Anda di halaman 1dari 12

PERBUATAN ATAU TINDAKAN

PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN


HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Pertemuan Pertemuan 5

Status Materi Not started

Tugas

Status Tugas Not started

Date @October 18, 2023

Reviewed

PENGANTAR
1. SeBap negara berjalan diselenggarakan oleh kekuasaan dalam pemerintahan negara.

2. Jalannya negara sebagai bagian dari fungsi negara yang diselenggarakan oleh orang2 dalam
kekuasaan.

3. Orang2 dalam kekuasaannya tersebut menjalan wewenang dan kewenangan sesuai dengan
kekuasaan, cabang2 kekuasaan seperB pembagian kekuasaan atau pemisahan kekuasaan.

4. Untuk menjalankan negara melalui orang dalam kekuasaan dan cabang kekuasaan tersebut
diperlukan administrasi negara.

5. SeBap negara menetapkan sendiri bentuk dan jenis administrasi negara.

6. Untuk menjalankan wewenang dan kewenangan oleh orang2 dalam kekuasaan, maka dikenal
isBlah Perbuatan Pemerintah dan Tindakan Administrasi Pemerintahan.

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 1


7. Di awal mulai dikenalnya HAN, para ahli lebih menggunakan isBlah perbuatan pemerintah, dan
bukan Tindakan administrasi pemerintahan.

8. Perbuatan pemerintah merupakan wujud dari wewenang yang dimilikinya dalam kurun waktu
tertentu.

9. Tindakan administrasi pemerintahan merupakan wujud nyata dari kewenangan yang berasal
dari wewenang.

10. Untuk menjalankan kewenangan tersebut maka dikenal atribusi, delegasi dan mandat dari
orang yang berkuasa dalam cabang kekuasaan.

Pemerintah
1. Makna dari kata “pemerintah” yang orang yang berkuasa di pemerintahan atau eksekuBf,
seperB presiden dan orang2 di bawah kekuasaan presiden.

2. Wirjono Prodjodikoro:
pemerintah dapat dibagi dalam arB luas dan dalam arB sempit. Pemerintah dalam arB luas
melipuB seluruh fungsi kegiatan kenegaraan yaitu lembagalembaga kenegaraan yang diatur
secara langsung oleh UUD 1945 maupun lembaga-lembaga yang diatur oleh Undang-Undang.

Sedangkan pemerintah dalam arB sempit adalah Presiden/eksekuBf.

3. Kuntjoro Purbopranoto pemerintah dalam arB luas melipuB segala urusan yang dilakukan oleh
Negara dalam rangka penyelenggaraan kesejahteraan rakyat dan kepenBngan Negara.

Pemerintah dalam arB sempit adalah menjalankan tugas eksekuBf saja.

Perbuatan Pemerintah
1. Perbuatan pemerintah yaitu apa saja yang dikerjakan oleh pemerintah yang berkuasa sebagai
bagian dari pelaksanaan dan penyelenggaraan fungsi negara.

2. Apa saja yang dikerjakan pemerintah dapat diarBkan sesuai dengan kepenBngan pemerintah
yang berkuasa.

3. Ide perbuatan pemerintah diambil dari pelaksanaan kekuasaan negara yang diselenggarakan
oleh negara yang berbentuk Kerajaan atau bentuk pemerintahan monarkhi konsBtusional.

4. Perbuatan pemerintah hanya dilakukan oleh kekuasaan saja atau belum ada pembagian
kekuasaan atau pemisahan kekuasaan.

Romijen:

Perbuatan pemerintah yang merupakan bestuur handling yaitu Bap-Bap dari alat perlengkapan
pemerintah (sekarang disebut aparatur sipil negara).

Van Vallen Hoven:

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 2


Perbuatan pemerintah merupakan Bndakan secara spontan atas inisiaBf sendiri dalam menghadapi
keadaan dan keperluan yang Bmbul tanpa menunggu perintah atasan, dan atas tanggung jawab
sendiri demi kepenBngan umum

Perbuatan Pemerintah mempunyai Bga sifat, yaitu :

1. Konkrit arBnya nyata dan mengatur hal yang tertentu

2. KasuisBs, arBnya menyelesaikan kasus-per kasus

3. Individual arBnya berlaku terhadap seseorang tertentu yang jelas idenBtasnya

Tindakan administrasi pemerintahan


1. Tindakan administrasi pemerintahan merupakan pengembangan lebih lanjut dari Tindakan
pemerintah.

2. Tindakan administrasi pemerintahan lebih terukur dibandingkan dengan Tindakan pemerintah.

3. Tindakan administrasi pemerintahan Bdak semata kepada satu cabang kekuasaan yaitu
pemerintah, tetapi pada cabang kekuasaan lainnya, baik cabang kekuasaan yang dibagi atau
kekuasaan yang dipisahkan.

