Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

KOROSI

NAMA KELOMPOK :
1. IQBAL NOORMANSYAH (17)
2. M FADLI ISLAMI (23)
3. PRAMESYA RA (14)
4. (21)
5. SULUS FAIQOTUL HIMAH (31)
6. ULINNUHAS SYAROFAH (33)

SMA NEGERI 3 LUMAJANG


TAHUN AJARAN 2021/2022 JL.JEND PANJAITAN NO. 79 LUMAJANG TELP. (0334)
881057 http://www.sman3lumajang.sch.id email:admin@sman3lumajang.sch.
A. JUDUL PERCOBAAN
Praktikum Kimia Korosi.
B. TUJUANPERCOBAAN
1) Menunjukkan faktor-faktor penyebab terjadinya korosi (karat) besi melalui percobaan.
2) Menjelaskanbeberapacarauntukmencegahterjadinyakorosi.
C. DASAR TEORI
Korosi merupakan proses degradasi, deteorisasi, pengrusakan material yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan sekelilingnya. Adapun prosesnya yakni merupakan reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di sekelilingnya tersebut. Dalam bahasa sehari-hari korosi
disebut dengan perkaratan. Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan
lingkungannya, yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan
setimbang bila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil.
Pada perkaratan besi atau logam, besi mengalami oksidasi, dan oksigen(udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Besi yang teroksidasi disebut
dengan karat dengan rumus Fe2O3.nH2O. Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia,
dimana logam Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam
air yang ada pada permukaan besi sebagai katode.
Reaksi perkaratan adalah :
Anode: Fe -> Fe2+ + 2e–
Katode: O2 + 2H2O -> 4e– + 4OH–
Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah penting dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi modern. Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang
penggunaannya sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini
adalah sifatnya yang sangat mudah mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami
korosi akan kehilangan nilai jual dan fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan
sekaligus membahayakan. Berdasarkan dari asumsi tersebut, percobaan ini difokuskan dalam
faktor-faktor penyebab terjadinya korosi (karat) besi dan menjelaskan beberapa cara untuk
mencegah terjadinya korosi.
1

D. ALAT DAN BAHAN


1) Gelasplastikyangbersihdanbening 2) Plastikbeningdankaretgelang
3) Ampelas
4) Pakubesi
5) Airbelumdididihkan 6) Airsudahdididihkan 7) Airhujan
8) Minyaktanah/goreng 9) Airhujan
10) Kristal NaCl (Garam dapur) 11) Air kapur (basa)
12) Larutan Asam Cuka
13) Pita Mg
E. CARAKERJA
9buah 5buah
1 secukupnya 9 buah secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya
secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya
1) Siapkan 9 gelas plastik yang bersi dan bening kemudian masukan kedalam :
a) Gelas aqua 1 tidak diisi dengan apapun
b) Gelasaqua2denganairhujansebanyak15mL
c) Gelas aqua 3 dengan air belum didihkan sebanyak 15 mL
d) Gelasaqua4denganairsudahdididihkansebanyak15mL
e) Gelas aqua 5 dengan minyak tanah/goreng sebanyak 15 mL
f) Gelas aqua 6 dengan kristal NaCl (Garam dapur) ± 1 sendok teh
g) Gelasaqua7denganAirkapur(basa)sebanyak15mL
h) Gelasaqua8denganlarutanasamcukasebanyak5mL
i) Gelas aqua 9 dengan larutan asam cuka sebanyak 5 mL
2) Masukan 1 batang paku yang telah dibesihkan hingga mengkilat dengan ampelas pada
gelas aqua 1 (sudah diampelas) sampai dengan 8
3) Pada gelas aqua 9 masukan 1 batang paku (sudah diampelas) mengkilap yang dililit
dengan pita Mg yang telah diampelas
4) Tutuplahrapat-rapatgelasaqua3,4,5,6,dan7denganpenutup
5) Simpangelasaquatersebutselama±7haridanamatihasilnyasetiaphari.
F. DATAPENGAMATAN
2

