Anemia pada PGK anemia yang disebabkan oleh penurunan kapasitas produksi
etritropoietin.
Anemia pada PGK dibagi berdasarkan status besi:
status besi cukup (ST >/= 20 dan FS >/= 100)
defisiensi besi fungsional (ST <20 dan FS >/= 100)
defisiensi besi absolut (ST <20 dan FS <100)
Tatalaksana anemia pada PGK
Terapi besi (pada defisiensi besi absolut dan fungsional) : terapi besi oral (preparat besi
oral:ferrous gluconate, ferrous sulphate, ferrous fumarate, iron polysaccharide) dan terapi
besi parenteral (pada CKD HD)
Transfusi darah : pada Hb < 7 dengan atau tanpa gejala anemia atau Hb <8 pada
gangguan kardiovaskular. Target Hb 7-9 g/dL
Pemberian ESA (Erythropoietin Stimulating Agent): dimulai pada kadar Hb <10 g/dL, tidak
diberikan pada anemia defisiensi besi absolut. Target Hb 10-12 g/dL
Hipertensi resisten
Tekanan darah tidak mencapai target TDS < 140 mmHg dana tau TDD < 90 mmHg, walaupun
sudah mendapatkan 3 antihipertensi berbeda golongan dengan dosis maksimal, salah
satunya adalah diuretic, dan pasien sudah menjalani rekomendasi gaya hidup.
Tatalaksana Hiponatremia
Pada hiponatremia akut (Na <120) dengan perubahan status mental / kejang diberikan
infus NaCl 3%
Pada hyponatremia tanpa gejala / gejala ringan tentukan osmolaritas serum:
osmolaritas normal (280-285) : isotonic hyponatremia (pseudohyponatremia)
osmolaritas tinggi (>285) : hypertonic hyponatremia cek status hiperglikemia
osmolaritas rendah (<280) : tentukan status cairan:
- Hipovolemik pemberian cairan isotonic (NaCl 0,9%)
- Euvolemik dapat disebabkan oleh SIADH Restriksi cairan
- Hipervolemik Pada gangguan ginjal : restriksi cairan dan garam, dialisis Pada
gagal jantung, sirosis, hypoalbuminemia : diuresis, restriksi cairan dan garam
CKD-MBD
Kelainan mineral, tulang, dan kalsifikasi kardiovaskular yang terjadi sebagai komplikasi dari
PGK.
Diagnosis:
Pemeriksaan kadar kalsium, fosfat, PTH, dan ALP
Kelainan tulang pemeriksaan BMD (bone mineral density)
Menilai kalsifikasi kardiovaskular pemeriksaan radiografi abdomen lateral atau
echocardiogram untuk menilai kalsifikasi valvular
Tatalaksana:
Penyakit Glomerular
Penyakit glomerular penyakit ginjal berupa kelainan pada filtrasi glomerular,
menyebabkan keadaan seperti: proteinuria, hematuria, atau penurunan LFG, dibedakan
menjadi penyakit glomerular primer dan sekunder.
Penyakit glomerular primer:
1. Kelainan minimal
2. Glomerulosklerosis fokal segmental
3. Glomerulonefritis (GN) difus:
a. GN membranosa (nefropati membranosa)
b. GN proliferative (terdapat sedimen aktif pada UL: sedimen eritrosit (+), hematuria):
GN proliferative mesangial
GN proliferative endokapiler
GN membranoproliferative
GN kresentik dan necrotizing
c. GN sclerosing
4. Nefropati IgA