Anda di halaman 1dari 48

EDUCATION OF

TECHNOLOGY
PROUDLY
PRESENT

MODU
L
Mengenal Media
Pembelajaran Berdasarkan
Klasifikasi dan Landasan
Penggunaan serta
Pemilihannya

1|Page

Achmad Badruzzaman
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-

Nya, taufiq serta hidayah-Nya sehingga saya berhasil menyusun modul “Mengenal Media

Pembelajaran Berdasarkan Klasifikasi dan Landasan Penggunaan serta Pemilihannya” ini.

Modul “Mengenal Media Pembelajaran” ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu

tugas Mata Kuliah Bahan Belajar sesuai dengan harapan dapat diterima dan dilaksanakan

sebagaimana mestinya. Selain itu, saya juga berharap agar modul ini dapat menambah wawasan

dan bisa menjadi pedoman dalam pembelajaran individual bagi pembacanya.

Dalam penulisan modul ini, saya menyadari banyak kesalahan dan kekurangan baik itu

secara verbal maupun non-verbal. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan guna

membangun arah perubahan yang lebih baik lagi.

Tak lupa pula, saya mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang turut membantu dalam terwujudnya modul ini.

Malang, 13-10-2020

Achmad Badruzzaman

2|Page
Daftar Isi
COVER
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat...............................................................................................................5
2. Peta Kompetensi................................................................................................................6
3. Peta Konsep.......................................................................................................................7
4. Tujuan Pembelajaran.........................................................................................................8
5. Relevansi Modul................................................................................................................9
BAB II
ISI (MATERI)
- Kegiatan Belajar 1 : Mengenal Media Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran.........................................................................................................11
2. Uraian Materi.....................................................................................................................11
3. Rangkuman........................................................................................................................20
4. Tugas..................................................................................................................................20
5. Tes Formatif.......................................................................................................................20
6. Kunci Jawaban Tes Formatif.............................................................................................23
7. Lembar Kerja.....................................................................................................................23

- Kegiatan Belajar 2 : Landasan-landasan Penggunaan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran


1. Tujuan Pembelajaran.........................................................................................................25
2. Uraian Materi....................................................................................................................25
3. Rangkuman.......................................................................................................................33
4. Tugas.................................................................................................................................33
5. Tes Formatif......................................................................................................................34
6. Kunci Jawaban Tes Formatif.............................................................................................37
7. Lembar Kerja.....................................................................................................................37

3|Page
- Kegiatan Belajar 3 : Klasifikasi-klasifikasi Media
1. Tujuan Pembelajaran.........................................................................................................38
2. Uraian Materi.....................................................................................................................38
3. Rangkuman........................................................................................................................44
4. Tugas.................................................................................................................................44
5. Tes Formatif......................................................................................................................45
6. Kunci Jawaban Tes Formatif.............................................................................................47
7. Lembar Kerja.....................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA

4|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat
Modul mengenal media pembelajaran adalah modul yang menjelaskan tentang hakikat dan

makna dari sebuah media dalam proses kegiatan belajar dan mengajar serta eksistensinya dalam

sebuah sistem pembelajaran. Media pembelajaran memiliki berbagai landasan pokok atau

tumpuan utama yang melatarbelakangi penggunaan dari sebuah media baik itu dari segi psikologis,

historis, teknologis dan empirik. Didalam penggunaan, pemanfaatan dan pemilihan media ada

beberapa klasifikasi atau penggolongan media dengan dasar pertimbangan tertentu.

Setidaknya ada 3 bahasan pokok utama yang disampaikan dalam modul ini mengenai.

1) Hakikat dan Makna Media Pembelajaran

2) Landasan-landasan Media Pembelajaran dalam Pendidikan

3) Klasifikasi Media berdasarkan Wujud, Persepsi Indera, Pengalaman yang Diperoleh

Saya berharap, sebagai penyusun modul ini bisa memberikan sedikit pengetahuan tentang

sebuah media pembelajaran berdasarkan karakteristiknya masing-masing sehingga ketika kita

hendak melakukan penyusunan dan pemanfaatan media, kalian mengetahui hal-hal yang perlu

diperhatikan mengenai media pembelajaran tersebut.

5|Page
2. Peta Kompetensi

Diharapkan peserta didik dapat memahami hakikat dan


makna media pembelajaran serta eksistensinya
didalam sistem pembelajaran

Mampu menguraikan Mampu mengelompokkan


Mampu menjelaskan Mampu menyusun
media berdasarkan media berdasarkan
hakikat dan makna sebuah media
landasan media klasifikasi media
media pembelajaran pembelajaran
pembelajaran pembelajaran

menjelaskan pengertian membedakan konsep


media pembelajaran media dengan
menurut para ahli alat peraga
Menganalisis sebuah
contoh media
pembelajaran

6|Page
3. Peta Konsep

Media
Pembelajaran

Hakikat & Makna Landasan Klasifikasi


Alat Media Media Media
peraga Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Santosa S. Psikologis Bentuk
Sihkabuden Wujud
Hamidjojo
5555 Ciri Fisik
Derek Rowntree Verlach & Ely Filosofis
Persepsi
Historis Indera

Teknologis Pengalaman
yang Diperoleh
Empirik

7|Page
4. Tujuan Pembelajaran
Diharapkan setelah mempelajari modul ini peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian media & pembelajaran menurut beberapa ahli
dengan bahasa sendiri.

2. Peserta didik dapat membedakan antara pengertian media pembelajaran dengan alat peraga
dengan pendapat pribadi.

3. Peserta didik dapat menguraikan media berdasarkan beberapa landasan media


pembelajaran dengan bahasa sendiri.

4. Peserta didik dapat menentukan media berdasarkan beberapa landasan media pembelajaran
dengan benar.

5. Peserta didik dapat mengkategorikan media berdasarkan beberapa klasifikasi media


pembelajaran dengan benar.

6. Peserta didik dapat menyusun dan menganalisis contoh media berdasarkan landasan dan
klasifikasi media pembelajaran dengan benar.

7. Peserta didik dapat menentukan pemilihan dan penggunaan media pembelajaran


berdasarkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.

8|Page
5. Relevansi Isi
Media dan pembelajaran. Dua konsep yang saling keterkaitan. Hampir disetiap suatu
proses apapun membutuhkan komponen yang namanya media. Oleh karenanya posisi media dalam
sistem pembelajaran sangat berperan penting terhadap tujuan pencapaian hasil belajar. Kok bisa?
Dalam pandangan sederhana, sehebat dan secanggih apapun media yang dirancang sedemikian
rupa namun selama pembelajaran, pembelajaran atau tenaga pendidik tidak dapat berfungsi
sebagaimana harusnya maka tidak akan berarti apa-apa pada pencapaian akademik peserta didik.
Namun sebaliknya, walaupun hanya melalui media sederhana seperti papan tulis, buku teks dan
pembelajaran, pembelajaran atau tenaga pendidikan menempatkan dirinya dengan baik bahkan
sebagai media dapat dipastikan pencapaian akademik meningkat.
Tidak hanya itu didalam modul ini mengungkap perbedaan antara media pembelajaran
dengan alat peraga. Dua hal yang berbeda dan saling membantu dalam kelancaran proses belajar
mengajar. Seperti halnya dalam penggunaan media pembelajaran saat proses belajar mengajar ada
beberapa landasan yang harus diketahui dan dipahami oleh pembelajaran serta pemilihan media
mana yang cocok dan sesuai dengan karakteristik siswa sehingga dalam pelaksanaannya terdapat
banyak variasi-variasi media berdasarkan dengan perhitungan penggolongan klasifikasinya.

9|Page
BAB II
ISI (MATERI PEMBELAJARAN)

KEGIATAN BELAJAR 1 (Mengenal Media Pembelajaran)

10 | P a g e
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian media & pembelajaran menurut beberapa ahli
dengan bahasa sendiri.

