Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH KELOMPOK 4

“TATA KALIMAT”
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Dosen: Dr. Marwah Densi, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:
Nurul Fadillah (23 510 002)
Muh. Arnanda Nurdin (23 510 003)
Muh. Ayyub (23 510 015)
Bintang Tamar (23 510 016)
Nur Alyzia (23 510 034)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


(STIE) INDONESIA
MAKASSAR
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis
Dapat menyusun dan Menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
tantangan dan hambatanakan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat perus harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.

Makassar, September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................ii

Daftar Isi .............................................................................................iii

Bab I Pendahuluan ...........................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................2

C. Tujuan ...................................................................................2

Bab II Pembahasan ...........................................................................3

A. Pengertian Kalimat ...............................................................3

B. Unsur-unsur Kalimat .............................................................4

C. Jenis-jenis Kalimat ................................................................6

D. Kalimat Efektif .......................................................................13

Bab III Penutup .................................................................................15

A. Kesimpulan ...........................................................................15

B. Saran ....................................................................................15

Daftar Pustaka ....................................................................................16

iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tata dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kaidah, aturan, dan
susunan;
C. cara menyusun; sistem (biasanya digunakan dalam kata
majemuk). Sedangkan
D. kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata
yang dapat berdiri
E. sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
F. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang
G. utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat
diucapkan
H. dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi
I. akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai
dengan huruf
J. kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat
berita atau yang
K. bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan
tanda seru (!)
L. untuk menyatakan kalimat perintah. Jadi, dapat disimpulka
pengertian dari tata
M. kalimat adalah kaidah penyusunan kata sehingga menjadi kalimat yang
baik dan benar
N. dan mempunyai arti sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran
O. Tata dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kaidah, aturan, dan
susunan;
P. cara menyusun; sistem (biasanya digunakan dalam kata
majemuk). Sedangkan
Q. kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata
yang dapat berdiri
R. sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
S. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang
T. utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat
diucapkan
U. dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi

1
V. akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai
dengan huruf
W.kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat
berita atau yang
X. bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan
tanda seru (!)
Y. untuk menyatakan kalimat perintah. Jadi, dapat disimpulka
pengertian dari tata
Z. kalimat adalah kaidah penyusunan kata sehingga menjadi kalimat yang
baik dan benar
AA. dan mempunyai arti sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran
BB. Tata dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kaidah, aturan,
dan susunan;
CC. cara menyusun; sistem (biasanya digunakan dalam kata
majemuk). Sedangkan
DD. kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian
kata yang dapat berdiri
EE. sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
FF. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang
GG. utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan,
kalimat diucapkan
HH. dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi
II. akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai
dengan huruf
JJ. kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat
berita atau yang
KK. bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan
dan tanda seru (!)
LL. untuk menyatakan kalimat perintah. Jadi, dapat disimpulka
pengertian dari tata
MM. kalimat adalah kaidah penyusunan kata sehingga menjadi kalimat
yang baik dan benar
NN. dan mempunyai arti sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran
OO. Tata dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kaidah, aturan,
dan susunan;
PP. cara menyusun; sistem (biasanya digunakan dalam kata
majemuk). Sedangkan
QQ. kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian
kata yang dapat berdiri

2
RR. sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
SS. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang
TT. utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan,
kalimat diucapkan
UU. dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi
VV. akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat
dimulai dengan huruf
WW. kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan
kalimat berita atau yang
XX. bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan
dan tanda seru (!)
YY. untuk menyatakan kalimat perintah. Jadi, dapat disimpulka
pengertian dari tata
ZZ. kalimat adalah kaidah penyusunan kata sehingga menjadi kalimat
yang baik dan benar
AAA. dan mempunyai arti sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran
BBB. Tata dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kaidah, aturan,
dan susunan;
CCC. cara menyusun; sistem (biasanya digunakan dalam kata
majemuk). Sedangkan
DDD. kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian
kata yang dapat berdiri
EEE. sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
FFF. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang
GGG. utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan,
kalimat diucapkan
HHH. dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi
III.akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai
dengan huruf
JJJ. kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan
kalimat berita atau yang
KKK. bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan
dan tanda seru (!)
LLL. untuk menyatakan kalimat perintah. Jadi, dapat disimpulka
pengertian dari tata
MMM. kalimat adalah kaidah penyusunan kata sehingga menjadi kalimat
yang baik dan benar

