Penyusun
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Buku Modul Perempuan dan Anak dalam Kondisi Rentan ini disusun untuk pegangan
Tutor untuk memudahkan dalam melaksanakan tugas sebagai Tutor dan Fasilitator bagi
Mahasiswa peserta didik yang mengikuti kegiatan Tutorial Perempuan dan Anak dalam
Kondisi Rentan pada Tahun Akademik 2022/2023.
Di dalam buku pegangan ini terdapat empat scenario yang meliputi infertilitas,
perimenopause, Ca Cerviks dan Ca Mamae yang akan dibahas dalam kelompok diskusi
dipimpin dan difasilitasi oleh dosen sebagai tutor. Suplemen materi modul juga kami
masukkan dalam buku ini untuk memudahkan penilaian bagi mahasiswa sesuai Sasaran
Pembelajaran.
Buku ini juga memuat cara penilaian laporan hasil diskusi tiap kelompok yang kami
harapkan dilakukan oleh para Tutor, sehingga penilaian atau evaluasi mahasiswa dapat lebih
objektif.
Terima kasih diucapkan pimpinan atas kepercayaan kepada kami untuk
menyelenggarakan Mata Kuliah Perempuan dan Anak dalam Kondisi rentan dan seluruh
dosen yang telah bersedia membantu sehingga Blok Perempuan dan Anak dalam Kondisi
Rentan ini dapat dilaksanakan. Kami menyadari modul ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan serta saran untuk perbaikan
ke depannya. Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat dan mendapatkan berkah dan rahmat
serta karunia Allah SWT. Amin
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
TATA TERTIB UMUM
Mahasiswa Program Studi Kebidanan FKK UMJ harus mematuhi tata tertib seperti di bawah
ini:
1. Berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan layaknya
seorang bidan. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat, berbahan jeans, baju
kaos (dengan/tanpa kerah), dan sandal.
2. Mahasiswi diwajibkan memakai jilbab dan busana muslimah disetiap kegiatan
berlangsung.
3. Tidak diperkenankan merokok di lingkungan FKK UMJ.
4. Menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan FKK UMJ.
5. Melaksanakan registrasi administrasi dan akademik semester yang akan berjalan.
6. Mahasiswi yang tidak hadir dikegiatan akademik karena sakit wajib memberitahukan
ke bagian pendidikan pada saat hari kegiatan dan selanjutnya membawa surat
keterangan sakit sebagai bukti yang memuat diagnosis dari dokter yang memeriksa
(diterima paling lambat 3 hari setelah tanggal sakit).
4
TATA TERTIB DISKUSI TUTORIAL
1. Kelompok diskusi terdiri dari 10-15 mahasiswa yang diatur oleh koordinator mata kuliah
Keilmuan Dasar Kebidanan 2.
2. Kelompok diskusi ini difasilitasi oleh satu orang tutor. Tutor juga merupakan bagian dari
diskusi kelompok.
3. Anggota kelompok diskusi memilih ketua dan sekretaris kelompok.
4. Ketua bertugas untuk mengarahkan diskusi dan membagi tugas pada anggota kelompok.
5. Sekretaris bertugas menuliskan semua hasil diskusi pada satu kertas lembar balik.
6. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan tutorial.
7. Datang 10 menit sebelum tutorial dimulai.
8. Seluruh mahasiswa diwajibkan mengumpulkan tugas individu berupa hasil belajar
mandiri.
9. Laporan hasil diskusi tutorial dalam bentuk paper dikumpulkan ke tutor maksimal 3 hari
setelah rapat pleno dilaksanakan.