2. Peserta didik dapat membedakan antara pengertian media pembelajaran dengan alat
peraga dengan pendapat pribadi.

b. Uraian Materi
Didalam sejarah pendidikan, awal mulanya guru merupakan satu-satunya sumber untuk
memperoleh pelajaran. Seiring berjalannya waktu, sumber belajar kemudian berkembang
dengan adanya sebuah buku. Johan Amos Comenius, seorang tokoh pertama berkebangsaan
Ceko yang menulis buku bergambar dengan tujuan untuk anak-anak sekolah. Diterbitkan
pertama kali pada tahun 1657 dengan judul “Orbis Sensualim Pictus (Dunia Tergambar)”.

(Gambar 1 : Johan Amos Comenius) (Gambar 2 : Lembaran buku Orbis Sensualim Pictus)

Penulisan buku ini berlandaskan pada suatu konsep dasar bahwa tidak ada sesuatu dalam akal
pikiran manusia, tanpa melalui penginderaan terlebih dahulu. U

Melalui dasar tersebut, para pendidik menyadari pentingnya sarana belajar yang mampu
memberikan stimulus dan pengalaman belajar secara luas bagi siswa melalui panca indera,
terutama pada indera penglihatan dan pendengaran. Pada mulanya media hanya dirasa sebagai
alat bantu mengajar (teaching aids). Alat bantu yang digunakan ialah alat bantu visual seperti
gambar, model, benda dan alat-alat lain yang bisa memberikan pengalaman visual yang
kongkrit (nyata), motivasi belajar dan berprestasi, serta meningkatkan daya serap dan memori

11 | P a g e
belajar. Namun, pada alat bantu visual kurang terlalu memperhatikan aspek desain,
pengembangan, produksi dan evaluasi pembelajaran.

Kemudian, baru sekitar abad ke-20, pengaruh teknologi audio muncul dan melengkapi alat
bantu visual guna mengkonkritkan maksud yang hendak disampaikan dengan sebutan yang
kita kenal audio-visual atau audio-visual-aids (AVA). Alat-alat AVA umumnya berupa produk
elektronik seperti proyektor film bingkai (slides), proyektor film rangkai (filmstrips), proyektor
overhead dan transparansi, video tape recorder dan sebagainya.

(Gambar 3 : Contoh Alat Audio-Visul-Aids)

Pada akhir tahun 1950-an, teori komunikasi mulai memberikan pengaruh pada penggunaan
alat bantu audio-visual yang berfungsi sebagai penghantar pesan atau informasi belajar. Lanjut,
tahun 1960-1965 orang mulai mengamati siswa sebagai
komponen penting dalam proses belajar mengajar. Berbarengan
dengan kondisi tersebut teori tingkah laku (behaviorism
theory) yang dikemukakan oleh Burrhus Frederic Skinner
perlahan mempengaruhi penggunaan media dalam
pembelajaran. Dalam salah satu teorinya dikatakan
bahwasannya “mendidik adalah mengubah tingkah-laku siswa
sebagai hasil dari proses pembelajaran”.
(Gambar 4 : B. F Skinner)

12 | P a g e
Kemudian di tahun 1965-1970 pendekatan sistem (system approach) mulai
menampilkankan dampaknya dalam kegiatan belajar mengajar. Pendekatan sistem ini berusaha
mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran dengan
makna setiap pembelajaran wajib direncanakan secara terprogam dan sistematis. Terakhir
sekitar pertengahan abad ke-20, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) didasari dengan usaha pemanfaatan alat bantu visual yang dilengkapi
dengan audio mendorong para ilmuwan pembelajaran untuk terus berinovasi dan berkreasi
khususnya dalam bidang pendidikan. Dapat dilihat saat ini penggunaan media menjadi
semakin menyeluruh dan interaktif, efektif dan efisien.

(Gambar 5 : Konsep Dasar dari Pendekatan Sistem)

Pengertian Media
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Berasal dari kata latin yang berarti
antara atau perantara. Merujuk pada sesuatu yang dapat menghubungkan informasi antara
sumber dan penerima informasi.

(Gambar 6: Skema Proses Media Pembelajaran)


Santosa S. Hamidjojo mengemukakan apa yang dimaksud media adalah segala bentuk
perantara yang dipakai oleh orang penyebar ide, sehingga gagasan itu sampai kepada penerima.
Sedangkan menurut Sihkabuden salah satu purna-dosen di Universitas Negeri Malang,
suatu alat atau sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran atau jembatan

13 | P a g e
dalam kegiatan komunikasi (penyampaian dan penerimaan pesan) antara komunikator (penyampai
pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Secara garis besar, media apabila dipahami merupakan manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap. Dengan demikian pembelajaran, buku teks dan lingkungan sekolah dapat dikatakan
merupakan media. Lebih khusus lagi dalam pembelajaran, media cenderung diartikan sebagai alat-
alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses serta menyusun kembali
informasi data visual atau verbal.
Disamping sebagai suatu sistem penyampai atau perantara pesan media disebut juga
mediator. Alat atau penyebab yang memfasilitasi (campur tangan) dalam dua pihak dan
mendamaikannya. Dengan begitu media mengatur hubungan antara dua pihak utama dalam proses
belajar, yakni siswa dan materi pelajaran secara efektif. Informasi berbentuk materi pelajaran yang
berkaitan dengan kemampuan yang harus dikuasai siswa. Diantaranya adalah dapat disampaikan
melalui berbagai indera penglihatan, pendengaran, penglihatan-pendengaran dan yang berwujud
penampilan (gerak).
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwasannya media pembelajaran merupakan
suatu alat pelajaran yang berisi sejumlah materi pembelajaran yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa. Alat pelajaran berupa suatu
perangkat keras, sedangkan media merupakan perpaduan antara perangkat lunak dan perangkat
keras.
Media juga merupakan salah satu komponen komunikasi yakni sebagai pembawa atau
pengantar, sehingga jika dikaitkan dalam pembelajaran. Proses pembelajaran adalah suatu proses
komunikasi.
Didalam proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yakni :
- Pembelajaran (komunikator)
- Bahan pembelajaran
- Media pembelajaran
- Siswa (komunikan), dan
- Tujuan pembelajaran

14 | P a g e
(Gambar 7 : Sistem Komunikasi)
Oleh karenanya proses pembelajaran dikatakan sebagai proses komunikasi, maka posisi
(eksistensi) media pembelajaran cukup penting dalam keberlangsungan sebuah sistem
pembelajaran.

Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat
seseorang melakukan suatu kegiatan belajar. Oleh karenanya pembelajaran mengandung dua
konsep kegiatan dan melibatkan dua pihak. Konsep kegiatan yang dimaksud adalah belajar dan
membelajarkan. Sedangkan siswa yang menjadi pihak pertama, fokus sebagai pelaku belajar dan
pembelajaran yang menjadi pihak kedua, fokus untuk menciptakan situasi hingga terjadinya proses
belajar pada diri siswa.
- Belajar :
Merupakan proses kegiatan perubahan tingkah laku yang dilakukan secara individu
dan tidak perlu membutukan interaksi (bersifat satu arah), sebagai hasil dari pengalaman
yang dialaminya.

Menurut saya belajar, dapat terjadi kapanpun dan dimanapun baik itu secara
disengaja maupun tidak. Sebagai contoh, ketika kita melihat sesuatu yang baru dan unik
yang sebelumnya belum pernah kita lihat seperti hujan uang, dari situ kita mempunyai
pengalaman pernah melihat sesuatu diluar nalar manusia, yang biasanya hujan itu air

15 | P a g e
namun ini berupa uang. Nah, melalui pengalaman tadi, otak akan terus bertanya-tanya
mengapa bisa terjadi hujan uang? Apakah wujud dari anomali alam atau kehendak tuhan?
Dari sini kita mulai bertanya-tanya, mencari sumber, menggali informasi, secara tidak
langsung kerangka berfikir akan terbentuk dan proses belajar sedang dilakukan akibat
adanya pengalaman tadi. Oleh karenanya dapat saya tarik kesimpulan, kejadian, peristiwa
kisah, atau pengalaman yang lama atau baru bisa menjadi sebuah jembatan proses belajar.

