Anda di halaman 1dari 17

MATERI KULIAH PEMERINTAHAN DESA

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN


FISIP - UMM

INTRODUCING

PEMERINTAHAN DESA
1
DOSEN PENGAMPU : KRISHNO HADI
MEMAHAMI DESA
Secara umum desa dapat dipahami dari berbagai macam
perspektif;

PERSPEKTIF KULTURAL

PERSPEKTIF SOSIOLOGIS

PERSPEKTIF POLITIK

PERSPEKTIF HUKUM

PERSPEKTIF TERITORIAL

PESPEKTIF PEMERINTAHAN
ENTITAS SOSIOLOGIS DESA
• IKATAN GENEALOGIS (PERSAUDARAAN)
– Penduduk Asli (Cikal Bakal Desa)  Gogol
– Penduduk Pendatang (Pernikahan)  Magersaren
– Penduduk yang bepergian  PLANCONG
– Penduduk yang Ditolak  Bajingan
• TIPE SOLIDARITAS
– GEMEINSCHAFT (KETIMBANG GESELSCHAFT)
– MEKANISTIS (KETIMBANG ORGANIS)
– PAGUYUBAN (KETIMBANG PATEMBAYAN)
• MAYORITAS PENDUDUK BEKERJA DI SEKTOR PERTANIAN
(KETIMBANG INDUSTRI DAN JASA)
• MASYARAKAT CENDERUNG HOMOGEN
ENTITAS KULTURAL
• DESA MEMILIKI NILAI-NILAI BUDAYA YANG
DIJUNJUNG TINGGI OLEH MASYARAKAT;
• BUDAYA MASYARAKAT TERSEBUT TETAP
BERTAHAN HIDUP MELALUI POLA “AGIL”
(Talcott Parson)
– A  Adaptation
– G  Goal Attainment
– I  Integration
– L  Latent Pattern Maintenance
Desa Produk dari Sistem Sosial
• Sistem Organisme Perilaku (Masing-masing Individu)
• Sistem Kepribadian  Perilaku yang baik yang di
internalisasikan atau ditanamkan pada setiap individu.
• Sistem Budaya  perilaku yang baik menjadi kebiasaan
bagi semua orang dan kemudian, membudaya (melekat
pada cara berfikir dan berperilaku bagi satiap orang)
• Sistem sosial  semua bentuk aktifitas, cara berfikir,
dan berperilaku yang terlembagakan dalam berbagai
institusi sosial;
Perspektif Pemerintahan
• Desa adalah entitas politik dan pemerintahan
yang asli Indonesia;
• Desa adalah unit pemerintahan (Burger  Raja-
raja, Bupati, Kepala Desa, dan Masyarakat
Umum);
• Desa memiliki kewenangan yang sama dengan
yang lain secara teritori;
• Nama Lain: Gampong (Aceh), Marga (Sumatera
Selatan), Dusun (Lampung), Nagari (Minang),
Wanua (Minahasa), Gaukay (Makasar), dsb.
POLITIK
• Dalam Penetapan Pejabat Desa;
– Kepala Desa dipilih secara langsung (Kebanyakan
terjadi di Jawa);
– Beberapa desa Adat memilih kepala desa melalui
seperangkat perwakilan Adat, (Sumatera Barat  Tigo
Tungku Sajorangan,  Ulama, Umaro’ dan Ninik
Mamak);
– Perangkat desa yang lain selain kepala desa  di pilih
langsung atau ditentukan oleh kepala desa; Sekarang
ditunjuk oleh kepala desa atas persetujuan BPD.
Perspektif Hukum
• Desa dengan masyarakatnya terikat oleh
norma-norma yang dijunjung tinggi oleh
mereka. Oleh karena itu desa disebut sebagai
kesatuan masyarakat hukum (Rechtsgebeid).
• Desa bisa menyelenggarakan praktik judisial
(peradilan) sendiri dan Kepala Desa sebagai
Hakimnya);
• Bahkan desa menjadi daerah hukum / teritori
hukum, yurisdikisi hukum (Rechtsstreek)
Perspektif Teritorial
• Desa Punya Batas Administratif yang jelas;
• Batas administratis sekaligus menjadi batas
wilayah hukum;
• Pemerintah desa berkuasa penuh atas wilayahnya
(Devolutif  Schabir Scheema, atau
desentralisasi teritorial);
• Desa mawa cara, negara mawa tata (Tiap desa
punya aturan tersendiri yang hanya berlaku di
desa tersebut dan Negara punya tata cara sendiri
pula)
DESA dan KELURAHAN
Desa Kelurahan

Unit Pemerintahan Sebagai Wilayah Kerja Pemerintah Daerah

Otonom Wilayah Administratif

Memiliki Hak-hak Adat Tidak Punya

Memiliki Identitas Kultural Tidak Punya

Kesatuan Masyarakat dan Kesatuan


Kesatuan Masyarakat
Masyarakat Hukum
Desentralisasi Asimetrik
• Simetrik = sama dan sebangun
• Asimetrik = berbeda
• Penyelenggaraan Otonomi/Desentralisasi itu bereda-
beda di beberapa wilayah.
– NAD  Penerapan Syari’at Islam
– Papua  Otonomi Khusus (Pembagian/perimbangan
Pendapatan SDA)
– DIY  Penerapan system Monarchi
– DKI Otonomi berada di Level Provinsi (Kota Jakarta,
Pusat, Utara, Timur, Selatan dan Barat adalah wilayah
administrasi  tidak punya DPRD Kabupaten di Kepulauan
Seribu  Kabupaten Administratif  tdk punya DPRD.
Posisi Gubernur  Dapat mengikuti sidang kabinet.
KELAHIRAN DESA

Mengenai Kapan lahirnya desa,


belum ada kesepakatan diantara
para ahli sejarah.

Namun sebagai alat bukti adanya


desa misalnya Prasasti Himat
Walandit.

Prasasti itu tidak ada


penanggalannya, namun bisa
dilacak dari Erdapanya tulisan surat
rkryan apatih mpu mada, yang
berkuasa pada tahun 1331 (Abad
XIV).
Isi singkat Tulisan pada Prasasti
Isi Singkat:
Prasasti Himat Walandit memuat beberapa hal, yaitu:

1. Bahwa Desa sebagai lembaga pemerintahan yang asli


Jawa dan hanya dikenal di Jawa
2. Bahwa desa adalah tingkatan pemerintahan yang
Himat Walandit

terrendah yang langsung berada di bawah kerajaan;


3. Masyarakat Indonesia sudah mengenal istilah-istilah
pemerintahan, Misalnya: Swatantra, Sertatantra,
Tampung Tantra (Vrijbestuur), Samget (Ahli Adat),
Raja, Mantri (Mentri), Patih, Adyaksa, Jayapatra
(Hakim), dan sebagainya;
4. Terdapat banyak jenis desa antara lain: desa
keramat, desa perdikan, dll. Dengan hak-hak khusus
yang dimilkinya.
URUSAN PEMERINTAH PUSAT

• Agama • Kementerian Agama


• Hukum dan Peradilan Republik Indonesia,
• Politik Luar Negeri Kantor Urusan Agama
Kota Malang
• Pertahanan
• Pemerintah Kota
• Keamanan Malang Dinas
• Moneter Kependudukan dan
Catatan Sipil
Urusan Lintas Daerah

• Antar Desa  Kabupaten


• Antar Kabupaten  Provinsi
• Antar Provinsi  Pusat

• Urusan Strategis Nasional (Hutan, Tambang,


Sungai
PERBANDINGAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH

PEMBEDA SENTRALISASI DEKONSENTRA DESENTRALISA TUGAS


SI SI PEMBANTUAN
PEMILIK PUSAT PUSAT DAERAH PUSAT
URUSAN
PELAKSANA PUSAT PUSAT YANG DAERAH DAERAH
ADA DI
DAERAH
TEMPAT PUSAT DAERAH DAERAH DAERAH
PELAKSANAAN
ANGGARAN PUSAT PUSAT DAERAH PUSAT
PERTANGGUNG PUSAT PUSAT DAERAH PUSAT
JAWABAN
What’s
TERIMA Your Message?
KASIH

Anda mungkin juga menyukai