Tugas
Reviewed
PENGANTAR
1. SeBap negara berjalan diselenggarakan oleh kekuasaan dalam pemerintahan negara.
2. Jalannya negara sebagai bagian dari fungsi negara yang diselenggarakan oleh orang2 dalam
kekuasaan.
3. Orang2 dalam kekuasaannya tersebut menjalan wewenang dan kewenangan sesuai dengan
kekuasaan, cabang2 kekuasaan seperB pembagian kekuasaan atau pemisahan kekuasaan.
4. Untuk menjalankan negara melalui orang dalam kekuasaan dan cabang kekuasaan tersebut
diperlukan administrasi negara.
6. Untuk menjalankan wewenang dan kewenangan oleh orang2 dalam kekuasaan, maka dikenal
isBlah Perbuatan Pemerintah dan Tindakan Administrasi Pemerintahan.
8. Perbuatan pemerintah merupakan wujud dari wewenang yang dimilikinya dalam kurun waktu
tertentu.
9. Tindakan administrasi pemerintahan merupakan wujud nyata dari kewenangan yang berasal
dari wewenang.
10. Untuk menjalankan kewenangan tersebut maka dikenal atribusi, delegasi dan mandat dari
orang yang berkuasa dalam cabang kekuasaan.
Pemerintah
1. Makna dari kata “pemerintah” yang orang yang berkuasa di pemerintahan atau eksekuBf,
seperB presiden dan orang2 di bawah kekuasaan presiden.
2. Wirjono Prodjodikoro:
pemerintah dapat dibagi dalam arB luas dan dalam arB sempit. Pemerintah dalam arB luas
melipuB seluruh fungsi kegiatan kenegaraan yaitu lembagalembaga kenegaraan yang diatur
secara langsung oleh UUD 1945 maupun lembaga-lembaga yang diatur oleh Undang-Undang.
3. Kuntjoro Purbopranoto pemerintah dalam arB luas melipuB segala urusan yang dilakukan oleh
Negara dalam rangka penyelenggaraan kesejahteraan rakyat dan kepenBngan Negara.
Perbuatan Pemerintah
1. Perbuatan pemerintah yaitu apa saja yang dikerjakan oleh pemerintah yang berkuasa sebagai
bagian dari pelaksanaan dan penyelenggaraan fungsi negara.
2. Apa saja yang dikerjakan pemerintah dapat diarBkan sesuai dengan kepenBngan pemerintah
yang berkuasa.
3. Ide perbuatan pemerintah diambil dari pelaksanaan kekuasaan negara yang diselenggarakan
oleh negara yang berbentuk Kerajaan atau bentuk pemerintahan monarkhi konsBtusional.
4. Perbuatan pemerintah hanya dilakukan oleh kekuasaan saja atau belum ada pembagian
kekuasaan atau pemisahan kekuasaan.
Romijen:
Perbuatan pemerintah yang merupakan bestuur handling yaitu Bap-Bap dari alat perlengkapan
pemerintah (sekarang disebut aparatur sipil negara).
3. Tindakan administrasi pemerintahan Bdak semata kepada satu cabang kekuasaan yaitu
pemerintah, tetapi pada cabang kekuasaan lainnya, baik cabang kekuasaan yang dibagi atau
kekuasaan yang dipisahkan.
4. Yang menjalankan Tindakan administrasi pemerintahan juga dilaksanakan oleh orang2 dalam
cabang kekuasaan tersebut.
5. Tindakan administrasi pemerintahan merupakan Tindakan hukum yang semula diambil dari
ajaran atau aliran atau isme hukum privat.
6. Adanya aliran hukum privat ini diambil sebagai sumber hukum administrasi negara, karena
aliran hukum privat mengajarkan sifat kontraktual dari perbuatan seorang pegawai
pemerintahan atau mempunyai dampak hukum atas perbuatan pegawai pemerintahan
tersebut.
1. Perbuatanpemerintahberdasarkanfakta(FieteLog2eHandilugen)
2. Perbuatanpemerintahberdasarkanhukum(RechtHandilugen)
Perbuatan pemerintah berdasarkan fakta adalah Bndakan penguasa yang Bdak mempunyai
akibat hukum, misalnya 1. Seruan presiden untuk hidup sederhana;
Perbuatan pemerintah berdasarkan hukum (Recht Handilugen) adalah Bndakan penguasa yang
mempunyai akibat hukum, ini dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu
1. Perbuatan pemerintah dalam lapangan hukum privat, dimana penguasa mengadakan hubungan
hukum berdasarkan hukum privat.