5
PETUNJUK UMUM UNTUK TUTOR
Pra tutorial
1. Mempelajari dengan seksama modul ini termasuk capaian pembelajaran dan Sasaran
pembelajaran
2. Jika ada materi yang tidak jelas mohon ditanyakan pada Koordinator Mata Kuliah.
3. Mengikuti kegiatan persamaan persepsi untuk tutor.
Tutorial Tahap 1
1. Mengecek kelengkapan ruang tutorial.
2. Membantu mahasiswa menunjuk ketua dan sekretaris kelompok.
3. Memfasilitasi diskusi agar berjalan sesuai urutannya yaitu :
1) Mengklarifikasi konsep (kata/kalimat/konsep)
a. Tujuan: menghindari kebingungan atau ketidakpahaman terhadap kata/konsep
yang digunakan
b. Kegiatan yang dilakukan:
Mengenali adanya kata/konsep yang kurang
Meminta penjelasan
Memberi penjelasan
2) Mendefinisikan masalah
a. Tujuan: menentukan esensi dan ruang lingkup dari masalah
b. Kegiatan:
Menentukan masalah yang ada
Memformulasikan masalah dengan jelas
3) Curah pendapat dengan peta pikiran/mind map
a. Tujuan:
Mengingat kembali pengetahuan yang sudah dimiliki (aktivasi prior
knowledge)
Memberikan penjelasan, alternatif, ataupun hipotesis atas masalah yang
ada
b. Kegiatan yang dilakukan:
Membuat peta pikiran/mind map
6
Mengidentifikasi aspek dan penjelasan yang relevan
Memberi penjelasan terhadap aspek
Bertanya tentang penjelasan aspek tertentu
Bertanya tentang hal-hal yang tidak dipahami
Menghindari melakukan eksklusi terhadap dugaan-dugaan
Mengidentifikasi beberapa alternatif
4) Membuat hipotesis menggunakan peta konsep
a. Tujuan:
Mengklasifikasikan penjelasan pada langkah sebelumnya
Membuat hipotesis hubungan antar aspek/penjelasan tersebut
b. Kegiatan:
Menghubungkan antar aspek yang terkait
Menggunakan peta konsep/concept map
5) Memformulasikan tujuan belajar
a. Tujuan:
Menentukan penjelasan yang masih dirasa kurang
Menentukan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan:
Menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan
ketidaktahuan/ketidakjelasan yang ada
Membuat hubungan dengan langkah sebelumnya
6) Belajar mandiri
a. Manajemen waktu:
Menentukan besarnya komitmen yang dimiliki
Mengecek ketersediaan fasilitas
Merencanakan waktu yang tepat dan cara yang efisien untuk belajar
Menentukan target belajar
b. Memilih referensi:
Menentukan referensi yang sesuai
Scanning sumber belajar
c. Mempelajari referensi:
Belajar berdasarkan tujuan belajar
7
Menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan informasi baru
d. Mempersiapkan laporan:
Membuat catatan hal yang dipelajari
Menentukan hal-hal yang mampu dipresentasikan secara jelas
Membuat pertanyaan untuk hal yang tidak jelas
Tutorial tahap 2
1. Memfasilitasi diskusi agar berjalan sesuai urutannya yaitu :
Diskusi
a. Tujuan:
Mengaplikasikan pengetahuan yang baru
Mengecek apakah masalah dapat diatasi dengan pengetahuan tersebut
Mengecek apakah tujuan pembelajaran tercapai
b. Kegiatan yang dilakukan:
Menjelaskan hal yang sudah dipelajari (disertai referensinya)
Menjelaskan hubungan antara penjelasan
Bertanya tentang ketidakjelasan/ketidakpahaman
Menambah informasi
Menguji secara kritis pengetahuan baru
Mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran
8
DAFTAR KELOMPOK TUTORIAL
MATA KULIAH:
TAHUN AJARAN 2020/2021
Kelompok I Kelompok II
Tutor: Aning Subiyatin, S.ST, M.Kes
Tutor: Asry Novianty, MKeb
NIM NAMA NIM NAMA
'2020071030000
ANNISA LAURA PRADHANA '20200710300001 ADELIA FALIH
6
'2020071030000
ARDELLA PUTRI YUWONO '20200710300003 ADINDA NURUL JANNAH
9
'2020071030001
AULIA SYIFAA HIDAYANTI '20200710300004 AISYAH NUR AULIA AKBAR
0
'2020071030001
BELLA FITRIA '20200710300005 ANDINI DESMA HIDAYANTI
1
'2020071030003
OLIVIA LISTY FAUZIAH '20200710300017 INES SASTRIANI PUTRI
0
'2020071030004
YULIANI PUTRI '20200710300018 KHOLIFAH
5
'2020071030002
MEISYA MUTIARA SHYFA '20200710300031 PUTRI IZZATUL FARIHAH
1
4.
