Anda di halaman 1dari 42

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanaman blewah termasuk famili Cucurbitaceae dan satu genus dengan
melon (Cucumis), mengandung karbohidrat, vitamin A dan C serta serat.
Masyarakat Indonesia banyak memanfaatkannya sebagai campuran minuman
penyegar, tetapi buah blewah belum diusahakan secara komersial karna dalam segi
rasa yang kurang manis atau kadar gula 3–4 % dan lebih banyak mengandung air
92–96 % (Hayati, 2001). Umumnya konsumen menyukai buah yang rasanya manis
seperti buah melon dan semangka.
Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan tanaman agar
pertumbuhan dan produksi tanaman mencapai optimal. Tanaman bila dibiarkan
tumbuh apa adanya akan mempunyai bentuk yang kurang baik dan hal ini akan
berpengaruh terhadap produksi. Baik tanaman semusim maupun tanaman tahunan,
pertumbuhan akar, batang, daun dan bunga perlu diatur. Hal ini bertujuan: 1)
memberi ruang masuknya cahaya pada tanaman secara merata guna merangsang
pembentukan bunga, 2) memperlancar udara agar proses penyerbukan bisa
berlangsung secara intensif, 3) menghindari kelembaban, 4) membuang semua
cabang tua yang kurang produktif atau terkena hama, sehingga zat-zat hara dapat
disalurkan pada cabang-cabang muda yang lebih produktif. Dari segi penataan
lingkungan perlakuan pemangkasan secara terbatas juga dapat mengatur
kelembaban dan suhu udara, intensitas sinar matahari yang berada disekitar
tanaman. Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman berkisar
antara 70-80 %, dalam kondisi kelembaban yang tinggi akan membuat tanaman
menjadi rentan terhadap penyakit terutama dari golongan cendawan/jamur. Pada
pemangkasan pemeliharaan, pemberian unsure nitrogen, fosfat, dan kalium dalam
jumlah seimbang akan memberikan hasil yang lebih optimal (Lakitan, 1995).
Tanaman blewah dibudidayakan melalui beberapa tahapan, yaitu
penyemaian, perawatan tanaman, panen dan pasca panen. Perawatan tanaman
blewah meliputi pemupukan, pengairan, penyiangan, pemangkasan, pengendalian
hama dan penyakit. Pemangkasan yang dilakukan pada blewah bertujuan agar
pertumbuhan blewah menjadi optimal, mengurangi hama dan penyakit, dan

1
memudahkan dalam kegiatan polinasi, serta konsentrasi nutrisi untuk pertumbuhan
buah pada blewah. Sistem tanam yang digunakan yaitu sistem tanam hidroponik.
Hidroponik merupakan suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media
tanah. Media tanam yang digunakan di PT. Benih Citra Asia sendiri, yaitu media
tanam cocopeat.
PT. Benih Citra Asia merupakan perusahaan benih nasional yang bergerak
dalam bidang pertanian khususnya industri benih tanaman holtikultura dan tanaman
pangan (Plant Breeding). Perusahaan ini dikenal dengan merek Bintang Asia,
didirikan oleh Putra Indonesia dengan obsesi menjadi pelopor kebangkitan
perbenihan nasional. Untuk mewujudkan kebangkitan perbenihan nasional dan
mendukung keberhasilan usaha tani, mengembangkan varietas-varietas baru yang
lebih unggul, disukai pasar, produksi lebih tinggi, umur genjah, toleran hama
penyakit, tahan cuaca, serta kemudahan dalam budidaya. Salah satu kegiatan
produksi benihnya adalah benih blewah hibrida. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai salah satu kegiatan perawatan produksi benih blewah ini, yaitu
pemangkasan maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapang
(PKL).
1.2. Tujuan PKL
1.2.1. Tujuan Umum PKL
Secara umum kegiatan Praktik Kerja Lapang ini bertujuan untuk:
a. Menambah wawasan serta pengalaman mahasiswa mengenai kegiatan di
perusahaan, menambah pengetahuan pada bidang yang dipelajari, supaya
nantinya mendapatkan cukup bekal untuk bekerja dan berwirausaha dibidang
pertanian.
b. Mengetahui dan mempelajari penerapan serta pengembangan ilmu dan
teknologi pada dunia kerja diluar bangku kuliah.
c. Melatih mahasiswa untuk bekerja lebih mandiri, terampil dan lebih kritis serta
dapat menyesuaikan kondisi pekerjaan nyata di lapang.
d. Memenuhi salah satu mata kuliah semester 6 di Universitas Trunojoyo Madura.
1.2.2. Tujuan Khusus PKL
Adapun tujuan khusus Praktik Kerja Lapang adalah:

2
a. Memperoleh keterampilan dan pengalaman mengenai teknik pemangkasan
produksi benih blewah hibrida.
b. Mengetahui dan memahami teknik pemangkasan.
c. Mahasiswa dapat memahami dan menerapkan keterampilan serta kemampuan
yang sudah dimilikinya.
1.3. Manfaat PKL
Manfaat Praktik Kerja Lapang adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Mahasiswa
Mengetahui hubungan antara aplikasi yang ada dilapangan dengan teori yang
telah dipelajari di kampus khususnya yang berhubungan dengan jurusan ilmu dan
teknologi pertanian serta menambah pengetahuan.
2. Manfaat bagi Perusahaan
Praktik kerja lapang ini mengaplikasikan apa yang telah didapatkan
diperkuliahan sehingga pengembangan bakat dan ilmu tersebut sedikit tidaknya
dapat membantu perusahaan dalam proses kerjanya yang berhubungan dengan
bidang agroteknologi.
3. Manfaat bagi Universitas
Mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang handal, berkualitas dan
pengalaman dibidangnya, serta mampu membina kerjasama yang baik antara
lingkungan akademis dengan lingkungan Industri.

3
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Tanaman Blewah


Blewah merupakan spesies Cucumis melo L. yang mirip dengan melon
cantaloupe dengan ukuran besar, daging tidak terlalu tebal, berwarna oranye, biji
putih kekuningan, aroma yang harum. Tidak seperti melon yang berkulit keras dan
liat, kulit blewah relatif tipis dan tidak liat. Meskipun aroma buah blewah mirip
dengan melon tetapi tingkat kemanisan buah blewah sangat rendah (3%−5%)
sedangkan melon mencapai 8%−15% (Prajnanta, 2003).

