Anda di halaman 1dari 41

MODUL AJAR

DASAR-DASAR TEKNIK
ELEKTRONIKA KELAS X

A. INFORMASI UMUM

Identitas Sekolah
Disusun Oleh : Nurjanna, S.Pd, Gr
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 9 Makassar
Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Kelas : X Teknik Elektronika
Alokasi waktu : 6 (JP) x 45 menit
Jumlah pertemuan : 2
Fase capaian : E
Judul Elemen : Konsep dasar listrik dan elektronika
Capaian pembelajaran : Peserta didik mampu memahami sistem
bilangan, Aljabar Boole, teknik dasar listrik,
teknik elektronika analog dan digital, rangkaian
aplikasi elektronika dasar dan elektronika optik
Kompetensi Awal : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri
Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila : Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak Mulia, Bernalar Kritis,
gotong royong dan kreatif
Target Siswa
Target siswa : Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk
mengajar siswa reguler/tipikal (umum), tidak
ada kesulitan dalam memahami.
Jumlah siswa : 36 siswa x 2 rombel

Moda Pembelajaran
Model Pembelajaran : Jigsaw
Metode pembelajaran : 1.Ceramah, 2. Diskusi 3. Observasi 4.
Penugasan 5. Demonstrasi 6. Simulasi
Materi Dan Sarana Belajar
Sumber pembelajaran : Buku Paket, Modul, aplikasi android, Internet
dan Lainnya
Bahan pembelajaran : Sumber tegangan, komponen elektronika,trainer
elektronika dasar.
Alat yang dibutuhkan : LCD Projector, PC/Laptop , smartphone,
koneksi internet
Media pembelajaran : PPT, Video Pembelajaran, aplikasi android,
LMS, Internet

B. KOMPONEN INTI

Tujuan DTE.11.3 memahami besaran dan karaktertistik


Pembelajar listrik dasar, meliputi : tegangan, arus,
an resistansi dan daya.
Eviden / 1. Mensimulasikan prinsif dasar dan karakteristik besaran
kriteria listrik dasar yaitu : Tegangan, Arus, Resistansi, Daya.
ketercapaia a. Menganalisis besaran dan karakteristik tegangan
b. Menganalisis besaran dan karakteristik arus listrik
n tujua
c. Menganalisis besaran dan karakteristik resistansi
pembelajar d. Menganalisis besaran dan karakteristik daya
an (KKTP)
Assesmen 1. Tes Formatif terdiri dari
a. Tes Awal; teknik asesmen yang digunakan tes tulis
yang disusun mengacu pada KKTP
b. Tes formatif Proses ; teknik asesmen yang digunakan
tes tulis
2. Sumatif : untuk memastikan tercapainya tujuan
pembelajaran, dilakukan diakhir pembelajaran CP
elemen.
Tes awal
Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, maka
dilakukan asesmen awal dengan menggunakan instrumen berupa
pertanyaan sebagai berikut:
1. Tuliskan 4 jenis besaran listrik dasar!
2. Pada buku petunjuk penggunaan kipas angin tertulis
keterang berikut. Volt, Frekuensi : 220V, 50 Hz
Speed / Watt (w) : 1/36-44, 2/41-50, 3/53-64
Hembusan Udara : 76 m/mnt (CMM). Maka kipas angin
tersebut harus diberi sumber tegangan sebesar …….
3. Sebuah power bank memiliki kapasitas 10.000 mAh,
jika powerbank tersebut digunakan untuk men-
charging 4 buah alat elektronik dengan kapasitas
baterai yang sama, maka berapa kapasitas baterai tiap
alat elektronik tersebut ?
4. Sebuah kawat konduktor terbuat dari bahan silver
dengan tahanan jenis 1 x 10-8 (Ωm) , jika panjang
kawat
4 meter dan diameter kawat 4 mm. maka resistansi
kawat tersebut adalah…
5. Sebuah penanak nasi memiliki spesifikasi Berikut ini,
Kapasitas : 1,8 liter, Memasak : 395 Watt,
Menghangatkan : 50 Watt. Jika waktu yang diperlukan
untuk menanak nasi adalah 30 menit, maka berapa
KWh daya yang digunakan oleh pebak nasi tersebut?....

Hasil Asesmen Awal


Pertanyaan Nomor Tindak Lanjut
No. Nama Nilai
1 2 3 4 5 (Kategori Kelompok)
1 Rudi
2 Ani
n …

Pemetaan Hasil Asesmen Awal

Jumlah Siswa
No. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran yang sudah
1 2 3 4 5
1. Menganalisis besaran dan
karakteristik tegangan
2. Menganalisis besaran dan
karakteristik arus listrik
3. Menganalisis besaran dan
karakteristik resistansi
4. Menganalisis besaran dan
karakteristik daya

Pemaham Memahami konsep dasar elektronika dan penerapannya


an dalam kehidupan sehari-hari.
Bermakna
Pertanyaan Ketika membeli alat elektronika baru, pernahkah kalian
Pemantik mendapati unit tersebut disertai dengan buku manual?
Jika pernah , informasi apa yang tercantum tersebut?
Persiapan 1. Mempersiapkan presentasi materi dalam bentuk
Pembelajar ppt/video/aplikasi android.
an 2. Mempersiapkan materi di aplikasi LMS
3. Mempersiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran
4. Menyusun perangkat asesmen awal dan akhir
PERTEMUAN 1 # Sub materi : Besaran Listrik, Hukum Ohm Dan Rangkaian
Listrik
Kegiatan A. Kegiatan awal (20 menit)
Pembelajar  Berdoa bersama dan melakukan absensi
an  Asesmen awal.
 Guru melakukan intervensi pada peserta didik sesuai
hasil asesmen awal.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran, pentingnya
materi yang akan dipelajari, keterkaitan materi gejala
fisis listrik dengan materi besaran listrik.
B. Kegiatan inti ( 235 menit)
1. Guru menayangkan video yang terkait dengan
besaran listrik. https://www.youtube.com/watch?
v=JosqWAaUi2I&t= 43s
https://www.youtube.com/watch?v=bxGo_az7rvA
https://www.youtube.com/watch?v=EH8ztg-
8SuY&t=61s
2. Membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok
asal yang terdiri dari 4 atau 5 anggota.
3. Setiap peserta didik dalam kelompok mendapat enam
nomor yang berbeda: 1, 2, 3, 4, 5,6,7 dan 8.
4. Peserta didik membuat kelompok ahli yang terdiri
dari siswa dengan nomor yang sama. Kelompok ahli
didasarkan pada pengelompokan materi :
a. Kelompok 1 & 2# : besaran dan karakteristik
tegangan
b. Kelompok 3 & 4 # : besaran dan karakteristik arus
listrik
c. Kelompok 5 & 6 # : besaran dan karakteristik
resistansi
d. Kelompok 7 & 8 # : besaran dan karakteristik
daya
5. Materi yang harus dieksplorasi oleh masing-masing
kelompok antara lain meliputi :
a. Pengertian besaran listrik
b. Jenis / klasifikasi
c. Fungsi besaran
d. Prinsif dasar
e. Karakteristik besaran
f. Contoh penerapan
6. Peserta didik kembali ke kelompok asal dan
mendiskusikan informasi yang mereka dapatkan dari
4 materi pokok tersebut serta membuktikan fakta
melalui eksperimen menggunakan LKPD 1
7. Perwakilan kelompok Secara bergiliran Menyajikan
hasil temuannya, merefleksikan yang telah dipelajari,
mengonsolidasikan pengetahuan dan
mempresentasikannya dalam bentuk laporan atau file
presentasi
8. Guru membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan dan membangun pengetahuan.
9. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya atau menyampaikan pendapat.
10. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
C. Kegiatan penutup (15 menit)
Memberikan tes formatif, refleksi atas pengetahuan dan
kompetensi yang telah dicapai siswa.