Krobbe Kranenburg, Veg<g, Donner dan Hassh, bahwa pejabat administrasi Negara dalam
menjalankan tugasnya dalam hal-hal tertentu dapat menggunakan hukum privat, umpanya
perbuatan sewa-menyewa, jual-beli tanah dan perjanjian-perjanjian lainnya
1. Perbuatan Hukum Publik bersegi dua, yaitu adanya dua kehendak/ kemauan yang terikat,
misalnya dalam perjanjian/ kontrak kerja. Mengenai hal ini ada beberapa sarjana yang
menentang adanya perbuatan hukum bersegi dua, misal Meijers Cs mengatakan bahwa
Bdak ada persesuaian kehendak antara para pihak.
2. Perbuatan Hukum Publik bersegi satu, yaitu perbuatan yang dilakukan atas kehendak dari
satu pihak yaitu perbuatan dari pemerintah itu sendiri
a. Ketetapan;
b. Keputusan.
Ketetapan
Van Der Wel
Ketetapan adalah suatu perbuatan hukum oleh suatu alat pemerintah dengan maksud untuk
menimbulkan atau menolak suatu hubungan hukum.
Prins
Ketetapan adalah suatu Bndakan hukum sepihak dibidang pemerintahan yang dilakukan oleh
alat-alat penguasa berdasarkan kewenangan khusus.
A.M. Donner
Stellinga
Ketetapan adalah keputusan sesuatu alat pemerintahan yang isinya terletak di dalam lapangan,
pembuatan peraturan, kepolisian, dan pengadilan.
Pasal 1 angka 3 menyebutkan Keputusan Tata Usaha adalah suatu penetapan tertulis yang
dilakukan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi Bndakan hukum tata usaha
Negara yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku yang bersifat konkrit,
individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata
Konkrit arBnya obyeknya tertentu/ jelas, Bdak abstrak, missal keputusan memberikan ijin
bangunan.
Individual arBnya keputusan secara khusus/ tertentu, Bdak bersifat umum, nama, alamat, dan
yang menjadi obyeknya jelas.
Suatu Ketetapan harus memenuhi syarat-syarat agar ketetapan itu menjadi sah, yaitu :
1. Dibuat oleh yang berwenang, arBnya ketetapan itu harus dibuat oleh pejabat Negara yang
berkuasa/ berwenang menurut Undang-Undang dan apabila ketetapan dibuat oleh pejabat yang
Bdak berwenang, maka akibatnya ketetapan itu batal demi hukum.
2. Tidak boleh ada kekurangan yuridis arBnya ketetapan itu dibuat harus sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Dengan demikian ketetapan itu Bdak boleh dibuat atas dasar :
b. Tipuan/ dwang;
c. Bedrog
a. Bentuk Lisan, bentuk ini Bdak mempunyai akibat hukum dan Bdak begitu penBng bagi
administrasi Negara serta dilakukan dalam situasi yang cepat/segera.
b. Bentuk Tertulis, ketetapan ini dibuat secara tertulis sangat penBng dalam penyusunan
alasan dan diktumnya harus jelas guna penyusunan banding serta demi kepasBan hukum
4. Isi dan Tujuan Isi dan tujuan ketetapan harus sesuai dengan peraturan yang menjadi dasar
diterbitkannya ketetapan itu.
Dalam praktek banyak ketetapan yang isi dan tujuannya Bdak sesuai dengan peraturan dasar,
hal ini merupakan dotournement den pouvois, yaitu dimana pejabat Negara menggunakan
kewenangannya untuk menyelenggarakan kepenBngan umum yang lain untuk kepenBngan
umum yang dimaksud oleh peraturan yang menjadi dasar wewenang itu atau merupakan
penyalahgunaan wewenang.