4. Yang menjalankan Tindakan administrasi pemerintahan juga dilaksanakan oleh orang2 dalam
cabang kekuasaan tersebut.

5. Tindakan administrasi pemerintahan merupakan Tindakan hukum yang semula diambil dari
ajaran atau aliran atau isme hukum privat.

6. Adanya aliran hukum privat ini diambil sebagai sumber hukum administrasi negara, karena
aliran hukum privat mengajarkan sifat kontraktual dari perbuatan seorang pegawai
pemerintahan atau mempunyai dampak hukum atas perbuatan pegawai pemerintahan
tersebut.

7. Dalam UU No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, disebutkan bahwa Tindakan


Administrasi Pemerintahan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara
lainnya untuk melakukan dan/atau Bdak melakukan perbuatan konkret dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan.

Macam-Macam Perbuatan Pemerintah


Perbuatan pemerintah dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu :

1. Perbuatanpemerintahberdasarkanfakta(FieteLog2eHandilugen)

2. Perbuatanpemerintahberdasarkanhukum(RechtHandilugen)

Perbuatan pemerintah berdasarkan fakta adalah Bndakan penguasa yang Bdak mempunyai
akibat hukum, misalnya 1. Seruan presiden untuk hidup sederhana;

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 3


2. Mengutamakan produksi dalam negeri.

Perbuatan pemerintah berdasarkan hukum (Recht Handilugen) adalah Bndakan penguasa yang
mempunyai akibat hukum, ini dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu

1. Perbuatan pemerintah dalam lapangan hukum privat, dimana penguasa mengadakan hubungan
hukum berdasarkan hukum privat.

Krobbe Kranenburg, Veg<g, Donner dan Hassh, bahwa pejabat administrasi Negara dalam
menjalankan tugasnya dalam hal-hal tertentu dapat menggunakan hukum privat, umpanya
perbuatan sewa-menyewa, jual-beli tanah dan perjanjian-perjanjian lainnya

2. Perbuatan pemerintah dalam lapangan Hukum Publik.


Perbuatan hukum dalam lapangan Hukum Publik ada dua macam, yaitu :

1. Perbuatan Hukum Publik bersegi dua, yaitu adanya dua kehendak/ kemauan yang terikat,
misalnya dalam perjanjian/ kontrak kerja. Mengenai hal ini ada beberapa sarjana yang
menentang adanya perbuatan hukum bersegi dua, misal Meijers Cs mengatakan bahwa
Bdak ada persesuaian kehendak antara para pihak.

2. Perbuatan Hukum Publik bersegi satu, yaitu perbuatan yang dilakukan atas kehendak dari
satu pihak yaitu perbuatan dari pemerintah itu sendiri

Wujud Perbuatan Hukum Publik Bersegi Satu


1. Perbuatan hukum public bersegi satu merupakan perbuatan hukum dari orang pemerintah
secara sepihak atau perbuatan hukum karena adanya wewenang dan kewenangan yang
dimilikinya.

2. Ada beberapa jenis perbuatan hukum sepihak, yaitu:

a. Ketetapan;

b. Keputusan.

Ketetapan
Van Der Wel

Ketetapan adalah suatu perbuatan hukum oleh suatu alat pemerintah dengan maksud untuk
menimbulkan atau menolak suatu hubungan hukum.

Prins

Ketetapan adalah suatu Bndakan hukum sepihak dibidang pemerintahan yang dilakukan oleh
alat-alat penguasa berdasarkan kewenangan khusus.

A.M. Donner

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 4


Ketetapan adalah suatu perbuatan hukum yang dilakukan oleh alat pemerintahan berdasarkan
suatu ketentuan yang mengikat dan berlaku umum.