Gelas Aqua
Gelas 1 (paku dalam gelas aqua kosong)
Gelas 2 (paku dalam dalam air hujan)
Gelas 3 (paku dalam air belum mendidih)
Gelas 4 (paku dalam air telah mendidih
Gelas 5 (paku dalam minyak tanah/goreng
Gelas 6 (paku dalam kristal NaCl atau Garam dapur)
Gelas 7 (paku dalam dalam Air kapur (Basa))
Gelas 8 (paku dalam larutan Asam Cuka)
Gelas 9 (paku dililit Mg dalam larutan Asam Cuka)
Ket :
- : tidak berkarat = : berkarat
Pertanyaan
Pengamatan Hari ke 1234567
Ket
Tidak berkarat Berkarat
Berkarat Berkarat
Tidak berkarat Berkarat
Tidak berkarat Berkarat
Berkarat
-----------=---=--
---===----==--====
---
===
===
===
---===---
===
===
1) Padawadahmanasajabatangpakuterjadiperistiwakorosi?
2) Samakahkecepatanterjadinyakaratpadasetiappakubesi?Jikaberbeda,Urutkan
paku berdasarkan kecepatan terjadinya karat.
3) Padawadahyangberisiapakaratbesipalingbanyak?
4) Padawaktuyangsama,bagaimanaperbedaanpakuyangdicelupkanpadaairyang
belum dididihkan dengan yang dicelupkan dalam air yang telah mendidih ?
3

5) Mengapa paku besi pada gelas 9 lebih lambat berkarat dibandingkan gelas 8 ? Jelaskan.
6) Pada tabung mana saja batang paku tidak mengalami korosi ? Berikan penjelasan
7) Faktor-faktorapasajayangdapatmenyebabkanterjadinyakorosi?
8) Jika besi diganti dengan logam lain, misalnya aluminium. Apa yang terjadi ?
Jelaskan.
9) Berdasarkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan korosi, dengan cara
bagaimana korosi dapat dicegah?
G. ANALISIS DATA PENGAMATAN
Dari tabel tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. Pada gelas satu, 7 hari tidak mengalami
perkaratan. Gelas kedua mengalami perkaratan pada hari keempat. Gelas ketiga mengalami
perkaratan pada hari ketiga. Gelas keempat mengalami perkaratan pada hari kelima. Gelas
kelima tidak mengalami perkaratan selama 7 hari. Gelas keenam mengalami perkaratan pada
hari kedua. Gelas ketujuh tidak mengalami perkaratan selama 7 hari. Gelas kedelapan
mengalami perkaratan pada hari kedua. Yang terakhir gelas kesembilan mengalami
perkaratan pada hari ketiga.
H. JAWABAN PERTANYAAN
1) Padawadahmanasajabatangpakuterjadiperistiwakorosi?
JAWAB : Gelas yang mengalami korose yaitu gelas 2, 3, 4, 6, 8, dan 9
2) Samakahkecepatanterjadinyakaratpadasetiappakubesi?Jikaberbeda,Urutkan paku
berdasarkan kecepatan terjadinya karat.
JAWAB : Ada yang sama dan ada yang tidak sama. Yang megalami perkaratan dengan
waktu cepat yaitu pada gelas ke 6, dan 8 gelas tersebut mulai berkarat pada hari ke-2.
Kemudian hari ke-3 gelas 3 dan 9 mulai berkarat. Disusul hari ke- 4 pada gelas 2 juga mulai
berkarat dan yang terakhir yaitu gelas 4 mulai berkarat pada hari ke-5.
3) Padawadahyangberisiapakaratbesipalingbanyak?
JAWAB : Gelas paling banyak karat besinya yaitu gelas 8 yang berisi larutan Asam Cuka dan
gelas 9 yang berisi paku dililit Mg dalam larutan Asam Cuka.
4