Gambar 1. Blewah yang berhasil dipolinasi

Klasifikasi tanaman blewah:


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta atau disebut Tumbuhan berbunga
Kelas : Magnoliopsida atau disebut berkeping dua/dikotil
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae atau disebut juga suku labu–labuan
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo L. Var. Cantalupensis
Melon (Cucumis melo L.) yang merupakan nama buah sekaligus tanaman
yang menghasilkannya termasuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae.
Lapisan masyarakat secara umum menyukai buah melon, terlebih karena memiliki
rasa yang manis. Biasanya, buahnya dimakan segar atau sebagai bahan baku
industri makanan dan minuman (Sobir dan Siregar, 2010). Blewah (Cucumis melo

4
L. Var. Cantalupensis) merupakan salah satu bagian dari keragaman genetik dari
melon (Sahyono, 2002).
Klasifikasi melon memang sama dengan blewah. Perbedaannya, buah
melon tidak secerah blewah dan tidak meyediakan antioksidan sebanyak blewah.
Tapi buah melon memiliki banyak kandungan nutrisi penting lain yang bermanfaat
bagi tubuh seperti karbohidrat 14,8 gr, vitamin A 5.706,5 IU (mencukupi 64%
kebutuhan vitamin A harian) dan vitamin C 74,7 mg (mencukupi 12% kebutuhan
vitamin C harian). Kedua tanaman tersebut memiliki banyak kemiripan seperti yang
telah diuraikan diatas. Akan tetapi dari segi budidaya, tanaman melon lebih banyak
memerlukan unsur hara, tidak tahan kekeringan dan biaya produksi lebih tinggi.
Sedangkan dari segi morfologi, blewah memiliki warna dan rasa yang kurang
menarik.
2.2. Hidroponik
Hidroponik Menurut sebuah literatur, istilah hidroponik (hydroponic)
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1930an oleh Dr. W. F Gericke dari
California. Sedangkan diliat dari asal katanya, Hydropinic berasal dari bahasa
yunani yang terdiri dari kata Hydro yang berarti air dan Phonos yang berarti kerja.
Jadi, bisa kita pahami dengan sederhana bahwa kata hidroponik berarti bekerja
dengan air atau bercocok tanam dengan memanfaatkan kerja air (Sani, 2015).
Sebagai sebuah sistem yang kemudian digunakan oleh banyak orang, maka sistem
hidroponik pun mengalami perkembangan. Baik perkembangan dari segi metode
maupun bahan yang digunakan. Bahkan, seiring berjalannya waktu pengertian
hidroponik turut serta berubah menjadi luas. Jika semula hanya diartikan 18 sebagai
sistem cocok tanam dengan mengandalkan air, sekarang lebih familier dengan
istilah soilless culture atau bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah (Sani,
2015).
Istilah ”static solution culture” dalam hidroponik diartikan sebagai sarana
dan cara untuk menumbuhkan tanaman. Static solution culture merupakan cara
tanam dengan media air yang tidak bergerak. Sistem ini mengutamakan pergerakan
air di kedalaman. Static solution culture di negara kita lebih dikenal dengan istilah
“Sistem sumbu” atau dalam bahasa inggris “Wick system”. Sistem sumbu
merupakan jenis paling sederhana dari semua jenis hidroponik. Pada static solution

5
culture, tanaman diletakkan pada wadah berisi larutan nutrien, seperti botol air
mineral, gelas, ember, toples, atau bak air (Setyoadji, 2015).
Menurut Sani (2015), hidroponik sebagai cara bertanam tanpa
menggunakan media tanah, salah satu jenisnya, yaitu sistem irigasi tetes. Bercocok
tanam secara hidroponik sistem irigasi tetes terbilang sangat hemat air dan pupuk.
Metode ini berkerja dengan cara membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar
tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar. Tekniknya sangat
sederhana tapi efektif sebagai solusi pertanian di musim kering.
2.3. Media Tanam Hidroponik
2.3.1. Serbuk sabut kelapa (Cocopeat)
Kelapa merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi
tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki potensi
agroindustri kelapa yang cukup besar, tetapi belum dapat dimanfaatkan dengan
maksimal. Luas areal kebun kelapa di Indonesia adalah yang terbesar di dunia, yaitu
3,76 juta hektar. Limbah hasil pengupasan buah kelapa antara lain tempurung dan
sabut kelapa yang terdiri atas serat dan serbuk sabut kelapa. Negara penghasil serat
dan serbuk sabut kelapa terbesar adalah India (120,30 kiloton/tahun) dan Sri Lanka
(73 kiloton/tahun). Di Indonesia limbah buah kelapa hasil pengolahan atau
pengupasan yang dihasilkan per tahunnya mencapai sekitar 19,05 juta ton yang
terdiri atas 35% serat dan 65% serbuk sabut kelapa (Adiyati, 1999).
Cocopeat mengandung klor yang cukup tinggi, bila klor bereaksi dengan air
maka akan terbentuk asam klorida. Akibatnya kondisi media menjadi asam,
sedangkan tanaman membutuhkan kondisi netral untuk pertumbuhannya. Kadar
klor pada cocopeat yang dipersyaratkan tidak boleh lebih dari 200 mg/l. Oleh
karena itu pencucian bahan baku cocopeat sangat penting dilakukan (Risnawati,
2016).
Keunggulan cocopeat sebagai media tanam antara lain yaitu: dapat
menyimpan air yang mengandung unsur hara, sifat cocopeat yang senang
menampung air dalam pori-pori menguntungkan karena akan menyimpan pupuk 31
cair sehingga frekuensi pemupukan dapat dikurangi dan di dalam cocopeat juga
terkandung unsur hara dari alam yang sangat dibutuhkan tanaman, daya serap air
tinggi, menggemburkan tanah dengan pH netral, dan menunjang pertumbuhan akar