Kemudian terkait perubahan tingkah laku, agaknya hanya terjadi pada kejadian
tertentu. Terutama pada proses belajar atau pengalaman yang memberikan nuansa baik,
positif, keuntungan dan saat kita melakukan sebuah kesalahan atau pelanggaran yang tidak
sesuai dengan nilai, norma, adat-istiadat atau umumnya masyarakat lakukan. Pada intinya,
ketika selesai mendapat teguran atau saran serta saat kita menilai bahwa itu memang
kurang tepat. Alhasil, perubahan tingkah laku dapat dilakukan.

Sedangkan, membelajarkan adalah usaha membuat seseorang belajar.

- Pembelajaran :

Sebuah kata benda (bentuk nomina) yang menyatakan proses dan terencana
(sistematis) sehingga memerlukan beberapa unsur/komponen agar tercipta sebuah
pembelajaran. Yakni,

1. Siswa, orang yang sedang belajar seperti siswa, mahasiswa.

2. Pembelajaran, orang yang membelajarkan seperti pembelajaran, dosen.

3. Tujuan, perilaku yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

4. Materi, bahan atau seperangkat substansi yang disusun untuk tercapainya hasil
pembelaran.

5. Strategi, cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau cara menyampaikan


materi pembelajaran.

6. Media, sarana atau perantara untuk penyampaian pesan pembelajaran.

7. Evaluasi, proses pengukuran dan penilaian terhadap suatu pembelajaran

Oleh karena banyak unsur yang terkait, pola interaksi terjadi dalam sebuah
pembelajaran. Pembelajaran tidak serta merta berada di kelas, bisa di lapangan, tempat
yang luas asalkan komponen-komponennya terpenuhi.

16 | P a g e
Dari beberapa pemaparan terkait masing-masing pengertian media dan pembelajaran dapat
diambil kesimpulan. Bilamana media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat,
pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Ciri-ciri umum dari sebuah media pembelajaran, yakni :


1. Memiliki pengertian secara fisik (hardware)
2. Memiliki pengertian secara non-fisik (software)
3. Menekankan pada kolaborasi audio dan visual
4. Alat bantu proses belajar mengajar baik didalam maupun diluar kelas
5. Meliputi sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan manajemen yang berhubungan
dengan penerapan suatu ilmu
Ringkasnya, media sebagai sarana untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan.
Apabila pesan-pesan itu membawa informasi yang berorientasi atau bertujuan pada pembelajaran
maka dapat dikatakan media tersebut adalah media pembelajaran.
Sedangkan, Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran sendiri merupakan bagian integral
yang tidak dapat dihilangkan. Tanpa media, proses pembelajaran sebagai proses komunikasi tidak
akan bisa berlangsung secara optimal.

(Gambar 8 : Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran)

Sedikit penjelasan bagaimana konsep media bekerja. Bermula dari Sumber, entah itu siswa
atau pembelajaran menyampaikan sesuatu/gagasan/ide dalam bentuk peng-kode-an baik itu
visual, kata-kata maupun tanda. Kemudian, dimasukkan kedalam atau melalui media. Dan media
menafsirkan kode tersebut sehingga akan menjadi sebuah pengalaman yang nantinya menjadi
pengetahuan. Media juga bisa mendapat gangguan dan ada umpan balik.

17 | P a g e
Lalu, apa bedanya dengan alat peraga?
Sederhananya, alat peraga adalah bagian dari media. Oemar Hamalik mengemukakan
bahwasannya alat peraga dalam pembelajaran ialah segala sesuatu (perangkat) yang dapat
memberikan rangsangan kepada alat indera,
sehingga interaksi pembelajaran dapat berjalan
dengan baik. Pengertian keperagaan diambil dari
kata “raga” yang berarti suatu benda yang bisa
diraba, dilihat, didengar dan diamati melalui
panca indera. Oleh karenanya, dalam
penyampaian pesan pembelajaran perlu adanya
(Gambar 9 : Alat Peraga Molymod) sesuatu yang bisa merangsang panca indera siswa
sehingga apa yang disampaikan menarik, dapat diterima, jelas, mudah dimengerti dan tahan lama
dalam ingatan murid. Dan sesuatu itu adalah alat peraga yang dapat membantu usaha pembelajaran
tersebut.
Perbedaan paling mencolok terletak pada peran pembelajaran atau pendidik bahwa media
pembelajaran dirancang untuk bisa digunakan dalam pembelajaran individual. Sedangkan alat
peraga membutuhkan bantuan pembelajaran atau pendidik untuk penggunaannya karena bersifat
alat bantu mengajar. Dan didalam media pembelajaran ada konten atau pesan yang ingin
disampaikan.

(Gambar 10 : Alat Peraga Sistem Pencernaan dan Gerak)

18 | P a g e
Disisi lain, alat peraga lebih menekankan pada alat berupa benda yang digunakan sebagai
pendukung memperjelas apa yang ingin disampaikan. Seperti contoh kotak kardus, benda ini
memperjelas penjelasan tentang sebuah kubus. Sedangkan media pembelajaran berfokus pada
sarana penyampaian pesan atau pelajaran dengan cara yang lain atau berbeda semisal presentasi
menggunakan proyektor, belajar melalui video dan sebagainya.

Fungsi Media Pembelajaran


Secara garis besar media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber
(pembelajaran) kepada penerima (siswa). Selain itu, media pembelajaran memiliki fungsi sebagai
alat bantu mengajar yang ikut serta dalam mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar
yang ditata serta diciptakan oleh pembelajaran.
Dalam belajar, terkadang siswa harus mempelajari hal-hal yang kompleks dan abstrak.
Nah, dalam hal ini media memiliki peran untuk mempermudah serta memperjelas konsep tersebut
sehingga menjadi lebih simpel dan mudah dimengerti. Kemudian, di samping menarik perhatian
dan memotivasi belajar siswa, media juga memiliki fungsi memperjelas serta mempercepat
sehingga terjadinya pembelajaran yang lebih komunikatif dan produktif. Namun, perlu dipahami
betapapun pentingnya media dalam proses pembelajaran tidak akan terlihat peranan
penggunaannya bilamana tidak sejalan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Media
juga tidak dapat menggeser peran pembelajaran karena sejatinya media hanya sebagai fasilitator
alat bantu pembelajaran dalam pembelajaran.
Derek Rowntree mengemukakan enam fungsi media dalam bukunya yang berjudul
“Educational Technology in Curriculum Development” yaitu, (a) membangkitkan motivasi
belajar, (b) mengulang apa yang telah dipelajari, (c) menyediakan stimulus belajar, (d)
mengaktifkan respon murid, (e) memberikan umpan balik dengan segera dan (f) menggalakkan
latihan yang serasi.
Selanjutnya Gerlach dan Ely dalam bukunya “Teaching and Media A Systematic
Approach” mengenukakan tiga keistimewaan media, yaitu : (a) Keistimewaan Fiksatif,
kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian.
(b) Keistimewaan Manipulatif, kemampuan untuk menampilkan kembali suatu objek atau kejadian
dengan berbagai macam cara sesuai keperluan. (c) Keistimeaan Distributif, dalam sekali
penampilan suatu objek atau kejadian dapat mengjangkau pengamat yang jumlahnya sangat besar

19 | P a g e
dan tersebar dalam kawasan yang sangat luas. Misalnya penggunaan televisi dan radio.

c. Rangkuman
1. Media pembelajaran adalah sesuatu bisa alat, bahan, keadaan yang dipergunakan sebagai
perantara komunikasi dalam kegiatan pembelajaran
2. Media pembelajaran memiliki pengertian fisik sebagai hardware (perangkat keras) yaitu
sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indera.
3. Media pembelajaran memiliki pengertian non-fisik sebagai software (perangkat lunak) yaitu
kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang ingin disampaikan kepada siswa.
4. Media adalah sarana mengirimkan atau mengantarkan informasi berupa pesan-pesan
pembelajaran.
5. Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat memberikan rangsangan kepada panca indera,
sehingga interaksi pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
6. Audio Visual Aids (AVA) adalah termasuk alat peraga tetapi berupa produk elektronik seperti
proyektor overhead dan transparansi.

