang.

5. Menghukum Tergugat agar mengembalikan fungsi atau melakukan


pemulihan lingkungan di Sungai Karang Mumus seperti sedia kala.

6. Menghukum Tergugat membayar Uang Paksa (dwangsom) kepada


Penggugat yang besarnya uang paksa (dwangsom) diputusakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan, setiap hari terlambat
memenuhi isi putusan terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan
hukum yang tetap.

7. Menghukum Tergugat untuk mengganti kerugian serta meminta maaf dan


mengumumkan putusan ini pada 4 (empat) Media Cetak yaitu Koran Tribun
Kaltim, Kompas, Media Indonesia, dan Tempo serta Media Eletronik berupa
penayangan secara langsung (live) di Televisi dan di Media Sosial Handphone
selama 3 (tiga) hari berturut-turut, terhitung sejak putusan ini mempunyai
kekuatan hukum yang tetap dan mengikat.

8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uit Voerbaar Bij
Voorrad) meskipun putusan ini diajukan verzet, banding dan kasasi.

9. Menghukum Tergugat untuk menanggung seluruh biaya yang timbul dalam


perkara ini.

SUBSIDAIR

Apabila majelis hakim yang mulia mempunyai pertimbangan lain, mohon


kiranya memberikan putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono).

Demikian gugatan ini kami ajukan, atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih
Hormat Kami,

Kuasa Hukum Penggugat

(Siti Yunianur, S.H., M.H.) (Ahlakul Karimah, S.H., M.H.)

(Nurhanina, S.H.,M.H.)

Anda mungkin juga menyukai