6
dengan cepat sehingga baik untuk pembibitan. Kekurangan cocopeat adalah banyak
mengandung tanin. Zat tanin diketahui sebagai zat yang menghambat pertumbuhan
tanaman. Untuk menghilangkan zat tanin yang berlebihan maka bisa dilakukan
dengan cara merendam cocopeat di dalam air bersih selama beberapa jam, lalu
diaduk sampai air berbusa putih. Selanjutnya buang air rendaman dan diganti
dengan air bersih yang baru, hal ini dilakukan beberapa kali sampai busa tidak
keluar lagi (Risnawati, 2016).
2.4. Pemangkasan
Pemangkasan dapat memperbaiki pencahayaan dari sinar matahari ke
seluruh bagian tanaman agar proses fotosintesis dapat berlangsung sempurna dan
dapat mengurangi kelembaban sehingga tanaman terhindar dari serangan hama dan
penyakit. Menurut Simanungkalit et al., (2013) yang menyatakan pemangkasan
merupakan cara membentuk tanaman untuk meningkatkan produksi dengan
pemanfaatan energi matahari pada fotosintesis dan membantu pertumbuhan dan
perkembangan beberapa tanaman buah-buahan dan perkebunan.
Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses perubahan senyawa anorganik (CO2 dan H2O)
menjadi senyawa organik (karbohidrat) dan O2 dengan bantuan cahaya matahari.
Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas. Kloroplas adalah
organel sel tanaman yang mempunyai membran luar, membran dalam, ruang antar
membran dan stroma. Tiga fungsi utama klorofil dalam proses fotosintesis adalah
memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO2 untuk menghasilkan
karbohidrat dan menyediakan energi bagi ekosistem secara keseluruhan.
Karbohidrat yang dihasilkan dalam fotosintesis diubah menjadi protein, lemak,
asam nukleat dan molekul organik lainnya (Ai dan Banyo, 2011).
Pemangkasan tanaman melon adalah memangkas dan membuang cabang-
cabang yang tidak produktif dengan tujuan untuk menjamin pertumbuhan tanaman,
sehingga proses produksi berlangsung maksimal dan mengurangi kelembaban
dalam tajuk tanaman. Hal tersebut akan mengurangi resiko terjadinya serangan
hama dan penyakit, serta merangsang tumbuhnya tunas-tunas produktif.
Pemangkasan dilakukan dengan prinsip bahwa organ tanaman (batang, daun dan
organ vegetatif lainnya) merupakan organ limbung yang dapat memanfaatkan hasil

7
fotosintat dari daun. maka semakin sedikit organ yang memanfaatkan maka seluruh
hasil fotosintat akan ditranslokasikan ke organ tertentu. Dengan demikian
diharapkan organ tersebut berkembang dengan baik dan jika berbuah maka berat
serta ukurannya akan lebih besar (Basuki et al., 2018).

8
III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapang


Kegiatan Praktik Keja Lapang (PKL) dilaksanakan di PT. Benih Citra Asia,
Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Kegiatan PKL ini dilaksanakan selama 1
bulan mulai tanggal 02 januari 2019 sampai dengan 02 februari 2019 bertempat
dilahan produksi stock seed yang beralamatkan di Greenhouse Desa Kranjingan,
Kecamatan Pakem, Kabupaten Jember.
3.2. Tahapan
Praktik Kerja Lapang dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Mengikuti praktik kerja secara langsung dengan menyesuaikan agenda kegiatan
perusahaan.
2. Mengumpulkan data primer yang berhubungan dengan teknik pemangkasan pada
tanaman blewah (Cucumis melo L. Var. Catalupensis).
3. Mengumpulkan data sekunder untuk mendukung dan melengkapi laporan.
3.3. Metode Pengumpulan Data/Informasi
Metode yang dilakukan dalam kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) di
Greenhouse Desa Kranjingan, Kecamatan Pakem, Kabupaten Jember, antara lain:
1. Metode ini dilaksanakan dengan cara mengikuti semua kegiatan budidaya
tanaman hortikultura salah satunya, yaitu blewah hibrida.
2. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dan diskusi yang berkaitan
dengan teknik teknik pemangkasan pada produksi benih blewah hibrida yang
diarahkan oleh pembimbing lapang.
3. Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi yang berkaitan
dengan teknik teknik pemangkasan pada produksi benih blewah hibrida.

9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Kondisi Umum PT. Benih Citra Asia
4.1.1.1. Profil PT. Benih Citra Asia
PT. Benih Citra Asia secara geografis terletak di Jalan. Akmaludin No. 26,
Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Letaknya
diantara sebelah barat Desa Sumuran, sebelah timur Desa Kranjingan, sebelah utara
Desa Muktisari dan sebelah Selatan Desa Mumbul. PT. Benih Citra Asia terletak di
lokasi dengan ketinggian tempat ± 73 m dpl. PT. Benih Citra Asia memiliki luas
lahan ± 830 hektar yang terbagi atas 2 bagian, yaitu ± 30 hektar untuk lahan
perusahaan dan ± 800 hektar untuk lahan kemitraaan Lokasi tersebut merupakan
lokasi tempat penyimpanan, produksi benih, dan kantor pusat.
. Gambar 2. Lokasi PT. Benih Citra Asia

PT. Benih Citra Asia (BCA) didirikan pada tahun 2006 oleh putra bangsa bapak
H. Slamet Sulistyono, SP. PT. Benih Citra Asia adalah perusahaan yang bergerak
dibidang pertanian khususnya pada benih tanaman hortikultura yang merupakan
hasil dari pemuliaan (Plant Breeding).

10
PT. Benih Citra Asia pada tahun 2009 telah mendapatkan Sertifikat System
Manajemen Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura No. 10-LSSM BTPH
dari Lembaga Sertifikasi System Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,
direktorat jendral tanaman pangan dan direktorat jendral tanaman hortikultura yang
menunjukan pengakuan terhadap mutu produk PT. Benih Citra Asia sesuai standard
ISO 9001: 2008.
Produk PT. Benih Citra Asia dikenal dipasaran dengan nama bintang asia.
Produk bintang asia lebih terjamin legalitasnya karena logo, merek, nama produk
dan desain kemasan telah dipatenkan di Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia pada Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual.
Produk-produk PT. Benih Citra Asia telah terdaftar di Departemen Pertanian RI dan
mendapatkan SK Menteri Pertanian, serta produk Bintang Asia dilindungi UU
Perlindungan Varietas Tanaman NO. 29 Tahun 2000.
PT. Benih Citra Asia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian
khususnya industri benih tanaman hortikultura yang merupakan hasil pemuliaan
tanaman (plant breeding). Perusahaan untuk saat ini tidak hanya menggeluti benih
tanaman hortikultura namun mengarah pada benih tanaman pangan. Produk
perusahaan ini di pasar dikenal dengan nama dagang Bintang Asia yang didirikan
oleh putra Indonesia, yaitu H. Slamet Sulistyono, S.P. dengan obsesi menjadi
pelopor kebangkitan perbenihan nasional. Benih tanaman yang diperdagangkan
oleh PT. Benih Citra Asia, antara lain cabai, tomat, terong, bayam, semangka,
melon, kacang panjang, buncis, pare, labu, jagung, oyong, lettuce, kangkung,
caisim, mentimun dan jagung.
4.1.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Mewujudkan kebangkitan perbenihan nasional sebagai sumber varietas
unggul di dunia dan peningkatan kesejahteraan petani dengan meningkatkan
kualitas produk pertanian yang ramah lingkungan, serta selaras dengan nilai-nilai
keagamaan.
b. Misi
1. Melakukan penelitian dan pengembangan varietas unggul yang mempunyai
daya sesuai permintaan

11
2. Memproduksi benih/bahan pertanaman dengan memberdayakan petani,
kelompok tani yang saling menguntungkan
3. Memberikan kepuasan pelanggan dengan menyediakan varietas unggul yang
bermutu tinggi.
4. Membentuk karakter sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan
dalam bidang pekerjaannya masing - masing
5. Melakukan pelayanan dan pembinaan terhadap petani dalam usaha tani agar
mampu bersaing dan mempunyai daya tawar di negeri sendiri.
4.1.1.3. Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Benih Citra Asia

Unit Program Kerja


A. Presiden Direktur
a. Membuat rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
perusahaan
b. Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan baik secara legalitas, hukum,
kewajiban keuangan dan seluruh kegiatan bisnis perusahaan dari hulu dan hilir.
B. Manajemen Representative
a. Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen SMM (Sistem
Manajemen Mutu) dan bertanggung jawab terhadap kepastian kecukupan yang
dipersyaratkan.
b. Memastikan bahwa SMM telah ditetapkan, diterapkan dan dipelihara sesuai
dengan standar ISO 9001: 2008.

