AGAMA SUKU

Nama : Theogive Rinaldi Palandeng

NIM : 201741087

Tanggapan saya mengenai mata kuliah agama suku ialah ketika kita belajar tentang
agama suku sebenarnya memang betul kita tidak hanya belajar mengenai agama yang ada
pada masa lalu atau istilahnya kita hanya belajar sejarah, melainkan agama suku itu sampai
sekarang tetap masih ada disekitar kita, walaupun memang betul agama suku sudah tidak
terlalu kelihatan mereka hanya sebagian kecil yang menganut agama tersebut, dan dengan
belajar agama suku kita mendapat wawasan yang lebih luas lagi mengenai agama itu, karena
tidak menutup kemungkinan nanti kita akan berdialog dengan mereka.
Perkembangan pembicaraan antara kristen dengan agama suku memang tampaknya
sedikit sulit karena agama suku telah dipandang sebagai suatu agama yang salah, namun
menurut pandangan saya, ditempat saya Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) di daerah
Mamasa yaitu Gereja Toraja Mamasa, saya ditempatkan di pedalaman Mamasa sehingga saya
menjumpai beberapa orang yang masih menganut agama suku, dan setelah 40 hari
beradaptasi dilingkungan yang berbeda, saya menemukan fakta yang mengejutkan mengenai
agama suku ditempat itu, perilaku antara agama suku dan agama kristen ditempat itu
sangatlah berbeda, perbedaan yang signifikan ialah dikarenakan keadaan lingkungan yang
masih serba terbatas sehingga untuk menopang kelangsungan hidup masyarakat ditempat itu
hanya bergantung pada hasil alam, dalam halnya mencari makan dan memasak, mereka
hanya memasak menggunakan kayu api, dan ketika mereka mendapatkan kayu api orang-
orang yang beragama suku ini meninggalkannya di seberang jalan lalu mencari bahan
makanan yang lain, tapi seringkali ada yang mencuri kayu api tersebut, dan disinilah letak
perbedaannya. Kalau dalam agama suku, mereka ada larangan-larangan yang harus ditaati,
seperti mencuri, jadi kalau mereka mencuri pasti akan mendapat kutukan sehingga mereka
sangat mentaati larangan itu. Dengan demikian pasti yang mengambil/mencuri itu berasal
dari agama lain, dan ditempat itu agama kristenlah yang menjadi mayoritas. Jadi jelas bahwa
dari segi perilaku agama suku lah yang lebih baik, jadi kesimpulan saya bukan agama-nya
yang salah melainkan cara orang yang menganut agama tersebut seperti contoh yang saya
kemukakan.