2. Kepunahan Spesies :
Suatu species dikatakan punah apabila sudah tidak dapat ditemukan
lagi anggotanya di muka bumi.
Jika beberapa individu suatu species hanya bisa dijumpai dalam
pemeliharaan pecinta jenis species tertentu dalam sangkar atau
lembaga konservasi maka hal itu dapat dikatakan telah punah di alam.
A. PENGERTIAN-PENGERTIAN
Lanjutan ………….
3. Satwa Liar :
adalah semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara yang
masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara
oleh manusia.
4. Populasi :
adalah kelompok individu dari jenis tertentu yang secara alami dan dalam jangka
panjang mempunyai kecenderungan untuk mencapai keseimbangan populasi secara
dinamis sesuai dengan kondisi habitat beserta lingkungannya.
5. Habitat :
adalah lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat hidup dan berkembang
secara alami.
B. PRINSIP & TUJUAN PERLINDUNGAN TSL IN-SITU
A. Berdasarkan CITES
Dicirikan oleh :
❖ terjadi fragmentasi populasi;
❖ hanya terdapat di satu atau beberapa lokasi (endemik);
❖ terjadi fluktuasi yang besar pada jumlah sub populasi atau jumlah
areal penyebarannya;
❖ berdasarkan observasi, dugaan maupun proyeksi terdapat
penurunan yang tajam pada paling tidak salah satu dari hal
berikut:
→ areal penyebaran ;
→ jumlah sub populasi;
→ jumlah individu;
→ luas dan kualitas habitat;
→ potensi reproduksi.
KATEGORI KELANGKAAN TSL
A. Dinamika Populasi
Lanjutan .......................
• Untuk membuat perencanaan pembinaan
habitat dan populasi satwa liar, diperlukan
tahapan-tahapan kajian atau studi sebagai
berikut:
1. Tahap awal :
2. Tahap lanjutan :
• 6. musim kawin,
• 7. breeding potensial,
PERBAIKAN
AIR
HABITAT
KURANG COVER
PENANGKARAN/ SANCTUARY
PENAMBA
HAN
RESTOKING
POPULASI
POPULASI PENGAMANAN
KAWASAN
CUKUP
PEMELIHARAAN
KESEHATAN SATWA
1. Elastisitas Populasi
• Populasi satwa liar di alam secara alami sangat fluktuatif,
yang dikendalikan oleh factor lingkungan dan faktor
internal dalam populasi
• Faktor internal yang mempengaruhi naik-turunnya
populasi adalah : a) distribusi kelas umur, b) birth rate
(angka kelahiran) dan c) fecundity rate (tingkat
kesuburan).
• Faktor lingkungan disini meliputi : penyakit, perburuan
dan daya dukung habitat.
b= B
N
A. Penyebab dan Dampak Dinamika Populasi
Lanjutan........................
Bx
bx =
Nx
A. Penyebab dan Dampak Dinamika Populasi
Lanjutan........................
Bfx
mx =
Nx
5. Fluktuasi Populasi
• Predation.
• Starvation (kompetisi).
• Diseases (Penyakit).
• Accidents (kecelakaan).
• Control from within the population
(Pengendalian dari dalam populasi).
FRAGMENTASI HABITAT
GANGGUAN TERNAK
JENIS-JENIS INVASIF
• Rehabilitasi jenis
• Penyelamatan jenis
• Pelepasan ke habitat
REHABILITASI JENIS
• Dilaksanakan unt mengadaptasikan satwa yg berada
di lingkungan manusia, untuk dikembalikan ke
habitatnya shg tdk menganggu populasi di alam, baik
penyakit maupun polusi genetik. Perlu adaptasi.
• Untuk mengadaptasikan, mengkondisikan, dan
memilih satwa yg akan dilepaskan, perlu dilakukan
rehabilitasi agar mempunyai keadaan dan tingkah
laku seperti populasi asli yang ada di alamnya.
• Kegiatan dalam proses rehabilitasi :
- Pengamatan kesehatan satwa (ada atau tidaknya
penyakit).
- Melakukan pengobatan &/ pemberian vitamin dan
makanan tambahan.
- Melatih dan mengadaptasikan dengan lingkungan
habitat alamnya.
- Memilih satwa yang layak untuk dikembalikan
kehabitatnya.
PENYELAMATAN JENIS