Stellinga

Ketetapan adalah keputusan sesuatu alat pemerintahan yang isinya terletak di dalam lapangan,
pembuatan peraturan, kepolisian, dan pengadilan.

UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

Pasal 1 angka 3 menyebutkan Keputusan Tata Usaha adalah suatu penetapan tertulis yang
dilakukan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi Bndakan hukum tata usaha
Negara yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku yang bersifat konkrit,
individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata

Konkrit arBnya obyeknya tertentu/ jelas, Bdak abstrak, missal keputusan memberikan ijin
bangunan.

Individual arBnya keputusan secara khusus/ tertentu, Bdak bersifat umum, nama, alamat, dan
yang menjadi obyeknya jelas.

Final arBnya sudah definiBve/ selesai Bdak memerlukan persetujuan atasan.

Berdassarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Syarat-syarat suatu Ketetapan

Suatu Ketetapan harus memenuhi syarat-syarat agar ketetapan itu menjadi sah, yaitu :

1. Dibuat oleh alat/ pejabat yang berwenang;

2. Tidak boleh kekurangan Yuridis;

3. Bentuk dan cara sesuai dengan peraturan dasar;

4. Isi dan tujuannya sesuai dengan peraturan dasar; dan

5. Menimbulkan akibat hukum

1. Dibuat oleh yang berwenang, arBnya ketetapan itu harus dibuat oleh pejabat Negara yang
berkuasa/ berwenang menurut Undang-Undang dan apabila ketetapan dibuat oleh pejabat yang
Bdak berwenang, maka akibatnya ketetapan itu batal demi hukum.

2. Tidak boleh ada kekurangan yuridis arBnya ketetapan itu dibuat harus sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Dengan demikian ketetapan itu Bdak boleh dibuat atas dasar :

a. Salah perkiraan / divaling

b. Tipuan/ dwang;

c. Bedrog

Ketetapan demikian dapat dibatalkan

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 5


3. Bentuk dan Cara Ketetapan telah ditentukan dalam peraturan perundangundangan. Secara
teoriBs bentuk ketetapan ada dua macam yaitu :

a. Bentuk Lisan, bentuk ini Bdak mempunyai akibat hukum dan Bdak begitu penBng bagi
administrasi Negara serta dilakukan dalam situasi yang cepat/segera.

b. Bentuk Tertulis, ketetapan ini dibuat secara tertulis sangat penBng dalam penyusunan
alasan dan diktumnya harus jelas guna penyusunan banding serta demi kepasBan hukum

4. Isi dan Tujuan Isi dan tujuan ketetapan harus sesuai dengan peraturan yang menjadi dasar
diterbitkannya ketetapan itu.

Dalam praktek banyak ketetapan yang isi dan tujuannya Bdak sesuai dengan peraturan dasar,
hal ini merupakan dotournement den pouvois, yaitu dimana pejabat Negara menggunakan
kewenangannya untuk menyelenggarakan kepenBngan umum yang lain untuk kepenBngan
umum yang dimaksud oleh peraturan yang menjadi dasar wewenang itu atau merupakan
penyalahgunaan wewenang.

5. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.


Menimbulkan akibat hukum berarB menimbulkan suatu perubahan dalam suatu hubungan
hukum yang telah ada, misalnya melahirkan atau menghapuskan suatu hubungan hukum, dan
atau melahirkan suatu wewenang bagi suatu badan atau jabatan administrasi atau berubahnya
suatu wewenang bagi suatu badan atau pejabat

Macam2 Ketetapan

1. Ketetapan PosiBf yaitu ketetapan yang dapat menimbulkan hak atau

2. Ketetapan NegaBf Adalah Bap penolakan atas sesuatu permohonan untuk mengubah sesuatu
keadaan hukum tertentu yang telah ada. Bentuk-bentuk dari ketetapan negaBve adalah :

3. Ketetapan Declaratoir, yaitu ketatapan yang isinya menyatakan apa yang sudah ada/ sudah
diatur dalam undang-undang, misalnya hak seorang pegawai negeri untuk mendapatkan cuB
libur 12 hari kerja.