12
c. Melakukan kerjasama dengan institusi atau organisasi lain di dalam perancangan
program yang berhubungan dengan SMM.
d. Membuat rencana dan melaksanakan pemeriksaan secara berkala terhadap
efektivitas penerapan SMM.
e. Menjaga dan memelihara kerahasiaan sistem manajemen terhadap pihak yang
tidak berkepentingan.
f. Melaporkan kinerja SMM secara berkala kepada manajemen atau pucuk
pimpinan atau top management untuk ditinjau dan hasil tinjauan tersebut dapat
digunakan sebagai dasar untuk perbaikan SMM.
g. Menjadi penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berhubungan
dengan SMM.
h. Bersama dengan Top Management menyusun Rencana Anggaran.
i. Mensosialisasikan kebijakan Top Management.
C. Marketing and Development Director
Marketing and Development Director memiliki tugas, wewenang dan
tanggung jawab dalam membuat perencanaan produk yang akan dipasarkan,
pengawasan penelitian dan pengembangan, pengujian multilokasi, promosi dan
strategi pemasaran.
D. Seed Operation Director
Seed operation director memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
dalam melakukan koordinasi dengan manager terkait dan pengawasan serta
bertanggung jawab terhadap pemenuhan sumber benih, produksi, pengawasan mutu
dan pengujian mutu, rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia,
pengendalian infrastruktur dan lingkungan, prosesing dan pengemasan serta
keuangan perusahaan.
E. Research and Development Manager
Research and development manager memiliki tugas, wewenang, dan
tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yamg ada di divisi R&D.
b. Melakukan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang berkaitan dengan
perakitan varietas sesuai hasil meeting managemen.

13
c. Melakukan pengawasan, pengarahan dan evaluasi terhadap kinerja breeder dan
coordinator farm.
d. Memecahkan permasalahan-permasalahan produk baik di dalam maupun di luar
perusahaan.
e. Melakukan koleksi plasma nutfah baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
f. Melakukan proses pemuliaan sesuai kebijakan perusahaan.
g. Melakukan perbanyakan benih sumber.
h. Membuat deskripsi tetua jantan, betina, tanaman F1 dan OP.
i. Membuat rekomendasi standar teknologi produksi.
j. Bekerjasama dengan PDS dalam proses penentuan calon varietas hingga
diputuskan menjadi komersil.
k. Membantu PDS dalam pelaksanaan uji multilokasi dan pelepasan varietas pada
Badan Benih Nasional Deptan Jakarta.
l. Bertanggung jawab terhadap proses Perlindungan Varietas Tanaman di Kantor
PVT Deptan Jakarta.
m. Mambantu proses sertifikasi, akreditasi, serta perijinan lainnya yang dilakukan
oleh perusahaan.
n. Melakukan pembinaan terhadap bawahannya dan atau antar divisi.
o. Melakukan meeting dalam tim, antar divisi dan/atau dengan managemen.
p. Melakukan supervisi perbanyakan benih sumber di Jember.
q. Melakukan roguing terhadap tanaman baru diproduksi.
r. Membuat perencanaan keuangan dan bertanggung jawab terhadap laporan
keuangan R&D.
s. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudiaan oleh atasan atau
perusahaan.
t. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak sampai diketahui
oleh pihak yang tidak berkepentingan.
F. Product Development Support Manager (PDS)
Product Development Support Manager (PDS) dalam pelaksanaannya
memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan sesuai dengan area, varietas dan musim.

14
b. Mengumpulkan informasi mengenai karakter dan performa varietas-varietas
PDS.
c. Mengumpulkan semua informasi mengenai segala hal yang menyangkut
kompetitor.
d. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk research and development (varietas
lokal, varietas kompetitor, dsb).
e. Mengambil gambar tanaman PDS untuk keperluan label dan materi promosi.
f. Membuat deskripsi tanaman (setelah mendapatkan nomor-nomor baru dari
R&D, yang dibutuhkan untuk merilisnya).
g. Mengumpulkan informasi mengenai sistem budidaya (pemupukan, pestisida,
dll).
h. Membuat laporan dan copynya untuk R&D Manager dan Marketing Manager.
i. Melakukan meeting koordinasi baik dalam divisi maupun dengan divisi lain.
j. Melakukan kontrol inventori benih PDS, mendistribusikannya dan seterusnya.
k. Melakukan pengawasan uji multilokasi varietas PDS yang sudah dinyatakan
status komersil untuk kepentingan pelepasan varietas.
G. Area Marketing Manager
Area marketing manager merupakan divisi yang memiliki tugas, wewenang
dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Melakukan tugas-tugas lain yang telah ditetapkan, kemudiaan oleh atasan atau
perusahaan.
b. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak sampai diketahui
oleh pihak lain yang tidak bersangkutan.
c. Bertanggung jawab secara langsung kepada Marketing Manager (MM).
d. Melakukan kontrol terhadap Marketing Support dan Marketing Executive atas
job description yang telah ditentukan oleh perusahaan.
e. Bertanggung jawab terhadap kegiatan sehari-hari dan melaporkan setiap
kegiatan serta rencana kegiatan secara periodik sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Melakukan negosiasi dengan pihak terkait untuk program-program yang
strategis dalam upaya meningkatkan demand, berkoordinasi dengan Marketing
Executive.

