Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Telaah Mendalam Konsep, Komponen, Hubungan Paradigma, Dan


Jenis Teori Dalam Keperawatan

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan pada Semester 1 TA 2023/2024 Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Padang

Dosen Pembimbing :
Ns. Suhaimi, S.Kep. M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Fatia Luthfiyyah Shafa (233311305)


Fitri Sakinah Siregar (233311306)
Sisri Triwahyuni (233311326)
Zahra Apriliani Putri (233311334)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang sejarah

keperawatan di dunia. Shalawat beserta salam semoga selalu dilimpahkan kepada

baginda nabi kita yakninya Rasulullah SAW.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak

akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai

penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan

maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan

rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki

makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan

manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Padang, 13 Agustus 2023


Pemakalah

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Definisi Teori dan Teori Keperawatan ............................................................... 3
B. Komponen Utama yang Membentuk Suatu Teori Keperawatan ....................... 4
C. Hubungan antara Paradigma Keperawatan dan Pengembangan Teori-Teori
Keperawatan .............................................................................................................. 6
D. Jenis atau Tingkatan Teori Keperawatan ........................................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam konteks dinamika pelayanan kesehatan yang terus berkembang, peran


keperawatan tidak hanya sebagai elemen pendukung, tetapi juga sebagai inti dari
aspek perawatan pasien. Untuk mewujudkan peran ini secara optimal, para
praktisi keperawatan perlu memiliki dasar konseptual yang kuat, yang diperoleh
melalui pemahaman yang mendalam tentang teori-teori keperawatan. Teori-teori
ini tidak hanya memberikan landasan bagi praktik keperawatan yang efektif dan
bermakna, tetapi juga membentuk dasar bagi pengembangan penelitian yang
relevan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat. Pentingnya pemahaman
mendalam tentang definisi, komponen, hubungan dengan paradigma, dan jenis-
jenis teori keperawatan tercermin dalam perkembangan yang signifikan dalam
ilmu keperawatan. Definisi teori keperawatan mencerminkan inti pemikiran dan
konsep yang melekat dalam praktik keperawatan (Lestari & Ramadhaniyati, 2018,
p. 24). Pemahaman mengenai komponen-komponen suatu teori menjadi pintu
gerbang bagi penerapan konsep-konsep ini dalam praktik sehari-hari. Oleh karena
itu, pengetahuan yang mendalam tentang konsep-konsep tersebut sangatlah
penting. Selain itu, paradigma dalam keperawatan mencakup keyakinan filosofis,
nilai-nilai, dan prinsip-prinsip etis yang membentuk dasar praktik keperawatan
(Damanik, Manurung, & Ritongan, 2020, p. 7).
Kaitan antara paradigma dan teori keperawatan membantu menjelaskan
bagaimana pandangan tentang perawatan kesehatan dapat membentuk
pengembangan teori-teori yang relevan dan responsif terhadap perkembangan
zaman dan kebutuhan masyarakat. Lebih lanjut, jenis atau tingkatan teori
keperawatan memberikan kerangka kerja yang berbeda-beda untuk memahami
berbagai aspek dalam praktik keperawatan. Terdapat teori-teori makro yang
melihat keperawatan dalam skala yang lebih luas, serta teori-teori mikro yang

1
fokus pada interaksi individu dalam konteks pelayanan kesehatan. Pemahaman
tentang jenis-jenis teori ini membantu para praktisi keperawatan dalam memilih
pendekatan yang paling sesuai dengan situasi yang dihadapi.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi teori dalam konteks keperawatan, dan bagaimana


definisi tersebut mengarah pada pengembangan konsep teori keperawatan?
2. Apa saja komponen utama yang membentuk suatu teori keperawatan dan
bagaimana keterkaitannya dalam membentuk landasan praktik keperawatan
yang efektif?
3. Bagaimana hubungan antara paradigma keperawatan dan pengembangan
teori-teori keperawatan, serta bagaimana pandangan filosofis dan nilai-nilai
mempengaruhi pengembangan teori dalam konteks keperawatan?
4. Apa saja jenis atau tingkatan teori keperawatan yang relevan, dan
bagaimana peran masing-masing jenis teori ini dalam membantu praktisi
keperawatan menghadapi berbagai situasi dalam praktik sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui definisi teori dalam konteks keperawatan yang