4. Ketetapan KonsBtuBf Ialah ketetapan yang melahirkan hak baru, hak baru ini sebelumnya Bdak
dipunyai oleh orang yang ditetapkan dalam ketetapan itu

5. Ketetapan Kilat, yaitu ketetapan yang hanya berlaku pada saat tertentu waktunya pendek,
misalnya SIM, KTP.

6. Ketetapan Fotografis, yaitu Ketetapan yang berlaku seumur hidup, sekali dikeluarkan tetap
berlaku, misalnya Ijazah, Piagam.

7. Ketatapan Tetap, yaitu Ketetapan yang masa berlakunya untuk waktu sampai diadakan
perubahan/ penarikan Kembali

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 6


8. Ketetapan Intern, yaitu ketetapan yang diselenggarakan di lingkungan sendiri, misalnya
pemindahan pegawai dari bagian keuangan menjadi bagian pembekalan

9. Ketetapan Extern, yaitu ketetapan yang penyelenggaraannya berhubungan dengan orang luar,
misalnya pemberian izin bangunan

Van Der Pot

Beberapa syarat sahnya suatu ketetapan, yaitu:

1. Ketetapan harus dibuat oleh badan (organ) yang berwenang (bevoegd)

2. Ketetapan itu adalah suatu pernyataan kehendak (wilsverklaring) makayaitu Bdak boleh
mengandung paksaan, kekeliruan, dan penipuan.

3. Ketetapan itu harus diberi bentuk (vorm) yang ditetapkan dalam peraturan yang menjadi
dasarnya dan pembuatannya harus juga memperhaBkan tata cara
(procedure) membuat ketetapan itu, bilamana

4. Isi dan tujuan ketetapan harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya. ArBnya bahwa
seBap ketetapan yang dibuat harus sesuai

KeBdakwenangan itu ada empat macam, yaitu:

1. KeBdakwenangan ra2one materiae, arBnya bahwa alat perlengkapan itu pada hakikatnya Bdak
berwenang (incompeten2e ra2one materiae);

2. KeBdakwenangan ra2one loci, yaitu bahwa alat perlengkapan itu di dalam batas wilayah
tertentu Bdak berwenang (incompeten2e ra2one loci).

3. KeBdakwenangan Ra2one Temporis, yaitu bahwa alat perlengkapan itu hanya berwenang dalam
suatu jangka waktu tertentu saja (incompeten2e ra2one temporis).

4. KeBdakwenangan kuorum (incompeten2e quorum), yaitu pembuatan ketetapan yang Bdak


memperhaBkan quorum yang diperlukan agar rapat dapat memutuskan

Suatu ketetapan yang Bdak sah dapat merupakan:

1. Ketetapan yang batal karena hukum (nie2g van rechtswege)


Ketetapan yang isinya menetapkan bahwa akibat suatu perbuatan itu untuk sebagian atau
seluruhnya bagi hukum dianggap Bdak ada, tanpa diperlukan keputusan hakim atau badan
administrasi negara yang berwenang untuk menyatakan batalnya ketetapan tersebut, jadi
ketetapan itu batal sejak dikeluarkannya.

2. Ketetapan yang batal (nie2g), dapat batal mutlak atau batal nisbi Ketetapan yang batal adalah
ketetapan yang pembatalannya atau batalnya harus dengan keputusan hakim atau oleh badan
administrasi negara yang lebih Bnggi dari badan administrasi negara yang mengeluarkan
ketetapan tersebut.

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 7


3. Ketetapan yang dapat dibatalkan (vernie2gbaar).

4. Ketetapan yang dinyatakan batal oleh hakim atau oleh badan administrasi negara yang
berwenang, ini berarB bahwa bagi hukum, perbuatan yang dilakukan dan akibatnya dianggap
ada sampai waktu pembatalan

Mr. Prins :Ketetapan posiBf mempunyai akibat akibat hukum dalam lima golongan :

Ketetapan yang pada umumnya melahirkan keadaan hukum yangKetetapan yang melahirkan
keadaan hukum baru bagi obyek

Ketetapan yang menyebabkan berdirinya atau bubarnya suatuKetetapan yang membrimkan


hak-hak baru kepada seseorangKetetapan yang mebebankan kewajiban baru kepada seseorang

Keputusan
1. Keputusan merupakan salah satu Tindakan administrasi pemerintahan yang dikeluarkan dan
ditetapkan oleh orang yang berkuasa dan mempunyai kewenangan untuk membuat suatu
keputusan, baik keputusan untuk perseorangan (misal pengangkatan pejabat negara) atau
keputusan yang bersifat public.

