SKRIPSI
OLEH
AULIA RAHMAWATI
3061924015
JULI 2023
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
SKRIPSI
OLEH
Aulia Rahmawati
NPM 3061924015
JULI 2023
Skripsi yang disusun oleh Aulia Rahmawati (3061924015) ini telah dipertahankan
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Mengetahui
a.n Ketua STKIP PGRI Banjarmasin
Wakil Ketua I
ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad.”-Abu Hamid Al Ghazali.
QS Al Baqarah 286
“Tidak ada mimpi yang gagal, yang ada hanyalah mimpi yang tertunda dan
lakukanlah hal kecil dengan cinta yang besar, agar memperoleh hasil yang
maksimal.”-Aulia Rahmawati
PERSEMBAHAN
“Karya ini saya persembahkan untuk kedua oaring tua saya yang tanpa lelah
dengan penuh kasih sayang memanjatkan doa yang luar biasa untuk anaknya serta
“Teruntuk Sahabat, teman dan seseorang dengan NPM (3061956068) yang telah
i
ABSTRAK
Rahmawati, Aulia 2023. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Peserta Didik pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh Kelas XI MIPA
2 SMA Negeri 10 Banjarmasin. Skripsi, STKIP PGRI Banjarmasin.
Program Studi Pendidikan Biologi. Pembimbing: (1) Dr. H.
Abidinsyah, M.Pd, (II) Yulianti Hidayah, S.P., M.Pd.
Hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran Biologi masih banyak
yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah
ditetapkan yaitu 75. Dikatakan bahwa pembelajaran Biologi yang telah
dilaksanakan hanya sedikit peserta didik yang aktif, sehingga perlu ada perbaikan
strategi pembelajaran yang salah satunya dengan menggunakan model Problem
Based Learning (PBL). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), dan mengetahui bagaimana respon peserta didik terhadap
pembelajaran pada materi Sistem Pertahanan Tubuh di kelas XI MIPA 2 SMA
Negeri 10 Banjarmasin dengan menggunakan model Problem Based Learning
(PBL).
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), subjek
penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 10 Banjarmasin
Tahun Pelajaran 2022/2023 yang berjumlah 32 orang, 16 orang laki-laki dan 16
orang perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan
angket respon peserta didik.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa menggunakan
model Problem Based Learning dapat (1) Aktivitas peserta didik pada siklus I
mendapatkan presentase sebesar 71,87% (Baik) dan mengalami peningkatan pada
siklus II sebesar 86,87% dengan kategori Baik. (2) meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada siklus I pertemuan 1 mendapat presentase 43,75% dan pada
pertemuan 2 mendapat 78,12%. Sedangkan pada siklus II pada pertemuan I
mendapatkan presentase 75,0% dan pada pertemuan 2 mendapatkan 93,7%. (3)
Keterlaksanaan tahapan aktivitas pembelajaran guru dalam pengelolaan
pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning, pada
penelitian siklus I pertemuan 1 mendapatkan presentase 79,41% dan pada
pertemuan 2 mendapatkan presentase 95,58%. Sedangkan pada peneltian siklus II
mengalami peningkatan pada pertemuan 1 sebesar 94,11% dan pertemuan 2
sebesar 100%. (4) Hasil respon pada kegiatan pembelajaran dengan model
Problem Based Learning, dapat memberi respon positif dengan mendapat hasil
presentase 90,62%.
ii
KATA PENGANTAR
Aulia Rahmawati
NPM. 3061924015
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Problem Based Learning
2.2. Aktivitas Peserta Didik
2.3. Hasil Belajar
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
3.2. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.4. Teknik Analisis Data
3.5. Indikator Keberhasilan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.2. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
5.2. Saran
iv
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran......................................................................45
Lembar Kerja Peserta Didik...................................................................................70
Pertemuan I............................................................................................................70
Pertemuan II...........................................................................................................72
Pertemuan III..........................................................................................................75
Pertemuan IV.........................................................................................................77
Soal pretes dan postes............................................................................................79
Aktivitas Peserta Didik..........................................................................................96
Aktivitas Guru......................................................................................................100
Respon Peserta Didik...........................................................................................116
Hasil Belajar Peserta Didik..................................................................................119
Kumpulan Foto Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I dan II................................123
Surat Ijin Penelitian.............................................................................................124
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan nasional Bab I Pasal 1 sebagai berikut Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
Indonesia Nomor 19 tahun 2009 pasal 19 (I) proses pembelajaran pada satuan
ruang yang cukup bagi praksara, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
atau model pembelajaran diperlakukan guru agar peserta didik mampu aktif
didalam kelas, hal tersebut memudahkan guru untuk dapat mengelola kelas
1
2
didik dalam kegiatan pembelajaran dikelas agar dapat meningkatkan hasil belajar.
