PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana program pencegahan bunuh diri pada mahasiswa fakultas
kedokteran Universitas Hasanuddin?
2. Bagaimana penganggulangan bunuh diri pada mahasiswa fakultas
kedokteran Universitas Hasanuddin?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui program pencegahan bunuh diri pada mahasiswa
fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin.
2. Untuk mengetahui penganggulangan bunuh diri pada mahasiswa fakultas
kedokteran Universitas Hasanuddin.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diutarakan, maka kegunaan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
pengetahui program pencegahan dan penganggulangan bunuh diri pada
mahasiswa fakultas kedokteran universitas hasanuddin 2022.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengetahuan
dan pemahaman tentang Financial Distress serta faktor-faktor yang
memengaruhinya pada perusahaan sektor property dan real estate
di Bursa Efek Indonesia. Hasil studi ini dapat menjadi dasar untuk
penelitian selanjutnya dalam eksplorasi yang lebih mendalam
tentang topik ini. Selain itu, penelitian ini juga dapat membantu
peneliti untuk membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan
untuk mengasah keterampilan dalam penggunaan perangkat lunak
seperti Microsoft Word dan Excel dalam analisis keuangan.
a. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini memberikan manfaat yang signifikan bagi mahasiswa,
khususnya mereka yang tergabung dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin. Dengan hasil penelitian ini, mahasiswa akan
memiliki akses ke program-program pencegahan dan
penanggulangan bunuh diri yang lebih efektif. Mereka dapat
memanfaatkan sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk
mengatasi stres, depresi, dan tekanan emosional yang seringkali
muncul selama perjalanan akademik mereka. Hal ini dapat
meningkatkan kesejahteraan mental mahasiswa, membantu mereka
meraih sukses akademik, dan memberikan perasaan dukungan dan
pemahaman dalam mengatasi masalah kesehatan mental.
b. Bagi Universitas
Penelitian ini memberikan manfaat penting bagi Universitas
Hasanuddin. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang
kebutuhan mahasiswa dan upaya pencegahan bunuh diri, universitas
dapat merancang dan mengimplementasikan program-program
kesehatan mental yang lebih efektif dan berfokus pada kebutuhan
mahasiswa. Ini dapat meningkatkan reputasi universitas sebagai
lembaga yang peduli terhadap kesejahteraan mahasiswa dan
memberikan lingkungan yang lebih mendukung. Selain itu, upaya
pencegahan bunuh diri yang berhasil juga dapat mengurangi dampak
negatif dari peristiwa bunuh diri pada citra universitas..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Bunuh Diri
Menurut Keliat (2020) bunuh diri merujuk pada tindakan sabotase diri
yang dilakukan dengan enggan untuk menghadapi situasi yang tampaknya
takteratasi. Bunuh diri dapat dianggap sebagai tindakan agresif yang
merusak diri sendiri, yang mencerminkan situasi darurat psikiatrik pada
individu yang mengalami tekanan tinggi dan mungkin menggunakan strategi
koping yang maladaptif.
Reber dan Reber memberikan definisi bunuh diri sebagai tindakan
seseorang yang dengan niatan dan kesengajaan mengakhiri hidupnya atau
melakukan tindakan untuk mengambil nyawanya sendiri (Amelia, 2023).
Menurut Beurs tindakan bunuh diri adalah hasil dari interaksi antara
motivasi, terutama yang berkaitan dengan kegagalan dan kondisi
kekurangan, serta impulsifitas ide terhadap keberanian menghadapi
kematian. Bunuh diri, atau suicide, didefinisikan sebagai upaya seseorang
untuk mengakhiri hidupnya sendiri secara sengaja (Darmayanti et al., n.d.).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan, Bunuh diri
adalah tindakan ekstrem yang dilakukan oleh seseorang dengan niatan dan
kesengajaan untuk mengakhiri hidupnya. Ini adalah manifestasi dari
keputusasaan yang mencapai puncak, di mana individu merasa bahwa tidak
ada jalan keluar dari beban psikologis atau masalah yang mereka hadapi.
Definisi ini mencerminkan bahwa bunuh diri seringkali dipicu oleh
ketidakmampuan untuk mengatasi kesulitan dalam kehidupan, sehingga
individu mencari cara radikal untuk mengakhiri penderitaan mereka. Selain
itu, bunuh diri juga bisa menjadi upaya ekstrem untuk melarikan diri dari
kenyataan atau kembali ke keadaan yang dianggap lebih nyaman dan bebas
dari tekanan, sering kali mirip dengan perasaan keamanan dan ketenangan
seperti saat berada dalam kandungan.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya memiliki peran penting dalam membantu peneliti
memahami lebih dalam topik yang diteliti, serta membedakan penelitian yang
akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya
memberikan panduan dan referensi untuk merumuskan kerangka teoritis
dalam penelitian ini. Oleh karena itu, dalam bagian ini, peneliti merangkum
berbagai hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian yang
akan dilakukan, termasuk penelitian yang telah dipublikasikan dan yang masih
dalam tahap penelitian. Hal ini bertujuan untuk memperkaya kerangka
teoritis dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini, sekaligus
memberikan gambaran lebih komprehensif mengenai topik yang sedang
dikaji.