15
g. Bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap pihak-pihak terkait
dengan peningkatan demand produk seperti kelompok tani, dealer, dinas terkait
dan pihak-pihak lain, berkoordinasi dengan Marketing Executive.
h. Mengkoordinasi Marketing Executive dalam membuat rencana penjualan dalam
memantau serta mengontrol collection sales yang dilakukan oleh Marketing
Executive.
i. Mengumpulkan serta melaporkan data-data sesuai kebutuhan dan ketentuan
yang berlaku.
j. Senantiasa menjaga hubungan kerja dan melakukan koordinasi secara baik
dengan anggota tim dalam divisinya maupun dengan bagian lain yang terkait di
dalam PT. Benih Citra Asia demi tercapainya tujuan perusahaan.
k. Memberikan semua informasi yang berkaitan dengan tugasnya sebagai Area
Marketing Manager kepada Marketing Manager.
l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasannya dan atau
Marketing Manager untuk mendukung terhadap fungsi dan tugas divisi
Marketing secara umum.
m. Mengkover area-area yang tidak terjangkau secara efektif oleh Marketing
Executive di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
n. Menjajagi dan menindaklanjuti proyek-proyek di wilayah kerjanya.
o. Melakukan survei pasar dan bertindak sebagai Market Inteligence dalam upaya
mendapatkan data akurat untuk mendukung strategi perusahaan secara
keseluruhan.
p. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak sampai diketahui
oleh pihak yang tidak berkepentingan.
q. Bersedia setiap saat untuk ditempatkan dimana saja.
H. Marketing Manager
a. Bertanggung jawab secara langsung kepada Marketing and Development
Director.
b. Melakukan control terhadap Marketing Support, Marketing Executive dan Area
Marketing Manager atas job description yang telah ditentukan oleh perusahaan.
c. Bertanggung jawab terhadap kegiatan sehari-hari dan melaporkan setiap
kegiatan serta rencana kegiatan secara periodik sesuai ketentuan yang berlaku.

16
d. Melakukan negosiasi dengan pihak terkait untuk program-program yang
strategis dalam upaya meningkatkan demand.
e. Bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap pihak-pihak yang
terkait baik internal maupun eksternal.
f. Melakukan control terhadap Marketing Executive dalam membuat rencana
penjualan dalam memantau serta mengontrol collection sales yang dilakukan
oleh Marketing Executive.
g. Mengumpulkan serta melaporkan data-data sesuai kebutuhan dan ketentuan
yang berlaku.
h. Senantiasa menjaga hubungan kerja dan melakukan koordinasi secara baik
dengan anggota tim dalam divisinya maupun dengan bagian lain yang terkait di
dalam PT. Benih Citra Asia demi tercapainya tujuan perusahaan.
i. Memberikan semua informasi yang berkaitan dengan tugasnya sebagai
Marketing Manager kepada Marketing Development Manager.
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasannya untuk
mendukung terhadap fungsi dan tugas Divisi Marketing secara umum.
k. Mengcover area-area yang tidak terjangkau secara efektif oleh Marketing
Executive dan Area Marketing Manager.
l. Menjajaki dan menindaklanjuti proyek-proyek di wilayah kerjanya.
m. Melakukan survey pasar dan bertindak sebagai Market Inteligence dalam upaya
mendapatkan data akurat untuk mendukung strategi perusahaan secara
keseluruhan.
n. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak sampai diketahui
oleh pihak yang tidak berkepentingan.
o. Bersedia setiap saat untuk ditempatkan dimana saja.
I. Production Manager
a. Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur.
b. Membuat dan melaporkan potensi wilayah produksi serta membuat sistem
produksi per kode produksi.
c. Melakukan pencapaian target produksi secara kuantitas, kualitas, efektif dan
efisien.

17
d. Melakukan kontrol dan evaluasi terhadap Production Coordinator dan
Production Supervisor.
e. Melakukan pengamanan terhadap kebocoran, kecurangan baik buah sayur
maupun benih.
f. Membuat pelaporan perkembangan produksi, laporan bulanan dan lain-lain.
g. Melakukan pertemuan petani, pertemuan petani kunci dan meeting organisasi.
h. Melakukan tugas sertifikasi baik secara administratif dan di lapangan.
i. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk Research and Development.
j. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan kemudian oleh atasan/perusahaan.
k. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak sampai diketahui
oleh pihak yang tidak berkepentingan.
J. Stock Seed Manager
a. Melakukan pengujian kemurnian genetik terhadap benih sumber.
b. Melakukan perbanyakan benih sumber.
c. Membuat dan melaporkan potensi produksi stock seed di wilayahnya.
d. Melakukan pencapaian target produksi stock seed secara kuantitas, kualitas,
efektif dan efisien.
e. Melakukun seleksi positif dan negatif sesuai keinginan perusahaan.
f. Membuat pelaporan perkembangan produksi stock seed per crop, laporan
bulanan dan lain-lain.
g. Membuat deskripsi tanaman per kode produksi.
h. Melakukan supervise lahan, supervise tanaman produksi benih.
i. Melakukan rouging baik tetua jantan dan betina termasuk rouging tanaman
open pollinated.
j. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk Research and Development.
k. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudian oleh atasan atau
perusahaan.
l. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak sampai diketahui
oleh pihak yang tidak berkepentingan.
K. Plant Manager
a. Membuat perencanaan kebutuhan material packing (label, kemasan, lakban,
kardus, inner box, dll).

18
b. Menerima order benih masuk, order pembelian atau penjualan dan mengatur
pengambilan benih masuk.
c. Melakukan kontrol terhadap proses benih masuk, pengeringan, prosesing,
pengantongan dan pelabelan, penyimpanan, pengemasan, pengiriman atau
ekspedisi.
d. Membuat bukti surat jalan, faktur pembelian, faktur penjualan, bukti return, dll.
e. Membuat laporan inventori benih, stok benih bulky, barang jadi, material,
monitoring order.
f. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudian oleh atasan atau
perusahaan.
g. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak sampai diketahui
oleh pihak yang tidak berkepentingan.
L. Quality Assurance Manager
a. Melakukan pengujian kemurnian genetik terhadap benih sumber.
b. Melakukan perbanyakan benih sumber.
c. Membuat dan melaporkan potensi produksi stock seed di wilayahnya.
d. Melakukan pencapaian target produksi stock seed secara kuantitas, kualitas,
efektif, dan efisien.
e. Melakukan seleksi poditif dan negatif sesuai keinginan perusahaan.
f. Membuat pelaporan perkembangan produksi stock seed per crop, laporan
bulanan dan lain-lain.
g. Membuat diskripsi tanaman per kode produksi.
h. Melakukan supervise lahan, supervise tanaman produksi benih.
i. Melakukan rouging baik tetua jantan dan betina termasuk rouging tanaman OP.
j. Melakukan pengamatan uji hibriditas, uji multilokasi.
k. Melakukan tugas sertifikasi baik secara administratif dan di lapangan.
l. Melakukan kontrol terhadap pengambilan sampel per lot benih.
m. Melakukan uji kemurniaan fisik, uji daya berkecambah dan uji kadar air sesuai
standart ISTA.
n. Melakukan pencatatan terhadap sampel dan melaporkan hasil uji kemurnian
fisik, uji daya berkecambah dan uji kadar air.
o. Menganalisis terhadap pengujian benih.