C. REFLEKSI PESERTA DIDIK

Setelah mempelajari modul ini, bagaimana pemahaman kalian terhadap


materi? Isilah penilaian diri ini dengan jujur dan sebenar - benarnya
sesuai dengan perasaan! Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah
satu gambar yang dapat mewakili perasaan kalian setelah mempelajari
materi ini!
Jawablah pertanyaan dibawah ini!

Hasil Refleksi
No Uraian
Iya Tidak
1. Saya dapat menuliskan besaran listrik dasar
Saya memahami prinsif dasar dan
2.
karakteristik tegangan
Saya dapat menjelaskan prinsif dasar dan
3.
karakteristik arus listrik
Saya dapat memahami prinsif dasar dan
4.
karakteristik reistansi listrik
Saya dapat memahami prinsif dasar dan
5.
karakteristik daya

D. REMEDIAL DAN PENGAYAAN

1. Program Remedial

Program Remedial peserta didik diberikan bagi siswa/i yang belum


mencapai kompetensi minimum sesuai eviden capaian
pembelajaran, dilaksanakan dengan cara :

1. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik


yang nilai capaian pembelajarannya dengan predikat C (65 – 74)
2. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai capaian
pembelajarannya dengan predikat C- (55 - 64)
3. Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang
nilai capaian pembelajarannya dengan predikat D (< 55)
4. Memberikan Soal yang diberikan berbeda dengan
soal sebelumnya namun setara.
5. Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.

JURNAL PROGRAM REMEDIAL


Mata Pelajaran : ……………………………

Kelas :

……………………………

CP : ……………………………………………………………………

Capaian Remedial eviden Bentuk Hasil


No Nama
Awal No Remedial Remedial
1.
2.
3.
4.
5.

2. Pengayaan

Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai


KKM (tuntas). Bentuk pengayaan tergantung capaian belajar
peserta didik. Adapun bentuk kegiatan pengayaan yaitu

1. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang mencapai nilai


ketuntasan mendekati kualitas (75 - 85)
2. Keterampilan proses jika capaian belajar peserta didik baik (
86- 90)
3. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 90

JURNAL PROGRAM PENGAYAAN

Mata Pelajaran : ……………………………

Kelas :

……………………………

CP : ……………………………………………………………………

Nilai
No Nama Bentuk pengayaan Hasil pengayaan
Awal
1.
2.
3.
4.
5.

E. GLOSARIUM
Tegangan : Gaya yang menyebabkan elektron bergerak dalam arah yang
sama

Arus listrik : adalah perpindahan electron dari daerah bermuatan


negatif ke daerah positif. Satuan ukuran aliran arus adalah ampere (A

Tahanan / Resistansi : adalah perlawanan terhadap aliran arus

Daya listrik : adalah kemampuan suatu peralatan listrik untuk


melakukan usaha akibat adanya perubahan kerja dan perubahan
muatan listrik tiap satuan waktu

F. BAHAN BACAAN

Kita bisa melihat penggunaan listrik di sekitar kita, terutama produk


elektronik yang kita miliki dan operasikan setiap hari. Misalnya, untuk
penerangan, pemanas, dan pendingin udara, ponsel, komputer, dan
sistem hiburan rumah dsb. Aplikasi listrik sangat luas dan hampir tidak
terbatas. Hal-hal yang terkait dengan listrik antara lain muatan listrik,
tegangan, dan arus. Dalam modul kita akan mempelajari konsep dasar
kelistrikan, yang meliputi pembahasan tentang topik : beda potensial,
arus, tahanan dan daya, hukum ohm dan rangkain listrik. Gambar
dibawah ini menunjukan susunan hirarki materi dalam bidang
elektronik.

Gambar 1. Struktur materi Teknik elektronika


1. TEGANGAN (VOLTAGE)

Dalam seutas kawat tembaga, elektron bergerak secara acak tanpa


arah. Untuk menghasilkan aliran arus, semua elektron harus
bergerak dalam arah yang sama. Agar menghasilkan gerak dalam arah
tertentu, maka energi harus diberikan pada elektron dalam kawat
tembaga. Energi ini berasal dari sumber yang terhubung pada
konduktor. Gaya yang menyebabkan elektron bergerak dalam arah
yang sama disebut sebagai Perbedaan Potensial, atau Tegangan.

1. Sumber Tegangan

Arus dihasilkan ketika elektron dipaksa keluar dari orbitnya di


sekitar atom. Segala bentuk energi yang melepaskan elektron dari
atom dapat digunakan untuk menghasilkan arus. Penting untuk
dicatat bahwa energi tidak dapat dibuat; tetapi energi hanya
berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sumber yang
memasok tegangan tidak hanya sebagai sumber energi listrik.
Enam sumber tegangan yang paling umum adalah gesekan,
magnet, bahan kimia, cahaya, panas, dan tekanan.
Metode Gesekan adalah metode produksi tertua untuk
menghasilkan listrik. Batang kaca dapat menjadi bermuatan jika
digosok dengan sepotong bulu atau kain sutra. Generator Van de
graaf adalah alat yang bekerja menggunakan prinsip yang sama
seperti batang kaca dan mampu menghasilkan jutaan volt (Gambar
2).

Gambar 2. Generator Van de graaf dapat menghasilkan teganggan sampai jutaan volt
Metode Magnetisme adalah metode produksi energi listrik yang
paling umum digunakan saat ini. Jika sebuah kawat dilewatkan
medan magnet, maka tegangan dihasilkan selama ada gerakan
antara medan magnet dan konduktor. Alat yang bekerja sesuai
prinsip ini yaitu generator (Gambar 3). Sebuah generator dapat
menghasilkan arus searah atau arus bolak-balik, tergantung
bagaimana pengkabelnya. Ketika elektron mengalir hanya dalam
satu arah, arus yang dihasilkan disebut arus searah (DC). Ketika
elektron mengalir dalam satu arah kemudian pada waktu lain
dalam arah berlawanan disebut arus bolak-balik (AC). Generator
dapat digerakan oleh uap dari tenaga nuklir atau batu bara, air,
angin, atau bensin atau mesin diesel. Simbol skema generator DC
dan generator AC seperti ditunjukkan (Gambar 4).

Gambar 3. Generaror menggunakan magnetism untuk menghasilkan listrik.

Gambar 4. simbol skema untuk A.) generator arus searah dan B.) generator arus
bolak-balik.

Metode Sel Kimia, metode lain untuk menghasilkan listrik energi


adalah dengan menggunakan sel kimia. Sel kimia terdiri dari dua
logam berbeda seperti tembaga dan seng yang dibenamkan dalam
larutan garam, asam, atau basa. tembaga dan seng berfungsi
sebagai elektroda. Elektroda membentuk kontak dengan elektrolit
(garam, asam, atau larutan alkali). Elektrolit menarik elektron
bebas dari
elektroda tembaga dan meninggalkannya dengan muatan positif.
Elektroda seng menarik electron bebas dalam elektrolit dan dengan
demikian memperoleh muatan negative.

Gambar 5. Metode sel kimia untuk menghasilakan energi listrik

Gambar 6 menunjukkan skema simbol untuk sel dan baterai.


Banyak jenis sel dan baterai yang digunakan saat ini (Gambar 7).

Gambar 6. simbol skema untuk sel dan baterai. Kombinasi dari dua atau lebih sel
membentuk baterai.

Gambar 7. beberapa baterai dan sel kimia yang lebih umum di gunakan.

Metode Energi Cahaya, Energi cahaya diubah langsung menjadi


energi listrik ketika cahaya yang mengenai zat fotosensitif (sensitif
terhadap cahaya) dalam sel fotovoltaik (sel surya) (Gambar 8). Sel
surya terdiri dari bahan fotosensitif dipasang di antara kontak
logam.
Ketika permukaan bahan fotosensitif terkena cahaya, maka akan
melepaskan electron dari orbitnya di sekitar atom permukaan
bahan. Hal ini terjadi karena cahaya memiliki energi. Gambar 9
menunjukkan simbol skema untuk sel surya. Untuk mendapatkan
tegangan yang cukup maka sel surya sering dihubungkan bersama.
Tingginya biaya konstruksi maka penerapan panel surya masih
terbatas. Namun, seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan
masyakarat maka saat ini harga panel surya sudah semakin
terjangkau oleh masyarakat baik industri maupun masayarakat
umum.