peserta didik masih sangat rendah dimana sebanyak 17 orang dari seluruhnya
peserta didik yang belum mencapai ketuntasan kriteria minimum (KKM). Hal ini
didik yang mengobrol dengan teman, bermain hp, dan tidur dikelas, bahkan saat
guru memberikan tugas peserta didik tidak mengerjakannya dan ada yang sama
rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik dikelas. Faktor lain juga
di karenakan peserta didik yang tidak memiliki minat dalam proses belajar
didalam proses pembelajaran sedangkan peserta didik hanya menerima apa yang
telah diberikan oleh guru. Aktivitas belajar yang rendah seringkali dapat
berkurang. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka tidak bisa di pungkiri akan
yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran yang aktif. Salah satu strategi
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini adalah dengan model
Model problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil
belajar peserta didik serta mampu mentranfer pengetahuan peseerta didik untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Sistem
menggunakan aspek Kognitif pada materi sistem pertahanan tubuh semester genap
1. Manfaat Teoritis
pelajaran Biologi.
penelitian ilmiah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
sehari-hari.
pembelajaran.
c. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
Problem based learning di ambil dalam bahasa inggris, yang berarti model
3) Finkle & Torp (dalam Shoimin 2017) mengungkapkan bahwa problem based
7
8
dengan baik.
pembelajaran yang menekankan pada aktivitas peserta didik baik aktifitas berfikir,
Model problem based learning merupakan salah satu model pembelajaran inovatif
yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik. Didalam model
tujuan pembelajaran serta bahan dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah.
dalam belajar
3) Guru mendorong peserta didik untuk mencari informasi yang sesuai dan
yang besar.
keseluruhan.
10
yang dilakukan secara individu dan memberi perubahan kearah lebih baik untuk
dirinya sendiri karena adanya interaksi anata individu dengan individu dan
tidak bisa di limpahkan kepada orang lain, belajar hanya terjadi apabila peserta
didik itu sendiri yang aktif. Belajar yang baik adalah belajar yang terjadi secara
alamiah melalui pengalaman langsung dari diri peserta didik itu sendiri, sehingga
peserta didik tidak hanya mengamati secara langsung tetapi ia juga akan dapat
menghayati, dan dapat terlibat secara langsung dalam permasalahan yang ada.
perhatian dan motivasi adalah tampak penguasaan bahan ajar dan penampilan
rutin untuk keaktifan peserta didik itu sendiri. Implikasi bagi pendidik adalah
adlaah peserta didik yang dapat mengerjakan sendiri tugas-tugas yang diberikan
sehingga peserta didik memiliki rasa kesadaran untuk mengerjakan latihan secara
ditakutkan akan membawa pengaruh pada hasil belajar peserta dididk khususnya
terhadap hasil belajar dalam mata pelajaran biologi, Nurhidayah (2015). Faktor
lain yang dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik yakni dengan adanya
kerjasama antara peserta didik sendiri, karena aktivitas merupakan prinsip atau
dasar dalam interkasi peserta didik sendiri, karena aktivitas merupakan prinsip
Coesamin (2014). Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar peserta didik adalah
segala kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik dimana peserta didik saling
berinteraksi yang dapat memberi perubahan dari perilaku belajar peserta didik,
misalnya peserta didik yang tidak tau jadi tau, dari yang tidak bisa melakukan
laku.
Belajar dari kata menangkap arti kata yang terkandung dalam kata-kata yang
digunakan. Hal ini karena terkadang anak-anak mengetahui sebuah kata namun
12
tidak mengetahui maknanya, misal ada anak yang pernah mendengar kata sapi.
Suatu ketika saat dia ditanya sapi itu seperti apa ya? Anak tidak bisa menjawab
2) Belajar Kognitif
dan mengulang informasi tentang suatu masalah, peristiwa, objel serta upaya
lambang dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Belajar kognitif ini erat
3) Belajar Menghafal
mengingat informasi yang sebelumnya telah disimpan. Jadi proses menghafal ada
proses menyimpan, dan proses mengingat. Ciri cari proses menghafal yaitu
4) Belajar Teoritis
Belajar teortis adalah belajar untuk menyusun kerangka fikiran yang mamu
dihadapinya.
5) Belajar Konsep
Belajar konsep adalah belajar untuk merumuskan suatu hal melalui proses
mental temtang benda, cambang, dan hal-hal lainnya. Merumuskan konsep sama
13
6) Belajar Kaidah
Belajar kaidah adalah proses belajar untuk menghubungkan dua konsep atau
keterangan.
7) Belajar Berpikir
untuk memecahkan masalah melalui proses yang abstrak. Proses berfikir ini
gerakan gerak secara terpadu. Gerak motorik adalah gerakan yang melibatkan
otot, urat dan sendi. Belajar motorik artinya proses berulang-ulang untuk
9) Belajar Estetis
Belajar estetis atau estetika adalah proses belajar untuk mencipta melalui
ada 8 jenis belajar antara lain, belajar dari kata, belajar kognitif, belajar
belajar kognitif berfokus pada penggunaan unsur kognitif dalam proses belajar,
dalam teori kognitif, belajar bukan Cuma sekedar interaksi antara stimulus dan
respon, namun juga melibatkan berbagai faktor yang ada dalam diri individu.
Karena itu, teori belajar kognitif ini menekankan bahwa proses belajar meliputi
kegiatan mental yang aktif dalam rangka mencapai, mengingat, dan menggunakan
memaksimalkan potensi otak. Melalui metode ini, peserta didik bisa lebih mudah
menghubungkan informasi baru dengan ide-ide yang sudah ada. Secara umum,
oleh guru, tapi juga pada cara peserta didik memproses informasi tersebut.
