Anda di halaman 1dari 6

PERAN GURU SEBAGAI KONSELOR

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Islam
yang diampu oleh DAKLAN, M. Ag.

Disusun Oleh:
VIRGIAWAN LISTANTON
NUR AMINAH

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MIFTAHUL HUDA
SUBANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, sang pemlik cinta yang paling hakiki,
yang telah memberikann berkah, hidayah beserta rahmatnya sehingga makalah dengan judul
“Objek dan Tujuan Manajemen Pendidikan Islam” ini dapat diseselsaikan dengan baik dan
tepat waktu.
Shalawat beserta salam tak lupa dihaturkan kepada sang revolusioner Islam yang telah
menjejakkan kakinya ke seluruh penjuru negeri, yakni Nabi Muhammad SAW. Tak lupa pula
ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya diucapkan kepada dosen pembimbing sekaigus
dosen mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam, yakni bapak Daklan, M. Ag, yang telah
membimbing dan memberikan nasihat-nasihatnya dalam membuat makalah ini. Kepada
teman-teman yang telah turut serta dalam membantu proses penyusunan makalah ini, yang
tidak dapat diucapkan satu persatu.
Dengan terselesaikannya tugas pembuatan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi
semuanya terkhusus bagi pembaca. Dan dapat disadari bahwa dalam proses penyusunannya,
makalah ini masih belum bisa mencapai kata sempurna. Oleh karena itu, dimohon agar
pembaca berkenan untuk memberikan kritik dan saran yang membangun agar pembuatan
makalah ke depannya dapat lebih baik lagi.

Subang, 19 Oktober 2023


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk individu, bukan hanya dalam hal
pengetahuan akademik, tetapi juga dalam perkembangan emosional dan sosial siswa.
Selama beberapa dekade terakhir, munculnya berbagai masalah psikologis di kalangan siswa
telah memunculkan pertanyaan tentang bagaimana sistem pendidikan dapat lebih efektif
membantu siswa mengatasi tantangan ini. Masalah seperti stres, kecemasan, depresi,
gangguan perilaku, dan tekanan akademik telah menjadi lebih umum, dan ini memerlukan
perhatian serius.
Di samping itu, masalah lain yang dihadapi sistem pendidikan adalah kurangnya
ketersediaan konselor profesional di sekolah-sekolah. Banyak sekolah tidak memiliki jumlah
konselor yang cukup untuk memberikan perhatian individu kepada setiap siswa yang
membutuhkannya. Hal ini meningkatkan beban kerja guru, yang sering kali menjadi sumber
utama dukungan emosional bagi siswa.
Penting untuk mengenali bahwa pendidikan modern tidak hanya berkaitan dengan aspek
akademik semata. Konsep pendidikan holistik yang menekankan perkembangan siswa secara
menyeluruh telah berkembang pesat. Dalam konteks ini, guru diharapkan tidak hanya
sebagai penyampai materi pelajaran, tetapi juga sebagai pendamping yang peduli terhadap
kesejahteraan emosional dan sosial siswa.
Perubahan peran guru ini bukan tanpa tantangan. Guru sering kali tidak memiliki
pelatihan khusus dalam konseling, namun tuntutan perubahan peran ini telah mendorong
mereka untuk mengembangkan keterampilan konseling. Oleh karena itu, penting untuk
menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pelatihan guru agar mereka dapat
menjalankan peran konselor dengan efektif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. BAGAIMANA PERAN GURU SEBAGAI KONSELOR MEMENGARUHI KESEJAHTERAAN
EMOSIONAL DAN SOSIAL SISWA?
2. APA TANTANGAN DALAM PERAN GURU SEBAGAI KONSELOR?
C. TUJUAN
1. MEMBANTU SISWA DALAM MENGATASI MASALAH EMOSIONAL DAN PSIKOLOGIS
MEREKA
2. MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN, PENGAMBILAN
KEPUTUSAN, DAN HUBUNGAN ANTAR PRIBADI.

BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KONSELING

Konseling adalah suatu proses yang berfokus pada membantu individu mengatasi
masalah, mengembangkan pemahaman diri, dan mencapai perkembangan pribadi yang
optimal. Ini melibatkan interaksi antara seorang konselor yang terlatih dan klien yang
membutuhkan bantuan. Guru, dalam konteks pendidikan, memainkan peran konselor dalam
membantu siswa menghadapi berbagai tantangan dan memaksimalkan potensi mereka.

2. PERAN GURU SEBAGAI KONSELOR

1. Mendengarkan dan Memahami Siswa


Guru harus memiliki kemampuan mendengarkan aktif terhadap siswa. Ini mencakup
mendengarkan keluhan, pertanyaan, dan cerita siswa tanpa henti. Melalui pendekatan ini,
guru dapat memahami masalah, kebutuhan, dan perasaan siswa.
2. Memberikan Dukungan Emosional
Siswa seringkali mengalami stres, kecemasan, dan masalah emosional lainnya selama
masa sekolah. Guru memiliki peran penting dalam memberikan dukungan emosional,
menguatkan siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan positif.
3. Pemberian Nasihat
Guru yang baik harus dapat memberikan nasihat yang bijak kepada siswa. Ini mencakup
nasihat terkait karir, kehidupan pribadi, dan pengembangan diri. Nasihat harus didasarkan
pada pemahaman mendalam tentang siswa dan kebutuhan mereka.
4. Pengembangan Keterampilan Sosial
Guru berkontribusi dalam membentuk keterampilan sosial siswa. Ini melibatkan aspek-
aspek seperti komunikasi, resolusi konflik, kepemimpinan, dan empati. Guru dapat
memberikan contoh dan memfasilitasi situasi untuk mengembangkan keterampilan ini.
5. Mengarahkan pada Sumber Bantuan Lainnya
Saat masalah yang dihadapi siswa terlalu kompleks atau serius, guru harus dapat
mengarahkan siswa pada sumber bantuan profesional, seperti konselor atau psikolog. Ini
adalah langkah penting untuk memastikan siswa mendapatkan bantuan yang tepat.
6. Pemantauan Kemajuan

Guru harus memantau perkembangan siswa, tidak hanya dari segi prestasi akademik,
tetapi juga dalam hal perkembangan emosional dan perilaku. Ini membantu dalam
mendeteksi perubahan yang mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut.

3. MANFAAT PERAN GURU SEBAGAI KONSELOR

- Meningkatkan kesejahteraan siswa: Dukungan emosional dan bimbingan yang diberikan


oleh guru sebagai konselor dapat meningkatkan kesejahteraan siswa, mengurangi stres, dan
kecemasan.
- Pengembangan kepribadian: Peran guru sebagai konselor membantu siswa dalam
mengembangkan pemahaman diri, memahami nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup mereka.
- Peningkatan prestasi akademik: Siswa yang merasa didukung dan memiliki kesejahteraan
emosional yang baik cenderung mencapai prestasi akademik yang lebih baik.
- Pembentukan hubungan yang kuat: Peran guru sebagai konselor membantu membangun
hubungan yang kuat antara guru dan siswa, yang pada gilirannya dapat memengaruhi
motivasi dan hasil belajar.

4. TANTANGAN DALAM PERAN GURU SEBAGAI KONSELOR

Mengambil peran ganda sebagai guru dan konselor dapat menjadi tantangan. Guru perlu
memiliki pelatihan yang cukup dalam konseling, waktu yang cukup, dan dukungan dari pihak
sekolah. Terkadang, masalah pribadi siswa bisa sangat kompleks, dan guru perlu tahu kapan
harus mengarahkan siswa ke sumber bantuan profesional.

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Peran guru sebagai konselor adalah elemen penting dalam pendidikan yang efektif. Guru
yang mampu berfungsi dengan baik sebagai konselor dapat membantu siswa meraih potensi
maksimal mereka, baik dalam aspek akademik maupun perkembangan pribadi. Oleh karena
itu, guru harus dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan konseling yang memadai
untuk mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh. Guru yang memahami peran ini
dapat membentuk masa depan yang lebih cerah bagi siswa mereka.

Anda mungkin juga menyukai