4) Padawaktuyangsama,bagaimanaperbedaanpakuyangdicelupkanpadaairyang belum
dididihkan dengan yang dicelupkan dalam air yang telah mendidih ? JAWAB : Paku yang
dicelupkan dalam air yang belum mendidih lebih cepat berkarat daripada paku yang
dicelupkan dalam air yang telah mendidih.
5) Mengapa paku besi pada gelas 9 lebih lambat berkarat dibandingkan gelas 8 ? Jelaskan.
JAWAB : Pada gelas 8 paku tidak dililit Mg sedangkan, gelas 9 paku dililit dengan Mg.
Maka dari itu proses perkaratan pada gelas 9 lambat. Karena, logam Mg di sini bertindak
sebagai anoda dan akan terserang karat sampai habis, sedangkan paku bertindak sebagai
katoda tidak mengalami korosi.
6) Pada tabung mana saja batang paku tidak mengalami korosi ? Berikan penjelasan. JAWAB
: Pada gelas 1 (paku dalam gelas aqua kosong) tidak terjadi korosi karena, hanya dipengaruhi
oleh udara dan tidak adanya air menjadi faktor uatamanya. Gelas 5 (paku dalam minyak
tanah/goreng) juga tidak mengalami korosi karena gelas ini tertutup rapat sehingga tidak
adanya udara. Dan gelas 7 (paku dalam dalam Air kapur (Basa)) tidak mengalami korosi
karena, air kapur ini termasuk basa sedangkan korosi terjadi pada suasana asam dan garam.
7) Faktor-faktorapasajayangdapatmenyebabkanterjadinyakorosi?
JAWAB :
a) Air dan oksigen
Faktor yang paling penting terjadinya korosi yaitu air dan oksigen.
Semakin tinggi kadar uap air di sekitar logam, semakin mudah logam
mengalami korosi.
b) Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer muatan
yang mengakibatkan elektron lebih mudah diikat oleh oksigen di udara. Air hujan yang
banyak mengandung asam, dan air laut yang banyak mengandung garam merupakan
penyebab korosi yang utama.
c) Permukaan logam yang tidak rata
5

Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang akan
berperan sebagai anoda dan katoda, sedangkan permukaan logam yang licin dan bersih akan
sulit mengalami korosi karena kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anoda dan katoda
sulit terbentuk.
d) Terbentuknya sel elektrokimia/ kontak dengan logam lain yang potensial elektrodanya
lebih besar
Jika dua logam yang mempunyai potensial berbeda bersinggungan pada lingkungan berair
atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang potensialnya
lebih rendah akan melepaskan elektron dan mengalami oksidasi. Akibatnya korosi akan lebih
cepat terjadi pada logam yang potensialnya rendah, sedangkan logam yang potensialnya
tinggi justru lebih awet.
8) Jika besi diganti dengan logam lain, misalnya aluminium. Apa yang terjadi ? Jelaskan.
JAWAB : Aluminium tidak akan mengalami perkaratan, karena Al jenis logam reaktif
sehingga tidak akan teroksidasi meskipun terkena air dan tidak akan tereduksi terhadap
pengaruh lingkungan.
9) Berdasarkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan korosi, dengan cara bagaimana korosi
dapat dicegah?
JAWAB :
a) Pengecatan.
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara
b) Dilapisi dengan plastic
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara sehingga terhindar
dari korosi, namun jika plastik terkelupas korosi akan mulai terjadi.
c) Dilapisi dengan minyak atau oli
Lapisan oli bisa mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air dan harus dioleskan
secara berkala , biasanya untuk mesin.
d) Pelapisan dengan krom (Cromium plating)
6