19
p. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk Research and Development.
q. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudiaan oleh atasan atau
perusahaan
4.1.1.4. Kebijakan Mutu
PT. Benih Citra Asia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertanian khususnya Industri benih Hortikultura, mempunyai komitmen untuk
memenuhi persyaratan pihak yang berkepentingan dengan sasaran sebagai berikut:
a. Melakukan penelitian dan pengembangan varietas unggul yang mempunyai daya
saing serta ramah lingkungan
b. Memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan dengan menyediakan varietas
unggul yang bermutu tinggi sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
c. Melakukan perbaikan terus menerus untuk menjamin kesesuaian dengan
persyaratan dan kebutuhan pelanggan melalui penerapan sistem manajemen
Mutu ISO 9001: 2008 Kebijakan mutu ini akan selalu ditinjau untuk menjamin
kesesuaian melalui rapat tinjauan manajemen dan harus dipahami oleh seluruh
personal dalam organisasi serta dijadikan kerangka kerja dalam penetapan dan
peninjuan Sasaran Mutu.
4.1.1.5. Sasaran Mutu
a. Melakukan kegiatan pemuliaan tanaman khususnya hortikultura (Plant
breeding) yang mempunyai daya saing, ramah lingkungan serta sesuai
permintaan pasar.
b. Memproduksi benih/bahan pertanaman dengan memberdayakan petani,
kelompok tani yang saling menguntungkan.
c. Membentuk karakter sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan dalam
bidang pekerjaan masing-masing.
d. Memastikan dan menjamin produk yang dipasarkan telah memenuhi standar
mutu sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
e. Melakukan pelayanan dan pembinaan terhadap petani dan usaha tani agar
mampu bersaing dan mempunyai daya tawar di negeri sendiri.
4.1.1.6. Sistem Pemasaran
PT. Benih Citra Asia memiliki berbagai wilayah pemasaran di Indonesia,
yang dibagi berdasarkan letak geografis. Wilayah pemasaran PT. Benih Citra Asia

20
diantaranya, Sumatera, Jawa dan Bali, serta Kalimantan. Berdasarkan informasi
yang didapatkan melalui kegiatan magang kerja, wilayah pemasaran Pulau Jawa
dibagi menjadi beberapa sub wilayah (yakni dibagi berdasarkan area Provinsi). Sub
wilayah pemasaran di Pulau Jawa terbagi atas Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Di Provinsi Jawa Timur wilayah pemasaran ini terbagi
lagi berdasarkan pengelompokan beberapa Kabupaten/Kota. Antara lain
Banyuwangi, Jember, Lumajang, Situbondo, dan Bondowoso.
Mekanisme pemasaran yang dilakukan oleh PT. Benih Citra Asia adalah
perusahaan menyalurkan produk-produk benih hortikultura melalui distributor-
distributor besar di masing-masing wilayah Kabupaten/Kota. Distributor ini berupa
25 toko pertanian berskala besar. Sistemnya adalah distributor membeli secara
kontan produk yang diproduksi oleh perusahaan. Dari sini lah kemudian distributor
menyalurkan produk benih “Bintang Asia” kepada pedagang atau kios-kios kecil
(retailer), sebelum akhirnya produk sampai ke tangan konsumen (petani).

Gambar 4. Alur Pemasaran Benih PT. Benih Citra Asia


Setelah produk sampai ke tangan petani, ada tim pemasaran khusus yang
terjun ke lapang untuk mensurvei bagaimana respon konsumen terhadap produk
PT. Benih Citra Asia, bagaimana posisi produk di pasaran, bagaimana hasil panen
benih, serta yang menampung segala macam customer complain terhadap benih
yang telah diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan. Informasi ini kemudian
dibawa kembali ke perusahaan untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan
produk untuk ke depannya.
4.1.1.7. Legalitas Perusahaan
Akta Notaris Hariyanto Imam Salwawi, SH No. 3 tanggal 3 Januari 2006
SK Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: C-10050 HT.01.01. TH.
2006. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor: 13.07.1.174.00626. Nomor

21
pokok wajib pajak (NPWP): 02.307.089.9626.000. Sertifikat Sertifikasi
Manajemen Mutu SNI ISO 9001: 2008 no.10-LSSM BTPH.
4.1.1.8. Alamat Perusahaan
Kantor Pusat Jl. Akmaludin 26 PO BOX 26 Jember 68175.Telp. 0331 –
323216. FAX. 0331 – 323603 Jawa Timur Indonesia SMS: 08113557777. Email:
betrasia@ymail.com. Website: www.betrasia.blogspot.com. Kantor R&D PO BOX
26 Kebun jeruk Rejodadi Cimanggu Cilacap Jawa Tengah.

22
4.1.2. Kegiatan Pemangkasan
No Gambar Keterangan
1 Greenhouse yang digunakan untuk
menanam blewah

2 Kode tanaman blewah yang


ditanam di greenhouse kranjingan

3 Gunting yang digunakan untuk


melakukan pemangkasan saat PKL

23
4 Tanaman blewah yang berumur
17-18 HST dan siap untuk
dipangkas

5 Pemangkasan pada daun dan


cabang dari ruas pertama sampai
ruas ke-8

6 Tanaman blewah yang sudah


dipangkas dari ruas daun pertama
sampai ruas daun ke-8

24
7 Pemangkasan yang harus rutin
dilakukan pada tanaman agar tidak
terlalu rimbun