d. Tugas
Kerjakanlah tugas-tugas berikut ini pada lembar kerja anda !
1. Menurut anda, apa itu media dan sebutkan komponen-komponennya!
2. Jelaskan pengertian belajar sesuai dengan pendapat anda !
3. Berilah kesimpulan tentang pengertian media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli!
4. Apa sajakah perbedaan dari media pembelajaran dengan alat peraga !
5. Jelaskan apakah perbedaan alat peraga dengan audio-visual-aids (AVA)

e. Tes Formatif
1. Persamaan dari sebuah media pembelajaran dan alat peraga adalah...
a. Tujuan
b. Konten atau pesan yang disampaikan
c. Pembelajaran individual
d. Alat yang digunakan

20 | P a g e
2. Media merupakan bagian... dalam sistem pembelajaran?
a. Dalam
b. Integral
c. Figuran
d. Cadangan

3. Pembelajaran berasal dari kata?


a. Belajar
b. Ajar
c. Belajaran
d. Aran

4. Siapakah penulis buku pertama di dunia?


a. Johan Amos Comenius
b. Cornelius de Houtman
c. Ivan Pavlov
d. B.F Skinner

5. Pada abad ke berapa teknologi audio lahir dan mempengarui alat bantu visual?
a. Abad ke-2
b. Abad ke-20
c. Abad ke-22
d. Abad ke-21

6. Berikut ini adalah fungsi pembelajaran yang dikemukakan oleh Gerlach dan Ely,
manakah yang paling tepat?
a. Fiksatif, manipulatif, distributif
b. Fiksatif, manipulatif, deduktif
c. Fiksatif, manusiawi, distributif
d. Filosofis, manipulatif, distributif

21 | P a g e
7. Manakah yang termasuk dari ciri-ciri umum media pembelajaran
a. Memiliki sifat lemah lembut
b. Memiliki pengertian secara fisik (hardware) dan non-fisik (software)
c. Mampu memberikan rangsangan kepada alat indera
d. Dapat dilihat, diraba dan didengar

8. Proses pembelajaran adalah proses...


a. Pencernaan Informasi
b. Peredaran Pesan
c. Komunikasi
d. Komunikator

9. Pembelajaran akan tercipta bilamana terdapat komponen-komponen...


a. Siswa, pembelajaran, tujuan, materi, strategi, media dan evaluasi
b. Guru, pembelajaran, tujuan, materi, strategi, media dan evaluasi
c. Siswa, pembelajaran, tujuan, materi, strategi, pemerintah dan evaluasi
d. Siswa, pembelajaran, menteri, materi, strategi, media dan evaluasi

10. Didalam proses pembelajaran terdapat juga komponen komunikasi, apa sajakah itu?
a. Pembelajar (komunikator)
b. Media pembelajaran
c. Siswa (komunikan)
d. Benar semua

f. Kunci Jawaban Formatif


1. A
2. B
3. B
4. A
5. B
6. A

22 | P a g e
7. B
8. C
9. A
10. E

g. Lembar Kerja
1..........................................................................................................................................................
........................................................ ...................................................................................................
2..........................................................................................................................................................
............................................ ...............................................................................................................
3..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
4..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
5..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

23 | P a g e
BAB II
ISI (MATERI PEMBELAJARAN)

KEGIATAN BELAJAR 2 (Landasan-Landasan Penggunaan dan


Pemanfaatan Media Pembelajaran)

24 | P a g e
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menguraikan media berdasarkan beberapa landasan media pembelajaran
dengan bahasa sendiri.

2. Peserta didik dapat menentukan media berdasarkan beberapa landasan media pembelajaran
dengan benar.

b. Uraian Materi
Landasan-landasan penggunaan media
- Psikologis
Manusia adalah makluk sosial dengan berbagai macam karakteristiknya. Tidak
dapat dipungkiri jika proses pembelajaran adalah sesuatu yang kompleks dan unik.
Kompleks dalam arti melibatkan segala aspek kepribadian baik itu fisik maupun mental
yang akan memunculkan sebuah perilaku belajar. Sedangkan unik, sebab perilaku belajar
satu orang akan berbeda dengan yang lain. Keunikan ini terjadi dikarenakan adanya
perbedaan karakteristik yang akan menentukan gaya belajar (visual, auditif, kinestetik).
Selain itu proses pembelajaran sendiri terjadi secara individual atau perseorangan,
sehingga rangsangan atau informasi yang terjadi pada siswa X dan siswa Y tidak akan
pernah menghasilkan perolehan yang sama.
Oleh karenanya, pembelajaran atau tenaga pendidik melakukakan upaya dalam
kegiatan pembelajaran dengan menyediakan rangsangan dan informasi dapat berupa media
yang disusun dan diorganisasikan sedemikian rupa dengan cara yang bermacam-macam
agar siswa yang memiliki kondisi atau karakteristik yang berbeda-beda dapat memperoleh
pengalaman belajar yang optimal.
Dengan demikian, dalam penggunaan media pembelajaran. Landasan psikologis
sebagai suatu tinjauan alasan atau rasionalitas penggunaan media berdasarkan kondisi
siswa dan bagaimana proses belajar itu terjadi sangat penting diperhatikan. Sebab dalam
hal psikologis, siswa akan lebih mudah mempelajari hal yang menarik perhatian dan
memberikan kejelasan objek yang diamatinya. Selain itu media pembelajaran harus
disesuaikan dengan pengalaman siswa. Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli
mengenai landasan psikologis dalam penggunaan media pembelajaran diantaranya :

25 | P a g e
a. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget
Secara umum, kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala
upaya yang menyangkut aktivitas berfikir termasuk dalam ranah kognitif.
Perkembangan kognitif sendiri merupakan suatu proses genetik, yakni suatu proses
yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem saraf. Semakin
bertambahnya umur maka semakin komplekslah susunan sel sarafnya serta semakin
meningkat pula kemampuannya. dalam teorinya, mengemukakan bahwa seseorang
memiliki tingkatan berfikir sesuai dengan perkembangan usianya.

(Gambar 11 : Tahapan Perkembangan Kognitif Manusia)

Menurut Piaget, ada 4 tahapan utama perkembangan kognitif pada manusia seiring
pertambahan usia :
 Sensorimotor, usia (0 – 2 tahun). Sepanjang usia atau tahap ini manusia belajar
tentang diri mereka dan mengenal dunianya sendiri berdasarkan alat indera (sensor)
dan tindakan (motor) yang dilakukan selangkah demi selangkah.
Keadaan ini merupakan dasar bagi perkembangan kognitif selanjutnya, aktivitas
sensori motor terbentuk melalui proses penyesuaian struktur fisik sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungan. ( Mohd. Surya, 2003: 57).
 Pra-operasional, usia (2 – 7 tahun). Pada tahap ini manusia sudah mulai
memahami realitas lingkungan dengan menggunakan tanda-tanda dan simbol,

26 | P a g e
mempresentasikan benda-benda dengan kata dan gambar. Cara berfikirnya masih
cenderung menggunakan konsep penalaran intuitif sehingga sifatnya tidak
sistematis, tidak konsisten dan tidak logis.
 Operasional kongkrit, usia (7 – 12 tahun). Di tahap ketiga ini, kecenderungan
terhadap animism dan articialisme telah hilang. Manusia sudah cukup matang
dalam menggunakan pemikiran logika atau operasi, meski hanya untuk objek fisik
saja sehingga harus ada bukti secara real atau kongkrit dihadapan mereka. Terkait
penggunaan lambang-lambang masih dirasa sulit dan belum mampu berpikir tanpa
adanya kekongkritan.
 Operasional formal, usia (12 tahun keatas). Tahap ini menjadi periode yang
terakhir, dimana manusia telah memiliki kemampuan berpikir secara abstrak,
menalar secara logis dan menarik kesimpulan sehingga dalam memahami bentuk
argumen tidak dibingungkan oleh sisi argumen yang lain.

b. Kerucut Pengalaman Edgar Dale


Dalam proses pembelajaran, siswa dapat memperoleh berbagai jenis pengalaman.
Edgar Dale mengemukakan jenis pengalaman itu dalam sebuah kerucut atau jenjang
berdasarkan derajat kekonkritan dan keabstrakannya yang disebut dengan kerucut
pengalaman (the cone of experiences).