Krom (Cr) memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan mengkilap. Pelapisan
dengan krom ini dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom juga dapat memberikan
perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dapat
dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil.
e) Pelapisan dengan timah (Tin plating)
Timah (Sn) termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan yang
terbuat dari besi umumnya yang dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara
elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah ini akan melindungi besi selama lapisan itu
masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah ini justru mempercepat terjadinya korosi,
disebabkan potensial elektrode timah lebih positif dari besi.
f) Pelapisan dengan Seng (Galvanisasi)
Seng (Zn) dapat melindungi besi walaupun lapisannya ada yang
rusak. Hal ini disebabkan potensial pada elektrode besi lebih negatif daripada seng, maka besi
yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode dan
seng mengalami oksidasi sehingga besi akan terlindungi
g) Pengorbanananoda(SacrificialAnode)
Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan logam lain yang lebih
reaktif sebagai anoda. Yaitu logam-logam yang mempunyai potensial reduksi lebih kecil dari
logam besi. Perbaikan pada pipa bawah tanah yang mengalami korosi mungkin memerlukan
biaya yang mahal. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik sacrificial anode, yaitu dengan
cara menanamkan logam magnesium atau aluminium yang dihubungkan ke pipa besi melalui
sebuah kawat. Logam magnesium atau aluminium tersebut akan berkarat, sedangkan besi
tidak karena magnesium atau aluminium merupakan suatu logam yang reaktif (lebih mudah
berkarat).
h) Paduanlogam(alloy)
Paduan logam merupakan upaya pengendalian korosi dengan cara
memadukan atau mencampurkan logam satu dengan logam lainnya. Contoh perunggu
merupakan paduan dari logam tembaga dengan logam lain seperti timah, mangan, alumunium
atau silikon.
i) Menggunakan arus paksa (Impressed current)
7

Pada sistem arus paksa atau Impressed current protection cathode menggunakan sumber arus
searah atau DC agar aliran listrik dapat diarahkan. Benda yang akan diproteksi dihubungkan
dengan power (rectifier penyearah arus) ke arah arus negatif sedangkan anoda pembantu
dihubungkan dengan DC power ke arus positif. Arus proteksi bergerak didalam tanah. Arus
mengalir dari anoda pembantu yang bermuatan positif kea rah benda yang diproteksi yang
bermuatan negatif.
I. KESIMPULAN
Pengertian korosi secara umum adalah rusaknya benda-benda logam yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan. Proses korosi dapat dijelaskan secara elektrokimia , misalnya pada
proses perkaratan besi yang membentuk oksida besi. Secara elektrokimia, proses perkaratan
besi adalah peristiwa teroksidasinya logam besi oleh oksigen yang berasal dari udara. Korosi
pada besi terjadi karena kontak dengan air. Pada besi tersebut ada yang menjadi anode dan
ada yang menjadi katode. Berdasarkan nilai potensial reaksinya, besi merupakan logam yang
mudah mengalami korosi. Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan
salah satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak
mengandung uap air akan mempercepat berlangsungnya proses korosi. Dan air yang
mengandung asam atau garam juga mempercepat proses korosi.
Dapat dibuktikan sesuai dengan percobaan yang telah kami lakukan. Paku yang mengalami
korosi lebih cepat yaitu disebabkan oleh air dan udara. Jika gelas yang berisi air, adanya
udara lembab, dan air yang mengandung asam atau garam akan mempercepat proses korosi.
Contohnya pada paku yang ditaruh digelas berisi air hujan, air yang belum mendidih, air yang
sudah mendidih, larutan garam, dan larutan asam cuka.
J. DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Korosi (diakses tanggal 18 Oktober 2021, pukul 20.00)
https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2021/06/faktor-faktor-yang- mempengaruhi-
korosi.html (diakses tanggal 18 Oktober 2021, pukul 20.00)
8

https://diahlestariharahap.blogspot.com/2013/02/percobaan-korosi-pada-logam- paku.html
(diakses tanggal 20 Oktober 2021, pukul 20.00)
http://yunita-sabatini.blogspot.com/2012/03/laporan-pratikum-kimia_09.html (diakses
tanggal 21 Oktober 2021, pukul 20.00)
K. LAMPIRAN (BUKTI FOTO DATA PENGAMATAN)
Gelas Gelas Aqua Pengamatan Hari ke Ket Aqua
1
1.
Paku dalam gelas aqua kosong
Tidak berkarat
2.
Paku dalam dalam air hujan
Tidak berkarat
3.
Paku dalam air belum mendidih
Tidak berkarat
9

4.
Paku dalam air belum mendidih
Tidak berkarat
5.
Paku dalam minyak tanah/goreng
Tidak berkarat
6.
Paku dalam kristal NaCl (Garam dapur)
Tidak berkarat
7.
Paku dalam dalam Air kapur (Basa)
Tidak berkarat
10

8.
Paku dalam larutan Asam Cuka
Tidak berkarat
9.
Paku dililit Mg dalam larutan Asam Cuka
Tidak berkarat
Gelas Gelas Aqua Pengamatan Hari ke Ket Aqua
2
1.
Paku dalam gelas aqua kosong
Tidak berkarat
2.
Paku dalam dalam air hujan
Tidak berkarat
11

3.
Paku dalam air belum mendidih
Tidak berkarat
4.
Paku dalam air belum mendidih
Tidak berkarat
5.
Paku dalam minyak tanah/goreng
Tidak berkarat
6.
Paku dalam kristal NaCl (Garam dapur)
Berkarat
7.
Paku dalam dalam Air kapur (Basa)
Tidak berkarat
12

8.
Paku dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
9.
Paku dililit Mg dalam larutan Asam Cuka
Tidak berkarat
Gelas Gelas Aqua Pengamatan Hari ke Ket Aqua
3
1.
Paku dalam gelas aqua kosong
Tidak berkarat
2.
Paku dalam dalam air hujan
Tidak berkarat
13

3.
Paku dalam air belum mendidih
Berkarat
4.
Paku dalam air belum mendidih
Tidak berkarat
5.
Paku dalam minyak tanah/goreng
Tidak berkarat
6.
Paku dalam kristal NaCl (Garam dapur)
Berkarat
7.
Paku dalam dalam Air kapur (Basa)
Tidak berkarat
14

8.
Paku dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
9.
Paku dililit Mg dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
Gelas Gelas Aqua Pengamatan Hari ke Ket Aqua
4
1.
Paku dalam gelas aqua kosong
Tidak berkarat
2.
Paku dalam dalam air hujan
Berkarat
15

3.
Paku dalam air belum mendidih
Berkarat
4.
Paku dalam air belum mendidih
Tidak berkarat
5.
Paku dalam minyak tanah/goreng
Tidak berkarat
6.
Paku dalam kristal NaCl (Garam dapur)
Berkarat
16

7.
Paku dalam dalam Air kapur (Basa)
Tidak berkarat
8.
Paku dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
9.
Paku dililit Mg dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
Gelas Gelas Aqua Pengamatan Hari ke Ket Aqua
5
1.
Paku dalam gelas aqua kosong
Tidak berkarat
17

2.
Paku dalam dalam air hujan
Berkarat
3.
Paku dalam air belum mendidih
Berkarat
4.
Paku dalam air belum mendidih
Berkarat
5.
Paku dalam minyak tanah/goreng
Tidak berkarat
6.
Paku dalam kristal NaCl (Garam dapur)
Berkarat
18

7.
Paku dalam dalam Air kapur (Basa)
Tidak berkarat
8.
Paku dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
9.
Paku dililit Mg dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
Gelas Gelas Aqua Pengamatan Hari ke Ket Aqua
6
1.
Paku dalam gelas aqua kosong
Tidak berkarat
19

2.
Paku dalam dalam air hujan
Berkarat
3.
Paku dalam air belum mendidih
Berkarat
4.
Paku dalam air belum mendidih
Berkarat
5.
Paku dalam minyak tanah/goreng
Tidak berkarat
6.
Paku dalam kristal NaCl (Garam dapur)
Berkarat
20

7.
Paku dalam dalam Air kapur (Basa)
Tidak berkarat
8.
Paku dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
9.
Paku dililit Mg dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
Gelas Gelas Aqua Pengamatan Hari ke Ket Aqua
7
1.
Paku dalam gelas aqua kosong
Tidak berkarat
21

2.
Paku dalam dalam air hujan
Berkarat
3.
Paku dalam air belum mendidih
Berkarat
4.
Paku dalam air belum mendidih
Berkarat
5.
Paku dalam minyak tanah/goreng
Tidak berkarat
6.
Paku dalam kristal NaCl (Garam dapur)
Berkarat
22

7.
Paku dalam dalam Air kapur (Basa)
Tidak berkarat
8.
Paku dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
9.
Paku dililit Mg dalam larutan Asam Cuka
Berkarat
23

Anda mungkin juga menyukai