Anda di halaman 1dari 22

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT

INDONESIA TERHADAP PEYAKIT MALARIA

Mata Pelajaran : Sosiologi


Kelas : X.2
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
M. Faqih Usman

Guru Pembimbing : Zulfahmi, S.Pd

SMA NEGERI 15 PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya sampaikan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
Rahmat dan hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah penelitian dengan
judul “Tingkat Pengetahuan Masyarakat Indonesia Terhadap Penyakit Malaria”. Dalam
pembuatan makalah ini meskipun banyak hambatan yang saya alami, akan tetapi saya
berhasil menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zufahmi, S. Pd.
Selaku guru pembimbing mata Pelajaran sosiologi yang telah memberikan kepercayaan
kepada saya untuk Menyusun makalah ini. Saya jugamengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas arahan yang sudah diberikan oleh Bapak dalam pembelajaran pada
mata Pelajaran sosiologi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dalam terciptanya makalah ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan makalah ini, agar kami bisa menyempurnakan makalah ini
untuk ke depannya bisa lebih baik lagi dari sisi makalah maupun keterampilan dalam
bacaan, isi, dan tulisan yang tercantum dalam makalah ini.

Palembang, November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 4
2.1 Pengertian Malaria .................................................................................................. 4
2.2 Riwayat Alamiah Penyakit Malaria......................................................................... 4
2.2.1 Tahap Prepatogenesis ....................................................................................... 4
2.2.2 Masa Inkubasi .................................................................................................. 4
2.2.3 Tahap Klinis ..................................................................................................... 4
2.2.4 Tahap Lanjut ..................................................................................................... 5
2.3 Gejala Penyakit Malaria .......................................................................................... 5
2.4 Cara Pencegahan Penyakit Malaria ......................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................................... 7
3.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................................... 7
3.2 Metode Penelitian.................................................................................................... 7
3.3 Jenis Penelitian ........................................................................................................ 7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 8
4.1 Besaran Masalah Penyakit Malaria ......................................................................... 8
4.1.1 Kasus Positif Malaria di Indonesia................................................................... 8
4.1.2 Kematian Akibat Malaria ................................................................................. 9
4.1.3 Malaria Pada Ibu Hamil Dan Balita ................................................................. 9
4.2 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Indonesia ......................................................... 11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 14
5.1 Kesimpulan............................................................................................................ 14
5.2 Saran ...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 15
LAMPIRAN ................................................................................................................... 16

ii
INDEKS .......................................................................................................................... 17

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Grafik Tren Kasus Malaria di Papua dan di Luar Papua 2010 – 2022 .......... 8
Gambar 4. 2 Grafik Kasus Positif Malaria Di Indonesia Tahun 2022 ............................... 9
Gambar 4. 3 Grafik Tren Kematian Malaria Tahun 2013- 2022 ........................................ 9
Gambar 4. 4 Grafik Kasus Positif Pada Ibu Hamil Tahun 2013 – 2022 .......................... 10
Gambar 4. 5 Grafik Laporan Kasus Positif Pada Ibu Hamil Per Provinsi Tahun 2022 ... 10
Gambar 4. 6 grafik kasus positif pada balita per provinsi tahun 2022 ............................. 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasite (protozoa) dari genus
Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit
ini secara alamiah ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Orang yang
menderita malaria secara khas mengalami gejala awal mirip seperti flu, demam tinggi,
rasa dingin, dan sakit kepala. Penyakit ini dapat menyerang semua kelompok umur.
Gejala malaria akan tampak setelah 10 hari sampai 4 minggu berupa demam, sakit
kepala, muntah, dan menggigil.

Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit menular yang banyak


menimbulkan masalah kesehatan masyarakat di banyak negara, khusunya yang beriklim
tropis termasuk Indonesia. Setiap tahunnya, malaria menyebabkan kematian antara 1,1
sampai 2,7 juta penduduk di dunia, dimana 1 juta diantaranya yang diserang adalah anak
balita (berumur kurang dari 5 tahun). Di Indonesia, penyakit ini bisa mempengaruhi
angka kematian bayi, anak balita, ibu melahirkan serta menurunkan produktivitas
Pembangunan social dan ekonomi. Angka malaria di Indonesia, khususnya daerah Jawa
dan Bali tahun 1997 sebanyak 0,21 per 1000 penduduk meningkat menjadi 0,81 per 1000
penduduk pada tahun 2000 dan terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Di Indonesia, penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat


yang multi kompleks, karena dapat meningkatkan kematian pada bayi, anak di bawah
lima tahun dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan profuktifitas kerja dan bahkan
dapat menimbulkan gangguan dan menurunkan citra dan nilai politis suatu negara.
Penyakit ini Sebagian besar penderitanya berasal dari daerah pedesaan dan golongan
ekonomi lemah.

Ada tiga faktor utama yang saling berhubungan dalam penyebaran malaria, yaitu
host (manusia dan nyamuk), agent (plasmodium), dan environment (lingkungan).
Penyebaran malaria terjadi apabila ketiga komponen tersebut saling mendukung. Untuk
tempat perindukan nyamuk Anopheles bermacam-macam tergantung kepada spesies dan
dapat dibagi menurut 3 kawasan (zone), yaitu kawasan Pantai, kawasan pedalaman, serta
kawasan kaki gunung dan gunung. Jentik banyak ditemukan di genangan air yang tidak
terlalu kotor, seperti sawah, lagun, ladang, tambakterlantar, empang, saluran air irigasi,
1
selokan yang tertutup rumput dan rawa-rawa berair payau. Nyamuk Anopheles dapat
menghisap darah di dalam rumah (endofagik) atau di luar rumah (eksofagik) tergantung
dari kehadiran dan kebiasaan hospes (manusia) (Hermawan, 2016).

Menurut Depkes RI, pengetahuan Masyarakat Indonesia tentang malaria pada


umumnya masih kurang sehingga kasus malaria terus meningkat. Oleh karena itu, untuk
mengurangi peningkatan penyebaran kasus malaria diperlukan pengetahuan dari
masyarakat dalam pencegahan penyakit malaria. Pendidikan dan perilaku (pengetahuan,
sikap, dan Tindakan) tentang hidup sehat adalah hal yang penting terutama diterapkan
dalam hidup agar tidak menjadi sakit sehingga dapat menjalankan aktivitas sebagaimana
mestinya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan
masalah, antara lain:

1. Apa itu malaria?


2. Bagaimana riwayat alamiah dari penyakit malaria?
3. Apa saja gejala yang ditimbulkan jika seseorang terkena malaria?
4. Bagaimana besaran masalah malaria di Indonesia?
5. Bagaimana cara pencegahan penyakit malaria?
6. Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia dengan
penyakit malaria?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka ditetapkan tujuan dari makalah
penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian atau definisi dari malaria


2. Mengetahui bagaimana riwayat alamiah dari penyakit malaria
3. Mengetahui gejala-gejala yang ditimbul akibat dari penyakit malaria
4. Mengetahui bagaimana besaran masalah penyakit malaria di Indonesia
5. Mengetahui apa saja cara pencegahan penyakit malaria
6. Mengetahui bagaimana hubungan dari tingkat pengetahuan masyarakat
2
Indonesia dengan penyakit malaria.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Malaria


Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan
kesehatan masyarakat yang sangat mempengaruhi angka kematian dan kesakitan bayi,
anak balita dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja. Malaria
merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasite (protozoa) dari genus Plasmodium
yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara
alamiah ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Terdapat empat jenis
parasite Plasmodium, yaitu Plasmodium Vivax,
Plasmodium Ovale, Plasmodium Malariae, dan Plasmodium Falciparum.