Gambar 8. Sel fotovoltaik dapat mengubah sinar matahari secara langsung menjadi
listrik.

Gambar 9. simbol skema sel fotovoltaik (sel surya)

Metode Panas, Panas dapat diubah l menjadi listrik dengan


perangkat yang disebut termokopel (Gambar 10). Symbol skema
untuk termokopel ditunjukkan pada Gambar 11. Termokopel terdiri
dari dua kawat logam dipilin menjadi satu. Satu kawat adalah
tembaga dan kawat lainnya adalah seng atau besi. Ketika panas
diberikan maka koneksi akan bengkok, kawat tembaga siap
memberi elektron bebas yang akan didorong ke kabel yang lain.
Jadi kawat tembaga menghasilkan muatan positif dan kawat
lainnya menghasilkan muatan negatif dan tegangan kecil pun
terjadi. Tegangan berbanding lurus dengan jumlah panas yang
diberikan. Contoh Penerapan termokopel adalah sebagai
termometer. Disebut juga sebagai pirometer, perangkat ini sering
digunakan dalam suhu tinggi dan pengecoran.
Gambar 10. termokopel mengubah energi panas langsung menjadi listrik energi.

Gambar 11. Simbol skema untuk termokopel

Metode Piezoelektrik, Ketika tekanan diberikan pada bahan


kristal tertentu seperti kuarsa, turmalin, garam Rochelle, atau
barium titanat, maka tegangan kecil dihasilkan. Hal Ini disebut
sebagai efek piezoelektrik. Mulanya, muatan negatif dan positif
didistribusikan secara acak seluruh bagian dari bahan kristal, dan
tidak secara keseluruhan muatan dapat diukur. Namun, ketika
tekanan diberikan, elektron meninggalkan satu sisi material dan
menumpuk di sisi lain. Sebuah muatan dihasilkan selama tekanan
tetap. Ketika tekanan dihapus, muatannya didistribusikan lagi, jadi
tidak secara keseluruhan muatan ada. Tegangan yang dihasilkan
kecil dan harus diperkuat agar bermanfaat. Kegunaan efek
piezoelektrik diantaranya mikrofon kristal, fonograf pickup (kartrid
kristal), dan osilator presisi (Gambar 12 dan Gambar 13).

Gambar 12. Mikrofon Kristal dan cara pembuatannya.

Gambar 13. diagram skema kristal piezoelektrik.


2. Sel dan Baterai

Sel berisi elektroda positif dan negatif yang dipisahkan oleh larutan
elektrolit. Baterai adalah kombinasi dari dua atau lebih banyak sel.
Ada dua tipe dasar sel. Sel yang tidak dapat diisi ulang disebut Sel
Primer dan Sel yang dapat diisi ulang disebut Sel Sekunder.
Contoh sel primer adalah sel Leclanche, juga disebut sel kering
(Gambar 14). Sel Jenis ini tidak benar-benar kering. Tetapi berisi
pasta lembab sebagai elektrolit. Elektrolit dalam sel kering adalah
larutan ammonium klorida dan mangan dioksida. Larutan Elektrolit
elektroda seng (dalam kasus sel), meninggalkan kelebihan elektron
dengan seng. Seperti saat ini yang dikeluarkan dari sel, seng,
amonium klorida, dan mangan dioksida menghasilkan mangan
dioksida, air, amonia, dan seng klorida. Batang karbon (elektroda
tengah) melepaskan elektron ekstra yang terakumulasi pada
elektroda seng.

Gambar 14.diagram dry cell

Sel Jenis ini menghasilkan tegangan sebesar 1,75 volt hingga 1,8
volt saat masih baru. Biasanya Sel Leclanche memiliki kepadatan
energi sekitar 120 watt-jam per pon. Saat sel digunakan, reaksi
kimia menurun dan akhirnya berhenti. Jika sel tidak digunakan,
pasta elektrolit akhirnya mengering. Sel memiliki umur simpan
sekitar dua tahun. Tegangan keluaran sel jenis ini ditentukan
sepenuhnya oleh bahan yang digunakan untuk elektrolit dan
elektroda. Sel AAA, sel AA, sel C, dan sel D (Gambar 15) semuanya
terbuat dari bahan yang sama dan karena itu menghasilkan yang
tegangan sama. Leclanche sel sering disebut sebagai karbon-seng
(atau karbon seng).
Gambar 15. Beberapa contoh dry cell

Sel Alkaline, dinamai sel alkaline karena basa kaustik, kalium


hidroksida (KOH), digunakan sebagai elektrolit. Desain sel alkali
dari luar sangat mirip dengan sel karbon-seng. Namun, bagian
dalam sel alkali secara signifikan berbeda (Gambar 16). Sel alkaline
memiliki nilai rangkaian terbuka (open cicrcuit) sekitar 1,52 volt,
dan kepadatan energi sekitar 45 watt-jam per pon. Sel alkaline
memiliki kinerja lebih baik pada suhu ekstrim dari sel karbon-seng.
Sel alkaline bekerja paling baik di mana arus sedang hingga tinggi
dihasilkan pada waktu yang cukup panjang.
.

Gambar 16. Sel-sel alkali dibangun dari dalam ke luar. katoda mengelilingi anoda.

Sel Lithium, Jenis baterai yang lain adalah Sel lithium (Gambar
17). Pembuatan sel litium menggunakan litium, mangan dioksida
(MnO2), dan lithium perklorat (LiCIO4) dalam pelarut organic.
Tegangan Output dari sel lithium adalah sekitar 3 volt. Sel litium
sangat efisien, dengan kepadatan energi sekitar 90 watt-jam per
pound. Manfaat terbesar sel lithium adalah kemampuan umur
simpan yang lama 5 sampai 10 tahun.
Gambar 17. Sel Lithium memiliki kepadatan yang tinggi

Sel sekunder adalah sel yang dapat diisi ulang dengan menerapkan
tegangan balik. Contohnya adalah baterai timbal-asam yang
digunakan dalam mobil (Gambar 18). Sel ini dibuat dari enam sel
sekunder 2 volt yang dihubungkan secara seri. Setiap sel memiliki
elektroda positif timbal peroksida (PbO2) dan elektroda negatif dari
timbal (Pb). Elektroda dipisahkan oleh plastik atau karet dan
direndam dalam larutan elektrolit asam sulfat (H2SO4) dan air
suling (H2O). Saat sel dilepaskan, sulfur asam bergabung dengan
timbal sulfat, dan elektrolit berubah menjadi air. Mengisi ulang sel
yaitu dengan penerapan sumber tegangan DC lebih besar dari yang
dihasilkan oleh sel. Saat arus mengalir melalui sel, hal itu merubah
elektroda kembali ke timbal peroksida dan timbal spon kemudian
mengubah elektrolit kembali menjadi asam sulfat dan air. Jenis sel
ini juga disebut sebagai Sel Basah.
Gambar 18. Accumulator sebagai contoh sel sekunder

Jenis sel sekunder lainnya adalah Nikel Cadmium (ni-cad) sel


(Gambar 19). sel kering ini dapat diisi ulang berkali-kali dan dapat
menyimpan arus dalam jangka waktu yang lama. Baterai ni-cad
terdiri dari elektroda positif dan elektroda negatif, separator,
elektrolit, dan kemasan. Elektroda terdiri dari deposit bubuk nikel
pada lembaran kawat nikel, yang dilapisi dengan larutan garam
nikel untuk elektroda positif dan larutan garam kadmium untuk
elektroda negative. Separator terbuat dari bahan isolasi.
Elektrolitnya adalah kalium hidroksida. Bahan besi digunakan
sebagai kemasan dan disegel rapat. Tegangan dari jenis sel ini
adalah 1,2 volt. Kemampuan baterai untuk menyalurkan daya
secara terus menerus dinyatakan dalam ampere-jam. Baterai
dengan nilai 100 ampere-jam dapat terus memasok daya berikut
ini: 100 ampere selama 1 jam (100 x 1 = 100
ampere-jam), 10 ampere selama 10 jam (10 x 10 = 100 ampere-jam),
atau 1 ampere selama 100 jam (1 x 100 = 100 ampere-jam).

