Anda di halaman 1dari 13

h a r t i k e

d a l
e
B
a u l i d a s a r i
n t e d b y m
Prese
H e l l o
Eve r y o n e !
Kita akan membahas artikel yang berjudul “Analisis
Kualitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran
Menggunakan Media Digitalisasi Untuk Memotivasi
Hasil Belajar Peserta Didik”
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas instrumen evaluasi
pembelajaran yang menggunakan media digitalisasi dalam rangka
memotivasi hasil belajar peserta didik. Penggunaan media digitalisasi
dalam pembelajaran memiliki potensi untuk meningkatkan keterlibatan
peserta didik, meningkatkan motivasi belajar, dan hasil belajar yang
lebih baik. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa instrumen
evaluasi yang digunakan sesuai dengan konteks penggunaan media
digitalisasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan media digitalisasi evaluasi
pembelajaran di jenjang sekolah dasar yang harus memiliki kualitas
yang baik dan telah teruji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kualitas instrumen motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan
media digitalisasi evaluasi pembelajaran
Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan penulis menuliskan bahwa Pendidikan di era
digital telah berkembang pesat, terutama dengan penggunaan media
digitalisasi dalam proses pembelajaran. Muhasim mengemukakan bahwa
teknologi digital mencerminkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
memberikan manfaat dalam berbagai aspek kehidupan. Media
digitalisasi, seperti perangkat elektronik dan aplikasi mobile, dapat
meningkatkan interaktivitas, ketertarikan, dan personalisasi
pembelajaran. Analisis butir soal menjadi kegiatan kritis untuk
mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan instrumen tes.
Teori yang di gunakan

Menurut Setiyawan & Wijayanti, 2020 Menurut Tes dikatakan baik sebagai alat ukur jika
telah memenuhi persyaratan dasar yang
menyatakan bahwa seorang guru harus selalu
ditetapkan. Tujuannya adalah agar hasil
melakukan evaluasi pembelajaran sebagai bagian pengetesan yang dihasilkan oleh alat ukur
dari proses pembelajaran di sekolah dasar. tersebut dapat menunjukkan keadaan sebenarnya
Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk dari objek yang diukur (Yuliarto, 2021). Menurut
mengumpulkan dan menyampaikan informasi Iskandar dan Rizal (2018), instrumen tes yang
akan digunakan harus memenuhi persyaratan valid
untuk digunakan sebagai dasar untuk membuat
dan kredibel. Selain itu, instrumen harus
keputusan tentang pembelajaran yang lebih mempertimbangkan daya pembeda dan tingkat
lanjut. kesukarannya.
Project Goals

