Oleh:
Nur Endah Purwaningsih *
ABSTRACT
Penduduk Indonesia yang sebagian besar hidup di daerah pedesaan dengan menempati
ribuan pulau di Nusantara sudah mengenal adanya usaha kerajinan semenjak ribuan
tahun yang silam. Akan tetapi keberadaan para pengrajin dari waktu kewaktu tetap saja
bersahaja, baik dari segi ketrampilan, pengetahuan, terlebih tingkat kesejahteraan.
Keadaan ini merupakan tantangan dan permasalahan yang perlu mendapat perhatian
bagi para pengusaha dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja mereka, sehingga
kesejahteraan mereka dapat meningkat. Produk kerajianan yang merupakan industri
rumah tangga hasil kreasi dan perpaduan budaya, kiranya merupakan salah satu
perspektif yang mampu menjadi alternative penanggulangan masalah, baik yang
berlingkup seni budaya maupun ekonomi. Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK
sebagai penghasil tenaga trampil dapat di andalkan dalam melakukan alih teknologi.
Apalagi saat ini pemerintah telah mempercepat pencanangan Millennium Development
Goal, yang semula dicanangkan tahun 2020, dipercepat menjadi Tahun 2015. Millennium
Development Goal, adalah era pasar bebas atau era globalisasi, sebagai era persaingan
mutu atau kualitas. Oleh karena itu pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas
merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Hal ini mutlak diperlukan untuk
menjadi penopang utama pembangunan nasional yang mandiri.. Bordir sebagai salah
satu kerajinan, merupakan wahana pelestarian dan peningkatan mutu seni budaya,
sebagai industri yang mampu memberikan lapangan kerja dan sumber penghidupan bagi
masyarakat yang perlu ditingkatkan.
Keywords:
1129
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
1130
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
1131
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
C. KESIMPULAN
1132
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
1133