15
materi. Dalam prosesnya, keaktifan dalam teori kognitif ini aktifitas peserta didik
didik yang tepat waktu datang saat proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
dalam pembelajaran.
kemampuan tertentu yang dicapai oleh peserta didk setelah mingikuti proses
adalah segala sesuatu yang dicapai oleh peserta didik dengan penilaian tertentu
beberapa pendapat para ahli dapat di simpulkan hasil belajar dapat diartikan
sebagai hasil dari proses belajar mengajar baik kognitif, afektif, maupun
lembaga pendidikan. Pada peneliitian ini penulis membatasi pada hasil belajar
ranah kognitif. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam
ranah kognitif ini. Ranah kognitif merupakan ranah yang membahas tujuan
ketingkat yang lebih tinggi, seperti evaluasi. Dalam Taksonomi Bloom ranah
(Evaluation)
kategori proses kognitif. Semua sub kategori sebelumnya digantikan dengan sub
kategori yang baru dan disebut sebagai proses kognitif yang berbentuk kata kerja.
2) Kata kerja merupakan jenis proses dalam rumususan tujuan dan rencana unit
pengajaran guru.
17
kognitif yang berpijak pada kemampuan transfer. Anderson dan Krathwohl (2010)
dari makna pesan-pesan pembelajaran. Baik yang bersfat lisan, tulisan ataupun
grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses-
1) Proses kognitif menafsirkan yang terjaid ketika peserta didik dapat mengubah
sejumlah contoh.
dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau
mengorganisasi sejumlah elemen atau bagian menjadi satu pola atau struktur yang
METODE PENELITIAN
fokus penelitian.
b. Mempersiapkan alat evaluasi (tes) yaitu berupa tes yang dilakukan pada setiap
akhir tindakan tiap siklus, sesuai dengan ruang lingkup permasalahan dalam
pembelajaran.
c. Membuat lembar observasi aktifitas peserta didik dan guru beserta kriteria
19
20
Siklus I
1) Tahap Perencanaan
(PBL)
dengan mengacu pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu untuk
Setiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan, alokasi waktu setiap kali
pertemuan adalah 2X45 menit atau 2 jam pelajaran. Kegiatan pada tahap ini
sebagai berikut:
Pendahuluan
didik
Kegiatan inti
panduan tugas.
pembelajaran.
Penutup
23
Guru memberikan postes evaluasi berupa tes tertulis kepada peserta didik
3) Refleksi
Siklus II
tindakan siklus II mempertimbangkan hasil refleksi siklus I dan pada akhir siklus
Learning (PBL)
lembar observasi peserta didik yang telah disiapkan. Pada saat guru mengajar yang
3.1.4. Refleksi
24
pengamatan yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran. Dari hasil diskusi
yang diperoleh yaiu berhasil atau tidak berhasil sesuai lembar observasi baik guru
maupun siswa. Kategori berhasil yang mencapai kategori ketuntasan, yang tidak
berhasil karena ada kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada siklus
pertama, dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana tindakan siklus dua
dan seterusnya, sehingga siklus selanjutnya menjadi lebih baik dari pada siklus
sebelumnya.
Pihak yang dijadikan subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI MIPA 2
dilaksanakan pada semester genap tanggal 15, 16, 22, 23 bulan Mei tahun 2023.
tindakan kelas dengan menerapkan siklus I dan Siklus II dengan empat kali
pertemuan.
1) Observasi
selama proses belajar mengajar dengan cara mengamati setiap kejadian yang
sedang berlangsung dengan mencatatnya pada lembar obervasi tentang hal-hal yang
25
2) Tes
Teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik pada aspek
kognitif dengan memberikan soal pretest dan posttest dengan menggunakan lembar
soal essay pada setiap pertemuan yaitu siklus I pada pertemuan 1 dan 2, siklus II
3) Angket
Problem Based Learning yang diberikan kepada peserta didik setelah pembelajaran
Hasi belajar peserta didik diperoleh dari nilai pretest dan posttest, dianalisis
dengan teknik ketuntasan belajar. Jika peserta didik memperoleh KKM 75 pada
posttest maka peserta didik dikatakan tuntas dan jika dibawah KKM 75 maka
peserta didik dikatakan tidak tuntas. Nilai peserta didik dihitung dengan
ketuntasan belajar klasikal. Ketuntasan klasikal di anggap tuntas minimal 85% dari
berpikir kreatif yang dilakukan dengan menghitung skor yang diperoleh peserta
didik untuk setiap indikator yang muncul dengan mengubah skor tersebut menjadi
3) Aktivitas Guru
Analisis terhadap respon peserta didik merupakan analisis data dengan cara
mendeskripsikan hasil angket respon peserta didik dalam bentuk pernyataan dengan
tanggapan respon positif atau negative. Adapun data respon peserta didik dalam
I
p= X 100 %
N
27
Keterangan:
Kriteria Kategori
71-90 Baik
61-70 Cukup
<60 Kurang
Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dapat diukur dari indicator minimal
tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan dalam penelitian
ini adalah:
1) Peningkatan aktivitas dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang aktif ataupun
presentase setiap aspek yang diamati dengan mengalisis aktifitas peseta didik
baik.
