Anda di halaman 1dari 76

ORGANISASI RISET KESEHATAN

Cibinong Science Center Jalan Raya Jakarta-Bogor Km.46


Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16915
Telepon/WA: +6281110646797 Surel: ork@brin.go.id Laman: https://www.brin.go.id

Nomor : B-7297/III.9/TK.02.02/10/2023 Cibinong, 4 Oktober 2023


Sifat : Segera
Perihal : Call For Joint Research Collaboration (CfJRC)
Rumah Program OR Kesehatan TA. 2024

Yth : 1. Para Kepala Organisasi Riset di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional;
2. Para Kepala Pusat Riset di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional;
3. Para Periset di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Di Tempat

Dalam rangka menjalankan salah satu fungsi BRIN yaitu penyelengaraan penelitian,
pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi di bidang
kesehatan, maka melalui surat ini kami mengundang para periset di lingkungan BRIN
dalam pelaksanaan kegiatan Call for Joint Research Collaboration (CfJRC) Rumah
Program Organisasi Riset Kesehatan TA 2024 dengan mengirimkan proposal riset yang
relevan dengan salah satu topik rumah program berikut:
1. Rumah Program Purwarupa Alat Kesehatan
2. Rumah Program Purwarupa Alat Deteksi Penyakit
3. Rumah Program Desain Penelitian Klinis dan Kedokteran Regeneratif
4. Rumah Program Desain Genome Terkait Penyakit
5. Rumah Program Purwarupa Bahan Baku Obat Terapi Terarah
6. Rumah Program Purwarupa Produk Biofarmaseutikal dan Biosimilar
7. Rumah Program Purwarupa Vaksin Untuk Pencegahan Dan Terapi Penyakit
8. Rumah Program Purwarupa Stem Cell Untuk Terapi Penyakit

Ketentuan dan syarat pengusulan proposal dapat dilihat pada Dokumen Pedoman Riset
OR Kesehatan TA 2024, KAK Rumah Program, serta tautan pengajuan proposal dapat
diakses melalui link : https://linktr.ee/callforjointRCORK2024. Dokumen Proposal diunggah
dalam bentuk PDF dan Word serta Dokumen RAB diunggah dalam bentuk excel. Penamaan
file proposal dan file RAB yang diunggah masing-masing dengan format :
namapengusul_PusatRiset_OrganisasiRiset (Contoh : Merry_PRKPK_ORKesehatan).
Penerimaan proposal Call For Joint Research Collaboration TA 2024 akan mulai dibuka
tanggal 11 Oktober 2023 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2023 pukul 23.59 WIB.
Sosialisasi Call for Joint Research Collaboration Organisasi Riset Kesehatan Tahun
2024 dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Selasa, 10 Oktober 2023
Waktu : 09.00 WIB – selesai
Tempat : Melalui Aplikasi Zoom Meeting
https://zoom.us/j/97079505767?pwd=MkNoQ2RTYm5qZGFVeVdXUH
VZMXNsQT09
Meeting ID : 970 7950 5767
Password : 237430
Pertanyaan lebih lanjut perihal Call For Joint Research Collaboration Rumah Program
OR Kesehatan TA 2024 dapat di sampaikan melalui Narahubung kami Sdr. Judhi Rachmat
di nomor : 08111170428 dan Sdr. Sunandar di nomor : 08129002272.

Demikian informasi ini disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya, diucapkan
terima kasih.

Kepala Organisasi Riset Kesehatan

Ni Luh Putu Indi Dharmayanti

Tembusan:
1. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional;
2. Plt. Sekretaris Utama, BRIN;
3. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, BRIN.
2024
PEDOMAN
RISET

ORGANISASI RISET KESEHATAN


BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL

PROFESIONAL OPTIMIS PRODUKTIF https://brin.go.id


PEDOMAN RISET
ORGANISASI RISET KESEHATAN
TAHUN 2024

Tim Penyusun

Penanggung Jawab:
Prof. Dr. drh. Ni Luh Putu Indi Dharmayanti, M.Si

Ketua Tim Penyusun:


drh. Harimurti Nuradji, Ph.D

Anggota Tim Penyusun:


Dr. dr. Harimat Hendarwan M. Kes
Dr. Masteria Yunovilsa Putra
drh. Harmurti Nuradji Ph.D
Dr. Sofa Fajriah, M.Si
Dr. Wahyu Pudji Nugraheni, SKM., M.Kes
Elisabeth Farah Novita Coutrier, S.Si., Ph.D
Dr. Sunarno, M.Si. Med
Merry Christina Simanjuntak
Judhi Rachmat
Sunandar

ORGANISASI RISET KESEHATAN


BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya
penyusunan Pedoman Penelitian Tahun 2024 untuk lingkungan Organisasi Riset Kesehatan,
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini. Sesuai dengan judulnya, maka tujuan
penyusunan dokumen ini adalah untuk menjadi pedoman bagi para civitas periset di
lingkungan Organisasi Riset Kesehatan yang akan melakukan penelitian dengan dana yang
berasal dari DIPA Organisasi Riset Kesehatan BRIN.
Dokumen Pedoman Penelitian ini memuat kebijakan penelitian di lingkungan Organisasi
Riset Kesehatan, tata cara penyusunan dan pengajuan proposal, dan penyusunan laporan
hasil penelitian. Dengan adanya Pedoman Penelitian ini, maka para periset yang akan
mengajukan proposal penelitian dan melaporkan hasil penelitian diwajibkan mengikuti format
dan standar yang memenuhi kaidah-kaidah penulisan ilmiah seperti yang ditulis dalam
dokumen ini. Butir-butir pokok yang ada di dalam Pedoman Penelitian ini diambil dari Buku
Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2023 yang diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan beberapa modifikasi
sesuai dengan konteks penyelenggaraan penelitian di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan
BRIN.
Untuk mencapai kesempurnaan Pedoman Penelitian ini, maka saran dan pendapat
sangat kami harapkan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
penyusunan Pedoman Penelitian ini hingga tuntas.

Cibinong, September 2023


Kepala Organisasi Riset Kesehatan
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Prof. Dr. drh. Ni Luh Putu Indi Dharmayanti, M.Si


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 4


DAFTAR TABEL .................................................................................................................. 6
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. 7
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
BAB II ORGANISASI RISET KESEHATAN ......................................................................... 2
2.1 Struktur Organisasi Riset Kesehatan ........................................................................... 2
2.2 Pusat Riset di Lingkungan Organisasi Riset Kesehatan .............................................. 3
2.3 Rumah Program di Lingkungan Organisasi Riset Kesehatan....................................... 7
2.3.1 Rumah Program Purwarupa Alat Kesehatan ......................................................... 7
2.3.2 Rumah Program Purwarupa Alat Deteksi Penyakit ............................................... 8
2.3.3 Rumah Program Desain Penelitian Klinis dan Kedokteran Regeneratif ................. 9
2.3.4 Rumah Program Desain Genome Terkait Penyakit ............................................. 10
2.3.5 Rumah Program Purwarupa Bahan Baku Obat Terapi Terarah........................... 11
2.3.6 Rumah Program Purwarupa Produk Biofarmaseutikal dan Biosimilar ................. 12
2.3.7 Rumah Program Purwarupa Vaksin Untuk Pencegahan Dan Terapi Penyakit .... 13
2.3.8 Rumah Program Purwarupa Stem Cell Untuk Terapi Penyakit ............................ 14
BAB III TAHAPAN PENGELOLAAN PENELITIAN ............................................................ 15
BAB IV KEBIJAKAN PENELITIAN .................................................................................... 18
4.1 Arah Kebijakan Penelitian .......................................................................................... 18
4.2 Pembinaan Periset .................................................................................................... 18
4.3 Reviewer Proposal Penelitian .................................................................................... 18
4.4 Klirens Etik ................................................................................................................ 19
4.5 Ketentuan Umum Pengusul dan Tim Penelitian ......................................................... 20
4.6 Anggaran Penelitian .................................................................................................. 21
4.7 Pengadaaan Barang/Jasa Penelitian ......................................................................... 22
4.8 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Penelitian ............................................................. 23
4.9 Hasil Penelitian .......................................................................................................... 23
4.10 Pola Kerja Sama Dengan Pihak Luar (Nasional dan Internasional) ......................... 24
BAB V SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN ............................................................. 25
5.1 Judul Penelitian ......................................................................................................... 26
5.2 Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 26
5.3 Perumusan Masalah .................................................................................................. 26
5.4 Tujuan dan Sasaran Penelitian .................................................................................. 26
5.5 Manfaat Penelitian dan Penerima Manfaat ................................................................ 27
5.6 Luaran (Output) Penelitian ......................................................................................... 27
5.7 Tinjauan Pustaka ....................................................................................................... 27
5.8 Metode Penelitian ...................................................................................................... 28
5.9 Personalia Tim Periset............................................................................................... 28
5.10 Anggaran Riset ........................................................................................................ 29
5.11 Jadwal Riset ............................................................................................................ 29
5.12 Daftar Pustaka ......................................................................................................... 29
5.13 Lampiran ................................................................................................................. 30
BAB VI KAIDAH PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN ............................................ 31
6.1 Ketentuan Penulisan Proposal dan Laporan .............................................................. 31
6.2 Penggunaan Bahasa ................................................................................................. 31
6.3 Penulisan Acuan........................................................................................................ 31
6.4 Penulisan Bab, Sub Bab, Sub-sub Bab ..................................................................... 31
6.5 Penomoran Gambar dan Tabel ................................................................................. 32
6.6 Penomoran Halaman ................................................................................................. 32
6.7 Cover Depan Untuk Ajuan Proposal Penelitian .......................................................... 33
6.8 Halaman Pengesahan Untuk Ajuan Proposal Penelitian............................................ 34
6.9 Cover Depan Untuk Laporan Hasil Penelitian ............................................................ 36
6.10 Halaman Pengesahan Untuk Proposal Yang Lolos Seleksi dan Didanai, serta untuk
Laporan Hasil Penelitian .................................................................................................. 37
6.11 Sistematika Laporan Hasil Penelitian ....................................................................... 39
6.12 Personalia Tim Periset............................................................................................. 40
6.13 Rencana Anggaran Biaya Penelitian ....................................................................... 40
6.14 Format Ajuan Revisi Anggaran ................................................................................ 42
6.15 Format Jadwal Riset ................................................................................................ 42
6.16 Format Biodata Periset ............................................................................................ 43
6.17 Format Analisis Risiko ............................................................................................. 44
BAB VII PENUTUP ............................................................................................................. 45
Lampiran 1. Klasifikasi Jenis Belanja dan Jenis Pengeluarannya. ............................... 46
Lampiran 2. Standar Biaya Pelaksanaan Anggaran BRIN .............................................. 50
Lampiran 3. Deskripsi Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) .................................... 62
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pusat Riset yang berada di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan BRIN. ............ 4
Tabel 2. Rancangan jadwal tahapan pengelolaan penelitian. .............................................. 17
Tabel 3. Rencana keluaran (output) penelitian .................................................................... 27
Tabel 4. Format roadmap penelitian.................................................................................... 28
Tabel 5. Personalia Tim Periset .......................................................................................... 40
Tabel 6. Rencana Anggaran Biaya Bahan Persediaan Penelitian tahun 2024 .................... 40
Tabel 7. Rencana Anggaran Biaya Pendukung Kegiatan Riset tahun 2024 ........................ 41
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Riset Kesehatan. .................................................................. 3


Gambar 2. Target Alat Kesehatan ......................................................................................... 8
Gambar 3. Fokus Riset Rumah Program Desain Penelitian Klinis dan Kedokteran
Regeneratif ......................................................................................................................... 10
Gambar 4. Road map riset pencarian dan penemuan senyawa obat untuk penyakit menular
dan kanker tahun 2023-2024. ............................................................................................. 12
Gambar 5. Road Map Antibodi monoklonal untuk deteksi penyakit infeksi .......................... 12
Gambar 6. Road Map Antibodi monoklonal untuk kanker.................................................... 13
Gambar 7. Skema penelitian vaksin TB .............................................................................. 13
Gambar 8 Pengembangan Teknologi Stem Cell ................................................................. 14
Gambar 9. Diagram Alur Tahapan Pengelolaan Penelitian ................................................. 15
Gambar 10. Bagan alir klirens etik riset ............................................................................... 20
BAB I PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021 tanggal 28 April 2021 tentang
Badan Riset dan Inovasi Nasional, BRIN menjadi satu-satunya badan penelitian nasional
yang berdiri sendiri. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan
Inovasi Nasional kemudian dicabut dan digantikan oleh Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun
2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78
Tahun 2021 tersebut, tugas BRIN yaitu membantu Presiden dalam menyelenggarakan tugas
pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta invensi
dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan secara
nasional yang terintegrasi, serta melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi BRIDA sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Untuk melaksanakan tugas di atas, maka disusunlah Struktur Organisasi dan Tata Kerja
(SOTK) BRIN yang diatur dalam Peraturan Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2021. Menurut peraturan tersebut, SOTK BRIN terdiri dari
beberapa jabatan struktural dan non struktural seperti Organisasi Riset (OR). Organisasi Riset
menyelenggarakan teknis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta
invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan/atau penyelenggaraan
keantariksaan. Sampai saat ini terdapat 12 Organisasi Riset yang salah satunya adalah
Organisasi Riset Kesehatan.
Berdasarkan Peraturan BRIN Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Tugas, Fungsi, dan
Struktur Organisasi Riset Kesehatan, Organisasi Riset Kesehatan menyelenggarakan teknis
penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap), serta invensi dan
inovasi di bidang kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kegiatan litbangjirap yang dilaksanakan diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bidang kesehatan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa.
Kegiatan litbangjirap di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan dapat berbentuk
monodisiplin, multidisiplin, interdisiplin, atau transdisiplin. Oleh karena itu, pimpinan
Organisasi Riset Kesehatan selalu mendorong dan mendukung semua SDM periset untuk
bergabung dalam naungan Rumah Program Organisasi Riset Kesehatan yang merupakan
pusat keilmuan dan kepakaran yang bersifat multidisiplin, interdisiplin, atau transdisiplin.
Untuk memenuhi standar pengelolaan penelitian yang baik, maka disusunlah Pedoman
Penelitian di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan. Pedoman Penelitian ini memuat tentang
informasi kegiatan penelitian yang dilaksanakan di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan
dan juga sistematika penulisan proposal dan laporan penelitian, sehingga memudahkan para
periset untuk membuat proposal, laporan kemajuan, laporan akhir, dan menyeragamkan
format maupun tatacara penulisan proposal maupun laporan tersebut.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 1


BAB II ORGANISASI RISET KESEHATAN

Organisasi Riset Kesehatan dibentuk berdasarkan Peraturan BRIN Nomor 13 Tahun


2022 Tentang Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Riset Kesehatan yang ditetapkan pada
tanggal 1 Maret 2022. Organisasi Riset Kesehatan memiliki tugas menyelenggarakan teknis
penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi di bidang
kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan di atas, Organisasi Riset
Kesehatan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana program dan anggaran;
2. Pelaksanaan tugas teknis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan,
serta invensi dan inovasi di bidang kesehatan;
3. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi;
4. Pelaksanaan kerja sama;
5. Pemberian rekomendasi ilmiah atau tanggapan ilmiah;
6. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;
7. Pelaksanaan urusan keuangan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan;
8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala BRIN.
Dalam rangka menunaikan agenda penelitian dan menjamin keberlangsungan serta
menjaga keunggulan kegiatan penelitian, Organisasi Riset Kesehatan mencanangkan
penelitian-penelitian unggulan dan strategis yang selaras dengan agenda pembangunan
manusia menuju Indonesia Emas 2045 di bidang ketahanan sistem kesehatan dengan target
menguasai teknologi kesehatan, memahami perilaku hidup sehat dan mencapai Universal
Health Coverage.

2.1 Struktur Organisasi Riset Kesehatan


Organisasi Riset Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Organisasi Riset yang
berada dibawah dan bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala BRIN. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, kepala Organisasi Riset Kesehatan dibantu oleh para
Kepala Pusat Riset yang berada di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan. Untuk kelancaran
operasional, Kepala Organisasi Riset juga didukung oleh Pelaksana Fungsi Perencanaan,
Pelaksana Fungsi Anggaran, dan Pelaksana Fungsi Pemantauan dan Evaluasi.
Selengkapnya, struktur Organisasi Riset Kesehatan diperlihatkan pada Gambar 1.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 2


Gambar 1. Struktur Organisasi Riset Kesehatan.