3
NNN. dan mempunyai arti sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran
Tata adalah kaidah, aturan, dan susunan; cara menyusun; sistem
(biasanya digunakan dalam kata majemuk). Sedangkan kalimat
adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat
berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
Hal yang membuat kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang
penting yaitu karena melalui kalimat, seseorang dapat menyampaikan
maksudnya dengan jelas. Satuan bahasa yang sudah kita kenal
sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (misalnya tidak) dan
frasa atau kelompok kata (mis. tidak tahu). Kedua bentuk itu, kata dan
frasa, tidak dapat mengungkapkan suatu maksud dengan jelas, kecuali
jika keduanya sedang berperan sebagai kalimat. Untuk dapat berkalimat
dengan baik, perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu
kalimat.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun
tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun,
dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan
hurufkapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat
berita atau yangbersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan
pertanyaan dan tanda seru (!)untuk menyatakan kalimat perintah.
Jadi, dapat disimpulka pengertian dari tatakalimat adalah kaidah
penyusunan kata sehingga menjadi kalimat yang baik dan benardan
mempunyai arti sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan
masalah mengenai Tata Kalimat yaitu:
- Apa saja yang menjadi unsur dalam “Tata Kalimat”?
- Apa saja struktur dalam “Kalimat”?
- Apa saja ciri-ciri dalam “Kalimat”?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu untuk
menambah pengetahuan kita tentang kalimat yang baik dan benar
sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang telah di tetapkan.
Penulis berharap dengan makalah ini dapat membantu pembaca
untuk mengetahui lebih lanjut tentang penataan suatu kalimat.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat
Kalimat berperan sangat penting dalam sebuah komunikasi karena
kalimat harus mampu menyampaikan informasi, menanyakan sesuatu,
atau bahkan mengekspresikan emosi manusia. Berikut ini adalah
beberapa pengertian kalimat menurut para ahli.

1. Dardjowidojo (1988: 254) menyatakan bahwa;kalimat ialah


bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang
mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
2. Slametmuljana (1969) menjelaskan:kalimat sebagai keseluruhan
pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa
yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata,
mungkin lebih.

Dari beberapa pengertian kalimat di atas, maka dapat kita


simpulkan bahwa pengertian kalimat adalah: Bagian terkecil dari
suatu ujaran atau teks yang relatif berdiri sendiri dan disusun oleh
kumpulan kata yang organisasi internalnya dapat diamati serta
mematuhi sistem suatu bahasa sehingga bisa mengungkapkan pikiran
pembicara dengan utuh.

Persyaratan mendasar yang harus dipenuhi agar kalimat bisa


digunakan sebagai alat komunikasi adalah kesempurnaan struktur.
Kalimat yang struktur atau tata bahasanya salah, maka tidak akan
mampu berfungsi dengan baik. Untuk itu penguasaan struktur atau tata
bahasa merupakan prasyarat bagi orang yang akan menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasi. Kalimat merupakan unsur terkecil dari
ujaran atau wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara
ketatabahasaan.

Dalam bahasa lisan, kalimat ditandai dengan alunan titi nada,


disela jeda, diakhiri intonasi, dan diikuti oleh kesenyapan. Sedangkan
dalam bahasa tulis selalu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca final (titik, tanda tanya, atau tanda seru) disertai pula
adanya jeda atau kesenyapan sementara yang divisualisasikan dengan
tanda baca koma, titik koma, dan titik dua.

6
B. Unsur-unsur Kalimat
Gabungan kata dapat dianggap sebagai kalimat apabila memiliki
unsur-unsur pembentuk kalimat. Berikut ini unsur-unsur yang selalu
terdapat pada sebuah kalimat, diantaranya:
1. Subjek

Subjek adalah salah satu unsur penting yang menyusun suatu


kalimat. Subjek menunjukkan pelaku atau pokok permasalahan dalam
suatu kalimat. Secara umum, subjek dapat berupa benda
maupun frasa yang merujuk pada benda. Di samping itu, wujud subjek
bisa berupa seseorang maupun sekelompok orang atau yang
menggunakan kata ganti orang seperti aku, kami, mereka, dia hingga
nama orang tertentu.

