FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
NIM F23121090
BENTUK TUGAS
PENYELESAIAN SOAL
JUDUL TUGAS
Sub-CPMK: 1-7
DESKRIPSI TUGAS
• Tugas-5
1. Jelaskan Definisi Hukum dan Administrasi Perencanaan berdasarkan pemahaman
mu!
2. Sebutkan dan Jelaskan Sistem dan Tipe Manajemen!
3. Jelaskan sumber hukum di Indonesia!
4. Jelaskan secara singkat alur perencanaan dan penganggaran di Indonesia!
5. Bagaimanakah pendapat anda mengenai hakim yang memutus suatu kasus perencanaan atau
pembangunan hanya berdasarkan undang-undang saja, tanpa memperhatikan aspek sosiologis
dan aspek lainnya? Kaitkan dengan menggunakan pendapat para ahli tentang bagaimana
penerapan hukum dan adminisrasi perencanaan yang benar.
• . Penyelesaian soal/permasalahan
• Kriteria
a. Kesesuaian langkah penyelesaian soal/permasalahan : analisa, merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi/cek jawaban
b. Kelengkapan, kejelasan, dan kebenaran jawaban tiap langkah pemecahan
JADWAL PELAKSANAAN
LAIN-LAIN
DAFTAR RUJUKAN
1. Kansil, C.S.T. Prof. Drs. Dan Kansil, Cristine, ST, SH, MH (2002). Pengantar Ilmu Hukum
dan tata Hukum Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
2. Handayaningrat , Soewarno, Drs (1982). Administrasi Pemerintahan Dalam Pembangunan
Nasional. Masagung. Jakarta.
3. Ridwan, Juniarso, Ir. H. MSi. MH. dan Sodik, Achmad, SH. MH (2007). Hukum Tata
Ruang. Nuansa. Bandung.
4. Harsono, Boedi, Prof (1999). Hukum Agraria Indonesia. Penerbit Djambatan.
Jakarta.
5. Purwadio. Heru (2013). Diktat Hukum dan Administrasi Perencanaan.
6. Berbagai Undang-undang dan Peraturan.
JAWABAN:
a) Hukum perencanaan menentukan hal-hal pokok seperti dasar hukum yang mengamanatkan
suatu kegiatan perencanaan, aturan bagaimana dan oleh siapa perencanaan itu dilakukan
atau proses administrasinya, bagaimana legalitas suatu produk rencana, serta penegakan
hukumnya.
b) Administrasi pembangunan sangat berpengaruh pada operasionalisasi dan keberhasilan
implementasi suatu rencana. Terdapat hubungan interaktif antara hukum dengan
administrasi pembangunan, serta antara hukum dan administrasi pembangunan dengan
perencanaan wilayah dan kota.
c) Administrasi pembangunan akan lebih banyak diperlakukan secara sinonim terhadap
administrasi perencanaan wilayah dan kota.
Berdasarkan pemahaman diatas yang diambil dari” Kansil, C.S.T. Prof. Drs. Dan Kansil,
Cristine, ST, SH, MH (2002). Pengantar Ilmu Hukum dan tata Hukum Indonesia” dan menurut
pemahanaman saya Hukum dan Administrasi Perencanaan adalah :
“Hukum perencanaan adalah peraturan mengenai perencanaan wilayah dan kota, sedangkan
administrasi pembangunan adalah cara menjalankan rencana pembangunan. Mereka terkait, dan
kadang-kadang administrasi pembangunan juga disebut administrasi perencanaan wilayah dan
kota.”
2. Sistem Manajemen Menurut Handayaningrat, sistem manajemen adalah suatu sistem yang terdiri
dari unsur-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan tertentu.
Sistem manajemen terdiri dari tiga unsur, yaitu:
a) Unsur Input, yaitu sumber daya yang digunakan dalam proses manajemen, seperti sumber
daya manusia, sumber daya material, dan sumber daya finansial.
b) Unsur Proses, yaitu proses yang dilakukan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c) Unsur Output, yaitu hasil yang dicapai dari proses manajemen yang telah dilakukan.
a. Manajemen Puncak, yaitu manajemen yang bertanggung jawab atas kebijakan dan strategi
perusahaan.
b. Manajemen Menengah, yaitu manajemen yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
kebijakan dan strategi perusahaan.
c. Manajemen Operasional, yaitu manajemen yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-
tugas operasional sehari-hari
3. Menurut rujukan Purwadio, Heru (2013). Diktat Hukum dan Administrasi Perencanaan, sumber
hukum di Indonesia mencakup beberapa jenis peraturan perundang-undangan, yaitu:
4. Alur perencanaan dan penganggaran di Indonesia menurut rujukan Harsono, Boedi, Prof (1999).
Hukum Agraria Indonesia. Penerbit Djambatan. Jakarta dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Perencanaan
• Penganggaran
Berdasarkan rujukan diatas menurut saya Hakim perlu mempertimbangkan aspek sosial,
ekonomi, dan lingkungan selain undang-undang dalam memutus kasus perencanaan dan
pembangunan. Ini penting untuk keadilan sosial dan keberlanjutan proyek pembangunan.
Faktor sosial dapat memengaruhi masyarakat, dan faktor ekonomi juga berperan dalam
keputusan. Selain itu, aspek teknis dan lingkungan juga harus diperhitungkan untuk
mencapai keberlanjutan.
Hakim yang hanya memutus berdasarkan undang-undang tanpa memperhatikan aspek sosial
dan lainnya mungkin tidak mencapai keputusan yang adil atau komprehensif dalam kasus
perencanaan dan pembangunan. Diperlukan pendekatan yang lebih holistik.
Dengan kata lain, pendekatan yang lebih holistic adalah pendekatan yang
mempertimbangkan semua aspek yang relevan, seperti yang disarankan dalam rujukan
Kansil, adalah penting dalam memastikan bahwa keputusan hukum mencerminkan keadilan
sosial dan keberlanjutan dalam konteks perencanaan dan pembangunan.