28
Problem Based Learning dengan presentase minimal 70% dengan kategori baik.
BAB IV
belajar mengajar dikelas. Dalam penelitian ini objek yang di amati ada 5 anak
28
29
pembelajaran selanjtnya. Semkin tinggi nilai yang diperoleh peserta didik berarti
Maksimal ketuntasan
Tuntas Tidak
klasikal
(orang) Tuntas
(orang)
pada pretes siklus I pertemuan I secara individual hanya terdapat 3 peserta didik
30
yang mencapi ketuntasan belajar dan 29 peserta didik yang belum mencapai
dan hasil postes terdapat 14 peserta didik yang tuntas dengan ketuntasan klasikal
43,75%. Sedangkan hasil pretes pada pertemuan 2 terdapat 1 peserta didik yang
tuntas dengan ketuntasan klasikal 3,1% dan postes pada pertemuan 2 terdapat 25
peserta didik yang mencapai nilai ≥75 dengan ketuntasan klasikal 78,12%.
Presentasi ini masih dibawah indikator keberhasilan klasikal yaitu 85% sehingga
hasil belajar peserta didik pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal.
agar guru mengetahui kinerjanya sebagai guru tentang cara mengajarnya, hal ini
1 1 54 79,41% Baik
pembelajaran siklus I yang dinilai oleh pengamat memiliki presentase yang baik
pada pertemuan 1 dengan nlai 79,41% dan pertemuan 2 mendapatkan nilai yang
cukup besar sebesar 95,58%. Meskipun pada penilian siklus I dikatakan baik
tersebut. Hal ini mungkin disebabkan oleh peserta didik yang kurang
memperhatikan guru, dan guru yang kurang jelas dalam memberikan motivasi
31
untuk mendorong peserta didik untuk belajar, sehingga kondisi belajar mengajar
sehingga proses belajar mengajar masih sedikit berfokus pada guru. Dari
tindakan serta observasi dapat dilakukan hasil refleksi. Peneliti dan kolaborator
aktivitas dan hasil belajar peserta didik melalui strategi pembelajaran Problem
1) Aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar sebagian masih pasif.
mengemukakan pendapat.
ditingkatkan.
pembelajaran pada siklus I belum menunjukkan hasil yang maksimal. Untuk itu
perlu dilaksanakan siklus lanjutan yaitu siklus II dengan beberapa revisi yang
Data mengenai analisis aktivitas belajar peserta didik pada Siklus II ini
tindakan siklus I. Adapun hasilnya dapatt dilihat dalam tabel di bawah ini.
Dari data yang disajikan pada tabel diatas, terlihat bahwa aktivitas peserta
kategori sebesar 94 dengan presentase 94,0% dengan kategori Baik. Hal ini
Data tentang hasil belajar peserta didik pada siklus II digunakan untuk
setelah dilakakukan tindakan pada siklus II. Adapun hasilnya dapat dilihat dalam
33
tabel dibawah ini berikut rekapitulasi pemahaman hasil belajar peserta didik pada
s Maksima h ketuntasan
Tuntas Tidak
l klasikal
(orang) Tuntas
(orang)
pada pretes siklus II pertemuan I secara individual hanya terdapat 5 peserta didik
yang mencapi ketuntasan belajar dan 27 peserta didik yang belum mencapai
15,6% dan hasil postes terdapat 24 peserta didik yang tuntas dengan ketuntasan
klasikal 75,0%. Sedangkan hasil pretes pada pertemuan 2 terdapat 4 peserta didik
yang tuntas dengan ketuntasan klasikal 12,5% dan postes pada pertemuan 2
terdapat 30 peserta didik yang mencapai nilai ≥75 dengan ketuntasan klasikal
93,7%. Presentasi ini sangat meningkat dari siklus I, pada siklus II mendapat
nilai ketuntasan klasikal 93,7% dengan kategori Sangat Baik. Sehingga hasil
dibawah ini.
sebesar 100% dengan kategori sangat baik. Pada pertemuan ini terlihat guru
data dan penarikan kesimpulan. Hal ini dikarenakan matangnya persiapan guru
sebelum mengajar.
