Anda di halaman 1dari 31

i

LAPORAN PENGKAJIAN

UJI EFEKTIVITAS PEMBENAH TANAH DOLOMIT


MEREK DAUN DEWA TERHADAP REAKSI pH TANAH DAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN BAWANG MERAH

Oleh:
Tim Peneliti

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022

ii
iii
RINGKASAN

Laporan uji lapangan pembenah tanah dolomit merek DAUN DEWA pada tanaman
Bawang merah. Percobaan dilakukan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
Udayana, Pegok, Denpasar Selatan, Kodya Denpasar, dari bulan Agustus sampai dengan
November 2022. PT. NUSANTARA TETAP JAYA bermaksud mendaftarkan pembenah
tanah dolomit merek DAUN DEWA kepada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian. Berkenaan dengan hal tersebut Fakultas
Pertanian Universitas Udayana diminta untuk melakukan pengujian lapangan efektivitas
pembenah tanah dolomit merek DAUN DEWA tersebut. Tujuan pengujian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas pembenah tanah dolomit merek DAUN DEWA terhadap Reaksi pH
Tanah dan Produktivitas Tanaman Bawang merah. Perlakuan disusun dalam 7 taraf yaitu:
kontrol (D0), 1.0 dosis NPK (DS), 0.5 dosis DAUN DEWA (D1), 1.0 dosis DAUN DEWA
(D2), 1.5 dosis DAUN DEWA (D3), 2.0 dosis DAUN DEWA (P4) dan 2.5 dosis DAUN
DEWA (D5). Percobaan dilakukan dengan empat ulangan sehingga terdapat 28 satuan
percobaan. Setiap satuan percobaan adalah petakan lahan dengan luas 25 m 2. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa dolomit merek DAUN DEWA terlihat dapat memperbaiki kondisi tanah
yang ditandai dengan meningkatnya pH tanah. Secara umum aplikasi dolomit merek DAUN
DEWA menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik dibandingkan
perlakuan kontrol. Tinggi tanaman, jumlah anakan, berat umbi kering per petak dan hasil
umbi kering per hektar perlakuan dolomit merek DAUN DEWA nyata lebih besar dan lebih
tinggi dibandingkan perlakuan kontrol. Perlakuan 2.0 dosis dolomit merek DAUN DEWA
terlihat paling efektif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dolomit merek DAUN DEWA
tesebut efektif menaikan pH tanah serta efektif secara agronomi maupun ekonomi, sehingga
dapat dinyatakan lulus uji efektivitas. Dosis yang disarankan untuk tanaman Bawang merah
adalah 2.0 ton/ha dolomit merek DAUN DEWA yang diaplikasikan 1 minggu sebelum
tanam.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat-Nya,
penyusunan laporan pengkajian berjudul "Uji Efektivitas Pembenah Tanah (Dolomit) Merek
DAUN DEWA terhadap Reaksi pH Tanah dan Produktivitas Tanaman Bawang merah"
dapat diselesaikan. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan dosis
Dolomit merek DAUN DEWA terhadap reaksi/perubahan pH tanah terutama pada tanah
bereaksi masam dan produktivitas tanaman Bawang merah. Hasil kajian diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan acuan bagi para pemakai Dolomit terutama pada daerah-daerah
dengan kondisi agroekosistem yang mendekati lokasi pengkajian.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada :
1. Direktur Pupuk dan Pestisida, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian yang berkenan
memberi kepercayaan Fakultas Pertanian Universitas Udayana untuk melakukan uji
efektivutas ini.
2. PT. NUSANTARA TETAP JAYA, yang telah mendukung dana dalam kegiatan
pengkajian ini.

3. Tim peneliti atas kerjasamanya sehingga Uji Efektivitas dapat berlangsung dengan lancar.
4. Semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam Uji Efektivitas ini.
Akhirnya, saran dan kritik demi perbaikan di masa yang akan datang sangat
diharapkan.

Denpasar, November 2022


Penyusun,

v
DAFTAR ISI

SURAT PENGANTAR …………………………………………………….. i


HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………… iii
RINGKASAN………………………………………………………………… iv
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. vi
I. PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………... 1
1.2 Tujuan …………………………………………………………… 2
II. METODOLOGI ……………………………………………………… 3
2.1 Lokasi Pengujian ………………………………………………… 3
2.2 Waktu Pengujian ………………………………………………… 3
2.3 Bahan dan Alat…………………………………………………….. 3
2.4 Metoda Percobaan………………………………………………..... 3
2.5 Pelaksanaan Percobaan…..………………………………………… 4
2.6 Pengamatan ……………………………………………………… 4
2.7 Analisis Data …………………………………………………….. 4
2.8 Uji Efektivitas Secara Agronomi …………………………………. 5
2.9 Analisa Ekonomis ………………………………………………... 5
2.10 Metode Penilaian ………………………………………………... 5
III HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………. 6
3.1 Hasil………………………………………………………………... 6
3.1.1 Hasil Uji Mutu Pembenah Tanah DAUN DEWA ..…………….. 6
3.1.2 Hasil Analisis terhadap Contoh Tanah Sebelum dan Sesudah
Diberi Perlakuan ………………………………………………… 6
3.1.3 Pertumbuhan Tanaman Bawang merah 7
………………………………….
3.1.4 Komponen Hasil ………………………………………………. 8
3.1.5 Analisa Usahatani ……………………………………………… 9
3.2 Pembahasan………………………………………………………... 10
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI …….……………………… 12
IV. 4.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 13
4.2 Rekomendasi ……………………………………………………. 13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 14


LAMPIRAN ………………………………………………………………... 15
1. Analisis Usaha Tani Bawang merah ………………………............... 15
4. Pengantar Uji Efektivitas Dolomit Merek DAUN DEWA ………….. 22
5. Hasil Uji Mutu Dolomit Merek DAUN DEWA …………………… 24
6. Visualisasi Penelitian Uji Efek Dolomit DAUN DEWA.…………… 25