(Gambar 12 : Kerucut Pengalaman)

27 | P a g e
Diketahui dari gambar tersebut, siswa akan mencapai hasil belajar 90 % dari apa
yang dikatakan dan dilakukan, 70 % dari apa yang dikatakan, 50 % dari apa yang dilihat
dan didengar, 30 % dari apa yang dilihat, 20 % dari apa yang didengar dan 10 % dari apa
yang dibaca.
Pengalaman yang paling konkrit berada pada dasar kerucut, naik ke atas semakin
ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak. Semakin kongkrit (jelas) media
pembelajaran yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran, maka semakin banyak
pula pengalaman yang diperolehnya. Begitu juga sebaliknya semakin abstrak siswa dalam
memperoleh pengalaman, semakin sedikit pula pengalaman yang akan diperoleh. Sebagai
contoh siswa yang mengikuti kegiatan praktikum biologi dibanding dengan penjelasan
teori di kelas hasilnya akan berbeda meski sama-sama dalam konteks pembelajaran. Apa
yang mereka ingat dan keterlibatan langsung menjadi kunci pengalaman.
Perlu diingat efektifitas penggunaan media pembelajaran bukan terletak pada
seberapa canggih dan modern media yang digunakaan oleh pembelajaran dalam proses
pembelajaran, seberapa hebat dan cerdas model strategi seorang pembelajaran dalam
menyajikan materi, melainkan kesesuaian sebuah media dengan karakteristik (kondisi)
siswa.

- Filososfis
Ada suatu pendapat, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil dari
inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai perkembangan zaman di dalam kelas akan
berdampak pada proses pembelajaran yang kurang
manusiawi (siswa akan seperti robot yang dapat
belajar sendiri dengan mesin). Dengan sebutan lain
yakni dehumanisasi. Mengapa demikian?
Bukankah dengan adanya berbagai inovasi pada
media pembelajaran justru membuat siswa
memiliki banyak pilihan untuk memilih dan (Gambar 13 : Contoh Dehumanisasi)

menggunakan media mana yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya? Siswa
dihargai harkat dan martabat kemanusiaannya dengan diberikan kebebasan untuk
menentukan pilihan, baik cara maupun media sesuai dengan kemampuannya.

28 | P a g e
Sebenarnya jika pembelajaran menganggap siswa sebagai manusia yang memiliki
harga diri, motivasi dan kepribadian yang unik berbeda satu sama lain maka baik itu
menggunakan media dengan inovasi teknologi terbaru maupun tidak, proses pembelajaran
yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis bukan?. Jadi, dapat diambil
kesipulan bahwasannya pendapat tentang dehumanisasi tidak perlu diperdebatkan yang
terpenting adalah pandangan pembelajaran terhadap proses pembelajaran siswa.
Oleh karenanya dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar,
maka ketepatan pemilihan media pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.

- Empirik
Berbagai macam temuan penelitian mengindikasikan bahwa adanya interaksi
antara penggunaan media pembelajaran dengan karakteristik (kondisi) siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa. Hal ini memiliki arti bahwasannya siswa akan
mendapatkan keuntungan yang signifikan manakala ia belajar menggunakan media yang
sesuai dengan karakteristik atau gaya belajarnya. Nah, melalui gaya belajar yang dominan
tersebut, siswa akan meraih nilai yang jauh lebih tinggi daripada belajar dengan media yang
tidak sesuai dengan karakteristik atau gaya belajarnya.
Siswa yang memiliki tipe gaya belajar visual menggunakan kekuatan indera
penglihatan sebagai modalitas utama dalam belajar. Mereka lebih mudah mengingat
sesuatu dari apa yang mereka lihat. Stimulus
visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik
dan memiliki perbedaan yang sangat menonjol
kurang lebih 75% melalui indera penglihatan
(visual), melalui indera pendengaran (auditif)
sekitar 13% dan indera lainnya termasuk
kinestetik sekitar 12%. Mengapa bisa terjadi
demikian? Karena di dalam otak kita terdapat
lebih banyak perangkat yang berfungsi untuk (Gambar 14 : Gaya Belajar Visual)

memproses informasi visual daripada indera yang lain. Pada umumnya siswa dengan tipe
ini akan lebih mendapatkan keuntungan manakala menggunakan media seperti film, video,

29 | P a g e
gambar, diagram dan objek lainnya yang berbentuk dan berwarna dalam proses
pembelajarannya.
Selanjutnya, siswa yang memiliki tipe gaya belajar auditif mengandalkan indera
pendengaran dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Oleh
karenanya, apa yang disampaikan oleh pembelajaran terlebih
dahulu mereka harus mendengarkan baru kemudian bisa
mengingat dan memahami informasi. Siswa dengan tipe auditif
lebih diuntungkan dengan penggunaan media seperti rekaman,
radio, ceramah pembelajaran dan sesuatu yang bisa
menghasilkan suara (bunyi) atau hal-hal yang berbau verbal.
(Gambar 15 : Gaya Belajar Auditori)

Dan yang terakhir, siswa dengan tipe gaya belajar kinestetik yang mempunyai
pandangan lebih baik bergerak daripada duduk diam. Mereka merasa otaknya akan bekerja
lebih cepat dalam berpikir ketika bergerak atau berjalan. Pada umumnya siswa dengan tipe
ini menerapkan strategi fiskal dan ekspresi yang berciri fisik dalam menyerap informasi.
Kemudian dalam penggunaan medianya, kinestetik akan mengalami keuntungan bilamana
berorientasi pada pengalaman, melakukan hal yang nyata, bermain peran atau melakukan
demonstrasi.

(Gambar 16 : Gaya Belajar Kinestetik)

Dengan demikian, sejalan terhadap berbagai penjelasan diatas, maka hendaknya


pemilihan dan penggunaan media dilandaskan pada kecocokan media dengan karakteristik
siswa bukan didasarkan pada kesukaan atau kesenangan seorang guru.

30 | P a g e
- Historis
Landasan historis memiliki asumsi tentang rasional penggunaan media
pembelajaran yang ditinjau berdasarkan sejarah konsep istilah media digunakan dalam
pembelajaran sesuai perkembangan zaman. Agar kalian mengetahui seputar latar belakang
sejarah penggunaan konsep media pembelajaran, yuk ikuti penjelasan berikut ini.
Sekitar tahun 1923 perkembangan konsep media pembelajaran bermula dengan
munculnya konsepsi pengajaran visual atau alat bantu visual. Dalam konsepsi tersebut
yang memiliki orientasi pada stimulus indera penglihatan adalah setiap gambar, model,
objek atau alat-alat lain yang bisa memberikan pengalaman visual yang kongkrit (nyata),
motivasi belajar dan berprestasi, serta meningkatkan daya serap dan memori belajar.
Kemudian masuknya teknologi audio yang mempengaruhi konsep pengajaran
visual sehingga berkembang menjadi “audio visual education” atau “audio visual
instruction” yakni sekitar tahun 1940. Berlanjut pada tahun 1945-an lahir beberapa variasi
nama seperti “audio visual methods”, “audio visual materials”, “audio visual devices”. Inti
dari konsepsi ini berorientasi pada dua panca indera, yakni indera penglihatan dan
pendengaran sehingga dalam penggunaannya mampu menjelaskan sesuatu yang abstrak
menjadi jelas dan yang jelas menjadi abstrak serta mencakup dua karaktaristik atau gaya
belajar siswa auditori dan visual. Sedangkan pemanfaatan konsepsi audio-visual ini bisa
dilihat pada kerucut pengalaman (cone of experiences) Edgar Dale.
Pembaharuan besar terjadi pada tahun 1950-an dengan munculnya gerakan yang
disebut “audio visual communication”. Konsepsi ini menerapkan konsep komunikasi
dalam proses pembelajaran sehingga tidak lagi menitik-beratkan objek (benda) yang
berupa bahan pembelajaran audio-visual, tetapi berpusat pada keseluruhan proses
komunikasi atau pesan dari sumber (komunikator = guru, materi atau bahan) kepada
penerima (komunikan = siswa). Audio visual commucation memberikan penekanan pada
proses komunikasi yang lengkap berintegrasi dengan menggunakan sistem pembelajaran
yang utuh.
Berikutnya, perkembangan terjadi sekitar tahun 1952 dengan lahirnya konsepsi
“instructional materials”. Secara konsepsional tidak begitu berbeda dengan konsepsi
sebelumnya. Pada intinya konsepsi ini mengimplementasikan proses komunikasi dan
sistem dalam mendesain dan mengembangkan materi pembelajaran. “learning materials”

31 | P a g e
dan “learning resources” adalah istilah lain yang termasuk variasi penggunaan konsepsi
dari “instructional materials”.
Dalam tahun 1952, juga telah dipakai istilah “educational media” dan “instructional
media”. Secara konsepsional sebenarnya tidak ada pembaharuan dari konsepsi
sebelumnya, karena berfungsi menunjukkan aktifitas komunikasi pendidikan yang timbul
akibat penggunaan media tersebut. Puncaknya terjadi di akhir tahun 1960-an, dimana
pengaplikasian pada pendekatan sistem, pengembangan sistem pembelajaran, teori
komunikasi dan pengaruh psikologi behaviorisme sehingga muncullah sebuah konsep
“educational technology” atau “instructional technology”.

- Teknologis
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dan masif
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satunya di bidang pendidikan, bagaimana
tidak? Para ahli atau pakar teknologi di bidang pendidikan dan pembelajaran berbondong-
bondong mengembangkan berbagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan siswa
sesuai dengan karakteristik (kondisi) nya. Dalam upaya itu, mereka bekerja mulai dari
pengujian teori-teori, pengembangan desain, produksi, evaluasi dan penentuan media serta
pembuatan katalog untuk memudahkan penggunaannya.
Keseluruhan kegiatan itu dilakukan oleh para teknolog guna mencapai sasaran
akhir dari teknologi pembelajaran yakni memudahkan belajar bagi siswa. Mengacu pada
prinsip bahwa suatu media memiliki keunggulan dari media lainnya bilamana digunakan
oleh siswa yang mempunyai karakteristik sesuai dengan rangsangan yang dimunculkan
oleh media pembelajaran itu. Dengan demikian, proses belajar setiap siswa akan
dimudahkan dengan hadirnya media yang sesuai dengan karakteristiknya.
Ada 6 manfaat potensial dari media pembelajaran sebagai bagian dari teknologi
pembelajaran, yaitu :
a. Meningkatkan produktivitas pendidikan.
b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran.
d. Lebih memantapkan pembelajaran
e. Membuat proses pembelajaran menjadi lebih langsung atau seketika saat menggunakan

32 | P a g e
media
f. Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan meluas

c. Rangkuman
1. Ada 4 macam tinjauan landasan penggunaan dan pemilihan media pembelajaran, antara lain
landasan psikologis, filosofis, historis, empirik dan teknologis.
2. Belajar adalah proses yang kompleks dan unik maka dari itu dalam mengelola proses
pembelajaran harus diusahakan dapat memberikan fasilitas belajar dan sesuai dengan
karakteristik siswa.
3. Landasan psikologis membahas tentang tinjauan rasionalitas atau alasan media berdasarkan
kondisi atau karakteristik siswa dalam hal ini gaya belajar.
4. Landasan filosofis memperhatikan kompleks dan uniknya sebuah proses pembelajaran, maka
dari itu ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
5. Landasan Historis meninjau rasional penggunaan media berdasarkan sejarah konsep istilah
media digunakan.
6. Landasan Empirik dalam pemilihan dan penggunaan media dilandaskan pada kecocokan
media dengan karakteristik siswa bukan didasarkan pada kesukaan atau kesenangan
pembelajaran.
7. Landasan Teknologis memiliki sasaran akhir mempermudah proses pembelajaran bagi siswa

d. Tugas
1. Jelaskan landasan psikologis penggunaan media pembelajaran dengan bahasa kalian sendiri !
2. Jelaskan landasan filosofis penggunaan media pembelajaran bahasa kalian sendiri !
3. Jelaskan landasan historis penggunaan media pembelajaran bahasa kalian sendiri
4. Jelaskan landasan empirik penggunaan media pembelajaran bahasa kalian sendiri !
5. Jelaskan landasan teknologis penggunaan media pembelajaran bahasa kalian sendiri !

33 | P a g e
e. Tes Formatif
1. Pada usia berapakah tahap perkembangan kognitif berada pada tingkat pra-
operasional?
a. 1-2 tahun
b. 8-10 tahun
c. 2-7 tahun
d. 12 tahun keatas

2. Stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik dan memiliki perbedaan yang
sangat menonjol kurang lebih 75% melalui indera penglihatan (visual), melalui indera
pendengaran (auditif) sekitar 13% dan indera lainnya termasuk kinestetik sekitar 12%.
Mengapa bisa terjadi demikian?
a. Karena apa yang kita lihat, maka akan kita rasakan dan menuju kehati.
b. Sebab di dalam otak kita terdapat lebih banyak perangkat yang berfungsi untuk memproses
informasi visual daripada indera yang lain.
c. Karena takdir tuhan.
d. Sebab indera penglihatan terletak dan mengarah ke depan.

3. Pada tahap operasional kongkrit, manusia telah mampu berpikir secara...


a. Gampang
b. Sulit
c. Berkelompok
d. Real (nyata)

4. Pada kerucut pengalaman yang dikemukakan Edgar Dale, semakin naik ke atas maka
pengalaman belajar akan semakin...
a. Tidak karuan
b. Abstrak
c. Kongkrit
d. Logis

34 | P a g e
5. Seberapa besar presentase seorang siswa mencapai hasil belajarnya dari apa yang
dikatakan dan dilakukan?
a. 15 %
b. 90 %
c. 45 %
d. 82 %

6. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik akan mengalami keuntungan yang
signifikan bilamana menggunakan media yang berorientasi pada...
a. Pengalaman, melakukan hal yang nyata, bermain peran atau melakukan demonstrasi.
b.

b. Video, film, gambar, sketsa


c. Radio, rekaman, MP3
d. Siswa, guru, tujuan, materi

7. Istilah konsep penggunaan media yang dipengaruhi oleh teori komunikasi dan psikologi
behaviorisme adalah
a. Educational technology
b. Instructional technology
c. A dan B benar
d. Salah semua

8. Manusia telah memiliki kemampuan berpikir secara abstrak, menalar secara logis dan
menarik kesimpulan merupakan tahap ke-berapa dalam perkembangan kognitif
manusia?
a. Ke-3 Operasional formal
b. Ke-1 Sensorimotor
c. Ke-4 Operasional formal
d. Ke-3 Operasional kongkrit

9. Landasan apa yang memperhatikan kompleks dan uniknya sebuah proses pembelajaran
sehingga ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat

35 | P a g e
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa?
a. Psikologis
b. Filosofis
c. Empirik
d. Teknologis

10. Gaya belajar auditori menggunakan indera... sebagai modalitas utama dalam
pembelajaran
a. Pencecap
b. Penjilat
c. Pendengaran
d. Peraba

f. Kunci Jawaban Formatif


1. C
2. B
3. D
4. B
5. B
6. A
7. C
8. C
9. B
10. C

g. Lembar Kerja
1..........................................................................................................................................................
........................................................ ...................................................................................................
2..........................................................................................................................................................
............................................ ...............................................................................................................
3..........................................................................................................................................................

36 | P a g e
BAB II
ISI (MATERI PEMBELAJARAN)

KEGIATAN BELAJAR 3 (Klasifikasi-klasifikasi Media)

37 | P a g e
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengkategorikan media berdasarkan beberapa klasifikasi media
pembelajaran dengan benar.