Gambar 19. Baterai nickel-cadmium (Ni-Cad)


3. Karakteristik besaran tegangan

a. Hubungan sumber tegangan

Sel dan baterai dapat dihubungkan bersama untuk


meningkatkan tegangan dan/atau arus. Mereka dapat
dihubungkan secara seri, paralel, atau seri-paralel. Dalam
konfigurasi seri, terminal positif dari sel pertama terhubung ke
terminal negatif dari sel kedua; terminal positif dari sel kedua
terhubung ke terminal negatif sel ketiga; dan seterusnya (Gambar
20). Dalam konfigurasi rangkaian seri, arus yang mengalir
melalui semua sel atau baterai adalah sama. Dinyatakan dengan
rumus Berikut:

IT = I 1 = I 2 = I3

Nomor menunjukan masing-masing sel atau baterai individu.


Tegangan total yang dihasilkan adalah jumlah dari tegangan sel
individu dan dapat dinyatakan dengan rumus

ET = E1 + E2 + E3

Gambar 20.Sel Atau Baterai Yang Dirangkai Seri Meningkatkan Nilai Tegangan

Dalam konfigurasi rangkaian paralel, sel atau baterai


dihubungkan dengan polaritas tegangan yang sama, negatif ke
negatif atau positif ke positif. Namun, konfigurasi ini secara
praktis jarang digunakan. Dalam konfigurasi paralel, semua
terminal positif terhubung bersama dan semua terminal negative
dihubungkan bersama (Gambar 21). Jumlah arus total adalah
penjumlahan dari arus individu dari setiap sel atau baterai. Ini
dapat dinyatakan dalam rumus berikut :

IT = I 1 + I 2 + I3

Tegangan total sama dengan tegangan masing-masing sel atau


baterai individu. Ini dapat dinyatakan dalam rumus berikut :

ET = E1 = E2 = E3
Gambar 21. Sel Atau Baterai Yang Dipasang Parallel Akan Meningkatkan Nilai Arus

Jika diinginkan tegangan yang lebih tinggi dan arus yang lebih
tinggi, sel atau baterai dapat dihubungkan secara seri-paralel.
Ingat, menghubungkan sel atau baterai secara seri meningkatkan
tegangan, dan menghubungkan sel atau baterai secara paralel
meningkatkan arus. Gambar 22 menunjukkan empat baterai 3
volt yang dihubungkan secara seri-paralel

Gambar 22. Sel Atau Baterai Dihubungkan Secara Seri-Paralel Untuk Meningkatkan
Arus Dan Tegangan Output

Konfigurasi ini menghasilkan tegangan total = 6 volt dengan arus


dua kali lipat dari masing-masing baterai. Hal ini diperlukan
untuk menghubungkan dua baterai 3-volt secara seri untuk
mendapatkan tegangan 6 volt (Gambar 23).

Gambar 23. Ketika Baterai Dihubungkan Seri Maka Tegangan Akan Meningkat

Untuk meningkatkan arus, sepasang baterai 3-volt dihubungkan


secara seri, kemudian selanjutnya konfigurasi seri baterai-baterai
tersebut dihubungkan secara parallel (Gambar 24). Sehingga
hasil keseluruhan adalah konfigurasi seri-paralel.
Gambar 24.Menghubungkan Baterai Secara Seri-Paralel Maka Akan Meningkatkan
Arus Keluaran

2. ARUS LISTRIK

Atom adalah partikel terkecil dari sebuah elemen. Atom terdiri dari
elektron, proton, dan neutron. Elektron melepaskan diri dari atom dan
mengalir melalui penghantar menghasilkan arus listrik. Pada topik ini
kita akan membahas bagaimana elektron melepaskan diri dari atom
untuk menghasilkan aliran arus listrik.

1. Muatan Listrik

Hukum pertama muatan elektrostatik yaitu muatan sejenis saling


tolak menolak (Gambar 25). Hukum kedua muatan elektrostatik
menyatakan muatan yang tidak sejenis saling tarik menarik.
Elektron negatif ditarik ke arah positif proton dalam inti atom.
Satuan yang digunakan untuk mengukur muatan adalah coulomb
(C), dinamai dari Charles Coulomb. Muatan listrik (Q) yang dibawa
oleh 6.240.000.000.000.000.000 elektron ( enam triliun dua ratus
empat puluh kuadriliun, atau 6.24 x 1018 ) mewakili satu coulomb.

1 C = 6.24 x 10 18 electrons

Gambar 25. Hukum dasar muatan elektrostatis

Muatan listrik diciptakan oleh perpindahan elektron. Ketika ada


kelebihan elektron pada satu titik dan kekurangan elektron di titik
lain, maka perbedaan potensial akan muncul di antara dua titik.
Ketika perbedaan potensial ada antara dua benda bermuatan
dihubungkan oleh sebuah konduktor, elektron akan mengalir
sepanjang
konduktor. Aliran elektron ini disebut Arus listrik.

2. Aliran Arus

Electron bebas tersedia di semua bahan konduktif dan semikonduktor.


Elektron pada kulit terluar ini bergerak secara acak ke segala arah, dari
atom ke atom, dalam struktur material seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 26. Elektron bebas ini terikat pada ion positif dalam material;
tetapi jika terkena energi panas, electron bebas bergerak di sekitar
struktur kristal konduktor.

Gambar 26. Gerak acak elektron bebas dalam sebuah bahan.

Jika tegangan diberikan pada bahan konduktif atau semikonduktor, salah


satu ujungnya menjadi positif dan ujung lainnya negatif, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 27. Gaya tolak yang dihasilkan oleh tegangan
negatif di ujung kiri menyebabkan elektron bebas (muatan negatif)
bergerak ke arah kanan. Gaya tarik menarik yang dihasilkan oleh
tegangan positif di ujung kanan menarik elektron bebas ke kanan.
Hasilnya adalah pergerakan elektron bebas dari ujung negatif ke ujung
positif, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15.

Gambar 27. Elektron mengalir dari negatif ke positif ketika tegangan diberikan

Arus listrik (I) adalah perpindahan electron dari daerah bermuatan


negatif ke daerah positif. Satuan ukuran aliran arus adalah ampere
(A). Ampere mewakili sejumlah arus
dalam konduktor ketika muatan 1 coulomb bergerak melewati
sebuah titik dalam 1 detik. Hubungan antara ampere dan coulomb
per detik dinyatakan sebagai berikut:


�=

Dimana:
I = arus diukur dalam ampere
Q = jumlah muatan listrik dalam coulomb
t = kali dalam detik

CONTOH: Berapa arus dalam ampere jika muatan mengalir 9


coulomb melewati suatu titik dalam rangkaian listrik selama 3
detik?

�=
Diketahui : �
Q = 9 coloumb
t = 3 detik 𝟗 𝑪�����
I = ……. �=
� ���𝒊�

�=�
𝑨�����

CONTOH: Suatu rangkaian memiliki arus sebesar 5 ampere.


Berapa lama waktu yang diperlukan 1 coulomb untuk melewati
suatu titik tertentu dalam rangkaian?

� 1 = 5t
�=
Diketahui : �
Q = 1 coloumb � 𝟓�
� =
I = 5 Ampere 𝟓= 𝟓 𝟓
t = ….. detik � �
𝟓 � =�
= 𝟓
� � 0,2 detik = t
(1)(1) = (5) (t)

Elektron dengan muatan negatif, mewakili pembawa muatan dalam


rangkaian listrik. Oleh karena itu, arus listrik adalah aliran muatan
negatif. Para Ilmuwan pernah berpikir bahwa arus mengalir
berlawanan arah dengan aliran elektron. Electron dari satu atom ke
atom berikutnya menciptakan muatan positif yang disebut lubang
(hole), bergerak ke arah yang berlawanan (Gambar 28 dan Gambar
29). Pergerakan electron dan arus ditemukan sama. Jika elektron
ditambahkan ke salah satu ujung konduktor dan dibuat untuk
mengambil elektron dari ujung yang lain, arus listrik mengalir
melalui konduktor. Saat elektron bebas bergerak perlahan melalui
konduktor, mereka bertabrakan dengan atom, mendorong elektron
lain bebas. Elektron bebas baru ini bergerak menuju ujung positif
konduktor dan bertabrakan dengan atom lain.

Gambar 28. Saat elektron berpindah dari satu atom ke atom lain, akan menciptakan
lubang (hole).
Gambar 29. Gerakan elektron terjadi dalam arah yang berlawanan dengan gerakan
hole

Pergerakan elektron sangat lambat (kira-kira seperdelapan inci per


detik), tetapi secara individu elektron memantulkan atom,
mendorong elektron lepas lainnya dengan kecepatan cahaya
(186.000 mil per detik). Kita gambarkan sebuah pipa berongga yang
diisi dengan bola pingpong (Gambar 30). Saat bola ditambahkan ke
salah satu ujung pipa, sebuah bola didorong keluar dari ujung yang
lain pipa.

Gambar 30. Electron dalam konduktor seperti bola pingpong dalam pipa
berongga/kosong..

Sumber yang memasok elektron dari satu ujung konduktor


(terminal negatif) ke ujung konduktor lainnya (positif terminal)
disebut sumber tegangan. Jika dimisalkan dianggap sebagai
seperti pompa (Gambar 31)
Gambar 31. Sumber tegangan dianggap pompa yang memasok elektron ke beban
dan mendaur ulang kelebihan elektron

3. Jenis Arus Listrik

Berdasarkan aliran muatannya, arus listrik dibedakan menjadi dua


jenis, yaitu ;

a. Arus searah (DC)

Arus listrik searah adalah jenis arus listrik yang arahnya tidak
berubah dan secara konvensional mengalir dari terminal positif
baterai ke terminal negatif bateraib seperti ditunjukan gambar
32. Arus listrik searah disimpan dalam baterai. Semua jenis
baterai menyimpan arus searah sehingga polaritasnya harus
ditandai, biasanya diberi tanda polaritas positif dan negative.
Polaritas ini untuk menunjukkan arah aliran arus. Polaritas
baterai yang terbalik C dapat merusak sirkuit atau peralatan.

Gambar 32. Arus listrik searah (DC)

b. Arus Bolak-balik (AC)


Arus listrik yang arahnya berubah terus menerus sepanjang
waktu disebut arus bolak-balik atau AC (gambar 33). Perubahan
polaritas arus yang terjadi dalam satu detik disebut
frekuensinya. Frekuensi arus listrik dari jaringan jala-jala listrik
dinegara kita yaitu frekuensi 50 atau 60 Hz. Karena arus bolak-
balik selalu berubah polaritasnya, maka Ketika kita memasang
perangkat elektronika tidak perlu mengkhawatirkan polaritas
yang terbalik. Namun, arus bolak-balik tidak dapat disimpan
dalam baterai sperti arus listrik DC.

Gambar 33. Arus listri bolak-balik (AC)

4. Karakteristik arus listrik

Ketika arus listrik mengalir dalam sebuah penghantar atau


komponen listrik, maka akan menimbulkan beberapa pengaruh,
diantaranya :

a. Panas

Arus listrik adalah suatu bentuk energi dan dapat diubah


menjadi bentuk energi lain. Tetapi ketika mengalir dalam
konduktor, maka menghasilkan panas karena adanya hambatan
dalam konduktor. Elektron kehilangan sebagian energi dalam
bentuk panas karena bertabrakan dengan electron lainnya di
dalam konduktor. Panas yang dihasilkan ini berbanding lurus
dengan kuadrat arus yang memberikan resistansi konstan.
Semakin meningkat arus maka akan meningkatkan panas yang
dihasilkan, hal ini dapat menimbulkan kebakaran yang
disebabkan oleh listrik.

b. Medan gaya

Ketika arus mengalir melalui konduktor maka akan


menciptakan medan magnet di sekitarnya. Kekuatan medan
magnet tergantung pada jumlah arus yang melewati konduktor.
Medan magnet dapat diamati dengan menempatkan kompas di
sekitar konduktor saat arus melewatinya. Jarum Kompas
akan
menyimpang menunjukkan adanya medan magnet (gambar 34).
Elektromagnetisme merupakan fenomena di mana medan
magnet dihasilkan Ketika aliran listrik melalui sebuah
konduktor. Hal ini seperti diilustrasikan gambar Berikut ini.

Gambar 34. Arus listrik menimbulkan medan magnetik

c. Efek Kimia

Arus listrik adalah aliran elektron, sehingga melewatkan arus


melalui bahan kimia akan menghasilkan reaksi kimia.
Elektrolisis dan Elektroplating adalah beberapa proses yang
memanfaatkan efek kimia yang dihasilkan melalui pengatur
arus listrik.

3. RESISTANSI

Tahanan / Resistansi adalah perlawanan terhadap aliran arus.


Beberapa bahan seperti kaca dan karet sangat bagus menahan aliran
arus. Bahan lain seperti perak dan tembaga memberi sedikit
perlawanan terhadap arus mengalir. Topik ini membahas karakteristik
resistansi, jenis resistansi, dan hubungan resistor untuk membentuk
rangkaian.

1. Resistansi

Setiap bahan memberikan beberapa resistansi atau perlawanan


terhadap aliran arus. Beberapa konduktor seperti perak, tembaga,
dan aluminium memberikan tahanan yang sangat kecil terhadap
aliran arus. Isolator seperti kaca, kayu, dan kertas memberikan
tahanan yang tinggi terhadap aliran arus.
Arus yang mengalir melalui suatu penghantar sebenarnya adalah
aliran
muatan yang mengalir melaluinya. Menurut definisi, resistansi
adalah perlawanan terhadap aliran muatan . Konduktor terbuat
dari partikel yang bergetar dengan frekuensi alaminya. Ketika kita
memberikan beda potensial yang melewati konduktor, muatan
mengalir melaluinya dalam arah tertentu. Muatan bertabrakan
dengan partikel yang bergetar dan juga kehilangan beberapa energi
dalam bentuk panas serta momentumnya berkurang (gambar 35) .
Tabrakan muatan ini membatasi jumlah arus yang dilewatkan.
Sama seperti gesekan mekanis yang melawan gerakan, hambatan
listrik melawan gerakan muatan (arus). Ini sama analoginya seperti
aliran air dalam pipa. Jika pipa lebih panjang aliran air menjadi
lebih lambat. Berdasarkan diameternya, pipa yang berdiameter
besar memungkinkan lebih banyak air mengalir melaluinya
dibandingkan dengan pipa yang berdiameter kecil. Demikian pula
dalam sebuah konduktor, jika kita meningkatkan panjang
konduktor, jumlah tabrakan muatan meningkat dan gerakannya
semakin berkurang. konduktor dengan diameter besar memberikan
resistansi yang lebih kecil sementara konduktor berdiameter kecil
memiliki resistansi tinggi karena area kecil menyebabkan muatan
kesulitan untuk mengalir dengan bebas melaluinya.

Gambar 35. Vibrasi partikel dalam sebuah konduktor

Ukuran dan jenis kabel pada rangkaian listrik dipilih untuk


menjaga tahanan listrik serendah mungkin. Hal ini memungkinkan
arus mengalir dengan mudah melalui konduktor. Dalam rangkaian
listrik, semakin besar diameter kawat, semakin rendah tahanan
listrik. Suhu juga mempengaruhi tahanan listrik. Pada sebagian
besar konduktor (tembaga, aluminium, dan seterusnya), resistansi
meningkat seiring dengan kanaikan suhu. Bahan Karbon adalah
pengecualian, karena resistansi berkurang ketika suhu meningkat.
Kabel yang terbuat dari logam tertentu (Manganin dan Constantan)
memiliki resistansi yang tidak dipengaruhi suhu. Tahanan relatif
beberapa konduktor dengan panjang dan penampang yang sama
ditunjukkan pada Gambar 36. Perak digunakan sebagai standar 1,
dan logam lainnya secara urutan memiliki resistansi yang
meningkat.
Gambar 36. tahanan beberapa penghantar yang sama panjang dan luas
penampangnya

Tahanan suatu rangkaian listrik dinyatakan dengan simbol " R".


Bagian rangkaian yang dibuat dan mengandung sejumlah tahanan
tertentu disebut Resistor. Resistansi (R) diukur dalam satuan ohm
(Ω). Satu ohm adalah tahanan dari rangkaian atau elemen
rangkaian yang mengalirkan aliran arus sebesar1 ampere (1
coulomb per detik) ketika tegangan 1 volt diberikan pada rangkaian.

2. Resistansi suatu bahan

Hambatan suatu bahan adalah besaran variabel yang bergantung


pada panjang dan lebar penampang bahan penghantar. Kita dapat
menurunkan persamaan hambatan. Resistansi ® berbanding lurus
dengan panjang (L) konduktor dan berbanding terbalik dengan luas
penampang (A) konduktor seperti ditunukan gambar 37;

Gambar 37. Resistansi konduktor tergantung nilai Panjang dan luas penampang
bahan konduktor
Nilai resistansi suatu bahan konduktor dapat dihitung dengan
menggunakan formulasi rumus berikut

R = ρ l/A
Rho adalah konstanta, yang dikenal sebagai resistivitas material
dan sangat tergantung pada sifat alami material konduktor.

3. Resistivitas bahan

Resistivitas adalah sifat dasar suatu material yang menunjukkan


kekuatan perlawanannya terhadap aliran arus. Resistivitas
dilambangkan dengan huruf Yunani ρ (Rho ). Ini adalah nilai
konstan dan setiap bahan yang berbeda memiliki resistivitas yang
berbeda.;

� = 𝜌
𝐴

𝜌 = �
𝐴
ρ = Ω-m (Ohm-meter)

Menurut persamaan, resistivitas suatu material adalah resistansi


yang diberikan oleh material yang memiliki luas 1 m dan panjang 1
meter. Dengan kata lain, hambatan yang ditawarkan antara dua
sisi berlawanan dari satu meter kubus bahan disebut resistivitas.
Ini diukur dalam Ohm-meter.

4. Konduktansi (conductance)

Konduktansi (G) adalah merupakan kebalikan dari tahanan.


Konduktansi adalah kemampuan bahan untuk melewatkan
elektron. Satuan konduktansi adalah mho, ohm dieja terbalik.
Simbol yang digunakan untuk mewakili konduktansi adalah
huruf Yunani terbalik omega . Konduktansi adalah kebalikan
dari resistansi dan diukur dalam siemens (s).

�=
𝑮

𝑮=

1
Jika tahanan suatu bahan diketahui, maka nilai konduktansi (G) =
𝑅
, demikian pula jika konduktansi diketahui, maka nilai Resistansi (R)
1
= 𝐺 .
4. ENERGI DAN DAYA ( POWER AND ENERGY)

Ketika sebuah arus melalui tahanan, energi listrik diubah menjadi


panas atau bentuk energi lain, seperti cahaya. Contoh umum gejala
fisis ini adalah bola lampu yang terasa panas ketika disentuh. Arus
yang melalui filamen menghasilkan cahaya juga menghasilkan panas
yang tidak diinginkan karena filamen memiliki tahanan..
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha, dan Daya
adalah laju energi digunakan. Dengan kata lain, Daya (P) adalah
sejumlah energi (W) yang digunakan dalam jangka waktu tertentu (t),
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
𝑾
�=

Dimana P adalah Daya dalam watt (W), W adalah energi dalam joule
(J), dan t adalah waktu dalam detik (s). huruf W yang miring (italic)
digunakan untuk menyatakan energi dalam bentuk usaha dan huruf
W yang tidak miring digunakan untuk watt, satuan daya. Joule
adalah satuan SI untuk energi.
Energi dalam joule dibagi waktu dalam detik menghasilkan daya
dalam watt. Misalnya, jika energi yang digunakan dalam 2 s sebesar
50 J, maka daya (P) = 50J/2s = 25 Watt. Satu watt adalah jumlah
daya ketika satu joule energi digunakan dalam satu Detik. Jadi,
jumlah joule yang digunakan dalam 1 s adalah :
𝑾 𝟕𝟓�
�= = = 𝟕𝟓 𝑾���
� ��
Penggunaan Daya dibawah satu watt biasanya terjadi pada alat
elektronik tertentu. Awalan metrik digunakan untuk menunjuk
jumlah daya. Dengan demikian satuan miliwatt (mW) dan mikrowatt
biasanya ditemukan pada beberapa penerapan.

Pada perangkat listrik, umumnya menggunakan satuan kilowatt (kW)


dan megawatt (MW). Stasiun radio dan televisi juga menggunakan
sejumlah besar daya untuk mengirimkan sinyal. Motor Listrik
umumnya diukur dalam satauan tenaga kuda / horse power (hp) di
mana 1 hp = 746 W. daya menunjukan tingkat penggunaan energi,
daya yang digunakan selama periode waktu tertentu mewakili
konsumsi energi. Jika kita mengalikan daya dalam watt dan waktu
dalam detik, maka kita memiliki energi dalam joule, dilambangkan
dengan W.

W=Pxt

Contoh :
Sejumlah energi yang sama dengan 100 J digunakan dalam 5 sekon.
Berapa daya dalam watt ?
𝑊
�= = 𝐸𝑛𝑒�𝑔𝑖 = 100 = �� 𝑾���
� 𝑤𝑎𝑘�� �
5�

1. Perangkat penghasil dan pengguna daya listrik

Perangkat penghasil (Produsen) adalah perangkat unit listrik yang


menghasilkan atau memasok daya listrik pada rangkaian. Hukum
kekekalan energi menyetakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan. Perangkat penghasil listrik
mengubah bentuk energi lain menjadi energi listrik seperti baterai
yang memiliki bahan kimia didalamnya diubah menjadi energi
listrik. Turbin air dan angin mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik, panel surya mengubah radiasi sinar matahari menjadi
listrik. Semua perangkat ini adalah produsen energi listrik dan
memasok daya listrik. Berikut ini contoh jenis perangkat produsen
listrik (gambar 38).

Gambar 38. Perangkat penghasil energi lsitrik

Perangkat pengguna (Konsumen) adalah perangkat listrik yang


mengkonsumsi daya listrik. Perangkat ini kebalikan dari produsen
listrik, perangkat ini mengubah energi listrik menjadi bentuk energi
lain yang diperlukan seperti energi gerak, cahaya, panas, dingin
dll.. Sebuah setrika mengkonsumsi energi listrik & mengubahnya
menjadi energi panas. Dalam pemanas, resistansi koil digunakan
untuk menghasilkan panas. Demikian pula, motor mengubah
energi lisrik menjadi energi mekanik, bola lampu mengubah lsitrik
menjadi energi cahaya, dll. Perangkat listrik semacam ini disebut
konsumen listrik. Berikut ini contoh jenis perangkat konsumen
listrik (gambar 39)
Gambar 39. Perangkat pengguna energi listrik

2. Jenis daya Listrik

Berdasar sifat aliran arusnya Daya listrik dapat dikategorikan


menjadi dua jenis yaitu Arus searah (DC) & Arus bolak-balik (AC).
Sehingga jenis-jenis daya listrik adalah daya DC & daya AC.

Daya DC
Daya DC biasanya dipasok oleh sumber daya DC seperti baterai &
sel surya. Arus searah (DC) memiliki karakteistik searah & konstan.
Oleh sebab itu formulasi perhitungannya sangat sederhana. Secara
matematis adalah perkalian antara tegangan & arus.

P = VI
Dimana;

V adalah tegangan yang memasok komponen listrik

I adalah arus yang melewatinya komponen lsitrik

Daya AC
Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang berubah-ubah antara nilai
maksimum dan minimum. Daya yang dipasok oleh arus tersebut
disebut Daya listrik AC. Arus berubah arahnya secara berkala
terkait frekuensi & fasanya dalam bentuk gelombang arus &
tegangan. Oleh karena itu, Daya AC dikategorikan dalam tiga jenis
daya, terutama daya 3 fasa, yaitu .

a. Daya semu

Adalah Daya yang dihasilkan sebelum dibebani beban listrik.


Perhitungan Rumus Daya Semu (VA) yaitu, daya sama dengan
Tegangan (V) dikali Arus (A).

P=VxI
Daya semu biasa disebut juga dengan Daya Total, atau daya yang
tertulis pada Nameplate alat listrik atau pembangkit listrik
(Generator).

b. Daya Nyata

Daya Aktif Adalah Daya sebenarnya yang bisa kita pakai atau
gunakan oleh beban listrik, nilai daya aktif biasanya lebih rendah
dibanding dengan Daya semu. Daya Aktif merupakan hasil
perkalian Daya Semu dengan Faktor daya (Cosphi).

P = Vrms . Irms .cosϕ


Di mana:

Vrms = Tegangan efektif ( RMS Root Mean Square) = V /√2

Irms = arus efektif (RMS = Root Mean Square) = I /√2

ϕ = sudut fasa atau perbedaan fasa antara tegangaa dan arus

Daya Aktif akan mengalami penurunan nilai yang diakibatkan


oleh beban listrik yang menghasilkan daya reaktif. Contoh
beban/alat listrik yang menghasilkan daya reaktif/daya harmoni.
motor listrik, Inverter, UPS Trafo las listrik, Transformator dll.

c. Daya Reaktif.

Daya Reaktif Adalah daya yang mengakibatkan terjadinya


kerugian-kerugian daya, atau daya yang mengakibatkan
terjadinya penurunan nilai factor daya (Cosphi). Besar kecilnya
daya reaktif tergantung pada seberapa banyak alat-alat listrik
yang menghasilkan daya Reaktif.

Q = Vrms . Irms . sinϕ

Dimana :

Vrms = Tegangan efektif ( RMS Root Mean Square) = V /√2

Irms = arus efektif (RMS = Root Mean Square) = I /√2

ϕ = sudut fasa atau perbedaan fasa antara tegangaa dan arus

Karena daya ini terbuang percuma & tidak digunakan oleh


rangkaian, maka daya ini harus dikurangi untuk memanfaatkan
daya penuh dari sumber. Daya reaktif diukur dalam Volts-
Ampere-Reactive atau singkatnya dikenal sebagai VAR
Hubungan ketiga jenis daya tersebut Digambarkan dalambentuk segi
tiga daya, seperti ditunjukan oleh gambar Berikut ini (gambar 40)

Gambar 40. Segitiga daya

1. Sumber

belajar : Buku

teks siswa

Farid Mulyana Dkk (2022), Dasar-Dasar Teknik Elektronika, Semester 1


SMK/MAK, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia, 2022

Earl Gates, (2014) Introduction to Basic Electricity and Electronics


Technology, Delmar, 5 Maxwell Drive Clifton Park, NY 12065-2919,
USA

Louis E. Frenzel, Jr. (2014) Contemporary Electronics: Fundamentals,


Devices, Circuits, And Systems, McGraw-Hill Companies, Inc., 1221
Avenue of the Americas, New York, NY, 10020. United States of
America.

Modul : Dasar Teknik Listrik Dan Elektronika; elemen #11 : Konsep Dasar
Listrik & Elektronik,
https://drive.google.com/drive/folders/1OPM43OGGhQhQE2Yn4e2n
Xq1g66tJhHDV

2. Link materi :

https://www.electricaltechnology.org/2022/02/volt.html
https://www.electricaltechnology.org/2020/04/electric-current.html
https://www.electricaltechnology.org/2020/08/resistance-resistivity-
specific-resistance.html
https://www.electricaltechnology.org/2020/08/electrical-power.html

3. Link aplikasi simulasi online / offline / android :

Aplikasi Proteus
https://interactives.ck12.org/simulations/physics/electric-
analogies/app/index.html

https://phet.colorado.edu/sims/html/ohms-law/latest/ohms-law_en.html

https://javalab.org/en/resistance_connection_en/

google play :
 voltLab.apk
 EveryCircuit.apk

G. LAMPIRAN

1. INSTRUMEN TES FORMATIF


a. Kisi-Kisi Soal

Bentuk Instrumen Nomor


No Tujuan Pembelajaran Indikator Soal
Soal tes Soal
3. DTE.11.3Peserta didik a. Menganalisis Pilihan Soal tes 1, 2,3
mampu besaran dan ganda tulis
memahami karakteristik
besaran dan tegangan
karaktertistik b. Menganalisis Pilihan Soal tes 4,5,6
listrik dasar, , besaran dan gand tulis
meliputi : karakteristik
tegangan, arus, arus listrik
resistansi dan c. Menganalisis Pilihan Soal tes 7,8
daya besaran dan gand tulis
karakteristik
resistansi
d. Menganalisis Pilihan Soal tes 9,10
besaran dan gand tulis
karakteristik
daya

b. Soal Tes Formatif Pertemuan 1

Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan teliti dan jawab dengan


benar!

1. Gaya yang menyebabkan elektron bergerak dalam arah


yang sama adalah pengertian dari ?
a. Tegangan
b. Resistansi
c. Arus
d. Daya
e. Watt
2. Satuan beda potensial adalah
a. volt.
b. amper.
c. siemens.
d. coulomb.
e. watt
3. Berikut ini adalah metode untuk membangkitkan tegangan,
kecuali
a. Metode Magnetisme
b. Metode Sel Kimia
c. Metode Energi Cahaya
d. Metode konversi angin
e. Metode Piezoelektrik
4. Pengertian arus listrik yang paling tepat dibawah ini adalah?
a. Perpindahan electron dari daerah bermuatan negatif ke daerah
positif
b. Perpindahan electron dari daerah bermuatan positif ke daerah
negative
c. Gaya yang menyebabkan elektron bergerak dalam arah yang sama
d. kemampuan bahan untuk melewatkan electron
e. sejumlah energi (W) yang digunakan untuk memindahakan
electron dalam jangka waktu tertentu
5. Satuan arus listrik adalah
a. volt.
b. ampere
c. siemens
d. coulomb
e. watt
6. Diketahui banyaknya muatan yang mengalir melewati suatu titik
dalam rangkaian listrik selama 3 detik sebesar 12 coulomb, maka
berapakah berapa arus…?
a. 4 milli ampere
b. 3 ampere
c. 4 ampere
d. 0,25 ampere
e. 25 milli ampere
7. Satuan resistansi adalah
a. volt.
b. amper.
c. siemens.
d. coulomb.
e. watt
8. Sebuah kawat konduktor terbuat dari bahan tembaga dengan
tahanan jenis 1.68 x 10-8 (Ωm) , jika panjang kawat 2 meter dan
diameter kawat 4 mm. maka resistansi kawat tersebut adalah…
a. R = 2,675 mili
Ohm b. R = 0.02675
Ohm
c. R = 2,675 Ohm
d. R = 26.75 mili Ohm
e. R = 26.75 μOhm
9. Kemampuan suatu peralatan listrik untuk melakukan usaha akibat
adanya perubahan kerja dan perubahan muatan listrik tiap satuan
waktuadalah pengertian
a. tegangan
b. resistansi
c. arus
d. Daya
e. Watt
10. perhatikan gambar dibawah ini !

Tentukan jumlah kilowatt-jam (kWh) energi yang digunaan oleh


televisi yang dinyalakan selama 2 jam berikut:
a. 0.5 kwh
b. 2.5 kwh
c. 1 kwh
d. 0.25 kwh
e. 250 watt

Kunci Jawaban

1. B
2. A
3. D
4. A
5. E
6. B
7. B
8. C
9. E
10. A

Pengolahan nilai :

a. Skor 1 = jika jawaban benar


Skor 0 = jika jawaban salah
b. Total Skor maksimal = 10
c. Nilai akhir memiliki rentang dari 1 samai 100
d. Perhitungan Nilai akhir menggunakan rumus :

�𝐨�𝐚�
Nilai = 𝒙 ���
��𝐨�
��𝐨�
𝐌𝐚��𝐢�𝐚�

6. RUBRIK PENILAIAN PRAKTEK

skor
No Aspek
0 1 2 3
1. Prosedur praktek
Menggunakan APD Ketika praktek
Menyiapkan bahan dan alat sesuai tujuan
praktek.
Menggunakan alat praktek sesuai Dengan
fungsi dan peruntukannya
Mengikuti prosedur / tahapan praktek
Skor maksimal 12
2. Hasil praktek
Hasil praktek sesuai tujuan praktek
Membuat laporan praktek
Skor maksimal 6
3. Sikap Ketika praktek
Mematuhi prosedur praktek
Bekerja secara mandiri
Melakukan praktek dengan teliti
Skor maksimal 9

1. Teknik Bekerja

a. Menggunakan APD Ketika bekerja


Skor 3 : jika seluruh APD dipakai dengan tepat dengan benar
Skor 2 : jika sebagian besar APD dipakai dengan tepat dengan benar
Skor 1 : jika sebagian kecil APD dipakai dengan tepat dengan benar
Skor 0 : jika tidak ada APD dipakai

b. Menyiapkan bahan dan alat sesuai tujuan praktek


Skor 3 : jika menyiapkan seluruh alat kerja sesuai dengan tujuan
praktek dengan tepat dan benar
Skor 2 : jika menyiapkan sebagian besar alat kerja sesuai dengan
tujuan praktek dengan tepat dan benar
Skor 1 : jika menyiapkan sebagian kecil alat kerja sesuai dengan
tujuan praktek dengan tepat dan benar
Skor 0 : jika tidak menyiapkan bahan dan alat

c. Menggunakan alat praktek sesuai dengan fungsi dan peruntukannya


Skor 3 : jika menggunakan seluruh alat praktek sesuai dengan
fungsi
dan peruntukannya dengan tepat dan benar
Skor 2 : jika menggunakan sebagian besar alat praktek sesuai
dengan fungsi dan peruntukannya dengan tepat dan benar
Skor 1 : jika menggunakan sebagian kecil alat praktek sesuai dengan
fungsi dan peruntukannya dengan tepat dan benar
Skor 0 : jika tidak menggukan alat praktek secara tepat dan benar.

d. Mengikuti prosedur / tahapan praktek


Skor 3 : jika seluruh prosedur praktek dilakukan dengan benar
Skor 2 : jika sebagian besar prosedur praktek dilakukan dengan
benar
Skor 1 : jika sebagian kecil prosedur praktek dilakukan dengan benar
Skor 0 : jika prosedur praktek tidak dilakukan

2. Hasil kerja

a. Hasil praktek sesuai tujuan praktek


Skor 3 : jika hasil praktek secara keseluruhan sesuai dengan tujuan
pembelajaran
Skor 2 : jika hasil praktek sebagian besar sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Skor 1 : jika hasil praktek sebagian kecil sesuai dengan tujuan
pembelajaran
Skor 0 : jika hasil praktek tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran

b. Membuat laporan praktek


Skor 3 : jika seluruh laporan praktek sesuai dengan sistematika dan
standar laporan.
Skor 2 : jika sebagian besar laporan praktek yang sesuai sistematika
dan standar laporan.
Skor 1 : jika sebagian kecil laporan praktek yang sesuai sistematika
dan standar laporan.
Skor 0 : jika laporan praktek tidak dibuat.

3. Sikap kerja

a. Mematuhi prosedur kerja


Skor 3 : jika seluruh prosedur kerja dalam proses produksi
dilakukan dengan tepat dan benar.
Skor 2 : jika sebagian besar prosedur kerja dalam proses produksi
dilakukan dengan tepat dan benar.
Skor 1 : jika sebagian kecil prosedur kerja dalam proses produksi
dilakukan dengan tepat dan benar
Skor 0 : jika prosedur kerja dalam proses produksi tidak dilakukan.

b. Bekerja secara mandiri


Skor 3 : jika melakukan seluruh aktifitas produksi secara mandiri
dan tidak perlu diawasi
Skor 2 : jika melakukan aktifitas produksi secara mandiri tetapi
masih perlu diawasi
Skor 1 : jika melakukan aktifitas produksi tapi masih perlu
dibimbing dan diawasi
Skor 0 : jika tidak mampu melakukan aktifitas produksi.

c. Melakukan pekerjaan dengan teliti


Skor 3 : jika seluruh prosedur kerja dalam proses produksi
dilakukan secara runtut dan teliti.
Skor 2 : jika sebagian besar prosedur kerja dalam proses produksi
dilakukan secara runtut dan teliti.
Skor 1 : jika prosedur kerja dalam proses produksi dilakukan secara
runtut tetapi tidak teliti.
Skor 0 : jika prosedur kerja dalam proses produksi tidak dilakukan
secara runtut dan teliti.

Pengolahan nilai :

Aspek penilaian Skor maksimal bobot

Prosedur praktek (P1) 12 40%

Hasil praktek (P2) 6 30%

Sikap Ketika praktek (P3) 9 30%

Total skor 27 100%

a. Total Skor maksimal = 27


b. Nilai akhir memiliki rentang dari 1 samai 100
c. Perhitungan Nilai akhir menggunakan rumus :

Total nilai akhir = (P1 x 40%) + (P2 x 30%) + (P3 x 30%)


7. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
1 Materi : Konsep Dasar Listrik
Tujuan :
1. Mensimulasikan prinsif dasar dan karakteristik besaran listrik
dasar yaitu : Tegangan, Arus, Resistansi, Daya
Pendahuluan :
Sekarang saatnya kita akan buktikan tegangan lsitrik, arus dan
resistansi. Pada kesempatan ini kita akan bereksperimen dengan
komponen yang dikenal sebagai resistor, dan lampu LED.
Alat dan bahan :
Apa saja yang kita butuhkan untuk percobaan kali ini ?

No Komponen Nilai Jumlah


1 Baterai 9V 1
2 Resistor: 33K (1), 470 ohm (1), 1
2.2K (1)
3 Lampu LED 1
4 Kabel jumper Merah & hitam 3
dengan klip buaya

Gambar
kerja

3
2

Langkah kerja :
1. Bacalah Langkah-langkah praktek secara teliti dan seksama
2. Siapkan alat dan bahan praktek
3. Rangkailah semua komponen tersebut seperti gabmar diatas ( *
kabel warna merah jangan dulu di hubungkan ke baterai !)
4. Kemudian hubungkan kabel warna merah pada terminal positif
(+) baterai. Amati gejala apa yang terjadi?
5. Apakah lampu LED dapat menyala?............jika lampu LED
menyala “ Selamat kamu telah berhasil melakukan percobaan ke-
1 “.
6. Gantilah Resistor yang pertama dengan resistor ke 2, perhatikan
lanya lampu LED apakah lebih terang atau lebih redup?
7. Gantilah Resistor yang pertama dengan resistor ke 3, perhatikan
lanya lampu LED apakah lebih terang atau lebih redup?
8. Cabut Kembali kabel merah dari baterai.

Pertanyaan :
1. Berdasarkan percobaan tadi, apa yang menyebabkan lampu LED
menyala……………………….
2. Ketika kabel merah tidak dihubungkan pada baterai lampu akan
mati, kenapa hal tersebut terjadi?............................
3. Pada percobaaan tersebut apa fungsi dari baterai
?.............................
4. Pada percobaan tersebut resistor berpengaruh terhadap
apa?..........
5. Kecerahan lampu Led tergantung pada nilai resistor yang
diberikan, berarti resistor dalam hal ini mengatur nilai
apa?...........
Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………

Anda mungkin juga menyukai