9
Kelompok III Kelompok IV
Tutor: Dita Rahmaika Arumsari, SKeb, Bd,
MKeb
Tutor: Elli Hidayati, SST, MKM
NIM NAMA NIM NAMA
'2020071030003 20200710300007
SABRINA HILWA AQILA WAFA
4
'2020071030002 20200710300027
MARLINDA PRI HASTUTI NITA SAPITRI
0
10
PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA-FKK UMJ
Jln. Cempaka PutihTengah 1/I Jakarta 10510 Telp/ Fax (021) 4216417
Pertemuan :
……………………………………………………………………
Tutor : …………………………………………………………………
1 1 2
3 3 4
5 5 6
7. 7 8
8.
9 9 10
10
Mengetahui,
Tutor
(……………………….)
11
PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA-FKK UMJ
Jln. Cempaka PutihTengah 1/I Jakarta 10510 Telp/ Fax (021) 4216417
MODUL : TANGGAL :
No Aspek Penilaian
Partisipasi Informasi Keterampilan Kemampuan Keterbukaan Skor Nilai
Nama NIM dan tanggung ilmiah komunikasi analisis dalam diskusi Etika
jawab
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11
Nilai = (Jumlah Skor)/30 x 100
12
PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA-FKK UMJ
Jln. Cempaka PutihTengah 1/I Jakarta 10510 Telp/ Fax (021) 4216417
Panduan Penilaian Tutorial
No Aspek Penilaian 1 2 3 4 5
1. Partisipasi dan Terlambat < 15 menit Tidak terlambat atau Terlambat 10 menit dan Terlambat 5 menit dan Datang tepat waktu dan
tanggung jawab dan tidak megerjakan terlambat < 10 menit, mengerjakan tugas mengerjakan tugas mengerjakan tugas yang
tugas yang diberikan namun tidak dengan baik dengan baik diberikan
mengerjakan tugas
dengan baik
2. Informasi ilmiah Tidak memiliki sumber Sumber rujukan hanya Sumber rujukan hanya Sumber rujukan terdiri Sumber rujukan terdiri
- Buku ajar rujukan terdiri dari buku ajar saja terdiri dari buku ajar dari buku ajar dan dari buku ajar dan
- Jurnal / jurnal saja yang saja / jurnal saja yang jurnal berjumlah < 5 jurnal berjumlah > 5
berjumlah < 3 berjumlah < 5
3. Keterampilan Tidak memberikan Hanya mengajukan Mengajukan pertanyaan Banyak mengajukan Komunikasi sangat
komunikasi pertanyaan maupun pendapat jika ditanya dan dengan inisiatif sendiri, pertanyaan dengan aktif dengan banyak
pendapat tidak memberikan namun tidak inisiatif sendiri dan mengajukan pendapat
pendapat memberikan pendapat memberikan pendapat dan pertanyaan dengan
ketika ditanya inisiatif sendiri
4. Kemampuan Tidak mampu memahami Mampu memahami Mampu menganalisis Mampu menganalisis Mampu menganalisis
analisis masalah pada skenario masalah pada skenario skenario namun tidak skenario, namun tidak skenario dan mampu
dan tidak mampu namun tidak mampu sesuai dengan tujuan mencapai semua tujuan mencapai semua tujuan
menganalisis menganalisis dan sasaran dan sasaran dan sasaran
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
13
No Aspek Penilaian 1 2 3 4 5
5. Keterbukaan Keluar ruangan ketika Marah ketika diberi Bersikap acuh terhadap Dapat menerima Dapat menerima
dalam diskusi diberi pendapat dan saran pendapat dan saran pendapat dan saran pendapat namun tidak pendapat dan saran
orang lain menerima saran dari yang membangun
orang lain
6. Etika Tidak melakukan semua Hanya melakukan 1 Hanya melakukan 2 Hanya melakukan 3 Melakukan semua
- Berpakaian aspek aspek aspek aspek aspek
rapih sesuai
peraturan
- Melakukan
eye contact
saat berbicara
- Intonasi suara
jelas
- Menggunkan
bahasa yang
baik dalam
diskusi
14
PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA-FKK UMJ
Jln. Cempaka PutihTengah 1/I Jakarta 10510 Telp/ Fax (021) 4216417
15
Skenario 1 : Infertilitas
Capaian Pembelajaran
Sasaran Pembelajaran
SKENARIO TUTORIAL 1
Seorang perempuan 32 tahun datang ke poli kebidanan dengan keluhan belum mempunyai anak.
Ibu mengatakan sudah 10 tahun menikah. Sejak gadis ibu mempunyai riwayat mentruasi tidak
teratur sampai saat ini, 2-3 bulan sekali mendapatkan haid, dalam keluarga ada riwayat DM, dan
darah tinggi. Dari hasil pemeriksaan ibu mempunyai sedikit bulu kumis, BB 86 kg, TB 155 cm.
Hasil pengkajian data suami, suami mempunyai riwayat DM dalam keluarga dan suami
menderita DM, 2 tahun terakhir, kadar gula darah terkontrol.
Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat mahasiswa mampu
memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah
penyelesaian masalah di bawah ini:
16
Infertilitas
SUPLEMEN
Epidemiologi
17
Peluang untuk mendapatkan kehamilan per siklus reproduksi pada pasangan muda yang sehat
sekitar 20-50%. Kehamilan akan mempunyai peluang 60% pada bulan pertama, 84% dalam
waktu tahun pertama dan 92 % dalam kurun waktu 2 tahu dengan aktivitas seksual
teratur(Djuwantono et al., 2012).
Faktor Wanita
Sistem reproduksi wanita begitu kompleks, sehingga perlu dikaji lebih lanjut pada setiap organ
reproduksi yang menjadi penyebab infertile.
Usia Wanita
Penelitian dari P Serafini dan Batzofin yang dikutip oleh (Djuwantono et al., 2012) menunjukan
bahwa kesuburan wanita akan menurun dengan bertambahnya usia. Sebanyak 11% wanita tidak
melahirkan anak setelah 34,33% infertile pada umur 40 tahun, dan 87% infertile pada usia
walupun tanpa kontrasepsi.
Table 2 Persentase Infertilitas pada Perempuan
A. Anamnesa
Anamnesa pada pasangan infertile sebaiknya dilaksanakan bersamaan, juga terpisah untuk
menggali informasi penting yang mungkin tidak ingin diketahui pasangan. Pengkajian ini
merupakan sumber penting dalam mencari akar permasalahan. Berikut beberapa hal yang harus
dikaji bidan dalam menelusuri riwayat pasangan infertile :
Pasangan Wanita
19
Pembedahan pelvik atau infeksi pelvik, tuberculosis, kista ovarium, appendectomy,
laparotomy, seksio sesaria dan cervical canization. Tanyakan juga tentang status Rubella
pasien.
7. Riwayat Keluarga
Kaji apakah terdapat riwayat endometriosis aborsi berulang ataupun permasalahan yang
sama pada saudara perempuan, atau riwayat diabetes mellitus, hipertensi, kelahiran
kembar, kanker payudara dalam keluarga.
Pasangan Pria
20
Evaluasi perkembangan payudara dan mengeksklusi kemungkinan adanya patologi
dan galaktorea.
c. Pemeriksaan Abdominal
Periksa kemungkinan adanya massa abdominal, organomegali, ascites, abdominal
strie, dan luka bekas pembedahan.
d. Pemeriksaan Dada
Lakukan evaluasi jantung dan paru-paru.
e. Pemeriksaan Genital
Lakukan evaluasi ukuran, dan bentuk klitoris, hymen, vaginal introitus, letak, ukuran,
bentuk, permukaan, konsistensi, mobilitas dan arah uterus, apakah terdapat aneksa
yang teraba, cairan dari vagina, ketegangan, penebalan ligament uterosakral, dan
nodul-nodul dalam cul-de-sac yang menunjukkan endometriosis atau tuberculosis
melalui pemeriksaan per-vaginal.
2. Pemeriksaan Klinis terhadap Pria
a. Pemeriksaan Umum
a. Tanda-tanda vital terutama tekanan darah.
b. Indek Massa Tubuh ( IMT) menentukan berat badan ideal.
c. Karakteristik seksual sekunder
b. Pemeriksaan Payudara
Apakah terdapat ginekomastia.
c. Pemeriksaan Abdominal
Evaluasi apakah ada massa abdominal, testis yang tidak turun, hernia inguinalis,
organomegali, atau ascites.
d. Pemeriksaan Genital
Evaluasi bentuk dan ukuran penis, kulup penis, letak metaus eksternal, volume
testicular (menggunakan Prader’s Orchidometer. Normalnya 25 ml = 3 x 5 cm),
palpasi epididymis dan vas deferens, eksklusi vericocele dan hydrocele. Evaluasi
sensasi perineum, tekanan spichter rectum, dan pembesaran prostat melalui
pemeriksaan rektum.
C. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostic dilakukan oleh dokter umum atau dokter spesialis, pemeriksaan
untuk mencari penyebab infertile antara lain sebagai berikut pemeriksaan :
1. Ovulasi dan Cadangan ovarium
OVULASI
Frekuensi dan keteraturan menstuasi harus ditanyakan kepada seorang perempuan.
Perempuan yang mempunyai siklus dan frekuensi haid yang teratur setiap bulannya,
kemungkinan mengalami ovulasi
Perempuan yang memiliki siklus haid teratur dan telah mengalami infertilitas selama 1
tahun, dianjurkan untuk mengkonfirmasi terjadinya ovulasi dengan cara mengukur kadar
progesteron serum fase luteal madya (hari ke 21-28)
21
Pemeriksaan kadar progesteron serum perlu dilakukan pada perempuan yang memiliki
siklus haid panjang (oligomenorea). Pemeriksaan dilakukan pada akhir siklus (hari ke 28-
35) dan dapat diulang tiap minggu sampai siklus haid berikutnya terjadi
Pengukuran temperatur basal tubuh tidak direkomendasikan untuk mengkonfirmasi
terjadinya ovulasi
Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur disarankan untuk melakukan
pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon gonadotropin (FSH dan LH).
Pemeriksaan kadar hormon prolaktin dapat dilakukan untuk melihat apakah ada
gangguan ovulasi, galaktorea, atau tumor hipofisis
Penilaian cadangan ovarium menggunakan inhibin B tidak direkomendasikan
Pemeriksaan fungsi tiroid pada pasien dengan infertilitas hanya dilakukan jika pasien
memiliki gejala
Biopsi endometrium untuk mengevaluasi fase luteal sebagai bagian dari pemeriksaan
infertilitas tidak direkomendasikan karena tidak terdapat bukti bahwa pemeriksaan ini
akan meningkatkan kehamilan.
CADANGAN OVARIUM
Untuk pemeriksaan cadangan ovarium, parameter yang dapat digunakan adalah AMH dan
folikel antral basal (FAB). Berikut nilai AMH dan FAB yang dapat digunakan:
Hiper-responder (FAB > 20 folikel / AMH > 4.6 ng/ml
Normo-responder (FAB > 6-8 folikel / AMH 1.2 - 4.6 ng/ml)
Poor-responder (FAB < 6-8 folikel / AMH < 1.2 ng/ml)
22
Pemeriksaan histeroskopi tidak dianjurkan apabila tidak terdapat indikasi, karena efektifitas
pembedahan sebagai terapi kelainan uterus untuk meningkatkan angka kehamilan belum
dapat ditegakkan.
4. Lendir serviks pasca senggama
Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada pasien dengan infertilitas dibawah 3 tahun.
Penilaian lendir serviks pasca senggama untuk menyelidiki masalah fertilitas tidak
dianjurkan karena tidak dapat meramalkan terjadinya kehamilan.
5. Kelainan tuba
Perempuan yang tidak memiliki riwayat penyakit radang panggul (PID), kehamilan
ektopik atau endometriosis, disarankan untuk melakukan histerosalpingografi (HSG)
untuk melihat adanya oklusi tuba. Pemeriksaan ini tidak invasif dan lebih efisien
dibandingkan laparaskopi.
Pemeriksaan oklusi tuba menggunakan sono-histerosalpingografi dapat dipertimbangkan
karena merupakan alternatif yang efektif .
Tindakan laparoskopi kromotubasi untuk menilai patensi tuba, dianjurkan untuk
dilakukan pada perempuan yang diketahui memiliki riwayat penyakit radang panggul.
6. Pemeriksaan hormone suami dan istri
7. Pemeriksaan analisis sperma
8. Pemeriksaan biopsy testis
D. Konseling/Informasi/Edukasi (KIE)
Memberikan edukasi tentang tahapan tatalaksana infertilitas (pemeriksaan sperma,
pemeriksaan hidrotubasi, inseminasi, bayi tabung)
Memberikan support dalam pelaksanaan tatalaksana infertilitas selanjutnya
………………………..
Referensi
1. Anju E. Joham, Helena J. Teede, Sanjeeva Ranasinha, MEpid,1 Sophia Zoungas, PhD,
Jacqueline Boyle, 2015, Prevalence of Infertility and Use of Fertility Treatment in
Women with Polycystic Ovary Syndrome: Data from a Large Community-Based Cohort
Study, JOURNAL OF WOMEN’S HEALTH Volume 00, Number 0, 2015,
https://www.liebertpub.com/doi/10.1089/jwh.2014.5000, diakses tanggal 11 September
2020
2. G Morgante , M G Massaro , A Di Sabatino , V Cappelli , V De Leo ,2018, Therapeutic
approach for metabolic disorders and infertility in women with PCOS, Gynecol
Endocrinol . 2018 Jan;34(1):4- 9, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28850273/ diakses
diakses tanggal 11 September 2020
3. Hanson. B, Johnstone. E, Dorais. J, Silver. B, Paterson, M.P, Hotaling. J, Female
infertility, infertility-associated diagnoses, and comorbidities: a review, 2017,
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27817040/ diakses tanggal 11 September 2020
4. Djuwantono, Tono. Bayuaji, Hartanto. Permadi, Wiryawan. 2012. Step By Step
Penanganan Kelainan Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas dalam Praktik Sehari-
23
Hari https://Buku-Pengelolaan-Infertilitas.pdf (unpad.ac.id) diakses tanggal 5 November
2021
5. Hiferi, Perfitri, IAUI, POGI, 2013. Konsensus Penanganan Infertil
http://Konsensus_Infertilitas_Revisi_9-1.pdf (labcito.co.id) diakses tanggal 5 November
2021
24
Skenario 2
Skenario 2 : Perimenopause
Capaian Pembelajaran
Sasaran Pembelajaran
1. Pengertian perimenopause
2. Perubahan anatomi, fisiologi dan psikologi pada masa perimenopause
3. Ketidaknyamanan umum pada masa perimenopause dan tata laksana berdasarkan EBP
4. Al Islam dan Kemuhammadiyahan dalam kasus infertilitas.
SKENARIO TUTORIAL
Seorang perempuan umur 50 tahun datang ke BPM dengan keluhan saat ini sedang menstruasi
hari ke-4, darah keluar banyak sekali, 1 tahun terakhir hadirnya tidak teratur dan tidak lancar,
sering pusing dan sangat khawatir dengan kondisinya, banyak keluar keringat, sering mengeluh
berdebar-debar, muka tampak cemas dan merasa sering moody. Setelah dilakukan pemeriksaan
ditemukan pembalut penuh dengan darah haid, Hasil Pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, Nadi 88
x/menit, Suhu 36,3 C, RR 20 x/menit.
Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat mahasiswa mampu
memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah
penyelesaian masalah di bawah ini:
25
3. Curah pendapat dengan peta pikiran/mind map
4. Membuat hipotesis menggunakan peta konsep
5. Memformulasikan tujuan belajar
6. Belajar Mandiri
Referensi
1. Suparni, Ita Eko dan Astutik, Reni Yuli, 2016, Menopause Masalah dan Penanganannya,
Yogyakarta: Deeppublish
2. Suhemi, 2006. Pola Hidup untuk Meningkatkan Kualitas Wanita Menopause. diakses
pada 13 oktober 2021 dari https://core.ac.uk/reader/270195440
3. Madjid, Tita Husnitawati. Pola Hidup Menjelang Menopause. diakses pada 13 oktober
2021 dari
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pola_hidup_menjelang_menopau
se.pdf
26
Skenario 3
Capaian Pembelajaran
Sasaran Pembelajaran
1. Pengertian Ca Cerviks.
2. Patofisiologi,
3. Epidemiologi,
4. Skrining/pencegahan
5. Tata laksana awal
6. AIK Ca Cerviks
Skenario 3
Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat mahasiswa mampu
memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah
penyelesaian masalah di bawah ini:
27
Materi
Referensi
28
Skenario 4
Capaian Pembelajaran
Sasaran Pembelajaran
1. Pengertian Ca Mamae.
2. Patofisiologi,
3. Epidemiologi,
4. Skrining/pencegahan
5. Tata laksana awal
6. AlK penyakit Ca Mamae
Skenario 3
Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat mahasiswa mampu
memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah
penyelesaian masalah di bawah ini:
29
Materi
Referensi
30
31