Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan

https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP
Vol. 7, No. 6, Oktober 2021

Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Menggunakan Vidio Animasi di SD


Kelas Awal

Rani Pitriani1, Erwin Rahayu Saputra2


1,2
PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia
Email : ranifitriani01@upi.edu, erwinrsaputra@upi.edu
Info Artikel Abstract:
Sejarah Artikel: The rapid development of information and communication
Diterima: 12 Juli 2021 technology media is also a sign of the times. In the world of
Direvisi: 10 September 2021 education, technology is seen as a challenge behind the
Dipublikasikan: Oktober 2021 emergence of the use of technology-based learning media. In the
e-ISSN: 2089-5364 21st century technology has become a necessity for the world of
p-ISSN: 2622-8327
education. The use of technology as a learning medium is seen
DOI: 10.5281/zenodo.5575807
as effective in increasing the imagination of students. Especially
in learning mathematics which is seen as terrible because it is
difficult to understand. In the end, mathematics learning has
little interest. Responding to this, the author presents an idea set
forth in this article about changes regarding the development of
mathematics learning media in elementary schools in the form of
animated videos. The goal is to increase and attract students'
interest and talents in learning mathematics so that later there
will be a sense of pleasure in learning mathematics. As well as
providing stimulation and understanding that mathematics is not
difficult.

Keyboards: Development, Mathematics Learning, Animated


Dideos

PENDAHULUAN eksekutif kepala pimpinan dalam


Sekolah meiliki peran utama dalam mengelola sumber daya yang ada sehingga
membantu siswa atau peserta didik bermanfat bagi lembaga tersebut. Selain itu,
mencapai tujuan pembelajaran. Artinya, kemampuan personil dari lembaga
sekolah merupakan sebuah sistem yang di pendidikan juga dianggap penting dalam
dalamnya terdapat tujuan yang harus mengelola dan memanfaatkan sumber daya
dicapai. Tujuan tersebut berupa pencapaian yang ada seperti kurikulum, fasilitas
akhir setiap individu setelah melewati sekolah, hubungan masyarakat, dan lain-
proses pembelajaran. Dalam mewujudkan lain. Dalam hal ini, fasilitas menjadi
tujuan, perlu adanya kerjasama dari kebutuhan utama untuk menunjang proses
berbagai pihak yang berada dalam suatu pembelajaran dalam meningkatkan
lembaga pendidikan seta kemampuan kemampuan peserta didik.