2. Keputusan hanya dapat dikeluarkan atau diundangkan untuk 1 kali saja (einmalig) dan Bdak bisa
diubah, tapi dapat diganB bila diperlukan atau mengalami kesalahan mal administrasi.

3. Keputusan dapat juga bersifat mengatur lebih lanjut (regeling) dari peraturan yang lebih Bnggi
hirarkhinya.

4. Keputusan termasuk Tindakan administrasi pemerintahan yang bersifat bersegi satu.

5. Ada jenis keputusan dalam lingkup Tindakan administrasi pemerintahan, yaitu:

a. Keputusan yang bersifat mengatur (regeling);

b. Keputusan dalam bentuk tata usaha negara (KTUN).

TINDAKAN (ADMINISTRASI) PEMERINTAHAN


TINDAKAN PEMERINTAHAN
1. Tindakan nyata pemerintah menunjukkan bahwa pemerintah sebagai subyek untuk
menjalankan pemerintahan dalam negara.

2. Sebagai subyek dalam menjanalankan pemerintahan dalam negara, mempunyai 2 obyek yang
berbeda:

a. Tindakan nyata pemerintah; dan

b. Tindakan hukum pemerintah.

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 8


3. Tindakan nyata pemerintah sesuai dengan WEWENANG (wewenang pasif) yang dimiliki oleh
orang dalam kekuasaan.

Tindakan Nyata Pemerintah


1. Tindakan nyata pemerintahan yaitu segala sesuatu yang wajib dikerjakan sesuai dengan TUGAS
dari orang2 yang berkuasa dan sesuai dengan FUNGSI dari cabang kekuasaan.

2. Tugas nyata pemerintah dibagi atas:

a. Ke luar sebagai bagian tugas melakukan pelayanan public ke Masyarakat;

b. Ke dalam menjalankan tugas sesuai dengan pekerjaan di unit kerja dengan Standar
Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan di unit kerja atau di Bngkat eselonisasinya.

Tindakan Hukum Pemerintahan


1. Tindakan hukum pemerintahan merupakan Bndak lanjut dari Tindakan nyata pemerintahan.

2. Tindakan hukum pemerintahan merupakan pelaksanaan wewenang dalam bentuk kewenangan.

3. Kewenangan yang dimaksud yaitu:

a. Kewenangan yang melekat (atribusi);

b. Kewenangan delegasi;

c. Kewenangan mandat.

Pembatasan terhadap Tindakan Administrasi Pemerintahan


1. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Tindakan administrasi pemerintahan memiliki
keterbatasan dan pembatasan.

2. Keterbatasan dimaksud yaitu Tindakan administrasi pemerintahan dapat dilakukan sesuai


dengan:

a. kekuasaan yang dimiliki oleh orang dalam kekuasaan tersebut. ArBnya Tindakan orang
dalam melakukan administrasi pemerintahan sesuai dengan fungsi dari organisasi atau
Lembaga dari cabang kekuasaan negara.

b. Prosedur administrasi pemerintahan yang telah ditetapkan secara umum dalam UU


Administrasi Pemerintahan dan secara khusus prosedur administrasi pemerintahan pada
seBap cabang kekuasaan negara.

3. Keterbatasan ini Bdak berlaku dalam hal hanya ada seorang Pimpinan negara. Lihat Pasal 4 ayat
(1) UUD Tahun 1945, “Presiden Republik Indonesia memiliki kekuasaan pemerintahan menurut
undang-undang dasar”.

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 9


4. Pembatasan atas Tindakan administrasi pemerintahan didasarkan kepada:

a. Wewenang yang dimiliki oleh badan atau Lembaga;

b. Larangan penyalahgunaan wewenang;

c. Syarat teknis administrasi yang telah ditetapkan dalam UU Administrasi Pemerintahan.

TINDAKAN PEMERINTAH LAINNYA


1. Untuk menjalankan Tindakan administrasi pemerintah, diperlukan adanya Tindakan pemerintah
lainnya.

2. Tujuan dari Tindakan pemerintah lainnya yaitu untuk mendukung Tindakan administrasi
pemerintahan yang diperlukan (bila perlu).