Subjek seringkali ditemukan pada awal kalimat. Adapun contoh dari


subjek sebagai unsur pembentuk kalimat ialah sebagai berikut.

 Saya menanam bunga di depan rumah.


 Jokowi memenangkan pemilu tahun 2019.
 Mereka menaiki motor untuk pergi ke sekolah.
Yang termasuk ke dalam subjek pada tiga kalimat tersebut adalah saya,
Jokowi dan mereka. Apakah kamu sudah memahami apa itu subjek?

2. Predikat

Unsur berikutnya yang selalu dipakai untuk menyusun sebuah


kalimat adalah predikat. Predikat itu sendiri merupakan bagian dari
suatu kalimat yang berfungsi untuk menyatakan tindakan maupun
perbuatan yang dilakukan oleh subjek.

Predikat dapat berupa frasa maupun kata. Biasanya predikat


ditemukan setelah penulisan subjek. Adapun contoh dari predikat adalah
sebagai berikut.

 Pak Anan sakit malaria.


 Dewi tidak keluar kamar seharian.
 Joko pergi ke Surabaya kemarin lusa.
Yang termasuk ke dalam predikat pada tiga kalimat tersebut ialah sakit,
tidak keluar dan pergi. Apakah kamu sudah mengerti?

7
3. Objek

Unsur pembentuk suatu kalimat berikutnya yang perlu kamu tahu


adalah objek. Kebanyakan orang sulit membedakan antara objek dan
subjek. Padahal keduanya jelas sekali berbeda, lho! Jadi, objek
sesungguhnya adalah bagian pelengkap dari suatu predikat. Pengertian
tersebut tentu jauh berbeda dengan subjek, bukan?

Objek biasanya bisa berbentuk frasa, nomina hingga klausa


sekalipun. Nah, istimewanya objek bisa berkedudukan sebagai subjek
apabila suatu kalimat tersebut diubah dari kalimat aktif menjadi kalimat
pasif. Adapun contoh dari objek di antaranya adalah sebagai berikut.

 Indra menendang bola ke arah gawang.


 Bola ditendang oleh Indra.
 Ayah memancing ikan.
 Ikan dipancing ayah.
Yang termasuk ke dalam objek pada empat kalimat tersebut di
antaranya bola, Indra, ikan dan ayah. Apakah kamu sudah bisa
memahami objek dan membedakannya dengan subjek?

4. Keterangan

Unsur penyusun kalimat berikutnya adalah keterangan. Keterangan


adalah pelengkap dalam suatu kalimat. Keterangan adalah bagian dari
suatu kalimat yang memberikan penjelasan lebih tentang subjek dan
predikat dalam suatu kalimat. Keterangan dapat berupa keterangan alat,
waktu, tujuan, cara, penyebab dan sebagainya. Adapun contoh dari
keterangan adalah sebagai berikut.

 Anik pergi ke pasar dengan sepeda.


 Anisia meninggalkan mukenanya di mushala.
 Pak Broji pergi ke pegadaian dengan mobil.
Yang termasuk ke dalam unsur keterangan pada tiga kalimat tersebut
yaitu dengan sepeda, di mushola dan dengan mobil.

8
C. Jenis-jenis Kalimat

Ditinjau dari susunannya, jenis kalimat dapat dibagi menjadi


beberapa macam.Diantaranya adalah:
1. Jenis-jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa
Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan atas tiga jenis
yaitu kalimat tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk.
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
Kalimat tunggal sering disebut kalimat sederhana, kalimat simpleks dan
kalimat ekaklausa.
Contoh:
Dia datang dari Jakarta.
(S) (P) (Ket)
Dunia meratapi musibah ini.
(S) (P) (O)
Dia sedang menulis surat di kamar.
(S) (P) (O) (Ket)
Kakekku masih gagah.
(S) (P)
Mereka bergembira sepanjang hari.
(S) (P) (Ket)
b. Kalimat Bersusun
Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa
bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat. Kalimat bersusun
sering juga dinamakan kalimat majemuk bertingkat atau kalimat
majemuk subordinat. Disebut kalimat bersusun karena dapat dianggap
adanya lapisan atau tersusun, yaitu bagian utama dan bagian bawah.
Disebut bertingkat karena bagian-bagiannya memperlihatkan
tingkatan yang tidak sama, ada bagian induk dan bagian anak.
Dipandang sebagai subordinasi karena bagian yang satu bergantung
dari bagian yang lain. Klausa-klausa yang membentuk kalimat bersusun
9
(bertingkat) ini tidak setara, ada klausa utama (Klut) dan klausa
subordinat (Klsub).
Untuk menggabungkan klausa-klausa yang tidak setara itu,
digunakan konjungsi subordinatif seperti; kalau, ketika, meskipun, atau
karena.
Contoh:
(Klut) (Klsub)
Dia tidak mencuci motor karena hari hujan.
(Klut) (Klsub)
Kalau Husna pergi, Andik pun akan pergi.
(Klut) (Klsub)
Shoffi membaca komik, ketika ayah tidur.
(Klut) (Klsub)
Meskipun dilarang oleh Shoffi, Nana akan pergi juga.
(Klut) (Klsub)
Karena banyak yang tidak datang, rapat dibatalkan.
c. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terbentuk dari beberapa
klausa bebas. Kalimat majemuk sering pula disebut kalimat setara.
Karena klausa-klausa yang membentuknya memiliki status yang sama,
setara atau sederajat. Klausa-klausa yang setara dalam kalimat
majemuk dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, seperti; dan, atau,
tetapi, lalu. Contoh:
( Kl bebas) ( Kl bebas) ( Kl bebas)
Rini melirik, Rahmat tersenyum dan Tini tertawa.
( Kl bebas) ( Kl bebas)
Dia membuka pintu, lalu mempersilakan kami masuk.
( Kl bebas) ( Kl bebas)
Dia datang dan duduk di sebelah saya.

10
2. Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Subjeknya
Berdasarkan fungsi subjeknya, jenis kalimat dibagi menjadi dua
macam yaitu ada kalimat aktif dan juga kalimat pasif. Berikut penjelasan
mengenai kalimat aktif dan kalimat Pasif
a. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat di mana subjeknya merupakan pelaku
atau melakukan perbuatan. Kalimat aktif adalah suatu kalimat yang
subjeknya (S) melakukan tindakan yang diungkapkan dalam predikat (P)
terhadap objeknya (O).
Ciri – ciri kalimat aktif
Subjek kalimat ini melakukan tindakan langsung terhadap objeknya.
Predikatnya selalu diawali dengan imbuhan me- atau ber-.
Memiliki pola S P O K, S P O atau S P K
Contoh:
Ibu menyiram bunga di taman.
S P K
Ayah membaca koran.
S P O
Polisi menangkap buronan narkoba kemarin malam.
S P O K
Kalimat aktif juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis
berdasarkan objeknya.
1) Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya selalu
membutuhkan objek untuk dikenai tindakan. Kalimat ini selalu memiliki
kata kerja yang selalu memerlukan objek, dan biasanya kata kerjanya
memiliki imbuhan me-, menye-, atau menge-
Contoh: memukul, memberi, menyeberangkan, mengelompokkan, dan
lain – lain.
Contoh kalimat:
Joni memukul anjing itu hingga kesakitan.
11
S P O K
Paman memberi adik sebuah mainan.
S P O pel
Anak kecil itu menyebrangkan nenek yang berdiri di pinggir jalan.
S P O pel
Guru mengelompokan anak muridnya ke dalam beberapa kelompok.
S P O K
2) Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya tidak
memerlukan objek. Namun, biasanya kalimat ini selalu diikuti dengan
pelengkap (pel), dan keterangan (K). Predikat pada kalimat ini biasanya
kata kerja yang diberi imbuhan ber – dan ter -.
Contoh: bekerja, belajar, berlari, berterimakasih, tertawa, tertidur, dan
lain – lain.
Contoh kalimat:
Ayahku bekerja di perusahaan nasional.
S P K
Budi belajar dengan sangat giat.
S P K
Dena berterimakasih kepada orang itu.
S P pel.
Aku tertidur di kursi.
S P K
3) Kalimat Aktif Ekatransitif
Kalimat ini adalah kalimat aktif yang hanya memiliki 3 unsur
kalimat yaitu, Subjek (S), Predikat (P), dan Objek (O).
Contoh:
Aku membeli sebuah buku.
S P O

12
Burung jalak memakan cacing.
S P O
4) Kalimat Aktif Dwitransitif
Kalimat ini adalah kalimat aktif yang harus memiliki 4 unsur
kalimat, yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), da Pelengkap (pel.)
Contoh:
Aku melihat gadis yang berambut pirang itu
S P O pel.
Kakak merawat kucing yang dia temui di jalanan.
S P O pel.
Ani menanam bunga mawar asli dari afrika.
S P O pel.
b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif yang merupakan kalimat yang terdapat subjek yang
melakukan pekerjaan dengan ciri-ciri utama menggunakan imbuhan di-,
ke-an, dan ter- dalam kata kerja yang disematkan dalam kalimat pasif.
Kalimat pasif ini juga dapat dibedakan berdasarkan predikatnya menjadi
kalimat pasif dengan predikat sebagai tindakan dan kalimat pasif
dengan predikat sebagai keadaan.
Ciri – ciri kalimat pasif
Subjeknya dikenai tindakan oleh objek.
Kata kerjanya selalu berimbuhandi-, ke – anatau ter-.
Biasanya diikuti dengan kata oleh, dan dengan.
Kalimat pasif ini juga dapat dibedakan berdasarkan subjek yang
digunakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Kalimat Pasif Transitif
Kalimat pasif transitif merupakan kalimat pasif yang dilengkapi
dengan objek kalimat, baik objek tersebut dilengkapi dengan
keterangan/pelengkap ataupun tidak. Adapun pola dasar kalimat ini
adalah O-P-S atau O-P-S-K.

13
Contoh kalimat:
Nasi dimasak ibu
O P S
Mobil diperbaiki ayah kemarin ketika sedang tidak bekerja
O P S K
Jambu dilempar Tono.
O P S
2) Kalimat Pasif Intransitif
Kalimat pasif intransitif adalah kalimat pasif yang tidak memiliki
objek. Jenis kalimat pasif ini dapat diidentifikasi apakah kalimat ini bisa
berubah menjadi kalimat aktif atau tidak. Adapun pola dasar kalimat ini
adalah S-P atau S-P-K.
Contoh kalimat:
Sayur dijual di pasar pagi.
S P K
Kakak terjatuh.
S P
Buku itu tertinggal di kelas.
S P K
Semua pertanyaan dijawab dengan benar.
S P K
3. Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapannya
Berdasarkan pengucapannya, kalimat bisa dibagi menjadi kalimat
langsung dan kalimat tidak langsung.
a. Kalimat Langsung
Adalah kalimat yang digunakan untuk mengutip ucapan seseorang
tanpa merubah sedikitpun apa yang diutarakan oleh orang itu. Tanda
petik digunakan untuk membedakan kalimat kutipan dengan kalimat
yang menjelaskan kutipan itu.

14
Selain itu, huruf pertama dalam kalimat langsung juga harus
menggunakan huruf kapital.Didalam kalimat yang menggunakan petikan
dengan kalimat pengiringnya dipisahkan menggunakan tanda baca
koma (,).
Contoh kalimat:
Dilan mengatakan, “Aku akan pergi ke Bandung besok”
Ibu berkata,”Dimana adek sekarang?”
Adik bertanya, “Maksud kakak bagaimana?”
b. Kalimat tidak langsung
Adalah kalimat yang digunakan untuk menceritakan kembali pokok
ucapan seseorang tanpa perlu mengutipnya sama persis seperti ucapan
aslinya. Kalimat ini terdiri dari lebih dari satu klausa dan dihubungkan
dengan kata tertentu seperti bahwa, jika, dll.
Kalimat tidak langsung penulisanya tidak menggunakan tanda petik.
Intonasi yang digunakan kalimat tidak langsung yaitu datar dan terkesan
menurun pada bagian akhir kalimat.
Contoh kalimat:
Paman berkata kepadaku bahwa aku harus rajin belajar.
Nenek mengatakan bahwa aku harus pulang lebih cepat karena hujan
akan turun nanti sore.
Ketua kelompok mengucapkan terima kasih karena kalian sudah datang
pada acara kunjungan.
Dani mengatakan kepadaku bahwa nanti malam akan belajar bersama.

15
D. Kalimat Efektif
Dikutip dari Buku Terampil Menulis Paragraf karya Asul Wiyanto,
kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan atau
informasi secara singkat dan lengkap.Meski singkat dalam penggunaan
kata, kalimat efektif harus mencakup semua informasi yang lengkap dan
mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar.Kaidah bahasa ini
mencakup unsur gramatikal, sintaksis, serta memenuhi syarat-syarat
komunikasi.
Dengan begitu, informasi yang disampaikan mudah diterima dan
dipahami oleh pendengar atau pembaca.Kalimat efektif tak hanya
digunakan dalam ragam bahasa tulis resmi seperti karya ilmiah skripsi,
makalah, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sejenisnya.Akan tetapi,
kalimat efektif juga digunakan dalam bahasa lisan saat sedang
berbicara.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif dan Contohnya
Setiap kalimat pasti memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dari jenis
kalimat lain. Hal tersebut berlaku pada kalimat efektif. Ciri ciri kalimat
efektif sebagai berikut
1.Kesatuan
Kesatuan berarti keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur
bahasa yang digunakan, sehingga kesatuan ini menjadi padu dan
serasi.
2. Kepaduan (koherensi)
Maksud koherensi terjadi pada hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentukan kalimat.Kepaduan sendiri merupakan syarat dari kalimat
efektif sehingga diharapkan setiap informasi yang diterima tidak
terpecah-pecah.
3. Kesejajaran (Paralel)
Kesejajaran (paralel) adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam suatu kalimat tertentu.
4. Ketepatan
Maksud ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan dalam
pembentukan suatu kalimat sehingga terciptalah pengertian yang pasti.

16
5. Kevariasian
Kevariasian adalah kalimat efektif yang menunjukkan penggunaan
kalimat yang tidak monoton.Kalimat yang digunakan sebaiknya
bervariasi dengan memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam
bahasa Indonesia.
6. Kehematan
Kehematan adalah usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.
Hemat berarti tidak menggunakan kata-kata mubazir sehingga tidak ada
penjamakan kata dan pengulangan subjek.
7. Kelogisan
Kelogisan adalah ide kalimat yang dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Kesimpulannya, kalimat efektif adalah satuan bahasa yang lengkap
dan sesuai kaidah.

17
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Setelah kami berusaha untuk menguraikan pembahasan
mengenai tata kalimat, kami dapat menyimpulkan bahwa kalimat adalah
satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide
atau gagasan. Suatu pernyataan dapat dikatakan kalimat jika di dalam
pernyataan itu sekurang-kurangnya terdapat predikat dan subjek, baik
disertai objek, pelengkap, atau keterangan maupun tidak, bergantung
kepada tipe verba predikat kalimat tersebut. Unsur-unsur kalimat yaitu
terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Kalimat didasarkan pada adanya intonasi, tanda baca, jeda, dan
keterkaitannya pada konstruksi lain yang lebih besar, kalimat ditandai
juga dengan kemungkinannya untuk diubah susunannya tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan makna.

B.Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran
kepada pembaca dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari
bahwa masi banyak kekurangan baik dari bentuk maupun insinya.
Apabila di dalam makalah ini terdapat kata-kata yang salah
ataupun kurang tepat kami menyarankan kepada pembaca agar dapat
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

pastiguna.com. KALIMAT : Pengertian, Unsur, Jenis, dan Contohnya,


https://pastiguna.com/kalimat/.
Indonesia, C. (2023). cnnindonesia.com. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Kalimat
Efektif, https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230822100809-569-
988843/pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-kalimat-efektif.
Kusumah, E. (2015, agustus 08). https://www.trigonalmedia.com. pengertian kalimat
menurut para ahli, pp. https://www.trigonalmedia.com/2015/08/pengertian-
kalimat-menurut-para-ahli.html.
Salma. (2023, maret 10). penerbitdeepublish.com. Pengertian Kalimat, Unsur,
Lengkap dengan Contoh SPOK-nya, pp.
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kalimat/.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6434311/kalimat-pengertian-unsur-dan-
jenis-jenisnya
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/05/130000069/macam-macam-kalimat-
dan-contohnya?page=all
https://www.slideshare.net/attiitudedkuu/tata-kalimat-bahasa-indonesia.
https://www.bola.com/ragam/read/4727064/jenis-jenis-kalimat-beserta-penjelasan-
dan-contohnya.

19

Anda mungkin juga menyukai