204
Dalam proses pembelajaran banyak permasalahan tertentu. Inovasi bersifat
dijumpai kurangnya pemahaman peserta subjektif dan spesifik. Menurut Zaltman,
didik yang disebabkan oleh beberapa Ducan (1977), Sebuah inovasi adalah ide,
faktor, misalnya penggunaan metode serta praktik, atau artefak yang dianggap baru
media pembelajaran yang kurang efektif oleh unit yang relevan. Inovasi adalah
menyebabkan proses pembelajaran terasa sebuah objek. Perubahan adalah bagian dari
monoton sehingga peserta didik akan bentuk tanggapan terhadap situasi. Dalam
mudah jenuh. Untuk itu, pendidik dituntut suatu situasi memerlukan proses kreatif
membuat pembelajaran menjadi lebih untuk menghasilkan sebuah penemuan.
inovatif guna meningkatkan kualitas Namun, tidak semua hal pembaharuan itu
pembelajaran, sehingga peserta didik disebut inovasi, karena tidak semua
mampu belajar secara optimal. kelompok individu baik formal maupun
Matematika menjadi mata pelajaran informal menganggap suatu hal tersebut
paling utama dalam dunia pendidikan atau merupakan hal baru. sedangkan menurut
memiliki peran penting. Bahkan dalam Huberman (1973), inovasi adalah proses
kehidupan sehari-hari juga tidak terlepas kreatif dalam memilih, mengorganisasi,
dari matematika. Hal lain yang menunjukan dan memanfaatkan sumber daya manusia
peran penting matematika adalah adanya dan material dalam cara-cara baru da unik
mata pelajaran matematika di berbagai yang akan menghasilkan pencapaian lebih
jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar tinggi untuk tujuan dan sasaran yang telah
sampai perguruan tinggi. Dari segi durasi ditetapkan.
saat pembelajaran, jumlah jam Inovasi pendidikan menurut Ibrahim
pembelajaran matematika juga menempati (1988) mengemukakan bahwa inovasi
urutan pertama. Namun jika dibandingkan pendidikan adalah inovasi dalam bidang
dengan mata pelajaran lain, matematika pendidikan atau inovasi untuk memecahkan
menjadi pelajaran yang kurang diminati masalah pendidikan. Jadi, inovasi
oleh peserta didik dan selalu mendapat hasil pendidikan adalah suatu ide, barang,
yang lebih rendah. Alasannya karna metode yang dirasakan atau diamati sebagai
matematika terasa sulit, membosankan, hal yang baru bagi seseorang atau
bahkan menakutkan. kelompok orang (masyarakat), baik berupa
Penggunaan media yang tepat dalam hasil intervensi (penemuan baru) atau
proses pembelajaran matematika menjadi discovery (baru ditemukan orang), yang
salah satu upaya untuk menarik minat digunakan untuk mencapai tujuan
peserta didik yang nantinya meningkatkan pendidikan atau memecahkan masalah
hasil belajar. pendidikan nasional.
Proses dan tahapan perubahan itu ada
KAJIAN TEORI
kaitannya dengan masalah pengembangan
Inovasi Pendidikan
(development), penyebaran (diffusion),
Secara etimologi inovasi berasal dari
diseminasi (dissemination), perencanaan
kata latin innovation yang berarti
(planning), adopsi (adoption), penerapan
pembaharan atau perubahan. Dengan kata
(implementation) dan evaluasi (evaluation)
lain, inovasi merupakan pembaharuan yang
(Subandiyah 1992:77).
timbul suatu ide atau gagasan dalam
Dalam inovasi pendidikan, secara
permasalahan tertentu menuju ke arah yang
umum dapat diberikan dua buah model
lebih baik dari sebelumnya dilakukan
inovasi yang baru yaitu: Pertama "top-
dengan sengaja dan terencana. Inovasi
down model" yaitu inovasi pendidikan
diadakan dengan tujuan untuk memecahkan