8 Hasil pemangkasan yang rutin


dilakukan. Hal ini memudahkan
petugas polinasi melakukan
kegiatan polinasi

25
4.2. Pembahasan
4.2.1. Teknik Pemangkasan Tanaman Blewah
Blewah merupakan salah satu tanaman yang sejenis dengan buah melon.
Kebutuhan blewah saat ini banyak diperlukan oleh masyarakat untuk membuat
minuman yang menyegarkan. Cara budidaya blewah sangat mudah, efisien serta
tidak membutuhkan biaya yang banyak. Cara menanam blewah hampir sama
dengan penanaman semangka. Teknik budidaya blewah dimulai dari
mempersiapkan lahan tanam yang dilubangi.
PT. Benih Citra Asia dalam budidaya tanaman hortikultura di Greenhouse
Kranjingan menggunakan sistem tanam hidroponik dengan media tanam cocopeat.
Dalam satu lahan terdapat greenhouse A sampai dengan greenhouse T dimana
greenhouse yang digunakan untuk budidaya tanaman blewah diketahui terdapat
tujuh greenhouse khusus untuk tetua tanaman blewah betina dan dua greenhouse
untuk tetua tanaman blewah jantan. Tetua tanaman blewah baik tetua jantan
maupun tetua betina memiliki kode tanaman yang sama, yaitu 2401. Salah satu
keunggulan tanaman blewah dengan kode 2401, yaitu bentuk buah bulat dengan
warna hijau tua.
Tanaman blewah yang dibudidayakan di PT. Benih Citra Asia hanya
dijumpai dua tipe bunga dalam satu tanaman, yaitu bunga jantan dan bunga
hemaprodit. Tanaman blewah biasanya memiliki tiga tipe bunga dalam satu
tanaman, yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga hemaprodit. Bunga
hemaprodit pada tanaman blewah betinalah yang nantinya digunakan sebagai calon
buah untuk produksi benih.
Perawatan yang dilakukan pada tanaman blewah di PT Benih Citra Asia
salah satunya, yaitu pemangkasan. Menurut Cahyono (1996), pemangkasan
merupakan usaha untuk menghilangkan tunas, bunga dan daun tanaman yang tidak
diperlukan. Selain pemangkasan, ada pemupukan, penyiraman, penyemprotan yang
termasuk dalam perawatan budidaya tanaman blewah.
Hal yang hampir mirip proses pengerjaannya dengan pemangkasan, yaitu
pewiwilan dan perompesan. Memotong atau menghilangkan cabang dan ranting
dikategorikan sebagai pemangkasan, sedangkan menghilangkan tunas maupun

26
bunga yang berada diketiak daun termasuk dalam pewiwilan. Perompesan adalah
menghilangkan daun dari ruas daun tertentu dalam satu tanaman.
Salah satu fungsi pemangkasan adalah mengatur penerimaaan cahaya
matahari agar proses fotosintesis dapat berjalan lebih baik sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan generatif tanaman itu sendiri, yakni pembentukan
bunga dan buah. Pemangkasan cabang yang pertama kali dilakukan berfungsi untuk
merangsang cabang-cabang produktif. Tanaman yang berdaun rimbun tidak akan
berbuah lebat sehingga produksi tanaman rendah. Dengan dilakukan pemangkasan
diharapkan massa daun berkurang, sehingga tanaman akan berbuah banyak dan
produksinya juga meningkat. Didukung oleh pernyataan Widodo (1996), dimana
tujuan akhir pemangkasan yang berarti pembuangan bagian-bagian tertentu
tanaman (cabang, ranting, akar dan batang) dapat berarti bahwa pemangkasan
mengandung 2 pengertian yang bersifat dualistis, membuang bagian tanaman yang
tak berguna dan untuk memperoleh suatu tanggap pertumbuhan yang positif dari
segi agronomis.
Pemangkasan pada tanaman blewah dilakukan minimal 17-18 HST dan
maksimal sebelum proses polinasi, polinasi sendiri dilakukan pada umur 25-30
HST. Hal ini dilakukan agar nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan calon buah
tidak terbagi dengan bagian-bagian lain tanaman seperti cabang-cabang yang tidak
diinginkan pertumbuhannya. Apabila pemangkasan dilakukan lewat dari umur yang
ditentukan akan menghambat proses kastrasi karena sebagian bunga tertutup oleh
daun-daun yang rimbun dan pada saat proses polinasi berlangsung, dijumpai
banyak bunga yang open pollinated (OP). Menurut Abdurrachman selaku
pembimbing lapang PKL menyatakan bahwa, pemangkasan sebaiknya dilakukan
saat siang hari untuk meminimalisir bakteri yang memicu busuk pada tangkai daun
dan panas matahari membantu dalam pengeringan luka bekas pangkas.
Pemangkasan yang dilakukan saat pagi hari berpotensi memicu serangan penyakit
pada blewah terutama dari golongan cendawan karena kelembaban yang cukup
tinggi. Setelah dilakukan pemangkasan, dianjurkan keesokan harinya melakukan
pengaplikasian fungisida.
Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman blewah betina, yaitu
membuang atau memotong daun dan cabang dari ruas daun pertama sampai ruas

27
daun ke-8 untuk mengurangi kelembaban, menjaga sirkulasi udara, dan mengurangi
serangan penyakit mildew. Cabang ruas daun ke-9 sampai ke-14

(a) (b)
Gambar 5. (a) Cara Pemangkasan cabang pada tanaman blewah
(b) Hasil pemangkasan cabang dan daun pada tanaman blewah sampai ruas
daun ke-8

dipelihara untuk tumbuhnya calon buah. Diketahui cabang pada ruas daun ini
menghasilkan produksi biji maksimal dan apabila dalam satu tanaman terdapat
bakal buah sebanyak 3-4 buah yang berhasil dipolinasi maka cabang di ruas daun
ini dipangkas dan disisakan 1 daun untuk membantu proses fotosintesis. Sari-sari
makanan yang dihasilkan tanaman dari proses fotosintesis digunakan untuk
pembentukan dan pertumbuhan buah agar tumbuh besar dengan cepat. Tanaman
dengan cabang yang sedikit akan memiliki mutu buah yang baik dibandingkan
dengan tanaman yang memiliki percabangan banyak. Didukung oleh penelitian
Basuki (2018), dimana pengaruh pemangkasan menunjukkan hasil yang
berpengaruh nyata pada diameter buah dan produksi buah pertanaman, hal ini
disebabkan karena ketika tanaman dipangkas dengan menyisakan cabang yang
lebih sedikit maka ketika tanaman melakukan proses fotosintesis maka hasil
fotosintesis tanaman tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk perkembangan
batang saja, akan tetapi sebagian besar digunakan tanaman untuk pertumbuhan
buah. Begitu pula dengan pernyataan Tripama Bagus (2008) pemangkasan dengan
menyisakan cabang primer yang lebih sedikit menghasilkan rata-rata berat buah
yang lebih baik, hal ini diduga bahwa semakin sedikit bagian organ dari tanaman

28
yang memanfaatkan hasil fotosintat maka semakin efektif hasil fotosintat tersebut
untuk pertumbuhan tanaman. Semakin banyak fotosintat maka cadangan makanan
yang digunakan untuk pembentukan buah juga semakin besar, sehingga
berpengaruh terhadap diameter dan berat buah tanaman.