Macam2 Ketetapan
2. Ketetapan NegaBf Adalah Bap penolakan atas sesuatu permohonan untuk mengubah sesuatu
keadaan hukum tertentu yang telah ada. Bentuk-bentuk dari ketetapan negaBve adalah :
3. Ketetapan Declaratoir, yaitu ketatapan yang isinya menyatakan apa yang sudah ada/ sudah
diatur dalam undang-undang, misalnya hak seorang pegawai negeri untuk mendapatkan cuB
libur 12 hari kerja.
4. Ketetapan KonsBtuBf Ialah ketetapan yang melahirkan hak baru, hak baru ini sebelumnya Bdak
dipunyai oleh orang yang ditetapkan dalam ketetapan itu
5. Ketetapan Kilat, yaitu ketetapan yang hanya berlaku pada saat tertentu waktunya pendek,
misalnya SIM, KTP.
6. Ketetapan Fotografis, yaitu Ketetapan yang berlaku seumur hidup, sekali dikeluarkan tetap
berlaku, misalnya Ijazah, Piagam.
7. Ketatapan Tetap, yaitu Ketetapan yang masa berlakunya untuk waktu sampai diadakan
perubahan/ penarikan Kembali
9. Ketetapan Extern, yaitu ketetapan yang penyelenggaraannya berhubungan dengan orang luar,
misalnya pemberian izin bangunan
2. Ketetapan itu adalah suatu pernyataan kehendak (wilsverklaring) makayaitu Bdak boleh
mengandung paksaan, kekeliruan, dan penipuan.
3. Ketetapan itu harus diberi bentuk (vorm) yang ditetapkan dalam peraturan yang menjadi
dasarnya dan pembuatannya harus juga memperhaBkan tata cara
(procedure) membuat ketetapan itu, bilamana
4. Isi dan tujuan ketetapan harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya. ArBnya bahwa
seBap ketetapan yang dibuat harus sesuai
1. KeBdakwenangan ra2one materiae, arBnya bahwa alat perlengkapan itu pada hakikatnya Bdak
berwenang (incompeten2e ra2one materiae);
2. KeBdakwenangan ra2one loci, yaitu bahwa alat perlengkapan itu di dalam batas wilayah
tertentu Bdak berwenang (incompeten2e ra2one loci).
3. KeBdakwenangan Ra2one Temporis, yaitu bahwa alat perlengkapan itu hanya berwenang dalam
suatu jangka waktu tertentu saja (incompeten2e ra2one temporis).
2. Ketetapan yang batal (nie2g), dapat batal mutlak atau batal nisbi Ketetapan yang batal adalah
ketetapan yang pembatalannya atau batalnya harus dengan keputusan hakim atau oleh badan
administrasi negara yang lebih Bnggi dari badan administrasi negara yang mengeluarkan
ketetapan tersebut.
4. Ketetapan yang dinyatakan batal oleh hakim atau oleh badan administrasi negara yang
berwenang, ini berarB bahwa bagi hukum, perbuatan yang dilakukan dan akibatnya dianggap
ada sampai waktu pembatalan
Mr. Prins :Ketetapan posiBf mempunyai akibat akibat hukum dalam lima golongan :
Ketetapan yang pada umumnya melahirkan keadaan hukum yangKetetapan yang melahirkan
keadaan hukum baru bagi obyek
Keputusan
1. Keputusan merupakan salah satu Tindakan administrasi pemerintahan yang dikeluarkan dan
ditetapkan oleh orang yang berkuasa dan mempunyai kewenangan untuk membuat suatu
keputusan, baik keputusan untuk perseorangan (misal pengangkatan pejabat negara) atau
keputusan yang bersifat public.
2. Keputusan hanya dapat dikeluarkan atau diundangkan untuk 1 kali saja (einmalig) dan Bdak bisa
diubah, tapi dapat diganB bila diperlukan atau mengalami kesalahan mal administrasi.
3. Keputusan dapat juga bersifat mengatur lebih lanjut (regeling) dari peraturan yang lebih Bnggi
hirarkhinya.
2. Sebagai subyek dalam menjanalankan pemerintahan dalam negara, mempunyai 2 obyek yang
berbeda:
b. Ke dalam menjalankan tugas sesuai dengan pekerjaan di unit kerja dengan Standar
Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan di unit kerja atau di Bngkat eselonisasinya.
b. Kewenangan delegasi;
c. Kewenangan mandat.
a. kekuasaan yang dimiliki oleh orang dalam kekuasaan tersebut. ArBnya Tindakan orang
dalam melakukan administrasi pemerintahan sesuai dengan fungsi dari organisasi atau
Lembaga dari cabang kekuasaan negara.
3. Keterbatasan ini Bdak berlaku dalam hal hanya ada seorang Pimpinan negara. Lihat Pasal 4 ayat
(1) UUD Tahun 1945, “Presiden Republik Indonesia memiliki kekuasaan pemerintahan menurut
undang-undang dasar”.
2. Tujuan dari Tindakan pemerintah lainnya yaitu untuk mendukung Tindakan administrasi
pemerintahan yang diperlukan (bila perlu).
a. Dispensasi;
b. Izin;
c. Lisensi;
d. Konsensi;
e. Perintah;
f. Panggilan
g. Undangan.
Dispensasi
Dispensasi adalah suatu ketetapan yang menghapuskan akibat daya mengikatnya suatu peraturan
perundang-undangan.
Prajudi Atmosudirdjo:
Dispensasi merupakan suatu pernyataan alat pemerintahan yang berwenang bahwa kekuatan
undang-undang tertentu Bdak berlaku terhadap masalah/kasus yang diajukan oleh seseorang.
Dispensasi adalah keputusan alat pemerintah yang membebaskan suatu perbuatan dari
cengkraman dari suatu peraturan yang melarang perbuatan itu
Prins
Dispensasi adalah suatu perbuatan pemerintah yang meniadakan berlakunya suatu peraturan
perundang-undangan untuk suatu persoalan isBmewa.
UU Administrasi Pemerintahan:
Agar seseorang dapat melakukan suatu perbuatan hukum dengan menyimpang dari syarat-syarat
undang-undang yang berlaku. Misalnya : pemberian izin bagi seorang wanita yang berumur 15 tahun
untuk menikah, meskipun peraturan menentukan syarat-syarat untuk wanita harus berumur 16
tahun.
Izin
Izin / Vergunning adalah ketetapan yang menguntungkan, misalnya memberikan izin untuk
menjalankan perusahaan. Ada dasarnya izin diberikan karena ada peraturan yang melarangnya.
Bandingkan dengan pengerBan izin dalam Pasal 1 angka 19 UU Administrasi Pemerintahan, yaitu
Izin adalah Keputusan Pejabat Pemerintahan yang berwenang sebagai wujud persetujuan atas
permohonan Warga Masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Lisensi merupakan izin untuk menjalankan suatu perusahaan, misalnya Lisensi untuk impor barang-
barang atau Ekspor hasil bumi.
Konsesi merupakan suatu perjanjian bersyarat antara pemerintah dengan seorang/swasta untuk
melakukan suatu tugas pemerintah.
Bilamana pihak swasta atas izin pemerintah melakukan suatu usaha besar yang menyangkut
kepenBngan masyarakat, misalnya: Konsesi pertambangan, kehutanan dll.
Konsesi adalah keputusan administrasi Negara yang mempertahankan suatu subyek hukum
swasta bersama pemerintah melakukan perbuatan penBng bagi umum.
Prins
Konsesi adalah izin atas hal yang penBng bagi umum, misalnya dalam bidang pertambangan.
Kerenenburg:
Konsesi berhubungan dengan hal pemerintahan, memberi bantuan pada pekerjaan yang bagi
umum dan bersifat monopoli.
Perintah :
ialah pernyataan kehendak pemerintah yang tugasnya disebutkan siapa- siapa dan bagi orang-orang
itu melahirkan kewajiban tertentu yang sebelumnya bukan kewajiban. Misalnya perintah untuk
Panggilan :
memberikan kesan adanya atau Bmbulnya kewajiban, hal ini berarB bahwa apabila panggilan itu
Bdak dipenuhi akan dikenakan sanksi. Misalnya, panggilan jaksa kepada seseorang tertentu untuk
didengar keterangannya atau panggilan polisi bagi seseorang untuk dimintai keterangannya dan lain
sebagainya.
Undangan:
dapat dan atau Bdak menimbulkan kewajiban dan Bdak mempunyai akibat hukum, hanya
mempunyai kewajiban moral