mengarah pada pengembangan konsep teori keperawatan tersebut.
2. Untuk mengetahui komponen yang membentuk suatu teori keperawatan
dan keterkaitannya dalam membentuk landasan praktik keperawatan yang
efektif.
3. Untuk mengetahui hubungan antara paradigma dan pengembangan teori-
teori keperawatan serta pandangan filosofis dan nilai-nilai yang
memengaruhi pengembangan teori keperawatan.
4. Untuk mengetahui jenis, dan peran teori dalam membantu praktisi
keperawatan menghadapi berbagi situasi dalam praktik sehari hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Teori dan Teori Keperawatan

Falsafah keperawatan secara teori merujuk pada kerangka konseptual yang


mengarahkan nilai-nilai, keyakinan, dan pandangan filosofis yang membentuk
landasan dari praktik keperawatan (Lestari & Ramadhaniyati, 2018, p. 2). Ini
melibatkan refleksi mendalam tentang tujuan, makna, dan etika dalam asuhan
keperawatan. Falsafah keperawatan menguraikan pandangan tentang hakikat
manusia, kesehatan, penyakit, dan peran perawat dalam pelayanan kesehatan.
Pengertian falsafah keperawatan adalah inti atau inti filosofis yang mengarahkan
cara perawat memandang kesehatan dan pelayanan kesehatan secara keseluruhan
(Rofii, 2021, p. 20). Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang pandangan
tentang manusia sebagai individu yang unik, dan bagaimana kesehatan dan
penyakit berinteraksi dalam konteks kehidupan manusia. Falsafah keperawatan,
yang merupakan kerangka berpikir dan nilai, bekerja bersama dengan definisi
teori. Berikut merupakan pengertian teori dan teori keperawatan:
a. Definisi Teori

Teori merupakan konsep abstrak yang digunakan untuk menjelaskan,


memprediksi, dan memahami fenomena dalam dunia nyata (Lestari &
Ramadhaniyati, 2018, p. 21). Secara umum, teori adalah suatu kerangka
konseptual yang membantu kita memahami hubungan antara berbagai faktor dan
bagaimana mereka berinteraksi. Teori adalah alur logika atau penalaran yang
merupakan merupakan seperangkat konsep, definisi dan proporsisi yang disusun
secara sistematis. Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk
menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction),dan pengendalian (control)
suatu gejala (Rofii, 2021, p. 46). Teori membantu mengorganisasi informasi,
memberikan panduan dalam pemecahan masalah, dan memberikan landasan
untuk praktik atau penelitian dalam berbagai bidang. Teori juga

3
merupakan pendapat, cara, dan aturan melakukan sesuatu. Teori memiliki fungsi
sebagai suatu ikhtisar fakta dan hukum yang jelas dan ilmiah. Dalam konteks
keperawatan, teori adalah seperangkat konsep, prinsip, dan proposisi yang
membentuk pandangan tentang aspek-aspek penting dalam praktik keperawatan.
Teori keperawatan memberikan kerangka kerja untuk memahami peran perawat,
interaksi antara perawat dan pasien, serta bagaimana perawat dapat memberikan
pelayanan yang efektif dan berkualitas. Tujuan teori ialah untuk mendapatkan
pemahaman tentang sesuatu.
b. Definisi Teori Keperawatan