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produktivitas lahan pertanian semakin lama semakin menurun karena kualitas tanah
yang semakin buruk. Salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas lahan yang telah
mengalami kerusakan adalah dengan aplikasi pembenah tanah, disertai dengan pemupukan
berimbang yang spesifik lokasi serta dikombinasikan dengan penggunaan bahan organik.
Bahan pembenah tanah merupakan bahan-bahan basa lemah seperti batu gamping kalsit
(CaCO3) dan dolomit (CaMgCO3) merupakan bahan-bahan yang paling sering digunakan
untuk pengapuran. Tanah masam pada umumnya kurang baik atau tidak baik untuk budidaya
tanaman karena memiliki pH yang rendah dan sangat berpengaruh terhadap tanaman baik
langsung maupun secara tak langsung. Pengaruh yang langsung dapat merusak akar tanaman,
sedang pengaruh tak langsung dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara atau keracunan
terhadap unsur hara tertentu pada pH yang ekstrim, KTK (Kapasitas Tukar Kation) rendah,
kejenuhan basa rendah dan kejenuhan Al tinggi.
Tanah masam umumnya berada pada daerah lembab (humid), pada tanah tersebut
konsentrasi ion H+ lebih banyak dari ion OH–, dan tanah yang demikian biasanya kaya akan
unsur Al, Fe dan Mn. Tanah basa (alkali) sebagian besar terdapat pada daerah agak kering
(semiarid) hingga kering (arid). Pada tanah yang bereaksi basa konsentrasi ion OHˉ lebih
banyak dari ion H+, dan pada tanah ini kandungan unsur Al, Fe dan Mn rendah. Derajat
desosiasi ion H dalam komplek jerapan ion H+ bebas dalam larutan sangat menentukan
derajat kemasaman tanah.
Tanah menjadi masam karena unsur basa yang ada pada partikel tanah konsentrasinya
menurun yang dapat disebabkan oleh proses pencucian oleh air, akibat erosi, penanaman
yang terus menerus tanpa diimbangi dengan mempertahankan kesuburan tanah. Hilangnya
unsur-unsur basa tersebut kemudian diganti dengan unsur penyebab kemasaman, yaitu kation
H+ dan Al3+ (Rismunandar,1981).
Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan unsur hara makro dan mikro pada tanah
dengan pH rendah adalah dengan pengapuran. Pengapuran adalah suatu teknologi pemberian
kapur kedalam tanah, yang bertujuan untuk memperbaiki sifat-sifat kimia, fisika dan biologi
tanah (Soepardi, 1986). Menurut Hardjowigeno (1995), umumnya bahan kapur untuk
pertanian adalah berupa kalsiun karbonat (CaCO3), dolomit (CaMgCO3), dan hanya sedikit
berupa CaO (Kalsium Oksida) atau Ca (OH)2 (Kalsium Hidroksida). Saat ini dolomit paling
banyak digunakan karena relative murah dan mudah didapat (Djuhariningrum dan Rusmadi,
1
2004). Disamping itu bahan tersebut dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan kimia dengan
tidak meninggalkan residu yang merugikan tanah (Safuan, 2002).
Nilai pH tanah memainkan peran penting pada produksi tanaman. Penurunan pH
tanah merupakan proses alam yang permanen pada tanah-tanah yang digunakan untuk
produksi tanaman (Rastija et al., 2014). Apabila kondisi pH tanah yang rendah tidak
dilakukan usaha perbaikan maka tanah akan menjadi semakin masam. Pengapuran dengan
berbagai bahan kapur (termasuk dolomit) telah direkomendasikan secara luas untuk
meningkatkan pH tanah (Rengel, 2003). Perbaikan nilai pH tanah pada tanah-tanah masam
akan memperbaiki ketersediaan hara tanah bagi tanaman (Miller and Donahue, 1990).
Pengapuran dengan menggunakan dolomit, lebih efisien dibandingkan dengan
pengapuran dengan kalsit, karena selain meningkatkan pH, dolomit mengandung Ca dan Mg.
Magnesium bersama dengan Ca adalah hara penting untuk tanaman (Wright et al., 2004).
Kekurangan Ca menyebabkan gangguan transformasi karbohidrat yang terlihat gejalanya
pada helaian daun. Kekurangan Mg mengganggu proses fisiologi selama periode
pertumbuhan tanaman (Szymanek et al., 2006).
Tanaman bawang merah merah biasanya tumbuh pada tanah yang gembur, subur,
banyak mengandung bahan organik serta air yang cukup (Rismunandar, 1989). Pada lahan
dengan pH yang rendah (pH< 5.6) disarankan agar dilakukan pemberian dolomit dengan
dosis 1.0-1.5 ton/ha. Peningkatan pH ini penting untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara
Ca (kalsium) dan Mg (magnesium), terutama pada lahan-lahan yang diusahakan secara
intensif, karena unsur Ca dan Mg sulit tersedia dalam kondisi masam (Hanafiah, 2008)
PT. NUSANTARA TETAP JAYA bermaksud untuk mendaftarkan formulasi
pembenah tanah dolomit merek DAUN DEWA pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman
dan Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian. Untuk memperoleh izin tersebut disyaratkan
untuk dilakukan uji efektivitas. Dalam rangka uji efektivitas, Fakultas Pertanian Universitas
Udayana, diminta untuk melakukan uji efektivitas pembenah tanah dolomit merek DAUN
DEWA tersebut. Uji efektivitas tanaman Bawang merah telah dilakukan di Lahan Percobaan
Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Pegok, Denpasar Selatan, Kodya Denpasar.

1.2 Tujuan

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembenah tanah dolomit
merek DAUN DEWA terhadap Reaksi pH Tanah dan Produktivitas Tanaman Bawang
merah.

2
II. METODOLOGI

2.1 Lokasi Pengujian


Uji efektivitas Dolomit merek DAUN DEWA ini dilakukan di Kebun Percobaan
Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Pegok, Kecamatan Denpasar Selatan Kodya
Denpasar.

2.2 Waktu Pelaksanaan Pengujian

Pengujian dilakukan selama 3 bulan mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan
November 2022

2.3 Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah benih Bawang merah dan
pembenah tanah dolomit merek DAUN DEWA yang diuji efektivitasnya, NPK Phonska dan
Urea. Alat-alat yang digunakan antara lain cangkul, koret, sprayer, ajir sampel, meteran, dan
timbangan digital.