SMA Negeri 10 Banjarmasin Semester II tahun 2023, yang terdiri dari 16 orang
Respon
Iya Tidak
Jumlah 290 30
Learning dapat memberi respon positif dengan hasil presentase 90,62%, hal
pengalaman baru bagi peserta didik, serta dapat memudahkan dalam memahami
4.2. Pembahasan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 10
pertemuan dan diambil penilian aktivitas belajar sebanyak dua kali, dalam
penelitian ini nilai yang diambil dari kemampuan dalam keikut sertaan dalam
kegiatan belajar mengajar dikelas baik dalam segi aktif dalam tanya jawab,
tugas atau diskusi dengan teman sekelompoknya. Nilai aktivitas peserta didik
dapat diambil dari kegiatan mengamati peserta didik tersebut sehingga nilai
dapat diketahui ketegori aktivitas peserta didik tersebut kurang, cukup, baik
diperoleh hasil dari aktivitas belajar peserta didik di dapatkan nilai presentase
sebesar 83% dengan kategori baik. Masih rendahnya aktivitas peserta didik
didik pada saat diskusi kelompok masih didominasi oleh beberapa orang saja
didik dalam kegiatan presentasi dan tanya jawab pada akhir kegiatan,
sehingga pada saat peserta didik melakukan kegiatan tanya jawab, peserta
dengan presentase 95% dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan
pembelajaran secara aktif dan membuat peserta didik secara tidak langsung
spontan aktif dalam kegiatan belajar dengan demikian aktivitas peserta didik
Hal ini sejalan dengan pendapat Ayuwati (2017) bahwa aktivitas belajar
peserta didik adalah segala kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik
dimana peserta didik saling berinteraksi yang dapat memberi perubahan dari
perilaku belajar peserta didik, misalnya peserta didik yang tidak tau jadi tau,
dari yang tidak bisa melakukan kegiatan menjadi bisa melakukan kegiatan,
dan lain-lain.
pada siklus II pertemuan 2 erdapat 30 peserta didik yang mencapai nilai ≥75
dengan ketuntasan klasikal 93,7% dilihat dari nilai presentase tersebut terlihat
pembelajaran terutama terletak pada prinsip yang berpusat pada peserta didik
sehingga banyak peserta didik yang maish belum mengalami atau menemukan
Sukmara (dalam Anis. 2018) mengingat belajar adalah proses bagi peserta
belajar mengajar dituntut memberi kesempatan pada setiap peserta didik untuk
melakukan sesuatu secara layak dan benar. Suasana belajar yang difasilitasi
guru pada siklus I baik itu pertemuan 1 dan pertemuan 2 sudah dalam kategori
pembelajaran tersebut.
Learning masih baru bagi guru dan masih belum sepenuhnya dikuasai,
pertama sehingga peserta didik sering kali terlihat bingung mengenai apa yang
telah dijelaskan oleh guru. Selain itu kondisi belajar mengajar yang
nilai 68 dengan presentase 100%. Pada pertemuan ini terlihat guru mengalami
peningkatan pada hampir semua aspek seperti pada kegiatan pendahuluan, inti
mengajar.
meningkatnya aktivitas peserta didik dan hasil belajar. Hampir semua peserta
pengelolaan kelas dengan baik, peserta didik menjadi aktif berdiskusi dan
melakukan tanya jawab atau tukar pendapat dengan guru. Hal ini sejalan
memiliki motivasi yang tinggi akan dapat mengelola kelas dengan baik dan
tepat dalam proses pembelajaran. Mengelola kelas itu sendiri bukanlah tujuan
utama dari setiap guru, akan tetapi apabila guru dapat mengelola kelas dengan
baik, maka kegiatan belajar mengajarnya akan berjalan baik dan peserta didik
akan berprestasi tinggi. Mengelola kelas merupakan sarana atau alat untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan belajar mengajar. Tujuan
guru pada dasarnya adalah bagaimana guru dapat mentransfer materi pelajaran
41
dengan baik, sehingga peserta didik dapat mengerti dan menermia materi
penilain proses dan psikomotorik peserta didik yang baik pada SMA Negeri
4.2.4. Respon Peserta Didik pada Pembelajaran melalui Model Problem Based
Learning
Based Learning mendapat respon yang positif. Alasan peserta didik setuju
suasana yang baru bagi mereka, peserta didik merasa termotivasi dan
percaya diri, rasa ingin tahu yang tinggi, melatih kerjasama dalam kelompok,
rasa ingin tahu peserta didik juga meningkat pada setiap materi yang diajarkan
42
model Problem Based Learning dapat diterapkan pada materi lain dan mata
PENUTUP
1.1. Simpulan
93,7%.
presentase 90,62%.
40
41
1.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Kompetensi Inti
KI 2 (Sikap Sosial)
KI 3 (Pengetahuan)
masalah.
KI 4 (Keterampilan)
3. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
50
Pertemuan 2 :
Pertemuan 3 :
secara tepat.
Pertemuan 4 :
4. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1 :
Pertemuan 2 :
Pertemuan 3 :
Pertemuan 4 :
Pertemuan 1 :
Knowledge)
Pertemuan 2 :
Knowledge)
Pertemuan 3 :
Knowledge)
Pertemuan 4 :
Knowledge)
52
6. Media Pembelajaran
Media :
System)
Alat / Bahan :
7. Sumber Belajar
Video pembelajaran
8. Langkah Pembelajaran
Apresepsi
1. Guru menayangkan gambar animasi TPACK
tentang anak yang tetap sehat walau
terdapat virus di sekitarnya.
Guru menannyakan kepada peserta
didik: HOTS/2C
“setiap saat tubuh kita terpapar oleh (communication &
substansi yang membahayakan tubuh Critical thingking)
seperti (virus, bakteri dan zat asing
lain), akan tetapi kita tidak selalu sakit,
bukan? Mengapa demikian?.
2. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada peserta didik.
3. Guru memberikan posttes kepada
peserta didik melalui Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)
Kegiatan Inti 60 menit
Penutup 10 menit
1. Guru dan peserta didik bersama-sama 2C (Communication &
merefleksi kegiatan dari tujuan Critical thingking)
pembelajaran yang dicapai.