Teori keperawatan adalah kerangka konseptual yang mengintegrasikan


konsep-konsep keperawatan, prinsip-prinsip etika, dan pandangan filosofis dalam
suatu pandangan yang koheren (Lestari & Ramadhaniyati, 2018, p. 22). Tujuan
teori keperawatan adalah untuk memberikan landasan dan pedoman bagi perawat
dalam merencanakan, memberikan, dan mengevaluasi pelayanan keperawatan
yang optimal kepada pasien. Teori keperawatan mengacu pada pengembangan
konsep-konsep penting dalam keperawatan, seperti adaptasi, keseimbangan,
interaksi, komunikasi, dan pelayanan holistik. Teori-teori ini membantu perawat
dalam memahami kompleksitas pasien sebagai individu yang unik dan membantu
dalam memecahkan masalah kesehatan secara efektif Dalam intinya, teori
keperawatan memberikan landasan filosofis dan prinsip-prinsip praktik yang
berorientasi pada pasien, membantu perawat dalam menghadapi tantangan klinis
dengan pengetahuan yang teruji, serta memastikan bahwa perawatan yang
diberikan berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang ilmu keperawatan
(Rofii, 2021, p. 47).
B. Komponen Utama yang Membentuk Suatu Teori Keperawatan

Komponen Teori Keperawatan adalah elemen-elemen yang membentuk dasar


dari suatu teori keperawatan (Rofii, 2021, p. 9). Mereka merupakan bagian-bagian
integral yang bekerja bersama untuk membentuk kerangka kerja yang koheren
dan konsisten dalam memahami, merencanakan, dan mengimplementasikan

4
asuhan keperawatan. Setiap komponen memiliki peran penting dalam membentuk
landasan konseptual yang mengarah pada praktik keperawatan yang efektif dan
berkualitas. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang komponen-
komponen teori keperawatan:
a. Konsep-konsep

konsep konsep dalam teori keperawatan adalah pemahaman dasar tentang


berbagai aspek dalam pelayanan keperawatan. Ini melibatkan definisi yang jelas
dan konsisten tentang istilah-istilah penting dalam konteks keperawatan. Konsep-
konsep ini dapat berupa konsep kesehatan, adaptasi, komunikasi, interaksi,
proses keperawatan, dan lain sebagainya (Rofii, 2021, p. 44). Konsep-konsep ini
membentuk fondasi dari pemahaman kita tentang apa yang menjadi fokus
perawatan dan bagaimana asuhan harus diberikan.
b. Prinsip-Prinsip

Prinsip-prinsip dalam teori keperawatan adalah pedoman umum yang


mengatur praktik keperawatan. Prinsip-prinsip ini didasarkan pada nilai-nilai
etika, norma-norma profesi, dan pandangan filosofis yang mendasari praktik
keperawatan (Nasrullah, 2019, p. 11). Contohnya, prinsip otonomi pasien
menegaskan pentingnya menghormati keputusan pasien dalam perawatan
mereka, sedangkan prinsip non-malefikensi menekankan perlunya mencegah
kerugian atau bahaya bagi pasien.
c. Proposisi

Proposisi dalam teori keperawatan adalah pernyataan yang menghubungkan


konsep-konsep dengan cara tertentu (Rofii, 2021, p. 45). Mereka menjelaskan
hubungan kausal atau asosiasi antara konsep-konsep dalam suatu konteks
keperawatan. Proposisi ini membantu menguraikan bagaimana elemen-elemen
konseptual saling berinteraksi dan bagaimana konsep-konsep tersebut dapat
diterapkan dalam praktik nyata. Contohnya, proposisi dapat menghubungkan
konsep adaptasi pasien dengan efektivitas intervensi keperawatan dalam
mempromosikan pemulihan.

5
d. Struktur Teori

Struktur teori adalah kerangka kerja yang mengorganisir dan


mengintegrasikan komponen-komponen di atas. Ini adalah cara di mana
komponen-komponen teori keperawatan disusun dan dihubungkan satu sama
lain. Struktur ini memungkinkan teori untuk menjadi sistematis dan koheren,
sehingga perawat dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip dan konsep-konsep
dengan lebih terarah dalam praktik keperawatan sehari-hari (Rofii, 2021, p. 50).
Dengan memahami komponen-komponen teori keperawatan ini, perawat
dapat mengembangkan pandangan yang lebih lengkap tentang bagaimana suatu
teori bekerja, bagaimana teori itu membentuk dasar dari praktek asuhan
keperawatan, dan bagaimana menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
dalam situasi klinis yang beragam. Komponen-komponen ini membentuk
landasan bagi perawat dalam memberikan asuhan yang holistik, terinformasi, dan
sesuai dengan nilai-nilai profesi keperawatan.
C. Hubungan antara Paradigma Keperawatan dan Pengembangan Teori-
Teori Keperawatan
a. Paradigma Keperawatan