2.2 Pusat Riset di Lingkungan Organisasi Riset Kesehatan


Setelah Pemerintah RI membentuk BRIN, kemudian diikuti dengan bergabungnya para
periset dari berbagai lembaga dan kementerian ke dalam BRIN, Organisasi Riset Kesehatan
tumbuh menjadi 7 (tujuh) Pusat Riset yang memiliki karakteristik dan fokus penelitian yang
berbeda-beda, namun masih saling beririsan satu sama lainnya. Tabel 1 memperlilhatkan
deskripsi ketujuh Pusat Riset yang ada di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 3


Tabel 1. Pusat Riset yang berada di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan BRIN.
No Pusat Riset (PR) Ruang Lingkup Riset Kelompok Riset
1. PR Biomedis 1. Penelitian diagnostik dan rekayasa biomedis 1. Stem Cell, Biomarker, and Animal Model
2. Penelitian sel induk, model hewan dan biomarker 2. Diagnostic and Biomedical Engineering
3. Penelitian fenotipe dan genotipik terkait biofilm, resistensi 3. Clinical Macro and Microbiology
mikroba (AMR), mikro dan makrobiologi 4. Population and Laboratory-Based Disease
4. Penelitian populasi (Genome-Wide Association Studies/
GWAS) dan penyakit berbasis laboratorium
2. PR Kedokteran Praklinik dan Klinik 1. Kedokteran Praklinis dan Klinis Penyakit Menular 1. Regenerative Medicine
2. Kedokteran Praklinis dan Klinis Penyakit Tidak Menular dan 2. Applied Clinical Medicine
Kesehatan Mental 3. Diagnostic and therapeutic aids, Artificial
Intelligence and Health Computing
3. PR Kesehatan Masyarakat dan Gizi 1. Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, dan Kesehatan 1. Community Nutrition and Institutional Nutrition
Mental 2. Development of Nutrition and Food
2. Kesehatan Lingkungan, Perubahan Iklim, Kesehatan Matra, Biochemistry
dan Kesehatan Kerja 3. Family Health and Reproductive Health
3. Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Reproduksi 4. Rural Health and Marginalized Groups
4. Kesehatan Olahraga 5. Environmental Health, Climate Change,
5. Kesehatan Pedesaan dan Kelompok Marjinal Dimensional Health and Occupational Health
6. Vektor Penyakit Menular dan Zoonosis pada Manusia 6. Community Health and Emergency Services
7. Pelayanan Kesehatan Darurat Kesehatan Masyarakat 7. Sports Disease and Health
8. Pengembangan Biokimia Gizi dan Pangan 8. Vector Infected Diseases and Zoonoses in
9. Gizi Masyarakat Humans
10. Nutrisi Institusional
4. PR Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional 1. Penelitian pengembangan bahan baku obat (pemurnian, 1. Bioprospection and chemoprospection
sintesis/semisintesis, fermentasi, dan enzimatik) 2. Standardization of Raw Materials of Traditional
2. Penelitian etnofarmakologi dan eksplorasi kearifan lokal Medicine
etnomedisin tumbuhan obat untuk kesehatan dan 3. Bioactivities of Natural Products
pengobatan 4. Medicinal Chemistry and Artificial Intelligence
3. Penelitian standardisasi bahan baku obat tradisional 5. Natural Products Chemistry
(simplisia), meliputi penelitian eksplorasi plasma nutfah 6. Ethnopharmacology and Scientification of
tanaman obat, karakterisasi dan autentikasi, domestikasi, Herbal Medicine
seleksi dan perakitan varietas unggul tanaman obat, 7. Toxicology and Pharmacology
peningkatan produksi dan mutu tanaman obat.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 4


No Pusat Riset (PR) Ruang Lingkup Riset Kelompok Riset
4. Penelitian pengembangan ekstrak tumbuhan obat: penelitian
pengembangan teknologi ekstraksi hijau, optimalisasi
metode ekstraksi dan standarisasi ekstrak.
5. Penelitian pengembangan obat tradisional (herbal, obat
herbal terstandar, dan fitofarmaka): penelitian formulasi
pengembangan obat tradisional, fitofarmaka, nutraceutical,
kosmetika alam, dan biopestisida.
6. Penelitian sosial ekonomi bahan baku obat dan obat
tradisional
7. Saintifikasi Jamu melalui penelitian berdasarkan penelitian
Jamu.
5. PR Vaksin dan Obat 1. Riset pengembangan vaksin 1. Adjuvant and gene delivery
2. Penelitian pengembangan produk biologi 2. Antibody monoclonal
3. Penelitian Obat 3. Vaccine
4. Stem Cell
5. Insulin
6. Cell biology and disease mechanism
7. Drug discovery for infectious disease from
microorganism
8. Marine Natural Products
9. Nanomedicine
10. Computer-aided drug discovery and
development
11. Diagnostic
6. PR Biologi Molekular Eijkman 1. Keanekaragaman Genom 1. Molecular Bacteriology
2. Bakteriologi Molekuler 2. Malaria and Malaria Vector Resistance
3. Resistensi vektor malaria dan patogen Malaria Dengue - 3. Pathogenesis and Pathomechanism of
Arbovirus Infectious Diseases
4. Hepatitis 4. Hepatitis
5. Membran RBC dan Gangguan Enzim Sitogenesis 5. Cytogenetics
6. Terapi Molekuler dan Biologi Struktural 6. Structural Molecular and Regenerative Medicine
7. Sel punca dan model organoid
7. PR Veteriner 1. Lingkup kegiatan penelitian 1. Zoonosis, Emerging-Reemerging and Neglected
a. Penelitian terkait deteksi dini, laporan dini, respon dini Diseases in Animals
penyakit hewan 2. Vaccines and Veterinary Medicine
b. Penyakit yang muncul, muncul kembali dan zoonosis 3. Animal Health and Veterinary Public Health

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 5


No Pusat Riset (PR) Ruang Lingkup Riset Kelompok Riset
c. Bioterorisme (Risiko Biologis) 4. Development of Detection and Control of Animal
d. Implementasi one health, food safety, AMR/AMU, dan and Vector Diseases
Foodborne Diseases 5. Veterinary Forensics and pathobiological
e. Pemanfaatan inovasi veteriner, animal welfare, dan science
standar mutu pengujian veteriner 6. Fish and other Aquatic Animal Health
2. Lingkup kegiatan penelitian komoditas 7. Veterinary Services in Disease Control
a. Ternak
b. Hewan Peliharaan
c. Hewan Liar
d. Hewan Air
e. Vektor Penyakit
f. Lingkungan dan produk asal hewan

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 6


2.3 Rumah Program di Lingkungan Organisasi Riset Kesehatan
Banyak aspek yang harus dilakukan untuk mewujudkan agenda pembangunan
Indonesia Emas 2045 di bidang ketahanan sistem kesehatan nasional, diantaranya
peningkatan usia harapan hidup, peningkatan akses pelayanan kesehatan yang baik, bermutu
dan merata, peningkatan produksi obat dan alat kesehatan dalam negeri, penguasaan
teknologi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati, pembangunan sistem pencegahan dan
penanggulangan penyakit. Sebagai respon atas berbagai tantangan di bidang kesehatan
tersebut, Organisasi Riset Kesehatan BRIN menetapkan 8 (delapan) bidang unggulan
penelitian yang direpresentasikan dalam bentuk Rumah Program Penelitian, yaitu:
1. Rumah Program Purwarupa Alat Kesehatan;
2. Rumah Program Purwarupa Alat Deteksi Penyakit;
3. Rumah Program Desain Penelitian Klinis dan Kedokteran Regeneratif;
4. Rumah Program Desain Genome Terkait Penyakit;
5. Rumah Program Purwarupa Bahan Baku Obat Terapi Terarah;
6. Rumah Program Purwarupa produk biofarmaseutikal dan biosimilar;
7. Rumah Program Purwarupa Vaksin untuk Pencegahan dan Terapi Penyakit;
8. Rumah Program Purwarupa Stem cell untuk Terapi Penyakit;

2.3.1 Rumah Program Purwarupa Alat Kesehatan


Program prioritas riset nasional yang telah ditetapkan harus terhubung langsung dengan
empat fokus masalah yang sedang dihadapi Indonesia untuk segera diselesaikan yaitu
menekan angka stunting, tuberkolosis, malaria, dan yang terakhir adalah kepesertaan dalam
jaminan kesehatan nasional. Pemilihan riset yang menjadi prioritas riset nasional lebih banyak
dilatarbelakangi oleh produk yang selama ini digunakan seperti alat kesehatan yang masih
diimpor dan belum dapat diproduksi sendiri. Bila program prioritas riset nasional ini berhasil,
efek paling besar yang akan dirasakan adalah menurunnya ketergantungan terhadap obat
dan alat kesehatan impor sehingga neraca perdagangan nasional menuju ke arah yang lebih
positif.
Kegiatan riset pengembangan alat kesehatan dilakukan untuk mendukung upaya
pemerintah dalam penyedian alat kesehatan produksi dalam negeri yang dapat digunakan
oleh masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan riset ini akan dilakukan dengan pelaksanaan
rancangan alat kesehatan/ desain alat kesehatan, koleksi sampel, surveilans, kegiatan di
laboratorium, kegiatan pengujian lainnya, dll.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 7


Gambar 2. Target Alat Kesehatan

2.3.2 Rumah Program Purwarupa Alat Deteksi Penyakit


Penyakit infeksi di Indonesia masih merupakan masalah utama dan menyebabkan
kematian yang tinggi. Sehingga diperlukan riset untuk pengembangan perangkat deteksi
penyakit infeksi. Penyakit infeksi prioritas untuk pengembangan alat deteksi meliputi:
1. Tuberculosis
2. Malaria
3. Demam berdarah
4. Hepatitis
5. Penyakit zoonosis
Selain itu, kegiatan riset ini juga fokus dalam pengembangan perangkat deteksi untuk
penyakit infeksi lainya, zoonosis, dan penyakit degeneratif.
Kegiatan riset pada penyakit infeksi meliputi pengembangan perangkat deteksi,
reagensia, antibodi, antigen, ELISA, PCR, molekuler detection, biosesensor, metode deteksi
dan perangkat lainya yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mendeteksi penyakit infeksi
di Indonesia. Dalam pelaksanaan kegiatan riset ini akan dilakukan dengan pelaksanaan
rancangan alat kesehatan/ desain alat kesehatan, koleksi sampel, surveilans, kegiatan di
laboratorium, kegiatan pengujian lainnya, dll.
Target Output Riset Pengembangan Deteksi Penyakit meliputi:
1. Penyakit prioritas yang meliputi Tuberculosis, Malaria, Demam berdarah,
Hepatitis dengan target output antara lain:
1.1. Reagensia untuk diagnostik
1.2. Point care of testing (POCT)
1.3. Disposables & Consumables
1.4. Perangkat untuk koleksi sampel
1.5. Instrumen diagnostik
1.6. Prosedur dan metode pengujian
1.7. Data dan informasi penyakit
1.8. Software dan applikasi deteksi penyakit

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 8


2. Penyakit infeksi lainya pada manusia dan hewan, zoonosis dan keamanan
pangan dengan target output meliputi :
2.1. Reagensia untuk diagnostik
2.2. Point care of testing (POCT)
2.3. Disposables & Consumables
2.4. Perangkat untuk koleksi sampel
2.5. Instrumen diagnostik
2.6. Prosedur dan metode pengujian
2.7. Data dan informasi Penyakit
2.8. Software dan applikasi deteksi penyakit

3. Penyakit degeneratif dengan target output meliputi :


3.1. Reagensia untuk diagnostik
3.2. Point care of testing (POCT)
3.3. Disposables & Consumables
3.4. Perangkat untuk koleksi sampel
3.5. Instrumen diagnostik
3.6. Prosedur dan metode pengujian
3.7. Data dan informasi Penyakit
3.8. Software dan applikasi deteksi penyakit

2.3.3 Rumah Program Desain Penelitian Klinis dan Kedokteran Regeneratif


Rumah Program Desain Penelitian Klinis dan Kedokteran Regeneratif sejalan dengan
arah kebijakan dan strategi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020 –
2024 dan Prioritas Riset Nasional (PRN) Tahun 2020 – 2024, yang antara lain meliputi
peningkatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan
pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dengan mendorong peningkatan upaya
promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi; serta peningkatan
produktivitas dan daya saing melalui peningkatan kapabilitas Iptek dan penciptaan inovasi,
dimana didalamnya termasuk penguasaan teknologi garda depan untuk bidang-bidang
strategis seperti kesehatan dan farmasi.
Melalui rincian output ini diharapkan akan tercipta peningkatan ketahanan nasional
melalui teknologi, riset dan inovasi serta strategi dan kebijakan dalam desain penelitian klinis
dan penyakit regeneratif untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang
pada akhirnya dapat berkontribusi dalam peningkatan umur harapan hidup (life expectancy)
dan kualitas hidup (quality of life) manusia Indonesia.
Fokus riset Rumah Program ini meliputi riset untuk penyebab outcome kesehatan (riset
etiologi), faktor resiko kesehatan yang meliputi faktor risiko perilaku, faktor risiko lingkungan
dan faktor risiko metabolik, riset untuk meningkatkan proses diagnosa dalam praktek klinis
(riset diagnostik), riset untuk memprediksi kemunculan outcome kesehatan tertentu (riset
prognostic), riset untuk menilai efek yang diinginkan dan tidak diinginkan (efek samping)

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 9


RISET RISET RISET RISET
ETIOLOGI DIAGNOSTIK PROGNOSTIK INTERVENSI

aim to improve the aim to predict the aim to assess the


Research into future occurrence
diagnostic intended effects and
the causes of
process in clinical of a certain health unintended effects/
health outcome
practice outcome side effects

Gambar 3. Fokus Riset Rumah Program Desain Penelitian Klinis dan Kedokteran
Regeneratif

Lingkup Riset kegiatan Rumah Program meliputi:

a. Penyakit tidak menular utama dan faktor risikonya: stroke, penyakit jantung
iskemik dan hipertensif, diabetes, kanker, asma, dan kanker, penyakit ginjal kronis.
b. Penyakit menular utama dan faktor risikonya: tuberculosis, diare, hepatitis cirrhosis
dan infeksi saluran pernafasan bawah.
c. Penyakit emerging dan re-emerging dan faktor risikonya.
d. Kesehatan jiwa, indra, kulit dan estetika, serta kesehatan gigi
e. Faktor Resiko Kesehatan

2.3.4 Rumah Program Desain Genome Terkait Penyakit


Perkembangan kemajuan teknologi, menempatkan kedokteran presisi dan genomef
sebagai salah satu harapan untuk dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan. Kedokteran
presisi (precision medicine) merupakan serangkaian intervensi untuk pencegahan dan
pengobatan penyakit dengan mempertimbangkan karakteristik individu pasien, termasuk
variabilitas individu dalam gen, lingkungan dan gaya hidup. Sekuensing lengkap genom
manusia dan kemajuan dalam sekuensing genom telah memfasilitasi pengembangan
precision medicine dan aplikasinya ke seluruh spektrum kedokteran molekuler.

Fokus riset Rumah Program ini mencakup aspek dasar dari struktur DNA, gen dan fungsi gen,
warisan genetik, sekuensing genom dan struktur dan fungsi genom manusia. Ini juga akan
mencakup beberapa masalah etika, sosial, dan hukum yang terkait dengan pendekatan
pengobatan presisi. Kegiatan yang dilakukan dalam riset ini antara lain menentukan pasangan
basa yang membentuk DNA manusia, dan mengidentifikasi, memetakan, dan mengurutkan
semua gen di genom manusia baik dari sudut pandang fisik maupun fungsional.
Sedangan Lingkup Riset meliputi
a. Studi genom prioritas (kardiovaskular)
b. Studi genom terkait sensitivitas terhadap virus atau penyakit infeksi tertentu

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 10


c. Studi genom terkait penyakit degeneratif
d. Studi genom terkait resistensi antiviral, antimikroba (AMR/AMU), dan resistensi
terhadap obat lainnya
e. Studi genom terkait Kesehatan ibu dan anak
f. Studi genom terkait pengaruh lingkungan atau pekerjaan terhadap timbulnya penyakit
tertentu (jantung, stroke, dll)

2.3.5 Rumah Program Purwarupa Bahan Baku Obat Terapi Terarah


Pengembangan bahan baku obat di Indonesia sangat bergantung pada aspek teknologi
dan kemampuan sumber daya manusia. Kemandirian bahan baku obat saat ini masih menjadi
tantangan untuk diimplementasikan di Indonesia, dikarenakan masih sangat sedikit sekali
bahan baku obat terutama hasil sintesa (berasal dari bahan kimia) yang diproduksi di
Indonesia, mengingat kurangnya dukungan dari industri kimia hulu. Peluang yang lebih besar
berada pada pengembangan bahan baku obat berbasis bioteknologi, dengan memanfaatkan
kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia yang merupakan sumber daya yang potensial
di sektor farmasi. Keanekaragaman hayati tanaman, mikroorganisme dan biota laut
berkorelasi langsung dengan keragaman kimia yang memiliki potensi yang sangat besar bagi
pengembangan obat.
Memberikan wadah dalam pencarian dan pengembangan bahan baku obat, baik dari
bahan kimia maupun dari alam. Bergantung pada jenis obat yang dikembangkan dan target
obat yang ditetapkan, proses dapat diawali dengan perolehan pustaka ekstrak maupun
pustaka senyawa yang digunakan dalam beberapa tahapan skrining awal untuk memperoleh
senyawa penuntun. Target besar riset bahan baku obat adalah memproduksi bahan baku
obat konsumsi terbesar di Indonesia, seperti untuk terapi hipertensi, kanker, dan penyakit
infeksi, yang bekerjasama dengan industri.
Prioritas Riset Rumah Program adalah Penemuan Senyawa Obat Untuk Penyakit Menular
dan Kanker dengan fokus pada:
1. Pencarian dan penemuan senyawa obat untuk penyakit menular (TB, Malaria, DBD,
hepatitis, dan penyakit infeksi lainnya).
2. Pencarian dan penemuan senyawa obat untuk penyakit kanker dan penyakit
degenerative lainnya.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 11


Gambar 4. Road map riset pencarian dan penemuan senyawa obat untuk penyakit
menular dan kanker tahun 2023-2024.