2. Guru bersama peserta didik membuat
kesimpulan.
3. Guru meninformasikan rencana
kagiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, mempelajari materi tentang
55
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 3
Penutup 11 menit
1. Guru dan peserta didik bersama-sama 2C (Communication &
merefleksi kegiatan dari tujuan Critical thingking)
pembelajaran yang dicapai.
2. Guru bersama peserta didik membuat
kesimpulan.
3. Guru meninformasikan rencana
kagiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, mempelajari materi tentang
mekanisme sistem pertahanan tubuh.
4. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan penutup dan
salam.
61
Pertemuan ke 4
menggunakan tes Swab antigen untuk diagnosis Covid-19. Nadia membenarkan bahwa
65
akurasi tes swab antigeb bisa lebih rendah daripada tes swab PCR. “Tetapi WHO sudah
merekomendasikan ini sebagai alat diagnostic dan ini membantu mendeteksi dengan
cepat terutama pada daerah yang memiliki keterbatasan pemeriksaan PCR,” jelas
Nadia. Terlebih, pada masa pandemic saat ini penting untuk segera menemukkan kasus
positif Covid-19 agar dapat segera dipisahkan dari populasi sehat. Dengan demikian
dapat memutuskan rantai penularan termasuk varian baru virus corona penyebab
Covid-19. Nadia mengatakan walau akurasi dibawah PCR tetapi masih cukup sensitive
Berdasarkan berita diatas, Carilah hal-hal penting dan ajukan pertanyaan yang
dan PCR?
4. Seberapa pentingkah sistem imunitas bagi tubuh manusia? Bagaimana jika sistem
Fase 5 Mengkomunikasaikan
Evaluasi
disajik
Kesimpulan :
Pertemuan II
dan diabetes beresiko tinggi meninggal dunia. Namun American Heart Association
(AHA) mencatat, orang yang memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi berpeluang
megalami komplikasi lebih parah, jika mereka terinfeksi virus corona SARS-COV 2,
penyerta lain seperti penyakit jantung, ginjal, diabetes hingga stroke. Dokter Spesialis
ada, sekitar 35 persen pasien Covid -19 merupakan pengidap hipertensi, diabetes,
Berdasarkan fenomena diatas. Catatlah hal-hal penting dari berita diatas dan ajukan
2. Selain dari faktor penyakit bawaan, faktor apa sajakah yang membuat seseorang
3. Menurut pendapat anda, Berapa persen yang diperlukan suatu populasi untuk
alamiah?
68
Fase 5 Mengkomunikasikan
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil diskusi terkait materi sistem imunitas manusia, serta
disajikan.
Kesimpulan :
69
Pertemuan III
Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap. Imunisasi
merupakan investasi yang sangat berharga bagi masa depan anak. Apabila orangtua
memberikan imunisasi bagi anaknya, maka tidak hanya anak tersebut namun orang
lain didalam lingkungannya juga turut merasakan manfaat karena memiliki
perlindungan spesifik dari PD3I. Namun sayang, banyaknya informasi yang salah
mengenai imunisasi dan disebarkandengan cepat oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab dapat menghalangi upaya pemenuhan hak anak atas kekebalan
diri dari penyakit berbahaya secara spesifik melalui imunisasi.
Berdasarkan berita tersebut. Catatlah hal-hal penting dan ajukan pertanyaan yang
mewakili permasalahan pada berita tersebut!
70
1. Apa dampaknya jika jadwal vaksin/imunisasi anak tidak lengkap dan tidak
beraturan?
2. Apakah aman jika anak atau orang dewasa memperoleh lebih dari satu macam
Fase 5 Mengkomunikasikan
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil diskusi terkait materi sistem imunitas manusia, serta
disajikan.
Kesimpulan :
71
Pertemuan IV
Jakarta, CNN Indonesia- Anggota DPR Komisi IX dari partai demorasi Indonesia
dalam rapat kerja komisi IX. Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes)
Budi Gunadi Sadikin, Kepala BPOM Penny Lukito, dan Direktur PT Bio Farma
Ribka tegas menolak untuk divaksin covid-19. Dia mengaku memilih membayar denda
“Kedua, kalau persoalan vaksin saya tetap tidak mau divaksin maupun sampai yang 63
tahun bisa divaksin, saya sudah 63 tahun nih. Mislanya hidup di DKI Jakarta semua
anak cucu saya dapat sangksi Rp. 5 Juta mending saya bayar,” ujarnya dalam rapat
tersebut.
pemberian sejumlah vaksin lainnya, yang justru membuat orang lumpuh hingga
Sukabumi dan vaksin kaki gajah di Majalaya menyebabkan 12 orang meninggal dunia.
“Saya yang pertama bilang saya yang pertama menolakvaksin. Kalau dipaksa
Berdasarkan fenomena diatas. Catatlah hal-hal penting dari berita diatas dan
3. Vaksinisasi tidak hanya diberikan pada orang dewasa, namun juga pada anak usia
12-17 tahun. Beberapa orang akan mengalami demam setelah divaksin. Mengapa
dapat terjadi?