Kata "paradigma" berasal dari bahasa Yunani kuno, tepatnya dari kata
(paradeigma), yang memiliki arti "contoh" atau "teladan" (Abdussamad,
2021, p. 32). Dalam konteks keperawatan, paradigma merujuk pada model
atau pola yang menjadi panduan atau contoh dalam praktik asuhan
keperawatan. Paradigma keperawatan melibatkan seperangkat keyakinan,
nilai-nilai, dan prinsip-prinsip filosofis yang membimbing perawat dalam
memahami hakikat kesehatan, penyakit, serta peran dan tanggung jawab
mereka dalam memberikan pelayanan kepada pasien (Lestari &
Ramadhaniyati, 2018, p. 33).
Dalam paradigma keperawatan, nilai-nilai seperti rasa empati,
penghargaan terhadap nilai-nilai budaya pasien, otonomi pasien, dan etika
dalam pelayanan kesehatan sering kali diutamakan. Paradigma ini juga

6
menekankan pentingnya kolaborasi antara perawat dan pasien, pendekatan
holistik terhadap kesehatan, serta upaya dalam mencapai pemulihan dan
kesejahteraan pasien (Rofii, 2021, p. 21).
b. Pengembangan Teori Keperawatan

Pengembangan teori keperawatan merupakan proses merumuskan dan


mengembangkan pandangan konseptual tentang praktik keperawatan
berdasarkan paradigma keperawatan (Rofii, 2021, p. 15). Teori-teori ini
muncul dari refleksi, pengamatan, penelitian, dan pengalaman nyata dalam
praktik keperawatan. Pengembangan teori keperawatan melibatkan integrasi
konsep-konsep yang relevan dengan paradigma keperawatan, serta
pemahaman mendalam tentang bagaimana teori tersebut dapat memberikan
panduan dalam praktik.Teori keperawatan berkembang dari upaya untuk
memahami kompleksitas perawatan pasien dan memberikan landasan ilmiah
bagi praktik yang lebih efektif. Proses pengembangan teori melibatkan
pengujian, revisi, dan pengembangan lebih lanjut berdasarkan pengalaman
praktik dan temuan penelitian.
Teori-teori keperawatan yang mapan membantu perawat dalam
mengambil keputusan yang berdasarkan bukti, merencanakan asuhan pasien
dengan pendekatan holistik, serta memberikan perawatan yang menghormati
nilai-nilai dan aspirasi pasien (Setyawati, 2022, p. 66). Dalam keseluruhan,
paradigma keperawatan dan pengembangan teori keperawatan memiliki
hubungan yang erat. Paradigma keperawatan membentuk pandangan filosofis
dan nilai-nilai yang membimbing pengembangan teori, sementara teori
keperawatan memberikan kerangka kerja konkret yang mengaplikasikan
paradigma tersebut dalam praktik. Dengan memahami paradigma
keperawatan dan mengembangkan teori yang sesuai, perawat dapat
memberikan asuhan yang terinformasi, beretika, dan responsif terhadap
kebutuhan pasien secara holistik.

7
D. Jenis atau Tingkatan Teori Keperawatan

Terdapat berbagai jenis atau tingkatan teori keperawatan yang mencerminkan


fokus, ruang lingkup, dan kompleksitas dalam praktik keperawatan (Ilmy,
Wijaya, & Yudhawati, 2022). Setiap jenis teori memiliki peran yang unik dalam
membantu perawat memahami dan memberikan asuhan yang sesuai dengan
situasi dan kebutuhan pasien. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang
jenis-jenis atau tingkatan teori keperawatan:
a. Teori Keperawatan Makro

Teori keperawatan makro memiliki cakupan yang lebih luas dan terkait
dengan sistem dan struktur dalam pelayanan kesehatan. Teori-teori ini
menggambarkan bagaimana sistem kesehatan beroperasi, bagaimana perawat
berinteraksi dengan unit-unit organisasi, dan bagaimana keputusan manajemen
mempengaruhi praktek perawatan. Contoh teori keperawatan makro termasuk
teori manajemen keperawatan, teori kepemimpinan dalam keperawatan, dan
teori sistem kesehatan. Teori-teori ini membantu perawat memahami dinamika
kerja dalam lingkungan organisasi kesehatan dan memberikan landasan untuk
memajukan sistem pelayanan yang lebih efektif.
b. Teori Keperawatan Mikro

Teori keperawatan mikro berkaitan erat dengan interaksi individu, perawat,


dan pasien. Fokusnya adalah pada hubungan antarpribadi dalam memberikan
pelayanan keperawatan. Teori-teori ini membantu perawat dalam memahami
komunikasi efektif, pemberian dukungan emosional, dan pemahaman mendalam
terhadap kebutuhan pasien. Contohnya, teori komunikasi dalam keperawatan
membantu perawat dalam mengembangkan keterampilan komunikasi yang dapat
memfasilitasi hubungan yang empatik dan kooperatif antara perawat dan pasien.
c. Teori Keperawatan Praktis

Teori keperawatan praktis atau klinis lebih terfokus pada aplikasi praktik
sehari-hari dalam memberikan asuhan keperawatan (Rofii, 2021, p. 18). Teori-
teori ini membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi

8
yang tepat, serta dalam mengevaluasi hasil perawatan. Contoh teori ini termasuk
teori model konsep, teori tentang proses keperawatan, dan teori tentang
manajemen nyeri. Teori-teori ini memberikan pedoman konkret dalam
menghadapi tantangan klinis dan membantu perawat dalam merencanakan
tindakan yang berdasarkan pada pengetahuan ilmiah.
d. Teori Keperawatan Transkultural

Teori keperawatan transkultural berfokus pada pengakuan dan penghormatan


terhadap perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan. Teori-teori ini
membantu perawat dalam mengintegrasikan kepekaan budaya dalam praktiknya,
memahami nilai-nilai budaya pasien, dan memberikan perawatan yang sesuai
dengan kepercayaan dan tradisi pasien (Rofii, 2021, p. 140). Teori ini membantu
perawat dalam menghindari kesalahan interpretasi budaya dan memberikan
pelayanan yang sensitif secara kultural.
Selain itu terdapat teori lain mengenai jenis atau tingkatan teori ini,
diantaranya:
1. Meta-Theory

Meta theory dalam keperawatan akan tampil sebagai superstruktur dengan


aplikasi praktik ganda dan kesempatan tambahan untuk peneliti-peneliti guna
penemuan grand theory-grand theory, middle range theory, paradigma yang
berhubungan, serta model-model dan mengeksplorasi bagaimana keperawatan
merekonstruksi dan direkontruksi.
2. Grand Theory

Level ke tiga dari teori keperawatan adalah grand theory yang menegaskan
fokus global dengan board perspective dari praktik keperawatan dan pandangan
keperawatan yang berbeda terhadap sebuah fenomena keperawatan. Fawcett
mendefinisikan grand theory sebagai teori yang memiliki cakupan yang luas,
kurang abstrak dibanding model konseptual tetapi tersusun atas konsep-konsep
umum yang relatif abstrak dan hubungannya tidak dapat di uji secara empiris
(Lestari & Ramadhaniyati, 2018, p. 24).

9
3. Middle-Range Theory

Ciri Middle Range Theory menurut Mc. Kenna h.p. (1997) :


a. Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi.
b. Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori.
c. Tanpa indikator pengukuran.
d. Masih cukup abstrak.
e. Konsep dan proposisi yang terukur.
f. Inklusif.
g. Memiliki sedikit konsep dan variabel.
h. Dalam bentuk yang lebih mudah diuji.
i. Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik.
j. Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara
induktif menggunakan studi kualitatif.
k. Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak
merupakan hal ilmiah yang menarik.
l. Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat.
m. Beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori, salah satu
contohnya adalah : middle range theory dari “self care deficit”
diturunkan dari grand theory “self care” oleh Orem (Rofii, 2021, p. 94).
n. Mid-range theory tumbuh langsung dari praktik. Misalnya, “caring in
perinatal nursing” dari Swansons (Tucker, 2022, p. 2).
4. Micro Range Theory

Mikro range theory merupakan teori yang paling informal dibandingkan


dengan yang lain (Rofii, 2021, p. 52). Teori ini paling konkrit dan dapat
diaplikasikan. Mikro range theory juga sering disebut sebagai praktikal teori.
Teori ini memiliki 2 level: yaitu Level I: menghubungkan dengan middle range
theory, dan Level II: mendesain sebuah hipotesa (Ilmy, Wijaya, & Yudhawati,
2022, p. 17).

10
Menggabungkan pemahaman tentang berbagai jenis atau tingkatan teori
keperawatan ini memberikan perawat landasan yang kaya dan beragam dalam
menghadapi berbagai situasi dan tantangan dalam praktik keperawatan. Setiap
jenis teori memiliki kontribusi unik dalam membentuk perawat yang berkualitas,
yang mampu memberikan pelayanan yang holistik, berdasarkan bukti, dan
mempertimbangkan faktor-faktor sosial, budaya, dan organisasi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemahaman mendalam tentang konsep, komponen, hubungan paradigma, dan
jenis teori dalam konteks keperawatan memiliki peran sentral dalam membentuk
dasar praktik keperawatan yang efektif dan bermakna. Teori keperawatan bukan
hanya sekadar panduan, tetapi juga pandangan filosofis dan etis yang
membimbing perawat dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan
responsif terhadap kebutuhan pasien. Konsep teori membantu memahami
kompleksitas pasien sebagai individu unik, sementara komponen teori, prinsip-
prinsip, dan proposisi bekerja bersama untuk membentuk landasan konseptual
yang kohesif dalam praktik asuhan. Paradigma keperawatan memberikan dasar
moral dan etis, sementara berbagai jenis teori memberikan pandangan yang luas
dan mendalam dalam menghadapi tantangan praktik. Dalam keseluruhan,
pengetahuan tentang teori keperawatan dan penerapannya menjadi kunci dalam
memajukan profesi keperawatan menuju praktik yang lebih holistik, informasi,
dan berdaya guna.
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dari
pembuatan makalah ini. Maka dari itu, pemakalah meminta kriktik dan saran dari
pembaca agar pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi. Dengan
mendalami definisi teori dan teori keperawatan dan mengilustrasikan penerapan
paradigm keperawatan dalam situsi nyata, serta penekanan pada inovasi juga
penting untuk memperkaya makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: CV. Syakir Media


Press.

Damanik, H., Manurung, S. S., & Ritongan, I. L. (2020). Konsep Dasar


Keperawatan. Sleman: DEEPUBLISH.

Ilmy, S. K., Wijaya, Y. A., & Yudhawati, N. L. (2022). Pengembangan Model


Konseptual Dan Teori Keperawatan: Perbedaan Dan Identifikasi Kelompok
Teori Keperawatan Antara Tingkat Philosophy Theory, Grand Theories,
Middle Range Theories And The Nursingtheory Of Practice. Sains
Keperawatan, 17.

Lestari, L., & Ramadhaniyati. (2018). Falsafah Dan Teori Keperawatan. Yogyakarta:
PUSTAKA PELAJAR.

Nasrullah. (2019). Etika Keperawatan. Surabaya.

Rofii, M. (2021). Teori Dan Falsafah Keperawatan. Semarang: Fakultas Kedokteran


Universitas Diponegoro Semarang.

Setyawati, D. (2022). Paradigma Keperawatan. In D. A. Setyawan, Konsep Dasar


Keperawatan (p. 60). Tahta Media Group.

Tucker, D. (2022). Perceptions of Perinatal Nurses Caring for Perceived Stigmatized


Patients During the COVID-19 Pandemic in Perinatal Settings: A Qualitative
Study. (Disertasi, University of Southern Mississippi).

Anda mungkin juga menyukai