Penelitian yang di gunakan oleh peneliti adalah pendekatan Subjek dalam penelitian ini adalah pengawas, guru kelas
kualitatif untuk menganalisis kualitas instrument evaluasi dan peserta didik kelas V SD Negeri Pamulian 01 yang
pembelajaran yang menggunakan media digitalitasi dalam berjumlah 20 orang. Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap.
rangka memotivasi hasil belajar peserta didik. Pengumpulan Tahap pertama adalah uji validitas isi dengan melibatkan
data yang di lakukan oleh penulis di mulai dari: 1) observasi jumlah rater sebanyak 4 orang yang terdiri dari dua
langsung, 2)wawancara, dan 3) analisis dokumen. Untuk orang pengawas dan dua orang guru kelas sekolah dasar.
analisis datanya sendiri di lakukan dengan: 1) transkripsi Tahap kedua adalah uji coba instrumen tes dengan
dan pengelolaan data, dan 2) analisis kualitatif. Untuk menyebarkan tes di dua sekolah. Instrumen tes hasil
validitas dan keamdalan yaitu: 1) validitas, dan 2)keandalan. belajar dalam penelitian ini ditentukan validitas isinya
menggunakan formula/indeks Aiken.
Hasil & Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh penulis Uji reliabilitas menghasilkan nilai Dari 20 soal yang diujicobakan, 2 soal
bertujuan menghasilkan instrumen tes tergolong mudah, 1 soal sulit, dan sisanya
sebesar 0,91, menunjukkan
yang berkualitas dan layak untuk mengukur memiliki tingkat kesukaran sedang. Seluruh
motivasi belajar peserta didik tingkat kepercayaan yang sangat soal dinyatakan dapat digunakan untuk
menggunakan media digitalisasi evaluasi tinggi dalam pengukuran mengukur motivasi belajar peserta didik
pembelajaran. Instrumen diartikan sebagai dengan media digitalisasi evaluasi
motivasi belajar peserta didik
alat akademis yang memenuhi persyaratan pembelajaran, karena telah memenuhi
untuk mengukur objek atau mengumpulkan dengan media digitalisasi kriteria validitas isi, reliabilitas, dan
data tentang suatu variabel. evaluasi pembelajaran. tingkat kesukaran.
Kesimpulan
Analisis daya beda menunjukkan bahwa sebagian besar
soal memiliki tingkat kesulitan yang cukup, dengan 1 soal
dalam kategori "Baik Sekali", 13 soal "Cukup", dan 6 soal
"Baik". Tingkat kesukaran tes menunjukkan 2 soal mudah,
17 soal sedang, dan hanya 1 soal sulit. Kesimpulannya,
instrumen ini memiliki kualitas baik dan layak digunakan
untuk mengukur motivasi belajar peserta didik dengan
media digitalisasi dalam konteks evaluasi pembelajaran.
Komentar terhadap artikel
Pada jurnal tersebut, tersaji analisis yang mendalam terkait penggunaan media
digitalisasi dalam evaluasi pembelajaran. Hal ini memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang dampak media digitalisasi pada motivasi hasil belajar peserta
didik. Jurnal tersebut menguraikan metode penelitian dengan baik, termasuk
pendekatan kualitatif yang digunakan untuk menganalisis kualitas instrumen evaluasi.
Hal ini membantu pembaca memahami bagaimana data dikumpulkan dan
diinterpretasikan. Kekurangannya jurnal tersebut tidak secara rinci menyebutkan
sumber daya yang digunakan dalam implementasi media digitalisasi atau konteks
spesifik sekolah/lembaga pendidikan yang menjadi fokus penelitian. Meskipun
beberapa penelitian terdahulu disebutkan, jurnal tersebut tidak memberikan ulasan
literatur yang mendalam tentang penggunaan media digitalisasi dalam evaluasi
pembelajaran.
Fakta empiris

Implementasi media digitalisasi seringkali dihadapi oleh tantangan


teknologi seperti ketersediaan infrastruktur yang memadai dan koneksi
internet. Hal ini dapat mempengaruhi pelaksanaan evaluasi, terutama di
lingkungan pendidikan yang mungkin belum sepenuhnya terkoneksi
secara digital. Penggunaan media digitalisasi dapat memberikan dorongan
motivasi awal bagi peserta didik. Namun, keberlanjutan motivasi ini
memerlukan perhatian terus-menerus, dan desain instrumen evaluasi
harus mampu mempertahankan minat peserta didik dalam jangka
panjang. Tidak semua peserta didik memiliki akses yang setara terhadap
teknologi digital. Hal ini dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam
pengalaman pembelajaran dan evaluasi antara peserta didik yang memiliki
akses dan yang tidak.
Solusi

Pemerintah dan lembaga pendidikan berinvestasi dalam infrastruktur


digital yang memadai, termasuk akses internet yang cepat dan perangkat
keras yang memadai. Ini dapat mengatasi tantangan teknologi yang sering
dihadapi di lingkungan pendidikan. Memberikan pelatihan yang
komprehensif kepada guru dalam pemanfaatan teknologi dan
pengembangan instrumen evaluasi digital. Hal ini akan meningkatkan
keterampilan mereka dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
instrumen evaluasi berbasis digital.
Manfaat artikel bagi
pembedah
1. Dapat menambah dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep evaluasi
pembelajaran dan peranannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ini menjadi dasar yang kuat untuk
pendidikan mereka di masa depan.
2. Dapat mengembangkan keterampilan analisis yang berguna dalam mengevaluasi dan memilih metode
evaluasi yang efektif.
3. Menambah wawasan mengenai cara teknologi, khususnya media digital, dapat diintegrasikan secara efektif
dalam proses evaluasi. Serta dapat mengembangkan perspektif kritis terhadap peran teknologi dalam
pembelajaran.
4. Membantu meningkatkan literasi, melibatkan pemahaman terhadap literatur dan penelitian terkait
5. Membantu mengembangkan keterampilan yang berguna dalam perjalanan akademis dengan pengembangan
keterampilan penelitian
6. Membantu dalam persiapan menghadapi tantangan di era digital.
7. Dapat mengembangkan kemampuan beradaptasi dengan perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan.
H A N K
t
Y O U

Anda mungkin juga menyukai