Fase 5 Mengkomunikasikan
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil diskusi terkait materi sistem imunitas manusia, serta
disajikan.
Materi :
Pertemuan :
Hari/tanggal :
Bacalah soal dengan teliti dan berilah tanda silang (X) pada jawaban yang
benar!
1. Suatu molekul asing yang mendatangkan suatu respon spesifik dari sistem
a. Antibody
b. Pirogen
c. Limfosit B
d. Limfosit T penolong
e. Antigen
a. Jairngan limfa
b. Sumsum tulang
c. Kelenjar timus
d. Pembuluh darah
e. Sel induk
a. Seluler
b. Aktif alami
c. Aktif buatan
75
d. Pasif alami
e. Pasif buatan
a. Protein antimikrobia
b. Limfosit
c. Monosit
d. Mastroit
e. Trombosit
a. Sel T pembunuh
b. Sel B plasma
c. Sel B pembelah
d. Sel T supresor
e. Sel T pembantu
6. Vaksinisasi yaitu…..
c. Membunuh pathogen
d. Menyalurkan pathogen
a. Histamine
76
b. Antibiotic
c. IgA
d. Sel T pembantu
e. Fagosit
a. Intrasel
b. Aktif
c. Tubuh
d. Pasif
e. Sel
10. Molekul yang dikenali limfosit sebagai zat asing dan memicu sistem
a. Histamine
b. Interleukin
c. Immunoglobulin
d. Antibody
77
e. Antigen
Nama :
Kelas :
78
Materi :
Pertemuan :
Materi :
disebut dengan…..
a. Alergi
b. Addion’s disease
c. Autoimunitas
d. Myasthenia gravis
e. Hipersensitif
a. Kekebalan aktif
b. Kekebalan pasif
c. Herd immunity
d. Globulin imun
e. Induced immunity
a. Aktif alami
b. Aktif buatan
79
c. Pasif alami
d. Pasif buatan
e. Autoimun
4. Air susu ibu mengandung antibody iga yang berpean untuk melawan
a. Aktif buatan
b. Aktif alami
c. Pasif buatan
d. Pasif alami
e. Tradisional
a. Aktif alami
b. Aktif buatan
c. Pasif alami
d. Pasif buatan
e. Tradisional
6. Kekebalan tubuh yang diperoleh dari luar tubuh, yakni setelah tubuh
a. Induced immunity
b. Herd immunity
c. Globulin imun
d. Autoimun
80
e. Addion’s disease
a. Aktif alami
b. Aktif buatan
c. Pasif alami
d. Pasif buatan
e. Tradisonal
karena…..
a. Kekebalan alami
b. Kekebalan pasif
c. Kekebalan spesifik
d. Kekebalan nonspesifik
e. Kekebalan aktif
81
10. Sistem pertahanan tubuh yang bekerja hanya jika pathogen tertentu
internal…..
Nama :
82
Kelas :
Materi :
Hari/tanggal :
Pertemuan :
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang
(X)!
a. Usia
b. Stress
c. Keturunan
d. Pekerjaan
e. Nutrisi
alergi pada kulit dan kelenjar mulkosa yang sangat berbahaya, bahkan
a. Sindrom down
b. Artritis rematoid
c. Addison
d. Grave (hipertiroidism)
a. AIDS
b. Malaria
c. Anemia pernisiosa
d. Diabetes mellitus
e. Lupus
mengalami…..
a. Hipersentivitas
b. Inflamasi
c. Imunodefisiensi
d. Autoimun
lain
pemberian…..
a. Vitamin
84
b. Penisilin
c. Parasetamol
d. Antihistamin
e. Antiinterferon
pengertian dari…..
a. Alergi
b. Autoimun
c. HIV
d. Inflmasi
e. Imunodefisiensi
c. Mnyasthenia gravis
e. Immunoglobulin
sejak sesorang masih bayi. Apa yang ada ketahui jenis imunisasi apa yang
Immunity)?
13. Seberapa pentingkah imunisasi dan vaksin harus diberikan kepada tubuh
14. Selama masa bayi pemberian imunisasi diberikan secara terus menerus
ketika bayi baru dilahirkan. Bagaimana apabila salah seorang bayi tidak
15. Apa berbedaan anak yang mendapatkan imunisasi dan vaksin secara
teratur dengan anak yang sama sekali atau hanya sebagian mendapatkan
vaksin?
87
Nama :
Kelas :
Petemuan :
Materi :
Hari/Tanggal :
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X)
detoksifikasi
tubuh
merugikan
1) Membrane mulkosa
2) Limfosit
3) Protein antimikroba
4) Sel-sel fagosit
5) Antibody
88
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 1, 4 dan 5
d. 2, 3 dan 5
e. 2, 4 dan 5
darah putih yang memiliki inti berlobus dua, terdapat granul berwarna
a. Basophil
b. Eusinofil
c. Neutrophil
d. Monosit
e. Limfosit
b. Kekebalan buatan
c. Kekebalan spesifik
d. Kekebalan pasif
e. Kekebalan aktif
fagosit
reproduksinya
kekebalan…..
a. Humoral
b. Seluler
90
c. Alami
d. Aktif
e. Pasif
antigen
makrograf
antibody
nomor…..