Gambar 6. Pemangkasan cabang tanaman blewah dari daun ke-9 sampai daun ke-14

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pembimbing lapang, pada


tanaman blewah jantan tidak dilakukan pemangkasan, tanaman blewah jantan
hanya dibutuhkan bunga jantannya sebagai penyedia serbuk sari untuk polinasi dan
buah pertamanya untuk seleksi karna tidak semua tanaman blewah yang ditanam
sebagai tetua jantan diambil bunga jantannya untuk polinasi. Saat dilakukan
pemangkasan, selain faktor lingkungan yang membantu pertumbuhan tanaman,
faktor genetik juga mendukung perkembangan tanaman yang dibudidayakan.
Lain halnya dengan pemangkasan, pewiwilan merupakan salah satu teknik
budidaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan kondisi
tanaman secara mekanis. Pewiwilan dilakukan salah satunya untuk
mengoptimalkan intersepsi cahaya pada tanaman. Pewiwilan juga dapat menjaga
keseimbangan cabang dan buah.
Pewiwilan yang dilakukan pada tanaman blewah betina yaitu, pewiwilan
tunas dan bunga jantan yang tumbuh di ketiak daun. Hal ini dilakukan untuk
menjaga kemurnian benih yang akan dihasilkan oleh tanaman. Pewiwilan bunga
jantan pada tanaman blewah betina yang disiapkan untuk dipelihara buahnya
penting dilakukan untuk mencegah adanya selfing, maka dari itu sebelum dilakukan
polinasi, bunga jantan pada tanaman blewah betina harus sudah diwiwil. Saat akan

29
melakukan polinasi dan yang sebelumnya melakukan pewiwilan bunga jantan,
dianjurkan mencuci tangan terlebih dahulu agar bunga

Gambar 7. Pewiwilan bunga jantan pada tanaman betina

betina yang akan dipolinasi tidak terkontaminasi dengan serbuk sari yang tidak jelas
asal usulnya.

30
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Pemangkasan merupakan salah satu cara meningkatkan produksi tanaman
dengan pemanfaatan energi matahari untuk proses fotosintesis.
2. Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman blewah bertujuan agar pertumbuhan
tanaman menjadi optimal, mengurangi hama dan penyakit, dan memudahkan dalam
kegiatan polinasi, serta konsentrasi nutrisi untuk pertumbuhan buah pada tanaman
blewah.
3. Pemangkasan pada tanaman blewah dilakukan minimal 17 ─ 18 HST dan
maksimal sebelum proses polinasi. Pewiwilan yang dilakukan pada tanaman
blewah betina yaitu, pewiwilan tunas dan bunga jantan yang tumbuh pada ketiak
daun.
5.2. Saran
Sebaiknya pemangkasan dilakukan tepat waktu agar nutrisi bisa terfokus
pada pembentukan dan pertumbuhan buah dan juga meminimalisir adanya
kerontokan buah akibat tidak meratanya pembagian nutrisi disetiap bagian
tanaman.

31
DAFTAR PUSTAKA

Adiyati N. M. 1999. Kajian Komposisi dan Finansial Pada Pemanfaatan Serbuk


sabut Kelapa Sebagai Media Tanam Lempengan [Skripsi]. Bogor: Program
Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Ai. N. S dan Banyo Y. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator
Kekurangan Air Pada Tanaman. Ilmiah Sains. 11 (2): 166-173.
Basuki N, Ansoruddin, dan S. S. Ningsih. 2018. Pengaruh Pemangkasan Dan
Pemberian Pop Supernasa Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman
Melon (Cucumis melo L.). Agricultural Research Journal. 14 (3).
Cahyono B. 1996. Mensukseskan Tanaman Melon. Solo: Aneka Solo.
Hayati N. 2001. Pengaruh Pemberian Kompos Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Beberapa Kultivar Blewah Pada Tanah Yang Diinfeksi Dengan Fusarium
Oxysporum [Skripsi]. Nusa Tenggara Barat: Fakultas Pertanian Universitas
Mataram. Hal: 64.
Lakitan B. 1995. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta:
Raja Grafindo Persada. Hal 51.
Prajnanta F. 2003. Melon. Jakarta: Penebar Swadaya.
Risnawati B. 2016. Pengaruh Penambahan Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat) Pada
Media Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica
juncea L.) Secara Hidroponik [Skripsi]. Makassar: Program Sarjana Sains
Jurusan Biologi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Alauddin
Makassar.
Sahyono A. 2002. Keragaman Plasma Nutfah Blewah (Cucumis melo L. Var.
Cantalupensis) dari Enam Daerah di Jawa Timur [Skripsi]. Bogor: Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sani B. 2015. Hidroponik. Jakarta: Penebar Swadaya.
Setyoadji D. 2015. Tanaman Hidroponik. Yogyakarta: Araska.

Simanungkalit P, Ginting J dan Simanungkalit. T. 2013. Respons Pertumbuhan dan


Produksi Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Terhadap Pemberian Pupuk
NPK dan Pemangkasan Buah. Online Agroteknologi. 1 (2): 238-248.
Sobir, Siregar F. D. 2010. Budidaya Melon Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tripama Bagus. 2008. Pengaruh Pemangkasan Cabang dan Pengolahan Tanah
Coklakan Terhadap Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris
Schard.) Varietas Black sweet dengan Sistem Tanam Baris Ganda [Skripsi].
Jember: Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Jember.
Widodo W. D. 1996. Pemangkasan. Jakarta: Penebar Swadaya. 103 Halaman.

32
LAMPIRAN
Lampiran 1. Logbook Kegiatan Praktik Kerja Lapang

33
34
35
36
Lampiran 2. Jadwal Rencana Kegiatan

Nama Kelompok:
1. Titik Kurnia Sari (160311100029)
2. Naufal Arissandy (160311100030)
3. Anitasari (160311100032)
4. Putri Mei Mifdayanti (160311100036)
5. Indah Setia Hendrawati (160311100039)

Rencana Kerja PKL di PT. Benih Citra Asia dalam 1 bulan (02 Januari − 02
Februari)
Waktu Kegiatan

Minggu ke-1 (25-30 1. Pengenalan (Tanaman, jenis bunga, dll)


HST) 2. Polinasi (pukul 07.00-10.00)
3. Casting (pembungkusan bunga betina pukul
12.00-Sore)
Minggu ke-2 (32 HST) 1. Perawatan dan pemeliharaan
2. Penyiraman
3. Sanitasi
4. Pemupukan
5. Pengendalian OPT
Minggu ke-3 (39 HST) 1. Perawatan dan pemeliharaan
2. Penyiraman
3. Sanitasi
4. Pemupukan
5. Pengendalian OPT
Minggu ke-4 (46 HST) 1. Pemanenan (pagi)
2. Sortasi buah
3. Pembelahan buah
4. Proses teknologi benih

37
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan

No Nama Kegiatan Gambar

1 Perambatan pada Tanaman


Blewah

2 Pemupukan pada Tanaman


Semangka

3 Sistem Pengairan pada


Tanaman Blewah

38
4 Hasil pemangkasan pada
Tanaman Blewah

5 Proses Polinasi

39
6 Nursery

40
7 Pembuatan Pupuk A x B Mix

41
42

Anda mungkin juga menyukai