3. Ada bermacam2 Tindakan pemerintah lainnya, seperB:

a. Dispensasi;

b. Izin;

c. Lisensi;

d. Konsensi;

e. Perintah;

f. Panggilan

g. Undangan.

Dispensasi
Dispensasi adalah suatu ketetapan yang menghapuskan akibat daya mengikatnya suatu peraturan
perundang-undangan.

Prajudi Atmosudirdjo:

Dispensasi merupakan suatu pernyataan alat pemerintahan yang berwenang bahwa kekuatan
undang-undang tertentu Bdak berlaku terhadap masalah/kasus yang diajukan oleh seseorang.

Van Der Pot:

Dispensasi adalah keputusan alat pemerintah yang membebaskan suatu perbuatan dari
cengkraman dari suatu peraturan yang melarang perbuatan itu

Prins

Dispensasi adalah suatu perbuatan pemerintah yang meniadakan berlakunya suatu peraturan
perundang-undangan untuk suatu persoalan isBmewa.

UU Administrasi Pemerintahan:

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 10


Pasal 1 angka 21 Dispensasi adalah Keputusan Pejabat Pemerintahan yang berwenang sebagai
wujud persetujuan atas permohonan Warga Masyarakat yang merupakan pengecualian
terhadap suatu larangan atau perintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Tujuan pemberian dispensasi adalah

Agar seseorang dapat melakukan suatu perbuatan hukum dengan menyimpang dari syarat-syarat
undang-undang yang berlaku. Misalnya : pemberian izin bagi seorang wanita yang berumur 15 tahun
untuk menikah, meskipun peraturan menentukan syarat-syarat untuk wanita harus berumur 16
tahun.

Izin
Izin / Vergunning adalah ketetapan yang menguntungkan, misalnya memberikan izin untuk
menjalankan perusahaan. Ada dasarnya izin diberikan karena ada peraturan yang melarangnya.

Bandingkan dengan pengerBan izin dalam Pasal 1 angka 19 UU Administrasi Pemerintahan, yaitu
Izin adalah Keputusan Pejabat Pemerintahan yang berwenang sebagai wujud persetujuan atas
permohonan Warga Masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Lisensi merupakan izin untuk menjalankan suatu perusahaan, misalnya Lisensi untuk impor barang-
barang atau Ekspor hasil bumi.

Konsesi merupakan suatu perjanjian bersyarat antara pemerintah dengan seorang/swasta untuk
melakukan suatu tugas pemerintah.

Van Vollen Hoven:

Bilamana pihak swasta atas izin pemerintah melakukan suatu usaha besar yang menyangkut
kepenBngan masyarakat, misalnya: Konsesi pertambangan, kehutanan dll.

Van den Pot:

Konsesi adalah keputusan administrasi Negara yang mempertahankan suatu subyek hukum
swasta bersama pemerintah melakukan perbuatan penBng bagi umum.

Prins

Konsesi adalah izin atas hal yang penBng bagi umum, misalnya dalam bidang pertambangan.

Kerenenburg:

Konsesi berhubungan dengan hal pemerintahan, memberi bantuan pada pekerjaan yang bagi
umum dan bersifat monopoli.

Perintah :
ialah pernyataan kehendak pemerintah yang tugasnya disebutkan siapa- siapa dan bagi orang-orang
itu melahirkan kewajiban tertentu yang sebelumnya bukan kewajiban. Misalnya perintah untuk

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 11


membubarkan orang-orang tertentu yang berkumpul deng bermaksud jaht berdasarkan Pasal 218
KUH Pidana, perintah pengosongan rumah, pembongkaran bangunan dan sebagainya.

Panggilan :
memberikan kesan adanya atau Bmbulnya kewajiban, hal ini berarB bahwa apabila panggilan itu
Bdak dipenuhi akan dikenakan sanksi. Misalnya, panggilan jaksa kepada seseorang tertentu untuk
didengar keterangannya atau panggilan polisi bagi seseorang untuk dimintai keterangannya dan lain
sebagainya.

Undangan:
dapat dan atau Bdak menimbulkan kewajiban dan Bdak mempunyai akibat hukum, hanya
mempunyai kewajiban moral

PERBUATAN ATAU TINDAKAN PEMERINTAHAN DALAM MELAKSANAKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 12

Anda mungkin juga menyukai