2.4 Metode Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK).


Perlakuan disusun dalam 7 taraf yaitu: kontrol (D0), 1.0 dosis NPK (DS), 0.5 dosis DAUN
DEWA (D1), 1.0 dosis DAUN DEWA (D2), 1.5 dosis DAUN DEWA (D3), 2.0 dosis
DAUN DEWA (D4) dan 2.5 dosis DAUN DEWA (D5). Percobaan dilakukan dengan
empat ulangan sehingga terdapat 28 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan adalah
petakan lahan dengan luas 25 m2. Adapun perlakuan yang dicobakan secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Perlakuan dan dosis DAUN DEWA yang diujikan dalam percobaan.

No Perlakuan Dosis NPK Urea


DAUN DEWA Phonska (kg/ha)
(ton/ha) (kg/ha)
1 Kontrol (D0) 0.0 0.0 0.0
2 1.0 dosis NPK (DS) 0.0 500 400
3 0.5 dosis DAUN DEWA (D1) 0.5 500 400
4 1.0 dosis DAUN DEWA (D2) 1.0 500 400
5 1.5 dosis DAUN DEWA (D3) 1.5 500 400
6 2.0 dosis DAUN DEWA (D4) 2.0 500 400
7 2.5 dosis DAUN DEWA (D5) 2.5 500 400

3
2.5 Pelaksanaan percobaan

Persiapan tanah dilakukan dengan cara mengolah tanah secara sempurna. Tanah
digemburkan dan masing-masing petak perlakuan dibuat dengan ukuran 5 x 5 m. Antar
perlakuan dibuat selokan dengan ukuran lebar 40 cm dan kedalaman 50 cm.
Bibit bawang merah yang digunakan sebagai bahan tanam diseleksi dengan ukuran 3
– 4g. Sebelum ditanam bagian ujung tanam dipotong 1/4 bagian untuk mempercepat
munculnya tunas. Bibit ditanam dengan jarak 10 cm x 20 cm dengan satu umbi per lubang.
Pembenah tanah dolomit merek DAUN DEWA diaplikasikan 1 minggu sebelum
tanam. Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali, pertama adalah pupuk Phonska diberikan
seluruhnya pada saat tanam dan urea diberikan 1/3 bagian sesuai dengan dosis rekomendasi.
Pemupukan kedua diberikan hanya untuk urea sebanyak 1/3 bagian saat umur 15 hari
setelah tanam (HST), dan sisanya 1/3 bagian lagi untuk urea diberikan saat tanaman umur
25 hari setelah tanam (HST).
Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan menerapkan prinsip budidaya tanaman
sehat dan intensif, meliputi : pengairan, penyiangan, pemupukan serta pengendalian hama
dan penyakit.

2.6 Pengamatan
Parameter pengamatan dalam percobaan ini adalah :
1. Kondisi perubahan pH yang terjadi pada tanah tersebut.
2. Pertumbuhan tanaman Bawang Merah meliputi (tinggi tanaman, jumlah anakan) dan
3. Hasil bawang merah per hektar diduga dari konversi hasil per petak sebagai berikut.

10.000 m2
Hasil per hektar = x hasil per petak (kg)
(5m x 5 m)

2.7 Analisis data

Data yang diperoleh selanjutnya diuji dengan menggunakan analisis ragam. Jika
diantara dua perlakuan terjadi perbedan nyata, dilanjutkan dengan menggunakan uji Beda
Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf p = 0,05. Adapun model analisis ragam sebagai berikut :

Yij = m + Ti ij ; i = 1,2 . . . t
Yij = respon pupuk ke i dan ulangan ke j M = nilai tengah umum
Ti = pengaruh perlakuan (pupuk “.........” ) ke - i
ij = pengaruh galat percobaan pupuk “ .........” ke i dan ulangan ke j

4
2.8 Uji Efektivitas secara Agronomis

Uji efektivitas secara teknis / agronomis dilakukan dengan perhitungan Nilai


Relativitas Agonomi ( Relativity Agronomic Effectivenes / RAE ) dengan rumus :

Hasil pupuk uji – kontrol


RAE = ------------------------------------ x 100%
Hasil pupuk standar – kontrol

Nilai RAE perlakuan standar = 100%, sehingga nilai RAE pupuk yang diuji efektif
dibanding perlakuan standar jika mempunyai nilai RAE ≥ 100%.

2.9 Analisa Ekonomis


Penilaian efektivitas pupuk secara ekonomis dilakukan dengan perhitungan nilai R/C
dengan rumus :
Hasil Penjualan produk
R/C = --------------------------------- x 100%
Biaya Produksi

2.10 Metode Penilaian

Pembenah tanah dolomit yang diuji dinilai lulus uji efektivitas apabila perlakuan
pembenah tanah yang diuji mempunyai sifat kimia, fisik, dan/atau biologi, pertumbuhan
dan/atau hasil yang secara statistik berbeda nyata pada taraf uji α 5% dibandingkan kontrol.

5
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Hasil Uji Mutu Pembenah Tanah DAUN DEWA

Berdasarkan hasil analisis Laboratotium UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang-


Lembaga Tembakau Surabaya tertanggal 26 September 2022, kandungan dan komposisi
pembenah tanah dolomit merek DAUN DEWA seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan dan komposisi pembenah tanah dolomit merek DAUN DEWA.

No Parameter Satuan Kandungan


1 MgO % 19.04
2 CaO % 29.17
3 CaCO3 % 111.03
4 Al2O3 dan Fe2O3 % 1.33
5 Kadar Air % 0.15
6 SiO2 % 0.23
7 Kehalusan (25 mesh) % 100
8 Kehalusan (80 mesh) % 72

3.1.2 Hasil Analisis Contoh Tanah Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan

Hasil analisis terhadap contoh tanah sebelum dan sesudah diberi perlakuan adalah
sebagai berikut : ( Tabel 3 ).
Tabel 3. Hasil Analisis Contoh Tanah Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan Dolomit
Merek DAUN DEWA terhadap Perubahan Reaksi Tanah (pH).

