Disusun Oleh
Kelompok 4 :
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta
inayahnya. Sehingga, Kita dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori
Pembentukan,Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pengampuh mata kuliah “Dinamika Kelompok”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Dan apabila ada kesalahan penulisan kata, nama, dan gelar kami mohon maaf yang
sebesar- besarnya.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................
C. TUJUAN ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan mkhluk hidup yang paling sempurna apabila di bandingkan
dengan makhluk lain.oleh karena itu individu tidak dapat di abaikan dengan orang satu
dengan orang lain.setiap kali bertindak pasti ada ke ikutan sertaan orang lain yang
melengkapinya.
Dinamika kelompok mencakup berbagai aspek hubungan antarmanusia yang berbeda
dan mencakup aspek sosial, emosional, dan kognitif. Proses ini memungkinkan kelompok
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, mengembangkan ide-ide baru, dan mencapai
komitmen antaranggota kelompok. Dinamika kelompok memiliki banyak manfaat bagi
kelompok. Ini membantu menciptakan kesadaran tentang tujuan dan nilai-nilai kelompok,
membangun kesepakatan dan kesepahaman di antara anggota kelompok merupakan salah
satu hal yang sangat penting jika kita ingin membuat kelompok berhasil
Kelompok menurut Meyrs 1996 adalah dua orang atau lebih dalam waktu beberapa
lama (bukan sesaat) saling bereaksi, saling mempengaruhi, saling membutuhkan, memiliki
harapan yang sama. Konsep dalam menjelaskan pengertian kelompok dapat di dasarkan
pada : Persepsi (pemikiran),Setiap orang dalam kelompok di katakan satu kelompok apabila
memiliki persepsi yang sama atau hampir sama,motivasi (dorongan),tujuan,organisas,
interdependensi,dan interaks
B. Rumusan Masalah
1. Teori Pembentukan Kelompok ?
2. Teori Pertumbuhan Kelompok ?
3. Teori Perkembangan Kelompok ?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui apa saja Teori Pembentukan Kelompok !
2. Agar mengetahui apa saja Teori Pertumbuhan Kelompok!
3. Agar mengetahui apa saja Teori Perkembangan Kelompok!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Pembentukan Kelompok
Banyak teori yang mencoba mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula
terbentuk dan tumbuhnya suatu kelompok. Teori yang sangat dasar tentang terbentuknya
kelompok ini ialah mencoba menjelaskan tentang adanya afiliasi di antara orang-orang
tertentu. Teori-teori tentang pembentukan kelompok tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Teori propinquity atau teori kedekatan
Arti teori kedekatan ini ialah bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain
disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya (spatial and geographical
proximity). Teori ini mencoba untuk meramalkan bahwa seorang mahasiswa yang
duduk berdekatan dengan seorang mahasiswa lain di kelas akan lebih mudah
membentuk suatu kelompok dibandingkan dengan mahasiswa yang duduknya
berjauhan. Dalam suatu kantor, pegawai-pegawai yang bekerja dalam ruangan yang
sama atau yang berdekatan akan mudah bergabung dan membuat hubungan-hubungan
yang menimbulkan adanya kelompok, dibandingkan dengan pegawai-pegawai yang
secara fisik terpisahkan satu sama lain.
Sebenarnya pada beberapa hasil riset yang dapat mendukung teori propinguity
ini, tetapi usaha tersebut hanya menjelaskan pada permukaan saja dari pembentukan
kelompok, yakni mengenai merita. Hasil-hasil riset itu kurang mencoba menganalisa
tentang kekomplekan dari pembentukan kelompok, sehingga memerlukan eksplorasi
lebih lanjut.1
2. Teori dari George Homans
Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensif adalah suatu teori
yang berasal dari George Homans. Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas,
interaksi-interaksi, dan sentiment-sentimen (perasaan atau emosi). Tiga elemen ini
satu sama lain berhubungan secara langsung, dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) semakin banyak aktivitas-aktivitas seseorang dilakukan dengan orang lain
(shared), semakin beraneka interaksi-interaksinya, dan juga semakin kuat
tumbuhnya sentimen-sentimen mereka.
b) semakin banyak interaksi-interaksi di antara orang-orang maka semakin banyak
kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentimen yang ditularkan (shared) pada orang
lain.
1
Agoes Kamaroellah. 2014 .Pengantar Perilaku Organisasi. Surabaya:Pustaka Radja h.81
c) semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan
semakin banyak sentimen seseorang dipahami oleh orang lain, maka semakin
banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan interaksi-interaksi.
Banyak teori lain yang berusaha untuk menjelaskan tentang pembentukan
kelompok. Pada umumnya teori-teori tersebut saling melengkapi, karena teori yang
satu menerangkan dari sisi yang berbeda dari teori yang lain sehingga perbedaan sisi
tadi membaut teori-teori pembentukan kelompok tersebut saling melengkapi.2
3. Teori keseimbangan oleh Theodore Newcomb
Salah satu teori yang agak menyeluruh (comprehensive) penjelasannya tentang
pembentukan kelompok ialah teori keseimbangan (a balance theory of group
formation), yang dikembangkan oleh Theodore Newcomb. Teori ini menyatakan
bahwa seseorang tertarik kepada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap di
dalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain. Gambar 2.1
menunjukkan teori keseimbangan ini. Individu A akan berinteraksi dan membentuk
suatu hubungan (kelompok) dengan individu B lantaran adanya sikap dan nilai yang
sama dalam rangka mencapai tujuan X. sekali hubungan tersebut terbentuk, partisipan
berusaha mencapai dan menjaga hubungan keseimbangan yang simetris di antara
sikap-sikap yang menarik dan bersama. Jika ketidakseimbangan terjadi ada suatu
usaha untuk memperbaiki keseimbangan tersebut. Jika keseimbangan tidak bisa
diperbaiki, maka hubungan bisa pecah.
