Anda di halaman 1dari 9

Nama : TIHAJAR

Nim : 210210008
Kelas : V-A Administrasi Publik
MK : Otonomi Daerah

Perkembangan Dan Perbedaan Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Indonesia


No Karakteristik Sentralisasi Otonomi Daerah/Desentralisasi Referensi/
Sumber
UU No. 5 UU No. 22 UU No. 32 UU No. 23
Tahun 1974 Tahun 1999 Tahun 2004 Tahun 2014
1 Definisi -Hak, -Kewenangan - Wewenang dan -Hak, -Ferizaldi
Otonomi wewenang, daerah otonom kewajiban daerah wewenang, dan(2016).
dan kewajiban untuk mengatur otonom untuk kewajiban Dinamika
daerah untuk dan mengurus mengatur dan daerah otonomOtonomi
mengatur dan kepentingan mengurus sendiri untuk mengatur
Daerah Di
mengurus masyarakat urusan dan mengurus Indonesia.
rumah setempat sesuai pemerintahan dan sendiri urusan
Penerbit
tangganya dengan peraturan kepentingan pemerintahan Unimal Press
sendiri sesuai perundangan. masyarakat lokal dan kepentingan
Jl. Sulawesi
dengan Pada masa ini sesuai dengan masyarakat No, 1-2
peraturan pemberian peraturan setempat dalam
Kampus Bukit
perundangan otonomi terbatas perundangan. Dan sistem negara
Indah
yang berlaku. pada pemerintah titik berat kesatuan Lhokseumawe
provinsi dan otonomi tetap indonesia 24351.
diberikan seluas- berada di (NKRI). -Https://
luasnya kepada kabupaten/kota fahum.
pemerintah dibawah langsung Umsu.ac.
kabupaten/kota koordinasi dari id/pengertian-
gubernur. otonomi-
daerah
2 Bentuk -Otonomi -Luas, nyata dan -Nyata dan -Otonomi -Ferizaldi
Otonomi nyata dan bertanggung bertanggung daerah seluas - (2016).
bertanggung jawab di daerah jawab serta luasnya Dinamika
jawab dan secara otonomi seluas- Otonomi
perhatian proporsional luasnya. Daerah Di
pembangunan dengan Indonesia.
lebih pengaturan, Penerbit
diarahkan pembangian dan Unimal Press.
kepada pemanfaatn -Https://www.
pembangunan sumber daya dpr.
ekonomi nasional yang go.id.dokjin/
melalui keadilan serta document/uu/.
program perimbangan
Trilogi keuangan pusat
pembangunan dan daerah.
3 Asas -Desentralisasi -Desentralisasi -Desentralisasi -Desentralisasi -Rahyunir
Penyelengga- -Dekonsentrasi -Tugas -Dekonsentrasi -Dekonsentrasi Rauf. (2018).
raan -Tugas Pembantuan -Tugas -Tugas Asas
Pemerintahan -Pembantuan -Dekonsentrasi Perbantuan Perbantuan Penyelenggara
(Medebewind) an
Pemerintahan
Daerah
(Dekon-
sentrasi,
Desen-
tralisasi, dan
tugas
pembantunya).
Penerbit
Zanafa-
publishing.
Jl.HR
Subrantas
Kompleks
Metropolitan
City.

