Anda di halaman 1dari 6

Berikut Doa Masuk WC Arab

Doa ini dibaca ketika berada diluar pintu WC atau Kamar Mandi

Doa Masuk WC Latin


Bismillah, Allhummma innii a ‘udzubika minal khubutsi wal khabaaa its.

Artinya:
Dengan menyebut Nama Allah, Yaa Allah sesungguhnya saya berlindung kepada
Engkau dari syaitan laki laki dan syaitan perempuan.

Do’a Istinja (dibaca diluar WC setelah selesai buang air


kecil ataupun besar)

Do’a Istinja Latin


Allahumma thahhir qalbii minan nifaaqi wa hashshin farjii minal fawaahisy.

Artinya:
Yaa Allah, bersihkan lah hatiku dari sifat munafiq dan pelihara kan lah kemaluan
saya dari perbuatan tercela.
Doa Keluar WC Arab (dibaca setelah membaca doa istinja
dan saat berada di luar Wc atau Kamar mandi)

Doa Keluar WC Latin


Ghufraanakal hamdu lillaahil ladzii adzhaba ‘anniil adzaa wa ‘aafaanii.

Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkanpenyakit dan membuat saya sehat.
Selaras dengan tuntunan Rasulullah SAW, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh seseorang yang buang air, yakni:

1. Tidak buang air sembarangan, khususnya di tempat berteduh, tempat


berkumpul manusia, di bawah pohon yang sedang berbuah, di jalanan, di
lubang hewan, dan lainnya. Karena hal tersebut berpotensi merugikan
manusia dan makhluk lainnya, sedangkan Islam mengajarkan untuk tidak
merugikan siapa pun.
2. Haram hukumnya menghadap atau membelakangi arah kiblat apabila buang
air di tempat terbuka. Adapun bila dilakukan di tempat tertutup yang
disediakan khusus untuk buang air semisal toilet, maka hukumnya makruh.
3. Menggunakan tangan kiri saat bersuci (cebok)

Adapun praktik buang air dan bersuci sesudahnya sesuai tuntunan Rasulullah ialah:

1) Saat hendak masuk toilet berdoa:

‫ِبْس ِم ِهللا الَّلُهَّم إِّني َأُع وُذ ِبك من اْلُخ ْبِث َو اْلَخ َباِئِث‬
Bismillâhi Allâhumma innî a’ûdzu bika minal khubutsi wal khabâitsi

“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina.”

Hikmah doa ini adalah meminta perlindungan dari Allah agar kita terhindar dari
Iblis betina dan jantan yang sering membuat kita was-was dalam bersuci,
menggoda kita dengan khayalan yang tidak baik saat masuk toilet, dan agar Allah
menjaga alat kelamin kita dari perbuatan keji lagi hina, yakni zina.
Doa ini diucapkan saat kita hendak masuk tolet, namun posisi kita masih berada di
luar toilet, karena begitu kita sudah masuk toilet, maka kita tidak boleh lagi
mengucapkan ucapan-ucapan agung seperti nama Allah, nama Rasul, ayat Al-
Qur’an, dan doa-doa.

Perlu diingat bahwa toilet merupakan tempat manusia membuang kotoran,


sehingga tidak layak dijadikan tempat mengucapkan ucapan-ucapan yang agung.
Ketidaklayakan ini berlaku pula di tempat tidak baik lainnya seperti di
penampungan kotoran hewan dan lain-lain.

2) Masuk toilet dengan mendahulukan kaki kiri.

3) Membuang kotoran kita pada lubang kakus, bukan di dinding atau di


lantai toilet.

4) Duduk saat buang air kecil, apalagi buang air besar.

5) Mentuntaskan keluarnya kotoran.


Ada kalanya dengan berdehem-dehem, atau dengan mengelus alat kelamin atau
perut kita dengan tujuan melancarkan dan menuntaskan keluarnya kotoran.

Di antara hikmah melakukan hal ini adalah agar kita terhindar dari penyakit akibat
masih adanya sisa kotoran dalam tubuh kita yang belum terbuang, dan agar kita
terhindar dari rasa was-was. Seringkali pasca buang air kita merasa was-was seolah
kotoran keluar lagi dari tubuh kita.
Tindakan ”menuntaskan” ini merupakan bagian dari upaya kita untuk menghindari
was-was tersebut.

6) Melakukan istinja’ (cebok) menggunakan tangan kiri. Ada tiga macam cara
melakukan istinja, yakni:

 Dengan menggunakan tiga buah batu atau bisa diganti dengan tiga lembar
tisu. Namun apabila masih belum bersih, maka ditambah lagi hingga ganjil,
lima atau tujuh dan seterusnya.
 Ini dilakukan apabila tidak ada air, atau ada air yang tersedia, namun
disediakan untuk minum.
 Dengan menggunakan air
 Menggunakan tiga lembar tisu terlebih dahulu, dan diakhiri dengan
menggunakan air. Cara istinja yang ketiga ini adalah yang terbaik.

7) Keluar toilet membaca doa:

‫ُغ ْفَر اَنَك اْلَحْم ُد ِهلِل الذي َأْذ َهَب َع ِّنْي اَأْلَذ ى َو َع اَف اِنْي اللهم اْج َع ْلِنْي ِم َن الَّت َّو اِبْيَن‬
‫ الَّلُهَّم َطِّه ْر َقْلِبْي ِم َن الِّنَف اِق َو َح ِّص ْن َف ْر ِج ْي ِم َن‬. ‫َو اْج َع ْلِنْي ِم َن اْلُم َتَطِّه ِر ْيَن‬
‫اْلَفَو اِح ِش‬

Guhfroonaka alhamdulillahi alladzi adzhaba ‘anni al-adza wa ‘aafaani.


Allahumma ij’alni minat tawwaabiina waj’alni minal mutathohhiriin. Allahumma
thohhir qolbi minan nifaaqi wa hashshin farji minal fawaahisyi
“Dengan mengharap ampunanmu, segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan mensehatkan aku. Ya Allah, jadikanlah
aku sebagian dari orang yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagian dari orang
yang suci. Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan, dan jaga kelaminku dari
perbuatan keji (zina).”

Ketika berada di kamar mandi, barangkali ada kesalahan yang kita perbuat semisal
tidak sengaja menghayalkan hal yang tidak-tidak dan lain sebagainya, oleh
karenanya saat keluar kita meminta ampunan pada Allah, dilanjutkan dengan
bersyukur pada Allah yang telah menghilangkan penyakit dan kotoran dari diri
kita, sambil tidak lupa memohon agara Allah menjadikan kita sebagai orang yang
baik dan menjaga kita dari perbuatan tercela.

Anda mungkin juga menyukai