2.3.6 Rumah Program Purwarupa Produk Biofarmaseutikal dan Biosimilar


Memberikan wadah dalam pengembangan biofarmaseutikal maupun biosimilar untuk
mengendalikan jenis-jenis penyakit tertentu seperti diabetes (insulin dan analognya), kanker
(antibodi terapeutik), infeksi dan lain-lain.
Rumah Program ini menargetkan prioritas riset pada riset antibodi monoclonal untuk
deteksi penyakit infeksi dan kanker dengan lebih fokus pada:
1. Melakukan riset pengembangan antibodi monoklonal untuk deteksi tuberculosis,
malaria, demam berdarah dengue (DBD), PMK menggunakan platform teknologi
hibridoma, nanobodi, maupun antibody rekombinan.
2. Mendesain prototipe antibodi monoklonal untuk antigen-antigen spesifik
(biomarker) kanker

Gambar 5. Road Map Antibodi monoklonal untuk deteksi penyakit infeksi

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 12


Gambar 6. Road Map Antibodi monoklonal untuk kanker

2.3.7 Rumah Program Purwarupa Vaksin Untuk Pencegahan Dan Terapi Penyakit
Rumah Program ini memberikan wadah pengembangan vaksin untuk pencegahan dan
terapi penyakit, baik terhadap penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
Pengembangan Vaksin Tuberculosis Berbasis mRNA atau teknologi lainnya seperti Virus Like
Particle (VLP) menjadi prioritas riset Rumah Program Purwarupa Vaksin untuk Pencegahan
dan Terapi Penyakit.
Perkembangan multidrug resistant (MDR) TB, efikasi vaksin BCG, satu-satunya vaksin
TB yang digunakan, menjadi tidak konsisten dengan maksimal efikasi 50%-60%. Hal ini
menyebabkan periset harus mencari alternatif solusi selain pencarian obat baru, yaitu dengan
membuat vaksin baru, bukan untuk menggantikan, namun sebagai komplementer dari BCG.

Gambar 7. Skema penelitian vaksin TB

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 13


2.3.8 Rumah Program Purwarupa Stem Cell Untuk Terapi Penyakit
Rumah Program ini menjadi wadah dalam pengembangan stem cell, secretome dan
formulasi untuk pencegahan dan terapi penyakit, baik terhadap penyakit menular maupun
penyakit tidak menular.
Pengembangan sel punca/stem cell, Pengembangan secretome, Kandidat sel punca
mesenkim dan secretome yang diperoleh dalam produksi skala laboratorium standard GLP
(good laboratory practice) maupun produksi skala GMP dapat digunakan dalam rangkaian uji
in-vitro maupun in vivo untuk memperoleh indikasi kualitas, keamanan dan khasiat (quality,
safety and eficacy atau QSE) dari sel punca mesenkim dan secretome yang dikembangkan,
Kandidat sel punca mesenkim dan secretome yang diperoleh akan dilakukan formulasi sesuai
dengan kebutuhan untuk terapi penyakit

Gambar 8 Pengembangan Teknologi Stem Cell

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 14


BAB III TAHAPAN PENGELOLAAN PENELITIAN

Secara umum, tahapan kegiatan penelitian meliputi pengumuman, pengusulan,


penyeleksian (bottom up) atau penunjukan (top down), penetapan, pelaksanaan,
pengawasan, pelaporan, dan penilaian keluaran (output). Jadwal tahapan kegiatan tersebut
ditetapkan oleh Kepala Organisasi Riset Kesehatan dan disebarkan melalui surat edaran
dan/atau melalui media resmi lainnya.

Gambar 9. Diagram Alur Tahapan Pengelolaan Penelitian

1. Tahap Pengumuman
Siklus pengelolaan penelitian diawali dengan Kepala Organisasi Riset Kesehatan
mengumumkan penerimaan proposal penelitian secara daring melalui surat edaran, laman
website BRIN atau media lainnya.

2. Tahap Pengusulan
Pengusulan proposal dilakukan oleh periset dari internal dan eksternal Organisasi Riset
Kesehatan, diketahui oleh Kepala Pusat Riset, kemudian dikirimkan secara daring ke Tim
Manajemen Riset Kesehatan Organisasi Riset Kesehatan sesuai SOP Pengusulan Proposal.

3. Tahap Penilaian Proposal


Penilaian proposal dilakukan oleh tim manajemen riset kesehatan (untuk aspek
administratif) dan tim reviewer (untuk aspek substantif) Organisasi Riset Kesehatan secara
online. Proses penilaian proposal yang mendapat pendanaan mengikuti SOP Penilaian dan
Seleksi Kegiatan Kompetitif (Bottom up).

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 15


4. Tahap Penetapan
Penetapan proposal yang layak untuk didanai diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kepala Organisasi Riset Kesehatan mengumumkan usulan proposal penelitian yang
diterima berdasarkan hasil penilaian administratif dan reviewer;
b. Pengusul menyampaikan presentasi desain riset untuk memastikan kesesuaian prosedur
kerja dan bahan yang diperlukan, sumber daya manusia (SDM), anggaran, jadwal
kegiatan, mitigasi resiko, dan komitmen output;
c. Pengusul memperbaiki proposal dan rencana anggaran biaya penelitian setelah
mendapat saran masukan dari reviewer saat presentasi desain riset di atas. Proposal
yang telah diperbaiki diketahui oleh Kepala Pusat Riset dan disetujui oleh Koordinator
Rumah Program Organisasi Riset Kesehatan, disampaikan ke Tim Manajemen Riset
Organisasi Riset Kesehatan secara daring;
d. Penetapan akhir proposal penelitian yang didanai oleh Kepala Organisasi Riset
Kesehatan dan diinformasikan melalui surat edaran kepada para pengusul dan pihak
terkait.

5. Tahap Pelaksanaan
Koordinator Tim Periset setiap judul penelitian melakukan koordinasi dan bertanggung
jawab atas pelaksanaan penelitian sesuai dengan rencana kerja.

6. Tahap Monitoring
Sasaran monitoring meliputi pelaksanaan penelitian, realisasi anggaran dan kemajuan/
progres realisasi output dengan mengikuti ketentuan:
a. Monitoring atas pelaksanaan penelitian wajib dilakukan oleh Tim Manajemen Riset
Organisasi Riset Kesehatan dalam bentuk kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev)
setiap semester;
b. Setiap koordinator penelitian atau yang mewakili wajib menyampaikan presentasi atas
progres dan kendala yang ditemukan selama kegiatan di laboratorium, realisasi anggaran
dan kemajuan realisasi output;
c. Reviewer monev setiap semester dilaksanakan secara internal oleh Kepala Organisasi
Riset Kesehatan dan Koordinator Rumah Program.

7. Tahap Pelaporan
Koordinator Tim Periset setiap judul penelitian berkewajiban memberikan laporan
kemajuan penelitian, realisasi anggaran, realisasi luaran (output), dan catatan kendala dan
tindak lanjut yang sudah dilakukan, pada setiap semesteran dan membuat laporan akhir
penelitian pada akhir tahun. Semua laporan dibuat dalam bentuk softcopy dan dikirim ke Tim
Manajemen Riset Organisasi Riset Kesehatan.

8. Tahap Penilaian Hasil Penelitian


Tahap penilaian hasil penelitian dilaksanakan sebagai berikut:

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 16


a. Koordinator Tim Periset setiap judul penelitian wajib menyampaikan laporan hasil akhir
pelaksanaan penelitian dan capaian luaran (output) hasil penelitian sesuai yang telah
dijanjikan pada proposal;
b. Penilaian dilakukan oleh Kepala Organisasi Riset Kesehatan dan Koordinator Rumah
Program, untuk menilai kelayakan atas pelaksanaan penelitian berdasarkan laporan akhir
hasil penelitian dan capaian luaran (output) hasil penelitian;
c. Koordinator Rumah Program memberikan rekomendasi kepada Kepala Organisasi Riset
Kesehatan berupa hasil penilaian yang terdiri atas:
1. Persentase tingkat keberhasilan penelitian sesuai dengan proposal penelitian yang
diajukan;
2. Saran dan masukan terkait kesesuaian anggaran penelitian dengan hasil penelitian;
3. Saran dan masukan terkait keberlanjutan penelitian;

Tabel 2. Rancangan jadwal tahapan pengelolaan penelitian.


Bulan Ke-
No Tahap Kegiatan
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Proposal Baru
1 Pengumuman Call for Join
Research Collaboration
2 Pengusulan Proposal
3 Penilaian Administratif dan
Substansi
4 Presentasi Desain Riset
5 Penetapan dan Pengumuman
Proposal Penelitian Yang Didanai
Pendanaan Kegiatan
6 Pengajuan Keperluan Penelitian
7 Pelaksanaan Penelitian
8 Monitoring Internal OR
Kesehatan
9 Pelaporan Akhir Tahun
10 Monev dan Penilaian Hasil
Penelitian

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 17


BAB IV KEBIJAKAN PENELITIAN

4.1 Arah Kebijakan Penelitian


Kebijakan penelitian di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan selaras dengan arah
kebijakan RPJMN dalam bidang kesehatan.
Sifat dan ruang lingkup penelitian yang dilakukan di Organisasi Riset Kesehatan adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian tersebut adalah asli, bukan duplikasi dari penelitian lain, baik oleh periset
sendiri maupun periset lain, kecuali terdapat unsur pengembangan dari penelitian
sebelumnya;
2. Materi penelitian harus bebas dari plagiasi;
3. Lingkup penelitian mencakup bidang ilmu yang menjadi keahlian atau disiplin ilmu
dari periset yang bersangkutan dan mengacu pada rencana kerja Rumah Program
Organisasi Riset Kesehatan;
4. Kompetisi pembiayaan kegiatan penelitian di tingkat internal Organisasi Riset
Kesehatan merupakan ajang pembekalan bagi para periset internal Organisasi Riset
Kesehatan untuk dapat bersaing meraih dana eksternal berupa kerja sama dan hibah
penelitian, baik di tingkat nasional maupun internasional;
5. Luaran kegiatan penelitian yang dihasilkan diorientasikan untuk purwarupa, teknologi
termanfaatkan, paten didaftarkan, HKI dan artikel ilmiah yang diterima (accepted)
atau dipublikasikan (published) di jurnal maupun prosiding internasional bereputasi
terindeks Scopus.

4.2 Pembinaan Periset


Sebagai upaya memberdayakan kemampuan metodologi dan wawasan pengetahuan
para periset di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan, maka sejumlah kegiatan pembinaan
periset telah disusun antara lain:
1. Membentuk kelompok periset (peer group);
2. Mengadakan kegiatan seminar;
3. Menghadirkan pembicara-pembicara kunci untuk memotivasi penelitian dalam setiap
kegiatan seminar;
4. Melakukan kegiatan pelatihan metodologi penelitian;
5. Melakukan strategi meraih hibah dan kerja sama penelitian dari pihak luar BRIN.

4.3 Reviewer Proposal Penelitian


Setiap proposal penelitian yang masuk ke Organisasi Riset Kesehatan akan diproses
oleh Kepala Organisasi Riset Kesehatan dan Tim Manajemen Riset Organisasi Riset
Kesehatan dan dinilai kelayakannya melalui proses review oleh reviewer yang sudah
ditentukan. Aspek kelayakan yang dinilai meliputi seluruh aspek proposal baik aspek
administratif maupun aspek substantif penelitian. Adapun ketentuan reviewer proposal
penelitian di Organisasi Riset Kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Reviewer ditentukan oleh Kepala Organisasi Riset Kesehatan, dengan
mempertimbangkan kompetensi keilmuan yang bersangkutan;

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 18


2. Reviewer yang dipilih oleh Kepala Organisasi Riset Kesehatan terutama yang
memiliki pengalaman mereview penelitian kompetisi di level nasional;
3. Reviewer diutamakan mempunyai gelar akademik S3 atau mempunyai jabatan
fungsional minimal Peneliti Ahli Madya, atau sesuai dengan kepakaran yang
dibutuhkan.

Tugas reviewer adalah sebagai berikut:


1. Menilai kelayakan proposal penelitian (desk evaluation) berdasarkan pada aspek
substansi isi, rencana anggaran biaya, dan rencana output utama dan output
tambahan, misalkan purwarupa, kekayaan intelektual, teknologi termanfaatkan,
publikasi ilmiah internasional (jurnal atau prosiding) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam Pedoman Indikator Kinerja Utama (IKU) BRIN.
2. Mengikuti presentasi dari periset yang proposalnya lolos desk evaluation dan
memberikan saran kepada periset untuk perbaikan kualitas penelitiannya.

4.4 Klirens Etik


Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Pasal 39 mengamanatkan bahwa semua kegiatan riset harus dilakukan sesuai
dengan kode etik bidang ilmu. Untuk menegakkan kode etik tersebut, dibentuk Komisi Etik
yang bertugas menelaah dan menetapkan kelayakan etik.
Klirens Etik Riset adalah suatu instrumen untuk mengukur keberterimaan secara etik
suatu rangkaian proses riset. Persetujuan klirens etik riset dari Komisi Etik harus diperoleh
sebelum riset dimulai. Klirens etik riset merupakan acuan bagi periset dalam menjunjung tinggi
nilai integritas, kejujuran, dan keadilan dalam melakukan riset. Pemahaman atas klirens etik
riset sangat diperlukan agar tidak menemui masalah dalam menjalankan riset dan
mempublikasikan hasil risetnya.
Sebelum mengajukan klirens etik, tim periset perlu mempersiapkan:
1. Formulir klirens etik yang telah dilengkapi;
2. Surat pengantar dari Kepala Pusat Riset yang ditujukan pada Komite Klirens Etik BRIN;
3. Mengirimkan semua dokumen yang dipersyaratkan kepada Komite Klirens Etik BRIN
melalui sistem aplikasi Komite Etik, https://klirensetik.brin.go.id/
Keputusan Komisi Klirens Etik disampaikan secara tertulis dalam waktu 8-18 hari kerja
sejak usulan diterima oleh Sekretariat. Jenis keputusan komisi adalah:
1. Disetujui tanpa catatan;
2. Disetujui dengan catatan. Memerlukan perbaikan minor, pengusul diberikan waktu paling
lama 14 hari kerja untuk memperbaiki;
3. Ditolak. Surat penolakan akan dikirim dalam waktu 3 (tiga) hari.
Sekretariat Komisi Etik BRIN, Direktorat Tata Kelola Perijinan Riset dan Inovasi dan
Otoritas Ilmiah:
 Alamat : Gedung BJ Habibie, Jl. M. Thamrin No 8 Jakarta Pusat
 Website : www.klirensetik.brin.go.id
 E-mail : klirensetik@brin.go.id

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 19


Berikut adalah bagan alir klirens etik riset:

Gambar 10. Bagan alir klirens etik riset

4.5 Ketentuan Umum Pengusul dan Tim Penelitian


Pengusul proposal penelitian di Organisasi Riset Kesehatan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
Pengusul sebagai Principal Investigator (PI) atau Koordinator:
a. Berstatus SDM IPTEK (Peneliti / Perekayasa) BRIN.
b. Berpendidikan terakhir minimal S2 atau jenjang fungsional minimal sebagai Peneliti
Ahli Muda dengan rekam jejak penelitian yang relevan.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 20


c. Tidak sebagai pegawai tugas belajar, post-doctoral di luar negeri, atau cuti di luar
tanggungan negara. Pengecualian, bagi SDM Iptek yang sedang menjalankan studi
Degree by Research BRIN S2/S3 dapat mengusulkan proposal dan akan lebih
diutamakan.
d. Memiliki rekam jejak riset yang sesuai dengan bidang riset yang diajukan dalam
proposal.
e. Lembar pengesahan harus lengkap dengan tanda tangan basah / tanda tangan
elektronik Ketua Tim Periset dan Persetujuan Kepala Pusat Riset.
Tim Penelitian:
a. Maksimal beranggotakan 15 orang;
b. Proposal yang melibatkan anggota periset dalam status sedang/akan melaksanakan
Degree By Research (DBR) S2/S3 akan lebih diutamakan;
c. Pengusul dari OR Kesehatan, wajib melibatkan maksimal 7 periset diluar PR
pengusul (PR dan OR yang lain, Perguruan Tinggi, Lembaga Swasta, Kementerian,
Pemda, dll)
d. Jika pengusul dari luar OR Kesehatan, diwajibkan melibatkan minimal 2 orang periset
dari unit kerja OR Kesehatan.
e. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (DRH) Koordinator dan Anggotanya.
SDM IPTEK dapat mengusulkan maksimal 3 (tiga) proposal pada Rumah Program
Organisasi Riset Kesehatan (1 posisi sebagai PI dan 2 posisi sebagai anggota tim, atau
sebagai anggota tim di ketiga proposal). Format untuk tim periset dapat dilihat pada subbab
5.10 Format Personalia Tim Penelitian.

4.6 Anggaran Penelitian


Selain anggaran dari DIPA Organisasi Riset Kesehatan, periset diharapkan mendapat
dana eksternal dari pihak diluar Organisasi Riset Kesehatan melalui mekanisme penelitian
kerja sama (PNBP) dan hibah. Anggaran penelitian yang disediakan melalui skema DIPA
Organisasi Riset Kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Anggaran pelaksanaan penelitian hanya disediakan untuk usulan penelitian yang
telah disetujui dan ditetapkan oleh Kepala Organisasi Riset Kesehatan;
2. Pertimbangan besarnya anggaran penelitian didasarkan pada kebutuhan riil dan
target luaran dalam pelaksanaan penelitian tersebut;
3. Kegiatan dengan luaran berupa purwarupa dan desain sebagai luaran utama dari
Rumah Program Organisasi Riset Kesehatan akan mendapat prioritas pendanaan
4. Anggaran penelitian yang diperoleh melalui mekanisme penelitian kerja sama
dengan pihak eksternal akan mendapat prioritas yang tinggi untuk didanai oleh
Kepala Organisasi Riset Kesehatan.
Kebutuhan anggaran yang dapat diajukan kepada Organisasi Riset Kesehatan BRIN
fokus pada kebutuhan sebagai berikut :
a. Bahan Penelitian
Proposal dapat mencantumkan kebutuhan bahan laboratorium (bahan kimia, bahan
aus, bahan studi in vivo / in vitro) dan lapangan, sedangkan alat tulis kantor (ATK) tidak
diperkenankan.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 21


b. Analisis
Proposal disarankan untuk memaksimalkan layanan yang tersedia di BRIN. Biaya
analisis kepada pihak eksternal diperbolehkan selama layanan tersebut tidak tersedia
di BRIN.
c. Perjalanan Sampling Lapangan
Proposal yang telah diterima dan membutuhkan kegiatan perjalanan lapangan, harap
mencantumkan kebutuhannya sebagai bahan review substansi (dilakukan hanya
untuk perjalanan dinas dalam rangka rangkaian kegiatan lapangan/riset, bukan
perjalanan untuk rapat, seminar dan kunjungan).
d. Honor output kegiatan untuk Pembantu Lapangan, Pengolah Data hanya dapat
diberikan untuk non ASN BRIN (mencantumkan tingkat urgenitas dan justifikasi
kebutuhan, serta harus berdasarkan persetujuan dari Koordinator Rumah Program).

Kebutuhan anggaran lainnya yang dapat diajukan namun memerlukan persetujuan lebih
lanjut diantaranya adalah:
 Modal/Alat
Proposal yang telah diterima dan membutuhkan Pengadaan Belanja Modal/Alat, harap
mencantumkan kebutuhannya sebagai bahan review substansi. Untuk alat bernilai
dibawah 150 jt (di bawah koordinasi dan persetujuan Kepala Pusat Riset di lingkungan
OR Kesehatan) atau direkomendasikan mengikuti proses pengajuan di Deputi
Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN.
 Honorarium Narasumber dan Perjalanan Dinas Paket Meeting (dalam/luar kota)
Kebutuhan honorarium narasumber dan perjalanan dinas paket meeting hanya
diperbolehkan untuk kegiatan manajemen rumah program dan/atau urgensi lainnya.
 Biaya Belanja Sewa
Belanja sewa diperkenankan berdasarkan urgensi dan justifikasi penelitian. Untuk
sewa kendaraan diperkenankan jika tidak tersedia kendaraan dinas dilokasi riset.

Adapun komponen biaya yang tidak bisa diajukan adalah:

 Biaya keikutsertaan konferensi nasional maupun internasional dan biaya


peningkatan kapasitas SDM (biaya ini diajukan kepada Deputi SDM Iptek)

Penetapan satuan biaya pada penyusunan rencana anggaran biaya (lihat format pada
sub bab 6.13) harus memenuhi syarat dan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Kepala
BRIN Nomor 2/I/HK/2023 tentang Standar Biaya Pelaksanaan Anggaran dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2023 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran
2024.

4.7 Pengadaaan Barang/Jasa Penelitian


Organisasi Riset Kesehatan perlu melaksanakan pengadaan barang/jasa secara cepat,
fleksibel, efektif dan efisien untuk mendukung kegiatan operasional penelitian dengan tetap
memperhatikan aturan pengadaan barang/jasa yang berlaku, yaitu Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 22


Indonesia Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 63).
Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa harus mematuhi
etika sebagai berikut:
a. bekerja secara profesional dan berintegritas, mandiri dan menjaga informasi yang
bersifat rahasia;
b. mencegah terjadinya pertentangan kepentingan (conflict of interest) baik langsung
maupun tidak langsung;
c. mencegah terjadinya kebocoran dan/atau kerugian keuangan;
d. tidak melakukan praktik kolusi yaitu membuat skema/pengaturan beberapa Penyedia
Barang/Jasa yang bertujuan mengatur harga penawaran yang tidak kompetitif atau
tidak mencerminkan harga pasar;
e. tidak menerima imbalan, hadiah atau bentuk lainnya terkait dengan proses Pengadaan
Barang/Jasa; dan
f. tidak saling mempengaruhi, baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa yang mengakibatkan persaingan tidak sehat, penurunan
kualitas proses dan hasil Pengadaan Barang/Jasa.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyusun dan menetapkan Harga Perkiraan Sendiri
(HPS) yang akan digunakan untuk menilai kewajaran harga penawaran dari calon penyedia.
PPK menyusun HPS berdasarkan pagu anggaran yang dialokasikan atau Rencana Anggaran
Biaya (RAB) yang telah disusun pada proposal riset yang telah disetujui. Oleh karena itu, RAB
yang disusun tim periset perlu memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
komponen keuntungan penyedia, dan jika ada biaya tidak langsung (overhead cost)
seperti pajak barang impor, biaya pengiriman barang, biaya instalasi untuk pembelian
alat. PPK dapat didampingi oleh tim atau tenaga ahli yang bertugas memberikan masukan
dalam penyusunan HPS (sesuai dengan peraturan yang berlaku).

4.8 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Penelitian


Kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) proses penelitian di Organisasi Riset
Kesehatan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Kegiatan monev penelitian di Organisasi Riset Kesehatan dilaksanakan oleh Kepala
Organisasi Riset Kesehatan, Penanggung Jawab Rumah Program, dan Pelaksana
Fungsi Pemantauan dan Evaluasi Organisasi Riset Kesehatan
2. Kegiatan monev dilakukan setiap semester yaitu pada akhir Juli dan awal Desember;

4.9 Hasil Penelitian


Hasil penelitian diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Hasil penelitian
merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis sesuai keilmuan dan budaya akademik. Hasil penelitian yang
tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak membahayakan kepentingan umum
atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan pada jurnal

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 23


atau prosiding ilmiah internasional, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan
untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.

4.10 Pola Kerja Sama Dengan Pihak Luar (Nasional dan Internasional)
Sistem kerja sama penelitian dalam rangka mengembangkan dan membina jejaring
penelitian diatur sedemikian rupa melalui bentuk kesepahaman Bersama/Perjanjian
Kerjasama (PKS) diketahui dan disetujui oleh BHKS (Biro Hukum dan Kerjasama) BRIN yang
dibuat bersama antara pihak Organisasi Riset Kesehatan dengan pihak mitra kerja sama.
Setelah PKS tersebut disepakati dan ditandatangani bersama selanjutnya disusun kontrak
kerja sama yang saling mengikat dan menguntungkan untuk dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan bersama.
Sifat kerjasamanya bersifat khusus dan berkarakter sesuai dengan bentuk kegiatannya,
yang diatur kemudian dalam bentuk kontrak kerja sama setelah PKS disepakati bersama
terkait manajemen, keorganisasian tim pelakasana, pembagian tugas, kewajiban, dan hak,
sharing pembiayaan, dan pelaporan. Tujuan dan sasarannya adalah meningkatkan daya
saing dan mutu kegiatan penelitian serta tata kelola yang lebih baik.
Persetujuan tentang topik/objek yang diusulkan untuk dikerjakan bersama beserta
tanda tangan pimpinan masing-masing para pihak disertakan dalam usulan, dan menjadi
salah satu persyaratan administrasi agar usulan yang diajukan dapat diproses lebih lanjut
sesuai karakter kegiatan yang akan dilakukan bersama.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 24


BAB V SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian ditulis menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan
jarak baris 1,5 spasi kecuali ringkasan 1 (satu) spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti
sistematika sebagai berikut:

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian
1.4 Manfaat dan Penerima Manfaat Penelitian
1.5 Luaran (Output) Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kemajuan penelitian yang sudah dilakukan peneliti lainnya
2.2 Kemajuan penelitian yang sudah dilakukan peneliti sendiri
2.3 Roadmap penelitian dan kesesuaian dengan tema unggulan RPJMN 2020 – 2024
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 …………………
3.2 ………………… (disesuaikan dengan tahapan riset)
3.3 …………………
3.4 Analisis Risiko (kemungkinan penelitian yang akan dikerjakan berhasil atau tidak
dengan mempertimbangkan dukungan sumber daya manusia, sarana-prasarana dan
fasilitas yang menunjang penelitian)
BAB IV. PERSONALIA, BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Personalia Tim Penelitian
4.2 Anggaran Penelitian
4.3 Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Personalia Penelitian
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran (rincian anggaran penelitian secara detail)
Lampiran 3. PKS atau surat pernyataan kesediaan menjadi mitra.
Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota serta asisten riset (harus ditandatangani yang
bersangkutan).

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 25


5.1 Judul Penelitian
Judul penelitian merupakan ekspresi atas topik/subyek penelitian yang akan diteliti. Hal-
hal yang perlu diperhatikan tentang pemilihan judul penelitian adalah sebaiknya dibuat
singkat, tetapi mencerminkan secara tepat tentang masalah penelitian yang akan diteliti,
menggunakan kalimat berita dan bukan kalimat tanya, dan diusahakan tidak dapat ditafsirkan
bermacam-macam (lugas).

5.2 Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah umumnya mengemukakan tentang berbagai fenomena yang
terkait langsung maupun tidak langsung dengan judul penelitian. Dengan demikian antara
judul dan latar belakang saling berkaitan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Penelitian pada umumnya didasari adanya suatu masalah yang harus diungkapkan secara
tegas didalam latar belakang masalah. Masalah dapat diidentifikasi dari adanya celah
antara fakta dan kondisi yang diharapkan (atau kondisi ideal). Pemilihan suatu masalah
sebaiknya dipertimbangkan menurut kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Apakah masalah tersebut berguna untuk dipecahkan?
b. Apakah masalah tersebut menarik untuk dipecahkan?
c. Apakah pemecahan masalah tersebut akan memberikan suatu hasil baru dan
signifikan?
d. Apakah masalah itu mampu untuk dipecahkan?
e. Apakah tersedia data yang cukup untuk memecahkan masalah tersebut?
2. Keaslian suatu penelitian harus ditunjukkan juga di dalam latar belakang masalah dengan
cara mengungkapkan perbedaan atau penyempurnaan yang dilakukan terhadap penelitian
sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya (state of the art).

5.3 Perumusan Masalah


Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian pada hakekatnya adalah butir-butir
yang lebih jelas dan sistematis atas permasalahan yang diungkapkan di dalam latar belakang
masalah. Dengan demikian antara judul, latar belakang, dan rumusan masalah/pertanyaan
penelitian saling berkait erat. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada rumusan masalah/
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Rumusan masalah/pertanyaan penelitian diperlukan untuk mempertajam masalah-
masalah yang akan dianalisis;
2. Rumusan masalah/pertanyaan penelitian seyogyanya berupa kalimat pertanyaan atau
pernyataan;
3. Keuntungan rumusan masalah/pertanyaan penelitian dalam kalimat pertanyaan adalah
untuk memudahkan dalam memusatkan perhatian pada jawaban yang akan dicari.

5.4 Tujuan dan Sasaran Penelitian


Tujuan penelitian pada hakekatnya adalah suatu informasi yang ingin diperoleh untuk
menjawab rumusan masalah. Dengan demikian antara judul, latar belakang masalah, dan
tujuan penelitian berkait erat. Oleh karena itu beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan:
1. Tujuan penelitian memuat target atau sesuatu yang ingin dicapai di dalam penelitian;
2. Tujuan penelitian sesuai dengan sesuatu yang terkandung di dalam rumusan masalah;

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 26


3. Tujuan penelitian umumnya bermaksud untuk menjajaki, menyelesaikan, menerangkan,
membuktikan suatu gejala atau dugaan, menerapkan suatu konsep dan membuat suatu
purwarupa (prototype).

5.5 Manfaat Penelitian dan Penerima Manfaat


Manfaat penelitian adalah hasil yang akan diperoleh setelah penelitian dilakukan.
Manfaat penelitian umumnya berkaitan dengan pengembangan iptek, pemecahan masalah-
masalah dalam pembangunan dan pengembangan kelembagaan, yang secara umum
berkaitan erat dengan tujuan penelitian, dan memuat daya guna yang akan diperoleh setelah
tujuan penelitian dapat dicapai.

5.6 Luaran (Output) Penelitian


Luaran penelitian adalah produk akhir dari setiap penelitian yang dikerjakan yakni
berupa purwarupa, kekayaan intelektual (KI), teknologi termanfaatkan, dan
publikasi/diseminasi dalam media bereputasi internasional. Rencana luaran (output)
penelitian sesuai periode waktu penelitian dapat disampaikan dalam format sebagai berikut:

Tabel 3. Rencana keluaran (output) penelitian

Jenis Luaran Penelitian Volume Target


Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
Purwarupa
(Level TKT)
Desain
Kekayaan Paten (Granted)
Intelektual (KI)
Paten
(Reguler/Terdaftar)
Hak Cipta
Desain Industri
KI Lainnya
Publikasi Ilmiah Jurnal
Internasional (Accepted/Published)
Prosiding
(Accepted/Published)
Buku/Bagian dari Buku
Teknologi Termanfaatkan

5.7 Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka berasal dari hasil-hasil penelitian sebelumnya yang terkait dengan
topik penelitian maupun tinjauan yang bersifat teoritis. Tinjauan Pustaka secara sistematis
berisi kemajuan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sendiri dan kemajuan penelitian
yang sudah dilakukan peneliti lainnya (state of the art) sehingga tampak jelas posisi penelitian

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 27


yang diusulkan ini berada dimana. Diharapkan penelitian yang diusulkan berada di posisi
depan (leading) dan bukan mengulang-ulang yang sudah dikerjakan (replikasi). Di akhir Bab
ini juga diuraikan peta jalan (road map) penelitian terkait yang sudah dilakukan dan yang akan
dilakukan sesuai dengan periode penelitian yang direncanakan. Berangkat dari tinjauan
pustaka ini dapat diketahui kebaruan (novelty) dari penelitian yang akan dikaji yang dapat
diuraikan dibagian akhir dari Bab Tinjauan Pustaka.

Tabel 4. Format roadmap penelitian


Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
Topik Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
Rencana Luaran
Kegiatan:
a. Purwarupa (Level
TKT)
b. Desain
c. Publikasi
(Accepted/Published)
d. Paten
Catatan: Level TKT dapat dilihat pada Lampiran 2

5.8 Metode Penelitian


Metode penelitian adalah suatu urutan atau tata cara pelaksanaan penelitian dalam
rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Metode penelitian akan
memuat segala sesuatu bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan dan pada umumnya
meliputi:
1. Tempat atau lokasi penelitian;
2. Bahan-bahan dan alat-alat yang dipakai dalam penelitian (kalau ada);
3. Populasi, sampel dan metode penentuan sampel;
4. Cara membuat dan jumlah benda uji/instrumen;
5. Jalannya/alur pikir penelitian secara rinci;
6. Cara memperoleh dan mengolah data;
7. Cara analisis, termasuk rumus-rumus yang digunakan;
8. Analisis Risiko (kemungkinan penelitian yang akan dikerjakan berhasil atau tidak dengan
mempertimbangkan dukungan sarana-prasarana dan fasilitas yang menunjang
penelitian)

5.9 Personalia Tim Periset


Rekapitulasi personalia tim periset memuat nama periset baik sebagai koordinator
maupun anggota penelitian, tempat kerja periset, serta kontribusi atau tugas periset pada
kesuksesan pencapaian output kegiatan. Format untuk tim periset dapat dilihat pada bab
kaidah penulisan proposal dan laporan penelitian, subbab 5.10 Format Personalia Tim
Periset.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 28


5.10 Anggaran Riset
Rekapitulasi biaya riset meliputi: biaya bahan habis pakai, biaya perjalanan dinas dalam
negeri, dan biaya-biaya yang lain yang diperlukan guna pencapaian output penelitian. Format
rancangan anggaran biaya penelitian dapat dilihat pada bab kaidah penulisan proposal dan
laporan penelitian, subbab 6.13 Format Anggaran Biaya Penelitian.
Biaya perjalanan dinas dalam negeri adalah biaya yang diperuntukan melaksanakan
perjalanan melewati batas kota dan/atau dalam kota dari tempat kedudukan ke tempat yang
dituju, melaksanakan tugas untuk kepentingan pencapaian output kegiatan, dan kembali ke
tempat kedudukan di dalam wilayah Republik Indonesia. Komponen biaya perjalanan dinas
diantaranya:
a. Uang harian: terdiri atas uang makan, transport lokal, uang saku dan dibayarkan secara
lumpsum sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala BRIN Nomor 258/I/HK/2023
tentang Standar Biaya Pelaksanaan Anggaran BRIN Tahun Anggaran 2023 dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2023 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2024;
b. Biaya transpor: dibayarkan sesuai dengan biaya riil;
c. Biaya penginapan: dibayarkan sesuai dengan biaya riil dan berpedoman pada peraturan
di atas;
d. Sewa kendaraan dalam kota: dibayarkan sesuai dengan biaya riil dan berpedoman pada
PMK SBM, yaitu bagi pelaksana kegiatan yang membutuhkan mobilitas tinggi, berskala
besar, dan tidak tersedia kendaraan dinas serta dilakukan secara selektif dan efisien.
Revisi anggaran adalah perubahan rincian anggaran yang sebelumnya telah ditetapkan
dan disahkan. Revisi anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi volume keluaran
yang telah disetujui.

5.11 Jadwal Riset


Susunan jadwal kegiatan riset yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan
penyusunan laporan penelitian dalam bentuk tabel atau bar chart sebagai gambaran rincian
kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Format jadwal riset dapat dilihat pada
bab kaidah penulisan proposal dan laporan penelitian, subbab 5.14 Format Jadwal Riset.

5.12 Daftar Pustaka


Ketentuan untuk penulisan daftar pustaka:
1. Daftar Pustaka dapat berasal dari buku, jurnal dan sumber-sumber lain yang relevan dan
yang telah dipublikasikan secara umum.
2. Tata cara menulis daftar pustaka dapat dilihat pada bab kaidah penulisan proposal dan
laporan penelitian.
3. Lebih diutamakan pustaka berasal dari jurnal dan hasil-hasil penelitian yang terbaru.
4. Daftar pustaka ditulis secara berurutan sesuai abjad dan diawali dengan nama belakang
penulis.
5. Menggunakan aplikasi endnote atau reference manager akan lebih baik.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 29


5.13 Lampiran
Dokumen yang perlu dilampirkan pada proposal, diantaranya adalah:
 Biodata Personalia Penelitian
 Rincian Anggaran Biaya
 PKS atau surat pernyataan kesediaan menjadi mitra.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 30


BAB VI KAIDAH PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN

6.1 Ketentuan Penulisan Proposal dan Laporan


Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam penulisan proposal dan laporan
hasil penelitian sebagai berikut:
1. Naskah diketik di atas kertas ukuran A4, dalam satu muka (tidak bolak-balik);
2. Penulisan menggunakan huruf font Arial ukuran 11 untuk seluruh naskah;
3. Tulisan disusun dalam jarak 1,5 (satu setengah) spasi;
4. Marjin kiri dan atas adalah 4 cm, marjin kanan dan bawah adalah 3 cm dari pinggir
kertas;
5. Penulisan naskah dibuat rata kiri dan kanan (justify);

6.2 Penggunaan Bahasa


Penulisan usulan proposal dan laporan hasil penelitian harus mengikuti standar
penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Penulisan proposal dan laporan hasil penelitian menggunakan bahasa Indonesia
baku, sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) versi V
tahun 2022;
2. Penyajian materi diuraikan dengan kalimat sempurna;
3. Penggunaan kata atau istilah yang berasal dari bahasa asing yang sudah ada
padanannya dalam bahasa Indonesia sebaiknya digunakan, jika belum ada maka
kata tersebut dicetak miring.

6.3 Penulisan Acuan


Penulisan acuan sebaiknya menggunakan sistem (nama penulis, tahun) yang mengacu
pada karya di daftar pustaka. Dalam teks, karya yang diacu menggunakan ketentuan berikut:
1. Kutipan dalam bentuk saduran untuk satu sampai dua penulis ditulis nama akhir
penulis dan tahun. Contoh: Ni Luh Putu Indi Dharmayanti dituliskan (Dharmayanti,
2022), Harimat Hendarwan dan Harimurti Nuradji dituliskan (Hendarwan dan
Nuradji, 2021) dan nomor halaman tidak perlu ditulis dalam penulisan acuan;
2. Untuk lebih dari dua penulis, maka penulisan ditambah dengan dkk. Contoh Yuli
Widiyastuti, Masteria Yunovilsa Putra, Elisabeth Farah Novita Coutrier, dituliskan
(Widiyastuti, dkk, 2021);
3. Untuk kutipan lebih dari dua sumber yang diacu secara bersamaan. Contoh
Sunarno dan Wahyu Pudji Nugraheni dituliskan (Sunarno, 2020; Nugraheni,
2021), dua tulisan atau lebih oleh satu penulis (Sunarno, 2020; Sunarno, 2021);
4. Apabila daftar acuan lebih dari satu tulisan oleh pengarang yang sama dalam
tahun penerbitan yang sama, gunakan akhiran a, b, dan seterusnya setelah tahun
acuan; Contoh: (Dharmayanti, 2021a; Dharmayanti, 2021b);

6.4 Penulisan Bab, Sub Bab, Sub-sub Bab


Penulisan bab, sub bab, sub-sub bab ditentukan sebagai berikut:

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 31


1. Judul yang dicantumkan pada halaman sampul depan dan halaman judul proposal dan
atau laporan penelitian semuanya ditulis dengan huruf kapital, begitu juga judul pada setiap
bab. Judul proposal dan laporan penelitian ditulis simetris dengan huruf font Arial ukuran
14;
2. Penulisan nomor bab harus menggunakan angka Romawi (I, II, III, dst), sedangkan setiap
subbab ditulis dengan angka arab 1.1, 1.2, 1.3, dst. Penulisan sub-subbab menggunakan
angka Arab 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, dst, dan jika ada pemecahan maka digunakan angka Arab
(1, 2, 3, dan seterusnya); Jika ada pemecahan lagi, penulisan dapat menggunakan huruf
kecil (a, b, c, dan seterusnya). Penulisan sub-sub bab maksimum adalah 4 level; Contoh
1.1.1.1, 1.1.1.2, dan seterusnya.
3. Nomor dan judul bab ditulis secara simetris/rata tengah, sedangkan sub bab dan sub-sub
bab dimulai dari batas tepi atau margin kiri ruang pengetikan dengan ditebalkan.
4. Judul yang dicantumkan pada halaman sampul depan dan halaman judul proposal dan
atau laporan penelitian semuanya ditulis dengan huruf kapital, begitu juga judul pada setiap
bab.

6.5 Penomoran Gambar dan Tabel


Penomoran gambar dan tabel mengikuti nomor bab yang bersangkutan. Misalnya
Gambar 1.1, Gambar 1.2 terdapat di Bab I. Sedangkan Tabel 2.1, Gambar 2.2 terdapat di Bab
II, dan selanjutnya. Penulisan judul tabel dan gambar ditulis simetris.

6.6 Penomoran Halaman


Penomoran halaman proposal dan laporan penelitian ditulis dengan cara sebagai
berikut:
1. Penomoran halaman untuk proposal dan laporan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Bagian awal menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, dst);
b. Bagian isi dan daftar pustaka menggunakan angka arab (1,2,3, dst).
2. Letak nomor halaman proposal penelitian dan laporan penelitian diatur sebagai berikut:
a. Nomor halaman diletakkan di bawah tengah;
b. Lampiran diberi tanda dengan dituliskan lampiran 1, lampiran 2, dan seterusnya, yang
penulisannya dilakukan di kiri atas, untuk nomor halaman lampiran diletakkan di bawah
tengah.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 32


6.7 Cover Depan Untuk Ajuan Proposal Penelitian

PROPOSAL PENELITIAN
RUMAH PROGRAM ………………………………….
ORGANISASI RISET KESEHATAN
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN)
TAHUN ANGGARAN ……….

JUDUL PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Nama Koordinator
(Dituliskan lengkap dengan gelar akademiknya)

Pusat Riset …………….


Organisasi Riset ………………………….
Tahun …………..

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 33


6.8 Halaman Pengesahan Untuk Ajuan Proposal Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL


RUMAH PROGRAM ……………………………………………
ORGANISASI RISET KESEHATAN
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN)
TAHUN ANGGARAN ………

JUDUL PENELITIAN:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

1. Koordinator Tim Penelitian


Nama Lengkap (dengan gelar) : …………………………………………………..
NIP : …………………………………………………..
Jabatan Fungsional : …………………………………………………..
Golongan/Pangkat : …………………………………………………..
Telepon/HP : …………………………………………………..
E-mail : …………………………………………………..
Nama Pusat Riset : …………………………………………………..
Nama Organisasi Riset : …………………………………………………..
Alamat Pusat Riset : …………………………………………………..
2. Anggota Tim Penelitian : …… orang
1. …………………………………………………..
2. …………………………………………………..
3. …………………………………………………..
4. …………………………………………………..
5. …………………………………………………..
6. …………………………………………………..
7. …………………………………………………..
8. …………………………………………………..
9. ………………………………………………..
10. ………………………………………………..
11. ………………………………………………..
12. ………………………………………………..
13. ………………………………………………..
14. ………………………………………………..
3. Kegiatan Penelitian
Lokasi Penelitian : …………………………………………………..
Lama Penelitian : …………………………………………………..
Anggaran Penelitian : Rp. ……………………………………………..

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 34


Anggaran Penelitian Tahun : Tahun Anggaran
sebelumnya (jika multi years)

4. Mitra Kerja Sama


Nama Instansi Mitra : …………………………………………………….
Alamat Instansi Mitra : …………………………………………………….
Anggaran (in cash/in kind) : …………………………………………………….

……….., ……………. 20…


Mengetahui/Menyetujui,
Kepala Pusat Riset …………… Koordinator Tim Penelitian
Organisasi Riset ………………….

Nama dan Gelar Nama dan Gelar


NIP. ………………………………….. NIP. ……………………………………

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 35


6.9 Cover Depan Untuk Laporan Hasil Penelitian
LAPORAN HASIL PENELITIAN
RUMAH PROGRAM ………………………………
ORGANISASI RISET KESEHATAN
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN)
TAHUN ANGGARAN 20xx

JUDUL PENELITIAN

Disusun Oleh:
Nama Koordinator
(Dituliskan lengkap dengan gelar akademiknya)

Pusat Riset ………………….


Organisasi Riset …………………………
Tahun ……..

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 36


6.10 Halaman Pengesahan Untuk Proposal Yang Lolos Seleksi dan Didanai, serta untuk
Laporan Hasil Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL/LAPORAN HASIL PENELITIAN


RUMAH PROGRAM ……………………………………………
ORGANISASI RISET KESEHATAN
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN)
TAHUN ANGGARAN 2023

JUDUL PENELITIAN:
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….

1. Koordinator Tim Penelitian


Nama Lengkap (dengan gelar) : …………………………………………………..
NIP : …………………………………………………..
Jabatan Fungsional : …………………………………………………..
Golongan/Pangkat : …………………………………………………..
Telepon/HP : …………………………………………………..
E-mail : …………………………………………………..
Nama Pusat Riset : …………………………………………………..
Nama Organisasi Riset : …………………………………………………..
Alamat Pusat Riset : …………………………………………………..
2. Anggota Tim Penelitian : …… orang
1. …………………………………………………..
2. …………………………………………………..
3. …………………………………………………..
4. …………………………………………………..
5. …………………………………………………..
6. …………………………………………………..
7. …………………………………………………..
8. …………………………………………………..
9. …………………………………………………..
3. Kegiatan Penelitian
Lokasi Penelitian : …………………………………………………..
Lama Penelitian : …………………………………………………..
Anggaran Penelitian : Rp. ……………………………………………..
Anggaran Penelitian Tahun : Tahun Anggaran
sebelumnya (jika multi years)

4. Mitra Kerja Sama


Nama Instansi Mitra : …………………………………………………….

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 37


Alamat Instansi Mitra : …………………………………………………….
Anggaran (in cash/in kind) : …………………………………………………….

……………, ……………. 20…


Mengetahui,
Kepala Pusat Riset …………… Koordinator Tim Penelitian
Organisasi Riset ………………….

Nama dan Gelar Nama dan Gelar


NIP. ………………………………….. NIP. ……………………………………

Menyetujui,
Koordinator Rumah Program
………………………………..
Organisasi Riset Kesehatan - BRIN

Nama dan Gelar


NIP. ……………………….

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 38


6.11 Sistematika Laporan Hasil Penelitian
Laporan penelitian ditulis menggunakan font Arial ukuran 11 dengan jarak baris 1,5
spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika sebagai
berikut:
HALAMAN DEPAN (COVER)
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Luaran Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ……………
2.1.1 ……………
2.1.2 ……………
2.2 ……………
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 ……………
3.2 ……………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian (sesuai rumusan masalah dan metode penelitian)
4.1.1 ……………
4.1.2 ……………
4.2 Pembahasan (ulasan hasil penelitian yang diperkuat dengan pustaka)
4.2.1 ……………
4.2.2 ……………
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan (menjawab rumusan masalah dan memenuhi tujuan penelitian)
5.2 Rekomendasi (untuk penelitian ini, penelitian sejenis, dan penelitian lanjutan)
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1. …………………..
Lampiran 2. ………………….

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 39


6.12 Personalia Tim Periset
Proposal penelitian mencantumkan secara lengkap ketua dan anggota tim yang terlibat
dalam kegiatan penelitian dengan maksimal beranggotakan 15 orang dan menggunakan
format seperti diperlihatkan pada tabel 5 berikut:
Tabel 5. Personalia Tim Periset
Judul Penelitian:
…………………………………………………………………..
No Nama dan NIP/NIDN/NUP Pusat Riset/ Kontribusi/Tugas SDM Dalam
Organisasi Riset Tim Penelitian
1 Nama Lengkap Ketua Tim
NIP/NIDN/NUP
2 Nama Lengkap Anggota
NIP/NIDN/NUP
3 Nama Lengkap Anggota
NIP/NIDN/NUP
4 …. dst.
….
….
….
15 ….

6.13 Rencana Anggaran Biaya Penelitian


Proposal penelitian mencantumkan rencana anggaran biaya (RAB) kegiatan penelitian
selama setahun secara detail dengan menyertakan keterangan atau justifikasi keperluan
anggaran. Justifikasi anggaran ini akan membantu proses penelaahan dari reviewer. Rab
dibuat sesuai dengan format pada tabel 5 di bawah ini. Satuan biaya memenuhi syarat dan
ketentuan yang diatur dalam Keputusan Kepala BRIN Nomor 2/I/HK/2023 tentang Standar
Biaya Pelaksanaan Anggaran BRIN dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2023
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2024.

Tabel 6. Rencana Anggaran Biaya Bahan Persediaan Penelitian tahun 2024


No. Kode Nama Bahan Spesifikasi/ Volume Harga Jumlah Pajak/estimasi Total Keterangan/
Akun Merk/Type Satuan Satuan (Rp) kenaikan Harga link data
(Rp) harga/lain-lain (Rp)* dukung

1. 521811 Belanja Barang


Persediaan Barang
Konsumsi (521811)
Bahan Kimia
Bahan Studi in
vivo, in vitro
Bahan Aus
Bahan Lapangan

Total Harga Keseluruhan (Rp) * …

*) Harga sudah termasuk pajak dan ketentuan lain sesuai peraturan yang berlaku

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 40


Tabel 7. Rencana Anggaran Biaya Pendukung Kegiatan Riset tahun 2024
Kode Uraian Detil Rincian Perhitungan Harga Jumlah Volume Harga (Rp)
Harga Satuan Satuan Kebutuhan
(Rp)*
521219 Belanja Barang Non
Operasional Lainnya
- Biaya Analisis ….
-
524111 Belanja Perjalanan
Dinas Biasa
-
-
521213 Belanja Honor Output
Kegiatan
- Honor Pembantu
Lapangan

522141 Belanja Sewa


- Sewa Kendaraan
Total Harga (Rp) ……………
*) sesuai SBM 2024

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 41


6.14 Format Ajuan Revisi Anggaran
Kepada Yth.
Koordinator Rumah Program …......................................... OR KESEHATAN BRIN
C.q. Pejabat Pembuat Komitmen
di Cibinong

Dengan ini kami mengajukan usulan revisi anggaran dengan rincian sebagai berikut:

KODE OUTPUT :
KODE KSK/KOMPONEN/SUB KOMPONEN :
NAMA KOMPONEN :
NAMA SUB KOMPONEN :

SEMULA MENJADI
HARGA HARGA
KODE NAMA AKUN / DETAIL VOLUME SATUAN JUMLAH KODE NAMA AKUN / DETAIL VOLUME SATUAN JUMLAH
SATUAN SATUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

TOTAL TOTAL

JUSTIFIKASI PERUBAHAN

CATATAN KOORDINATOR RUMAH PROGRAM:

CATATAN PPK:

Cibinong,......................................
Koordinator RP …......, Pengusul,

................................... .............................
NIP. NIP.

Pejabat Pembuat Komitmen,

............................................
NIP.

6.15 Format Jadwal Riset


Bulan Ke-
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tahap Persiapan:
…………………..
…………………..
Tahap Pelaksanaan:
………………….
………………….
Tahap Pelaporan:
…………………...
……………………

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 42


6.16 Format Biodata Periset
BIODATA PERISET
a. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : …………………………………….
2. NIP/NUP/NIDN : …………………………………….
3. Jabatan Fungsional : …………………………………….
4. Pangkat/Golongan : ……………………………………
5. Nomor Telepon/HP : …………………………………….
6. E-mail : …………………………………….
7. Pusat Riset : …………………………………….
8. Organisasi Riset : ……………………………………
9. Scopus Author ID : …………………………………….
10. ORC ID : …………………………………….

b. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Dana Jumlah
1
2
3
dst

Catatan: Sumber Dana dapat berasal dari DIPA, Hibah Luar Negeri, Hibah Dalam Negeri,
Insentif Riset, Kerja Sama (PNBP)

c. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal/Prosiding Internasional terkait dengan riset


yang diusulkan dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Penulis Nama Jurnal
(Volume/Nomor/Tahun)
1
2
3
dst

Catatan: Kolom Nama Jurnal dapat diisi dengan link ke artikel yang telah diterbitkan.

d. Perolehan HKI dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Tahun Jenis HKI Nomor Pendaftaran/ ID
1.
2.
dst

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 43


Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal Rumah Program …………… Organisasi Riset Kesehatan BRIN
Tahun …..

…………., …………………20…

Nama dan Gelar Periset


NIP/NUP/NIDN. ……………..

6.17 Format Analisis Risiko


No Aspek Potensi Risiko Mitigasi Risiko

1. Ketersediaan dan kesesuaian SDM

(apabila terdapat SDM yang sesuai dengan tugas/


perannya ternyata berhalangan/ tidak dapat berperan
pada jadwal yang telah ditetapkan)

2. Ketersediaan Sarana Penelitian

(apabila sarana yang telah disiapkan tidak dapat


dioperasikan sesuai jadwal kegiatan)

3. Ketersediaan spesifikasi bahan/ barang

(apabila spek bahan/ barang yang dibutuhkan sudah


tidak tersedia lagi di pasaran)

4. Aspek lainnya yang dinilai oleh Tim Riset memiliki


potensi risiko:

4.1. ….

4.2. …

….

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 44


BAB VII PENUTUP

Rasa syukur patut dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas perkenan-Nya
Pedoman Penelitian ini telah terlesaikan dengan baik. Pedoman Penelitian ini merupakan
acuan yang jelas dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, khususnya bagi para periset
sebagai pelaku utama kegiatan penelitian. Pedoman ini juga sebagai acuan yang jelas bagi
pengelola administrasi kegiatan penelitian di lingkungan Organisasi Riset Kesehatan
termasuk tim pakar reviewer yang mengawal kegiatan, mulai proses seleksi sampai ke tahap
pelaporan. Dengan mengacu pada pedoman ini, para pemangku kepentingan di lingkup
Organisasi Riset Kesehatan yang terlibat dalam kegiatan penelitian dapat menjalankan
fungsinya dengan baik.
Walaupun pedoman ini telah disusun dengan secermat-cermatnya, namun tidak
menutup kemungkinan adanya kekurangsempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik sangat
diharapkan demi lebih sempurnanya pedoman ini untuk periode yang akan datang. Semoga
pedoman ini dapat mengawal kegiatan penelitian di lingkup Organisasi Riset Kesehatan
sehingga mampu menghasilkan luaran (output) yang dapat memberi sumbangan yang berarti
untuk mengangkat daya saing riset Indonesia dalam tingkat global.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 45


Lampiran 1. Klasifikasi Jenis Belanja dan Jenis Pengeluarannya.
Kode Belanja dan Jenis Pengeluaran
52 Belanja Barang
Pengeluaran untuk pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai untuk
memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang tidak
dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau
dijual kepada masyarakat diluar kriteria belanja bantuan sosial serta belanja
perjalanan.
Belanja Barang dipergunakan untuk:
1. Belanja Barang Operasional (52111) merupakan pembelian barang dan/atau
jasa yang habis pakai yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dasar suatu satuan kerja dan umumnya pelayanan yang bersifat internal.
Jenis pengeluaran terdiri dari antara lain:
a. Belanja keperluan perkantoran (521111);
b. Belanja pengadaan bahan makanan (521112);
c. Belanja penambah daya tahan tubuh (521113);
d. Belanja bahan (521211);
e. Belanja pengiriman surat dinas pos pusat (521114);
f. Honor yang terkait dengan operasional Satker (521115);
g. Belanja langganan daya dan jasa (ditafsirkan sebagai Listrik, Telepon, dan
Air) termasuk atas rumah dinas yang tidak berpenghuni (52211);
i. 522111 – Belanja langganan listrik
ii. 522112 – Belanja langganan telepon
iii. 522113 – Belanja langganan air
iv. 522119 – Belanja langganan daya dan jasa lainnya
h. Belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan (ditafsirkan sebagai
gedung operasional sehari-hari berikut halaman gedung operasional)
(523111);
i. Belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin (ditafsirkan sebagai
pemeliharaan aset yang terkait dengan pelaksanaan operasional Satker
sehari-hari) tidak termasuk biaya pemeliharaan yang dikapitalisasi
(523121);
j. Belanja sewa gedung operasional sehari-hari satuan kerja (522141); dan
k. Belanja barang operasional lainnya yang diperlukan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dasar lainnya (521119).
2. Belanja Barang Non Operasional (5212) merupakan pembelian barang
dan/atau jasa yang habis pakai dikaitkan dengan strategi pencapaian target
kinerja suatu satuan kerja dan umumnya pelayanan yang bersifat eksternal.
Jenis pengeluaran terdiri antara lain:
a. Honor yang terkait dengan output kegiatan (521213);
b. Belanja operasional terkait dengan penyelenggaraan administrasi kegiatan
di luar kantor, antara lain biaya paket rapat/pertemuan, ATK, uang saku,
uang transportasi lokal, biaya sewa peralatan yang mendukung
penyelenggaraan kegiatan berkenaan (5211);
i. 521211 – Belanja bahan

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 46


ii. 521212 – Belanja barang transito
iii. 521213 – Belanja honor output kegiatan
iv. 521214 – Belanja rugi selisih uang persediaan
v. 521215 – Beban biaya operasional penyelenggaraan pembayaran
manfaat pensiun
vi. 521216 – Belanja pencairan bantuan pendanaan perguruan tinggi
negeri badan hukum
vii. 521217 – Belanja denda keterlambatan pembayaran tagihan kepada
negara
viii. 521218 – Belanja dalam rangka refund dana PHLN
ix. 521219 – Belanja barang non operasional lainnya
c. Belanja jasa konsultan (522131);
d. Belanja sewa yang dikaitkan dengan strategi pencapaian target kinerja;
e. Belanja jasa profesi (522151);
f. Belanja biaya pemeliharaan non kapitalisasi yang dikaitkan dengan target
kinerja;
g. Belanja jasa;
h. Belanja perjalanan (524);
i. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri (5241)
 524111 – Belanja Perjalanan Dinas Biasa;
 524112 – Belanja Perjalanan Dinas Tetap;
 524113 – Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota;
 524114 – Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota;
 524119 – Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota;
ii. Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri (5242)
 524211 – Belanja Perjalanan Dinas Biasa-Luar Negeri;
 524212 – Belanja Perjalanan Dinas Tetap-Luar Negeri;
 524219 – Belanja Perjalanan Dinas Lainnya-Luar Negeri;
i. Belanja barang penunjang dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan
untuk diserahkan ke Pemerintah Daerah (52621);
j. Belanja barang fisik lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
(526115)
3. Belanja barang Badan Layanan Umum (BLU) merupakan pengeluaran
anggaran belanja operasional BLU termasuk pembayaran gaji dan tunjangan
pegawai BLU (5251).
i. 52511 – Belanja barang dan jasa BLU
ii. 52512 – Belanja barang BLU yang menghasilkan persediaan BLU
4. Belanja barang untuk masyarakat atau entitas lain merupakan pengeluaran
anggaran belanja negara untuk pengadaan barang yang dimaksudkan untuk
diserahkan kepada masyarakat atau entitas lain yang tujuan kegiatannya tidak
termasuk dalam kriteria kegiatan bantuan sosial (5261).
53 Belanja Modal
Pengeluaran untuk pembayaran perolehan aset dan/atau menambah nilai aset
tetap/aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan
melebihi batas minimal kapitalisasi aset tetap/aset lainnya yang ditetapkan
pemerintah.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 47


Dalam pembukuan nilai perolehan aset dihitung semua pendanaan yang
dibutuhkan hingga aset tersebut tersedia dan siap untuk digunakan. Termasuk
biaya operasional panitia pengadaan barang/jasa yang terkait dengan pengadaan
aset berkenaan.
Kriteria kapitalisasi dalam pengadaan/pemeliharaan barang/aset merupakan suatu
tahap validasi untuk penetapan belanja modal atau bukan dan merupakan syarat
wajib dalam penetapan kapitalisasi atas pengadaan barang/aset:
1. Pengeluaran anggaran belanja tersebut mengakibatkan bertambahnya aset
dan/atau bertambahnya masa manfaat/umur ekonomis aset berkenaan
2. Pengeluaran anggaran belanja tersebut mengakibatkan bertambahnya
kapasitas, peningkatan standar kinerja, atau volume aset.
3. Memenuhi nilai minimum kapitalisasi dengan rincian sebagai berikut:
a. Untuk pengadaan peralatan dan mesin, batas minimal harga pasar per unit
barang adalah sebesar Rp300.000,- (tiga ratus ribu rupiah).
b. Untuk pembangunan dan/atau pemeliharaan gedung dan bangunan per
paket pekerjaan adalah sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).
4. Pengadaan barang tersebut tidak dimaksudkan untuk diserahkan/dipasarkan
kepada masyarakat atau entitas lain diluar pemerintah.
Belanja modal dipergunakan untuk antara lain:
1. Belanja modal tanah (531)
Seluruh pengeluaran untuk pengadaan/pembelian/pembebasan/ penyelesaian,
balik nama, pengosongan, penimbunan, perataan, pematangan tanah,
pembuatan sertifikat tanah serta pengeluaran-pengeluaran lain yang bersifat
administratif sehubungan dengan perolehan hak dan kewajiban atas tanah
pada saat pembebasan/pembayaran ganti rugi sampai tanah tersebut siap
digunakan/dipakai.
2. Belanja modal peralatan dan mesin (532)
Pengeluaran untuk pengadaan peralatan dan mesin yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan antara lain biaya pembelian, biaya pengangkutan, biaya
instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan
sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
3. Belanja modal gedung dan bangunan (533)
Pengeluaran untuk memperoleh gedung dan bangunan secara kontraktual
sampai dengan gedung dan bangunan siap digunakan meliputi biaya
pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan Izin Mendirikan
Bangunan, notaries, dan pajak (kontraktual). Dalam belanja ini termasuk biaya
untuk perencanaan dan pengawasan yang terkait dengan perolehan gedung
dan bangunan.
4. Belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan (534)
Pengeluaran untuk memperoleh jalan dan jembatan, irigasi dan jaringan
sampai siap pakai meliputi biaya perolehan atau biaya kontruksi dan biayabiaya
lain yang dikeluarkan sampai jalan dan jembatan, irigasi dan jaringan tersebut
siap pakai. Dalam belanja ini termasuk biaya untuk penambahan dan
penggantian yang meningkatkan masa manfaat, menambah nilai aset, dan di
atas batas minimal nilai kapitalisasi jalan dan jembatan, irigasi dan jaringan.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 48


5. Belanja modal lainnya (536)
Pengeluaran yang diperlukan dalam kegiatan pembentukan modal untuk
pengadaan/pembangunan belanja modal lainnya yang tidak dapat
diklasifikasikan dalam perkiraan kriteria belanja modal Tanah, Peralatan dan
Mesin, Gedung dan Bangunan, Jaringan (Jalan, Irigasi dan lain-lain). Termasuk
dalam belanja modal ini: kontrak sewa beli (leasehold), pengadaan/pembelian
barang-barang kesenian (art pieces), barang-barang purbakala dan
barangbarang untuk museum, serta hewan ternak, buku-buku dan jurnal ilmiah
sepanjang tidak dimaksudkan untuk dijual dan diserahkan kepada masyarakat.
Termasuk dalam belanja modal ini adalah belanja modal non fisik yang besaran
jumlah kuantitasnya dapat teridentifikasi dan terukur.
6. Belanja modal Badan Layanan Umum (BLU) (537)
Pengeluaran untuk pengadaan/perolehan/pembelian aset yang dipergunakan
dalam rangka penyelenggaraan operasional BLU.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 49


Lampiran 2. Standar Biaya Pelaksanaan Anggaran BRIN
Standar Biaya Pelaksanaan Anggaran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tahun
Anggaran 2023 sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Kepala BRIN Nomor
258/I/HK/2023:

No Uraian Satuan Biaya Keterangan


1 Perjalanan Dinas Luar Negeri
1.1 Transportasi antar negara
a. Pejabat Setingkat Menteri/ at-cost Pesawat kelas bisnis
Wakil Menteri/
Kepala Lembaga

b. Pejabat Pimpinan Tinggi at-cost Pesawat kelas bisnis


Madya

c. Pejabat Pimpinan Tinggi at-cost Pesawat kelas ekonomi


Pratama

d. Pejabat Lainnya at-cost Pesawat kelas ekonomi

1.2 Uang harian


1.2.1 Pejabat Setingkat Menteri/
Wakil Menteri/ Kepala
1. Nominal tidak boleh melebihi
SBM 2023.
Lembaga
2. Apabila akomodasi ditanggung
oleh pengundang, uang harian
diberikan sebesar 30% (tiga
puluh persen) dari uang harian
a. Durasi 1-3 hari US$ 500 OH
yang diberikan.
b. Durasi 4-10 hari US$ 450 OH 3. Apabila akomodasi dan
c. Durasi > 10 hari US$ 400 OH makan ditanggung oleh
pengundang, uang harian
1.2.2 Pejabat Pimpinan Tinggi tidak diberikan.
Madya 4. Pada hari keberangkatan dan
a. Durasi 1-3 hari US$ 450 OH hari kepulangan diberikan uang
harian sebesar 40% (empat
b. Durasi 4-10 hari US$ 400 OH puluh persen) dari uang harian
yang diberikan.
c. Durasi > 10 hari US$ 350 OH
5. Service fee dan kode unik
1.2.3 Pejabat Pimpinan Tinggi (pemesanan tiket) ditanggung
Pratama oleh yang bersangkutan.
a. Durasi 1-3 hari US$ 400 OH
b. Durasi 4-10 hari US$ 350 OH
c. Durasi > 10 hari US$ 300 OH
1.2.4 Pejabat Lainnya
a. Durasi 1-3 hari US$ 350 OH
b. Durasi 4-10 hari US$ 300 OH
c. Durasi > 10 hari US$ 250 OH

2 Conference (Konferensi)/ Training Pembiayaan terkait keikutsertaan


(Pelatihan) Internasional conference (konferensi) atau training
(pelatihan) internasional hanya dapat
diberikan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Pembiayaan pada keikutsertaan
conference
(konferensi) hanya diberikan

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 50


kepada pegawai yang berperan
sebagai pembicara.
2. Menggunakan mekanisme
seleksi yang dilakukan oleh
Deputi Bidang Sumber Daya
Manusia Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN)
berdasarkan
kebutuhan organisasi.
3. Dapat diberikan dalam bentuk
salah satu komponen dari:
a. biaya transportasi;
b. uang harian; atau
c. biaya registrasi atau
pelatihan.
4. Biaya lainnya
selain komponen yang
ditanggung oleh BRIN wajib
ditanggung oleh institusi
penyelenggara atau institusi lain
diluar BRIN yang dibuktikan
dengan surat dari institusi
tersebut.
5. Paling banyak
dapat diberikan dua kali dalam
satu tahun.
6. Durasi paling banyak untuk
pembiayaan uang harian terkait
training (pelatihan) internasional
adalah 14 (empat belas) hari.
2.1 Transportasi antar negara at-cost 1. Pesawat kelas ekonomi.
2. Keberangkatan dan
kepulangan dari bandar udara
internasional terdekat lokasi
kerja home base unit.
3. Keberangkatan dan
kepulangan dapat dilakukan
dari bandar udara
internasional terdekat lokasi
kerja home base pegawai,
apabila biaya transportasi
antar negara lebih efisien.
4. Service fee dan kode unik
(pemesanan tiket)
ditanggung oleh yang
bersangkutan.

2.2 Uang Harian US$ 100 OH 1. Apabila akomodasi ditanggung


oleh pengundang, uang
harian diberikan sebesar 30%
(tiga puluh persen) dari uang
harian yang diberikan.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 51


2. Apabila akomodasi dan makan
ditanggung oleh pengundang,
uang harian tidak diberikan.
3. Pada hari keberangkatan dan
dan hari kepulangan, uang harian
diberikan 40% (empat puluh
persen) dari uang
harian yang diberikan.

2.3 Biaya RegistrasiConference at-cost


(Konferensi)/ Training
(Pelatihan) Internasional

3 On The Job Infrastructure Training Pembiayaan dalam rangka on The


Job Infrastructure Training hanya dapat
diberikan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Menggunakan mekanisme
seleksi yang dilakukan oleh
Deputi Bidang Sumber Daya
Manusia Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi BRIN
berdasarkan kebutuhan
organisasi.
2. Dapat diberikan dalam
bentuk komponen:
a. biaya transportasi;
b. uang harian; dan/atau
c. biaya pelatihan

3.1 Transportasi antar negara at-cost 1. Pesawat kelas ekonomi.


2. Keberangkatan dan
kepulangan dari bandar
udara
internasional terdekat lokasi
kerja home base unit.
3. Keberangkatan
dan kepulangan
dapat dilakukan dari bandar
udara
internasional terdekat lokasi
kerja home base pegawai,
apabila biaya transportasi
antar negara lebih efisien.
4. Service fee dan kode unik
(pemesanan
tiket) ditanggung oleh yang
bersangkutan.

3.2 Uang Harian US$ 100 OH 1. Apabila


akomodasi ditanggung oleh
pengundang, uang harian
diberikan sebesar 30% (tiga
puluh persen) dari uang harian
yang diberikan.
2. Apabila akomodasi dan makan
ditanggung oleh pengundang,
uang harian tidak diberikan.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 52


3. Pada hari keberangkatan dan
hari kepulangan, diberikan
uang harian
sebesar 40% dari uang harian
yang diberikan.

3.3 Biaya Pelatihan at-cost

4 Perjalanan Dinas Luar Negeri Dalam Rangka Perjalanan Dinas Luar Negeri Dalam
Joint Research Projects/ Visiting Research Rangka Joint Research Projects
atau Visiting Research hanya dapat
diberikan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Menggunakan mekanisme
seleksi yang dilakukan oleh
Deputi Bidang Sumber Daya
Manusia Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi BRIN
berdasarkan kebutuhan
organisasi.
2. Dapat diberikan dalam bentuk
komponen:
a. biaya
transportasi; dan/atau
b. uang harian.
3. Durasi paling sedikit 1 (satu)
bulan termasuk
waktu
perjalanan.

4.1. Transportasi antar negara at-cost 1. Pesawat kelas ekonomi.


2. Keberangkatan dan
kepulangan dari bandar
udara
internasional terdekat lokasi
kerja (home base) unit.
3. Keberangkatan
dan kepulangan
dapat dilakukan dari bandar
udara
internasional terdekat lokasi
kerja (home base) pegawai,
apabila biaya transportasi
antar negara lebih efisien.
4. Service fee dan kode unik
(pemesanan
tiket) ditanggung oleh yang
bersangkutan.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 53


4.2. Uang Harian 1. Apabila akomodasi dan/atau
makan ditanggung oleh
pengundang, uang harian
diberikan sebesar 50% (lima
puluh persen) dari uang harian
sesuai dengan klaster negara
tujuan.
2. Pada hari keberangkatan dan
hari kepulangan, diberikan uang
harian 40% (empat puluh
persen) dari uang harian sesuai
dengan klaster
negara tujuan.

a. Klaster 1, untuk negara US$ 50 OH


tujuan:
1) Amerika Serikat
2) Swiss
3) Inggris
4) Australia
5) Islandia
6) Singapura
7) Belanda
8) Belgia
9) Denmark
10) Islandia
11) Perancis
12) Hongkong
13) Selandia Baru
14) Kanada
15) Uni Emirat Arab
16) Qatar
17) Chili
18) Luksemburg
19) Finlandia

b. Klaster 2, untuk negara US$ 34 OH


tujuan:
1) Spanyol
2) Austria
3) Italia
4) Jerman
5) Jepang
6) Norwegia
7) Lebanon
8) Meksiko
9) Korea Selatan
10) Swedia

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 54


c. Klaster 3, untuk negara US$ 24 OH
tujuan:
1) Makau
2) Iran
3) Taiwan
4) Portugal
5) Rusia
6) Afrika Selatan
7) Tiongkok
8) Estonia
9) Mesir
10) Hungaria
11) Arab Saudi
12) Siprus
13) Slovenia
14) Argentina
15) Yaman
16) Yordania
17) Sudan

d. Klaster 4, untuk negara tujuan: US$ 17 OH

1) Lituania
2) Polandia
3) Thailand
4) Uzbekistan
5) Yunani
6) Latvia
7) Maroko
8) Kroasia
9) Republik Ceko
10) Brazil

e. Klaster 5, untuk negara US$ 10 OH


tujuan:
1) Malaysia
2) Bulgaria
3) Turki
4) Belarusia
5) Brunei Darussalam
6) Pakistan
7) India

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 55


5 Perjalanan Dinas Dalam Negeri 1. SPPD dihitung dari lokasi
kerja (home base)unit.
2. SPPD dapat dihitung dari
lokasi kerja (home base)
pegawai apabila lokasi tujuan
perjalanan dinas lebih efisien
dari lokasi kerja (home base)
pegawai.
3. Penetapan lokasi kerja
(home base) pegawai
sebagaimana dimaksud
pada angka 2 ditetapkan
oleh Pejabat Pimpinan
Tinggi Madya atau Kepala
Organisasi Riset.
4. SPPD sebagaimana dimaksud
pada angka 1 tidak dapat
diberikan dalam rangka
pelaksanaan tugas di lokasi
kerja (home base) pegawai.
5. SPPD sebagaimana dimaksud
pada angka 2 tidak dapat
diberikan dalam rangka
pelaksanaan tugas di lokasi
kerja (home base)
unit.

5.1 Transportasi antar lokasi


a. Pejabat Setingkat Menteri/
Wakil Menteri/ Kepala
at-cost 1. Pesawat kelas bisnis.
Lembaga 2. Kereta kelas eksekutif/
kelas spesial.
3. Biaya tol dapat diberikan
sejumlah kuitansi tol.

b. Pejabat Pimpinan Tinggi


Madya
at-cost 1. Pesawat kelas bisnis.
2. Kereta kelas eksekutif/
kelas spesial.
3. Biaya tol dapat diberikan
sejumlah kuitansi tol.

c. Pejabat Pimpinan Tinggi at-cost 1. Pesawat kelas ekonomi.


Pratama
2. Kereta kelas eksekutif biasa.
3. Biaya tol dapat diberikan
sejumlah kuitansi tol.
d. Pejabat Lainnya at-cost 1. Pesawat kelas ekonomi.
2. Kereta kelas eksekutif biasa.
3. Biaya tol dapat diberikan
sejumlah kuitansi tol.
e. Tenaga Alih Daya dan Tenaga
Lainnya
at-cost 1. Pesawat kelas ekonomi.
2. Kereta kelas eksekutif biasa.
3. Biaya tol dapat diberikan
sejumlah kuitansi tol.
5.2 Uang Harian
a. Uang Harian untuk Pejabat
Setingkat Menteri/ Wakil
Menteri/ Kepala Lembaga,
Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya, Pejabat Pimpinan
Tinggi Pratama, dan Pejabat
Lainnya

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 56


1) Dalam kota > 8 jam Rp.150.000 OH 1. Nominal tidak boleh melebihi
Rp.150.000 OH SBM 2023.
2) Luar kota dalam area
2. Perjalanan dalam kota > 8 jam
Jabodetabek khusus diberikan apabila
3) Luar kota (Lokasi terpisah melakukan perjalanan tidak ke
sampai dengan 2 lokasi BRIN.
perbatasan
3. Uang harian dalam kota > 8 jam
kota/ kabupaten) dan uang harian luar kota dalam
area Jabodetabek tidak diberikan
untuk Kepala, Pejabat Pimpinan
a) Hari ke 1-5 Rp.300.000 OH Tinggi Madya, Pejabat Pimpinan
b) Hari ke 6-14 Rp.250.000 OH Tinggi Pratama, Kepala
Organisasi Riset, dan Kepala
4) Luar kota (Lokasi terpisah
Pusat Riset.
lebih dari 2 perbatasan
kota/ 4. Perjalanan lebih dari 8 jam
kabupaten) dibuktikan dengan
undangan/bukti di lokasi
kegiatan/bukti transportasi ke
a) Hari ke 1-5 SBM 2023 dan dari lokasi kegiatan.

b) Hari ke 6-14 70% x SBM 2023


5. Detasering adalah penugasan
dinas luar kota > 14 hari,
5) Detasering 70% x SBM 2023 termasuk dalam klausul
6) Dalam rangka menghadiri Sesuai SBM Uang detasering adalah semua
rapat/ pertemuan di luar Harian Kegiatan perjalanan dengan mekanisme
kota Rapat/ Pertemuan ekspedisi dan eksplorasi tanpa
di Luar Kantor melihat jumlah hari.
6. Service fee dan kode unik
dalam pemesanan
transportasi maupun
akomodasi dibebankan
kepada yang bersangkutan

b. Uang harian untuk tenaga


alih daya dan tenaga
1. Nominal tidak
boleh melebihi
lainnya (non SBM 2023.
driver)
2. Perjalanan dalam kota > 8 jam
diberikan apabila melakukan
perjalanan tidak ke lokasi
1) Dalam kota > 8 jam Rp.120.000 OH
BRIN.
Rp 120.000 OH
2) Luar kota dalam area 3. Perjalanan lebih dari 8 jam
Jabodetabek dibuktikan dengan
undangan atau bukti di
3) Luar kota (Lokasi terpisah
lokasi kegiatan atau bukti
sampai dengan 2
transportasi ke dan dari
perbatasan
lokasi kegiatan.
kota/ kabupaten)
4. Detasering adalah penugasan
dinas luar kota > 14 hari,
a) Hari ke 1-5 Rp.200.000 OH termasuk dalam klausul
detasering adalah semua
b) Hari ke 6-14 Rp.150.000 OH perjalanan dengan mekanisme
4) Luar kota (Lokasi terpisah ekspedisi dan eksplorasi tanpa
lebih dari 2 perbatasan melihat jumlah hari.
kota/ 5. Service fee dan kode unik
kabupaten) dalam pemesanan
transportasi maupun
akomodasi dibebankan
a) Hari ke 1-5 75% x SBM 2023 kepada yang bersangkutan
b) Hari ke 6-14 50% x SBM 2023
5) Detasering 50% x SBM 2023
6) Dalam rangka Sesuai SBM Uang
menghadiri rapat/ Harian Kegiatan
pertemuan di luar Rapat/ Pertemuan
kota di Luar Kantor

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 57


c. Uang harian untuk tenaga
alih daya driver
1) Luar kota (Lokasi terpisah
sampai dengan 2
perbatasan
kota/ kabupaten)

a) Menginap Rp.150.000 OH
b) Tidak Menginap Rp.100.000 OH
2) Luar kota (Lokasi terpisah
lebih dari 2 perbatasan
kota/
kabupaten)

a) Menginap Rp.200.000 OH
b) Tidak Menginap Rp.150.000 OH

5.3 Akomodasi
a. Akomodasi untuk Pejabat
Setingkat Menteri/ Wakil
Menteri/ Kepala Lembaga/
Wakil Kepala Lembaga,
Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya, Pejabat Pimpinan
Tinggi
Pratama, dan Pejabat Lainnya

1) Akomodasi dengan kuitansi at cost paling


banyak SBM
2023

2) Akomodasi tanpa kuitansi 30% dari SBM Akomodasi tidak berkuitansi


2023
diberikan hanya apabila di
paling banyak
daerah tersebut benar benar
Rp. 150.000 OH sama sekali tidak tersedia
akomodasi berkuitansi

b. Akomodasi untuk tenaga alih at cost paling


daya dan tenaga lainnya banyak 50% dari
SBM 2023 untuk
golongan terendah

6 Paket Pertemuan SBM 2023 Kriteria kegiatan:


1. Menghasilkan keluaran
tertentu sesuai urgensi
6.1. Transport at-cost kebutuhan.
6.2. Uang harian SBM 2023
2. Penyelesaian memerlukan
waktu > 8 jam.
3. Harus melibatkan
kementerian/lembaga lain
atau masyarakat.
4. Mendapatkan persetujuan
dari KPA terkait.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 58


7 Honor Output Kegiatan Tidak Tidak ada honor output kegiatan,
diperbolehkan kecuali untuk hal-hal berikut yang
adanya honor dapat dibayarkan sesuai ketentuan
output kegiatan, dalam SBM 2023, yaitu:
dikecualikan untuk 1. Pengajar atau instruktur diklat
beberapa hal hanya dapat dibayarkan untuk
dengan catatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di
dan mengikuti luar Deputi Bidang Sumber
ketentuan pada Daya Manusia Ilmu
SBM 2023 Pengetahuan dan Teknologi.
2. Penyusun modul diklat dan
naskah soal ujian seleksi
Calon ASN (CASN) hanya
dapat dibayarkan untuk ASN
di luar Deputi Bidang Sumber
Daya Manusia Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
3. Pembantu periset hanya dapat
dibayarkan melalui mekanisme
Research Assistant (RA) pada
Deputi Bidang Sumber Daya
Manusia Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dan Operator Alat
pada Deputi Bidang
Infrastruktur Riset dan Inovasi.
4. Surveyor hanya dapat
dibayarkan untuk surveyor
diluar BRIN.
5. Honorarium
komite penilaian dan/atau
reviewer proposal dan komite
penilaian dan/atau reviewer
keluaran penelitian hanya
dapat diberikan untuk reviewer
dari luar satuan kerja
penyelenggara.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 59


6. Pembantu Lapangan hanya
dapat diberikan untuk non-
ASN BRIN.
7. Pengolah Data hanya dapat
diberikan untuk non-ASN
BRIN.
8. Honorarium
rohaniwan dalam
pengambilan sumpah jabatan.
9. Honorarium
penyelenggaraan kegiatan
pendidikan pada
lingkup pendidikan tinggi
hanya dapat diberikan di
Politeknik Teknologi Nuklir
Indonesia untuk tenaga
kependidikan.
10. Honorarium penyelenggara
ujian dan vakasi hanya dapat
diberikan di Politeknik
Teknologi Nuklir Indonesia
untuk tenaga kependidikan.
8 Uang Lembur SBM 2023 1. Pegawai Negeri Sipil yang
melakukan kerja lembur, uang
lembur dapat diberikan
setelah kerja lembur paling
kurang 3 (tiga) jam berturut
turut.
2. Perhitungan 3 (tiga) jam pada
hari kerja dihitung dari waktu
pemenuhan jam kerja di
minggu tersebut, dengan
ketentuan dihitung dari
presensi kehadiran yang
dilakukan di lokasi unit kerja.
3. Pemberian uang lembur pada
hari libur kerja adalah sebesar
200% (dua ratus persen) dari
besarnya uang lembur,
dihitung setelah 3 (tiga) jam
berturut-turut dari presensi
kehadiran yang dilakukan di
lokasi unit kerja.
4. Uang lembur hanya dapat
diberikan apabila pekerjaan
dilakukan di lokasi unit kerja.
5. Pengajuan uang lembur pada
minggu tersebut dapat
diberikan apabila dalam satu
minggu minimal 5 (lima) hari
kerja melakukan work form
office.
6. Uang lembur dibayarkan
sebulan sekali pada awal
bulan berikutnya.

7. Uang lembur dibayarkan dalam


batas pagu anggaran yang
tersedia dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran
(DIPA).

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 60


9 Uang Makan Lembur SBM 2023 1. Pegawai Negeri Sipil yang
melaksanakan Kerja Lembur
paling kurang 3 (tiga) jam
berturut-turut diberikan uang
makan lembur.
2. Dalam hal Kerja Lembur
dilakukan selama 10
(sepuluh) jam atau lebih, uang
makan lembur diberikan
maksimal 2 (dua) kali dari
besaran yang ditetapkan.
3. Perhitungan jam kerja lembur
pada hari kerja dihitung dari
waktu pemenuhan jam kerja
di minggu tersebut, dengan
ketentuan dihitung dari
presensi kehadiran yang
dilakukan di lokasi unit kerja,
perhitungan jam kerja lembur
pada hari libur kerja adalah
dihitung dari presensi
kehadiran yang dilakukan di
lokasi unit kerja.
4. Uang makan lembur hanya
dapat diberikan apabila
pekerjaan dilakukan di lokasi
unit kerja.
5. Pengajuan uang makan
lembur pada minggu tersebut
dapat diberikan apabila dalam
satu minggu minimal 5 (lima)
hari kerja melakukan work
formoffice.
6. Uang makan lembur
dibayarkan sebulan sekali
pada awal bulan berikutnya.
7. Uang makan lembur
dibayarkan dalam batas pagu
anggaran yang tersedia
dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 61


Lampiran 3. Deskripsi Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT)
Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) yang disampaikan di bawah ini sesuai dengan
uraian pada Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2023 yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

A. TKT Jenis Kesehatan–Produk Vaksin/Hayati


LEVEL DEFINISI/STATUS INDIKATOR
TKT
1 Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan 1. Studi literatur ilmiah tentang prinsip dasar teknologi yang
dilaporkan dikembangkan sudah ada;
2. Survey awal pasar telah dimulai dan dinilai;
3. Potensi aplikasi ilmiah untuk pemecahan masalah telah
digambarkan.
2 Formulasi konsep dan/atau aplikasi formulasi 1. Hipotesis telah terbentuk;
(Intelektual intensif yang fokus terhadap 2. Pengembangan desain riset sudah ada;
masalah menghasilkan studi literatur yang 3. Protokol riset untuk mengujian kebenaran prinsip sudah
mereview dan menghasilkan ide riset, ada; dan
hipotesis dan desain eksperimen terkait isu-isu 4. Protokol sudah direview oleh kumpulan para ahli dan
ilmiah. disetujui.
3 Pembuktian konsep fungsi dan/ atau 1. Studi analitik mendukung prediksi kinerja elemen-
karakteristik penting secara analitis dan elemen teknologi sudah ada;
eksperimental. Iniasiasi Proof of Concept 2. Karakteristik/sifat dan kapasitas unjuk kerja sistem dasar
untuk pengembangan produk vaksin telah diidentifikasi dan diprediksi;
digambarkan dengan penelitian terbatas baik 3. Telah dilakukan percobaan laboratorium secara in vitro;
secara in vitro maupun in vivo pada hewan dan
model. 4. Telah dilakukan percobaan laboratorium secara in vivo
pada hewan model.
4 Validasi komponen/subsistem dalam 1. Prototipe skala Lab telah dihasilkan;
lingkungan laboratorium. Komponen dasar 2. Prototipe skala Lab Good Laboratory Practice (GLP)
teknologi terintegrasi untuk menunjukkan telah dihasilkan untuk bahan uji Preklinis;
bahwa teknologi akan bekerja bersama. 3. Proses ‘kunci’ untuk produksi telah diidentifikasi dan
Saat ini low fidelity (masih memungkinkan dikaji di lab;
adanya kesalahan) bila dibandingkan dengan 4. Integrasi sistem teknologi dan rancang bangun skala lab
teknologi asli. Contoh penambahan alat ad hoc telah selesai (low fidelity);
di Laboratorium. Penelitian laboratorium non 5. Telah ditetapkan Target Product Profile (TPP) terdiri dari
GLP dilakukan untuk mendefinisikan hipotesis pemerian sediaan, kandungan sediaan, indikasi, dosis,
dan mengidentifikasi data-data yang relevan dose ranging, cara pemberian, khasiat, efek samping
yang diperlukan untuk penilaian teknologi pada yang dimungkinkan, jenis sediaan; dan
desain eksperimental yang akurat. Studi 6. Uji preklinis awal berupa uji keamanan dan efikasi suatu
eksploratif dari kritikal teknologi untuk kandidat biologi/vaksin telah digambarkan dan
efektifnya integrasi ke dalam kandidat didefinisikan di hewan model.
biologik/vaksin (pH, adjuvant, stabilizer,
pengawet, buffer, cara pemberian, metode
purifikasi yang diusulkan, karakterisasi kimia
dan fisika, hasil metabolit dan
sekresi/eliminasinya, dose ranging, uji tantang
(untuk proteksi). Kandidat vaksin/biologik
sudah diujikan pada hewan model untuk
melihat potensi, efek biologi, keamanan, efek
samping dan toksisitas. Marker penanda untuk
menentukan end point pada prekilinis maupun
uji klinis sudah diidentifikasi.
5 Validasi komponen/subsistem dalam suatu 1. Persiapan produksi dan fasilitas GMP;
lingkungan yang relevan. Periode intensif studi