2.2 Riwayat Alamiah Penyakit Malaria


2.2.1 Tahap Prepatogenesis
Pada tahap prepatogenesis ini, terjadi interaksi antara host dan pejamu
yang dimana host (manusia) terinfeksi oleh si pejamua (nyamuk) yang juga
terinfeksi malaria dan seseorang yang mudah terinfeksi ialah orang yang keadaan
imunitasnya sedang lemah dan keadaan atau sanitas lingkungan sekitarnya tidak
baik.

2.2.2 Masa Inkubasi


Pada masa inkubasi ini, gejala akan muncul setelah 12 – 30 hari. Gejala
yang sering dialami oleh seseorang yang terinfeksi Plasmodium ialah demam,
kelesuan, malaise, menggigil, sakit kepala, sakit belakang,nyeri pada tulang/otot,
anoreksia, perut tidak enak hingga muntah dan kadang merasa dingin di
punggung.

2.2.3 Tahap Klinis


Pada tahap klinis, seseorang yang telah terinfeksi oleh parasite malaria akan
mengalami serangan primer (periode klinis), yaitu periode dingin, panas, dan

4
berkeringat. Kemudian penderita akan mengalami periode laten, recrudescense,
recurrence, relapse atau rechute.

2.2.4 Tahap Lanjut


Pada tahap lanjutan ini, gejala dari penyakit malaria akan semakin jelas.
Diagnosis sudah relative mudah ditegakkan dan seseorang yang menderita
malaria sudah memerlukan pengobatan.

2.2.5 Tahap Akhir


Pada tahap akhir ini, seseorang yang menderita penyakit malaria akan berakhir
dalam 5 keadaan, yaitu:

A. Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilang dan tubuh


menjadi pulih, sehat Kembali
B. Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit menghilang, penyakit
sudah tidak ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan
bekas gangguan yang permanen berupa cacat.
C. Karier, di mana tubuh penderita pulih kembali, namun penyakit masih
tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.
D. Penyakit tetap berlangsung secara kronik
E. Berakhir dengan kematian

2.3 Gejala Penyakit Malaria


Gejala malaria mulai muncul setidaknya dalam kurun waktu 10 hingga 15 hari
setelah tergigit nyamuk anopheles ataupun terpapar. Berikut beberapa gejala penyakit
malaria:

A. Demam
B. Menggigil
C. Sakit kepala
D. Berkeringat banyak
E. Lemas
F. Pegal linu
G. Gejala anemia atau kurang darah

5
H. Mual atau muntah

2.4 Cara Pencegahan Penyakit Malaria


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit malaria, yaitu:

A. Menghindari gigitan nyamuk


Dalam cara ini, yaitu dengan menggunakan kelambu berinsektisida dan
menggunakan pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh.

B. Pencegahan dengan Pengendalian Vektor & Lingkungan


Meningkatkan sanitasi dan kebersihan lingkungan dengan
membuang/menguras tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,
penggunaan larvasida (Larvaciding) ataupun predator jentik nyamuk,
pemusnahan nyamuk dewasa dengan penyemprotan sisa di dalam ruangan, dan
penggunaan obat nyamuk untuk mengurangi jumlah nyamuk.
C. Penggunaan Obat Pencegahan (Profilaksis)
Biasanya merupakan kombinasi obat-obatan antimalaria yang dapat diambil
secara oral atau melalui suntikan, misalnya seperti klorokuin, artemisinin,
meflokuin, dan lain-lain.
D. Pengawasan Kasus dan Penanganan
Melakukan penegakkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang cepat,
serta segera berikan pengobatan yang efektif untuk mengurangi risiko penularan.
E. Kampanye Penyuluhan dan Pendidikan
Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit malaria,
pengenalan gejala-gejala malaria dan pengetahuan dalam menerapkan
pencegahan dan pengendalian penyakit ini, seperti kebiasaan hidup bersih dan
sehat.
F. Penelitian dan Pengembangan Vaksin
Melakukan penelitian terhadap vaksin malaria RTS,S/AS01 (RTS,S) atau
juga disebut dengan Mosquirix.

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Pada makalah ini, penelitian tersebut dilakukan di Indonesia, tepatnya pada
daerah-daerah terpincil yang ada di Indonesia yang dimana sasaran dari penelitian ini
ialah masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

3.2 Metode Penelitian


Adapula metode yang dilakukan pada saat penelitian dalam makalah ini, yaitu:

A. Metode Studi Kasus, yang dimana pada metode ini melakukan berbagai metode
dalam pengumpulan dan analisis data yang digunakan, biasanya seperti
observasi dan wawancara, serta melibatkan konsultasi dengan orang lain dan
catatan pribadi atau public.
B. Metode Meta-Analisis, yang dimana pada metode ini mensitesis hasil dari
berbagai studi untuk menentukan dampat rata-rata dari intervensi serupa di
seluruh studi, dengan kata lain Meta-analisis ini menggabungkan hasil dari
beberapa studi ilmiah.

3.3 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dipakai ialah penelitian campuran yang menggabungkan
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian campuran ini lebih kompleks
dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lainnya karena penelitian ini tidak hanya
mengumpulkan dan menganalisis data namun juga melibatkan fungsi-fungsi dari
penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Metode penelitian campuran memiliki tujuan penelitian untuk lebih memahami


isu dengan mengartikulasikan data kualitatif dan juga data kuantitatif. Metode penelitian
campuran juga bertujuan untuk mendapatkan hasil statistic kuantitatif dari suatu objek
penelitian tertentu dan kemudian akan diobservasi untuk memperoleh hasil yang lebih
detail.

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Besaran Masalah Penyakit Malaria


4.1.1 Kasus Positif Malaria di
Indonesia
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terjadi penurunan
kasus yang signifikan dari tahun 2010 – 2014, akan tetapi cenderung stagnan dari
tahun 2014 dan cenderung meningkat di beberapa tahun terakhir. Tren kasus yang
cenderung stagnan tersebut terjadi karena tren kasus malaria di Provinsi Papua
stagnan dan cenderung meningkat serta kelengkapan laporan yang semakin
meningkat.

Gambar 4. 1 Grafik Tren Kasus Malaria di Papua dan di Luar Papua 2010 – 2022
Dari grafik di atas terlihat secara keseluruhan hampir terjadi penurunan
kasus malaria di seluruh provinsi di Indonesia dari tahun 2010 – 2022. Penurunan
tersebut dapat dilihat pada grafik tren penurunan kasus di Provinsi Papua dan di
luar Papua. Penurunan kasus malaria terlihat signifikan di luar Provinsi Papua,
namun di Provinsi Papua kasus malaria semakin meningkat.
Kasus malaria tahun 2022 di Indonesia sebanyak 443.530, kasus tertinggi
yaitu di Provinsi Papua sebanyak 393.801 kasus, disusul dengan Provinsi Nusa
Tenggara Timur sebanyak 15.812 kasus dan Provinsi Papua
Barat sebanyak 13.080 kasus.

8
Gambar 4. 2 Grafik Kasus Positif Malaria Di Indonesia Tahun 2022

4.1.2 Kematian Akibat Malaria


Malaria merupakann penyakit yang dapat menyebabkan kematian jika
tidak diobati atau ditangani dengan baik. Kasus kematian akibat malaria masih
dilaporkan dari beberapa daerah di Indonesia. Tren kematian cenderung
fluktuaktif,terdapat 71 kasus kematian malaria dilaporkan pada tahun 2022.

Gambar 4. 3 Grafik Tren Kematian Malaria Tahun 2013- 2022

4.1.3 Malaria Pada Ibu Hamil Dan


Balita
Malaria pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
serius, karena dapat menyebabkan berbagai masalah seperti anemia, bayi lahir
premature, berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan bahkan kematian ibu dan
bayi. Risiko malaria pada ibu hamil dengan jangka Panjang yaitu masalah
pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak akibat lahir premature dan BBLR.

9
Penelitian malaria dalam kehamilan di Kabupaten Mimika menunjukkan
bahwa infeksi pada ibu hamil menyebabkan berbagai masalah seperti anemia
berat pada ibu dan penurunan berat lahir janin. Malaria pada bayi merupakan
penyebab utama anemia berat dan Bersama dengan kecacingan menjadi penyebab
utama stunting di daerah endemis malaria.

Data kasus positif ibu hamil tahun 2013 fluktuaktif cenderung meningkat
2019 – 2022 terlihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 4. 4 Grafik Kasus Positif Pada Ibu Hamil Tahun 2013 – 2022

Pada tahun 2022, sebanyak 24 provinsi melaporkan sebesar 4.476 kasus


positif pada ibu hamil. Kasus tertinggi positif pada ibu hamil dilaporkan di
Provinsi Papua sebanyak 3.990 kasus diikuti Nusa Tenggara Timur sebesar 160
kasus. Laporan kasus positif malaria pada ibu hamil per Provinsi seperti pada
grafik di bawah ini.

Gambar 4. 5 Grafik Laporan Kasus Positif Pada Ibu Hamil Per Provinsi Tahun
2022

10
Pada tahun 2022, terdapat 29 provinsi yang melaporkan terdapat kasus
positif malaria pada balita. Kasus tertinggi positif pada balita dilaporkan di
Provinsi Papua sebanyak 71.752 kasus diikuti Nusa Tenggara Timur sebesar
2.669 kasus. Laporan kasus positif malaria balita per Provinsi seperti pada grafik
di bawah ini.

Gambar 4. 6 grafik kasus positif pada balita per provinsi tahun 2022

4.2 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Indonesia


Menurut motoatmodjo, bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang, sehingga akan
mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mencegah penyakit malaria, terutama dalam
hal pengertian malaria, penyebaran dan penularan malaria,serta penatalaksanaan malaria.

Menurut Allport dalam Notoatmodjo, menjelaskan bahwa sikap juga mempunyai


3 komponen pokok, yaitu kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsepterhadap suatu objek
emosional atau evaluasi terhadap suatu objek dan kecenderungan untuk bertindak. Ketiga
komponen ini secara Bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam menentukan
sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan
yang penting, terutama adanya anggapan penyakit malaria tidak berbahaya sehingga
masyarakat kurang baik untuk mencegah penyakit malaria.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hubungan


pengetahuan dengan perilaku Upaya pencegahan penyakit malaria dengan pengetahuan
rendah Sebagian besar berperilaku kurang baik dalam Upaya pencegahn penyakit
malaria. Dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan
dengan perilaku Upaya pencegahan penyakit malaria. Sehingga dapat disimpulkan

11
bahwa semakin tinggi pengetahuan Masyarakat tentang perilaku pencegahan penyakit
malaria, maka akan semakin baik Masyarakat berperilaku dalam pencegahan penyakit
malaria.

Level dan Clark, dalam Preventive Medicine, mengemukakan ada 2 periode


seseorang menjadi sakit, yaitu prepathogenesis dan if prepathogenesis dimana 2 periode
tersebut dapat dicegah melalui 3 tahapan, yaitu primary preventive, secondary
preventive, dan tertiary preventive yang masing-masing tahapan diupayakan untuk
mencegah seseorang untuk tidak menjadi sakit, misalnya tertularnya penyakit malaria
klinis.

Notoatmodjo mengemukakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan


domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan yang
baik tentang cara pencegahan penyakit malaria akan mempengaruhi perilaku Masyarakat
dalam mencegah penyakit malaria. Dengan meningkatkan pengetahuan responden
dengan penyakit malaria diusahakan kasus-kasus penyakit malaria bisa dikurangi bahkan
dapat dicegah. Beliau juga mengemukakan bahwa untuk menilai kedalam pengetahuan
dimulai dari rasa ingin tahu, memahami aplikasi, dan evaluasi. Aplikasi seseorang yang
lebih tahu, makai a akan berespon untuk melakukan sesuatu, dengan demikian akan
timbul dorongan atau keinginan untuk mewujudkannya dan dalam mewujudkan perilaku
Kesehatan tersebut petugas memberi pelayanan Kesehatan sangat berarti untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemauan untuk hidup sehat.