2. Peserta didik dapat menyusun dan menganalisis contoh media berdasarkan landasan dan
klasifikasi media pembelajaran dengan benar.

b. Uraian Materi
Klasifikasi media menurut bentuk dan ciri fisik
Secara umum, berdasarkan bentuk dan ciri fisiknya media diklasifikasikan menjadi dua
bagian, yaitu media dua dimensi dan media tiga dimensi. Media dua dimensi memiliki bentuk
bangun datar dengan ciri fisik hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Sebagai contoh yang
termasuk ke dalam kelompok media pembelajaran dua dimensi antara lain ; gambar, grafik, peta,
poster, bagan, surat-kabar, majalah, kartun, sketsa, foto dan buku-buku.

(Gambar 17 : Sketsa dan Grafik)


Sedangkan media tiga dimensi memiliki bentuk bangun ruang (isi = volume) dengan ciri
fisik memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi. Sebagai contoh yang termasuk ke dalam kelompok
media pembelajaran tiga dimensi antara lain ; model, globe, diorama, mock-up, ritatoon dan
specimen. Dalam penyajiannya, ada media yang menggunakan alat proyeksi dan ada juga yang
tidak, sehingga penggolongan media ini dibagi lagi menjadi :
- Media pembelajaran dua dimensi yaitu media yang penyajiannya tanpa menggunakan alat
proyeksi dan memiliki ukuran panjang dan lebar serta hanya dapat diamati dari satu arah
pandangan saja.

38 | P a g e
- Media pembelajaran tiga dimensi yaitu media yang penyajiannya tanpa menggunakan alat
proyeksi dan memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi serta hanya dapat diamati dari semua
arah pandangan mana saja.

(Gambar 18 : Diorama dan Specimen)

- Media pandang diam yaitu media yang penyajiannya menggunakan alat proyeksi dan hanya
menampilkan gambar diam di layar.
- Media pandang gerak yaitu media yang penyajiannya menggunakan alat proyeksi dan dapat
menampilkan gambar bergerak di layar. Seperti televisi, video.

Klasifikasi media menurut perangkatnya


Perlu kita ketahui beberapa istilah yang terkait dengan perangkat media yakni “materials”
(bahan media), “equipment” (peralatan), “hard-ware” (perangkat keras) dan “soft-ware”
(perangkat lunak) mempunyai arti yang berbeda-beda meski semuanya adalah nama-nama dari
komponen media pembelajaran. Umumnya, istilah materials dikaitkan dengan equipment dan
istilah perangkat keras dihubungkan dengan perangkat lunak. Oleh karenanya, klasifikasi media
berdasarkan perangkatnya dapat dibedakan menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software).
Hardware merupakan perangkat atau peralatan keras untuk menyampaikan pesan kepada
audiens seperti proyektor, tape-recorder, kamera, komputer dan sebagainya. Sedangkan software
adalah perangkat lunak yang berisi pesan dan disimpan pada material, misalnya audio, film, slide
dan sebagainya.

39 | P a g e
Klasifikasi media berdasarkan persepsi panca indera
Secara mendasar, media pembelajaran berdasarkan indera penerimanya terbagi menjadi
tiga kelas yaitu media visual, media audio dan media audio-visual.
Media visual menekankan pada pengamatan dengan indera penglihatan. Pesan yang
disampaikan berbentuk informasi visual, bisa dilihat tetapi tidak dapat menampilkan gerak dan
suara, misalnya : gambar, grafik dan poster.
Sedangkan media audio hanya bisa menghasilkan pesan berbentuk suara sehingga
menekankan pada pengamatan dengan indera pendengaran. Kebalikan dari visual, media ini hanya
bisa didengar tetapi tidak dapat dilihat. Sebagai contoh : radio, tape-recorder.
Nah, untuk yang ketiga ini merupakan gabungan dari kedua media tadi, biasa disebut
dengan media audio-visual. Media ini dapat diamati dengan indera penglihatan sekaligus
pendengaran. Memiliki kemampuan menghasilkan pesan yang begitu lengkap menggunakan
suara, visual dan gerak. Seperti televisi, video. Media audio-visual adalah alat-alat yang audible
dan visible yang berguna membantu komunikasi menjadi lebih efektif dalam proses pembelajaran.
Tidak jauh beda dengan penjelasan diatas, Amir Hamzah Suleiman dalam bukunya “Media
Audio Visual untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan” menggolongkan menjadi beberapa
bagian,
a. Alat-alat visual, yakni alat-alat yang menghasilkan bentuk atau rupa. Alat-alat ini dibedakan
lagi menjadi :
- Alat-alat visual dua dimensi, memiliki ukuran panjang
dan lebar. Terbagi menjadi dua pula, yaitu :
1. Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang
tidak tranparan
(Gambar 19 : Alat-alat visual dua

dimensi pada bidang transparan = Gambar)

2. Alat-alat visual dua dimensi pada bidang transparan


- Alat-alat visual tiga dimensi, memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi
b. Alat-alat audio, yakni alat-alat yang menghasilkan bunyi atau suara
c. Alat-alat audio-visual, yakni alat-alat yang menghasilkan bentuk
(rupa) dan suara (bunyi) dalam suatu unit alat.
(Gambar 20 : Alat Audio = Piringan Hitam)

40 | P a g e
No. Kelompok Media Contoh Media
1. Audio - Pita audio (rol atau kaset
- Piringan audio
- Radio (rekaman siaran)
2. Cetak - Buku teks terprogram
- Buku pegangan/manual
- Buku tugas
3. Audio-Cetak - Buku latihan dilengkapi kaset
- Gambar/poster dilengkapi audio
4. Proyek Visual Diam - Film bingkai (slide)
- Film rangkai (berisi pesan
verbal)
5. Proyek Visual Diam dengan - Film bingkai (slide) suara
Audio - Film rangkai suara
6. Visual Gerak - Film bisu
7. Visual Gerak dengan Audio - Film suara
- Video/vcd/dvd
8. Benda - Benda nyata
- Model tiruan (mockup)
9. Komputer - Media berbasis komputer, CAI
(computer Assisted Instructional)
& CMI (Computer Managed
Instructional)
Anderson (1997)
pengelompokkan media

Klasifikasi media berdasarkan pengalaman yang diperoleh


Secara sederhana, R. Murray Thomas menggolongkan media kedalam tiga jenjang
pengalaman, yaitu :
a. The real life experiences (pengalaman langsung) dapat berupa pengalaman melalui
keterlibatan langsung dalam suatu kegiatan atau peristiwa maupun berupa mengamati kejadian
atau objek yang sebenarnya
b. The subtitue of the real life experiences (pengalaman tiruan) berupa pengalaman tiruan atau
wakil dari objek (benda) yang bewujud model dari situasi melalui drama atau sandiwara dan
berbagai rekaman objek atau kejadian lainnya
c. Words only (pengalaman dari kata-kata) meliputi kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman
yang berisi kata-kata dari alat perekam dan kata-kata yang ditulis ataupun dicetak.
Daripada itu, Edgar Dale dalam kerucut pengalaman (cone experiences) diketahui ada 11
klasifikasi atau tingkatan pengalaman yang diperoleh dari yang paling kongkrit sampai abstrak,
diantaranya :

41 | P a g e
1. Pengalaman Langsung, memiliki tujuan yang memberikan pengalaman nyata dan
kejadian sebenarnya yang dialami serta melibatkan diri sendiri.
2. Pengalaman Tiruan, memiliki tujuan untuk memberi citra atau kesan yang lebih
mendalam dan menghindarkan verbalisme. Mencakup model, specimen, mock-up,
objek asli. Biasanya diperoleh melalui benda-benda tiruan atau kejadian yang
disimulasikan sebagai contoh dari kejadian sesungguhnya.
3. Dramatisasi, memiliki tujuan untuk memberi latihan bagaimana memahami suatu
peran dengan menggunakan mimik, gaya, suara dan sikap yang ditentukan. Umumnya
melibatkan drama yang mengandung unsur permainan, gerak, dekorasi dan penataan
busana. Dramatisasi mencakup puppet (permainan boneka), play (permainan di
panggung), tableau (permainan dekorasi dan adegan tanpa gerakan serta suara pemain),
pageant (pertunjukan sejarah di alam terbuka), pantomime (sandiwara bisu),

(Gambar 21 : Puppet dan Pantomime)

role-playing (bermain peran), sosio-drama (drama sosial), psycho-drama (drama


kejiawaan.
4. Demonstrasi, memiliki tujuan untuk memberi contoh atau pertunjukkan yang
memperagakan suatu cara, proses atau prosedur tertentu.
5. Karyawisata, umumnya merupakan kegiatan di luar yang memiliki tujuan untuk
memperkaya pengalaman melalui observasi yang didokumentasikan.
6. Pameran, memiliki tujuan untuk mempertotonkan sebuah karya, perkembangan kreasi
yang telah dibuat.