Dosis Dolomit Kondisi


Simbol
No perlakuan DAUN Kemasaman Tanah Keterangan
DEWA ( pH ) *
(ton/ha)
1 D0 0 5,8
2. DS 0 5,8 Tetap
3. D1 0.5 5,8 Tetap
4. D2 1.0 5.9 Meningkat
5. D3 1.5 6,0 Meningkat
6. D4 2.0 6,2 Meningkat
7. D5 2.5 6,2 Meningkat
Keterangan : *) Nilai pH menggunakan pH meter digital HANNA

Berdasarkan hasil analisis tanah didapatkan bahwa aplikasi dolomit DAUN DEWA
cukup efektif meningkatkan pH tanah. Pembenah tanah merek DAUN DEWA merupakan

6
jenis Dolomit yang sifatnya bisa memperbaiki sifat kimia tanah dengan menaikkan pH tanah.
Hal ini dapat dilihat dari komposisi kandungan haranya dimana kandungan Calsium Oksida
(CaO) = 29.17 % dan Magnesium Oksida (MgO) = 19.04%. Kedua senyawa ini
merupakan faktor yang sangat penting dalam menaikkan pH tanah. Sebagaimana yang telah
dijelaskan oleh Harry (1982), senyawa-senyawa kalsium dan magnesium yang diberikan ke
tanah akan mengalami pelarutan di bawah pengaruh tekanan pariel yang variabel dari
karbondioksida dan kompleks koloida asam akan mengabsorbsi banyak sekali ion kalsium
dan magnesium. Dari hasil pengukuran terhadap perubahan pH di atas (Tabel 3) dapat dilihat
pada waktu sebelum diberi perlakuan pH aktual menunjukkan angka 5,8 akan tetapi setelah
diberi perlakuan pembenah tanah merek DAUN DEWA mulai level dosis (0.5, 1 .0 , 1.5, 2.0
dan 2.5) ton/ha, maka perubahan pH yang terjadi meningkat berturut-turut menjadi 5,8; 5.9;
6,0; 6,2 dan 6,2 atau bertambah masing- masing sebesar 0,0; 0,1; 0,2; 0,4 dan 0,4. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian Dolomit DAUN DEWA dapat memberikan pengaruh yang
nyata terhadap peningkatan pH tanah.
Semakin tinggi dosis Dolomit DAUN DEWA yang diberikan ke dalam tanah maka
peningkatan pH yang terjadi juga semakin tinggi. Perlakuan dosis 2.0 dan 2.5 ton/ha
merupakan perlakuan yang paling tinggi meningkatkan pH tanah diantara yang lain, yakni
mampu meningkatkan nilai pH sebesar 0,4. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi dosis
dolomit yang diberikan maka senyawa-senyawa kalsium dan magnesium yang berada dalam
tanah juga semakin tinggi sehingga ion-ion H yang diikat oleh kedua senyawa tersebut juga
semakin banyak sehingga dalam terikatnya ion H dapat mengurangi ion-ion H yang bergerak
bebas. Selain itu juga dapat meningkatkan kepekatan ion Hidroksil dan cenderung alkalin
yang sifatnya basa.

3.1.3 Pertumbuhan Tanaman Bawang merah

Parameter pengamatan pengaruh aplikasi dolomit merek DAUN DEWA terhadap


pertumbuhan tanaman Bawang merah meliputi tinggi tanaman dan jumlah anakan.
Berdasarkan hasil analisis ragam terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan terlihat adanya
perbedaan yang nyata. Aplikasi Dolomit merek DAUN DEWA secara umum nyata dapat
menghasilkan tinggi tanaman dan jumlah anakan yang lebih tinggi dibandingkan kontrol
seperti terlihat pada Tabel 4. Pertumbuhan tanaman bawang merah antara tanaman yang
hanya dipupuk NPK saja (pembanding) dengan tanaman yang dipupuk dengan kombinasi
pupuk NPK dan Dolomit DAUN DEWA pada semua level dosis hampir semuanya berbeda
nyata kecuali jumlah anakan untuk perlakuan 0.5 dosis (D1).

7
Tabel 4. Hasil Pengamatan Pengaruh Dosis Dolomit DAUN DEWA terhadap Tinggi
Tanaman, dan Jumlah anakan Bawang merah

Simbul NPK Urea Dolomit Tinggi Jumlah


Perlakuan Phonska (kg/ha) DAUN DEWA Tanaman Anakan per
(kg/ha) (ton/ha) (cm) rumpun
DO - - - 30,09 a 4,41 a
DS 500 400 - 33,13 b 5,57 b
D1 500 400 0.5 34,36 c 5,62 b
D2 500 400 1.0 35,06 d 6,18 c
D3 500 400 1.5 35,29 d 6,62 c
D4 500 400 2.0 35,31 d 6,68 c
D5 500 400 2.5 35,30 d 6,63 c
BNT 5% 0.3 0,5
Keterangan : angka yang didampingi huruf sama pada kolom sama tidak berbeda nyata pada
pengujian BNT 5 %.

Aplikasi dolomit merek DAUN DEWA menghasilkan tinggi tanaman bawang merah
sekitar 34.36-35.31 cm atau lebih tinggi sekitar 14.19-17.35% dibandingkan dengan kontrol
yang hanya sekitar 30.09 cm dan lebih tinggi hingga 3.71-6.58% dibandingkan perlakuan
pembanding 1.00 dosis NPK dengan tinggi sekitar 33.13 cm. Demikian juga untuk jumlah
anakan semua perlakuan dosis dolomit merek DAUN DEWA menghasilkan jumlah anakan
bawang merah sekitar 5.62-6.68 atau lebih tinggi sekitar 27.44-51.47% dibandingkan
dengan kontrol yang hanya sekitar 4.41 anakan dan lebih tinggi hingga 0.90-19.92%,
dibandingkan perlakuan pembanding 1.00 dosis NPK yang hanya sekitar 5.57 anakan.

3.1.4 Komponen Hasil


Pengamatan komponen hasil dilakukan terhadap berat umbi basah per rumpun, berat
umbi basah per petak serta berat umbi kering per petak dan konversi berat umbi kering per
hektar. Dari hasil analisis statistik terhadap hasil rata-rata berat umbi per rumpun dan berat
umbi per petak menunjukkan ada perbedaaan yang nyata (p = 0,05) antara tanaman yang
tidak dipupuk dengan tanamam yang diberi pupuk. Hasil umbi antara tanaman yang hanya
dipupuk NPK dengan tanaman yang dipupuk dengan kombinasi pupuk NPK dan Dolomit
DAUN DEWA pada semua level dosis hampir semuanya berbeda nyata, kecuali umtuk
perlakuan D1. Rerata hasil pengamatan bobot umbi dapat dilihat pada Tabel 5.

8
Tabel 5. Rata-rata berat umbi per rumpun (gram), berat umbi per petak (kg), dan berat umbi
per hektar (ton) pada perlakuan dosis pupuk Dolomit DAUN DEWA.

Berat umbi Berat Umbi Berat Umbi Berat Umbi Nilai


Simbul
Segar per Segar per kering per Kering per Relativitas
Perlakuan
rumpun Petak (kg) Petak (kg) hektar (ton) Agronomis
(gram) (RAE %)
D0 24,74 a 13,32 a 10,11 a 4,04 a -
DS 44,32 b 17,72 b 12,66 b 5,06 b 100.0
D1 44,86 c 17,87 b 12,84 b 5,14 b 107.8
D2 45,58 d 18,82 c 14,31 c 5,72 c 164.7
D3 45,83 d 18,86 c 14,43 c 5,77 c 169.6
D4 45,88 d 18,91 c 14,79 c 5,94 c 186.3
D5 45,84 d 18,86 c 14,53 c 5,81 c 173.5
BNT 5 % 0.4 0.4 0.5 0.5
Keterangan : Angka yang didampingi huruf sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada tarap uji BNT p=0.05

Hasil bawang merah per petak aplikasi dolomit merek DAUN DEWA sekitar 12.84-
14.79 kg atau lebih tinggi sekitar 27.00-46.29% dibandingkan dengan perlakuan kontrol yang
hanya sekitar 10.11 kg dan lebih tinggi hingga 1.42-16.82% dibandingkan perlakuan
pembanding 1.00 dosis NPK dengan hasil sekitar 12.66 kg. Seluruh perlakuan dosis dolomit
merek DAUN DEWA yang diaplikasikan nyata dapat meningkatkan hasil/ha dibandingkan
kontrol maupun pembanding 1.00 dosis NPK. Rata-rata hasil/ha perlakuan dolomit merek
DAUN DEWA sekitar 5.14-5.94 ton/ha atau lebih tinggi sekitar 27.23-47.03% dibandingkan
dengan perlakuan kontrol yang hanya sekitar 4.04 ton/ha dan lebih tinggi hingga 1.58-
17.39% dibandingkan perlakuan pembanding 1.00 dosis NPK dengan hasil sekitar 5.06
ton/ha.
Efektivitas Agronomi Relatif merupakan salah satu ukuran efektivitas suatu pupuk.
Suatu pupuk dinyatakan efektif secara agronomi apabila memiliki nilai efektivitas agronomi
relative ≥ 95%. Dengan nilai efektivitas agronomi relatif ≥ 95% berarti pupuk tersebut
dapat meningkatkan hasil lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan hasil pupuk
pembanding terhadap kontrol.
Dari data yang tersaji pada Tabel 5 terlihat bahwa kombinasi pupuk NPK dengan
Dolomit DAUN DEWA mulai dosis 0.5 sampai 2.5 ton/ha mampu meningkatkan Nilai
Relativitas Agronomis (RAE) secara nyata dengan nilai efektivitas agronomi ≥ 95% yaitu
sekitar 107.8-186.3%. Nilai Relative Agronomi (RAE) tertinggi diperoleh pada perlakuan
kombinasi pupuk standar ditambah pupuk Dolomit DAUN DEWA pada dosis 2.0 ton/ha
(perlakuan D4) yaitu sebesar 186.3%.

9
3.1.5 Analisa Usahatani
Kelayakan secara ekonomi usaha tani suatu pupuk dapat dilihat dari peubah
keuntungan dan perhitungan nilai R/C. Hasil analisis usahatani pada pengujian efektivitas
pembenah tanah dolomit merek DAUN DEWA disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Perbandingan Analisa Usahatani Budidaya Bawang merah Menggunakan


Pupuk NPK Standar dan Kombinasi Dolomit DAUN DEWA.

Simbul Hasil Penerimaan Biaya Keuntungan R/C


Perlakuan (ton/ha) (Rp) (Rp) (Rp)
D0 4,04 80,800,000 73,700,000 7,100,000 1.10
DS 5,06 101,200,000 78,760,000 22,440,000 1.28
D1 5,14 102,800,000 80,300,000 22,500,000 1.28
D2 5,72 114,400,000 81,840,000 32,560,000 1.40
D3 5,77 115,400,000 83,380,000 32,020,000 1.38
D4 5,94 118,800,000 84,920,000 33,880,000 1.40
D5 5,81 116,200,000 86,460,000 29,740,000 1.34
Keterangan :

1. Harga Bawang merah pada bulan November 2022 adalah Rp. 20.000,- per kg.
2. Total Biaya Usahatani meliputi : Biaya Saprodi, tenaga kerja, sewa lahan, dan
biaya lain-lain. (analisa usahatani secara rinci pada lampiran 1-7)

Aplikasi pupuk Dolomit DAUN DEWA pada semua dosis yang dicoba (dosis 0.5
sampai 2.5 ton/ha) dalam basis pemupukan standar memberikan pendapatan yang lebih tinggi
dibanding dengan kontrol, dengan nilai R/C 1.28 sampai 1.40. Sementara perlakuan standar
memperoleh nilai R/C sebesar 1.28. Pendapatan paling rendah yang diperoleh dari usahatani
ini adalah pada kontrol (perlakuan tanpa pemupukan) dengan nilai R/C sebesar 1.10 dengan
mengasumsikan bahwa semua komponen produksi yang dikeluarkan untuk usahatani sama,
kecuali penambahan biaya pemupukan. Aplikasi pupuk Dolomit DAUN DEWA dengan
dosis 0.5-2.5 ton/ha efektif secara ekonomi karena memiliki keuntungan yang positif dan
nilai R/C >1. Perlakuan dosis 2.0 ton/ha dolomit merek DAUN DEWA menghasilkan
keuntungan tertinggi sekitar Rp. 33,880,000,- dengan nilai R/C tertinggi yaitu 1.40.

3.2 Pembahasan
Secara umum dari hasil pengujian didapatkan bahwa aplikasi dolomit merk DAUN
DEWA dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dibandingkan
perlakuan kontrol dan pembanding 1.00 dosis NPK. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
aplikasi Dolomit DAUN DEWA pada semua dosis yang dicoba (dosis 0.5 sampai 2.5
ton/ha) dalam basis pemupukan standar menghasilkan berat umbi basah per rumpun, berat
umbi basah per petak serta berat umbi kering per petak dan hasil per hektar yang lebih tinggi

10
dibandingkan dengan perlakuan kontrol maupun pembanding 1.00 dosis NPK. Pengaruh
pemberian Dolomit DAUN DEWA terhadap peningkatan hasil disebabkan karena Dolomit
DAUN DEWA mengandung Ca dan MgO yang cukup tinggi yakni Calsium Oksida (CaO)
= 29.17%; Magnesium Oksida (MgO)= 19.04%. Senyawa ini merupakan faktor yang sangat
penting dalam menaikkan pH tanah.

Harry (1982), menyatakan bahwa senyawa-senyawa calsium dan magnesium yang


diberikan ke tanah akan mengalami pelarutan di bawah pengaruh tekanan pariel yang
variabel dari karbondioksida dan kompleks koloida asam akan mengabsorbsi banyak sekali
ion calcium yang cukup. Pada penelitian ini perlakuan pamberian Dolomit merek DAUN
DEWA mulai level dosis (0.5 ton, 1.0 ton, 1.5 ton, 2.0 ton dan 2.5 ton) per hektar perubahan
pH yang terjadi meningkat berturut-turut menjadi 5,8 sampai 6,2 atau bertambah masing-
masing sebesar 0,0; 0,1; 0,2; 0,4 dan 0,4. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian Dolomit
DAUN DEWA dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan pH tanah
sehingga dapat memperbaiki lingkungan dan meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam
tanah yang diserap untuk pertumbuhan tanaman.
Aplikasi dolomit setidaknya ditujukan untuk tiga hal, yaitu meningkatkan nilai pH
tanah menjadi nilai tertentu, mengurangi tingkat keracunan Al dan atau Mn, dan untuk
meningkatkan nilai kejenuhan basa tanah. Pengapuran juga meningkatkan serapan unsur N,
P, K, Mo, Ca, Mg, membantu fiksasi N udara oleh bakteri, dan meningkatkan efisiensi
pemupukan (Follet et al., 1981). Kondisi pH tanah merupakan sifat tanah yang banyak
pengaruhnya terhadap tanaman. Pengaruh tersebut dapat bersifat langsung maupun melalui
perubahan ketersediaan unsur hara akibat perubahan pH tanah. Ketersediaan unsur hara
dalam tanah sangat tergantung pada pH tanah. Unsur hara yang ketersediaannya sangat
lambat pada kondisi sangat masam adalah N, P, K, Ca, Mg, Mo, dan unsur yang
ketersediaannya meningkat adalah Al, Fe dan Mn sehingga menyebabkan tanaman menderita
keracunan Al, Fe, dan Mn.

Tanaman juga mempunyai batas toleransi tertentu terhadap pH tanah disamping


ketersediaan unsur hara. Kisaran pH tanah yang diinginkan setelah pengapuran sangat
ditentukan oleh komoditas apa yang akan diusahakan dan tingkat produktivitas berapa yang
diinginkan, sebab masing-masing komoditas mempunyai toleransi yang berbeda terhadap pH
tanah.
Aplikasi Dolomit DAUN DEWA secara umum berpengaruh terhadap bagian
vegetatif tanaman Bawang merah, namun unsur hara MgO biasanya berpengaruh terhadap
komponen hasil (bagian generatif tanaman Bawang merah ). Menurut Tisdale et al. (1985)

11
unsur MgO sangat penting dalam pembentukan karbohidrat, protein termasuk pembentukan
klorofil dalam proses fotosintesis yang menghasilkan pati, gula, serta berperan dalam sintesis
minyak atau peningkatan minyak. Unsur Ca berperan dalam sistem perakaran tanaman,
meningkatkan kualitas buah, meningkatkan pemanjangan sel tanaman, serta berperan dalam
aktivitas stomata daun dan proses metabolism penyerapan nutrisi lainnya.
Pemupukan yang seimbang merupakan dasar kesehatan tanaman. Kekurangan dan
ketidak seimbangan unsur hara dapat menyebabkan tanaman lebih rentan terhadap serangan
hama dan penyakit, sebaliknya apabila ketersediaan unsur hara memadai dan seimbang,
maka tanaman dapat menyerap unsur hara dengan baik dan kesehatan tanaman akan terjaga.

12
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Kesimpulan
Dari hasil uji aplikasi Dolomit merek DAUN DEWA dapat ditarik beberapa
kesimpulan :
1. Aplikasi Dolomit merek DAUN DEWA berpengaruh positif terhadap reaksi pH
tanah.
2. Dilihat dari peningkatan terhadap nilai pH tanah, aplikasi Dolomit merek DAUN
DEWA mulai level dosis 0.5 sampai 2.5 ton/ha mampu meningkatkan pH tanah
dari 0,1 sampai 0.4 (dari pH 5,8 meningkat menjadi 6,2)
3. Aplikasi Dolomit merek DAUN DEWA semuanya mampu meningkatkan
pertumbuhan, dan hasil bawang merah yang nyata lebih baik dibanding kontrol
maupun perlakuan pembanding 1.00 dosis NPK.
4. Aplikasi Dolomit merek DAUN DEWA efektif secara agronomi maupun ekonomi
dengan keuntungan ekonomi yang positif, dengan nilai R/C > 1 dan nilai EAR ≥
95%.
5. Perlakuan Dolomit merek DAUN DEWA 2.0 ton/ha (2.0 dosis) juga dinilai paling
efektif baik secara agronomi maupun ekonomi.

4.2 Rekomendasi
Pembenah tanah Dolomit DAUN DEWA mampu meningkatkan nilai pH
tanah, mulai level dosis 0.5 sampai 2.5 ton/ha sebesar 0,1 sampai 0.4 (dari pH 5,8
meningkat menjadi 6,2) dan meningkatkan hasil tanaman Bawang merah serta
efektif secara agronomi dan ekonomi sehingga pupuk tersebut dapat dinyatakan
lulus uji efektivitas Lapangan. Dosis yang dianjurkan untuk tanaman Bawang
merah adalah 2.0 ton/ha dalam basis pemupukan standar (500kg NPK Phonska +
400kgUrea).