205
yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai menjadi salah satu fasilitas berupa alat atau
pimpinan/atasan yang diterapkan kepada peraga yang digunakan sebagai perantara
bawahan; seperti halnya inovasi pendidikan dalam proses pembelajaran. Media
yang dilakukan oleh Departemen pembelajaran ini dibuat semenarik
Pendidikan Nasinal selama ini. Kedua mungkin supaya menarik minat peserta
"bottom-up model" yaitu model ionovasi didik dan menghadirkan semangat dalam
yang bersumber dan hasil ciptaan dari proses pembelajaran.
bawah dan dilaksanakan sebagai upaya
Pengertian animasi
untuk meningkatkan penyelenggaraan dan
Kata animasi berasal dari bahasa latin,
mutu pendidikan. Disamping kedua model
anima yang berarti “hidup” animare yang
yang umum tersebut di atas, ada hal lain
berarti “meniupkan hidup ke dalam”.
yang muncul tatkala membicarakan inovasi
Kemudian istilah tersebut dialihbahasakan
pendidikan yaitu: a) kendalakendala,
ke dalam bahasa Inggris menjadi Animate
termasuk resistensi dari pihak pelaksana
yang berarti memberi hidup (to give life to),
inovasi seperti guru, siswa, masyarakat dan
atau Animation yang berarti ilusi dari
sebagainya, b). faktor-faktor seperti guru,
gerakan, atau hidup. Lazimnya istilah
siswa, kurikulum, fasilitas dan dana c).
animation diartikan membuat film kartun
lingkup sosial masyarakat
(the making of cartoon).
Media pembelajaran Dengan kata lain, animasi dapat
Kata media berasal dari bahasa latin diartikan sebagai suatu gerakan yang
medius yang secara harfiah berarti dihidupkan dalam sebuah gambar atau
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. gambar berupa kartun yang dpat bergerak
Dalam bahasa Arab, media adalah atau hidup.
perantara atau pengantar pesan atau
Vidio animasi sebagai media
informasi dari pengirim ke penerima
pembelajaran
pesan.2 Sedangkan menurut Kamus Besar
Dalam proses pembelajaran, pemilihan
Bahasa Indonesia media berarti (1) alat; (2)
media ya g dipakai sangat berpengaruh bagi
alat (sarana) komunikasi seperti koran,
minat dan bakat siswa, terutama pada
majalah, radio, televisi, film, poster dan
tingkat rendah. biasanya pada tingkat ini
spanduk; (3) yang terletak di antara dua
siswa cenderung lebih suka bermain
pihak (orang, golongan, dan sebagainya);
sehingga metode atau model pembelajaran
(4) perantara; penghubung.
yang dipakai harus sesuai dengan tingkat
Heinich, dan kawan-kawan
perkembangan anak. anak akan merasa
mengemukakan istilah medium sebagai
bosan jika pembelajaran menggunakan
perantara yang mengantar informasi antara
metode ceramah saja misalnya, atau yang
sumber dan penerima. Jadi televisi, film,
lainnya. Apalagi ada anggapan bahwa
foto, radio, rekaman audio, gambar yang
matematiika merupakan mata pelajaran
diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan
paling sulit dan sedikit peminat. Untuk itu
sejenisnya adalah media komunikasi.
penggunaan vidio pembelajaran dianggap
Apabila media-media itu membawa pesan-
efektif untuk menarik minat dan
pesan atau tujuan yang bersifat
konsesntrasi siswa serta menjadikan proses
instruksional atau mengandung maksud-
belajar lebih menarik.
maksud pengajaran maka media itu disebut
Jika dihubungkan dengan keseharian
media pembelajaran.
anak saat menonton televisi, anak lebih
Dari pengertian di atas dapat
menyukai film-film kartun atau disebut
disimpulkan bahwa media pembelajaran

206
juga animasi. Vidio animasi lebih menarik untuk nantinya dimasukkan ke dalam media
perhatian anak. rasa antusias serta pembelajaran.
konsentrasi yang tinggi terlihat ketika anak Tahap kedua perancangan (Design).
menonton film animasi. sehinngga setelah Setelah analisis materi diketahui,maka pada
film yang ditonton berakhir pun anak tahap perancangan ini peneliti menentukan
biasanya mengingatnya dengan baik. media yang tepat untuk disajikan.
Sejalan dengan itu, proses Perancangan media pembelajaran ini
pembelajaran jika menggunakan vidio berupa vidio animasi yang sesuai dengan
animasi akan sama halnya dengan ketika karakteristik peserta didik.
anak menonton film. Bedanya, isi film lebih Tahap ketiga pengembangan
condong terhadap mata pelajaran yang (Develop).pada tahap ini, media yang telah
diajarkan. Dengan menggunakan vidio dirancang diuji kevalidannya. Tujuannya
pembelajaran siswa akan sangat antusisa adalah untuk menghasilkan produk atau
dan konsesntrasi untuk menangkap apa media yang cocok untuk peserta didik
yang ada dalam vidio tersebut. tingkat sekolah dasar. Ada tiga kegiatan
yang dilakukan : 1) validasi ahli 2) revisi
METODE PENELITIAN
produk 3) uji coba.
Penelitian ini menitik beratkan pada
Uji validasi media dilakukan untuk
pengembangan proses pembelajaran
melihat kekurangan dan kelebihan dari
dengan menggunakan media berupa vidio
media tersebut untuk nantinya diperbaiki
animasi. metode ini dilakukan untuk
sehingga menjadi media yang layak
menguji kualitas keefektifan proses
digunakan di sekolah dasar. Uji coba
pembelajaran jika menggunakan vidio
dilakukan oleh para ahli sebelum disajikan
animasi. kegiatan yang dilakukan berbasis
ke peserta didik. Setelah diperbaiki, barulah
penelitian guna menguji metode yang
media bisa disajikan kepada peserta didik.
digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta
Tahap keempat pendiseminasian
didik.
(Dissemintae). Tahap ini dlakukan unntuk
Pada penelitian ini menggunakan
mendapatkan berbagai kritik dan saran dari
penelitian dan pengembangan (research
para praktisi pembelajaran. Tujuannya
and Development). model yang digunakan
untuk menyempurnakan media akhir
yakni model pengembangan 4-P yang
pengembangan agar siap digunakan oleh
diutarakan oleh Trianto (2014 : 149).
para pengguna.
Terdiri dari empat tahap yakni tahap
Media pembelajaran berupa vidio
pendefinsisian, tahap perancangan, tahap
animasi dikemas dalam bentuk file Mp4.
pengembangan, dan tahap
Vidio ini disajikan kepada para pengguna,
pendiseminasian.
baik individu, atau kelompok. Teknik yang
Tahap pertama pendefinisian (Define)
digunakan dalam pengumpulan data yakni
yaitu tahap yangmendefinisikan syarat-
tes dan non-tes. Tes dapat berupa
syarat pembelajaran. Terdapat dua cakupan
wawancara atau lainnya.
pokok dalam tahap define yakni analisis
peserta didik dan analisis materi. Ananlisis HASIL DAN PEMBAHASAN
peserta didik sangat penting dilakukan oleh Pengembangan media pembelajaran
peneliti untuk mengetahui kecocokkan berupa vidio animasi pada pembelajaran
media pembelajaran yang akan dipakai. matematika di sekolah dasar melalui empat
Analisis materi dilakukan untuk melihat tahapan 1) pendefinisian 2) perancangan 3)
mater-materi apasaja yang akan dipelajari pengembangan 4) pendiseminasian .

207
Pada tahap pendefinisian e. Menjingkatkan kualitas hasil belaajra
pengembangan dilakukan dengan analisis siswa
kurikulum terlebih dahulu untuk f. Media memungkinkan proses belajar
menentukan capaian indikator. Pada tahap dapat dilakukan di mana saja dan di
perancangan pengembangan dilakukan mana saja
dengan mendesain media atau produk g. Media dapat menumbuhkan sifat positif
sesuai dengan karakteristik peserta didik siswa terhadap materi dan proses
dan kurikulum yang dituangkan dalam
belajar
bentuk vidio animasi. selanjutnya tahap
h. Mengubah peran guru ke arah yang
pengembangan dilakukan dengan validasi
lebih positif dan produktif.
media kepada para ahli kemudian
mengumpulkan data dari uji coba tersebut Muhammad Noor, Media Pembelajaran
menggunakan angket. Tahap terakhir Berbasis Teknologi (Jakarta: PT Multi
pendiseminasian dilakukan dengan cara Kreasi Satudelapan, 2010), hal 6.
menyebarluaskan media pembelajaan Menurut Azhar Arsyad, manfaat praktis
tersebut kepada para pengguna dalam dari penggunaan media pembelajaran
bentuk vidio yang diupload di youtube atau dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
mengirim lewat aplikasi. a. Media pembelajaran dapat memperjelas
Media pembelajaran berupa vidio ini penyampaian pesan dan informasi
berisi cerita yang menggiring peserta didik
sehingga dapat memperlancar dan
nantinya untuk menjawab pertanyaan di
mebingkatkan proses dan hasil belajar
akhir yang berkaitan dengan materi. Atau
siswa
bisa berupa penjelasan degan memberikan
contoh konkrit yang lebih dekat dengan b. Media pembelajaran dapat
kehidupan peserta didik. meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat
Ada beberapa aplikasi yang dapat menimbulkan motivasi belajar,
digunakan dalam pembuatan media interaksi yang lebih langsung antara
pembelajaran berupa vidio animasi,
siswa dan lingkungannya.
diantaranya : 1) powtoon 2) kine master 3)
c. Media pembelajaran dapat mengatasi
adobe after effect dan lain-lain.
keterbatasan indra, ruang, dan waktu: 1.
Manfaat media pembelajaran Objek atau benda yang terlalu besar 2.
Manfaat media pembelajaran yakni Objek atau benda yang terlalu kecil 3.
mempermudah proses pembelajaran siswa Kejadian langka yang terjadi di masa 4.
serta mempermudah interaksi antara guru Objek atau proses yang begitu rumit
dan siswa. Secara khusus, manfaat dari seperti peredaran darah 5. Kejadian atau
media pembelajaran dijabarkan sebagai
percobaan yang membahayakan 6.
berikut :
Proses alam yang kenyatannya
a. Penyampaian materi pembelajaran
memerlukan waktu yang lama seperti
dapat diseragamkan
proses kepompong menjadi kupu-kupu.
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas
d. Media pembelajaran dapat memberikan
dan menarik
kesamaan pengalaman kepada siswa
c. Proses pembelajaran menjadi lebih
tentang peristiwa-peristiwa di
interaktif
lingkungan mereka.
d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga

208
Azar Arsyad, Media Pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2006),
Datus Saadah, Ifa. (2018). Pengembangan
hal 25.
Media Pembelajaran Matematika
Pentingnya media pembelajaran Berbasis Video Animasi Dengan
Media pembelajaran berperan penting Menggunakan Adobe After Effect.
dalam proses peningkatan mutu Uin Sunan Ampel, Surabaya.
pendidikan. Media pembelajaran Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd, dkk. (2012).
mempermudah proses belajar peserta didik. Inovasi Pendidikan. Perdana
Pembelajaran dengan media dapat memberi Publishing, Indonesia.
nilai/ manfaat antara lain : mengurangi Sabila, Aprillia Fani, dkk (2020).
verbalisme, menarik perhatian dan minat Pengembangan Media Pembelajaran
siswa, mendorong siswa untuk bertanya, Matematika Materi Keliling dan Luas
materi yang dipelajari siswa dapat lebih Bangun Datar Menggunakan
menetap dan tidak mudah dilupakan. Media Animasi Powtoon di Kelas IV SD
pembelajaran membantu siswa Universitas Muhammadiyah
bereksplorasi serta menambah wawasan Purwokerto. Purwokerto. Jurnal
dan pengalaman peserta. ilmiah wahana pendidikan.
Media pembelajaran juga
menumbuhkan imajinasi siswa atau proses
berfikir. Penggunaan media dalam proses
pembelajaran juga dapat menimbulkan
pikiran yang teratur dan kontinou, serta
dapat membantu tumbuhnya pengertian dan
perkembangan kemampuan berbahasa
(Usman, 1995 : 31). Sudjana (1995)
mengatakan bahwa, “ penggunaan media
pembelajaran dapat memberikan
pengalaman nyata dan meletakan dasar
perkembangan siswa sehingga hasil belajar
siswa bertambah mantap”.
KESIMPULAN
1. pengembangan media pembelajaran
menggunakan vidio animasi pada
pelajaran matematika mengacu pada 4
tahap.
2. Media pembelajaran berbasis vidio
animasi dipandang efektif bagi peserta
didik di tingkat sekolah dasar dikaitkan
dengan karakteristikmereka yang
belajar sambil beramain.
3. Media pembelajaran vidio animasi
dipandang baik untuk meningkatkan
konsentrasi serta kemampuan berfikir
siswa.

209

Anda mungkin juga menyukai