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Petunjuk Pengisian :
Isilah dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom skor jika peserta didik
Petunjuk Penskoran :
guru.
guru.
92
Observer
Novita Alviona
93
Petunjuk Pengisian :
Isilah dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom skor jika peserta didik
Petunjuk Penskoran :
guru.
94
guru.
Observer
Novita Alviona
95
Petunjuk Pengisian :
Isilah dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom skor jika peserta didik
Petunjuk Penskoran :
guru.
96
guru.
Observer
Novita Alviona
97
Petunjuk Pengisian :
Isilah dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom skor jika peserta didik
Petunjuk Penskoran :
guru.
guru.
Observer
99
Novita Alviona
Petunjuk Pengisian :
Isilah dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom skor jika peserta didik
Petunjuk Penskoran :
guru.
guru.
Observer
Novita Alviona
Petunjuk Pengisian :
102
Isilah dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom skor jika peserta didik
Petunjuk Penskoran :
guru.
guru.
Observer
Novita Alviona
Petunjuk Pengisian :
104
Isilah dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom skor jika peserta didik
Petunjuk Penskoran :
guru.
guru.
Observer
Novita Alviona
Petunjuk Pengisian :
106
Isilah dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom skor jika peserta didik
Petunjuk Penskoran :
guru.
guru.
Observer
Novita Alviona
Petunjuk Pengisian :
108
Isilah dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom skor jika peserta didik
Petunjuk Penskoran :
guru.
guru.
Observer
Novita Alviona
Petunjuk Pengisian :
110
Isilah dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom skor jika peserta didik
Petunjuk Penskoran :
guru.
guru.
Observer
Novita Alviona
Petunjuk:
112
Problem Based Learning. Aspek-aspek ini harus diamati selama proses belajar
mengajar berlangsung.
Kegiatan Inti
Fase 1 : Orientasi peserta didik pada masalah
4 Menyampaikan Menyampaikan masalah pembelajaran 4
masalah yang akan dengan jelas dan mudah dipahami oleh
dipecahkan peserta didik
Menyampaikan masalah pembelajaran 3
dengan cukup jelas dan mudah dipahami
oleh peserta didik
V Pengelolaan waktu √ √
VI Pengelolaan kelas √ √
Jumlah 122
Presentase 89%
Kategori Baik
diskusi
13. Memberikan kesempatan bertanya √ √
kepada peserta didik yang masih
kurang jelas tetang materi pelajaran
III Penutup
14. Guru membimbing peserta didik √ √
untuk menarik kesimpulan terhadap
amteri yang telah dipelajari sesuai
dengan indikator pembelajaran
IV Pemanfaatan media √ √
V Pengelolaan waktu √ √
VI Pengelolaan kelas √ √
Jumlah 132
Presentase 97,0%
Kategori Sangat Baik
26 Rohana 60 70 40 80
27 Sieska Ariyani 70 70 60 70
28 Siti Nurhalisa Baithoni 60 70 60 80
29 Surya Ramadhan 70 80 70 90
30 Syamsul Rizal 70 60 60 100
31 Umi Aulia 70 80 70 80
32 Wahdatul Maisyarah 50 60 30 90
Nilai rata-rata 62 75 58 81
Ketuntasan klasikal 9,3% 43,75% 3,1% 78,12%
kategori Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas Tuntas
No Nama Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
Pretes Postes Pretes Postes
1 Abdul Hadi 66 90 50 75
2 Achmad Faisal 60 72 40 70
3 Ahmad 54 78 60 90
4 Ahmad Habibi 54 78 50 90
5 Azzahra 48 90 50 80
6 Desy 66 78 70 100
7 Devy Rusma Yanti 42 72 40 75
8 Doni Aanggara 60 72 50 85
9 Firdatul Zahra 78 90 80 100
10 Fitri Rahman 54 84 75 80
11 Lidya 78 84 75 100
12 M. Arya Saputera 60 72 40 75
13 M. Rehan Fahreza 42 60 20 70
14 Mardiyah 78 84 70 100
15 Muhammad Deni Januarta 54 90 30 75
16 Muhammad Rasyid 54 84 55 85
17 Muhammad Ridho 54 78 75 80
18 Nasywa Erina 60 78 40 75
19 Nevisah 42 66 50 80
20 Noor Hafiz Ansyari 42 90 50 85
21 Nor Emelia 60 72 30 75
22 Nurul Aulia Dani 78 90 40 85
23 Rahmad Haykal 54 66 60 75
24 Risma 78 90 40 90
25 Rizky Padilah 48 90 70 85
126
26 Rohana 54 90 50 75
27 Sieska Ariyani 60 78 40 75
28 Siti Nurhalisa Baithoni 48 90 70 85
29 Surya Ramadhan 54 78 40 90
30 Syamsul Rizal 54 84 50 75
31 Umi Aulia 60 90 30 85
32 Wahdatul Maisyarah 66 90 30 95
Nilai rata-rata 54 78 50 80
Ketuntasan klasikal 15,6% 75% 12,5% 93,7%
Kategori Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas Tuntas
Lampiram 9 Kumpulan Foto Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I dan II
dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh