Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

NamaMahasiswa : Imrohatun Khasanah…………………………………………………

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :048445772………………………………………………………………

Kode/NamaMataKuliah :HKUM4301/HUKUM TELEMATIKA……………………..

Kode/NamaUPBJJ : Jakarta…………………………………………………………………………..

MasaUjian : 2023/2024 Ganjil(2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Nama : Imrohatun khasanah

Ko

b. Dalam hal pelaku usaha memperoleh sanksi administrasi berupa


pencabutan izin akibat
1).
a.melanggar
Bentuk dari jurisdiksi
regulasi apakah kewenangan
e-commerce, bentuk dariPemerintah untuk
jurisdiksi apakah
menyusun
kewenangan regulasi e-commerce
Pemerintah untuk tersebut?

memberiksan sanksi tersebut?

Jawaban :
a. Bentuk jurisdiksi yang dimiliki oleh Pemerintah untuk menyusun
regulasi e-commerce adalah yurisdiksi legislatif. Pemerintah
memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang atau
peraturan yang mengatur perdagangan berbasis elektronik atau e-
commerce. Dalam hal ini, Pemerintah menggunakan kewenangan
legislatifnya untuk mengeluarkan peraturan yang memberikan
perlindungan hukum dan kepastian hukum bagi para pihak yang
terlibat dalam transaksi e-commerce.

b. Jika pelaku usaha melanggar regulasi e-commerce, bentuk


jurisdiksi yang dimiliki oleh Pemerintah untuk memberikan sanksi
administrasi berupa pencabutan izin adalah yurisdiksi eksekutif.
Pemerintah memiliki kewenangan eksekutif untuk memberlakukan
dan menegakkan hukum terkait dengan e-commerce. Dalam hal ini,
Pemerintah dapat menggunakan kewenangannya untuk
memberikan sanksi administrasi kepada pelaku usaha yang
melanggar regulasi e-commerce, termasuk pencabutan izin yang
dimiliki oleh pelaku usaha tersebut.
2).
a. Model platform e-commerce dalam kasus di atas termasuk
dalam model bisnis e-commerce apa
berdasarkan regulasi di Indonesia?

b. Berdasarkan regulasi di Indonesia, apakah Belanja.co.id dapat


dimintakan tanggung jawab terkait dampak dari penjualan gambar
mengandung muatan pornografi tersebut?

c. Berdasarkan regulasi di indonesia, kewajiban apa yang harus


dilakukan oleh Belanja.co.id untuk

mencegah muatan yang melanggar hukumv/illegal?

Jawaban:
a) Model platform e-commerce dalam kasus di atas termasuk
dalam model bisnis e-commerce marketplace. Menurut Peraturan
Menteri Perdagangan No. 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan
melalui Sistem Elektronik, marketplace adalah penyelenggara
perdagangan melalui sistem elektronik yang menyediakan fasilitas
elektronik untuk mempertemukan penjual dan pembeli1.

b) Berdasarkan regulasi di Indonesia, belanja.co.id dapat


dimintakan tanggung jawab terkait dampak dari penjualan gambar
mengandung muatan prngraf* tersebut. Menurut Pasal 19 ayat (1)
Peraturan Menteri Perdagangan No. 80 Tahun 2019, penyelenggara
perdagangan melalui sistem elektronik wajib menolak penjual atau
merchant yang tidak mematuhi peraturan perundang-undangan
Indonesia1. Selain itu, menurut Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang
No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 19 Tahun
2016, setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan dan/ atau mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya informasi elektronik dan/ atau dokumen
elektronik yang memiliki muatan prngraf* dipidana dengan pidana
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1 miliar2.
c) Berdasarkan regulasi di Indonesia, kewajiban yang harus
dilakukan oleh belanja.co.id untuk mencegah muatan yang
melanggar hukum atau ilegal adalah sebagai berikut:

Menyediakan sarana pelaporan bagi pengguna platform yang


menemukan muatan yang melanggar hukum atau ilegal1.

Melakukan penghapusan dan/atau pemblokiran terhadap konten


yang dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan1.

Menyimpan data dan informasi kegiatan perdagangan melalui


sistem elektronik selama 5 (lima) tahun atau lebih sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan1. Melaporkan
rekapitulasi transaksi yang dilakukan oleh penjual atau merchant
kepada Kementerian Perdagangan setiap bulan1.

Mematuhi aturan perpajakan, ekspor impor, transaksi dan


informasi elektronik, serta perlindungan konsumen.
3.)
a. Kapankah terjadi kesepakatan antara pelaku usaha dan
konsumen pada kasus di atas?
b. Berdasarkan regulasi di Indonesia, dalam hal tidak terjadi
kesepakatan antara PT Bintang Abadi dan Rizki, bagaimana
penyelesaian sengketa transaksi elektronik antara PT Bintang Abadi
dan

Rizki dalam kasus di atas?

Jawaban:
a. Kesepakatan antara pelaku usaha (PT Bintang Abadi) dan
konsumen (Rizki) terjadi pada saat Rizki menyelesaikan proses
pemesanan dan melakukan pembayaran. Pada saat Rizki
melakukan pembayaran, terdapat sebuah tawaran yang diterima
oleh Rizki, dan ini menandai terjadinya kesepakatan antara kedua
belah pihak. Dalam kasus ini, konfirmasi pemesanan dan batas
waktu pembayaran yang diberikan oleh PT Bintang Abadi melalui
email adalah langkah-langkah yang menunjukkan kesepakatan.

b. Dalam kasus di atas, jika tidak terjadi kesepakatan akhir antara


PT Bintang Abadi dan Rizki karena produk yang dipesan ternyata
tidak tersedia (out of stock) dan Rizki meminta pengembalian dana,
penyelesaian sengketa dapat mengikuti regulasi dan hukum yang
berlaku di Indonesia.

Salah satu hukum yang berlaku untuk perlindungan konsumen


dalam transaksi elektronik di Indonesia adalah UU No. 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen. Menurut undang-undang
ini, konsumen memiliki hak untuk menerima barang atau jasa
sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan pelaku usaha.
Dalam kasus ini, jika PT Bintang Abadi tidak dapat memenuhi
kewajiban pengiriman barang sesuai kesepakatan, Rizki memiliki
hak untuk meminta pengembalian dana yang telah dibayarkan.
Rizki dapat mengajukan komplain atau keluhan kepada PT Bintang
Abadi terlebih dahulu untuk mencoba menyelesaikan sengketa
secara damai. Jika tidak ada penyelesaian yang dapat dicapai, Rizki
dapat mengajukan keluhan ke Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) atau melalui mekanisme penyelesaian sengketa
yang diatur dalam undang-undang. Penting untuk dicatat bahwa
peraturan dan prosedur penyelesaian sengketa konsumen dapat
berubah dari waktu ke waktu, jadi selalu disarankan untuk
memeriksa peraturan yang berlaku dan mengikuti prosedur yang
ditetapkan oleh otoritas yang berwenang di Indonesia untuk
penyelesaian sengketa konsumen dalam transaksi elektronik.

Anda mungkin juga menyukai