4. Teori pertukaran
Teori lain yang sekarang ini sedang mendapat perhatian betapa pentingnya di
dalam memahami terbentuknya kelompok, ialah Teori pertukaran (exchange theory).
Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori
pertukaran ini berdasarkan atas interaksi dan susunan hadiah - biaya - hasil. Suatu
singkat positif yang minim (yakni hadiah lebih besar daripada biaya) dari suatu hasil
harus ada, jikalau diinginkan terdapatnya daya tarik dan afiliasi. Hadiah-hadiah yang
berasal dari interaksi-interaksi akan mendorong timbulnya kebutuhan, sementara
biaya akan menimbulkan kekhawatiran, frustasi, kesusahan, atau kelelahan. Teori di
atas seperti misalnya, propinguity, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan
peranan di dalam teori pertukaran ini.
2
Agoes Kamaroellah, h.82-83
Individu A Individu B
3
Agoes Kamaroellah, h.84
Hawthome membuktikan bahwa motif afiliasi ini mempunyai pengaruh yang besar
terhadap perilaku manusia dalam organisasi.4
Dari pemahaman beberapa teori pembentukan kelompok seperti yang
diuraikan di atas, dapat kemudian diidentifikasikan karakteristik dari suatukelompok
itu. Menurut Reitz, karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok itu, antara lain:
1) Adanya dua orang atau lebih
2) Yang berinteraksi satu sama lainnya
3) Yang saling membagi beberapa tujuan yang sama
4) Melihat dirinya sebagai suatu kelompok
Teori Perkembangan Kelompok dikemukakan oleh Bennis dan Shepherd pada tahun
1956. Teori ini merupakan pengembangan atau setidaknya dipengaruhi dari apa yang telah
diungkapkan oleh orang-orang sebelumnya, seperti S. Freud, Kurt Lewin (1946), Sullivan
(1953), Schutz (1955) dan Carl Rogers.
Perhatian pokok dari teori ini adalah proses perkembangan kelompok yang terjadi
dalam interaksi antara orang-orang yang berada dalam suatu situasi latihan (training). Karena
situasi latihan merupakan situasi kelompok yang khas, kiranya perlu kita bicarakan terlebih
dahulu ciri-ciri utama dari kelompok seperti itu. Bennis dan Shepard menyatakan bahwa
tidak semua kelompok dapat mencapai titik akhir perkembangannya. Ada kelompok-
5
Bambang Syamsul Arifin, Dinamika Kelompok, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), hlm. 85-86
kelompok yang terfiksasi (terpaku) pada subtahap tertentu pada awal perkembangan
kelompok untuk jangka waktu panjang sebelum akhirnya subtahap meningkat ke subtahap
yang berikutnya. Akan tetapi, ada juga kelompok yang terpaku selama pada subtahap awal
tertentu sampai kelompok tersebut tidak ada lagi.
Bennis dan Shepard menyatakan pula bahwa teori ini hanya berlaku bagi kelompok-
kelompok khusus, yaitu yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan yang diamatinya di
laboratorium. Akan tetapi, teori mereka ternyata cukup sesuai dengan kenyataan yang
terdapat pada berbagai kelompok. Oleh karena itu, ada beberapa pihak yang menyatakan
bahwa teori ini dapat juga diterapkan pada kelompok-kelompok pada umumnya.
Teori ini dikemukakan oleh Schutz (1955, 1958) dan pada dasarnya mencoba
menerangkan perilaku antarpribadi dalam kaitannya dengan orientasi (pandangan) tiap-tiap
individu kepada individu lainnya. Ide pokoknya adalah setiap orang mengorientasikan dirinya
kepada orang lain dengan cara tertentu (khas) dan cara ini merupakan faktor utama yang
memengaruhi perilakunya dalam hubungan antarpribadi.
Awal dari teori ini bermula dari minat Schutz terhadap pembentukan kelompok yang
sangat dipengaruhi oleh karya-karya Bion (1949) dan Ried! (1942) sehingga tidak
mengherankan jika teori Schutz dikatakan sebagai teori psikoanalis.
Teori Perkembangan Kelompok Teori Menurut Bennis & Sheppard 1956 Kedua ahli
ini menguraikan proses perkembangan kelompok yang terjadi dalaminteraksi antara individu
yang berada dalam suatu situasi latihan (pelatihan) yangbertujuan untuk mengekspresikan
motivasi individu dalam berinteraksi denganindividu lainnya sehingga mencapai pemahaman
yang sama dalam kelompok danterciptanya komunikasi yang seharusnya.Dalam suatu
contoh, ada perusahaan yang sedang membangun kelompok baruuntuk menangani
pengembangan masyarakatdalam rangka mengembangkanperusahaan tanggung jawab sosial
untuk meningkatkan citra perusahaan dimata publik sebagaisuatu lembaga bisnis yang peduli
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari menusia memiliki dua potensi,yaitu potensi subjektif dan
potensi objektif. Melalui potensi subjektif nya manusia dapat berperan sebagai subjek yang
mengatur dan memengaruhi lingkungan. Dengan potensi objektifnya, manusia dapat
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Suatu kelompok dapat berubah menjadi kerumunan apabila unsur-unsur pengikat antar
anggota-anggota kelompok semakin mengendur. Kerumunan dan kelompok dapar berubah
menjadi sekedar kumpulan orang jika unsur penarik perhatian (objek yang menimbulkan
kerumunan) dan unsur-unsur pengikat antara orang – orang yang berkumpul (yang
menimbulkan kelompok) menjadi hilang.
DAFTAR ISI