Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM LIMBAH INDUSTRI HASIL PERIKANAN

TEPUNG TULANG IKAN

Oleh:
Kelompok 9
Aldi Widiyanto 05061282025041
Chalidazia 05061282025036
Devi Damayanti 05061282025039
Mifta Intan Sari 05061282025042
Yudha Wira 05061282025044

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Produk perikanan merupakan hasil kekayaan alam Indonesia yang melimpah
dan memiliki potensi cukup baik untuk dimanfaatkan. Karena ikan merupakan
sumber gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Manfaat tersebut diantaranya sebagai
sumber energi, membantu pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, memperkuat daya
tahan tubuh, memperlancar proses fisiologis dalam tubuh. Kelebihan produk
perikanan yaitu mengandung protein yang cukup tinggi (20%) dalam tubuh ikan,
protein juga berfungsi sebagai bahan bakar didalam tubuh (Winarno, 1995). Salah
satu jenis ikan yang kandungan gizinya tinggi adalah ikan gabus. Ikan gabus dapat
diolah menjadi berbagai macam olahan. Proses pengolahan ikan gabus yang
digunakan hanya dagingnya saja sedangkan tulangnya menjadi limbah yang belum
dimanfaatkan secara optimal. Limbah yang tidak dimanfaatkan kelamaan akan
menjadi sampah dan mencemari lingkungan, untuk itu perlu adanya tindakan lanjut
pengolahan limbah tulang ikan gabus agar bermanfaat dan tidak mencemari
lingkungan. Salah satu pemanfaatan tepung tulang ikan gabus dengan cara
penepungan. Pengolahan tulang ikan menjadi tepung tulang ikan pada tulang ikan
patin telah dilakukan oleh Tanuwidjaya (2002) dan Mulia (2004).
Tulang ikan merupakan limbah padat pengolahan perikanan yang tidak mudah
diuraikan oleh dekomposer dan mengandung unsur penyusun tulang berupa
kalsium, fosfor, dan bahan-bahan yang mengandung nitrogen seperti asam-asam
amino pembentuk protein kolagen. Keberadaan mineral kalsium dalam tubuh
sangat penting karena bermanfaat sebagai pembentukan dan pemeliharaan tulang
dan gigi, pembentukan dan perawatan jaringan rangka tubuh, keseimbangan
hormon dan katalistor pada reaksi biologis (Mariati, 2016). Keberadaan limbah
tulang ikan gabus dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan penanganan. Limbah tulang ikan
dapat dimanfaatkan dalam bidang pangan dengan melalui proses pembuatan tepung
tulang ikan terlebih dahulu. Pemanfaatan tepung tulang ikan dapat dilakukan
dengan pengkayakan atau fortifikasi zat gizi dalam makanan. Pengolahan limbah
tulang ikan dalam bentuk tepung bertujuan untuk memperpanjang daya simpan
dengan mempertimbangkan perubahan zat gizi yang mungkin berubah, berkurang
atau hilang. Pengolahan tulang ikan menjadi tepung tulang ikan dapat mengurangi
jumlah limbah perikanan dan secara tidak langsung menyumbang asupan kalsium
untuk masyarakat Indonesia (Lestari, 2001). Tulang ikan banyak mengandung
garam mineral seperti kalsium fosfat dan kreatin fosfat yang berpotensi untuk
meningkatkan nutrisi dari sebuah produk pangan yang baik untuk merangsang
tumbuh kembang tulang (Andarwulan et al., 2011).

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pengolahan dan
pemanfaatan limbah tulang ikan untuk di jadikan tepung tulang ikan dalam
pembuatan cookies.
LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS

Nama Pembagian Tugas


Aldi Widiyanto Cover
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Chalidazia BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1. Limbah Perikanan
2.2. Kerang
Devi Damayanti 2.3. Cangkang Kerang
Mifta Intan Sari 2.4. Kerajinan Kerang
Devi Damayanti BAB 3 Pelaksanaan Praktikum
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Prosedur Kerja
Yudha Wira BAB 4 Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Mifta Intan sari BAB 5 Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Chalidazia Daftar Pustaka
Lampiran Gambar
Aldi Widiyanto Pembagian Tugas

Anda mungkin juga menyukai