13
DAFTAR PUSTAKA

Djuhariningrum T, dan Rusmadi. 2004. Penentuan kalsit dan dolomit secara kimia dalam
batu gamping dari madura. Pusat Pengembangan Bahan Galian dan Geologi
Nuklir-Batan.8:332- 334
Follet RH, Murphy, Donahue RL. 1981. Fertilizer and Soil Amandements. New Jersey:
Prentice Hall Inc.
Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta. Hal 173.
Hanafiah. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Raja Grafindo Press.
Harry, O. Buckman dan N.C Brady. 1982. Ilmu Tanah. (Terjemahan)
Bhratara Karya Aksara. Jakarta
Miller, W.M. and R.L. Donahue. 1990. Soils: An Introduction to Soils and Plant Growth.
6th Edn., Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ., USA., ISBN: 9780138202262,
Pages: 768.
Rismunandar, 1981. Pengetahuan Dasar tentang Perabukan. Sinar Baru. Bandung.
Rismunandar. 1989. Tanaman Jambu Biji. Sinar Baru, Bandung.
Rastija, D., Z. Vladimir, and M. Rastija. 2014. Impacts of Liming with Dolomite on Soil
pH and Phosphorus and Potassium Availabilities. 13th Alps-Adria Scientific
Workshop Villach, Ossiacher See, Austria.
Rengel Z. 2003. Handbook of soil acidity. Marcel Dekker, Inc. New York – Basel.
Szymanek, M., B. Dobrzañski jr., I. Niedziólka and R. Rybczyñski. 2006. Sweet Corn:
Harvest and Technology; Physical Properties and Quality. B. Dobrzañski
Institute of Agrophysics Polish Academy of Sciences. 227p
Soepardi, G. 1986. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu-ilmu Tanah. Fakultas
Pertanian IPB. Bogor. 591 hal.
Safuan, L.O. 2002. Kendala Pertanian Lahan Kering Masam Daerah Tropika dan Cara
Pengelolaannya. IPB. Bogor.
Tisdale, S. L. Nelson W. L. and Beatson. J.V 1985. Soil Fertility and Fertilits Macmillan
Publishing. Co: New York
Wright, R., P. Deuter, T. Napier, R. Dimsey, J. Duff, B. Walsh, L. Hill, S. Learmonth, I.
Kay, B. Nolan and J. Lovatt. 2004. Sweet corn problem solver and beneficial
identifier. The State of Queensland, Dept, Primary Industries and Fisheries. 41p.

14
Lampiran 1. Analisa Usahatani Bawang Merah Tanpa Pupuk (D0)

No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
1 Biaya Saprodi:
Bibit Bawang Merah 1,000 kg 30,000 30,000,000
NPK PHONSKA (non subsidi) 0 kg 6,000 -
Urea (Non Subsidi) 0 kg 4,000 -
Pembenah Tanah Dolomit DAUN DEWA 0 kg 2,800 -
Fungisida 10 kg 100,000 1,000,000
Pestisida lain ( Total ) 4 l 250,000 1,000.000
Air Pengairan 1 ms 1,000,000 1,000,000
Tenaga kerja ( Total ) 400 OH 60,000 24,000,000
2 Sewa Lahan 1 hektar per musim 1 Ha 10,000,000 10,000,000
3 Jumlah Biaya Produksi 67,000,000
Biaya Lain-lain (10 % biaya produksi) 6,700,000
4 TOTAL BIAYA 73,700,000
5 Produksi ( per hektar ) 4,040 kg 20,000 80,800,000
6 Pendapatan Usahatani (no. 5 - 4) 7,100,000
7 1.10
Nilai Ekonomi ( R/C )

15
Lampiran 2 Analisa Usahatani Bawang Merah dengan Pemupukan Standar (DS)

No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
1 Biaya Saprodi:
Bibit Bawang Merah 1,000 kg 30,000 30,000,000
NPK PHONSKA (non subsidi) 500 kg 6,000 3,000,000
Urea (Non Subsidi) 400 kg 4,000 1,600,000
Pembenah Tanah Dolomit DAUN DEWA 0 kg 2,800 -
Fungisida 10 kg 100,000 1,000,000
Pestisida lain ( Total ) 4 l 250,000 1,000.000
Air Pengairan 1 ms 1,000,000 1,000,000
Tenaga kerja ( Total ) 400 OH 60,000 24,000,000
2 Sewa Lahan 1 hektar per musim 1 Ha 10,000,000 10,000,000
3 Jumlah Biaya Produksi 71,600,000
Biaya Lain-lain (10 % biaya produksi) 7,160,000
4 TOTAL BIAYA 78,760,000
5 Produksi ( per hektar ) 5,060 kg 20,000 101,200,000
6 Pendapatan Usahatani (no. 5 - 4) 22,440,000
7 1.28
Nilai Ekonomi ( R/C )

16
Lampiran 3 Analisa Usahatani Bawang Merah dengan Pemupukan Standar
ditambah Dolomit DAUN DEWA dosis 0.5 ton/ha (D1)

No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
1 Biaya Saprodi:
Bibit Bawang Merah 1,000 kg 30,000 30,000,000
NPK PHONSKA (non subsidi) 500 kg 6,000 3,000,000
Urea (Non Subsidi) 400 kg 4,000 1,600,000
Pembenah Tanah Dolomit DAUN DEWA 500 kg 2,800 1,400,000
Fungisida 10 kg 100,000 1,000,000
Pestisida lain ( Total ) 4 l 250,000 1,000,000
Air Pengairan 1 ms 1,000,000 1,000,000
Tenaga kerja ( Total ) 400 OH 60,000 24,000,000
2 Sewa Lahan 1 hektar per musim 1 Ha 10,000,000 10,000,000
3 Jumlah Biaya Produksi 73,000,000
Biaya Lain-lain (10 % biaya produksi) 7,300,000
4 TOTAL BIAYA 80,300,000
5 Produksi ( per hektar ) 5,140 kg 20,000 102,800,000
6 Pendapatan Usahatani (no. 5-4) 22,500,000
7 1.28
Nilai Ekonomi ( R/C )

17
Lampiran 4 Analisa Usahatani Bawang Merah dengan Pemupukan Standar
ditambah Dolomit DAUN DEWA dosis 1.0 ton/ha (D2)

No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
1 Biaya Saprodi:
Bibit Bawang Merah 1,000 kg 30,000 30,000,000
NPK PHONSKA (non subsidi) 500 kg 6,000 3,000,000
Urea (Non Subsidi) 400 kg 4,000 1,600,000
Pembenah Tanah Dolomit DAUN DEWA 1000 kg 2,800 2,800,000
Fungisida 10 kg 100,000 1,000,000
Pestisida lain ( Total ) 4 l 250,000 1,000.000
Air Pengairan 1 ms 1,000,000 1,000,000
Tenaga kerja ( Total ) 400 OH 60,000 24,000,000
2 Sewa Lahan 1 hektar per musim 1 Ha 10,000,000 10,000,000
3 Jumlah Biaya Produksi 74,400,000
Biaya Lain-lain (10 % biaya produksi) 7,440,000
4 TOTAL BIAYA 81,840,000
5 Produksi ( per hektar ) 5,720 kg 20,000 114,400,000
6 Pendapatan Usahatani (no. 5 - 4) 32,560,000
7 1.40
Nilai Ekonomi ( R/C )

18
Lampiran 5 Analisa Usahatani Bawang Merah dengan Pemupukan Standar
ditambah Dolomit DAUN DEWA dosis 1,5 ton/ha (D3)

No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
1 Biaya Saprodi:
Bibit Bawang Merah 1,000 kg 30,000 30,000,000
NPK PHONSKA (non subsidi) 500 kg 6,000 3,000,000
Urea (Non Subsidi) 400 kg 4,000 1,600,000
Pembenah Tanah Dolomit DAUN DEWA 1500 kg 2,800 4,200,000
Fungisida 10 kg 100,000 1,000,000
Pestisida lain ( Total ) 4 l 250,000 1,000.000
Air Pengairan 1 ms 1,000,000 1,000,000
Tenaga kerja ( Total ) 400 OH 60,000 24,000,000
2 Sewa Lahan 1 hektar per musim 1 Ha 10,000,000 10,000,000
3 Jumlah Biaya Produksi 75,800,000
Biaya Lain-lain (10 % biaya produksi) 7,580,000
4 TOTAL BIAYA 83,380,000
5 Produksi ( per hektar ) 5,770 kg 20,000 115,400,000
6 Pendapatan Usahatani (no. 5 - 4) 32,020,000
7 1.38
Nilai Ekonomi ( R/C )

19
Lampiran 6 Analisa Usahatani Bawang Merah dengan Pemupukan Standar
ditambah Dolomit DAUN DEWA dosis 2,0 ton/ha (D4)

No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
1 Biaya Saprodi:
Bibit Bawang Merah 1,000 kg 30,000 30,000,000
NPK PHONSKA (non subsidi) 500 kg 6,000 3,000,000
Urea (Non Subsidi) 400 kg 4,000 1,600,000
Pembenah Tanah Dolomit DAUN DEWA 2000 kg 2,800 5,600,000
Fungisida 10 kg 100,000 1,000,000
Pestisida lain ( Total ) 4 l 250,000 1,000.000
Air Pengairan 1 ms 1,000,000 1,000,000
Tenaga kerja ( Total ) 400 OH 60,000 24,000,000
2 Sewa Lahan 1 hektar per musim 1 Ha 10,000,000 10,000,000
3 Jumlah Biaya Produksi 77,200,000
Biaya Lain-lain (10 % biaya produksi) 7,720,000
4 TOTAL BIAYA 84,920,000
5 Produksi ( per hektar ) 5,940 kg 20,000 118,800,000
6 Pendapatan Usahatani (no. 5 - 4) 33,880,000
7 1.40
Nilai Ekonomi ( R/C )

20
Lampiran 7 Analisa Usahatani Bawang Merah dengan Pemupukan Standar
ditambah Dolomit DAUN DEWA dosis 2,5 ton/ha (D5)

No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
1 Biaya Saprodi:
Bibit Bawang Merah 1,000 kg 30,000 30,000,000
NPK PHONSKA (non subsidi) 500 kg 6,000 3,000,000
Urea (Non Subsidi) 400 kg 4,000 1,600,000
Pembenah Tanah Dolomit DAUN DEWA 2,500 kg 2,800 7,000,000
Fungisida 10 kg 100,000 1,000,000
Pestisida lain ( Total ) 4 l 250,000 1,000.000
Air Pengairan 1 ms 1,000,000 1,000,000
Tenaga kerja ( Total ) 400 OH 60,000 24,000,000
2 Sewa Lahan 1 hektar per musim 1 Ha 10,000,000 10,000,000
3 Jumlah Biaya Produksi 78,600,000
Biaya Lain-lain (10 % biaya produksi) 7,860,000
4 TOTAL BIAYA 86,460,000
5 Produksi ( per hektar ) 5,810 kg 20,000 116,200,000
6 Pendapatan Usahatani (no. 5 - 4) 29,740,000
7 1.34
Nilai Ekonomi ( R/C )

21
Lampiran 8.
Surat Pengantar Uji Efektivitas Pembenah Tanah Dolomit Merek DAUN DEWA

22
Lampiran 9.
Hasil Uji Mutu Pembenah Tanah Dolomit Merek DAUN DEWA

23
Lampiran (10) Visualisasi Kegiatan Penelitian Dolomit merek DAUN DEWA

Hamparan tanaman bawang merah untuk pengujian Dolomit merek


DAUN DEWA di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
Udayana.

Aplikasi Dolomit merek DAUN DEWA Penyiangan gulma, penyulaman dan penjarangan
pada masing-masing petak pengujian. tanaman bawang merah untuk disisakan satu
tanaman dan dipelihara sampai akhir pengujian.

A B
(A) Keragaan tanaman bawang merah pada perlakuan 1.0 dosis NPK + 1.5 dosis Dolomit DAUN
DEWA dan (B) Keragaan tanaman bawang merah pada perlakuan 1.0 dosis NPK + 2.0 dosis
Dolomit DAUN DEWA.

24
Kegaiatan panen bawang merah pada masing-masing petak pengujian Dolomit merek
DAUN DEWA di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

D4

D3

D0

Perbandingan hasil panen bawang merah pada masing-masing perlakuan. Kontrol (D0),
Perlakuan 1.0 dosis NPK + 1.5 dosis Dolomit DAUN DEWA (D3), dan Perlakuan 1.0 dosis
NPK + 2.0 dosis Dolomit merek DAUN DEWA (D4).

25

Anda mungkin juga menyukai