42 | P a g e
7. Televisi, memiliki tujuan untuk memberikan pembelajaran melalui tayangan gambar
berupa animasi, foto atau film.
8. Film, memiliki tujuan untuk memberikan
informasi dengan yang bisa diputar ulang
dengan gerakan sesuai keinginan kita dapat
diperlambat atau dipercepat.

(Gambar 22 : Televisi)
9. Radio, memiliki tujuan untuk memberikan informasi secara lisan yang mampu
menambah pengetahuan dan pengalaman serta
membangkitkan motivasi.

10. Gambar, memiliki tujuan memberikan


informasi dan pesan dari maksud yang ingin
disampaikan, berwujud visual.
(Gambar 23 : Radio)

11. Lambang visual, umumnya merupakan simbol yang dapat dilihat oleh indera
penglihatan, terdiri dari bagan, grafik, diagram, sketsa, komik, kartun, peta dan poster.

Klasifikasi media berdasarkan penggunaannya


Berdasarkan sasaran penggunaannya, dapat dibedakan menjadi :
a. Individual, hanya dapat dipergunakan secara perorangan atau individu seperti mikroskop,
lensa, kamera.
b. Kelompok, dapat dipergunakan baik secara perorangan maupun kelompok seperti media
papan (papan tulis, papan tempel, papan flanel), slide.
c. Massal, dapat dipergunakan oleh sekelompok massa yang lebih besar seperti penggunaan
media film layar lebar dan pengeras suara pada kegiatan penyuluhan atau sosialisasi di
lapangan.

Klasifikasi media berdasarkan hirarki pemanfaatannya


Menurut C.J Duncan, pemanfaatan media berdasarkan biaya pengadaan, kelangkaan media
dan aksebilitas (kemudahan penggunaan). Ketiga elemen ini saling mempengaruhi satu sama lain.

43 | P a g e
Seperti contoh semakin rumit jenis perangkat media yang hendak digunakan, maka semakin mahal
pula biaya pengadaan dan otomatis susah aksebilitasnya. Begitu juga sebaliknya, semakin
sederhana jenis perangkat media yang hendak digunakan, maka semakin murah biaya dan
pengadaannya sehingga aksebilitas dan penggunaanya semakin khusus dan lingkup sasarannya
terbatas.
Dengan demikian, dari berbagai penjelasan klasifikasi media pembelajaran diatas.
Diharapkan bisa dipahami dan dilaksanakan oleh pembelajaran (pembelajaran) dalam memilih
media yang tepat sesuai dengan tujuan, materi serta kemampuan dan karakteristik siswa sehingga
akan sangat menunjang keefektifan dan keefisiensian proses pembelajaran.

c. Rangkuman
1. Klasifikasi media menurut bentuk dan ciri fisik dibagi menjadi dua, yaitu dua dimensi dengan
bentuk bangun datar dan tiga dimensi dengan bentuk bangun ruang.
2. Klasifikasi media menurut perangkatnya berdasarkan acuan dapat dilihat dan diraba. Jika
media atau perangkat berbentuk dan berbagan keras disebut hardware, jika lembut bahkan tak
berbentuk disebut software.
3. Klasifikasi media berdasarkan persepsi panca indera terbagi menjadi tiga, yaitu media visual,
media audio dan media audio-visual.
4. Klasifikasi media berdasarkan pengalaman yang diperoleh tertuang dalam kerucut pengalaman
Edgar Dale kurang lebih sebanyak 11 klasifikasi atau tingkatan.
5. Klasifikasi media berdasarkan penggunaannya dibedakan menjadi tiga, yaitu individu,
kelompok dan massal.
6. Klasifikasi media berdasarkan hirarki pemanfaatannya mengacu pada biaya pengadaan,
kelangkaan media dan aksebilitas (kemudahan penggunaan dan pemanfaatannya).

d. Tugas
1. Berilah contoh dari masing-masing media menurut klasifikasi berdasarkan tingkat pengalaman
yang diperoleh?
2. Bagaimana penggolongan media pembelajaran berdasarkan karakteristik fisiknya secara
essensial?
3. Sebutkan dan jelaskan media-media yang termasuk visual berdasarkan persepsi panca indera?

44 | P a g e
4. Ada berapa tingkatan atau klasifikasi pada kerucut pengalaman Edgar Dale, sebutkan!
5. Jelaskan klasifikasi media menurut hirarki pemanfaatannya?

e. Tes Formatif
1. Mikroskop dan kamera adalah contoh media berdasarkan penggunaannya digunakan
oleh...
a. Individu
b. Kelompok
c. Massa
d. Semua salah

2. Apa yang dimaksud dengan alat-alat audio?


a. Alat-alat yang menghasilkan bentuk (rupa)
b. Alat-alat yang menghasilkan suara atau bunyi
c. Alat-alat yang menghasilkan bentuk (rupa) dan suara (bunyi)
d. A dan B benar

3. Berikut yang bukan termasuk contoh dari perangkat hardware adalah...


a. Tape-recorder
b. Proyektor film bingkai
c. Proyektor film rangkai
d. Website

4. Berapa jumlah jenis media yang digolongkan oleh Anderson?


a. 12
b. 10
c. 9
d. 8

5. Perbedaan dari media pembelajaran dimensi dengan media pembelajaran pandang


terletak pada..

45 | P a g e
a. Pandangan
b. Penyajiannya
c. Ruang
d. Bangun

6. Model, specimen, mock-up, flow-chart adalah benda-benda yang berfungsi


memberikan citra dan kesan yang lebih mendalam dan menghindari verbalisme
melalui pengalaman...
a. Dramatisasi
b. Pameran
c. Dari kata-kata
d. Tiruan

7. Yang termasuk pada jenis media yang telah digolongkan oleh Anderson, berikut ini
adalah...
a. Media cetak, televisi, smartphone
b. Radio, rekaman, slides
c. Proyek visual, audio-cetak, komputer
d. A dan B benar

8. Media papan cocok digunakan berdasarkan sasaran penggunanya, yakni


a. Kelompok
b. Massal
c. Individual
d. In-group

9. Manakah yang termasuk elemen yang mempengaruhi hirarki pemanfaatan media


a. Kelangkaan media
b. Aksebilitas dan biaya pengadaan
c. Tingkat berpikir
d. A dan B benar

46 | P a g e
10. Contoh-contoh media dua dimensi adalah...
a. Sketsa
b. Diorama
c. Mock-Up
d. Ritatoon

f. Kunci Jawaban Formatif


1. A
2. B
3. D
4. C
5. B
6. D
7. C
8. A
9. D
10. A

g. Lembar Kerja
1..........................................................................................................................................................
........................................................ ...................................................................................................
2..........................................................................................................................................................
............................................ ...............................................................................................................
3..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
4..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
5..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

47 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
1. Jennah, Rodhatul. "Media Pembelajaran." (2009).
2. Rohani, Rohani. "Media pembelajaran." (2019).
3. Juwairiyah, Juwairiyah. "Alat peraga dan media pembelajaran kimia." Visipena 4.1
(2013): 1-13.
4. Riana, Cepi. 2017. “Komputer dan Media Pendidikan di Sekolah Dasar. Unit 5 : Media
Pembelajaran”. Jakarta.
5. Prihadi. 2010. “Media Pembelajaran, Media Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Jakarta.
Direktorat Jenderal Pendidikan Lanjutan Pertama
6. Sihkabuden. 2011. “Media Pembelajaran”. Malang. Departemen Pendidikan Nasional
Universitas Negeri Malang, Fakultas Ilmu Pendidikan.

48 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai