Puji dan Syukur saya sampaikan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
Rahmat dan hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah penelitian dengan
judul “Tingkat Pengetahuan Masyarakat Indonesia Terhadap Penyakit Malaria”. Dalam
pembuatan makalah ini meskipun banyak hambatan yang saya alami, akan tetapi saya
berhasil menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zufahmi, S. Pd.
Selaku guru pembimbing mata Pelajaran sosiologi yang telah memberikan kepercayaan
kepada saya untuk Menyusun makalah ini. Saya jugamengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas arahan yang sudah diberikan oleh Bapak dalam pembelajaran pada
mata Pelajaran sosiologi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dalam terciptanya makalah ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan makalah ini, agar kami bisa menyempurnakan makalah ini
untuk ke depannya bisa lebih baik lagi dari sisi makalah maupun keterampilan dalam
bacaan, isi, dan tulisan yang tercantum dalam makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
INDEKS .......................................................................................................................... 17
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Grafik Tren Kasus Malaria di Papua dan di Luar Papua 2010 – 2022 .......... 8
Gambar 4. 2 Grafik Kasus Positif Malaria Di Indonesia Tahun 2022 ............................... 9
Gambar 4. 3 Grafik Tren Kematian Malaria Tahun 2013- 2022 ........................................ 9
Gambar 4. 4 Grafik Kasus Positif Pada Ibu Hamil Tahun 2013 – 2022 .......................... 10
Gambar 4. 5 Grafik Laporan Kasus Positif Pada Ibu Hamil Per Provinsi Tahun 2022 ... 10
Gambar 4. 6 grafik kasus positif pada balita per provinsi tahun 2022 ............................. 11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Ada tiga faktor utama yang saling berhubungan dalam penyebaran malaria, yaitu
host (manusia dan nyamuk), agent (plasmodium), dan environment (lingkungan).
Penyebaran malaria terjadi apabila ketiga komponen tersebut saling mendukung. Untuk
tempat perindukan nyamuk Anopheles bermacam-macam tergantung kepada spesies dan
dapat dibagi menurut 3 kawasan (zone), yaitu kawasan Pantai, kawasan pedalaman, serta
kawasan kaki gunung dan gunung. Jentik banyak ditemukan di genangan air yang tidak
terlalu kotor, seperti sawah, lagun, ladang, tambakterlantar, empang, saluran air irigasi,
1
selokan yang tertutup rumput dan rawa-rawa berair payau. Nyamuk Anopheles dapat
menghisap darah di dalam rumah (endofagik) atau di luar rumah (eksofagik) tergantung
dari kehadiran dan kebiasaan hospes (manusia) (Hermawan, 2016).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
berkeringat. Kemudian penderita akan mengalami periode laten, recrudescense,
recurrence, relapse atau rechute.
A. Demam
B. Menggigil
C. Sakit kepala
D. Berkeringat banyak
E. Lemas
F. Pegal linu
G. Gejala anemia atau kurang darah
5
H. Mual atau muntah
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Studi Kasus, yang dimana pada metode ini melakukan berbagai metode
dalam pengumpulan dan analisis data yang digunakan, biasanya seperti
observasi dan wawancara, serta melibatkan konsultasi dengan orang lain dan
catatan pribadi atau public.
B. Metode Meta-Analisis, yang dimana pada metode ini mensitesis hasil dari
berbagai studi untuk menentukan dampat rata-rata dari intervensi serupa di
seluruh studi, dengan kata lain Meta-analisis ini menggabungkan hasil dari
beberapa studi ilmiah.
7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambar 4. 1 Grafik Tren Kasus Malaria di Papua dan di Luar Papua 2010 – 2022
Dari grafik di atas terlihat secara keseluruhan hampir terjadi penurunan
kasus malaria di seluruh provinsi di Indonesia dari tahun 2010 – 2022. Penurunan
tersebut dapat dilihat pada grafik tren penurunan kasus di Provinsi Papua dan di
luar Papua. Penurunan kasus malaria terlihat signifikan di luar Provinsi Papua,
namun di Provinsi Papua kasus malaria semakin meningkat.
Kasus malaria tahun 2022 di Indonesia sebanyak 443.530, kasus tertinggi
yaitu di Provinsi Papua sebanyak 393.801 kasus, disusul dengan Provinsi Nusa
Tenggara Timur sebanyak 15.812 kasus dan Provinsi Papua
Barat sebanyak 13.080 kasus.
8
Gambar 4. 2 Grafik Kasus Positif Malaria Di Indonesia Tahun 2022
9
Penelitian malaria dalam kehamilan di Kabupaten Mimika menunjukkan
bahwa infeksi pada ibu hamil menyebabkan berbagai masalah seperti anemia
berat pada ibu dan penurunan berat lahir janin. Malaria pada bayi merupakan
penyebab utama anemia berat dan Bersama dengan kecacingan menjadi penyebab
utama stunting di daerah endemis malaria.
Data kasus positif ibu hamil tahun 2013 fluktuaktif cenderung meningkat
2019 – 2022 terlihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4. 4 Grafik Kasus Positif Pada Ibu Hamil Tahun 2013 – 2022
Gambar 4. 5 Grafik Laporan Kasus Positif Pada Ibu Hamil Per Provinsi Tahun
2022
10
Pada tahun 2022, terdapat 29 provinsi yang melaporkan terdapat kasus
positif malaria pada balita. Kasus tertinggi positif pada balita dilaporkan di
Provinsi Papua sebanyak 71.752 kasus diikuti Nusa Tenggara Timur sebesar
2.669 kasus. Laporan kasus positif malaria balita per Provinsi seperti pada grafik
di bawah ini.
Gambar 4. 6 grafik kasus positif pada balita per provinsi tahun 2022
11
bahwa semakin tinggi pengetahuan Masyarakat tentang perilaku pencegahan penyakit
malaria, maka akan semakin baik Masyarakat berperilaku dalam pencegahan penyakit
malaria.
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku, maka ia harus tahu terlebih dahulu apa
arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya. Maka untuk itu, peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang Upaya pencegahan penyakit malaria pada Masyarakat
sangat diperlukan sehingga pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan.
12
Kesehatan yang berhubungan dengan penyakit malaria perawat dapat memberikan
pengetahuan tentang penyakit malaria.
13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan
kesehatan masyarakat yang sangat mempengaruhi angka kematian dan kesakitan bayi,
anak balita dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja. Malaria
merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasite (protozoa) dari genus Plasmodium
yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara
alamiah ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Terdapat empat jenis
parasite Plasmodium, yaitu Plasmodium Vivax, Plasmodium Ovale, Plasmodium
Malariae, dan Plasmodium Falciparum. Hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan dengan perilaku Upaya pencegahan
penyakit malaria dengan pengetahuan rendah Sebagian besar berperilaku kurang baik
dalam Upaya pencegahn penyakit malaria. Dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuan dengan perilaku Upaya pencegahan penyakit malaria.
5.2 Saran
Dalam mengupayakan peningkatan pengetahuan Masyarakat dalam pencegahan
penyakit malaria, dapat dilakukan dengan beberapan cara, yaitu dengan melakukan
penyuluhan kepada Masyarakat terkait dengan permasalah penyakit malaria, mulai dari
pengertian, gejala, maupun cara pencegahannya supaya tingkat pengetahuan Masyarakat
dapat meningkat dan menurunkan angka kasus positif malaria di Indonesia.
14
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, D., 2016. Hubungan Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk dan Tingkat
Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kejadian Malaria di Desa Sukajaya
Lempasing Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Tahun 2015. Journal
Medika Malahayati, 3(4), pp. 190- 196.
Jarona, M. M., 2022. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pencegahan Malaria
dengan Kejadian Malaria di Kampung Pir 3 Bagia Distrik Arso
15
LAMPIRAN
16
INDEKS
M S
malaria · 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14
sakit · 1, 2, 4, 12
menggigil · 1, 4
P
Penyakit · i, 1, 4, 5, 6, 8, 14
17