Sebelum seseorang mengadopsi perilaku, maka ia harus tahu terlebih dahulu apa
arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya. Maka untuk itu, peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang Upaya pencegahan penyakit malaria pada Masyarakat
sangat diperlukan sehingga pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan.

Untuk meningkatkan pengetahuan masyaraka, perlu dilakukan


penyuluhanpenyuluhan secara intensif pada Masyarakat tentang perilaku pencegahan
penyakit malaria. Penyuluhan dapat dilakukan langsung ke rumah-rumah warga,
pertemuan rutin di RT, atau ke pelayanan Kesehatan yang ada di sekitar rumah, seperti
posyandu dan puskesmas sehingga pengetahuan Masyarakat akan meningkat tentang
perilaku pencegahan penyakit malaria. Selain itu, juga dapat dilakukan Ketika
Masyarakat mendatangi pelayanan Kesehatan atau pada saat melakukan pemeriksaan

12
Kesehatan yang berhubungan dengan penyakit malaria perawat dapat memberikan
pengetahuan tentang penyakit malaria.

Untuk meningkatkan sikap Masyarakat berperilaku menjadi lebih baik dalam


pencegahan penyakit malaria perlu dilakukan penyuluhan baik dari leaflet, poster atau
dari media elektronik sehingga responden akan lebih mudah dan mampu untuk mencegah
penyakit malaria dan meningkatkan kepedulian Masyarakat terhadap lingkungan serta
meningkakan frekuensi penyuluhan-penyuluhan dengan melakukan evaluasi pada setiap
penyuluhan yang dilakukan.

13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan
kesehatan masyarakat yang sangat mempengaruhi angka kematian dan kesakitan bayi,
anak balita dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja. Malaria
merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasite (protozoa) dari genus Plasmodium
yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara
alamiah ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Terdapat empat jenis
parasite Plasmodium, yaitu Plasmodium Vivax, Plasmodium Ovale, Plasmodium
Malariae, dan Plasmodium Falciparum. Hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan dengan perilaku Upaya pencegahan
penyakit malaria dengan pengetahuan rendah Sebagian besar berperilaku kurang baik
dalam Upaya pencegahn penyakit malaria. Dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuan dengan perilaku Upaya pencegahan penyakit malaria.

5.2 Saran
Dalam mengupayakan peningkatan pengetahuan Masyarakat dalam pencegahan
penyakit malaria, dapat dilakukan dengan beberapan cara, yaitu dengan melakukan
penyuluhan kepada Masyarakat terkait dengan permasalah penyakit malaria, mulai dari
pengertian, gejala, maupun cara pencegahannya supaya tingkat pengetahuan Masyarakat
dapat meningkat dan menurunkan angka kasus positif malaria di Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, D., 2016. Hubungan Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk dan Tingkat
Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kejadian Malaria di Desa Sukajaya
Lempasing Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Tahun 2015. Journal
Medika Malahayati, 3(4), pp. 190- 196.

Jarona, M. M., 2022. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pencegahan Malaria
dengan Kejadian Malaria di Kampung Pir 3 Bagia Distrik Arso

Kabupaten Keerom Tahun 2021. Bidan Prada: Jurnal Publikasi


Kebidanan, 13(1), pp. 93 - 100.
Noerjoedianto, D., 2017. Analisis Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Perilaku
Upaya Pencegahan penyakit Malaria di Puskesmas Koni Kota
Jambi. Jurnal Kesmas Jambi , 1(2), pp. 1 - 14.

15
LAMPIRAN

16
INDEKS

M S
malaria · 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14
sakit · 1, 2, 4, 12
menggigil · 1, 4

P
Penyakit · i, 1, 4, 5, 6, 8, 14

17

Anda mungkin juga menyukai