Administrative Law Final Exam Resume
Administrative Law Final Exam Resume
PERBUATAN PEMERINTAH
Dalam rangka mencapai tujuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat
(lihat Pembukaan UUD 1945), pemerintah memiliki hak dan kewajiban tertentu di
bawah hukum administrasi yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan-tindakan
pemerintah.
C. Harlow dan R. Rawlings menguraikan bahwa hukum administrasi berfungsi untuk
mengarahkan tindakan pemerintah dalam 2 cara:
1) Red Light Theory
Hukum administrasi berfokus pada pengendalian/pengekangan tindakan
negara untuk menghormati supremasi rakyat dan melindungi kepentingan
individu rakyat dan melindungi kepentingan-kepentingan individual mereka.
Gagasan ini memberikan penekanan yang kuat kuat pada peran
peradilan/pengadilan.
2) Green Light Theory
Hukum administrasi seharusnya menjadi sarana untuk mempromosikan
tujuan kebijakan yang pada akhirnya mengarah pada kesejahteraan.
Gagasan ini menganjurkan efisiensi dalam tata kelola pemerintahan dan
pengambilan keputusan.
Tindakan pemerintah (Bestuur Handelingen) dibagi menjadi 2 jenis:
1) Feitelijke Handeling (Tindakan Faktual)
Tindakan yang diambil yang tidak memiliki kaitan (langsung) dengan hukum,
sehingga tidak menimbulkan akibat hukum. Tindakan-tindakan tersebut
adalah biasanya nyata dan/atau terwujud secara fisik, dan di bagi menjadi:
a. Tindakan aktif di mana pemerintah melakukan sesuatu - misalnya
misalnya membangun gedung pemerintah
b. Tindakan pasif di mana pemerintah tidak melakukan sesuatu misalnya
tidak memperbaiki jalan, tidak menanggapi suatu peristiwa
2) Recht Handeling (Tindakan Hukum)
Tindakan yang diambil yang memiliki relevansi dengan hukum dan dengan
demikian memiliki konsekuensi yuridis yang menimbulkan hak dan kewajiban
tertentu bagi mereka yang terlibat/tersebut dalam tindakan tersebut.
Tindakan Pemerintah
a. Hukum Publik
i. Bersegi satu : Bentuk paling umum dari tindakan yang dibahas dalam
subjek hukum administrasi. Memilki implikasi hukum dari pemerintah →
beschikking atas ambigious regulation
ii. Bersegi dua : Kurang umum diketahui komponen perilaku pemerintah.
Memiliki implikasi hukum dari pemerintah dan swasta (bisa di counter) →
Kontrak pemerintah dengan swasta
b. Hukum Privat
Sebagian besar tindakan yang dilakukan oleh pemerintah mungkin tidak termasuk
di bawah hukum privat karena alasan-alasan berikut:
1) Ruang Lingkup Hukum Privat
Hukum privat atau hukum perdata (hukum perdata) digunakan untuk
mengatur hubungan antara dua pihak yang bersifat alamiah atau hukum
orang yang tidak melibatkan kepentingan publik.
Contoh: penjualan barang kepada pelanggan, pinjaman bisnis
2) Sifat Umum Tindakan Pemerintah
Tujuan pemerintah adalah untuk menciptakan kesejahteraan bagi
masyarakat, dan selain masalah administratif, fokus mereka adalah
diarahkan pada tindakan yang memiliki dampak berskala besar.
Contoh: kebijakan pendidikan dan ekonomi.
Tindakan pemerintah tidak lagi berada di bawah cakupan hukum privat ketika
tindakan tersebut menciptakan standar baru yang mempengaruhi publik.
Case : Pada tahun 1967, Indonesia menandatangani kontrak dengan Freeport untuk
membangun operasi penambangan emas di Papua yang telah telah diperpanjang
dari tanggal kadaluarsa semula. Pada saat perpanjangan ini, tidak ada penjabaran
yang memadai atas Pasal 33 UUD 1945 1945 mengenai penguasaan sumber daya
alam oleh negara dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat. Pada tahun 2009,
Mahkamah Konstitusi mengeluarkan keputusan tentang PLN yang menyinggung
Pasal 33 UUD 1945 (baca pertimbangan Mahkamah Konstitusi).
Menurut saya, perjanjian dengan Freeport termasuk public law karena meskipun
praktiknya dibuat antara pihak pemerintah – freeport namun motivasi
pengambilalihan lahan tersebut didasari atas postulat bahwa SDA sepenuhnya
dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Artinya terdapat
kepentingan umum disini, yang mana jika dilakukan peralihan penguasaan akan
berimplikasi pada tercapainya goals pemerintah yaitu kesejahteraan rakyat maka
ketika tindakan tersebut telah mempengaruhi publik maka ia termasuk publik law.
Perizinan (Vergunning)
Persetujuan dari penguasa berdasar UU/Regulasi semua jenis Regelling yang ada,
dan dalam keadaan tertentu tidak dikenakan sanksi berupa larangan atau hukuman
bagi individu yang melaksanakan.
Secara formal : suatu bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersamaan fungsi
pengaturan serta bersifat pengendalian yang dimiliki oleh pemerintah terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Perizinan ini dapat berbentuk pendaftaran, rekomendasi, sertifikasi, penentuan
kuota dan izin untuk melakukan suatu usaha yang biasanya harus dimiliki atau
diperoleh oleh suatu organisasi perusahaan atau seseorang sebelum yang
bersangkutan dapat melakukan suatu kegiatan atau tindakan.
Contoh : perizinan yang sederhana → datang ke kelas terlambat, dosen nya
mengizinkan maksimal 30 menit sejak jam kelas.
Contoh : Perizinan yang kompleks → perizinan tambang, IMB (Izin Mendirikan
Bangunan, Izin Tambang) dkk
Besichkking (Ketetapan/Keputusan)
a. Izin : Keputusan Pejabat Pemerintahan yang berwenang sebagai wujud
persetujuan atas permohonan Warga Masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
N.M. Spelt dan J.B.J.M. Ten Berge membagi pengertian izin dalam arti luas
dan arti sempit
i. Izin dalam arti luas : suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan
undang-undang atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu
menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan peraturan
perundang-undangan
ii. Izin dalam arti sempit : pengikatan-pengikatan pada suatu peraturan izin
pada umumnya didasarkan pada keinginan pembuat undang-undang untuk
mencapai suatu tatanan tertentu untuk menghalangi keadaan yang buruk.
b. Lisensi : suatu izin yang memberikan hak untuk menyelenggarakan
suatu perusahaan, lisensi digunakan untuk menyatakan suatu izin yang
memperkenankan seseorang untuk menjalankan suatu perusahaan dengan
izin khusus atau istimewa.
c. Dispensasi :
- keputusan administrasi negara yang membebaskan suatu
perbuatan dari kekuasaan peraturan yang menolak perbuatan
tersebut,WF prince mengatakan bahwa dispensasi adalah tindakan
pemerintahan yang menyebabkan suatu peraturan
perundang-undangan menjadi tidak berlaku bagi sesuatu hal yang
istimewa.
- Keputusan Pejabat Pemerintahan yang berwenang sebagai wujud
persetujuan atas permohonan Warga Masyarakat yang merupakan
pengecualian terhadap suatu larangan atau perintah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Konsesi :
- suatu izin berhubungan dengan pekerjaan yang besar dimana
kepentingan umum terlibat erat sekali sehingga sebenarnya
pekerjaan itu menjadi tugas dari Pemerintah, tetapi oleh pemerintah
diberikan hak penyelenggaraannya kepada konsesionaris (pemegang
izin) yang bukan pejabat pemerintah
- Keputusan Pejabat Pemerintahan yang berwenang sebagai wujud
persetujuan dari kesepakatan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
dengan selain Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam
pengelolaan fasilitas umum dan/atau sumber daya alam dan
pengelolaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2) Regeling (Peraturan)
(Permen, perpres, UU) → dikodifikasi masuk ke regelling
SANKSI ADMINISTRASI
1. Lost of Deposit :
Jika terbukti ada maka deposit akan dianulir → Gugatan dikabulkan, uang
deposit yg disubmit akan dipulihkan. Jika upaya merupakan aksi untuk
mengacaukan tender maka deposit hangus.
Case baliho : Regulasi a quo → pasang baliho, bayar masuk ke kas
pendanaan daerah, kalau habis durasi akan diturunkan satpol pp. Regulasi yg
bisa menjadi pertimbangan → pasang baliho, bayar masuk ke kas pendanaan
daerah, bayar deposit seharga diatas nilai penurunan baliho, kalau habis durasi
maka pihak yg memasang baliho menurunkannya sendiri. → win win solutions,
pihak pemasang dapat berlama-lama asalkan (?)