4 Pembagian -Provinsi -Provinsi -Provinsi -Provinsi -Ferizaldi


Wilayah (administrati) -kabupaten/ kota -Kabupaten/ kota -Kabupaten/kota (2016).
-kabupaten/ Dinamika
kota Otonomi
Daerah Di
Indonesia.
Penerbit
Unimal Press
5 Kedudukan -Sangat lemah -Menjadi kuat, -Kuat -Kuat dan -Ferizaldi
Legislatif (tidak kuat), dan ditambah dibandingkan legitimed, (2016).
Daerah bahkan kebijakan politik dengan kekuasaan sebagai unsur Dinamika
diremote dari yang mengizinkan kepala daerah penyelenggaraan Otonomi
kekuasaan berdirinya (Eksekutif). pemerintah Daerah Di
pusat berbagai partai daerah. Indonesia.
politik baru yang Penerbit
berimbas pada Unimal Press
penguatan -https://
demokrasi. ejournal.
Undip. Ac. Id.
-https:// mhn.
Bphn.go.id.
6 Kedudukan -Resmi dipilih -Dipilih oleh -Dipilih dalam -Kepala daerah -Ferizaldi
Kepala oleh presiden masyarakat dan satu pasangan sebagai wakil (2016).
Daerah diangkat oleh calon yang di pemerintah Dinamika
presiden laksanakan secara pusat. Otonomi
Demokratis oleh Daerah Di
masyarakat. Indonesia.
Penerbit
Unimal Press
Jl. Sulawesi
No, 1-2
Kampus Bukit
Indah
Lhokseumawe
24351.
7 Kedudukan -Penyusunan -Melekat pada -Diatur lebih rinci -Ditetapkan -Ferizaldi
Keuangan dan kewenangan dalam UU No 32 dalam APBD (2016).
pelaksanaanya pemerintahan Tahun 2004 Dinamika
dilakukan daerah, dan dalam struktur Otonomi
secara terpusat dialokasikan APBD Daerah Di
(sentralistik) sesuai dengan Indonesia.
dengan celah fiscal Penerbit
peraturan daerah. Unimal Press
pemerintah. -Https://
-Semua daerah www.dpr.do.id/
digolongkan dokjdih/
sama sebagai document/ uu-
bawahan pusat. 1999-22.
8 Budaya -Aspek -Meliputi pada -Mengacu pada -Aspek budaya -https://e-
Daerah pengembangan bidang pelestarian kearifan lokal yang diatur oleh jurnal.peratura
dan pelestarian dan yaitu nilai luhur daerah dalam n.go.id/
budaya daerah pengembangan yang berlaku mengatur dan index.php/jli/
sebagai bagian seni, budaya dan dalam kehidupan mengurus article/
dari idenditas tradisi daerah. masyarakat, kepentingan viewFile/
daerah. diantaranya setempat. 400/280
melindungi dan https://
mengelola jdih.bappenas.
kelestarian go.id/data/
lingkungan file/
pembangunan_
hukum_berbasi
s_kearifan_lok
al.pdf
https://
djpk.kemenkeu
.go.id/?p=339
9 Peranan -Penguatan -Lebih -Pusat di daerah -Peranan pusat -Dr. Sri
Pusat Di peran sangat ditingkatkan, dan memiliki peran juga lebih di Kusriyah
Daerah signifikan fungsi legislatif ganda, yang pertegaskan (2019). Politik
karena peran daerah daerah melakukan kembali dalam Hukum
pemerintah baik fungsi pembinaan dan melakukan Desentralisasi
dapat legislasi, pengawasan pembinaan dan Dan Otonomi
dirasakan pengawasan dan penyelenggaran pengawasan Daerah Dalam
semua anggaran atas pemerintah terhadap Perspektif
kementrian, penyelenggaraan daerah, penyelenggaraan Negara
tetapi yang daerah dalam koordinasi urusan Kesatuan
lebih dominan pelaksanaanya. penyelenggaraan pemerintah yang Republik
adalah peranan dan koodinasi menjadi Indonesia.
Mendagri yang pembinaan dan kewenangan Penerbit
sangat eksesif. pengawasan daerah kab/ kota UNNISSULA
penyelenggaraan dan tugas PRESS
tugas pembantu pembantuan Semarang.
-Menimbulkan oleh daerah
masalah dalam Kab/ Kota.
pelaksanaan
peranan ganda
pusat di daerah.
10 Hirarki -Dibagi -Tidak ada -Dibagi kedalam -Dibagi dan -Ferizaldi
Pemerintah beberapa pembagian susunan Provinsi, dilaksanakan (2016).
tingkat yang wilayah Kabupaten/ Kota, bedasarkan Dinamika
mempunyai pemerintahan dan titik otonomi Provinsi dan Otonomi
kedudukan seperti pola UU tetap berada di Kabupaten/ Daerah Di
berbeda yaitu No. 5 tahun 1974, wilayah Kota. Indonesia.
Dati 1 dan Dati yang ada hanya kabupaten/ kota Penerbit
II sebagai Pemerintah dibawah Unimal Press
daerah Kabupaten /Kota koordinasi Jl. Sulawesi
otonom, dan dan Pemerintahan langsung dari No, 1-2
provinsi Provinsi. Gubernur. Kampus Bukit
sebagai Indah
wilayah Lhokseumawe
administratif, 24351.
kabupaten/
kecamatan.
11 Pembagian -Urusan -Semua urusan -Pemerintahan -Absolut -Humas
Urusan pemerintahan pemerintahan daerah (kewenangan (2021). Ihwal
Pemerintahan yang meliputi adalah urusan menyelenggaraka pusat) Urusan
bidang pemerintah n urusan -Konkuren Pemerintahan
ketentraman, daerah kecuali pemerintahan (dibagi antara Umum. Https://
dan ketertiban, urusan yang menjadi pemerintahan setkab.go.id/
politik, pemerintahan kewenangannya, pusat dan urusan-
koordinasi dan yang meliputi; kecuali urusan daerah). pemerintahan-
pengawasan. politik luar pemerintahan -Pemerintahan umum/.
negeri, yang oleh UU di Umum -Undang-
pertahanan, tentukan menjadi (kewenangan Undang RI
keamanan, urusan presiden sebagai Nomor 32
yustisi, moneter pemerintah, kepala Tahun 2004.
dan fiskal meliputi; politik pemerintahan). Tentang
nasional serta luar negeri, Pemerintahan
agama. pertahanan, Daerah.
keamanan, dan Tambahan
moneter. Lembaran
Negara RI
Nomor 4437.
12 Fungsi -Ke -Mewujudkan -Untuk -Mempercepat -Https://
Utama Perencanaan suatu indonesia mensejahterakan terwujudnya arsipskpd.
Pemerintah maupun baru yang lebih masyarakat kesejahteraan Batam.go.id/
daerah implementasi demokratis, lebih dengan masyarakat batamkota/
pembangunan. adil dan sejahtera. menghadirkan melalui skpd.batamkot
(Memberi pelayanan publik peningkatan aGo.id/
Pelayanan yang terjangkau Pelayanan, pemerintahan/
terhadap cepat, efektif dan pemberdayaan, uu-
masyarakat). efesien. (Pemberi peran serta
pemerintahan-
Pelayanan masyarakat dan daerah/index.h
masyarakat). peningkatan tml
daya saing
-Https://
daerah. www.papua.go
.id/ view-
detail-page-
325/ tugas-
dan-
fungsi.html
13 Unsur -Kepala daerah -Kepala daerah -Kepala daerah -Kepala daerah -Rahyunir
pemerintahan dan dewan beserta perangkat beserta Perangkat beserta Dewan Rauf. (2018).
daerah perwakilan daerah daerah atau perwakilan Asas
rakyat daerah Gubernur, bupati rakyat daerah. Penyelenggara
(DPRD) beserta perangkat -an
daerah Pemerintahan
Daerah(Dekon
-sentrasi,
Desentralisasi,
dan tugas
pembantunya).
Penerbit
Zanafa-
publishing.

14 Kewenangan -Menjalankan -Mencakup -Menjalankan -Dprd dan


-Undang-
Daerah hak, seluruh bidang otonomi seluas- kepala daerah
Undang RI
wewenang dan pemerintah luasnya untuk dibantu oleh
Nomor 22
kewajiban kecuali, bidang mengatur dan perangkat Tahun 1999
pimpinan politik luar mengurus urusan daerah. tentang
pemerintah negeri, sendiri urusan Pemerintahan
daerah ang pertahanan, pemerintahan Daerah.
mempertaangg keamanan, berdasarkan asas Tambahan
ung jawab peradilan, otonom dan tugas Lembaran RI
kepada DPRD moneter, fiskal pembantu. Nomor 3839.
sekurang- dan agama. -Https://
kurangnya peraturan.go.id
sekali setahun. / Detailis/
38685/ uu-23-
tahun-2014
-Https:// go.id/
1974/5.
15 Pembentukan -Dibentuk -Pemekaran lebih -Penggabungan -Pemekaran -Ferizaldi
Daerah dengan dari satu wilayah beberapa daerah daerah dengan (2016).
memperhatika dengan atau bagian yang pemecahan Dinamika
n syarat mempertimbang- bersandingan/ daerah provinsi/ Otonomi
kemampuan kan kemampuan pemekaran dari kabupate/ kota Daerah Di
ekonomi, ekonomi, potensi satu daerah -Penggabungan Indonesia.
jumlah daerah, jumlah menjadi dua daerah yang Penerbit
penduduk, luas penduduk, sosial daerah/ lebih. bersanding Unimal Press.
daerah, budaya-politik, dalam 1 daerah -Https://jurnal
pertahanan dan luas daerah dan provinsi menjadi Konstitusi.mkr
keamanan pertimbangan lain 1 daerah baru. i
nasional dan yang .id/index.php/
syarat lain memungkikan- jk
yang kan otonomi di /article/downlo
memungkinka laksanakan. Ad/1025/104/
n daerah 200
melaksanankan
pembangunan
dan pembinaan
politik.
16 Pembagian -Memberikan -Kewenangan di -Dilakukan lebih -Kewenangan -Isharyanto.
Kewenangan bobot yang tingkat lokal jelas antara Pemerintah (2016). Politik
sangat besar bertambah dan pemerintah pusat, pusat dan daerah Hukum Model
kepada mencakup pada provinsi, diatur sebagai Pembagian
pemerintahann seluruh bidang kabupaten/ kota urusan Kewenangan
pusat untuk pemerintahan. dan desa dengan pemerintahan, Dalam Rangka
melakukan -Kewenangan kriteria dan tidak Desentralisasi
pengaturn, pada eksternalitas, mencerminkan Di Indonesia.
pengurusan, pemerintahan akuntabilitas, otonomi luas. Penerbit
pembinaan, pusat menjadi efesiensi, dan Halaman
dan berkurang dan keserasian Moeka
pengawasan. dianggap sebagai hubungan Publishing.
fasilisator saja. pemerintah. -Https:// jurnal
fh.unila.ac.id/
17 Dasar - -Keanekaragaman -Keanekaragaman -Penyeragaman. -Isharyanto.
Filosofi Keserangaman dalam satuan dalam kesatuan (2016). Politik
atau Hukum Model
uniformitas Pembagian
dalam Kewenangan
kesatuan Dalam Rangka
Desentralisasi
Di Indonesia.
Penerbit
Halaman
Moeka
Publishing.
18 Pola Otonomi -Simetris -Berubah dari -Simetris. -Simetris. -Isharyanto.
(bentuk dan Simteris menjadi (2016). Politik
susunan serta a-simetris. Hukum Model
isi otonomi Pembagian
daerah dibuat Kewenangan
secara Dalam Rangka
seragam). Desentralisasi
Di Indonesia.
Penerbit
Halaman
Moeka
Publishing. Jl
Manggis IV
No. 2 Jakarta
Barat.
19 Kedudukan -Sebagai -Sebagai -Sebagai -Sebagai -Isharyanto.
Kecamatan pelaksana asas lingkungan kerja lingkungan kerja koordinasi (2016). Politik
dekonsentrasi, perangkat daerah perangkat daerah penyelenggaraan Hukum Model
dan camat kabupaten/kota, kabupaten/kota pemerintahan Pembagian
berkedudukan dan Camat publik, dan Kewenangan
sebagai kepala sebagai pimpinan pemberdayaan Dalam Rangka
wilayah SKPD yang masyarakat Desentralisasi
penguasa menjalankan asa desa/ kelurahan Di Indonesia.
tunggal desentralisasi. Penerbit
dibidang Halaman
pemerintahan Moeka
diwilayahnya. Publishing.
-Https://
kecamatanbob
o
Tsari.purbaling
Ga.go.id/ wp-
content/
uploads/ 2016/
06/ camat-dan-
kecamatan-
menurut-uu-
23-th-2014.
20 Kepegawaian -Kepala desa -Kebijakan -Kepegawaian -Pegawai negeri http://
Daerah adalah PNS kepegawaian daerah dibina sipil daerah www.bphn.go.i
yang diangkat dilaksanakan oleh oleh pejabat provinsi- d/data/
oleh daerah otonom karier tertinggi kabupaten/kota documents/
bupati/walikot sesuai kebutuhan pada gajinya 79uu005.pdf
a atas nama dan daerah juga pemerintahan dibebankan pada https://
gubernur membentuk badan daerah. Dan APBD. Dan www.dpr.go.id/
kepala daerah kerja sama antar -Penempatan pada saat UU ini dokjdih/
Tingkat 1. daerah dan antar pegawai untuk berlaku maka document/uu/
badan lain. mengisi jabatan PNS pusat dan 444.pdf
kualifikasi umum daerah disebut https://
menjadi sebagai Pegawai www.dpr.go.id/
kewenangan ASN. dokjdih/
masing-masing document/uu/
tingkat 33.pdf
pemerintahan.
21 Pemilu -Pemilu -Pemilu tidak -Sistem pemilu -Tetap sistem -https://
langsung langsung secara langsung pemilu langsung journal.uii.ac.i
dimana partai (masyarakat wajib dimana di + presidensial d/IUSTUM/
mengajukan memilih partai, masyarakat threshold, dan article/
daftar calon sedangkan langsung memilih ditambah (+) download/
anggota partailah yang siapa calonnya, calon 6957/6130/121
legislatif menentukan siapa jadi tidak memili independen. 52
kepada calon kepala partai lagi. -
pemilih. daerah /DPRD

Analisis Perbedaan Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Indonesia:

Secara umum pelaksanaan otonomi daerah di indonesia dengan menganut sistem


sentralisasi ke desentralisasi dipastikan banyak menimbulkan berbagai permasalah, hal ini
wajar mengingat lebih dari 32 tahun indonesia menjalankan sistem sentralisasi pemerintahan.
Dan dalam pelaksanaan otonomi daerah itu ada terjadinya perubahan yang signifikan di
mana, dalam pelaksanaan sistem Sentralisasi pada Undang-Undang No 5 (1975) itu belum
adanya otonomi, dan otonomi yang dimaksud pada UU No 5. Itu sebagai hak, wewenang dan
kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku, dengan prinsip tersebut, maka secara tidak langsung
pemerintah daerah ditempatkan sebagai pelaksana belaka, yang mana kekuasaan pemerintah
terbesar ada ditangan pemerintah pusat (presiden).

Sedangkan dalam pelaksanaan Sistem Desentralisasi pada UU No.22 (1999) sampai


UU No. 23 (2014) telah terjadi perubahan, dan perubahan itu terjadi karna tuntutan
masyarakat tentang perubahan, selain itu karna timbul ketimpangan antar daerah dalam satu
provinsi, serta menyesuaikan dengan amandemen UUD 1945, karena terjadi perubahan pada
UUD 1945 maka pasal UU Pemerintah Daerah bertabrakan sehingga harus direvisi, maka
terjadilah beberapa perubahan dalam sistem otonomi daerah. Jadi perubahan tersebut dimulai
dari banyaknya permasalahan dalam implementasi, evaluasi dan penyesuaian amandemen
uud 1945 yang membuat otonomi daerah/desentralisasi berjalan tidak efektif, sehingga
pemerintah pusat melakukan amandemen atau perubahan.

Dan pada sistem desentralisasi kewenangan yang besar diberikan pada pemerintah
daerah dalam mengelola urusan pemerintahan di daerah sendiri, serta otonomi pada sistem ini
dikatakan sebagai Hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
negara kesatuan indonesia (NKRI). Selain itu dari awal pelaksanaan otonomi daerah dengan
landasan UU No. 22 (1999) diibaratakan daerah-daerah seperti orang buta yang baru bisa
melihat, sehingga muncul istilah terciptanya raja-raja kecil di daerah, bahkan hubungan antar
pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah provinsi menjadi kurang harmonis disebabkan
tidak jelasnya pembagian kewenangan antar daerah.
Secara garis besar dalam pelaksanaan otonomi daerah ada beberapa substansi yang
berbeda seperti, pada pelaksanaan pemerintahan daerah melalui UU No. 5 sangat sentralistik,
dimana pengaruh terbesar ada pada pemerintah pusat, sedangkan pada UU No 22
(desentralisasi) pelaksanaan otnonomi daerah mengakomodir berbagai aspirasi dari berbagai
kalangan di masyarakat indonesia sehingga didapatkan bentuk formulasi penyelenggaraan
pemerintah yang berbeda. Dan dalam pelaksaannya daerah otonom diberikan secara luas,
nyata dan bertanggung jawab, di samping itu pelaksanaan desentralisasi diberikan terbatas
pada pemerintah provinsi dan seluas-luasnya pada pemerintah kabupaten/kota, dan
kedudukam pemerintah provinsi menjadi kurang efektif. Titik berat otonomi ada ditangan
pemerintah kabupaten/kota yang harus melaksanakan kewenangannya sesuai dengan prinsip
pembagian kekuasaan, sehingga tidak ada lagi pembagian wilayah/hirarki pemerintahan
seperti pola UU No. 5 tahun 1974, yang mana Dati 1 dan Dati II sebagai daerah otonom, dan
provinsi sebagai wilayah administratif, tetapi pada desentralisasi yang ada hanya
pemerintahan kabupaten/kota dan pemerintah provinsi.

Selain itu

Analisis Perbedaan Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Indonesia:

Secara umum pelaksanaan otonomi daerah di indonesia dengan menganut sistem


sentralisasi ke desentralisasi dipastikan banyak menimbulkan berbagai permasalah, hal ini
wajar mengingat lebih dari 32 tahun indonesia menjalankan sistem sentralisasi pemerintahan.
Dan dalam pelaksanaan otonomi daerah.

saya ingin berpendapat, bahwa, pada UU No 5. (1974) terdapat hak, wewenang dan
kewajiban daerah dalam mengurus kepentingandaerah nya sendiri, Sedangkan dalam
pelaksanaan Sistem Desentralisasi mulai dari UU No.22 (1999) sampai UU No. 23 (2014)
telah terjadi perubahan, dan perubahan itu terjadi karna tuntutan masyarakat tentang
perubahan, dimna pemerintah daerah di minta untuk memfokuskan urusannya kepada
masyarakat daerah sesuai dengan kordinasi dari gubernur atas kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem negara kesatuan indonesia (NKRI).

Anda mungkin juga menyukai