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 62


LEVEL DEFINISI/STATUS INDIKATOR
TKT
non klinis dan preklinis dilakukan melibatkan 2. Produksi biologi/vaksin skala pilot telah didesain dan
data parametrik dan analisis dilakukan pada dilakukan;
sistem yang tervalidasi, dan produksi skala 3. Formula induk sediaan biologi/vaksin telah direview oleh
pilot dari kandidat biologik/vaksin. Hasil riset Quality assurance dan memenuhi kaidah GMP;
menunjukkan uji potensi yang sesuai, usulan 4. Uji preklinis keamanan, imunologi/aktifitas biologi dan
produksi yang akan memenuhi kaidah GMP efikasi sediaan GLP telah dilakukan;
pada skala pilot, identifikasi dan pembuktian 5. Desain uji klinis pada manusia sudah dibuat dan
PoC pada hewan uji dapat meprediksi uji di didaftarkan ke Badan POM berdasarkan uji preklinis;
manusia, melalui marker yang sesuai. 6. Desain uji stabilitas dan uji stabilitas terbatas telah
Melakukan GLP uji toksisitas pada hewan uji, dilakukan.
menetapkan marker untuk prediksi uji klinis
di manusia, serta membuktikan
immunogenesitas dan potensi, serta PK dan
PD dan inisiasi dari studi stabilitas sediaan.
6 Demonstrasi model atau prototipe 1. Uji klinis fase 1 di manusia dengan jumlah terbatas
sistem/subsistem dalam suatu lingkungan sudah dilakukan dan memenuhi syarat keamanan dan
yang relevan. Diskusi pre-IND sudah dimulai menunjukkan hasil imnunogenesitas dan farmakokinetik
ke Badan POM dan dokumen sudah (PK) dan farmakofinamik (PD) yang diharapkan; dan
dipersiapkan dan dimasukkan, Fase 1 CT 2. Data hasil uji klinis 1 yang mendukung tersusun protokol
telah dilakukan pada jumlah partisipan kecil uji klinis fase.
dan subjek dikontrol dan dievaluasi adanya
gejala klinis secara intensif. Data
immunogenesitas dan atau farmakokinetik dan
farmakodinamik sudah tersedia untuk prediksi
CT fase 2 di manusia.
7 Demonstrasi prototipe sistem dalam 1. Uji klinis fase 2 di manusia sudah dilaksanakan;
lingkungan sebenarnya. Uji CT fase 2 untuk 2. Data-data dosis produk, dosis ranging, cara dan waktu
menilai keamanan dan immnogenesitas serta pemberian serta data pk dan pd menjadi dasar untuk
aktifitas biologi dilakukan. Final dosis produk, menyusun protokol uji klinis fase 3 telah ada;
dose ranging, cara dan waktu pemberian 3. Protokol uji klinis fase 3 telah dibuat dan diajukan ke
sudah ditetapkan dari hasil PK/PD. Data hasil Badan POM;
CT fase 2 didokumentasikan dan dilaporkan ke 4. Telah dilakukan scaling up proses ke skala komersial
Dirjen POM untuk persiapan uji CT fase 3 sesuai persyaratan gmp;
(efficacy). Titik akhir sutu uji klinis dan 5. Validasi proses pada skala produksi telah dilakukan; dan
markernya ditetapkan atas persetujuan Badan 6. Fasilitas dan ruangan produksi untuk skala produksi
POM. yang memenuhi gmp telah disiapkan.
8 Lengkap dan handal melalui pengujian dan 1. Persetujuan registrasi dari Badan POM;
demonstrasi dalam lingkungan sebenarnya. 2. Penyusunan dossier telah dimulai terkait data Chemical,
Hasil uji CT fase 3 memenuhi syarat Material dan Control, fasilitas, gedung, tenaga kerja, dll;
keamanan dan efikasi dari kandidat 3. Fasilitas produksi telah disetujui oleh Badan POM;
iologik/vaksin.Validasi proses sudah terpenuhi, 4. Uji klinis fase 3 memenuhi persyaratan;
dan studi reprodusibilitas/ konsistensi sudah 5. Dossier telah didaftarkan ke Badan POM; dan
dilakukan. Pre registrasi sudah disampaikan 6. Produk telah diregistrasi ke badan POM.
ke Badan POM.
9 Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui 1. Produksi rutin produk biologis/vaksin telah dilakukan;
keberhasilan pengoperasian. Biologik/vaskin 2. Distribusi dan pemasaran produk biologi/vaksin telah
sudah dapat didistribusikan dan dipasarkan. dilakukan;
Post marketing studies didesain setelah ada 3. Protokol PMS pada produk biologi dan hewan sudah
perjanjian dengan Badan POM dan dibuat dan diajukan ke Badan POM; dan
dilakukannya post marketing surveilance 4. PMS telah dilaksanakan
(PMS). Surveilance dilakukan terus menerus.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 63


B. TKT Jenis Kesehatan – Produk Alat Kesehatan
LEVEL DEFINISI/STATUS INDIKATOR
TKT
1 Pembuktian Prinsip Dasar Teknologi (Basic 1. Tingkat terendah kesiapan teknologi;
Principle Report) 2. Penjelasan teoritis prinsip dasar teknologi;
3. Survei awal kegunaan teknologi;
4. Kajian konsep dasar teori ilmiah yang mendasari
teknologi alat kesehatan terkait;
5. Perumusan konsep dasar dan pembuktian secara
teoritis; dan
6. Tinjauan literatur ilmiah terkait prinsip-prinsip dasar
teknologi.
2 Formulasi Konsep Teknologi (Technology 1. Merumuskan topik-topik penelitian, menyusun hipotesis,
Concept Formulation) dan merencanakan rancangan eksperimen untuk
menemukan solusi permasalahan dengan basis
teknologi terkait;
2. Penyusunan hipotesis-hipotesis ilmiah. Pembuatan
rencana penelitian dan protokol mendapat reviu dan
persetujuan; dan
3. Melalui kajian literatur dan diskusi-diskusi ilmiah, disusun
rencana penelitian dan studi untuk mengidentifikasi
potensi dan peluang target terapi. Didokumentasikan
dalam bentuk protokol atau rencana penelitian yang
mendapat review dan persetujuan.
3 Penelitian untuk membuktikan konsep 1. Penelitian dasar, pengumpulan dan analisis data
teknologi (Research of Technology Concept). ekperimen, untuk menguji hipotesis yang disusun.
Memeriksa konsep alternatif, dan mengidentifikasi serta
mengevaluasi komponen teknologi;
2. Pengujian awal terhadap konsep rancangan dan
evaluasi berbagai alternatif;
3. Verifikasi desain, penetapan spesifikasi komponen;
4. Pembuktian awal kebenaran konsep (proof-of- concept)
teknologi alat kesehatan pada jumlah terbatas dan model
laboratorium; dan
5. Dokumentasi hasil percobaan skala laboratorium yang
memberikan bukti awal kebenaran konsep teknologi alat
kesehatan.
4 Validasi komponen dan/atau rangkain sistem 1. Percobaan dan pengujian skala model laboratorium
skala laboratorium (Validation Component in untuk mengevaluasi dan mengkaji tingkat keamanan,
laboratory). efek samping dan efektivitas;
2. Penyusunan prosedur dan metode yang digunakan
dalam studi non klinis dan klinis;
3. Pembuktian kebenaran konsep (proof-of-concept)
teknologi dan tingkat keamanan; dan
4. Publikasi (peer-reviewed) data-data pembuktian
kebenaran konsep teknologi dan tingkat keamanan.
5 Prototipe Skala Laboratorium (Lab Scale 1. Penentuan klasifikasi (kelas 1, 2 atau 3) prototipe alat
Prototype). kesehatan berdasarkan kesetaraan dengan alat
kesehatan yang sudah ada;
2. Pengujian tingkat keamanan prototipe skala lab
berdasarkan standar yang berlaku (misalnya: iec60601);
3. Pengujian validasi prototipe skala lab tentang efektivitas
dan efek samping, serta gangguan terhadap/dari
peralatan lain. (untuk alat kesehatan kelas 1-2); dan
4. Pembuktian tingkat keamanan dan efektivitas prototipe
skala lab.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 64


LEVEL DEFINISI/STATUS INDIKATOR
TKT
6 Prototipe Skala Industri (Industrial Scale 1. Pengujian validasi prototipe skala industri pada jumlah
Prototype). terbatas tentang efektivitas dan efek samping, serta
gangguan terhadap/dari peralatan lain (untuk alat
kesehatan kelas 1-2);
2. Pengujian klinis fase 1 prototipe skala industri untuk
mengetahui tingkat keamanan dan efektivitas pada
jumlah terbatas (untuk alat kesehatan kelas 3); dan
3. Pembuktian tingkat keamanan dan efektivitas prototipe
skala industri pada jumlah terbatas.
7 Pengujian Lapangan Prototipe Skala Industri 1. Pengujian validasi prototipe skala industri pada jumlah
besar untuk memastikan efektivitas dan mengurangi efek
samping, serta mencegah gangguan terhadap/dari
peralatan lain (untuk alat kesehatan kelas 1-2);
2. Pengujian klinis fase 2 prototipe skala industri untuk
memastikan tingkat efektivitas pada jumlah lebih besar
(untuk alat kesehatan kelas 3)
8 Prototipe Lengkap Teruji. 1. Pengujian validasi prototipe skala industri pada jumlah
lebih besar untuk memastikan efektivitas dan melengkapi
data yang diperlukan (untuk alat kesehatan kelas 1-2);
2. Pengujian klinis fase 3 prototipe skala industri untuk
memastikan tingkat efektivitas pada jumlah lebih lebih
luas (untuk alat kesehatan kelas 3);
3. Sertifikasi dan standarisasi, serta pengajuan perijinan
yang diperlukan; dan
4. Pembuktian tingkat keamanan dan efektivitas prototipe
skala industri pada jumlah lebih besar.
9 Prototipe Teruji dan Tersertifikasi. 1. Alat kesehatan dapat didistribusikan dan dipasarkan
setelah mendapatkan perijinan yang diperlukan;
2. Penyiapan layanan dan pengawasan purna jual; dan
3. Strategi pemasaran dan pengawasan purna jual.

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 65


C. TKT Jenis Farmasi
LEVEL DEFINISI/STATUS INDIKATOR
TKT
1 Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan 1. Review dan penilaian penemuan ilmiah sebagai pondasi
dilaporkan. untuk penggolongan teknologi baru;
2. Telah dilakukan survei awal tentang market dan
penilaiannya; dan
3. Telah ada penjelasan tentang penerapan ilmiah yang
potensial untuk masalah-masalah yang telah ditentukan.
2 Formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi. 1. Telah dihasilkannya hipotesa
Fokus intelektual pada permasalahan, yang 2. Telah dikembangkan, diulas dan disetujuinya research
menghasilkan kajian terhadap publikasi ilmiah plan dan atau research protocol
yang mengulas dan memunculkan gagasan
riset, hipotesa dan desain ekperimen
sehubungan wacana ilmiah terkait.
3 Pembuktian konsep fungsi dan/atau 1. Telah dilakukan dan dibuktikannya proof of concept awal
karakteristik penting secara analitis dan sebagai obat kandidat dalam model riset in vitro dan in
eksperimental. Dilakukan sintesa awal obat vivo dalam jumlah terbatas; dan
kandidat, identifikasi letak dan mekasnisme 2. Telah dimulainya riset dasar, pengumpulan data dan
kerjanya dan karakterisasi awal terhadap obat analisa untuk menguji hipotesa, mengeksplorasi konsep
kandidat dalam studi praklinis. alternatif dan mengidentifikasi serta mengevaluasi
teknologi yang mendukung pengembangan obat.
4 Validasi komponen/subsistem dalam 1. Riset dilakukan di laboratorium non GLP (Good
lingkungan laboratorium. laboratory Practice) dalam suatu desain percobaan yang
ketat (kondisi terburuk).
2. Telah dilakukan riset eksplorasi obat kandidat (yaitu
formulasi, cara pemberian obat, metode sintesa, sifat
fisik dan kimiawi, jalur metabolisme dan eksresi atau
pengeluaran dari tubuh, dan pengukuran dosis
pemakaian).
3. Telah dilakukan pengujian obat kandidat pada hewan
model untuk mengidentifikasi dan menilai potensi
keamanan dan toksisitasnya, ketidakcocokan, dan efek
samping; dan
4. Telah dilakukan dan dibuktikannya proof of concept
(bukti konsep) dan keamanan formulasi kandidat obat
pada skala laboratorium atau pada hewan model yang
ditetapkan.
5 Validasi komponen/subsistem dalam suatu 1. Tercapainya poin keputusan dimana dipastikan adanya
lingkungan yang relevan. kecukupan data terkait obat kandidat dalam draf
technical data package untuk mendukung kelanjutan
proses dengan persiapan permohonon Investigational
New Drug (IND);
2. Telah dilakukan riset non-klinis dan klinis secara ketat
meliputi pengumpulan data parameter dan analisis
dalam metode yang dirumuskan dengan baik dengan
pilot lot (prototipe yang tervalidasi) obat kandidat;
3. Hasil riset menggunakan pilot lot memberikan landasan
untuk proses produksi yang memenuhi CGMP (Current
Good Manufacturing Practice)- compliant pilot lot
production;
4. Telah dilakukannya kajian keamanan dan toksisitas
secara GLP menggunakan hewan model;
5. Telah dilakukan identifikasi endpoint khasiat klinis
(clinical efficacy) atau surrogate nya;

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 66


LEVEL DEFINISI/STATUS INDIKATOR
TKT
6. Telah dilakukan kajian untuk mengevaluasi
farmakokinetik dan farmakodinamik obat kandidat; dan
7. Telah dimulai riset stabilitas.
6 Demonstrasi model atau prototipe sistem/ 1. Uji klinis Fase 1 dilakukan untuk membuktikan
subsistem dalam suatu lingkungan yang keamanan obat kandidat pada manusia dalam jumlah
relevan. kecil dan dalam pengawasan yang hati- hati dan
dipantau kondisi klinisnya;
2. Aplikasi IND disiapkan dan diajukan (submit);
3. Teknologi produksi dibuktikan melalui kualifikasi fasilitas
CGMP; dan
4. Hasil dari uji Fase 1 telah dilakukan dan memenuhi
persyaratan keamanan klinis dan mendukung proses ke
uji klinis Fase 2.
7 Demonstrasi prototipe sistem dalam 1. Uji klinis Fase 2 telah dilakukan untuk membuktikan
lingkungan sebenarnya. khasiat awal dan untuk mendapatkan data keamanan
dan toksisitas lebih lanjut;
2. Rencana riset klinis Fase 3 atau rencana surrogate test
telah disetujui;
3. Aktivitas produk (yaitu bukti awal khasiat) telah
ditentukan;
4. Telah ditentukan dosis produk akhir, range dosis, jadwal,
cara pemberian, terbukti (mapan) dari data
farmakokinetik dan farmakodinamik secara klinis; dan
5. Telah dilakukan scaling up proses untuk skala komersial
yang memenuhi syarat GMP.
8 Lengkap dan handal melalui pengujian dan 1. Validasi proses telah selesai dilaksanakan dan diikuti
demonstrasi dalam lingkungan sebenarnya. dengan uji lot consistency (konsistensi produk akhir);
2. Telah dilakukan uji klinis fase 3 yang diperluas atau
surrogate test untuk mengumpulkan informasi terkait
keamanan dan efektifitas obat kandidat. Pengujian
dilakukan untuk menilai keseluruhan risk-benefit dari
pemberian obat kandidat dan untuk memberikan
landasan yang cukup untuk pemberian label obat (drug
labeling);
3. Dossier dipersiapkan dan diajukan ke BPOM;
4. Persetujuan dossier untuk obat oleh BPOM; dan
5. Fasilitas skala produksi komersial telah ada dan telah
diinspeksi BPOM.
9 Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui 1. Farmasetikal (obat) atau alat medis telah didistribusikan/
keberhasilan pengoperasian. dipasarkan; dan
2. Telah dilakukan riset dan pengawasan post- marketing
(non-klinis maupun klinis).

Pedoman Penelitian OR Kesehatan Tahun 2024 67

Anda mungkin juga menyukai