Ayu Aryani Mulyani (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-
faktor Yang Melatarbelakangi Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul”,
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi fenomena bunuh diri
di wilayah tersebut adalah faktor individu, faktor sosial, dan faktor ekonomi.
Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
bunuh diri di Gunungkidul dengan mitos pulung gantung, dan persepsi
mengenai pulung gantung diklaim sebagai upaya untuk menyembunyikan
permasalahan yang sebenarnya dialami oleh para korban bunuh diri.
Persamaannya Keduanya memfokuskan perhatian pada fenomena bunuh diri,
walaupun penelitian lebih terfokus pada pengembangan program
pencegahan dan penanggulangan bunuh diri khususnya di lingkungan
mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin. Meskipun lokasi
penelitian berbeda, keduanya berkontribusi pada pemahaman dan upaya
pencegahan bunuh diri.
Dalam penelitian Khansa Khairunnisa (2018) berjudul "Pengaruh Dukungan
Sosial Dan Hopelessness Terhadap Ide Bunuh Diri," hasil penelitian tersebut
menunjukkan adanya pengaruh signifikan sebesar 14% dari variabel
dukungan sosial dan hopelessness terhadap ide bunuh diri. Sisanya, sekitar
86%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diselidiki dalam penelitian
ini. Persamaan antara penelitian ini dan penelitian Khansa Khairunnisa (2018)
adalah fokus pada faktor-faktor yang berperan dalam ide bunuh diri. Kedua
penelitian mengidentifikasi dukungan sosial dan tingkat hopelessness sebagai
variabel penting dalam memahami ide bunuh diri. Namun, perbedaan
utamanya adalah bahwa penelitian Khansa Khairunnisa (2018) lebih
mengeksplorasi pengaruh kedua variabel ini secara kuantitatif, sementara
penelitian mungkin lebih berfokus pada pengembangan program
pencegahan bunuh diri dengan melibatkan mahasiswa kedokteran.
Nurchyanti, C. A (2019, 11 September) Surabaya Suicide Update: Dalam 40 hari
detik ada satu orang yang bunuh diri.
Maulidya Anita Dewi, A. (2022). Pengaruh Pemberian Art Drawing
Therapy Terhadap Pasien Risiko Bunuh Diri. Universitas Kusuma Husada
Surakarta.
Keliat, B. A., Wardhani, I. Y., Hargiana, G., Silalahi, M., Wulandari, I. A. P.,
Kustiawan, R., & Fitriani, N. (2020). Program Persebaya Efektif Dalam
Menurunkan Ide Bunuh Diri Pada Remaja Pasca Bencana Di Kota Bogor.
Konferensi Nasional (Konas) Keperawatan Kesehatan Jiwa, 4(1), 190–196.
Simatupang, L. O. G. (2019). Gambaran Kesepian pada Remaja Pelaku Self
Harm. UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Ainunnida, K. A. (2022). HUBUNGAN KESEPIAN DAN IDE BUNUH DIRI
YANG DIMODERASI OLEH DEPRESI PADA REMAJA KORBAN
PERCERAIAN ORANG TUA. Jurnal Ilmu Psikologi Dan Kesehatan
(SIKONTAN), 1(1), 1–12.
Amelia, A. J. (2023). FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK PERILAKU
BUNUH DIRI DI PEDESAAN (Studi Kasus Bunuh Diri Di Kecamatan
Simpang Pematang).
Darmayanti, K. K. H., Anggraini, E., Winata, E. Y., Fakhriya, S. D., Arini,
D. P., Kristiyani, V., Purwasih, I., & Afifah, S. (n.d.). Level Depresi dan
Dampaknya terhadap Ide Bunuh Diri pada Mahasiswa di Pulau Sumbawa.
Jurnal Psikologi, 18(1), 63–72.
Muhammad, M. (2009). Aspek perlindungan anak dalam tindak kekerasan
(bullying) terhadap siswa korban kekerasan di sekolah (Studi Kasus di SMK
Kabupaten Banyumas). Jurnal Dinamika Hukum, 9(3), 268–274.
Wicaksono, H. (2018). Analisis Kriminologis: Serangan Bom Bunuh Diri di
Surabaya. Deviance Jurnal Kriminologi, 2(2), 88–101.
Mukarromah, L., & Nuqul, F. L. (2014). Dinamika psikologis pada pelaku
percobaan bunuh diri. Psikoislamika: Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam,
11(2).
Hartini. (2018). Bimbingan Konseling Islam Dengan Teknik Self Talk Dalam
Menangani Percobaan Bunuh Diri Seorang Remaja di Desa Pilangsari
Kalitidu Bojonegoro. 51.
Safari, S. G. S. (2020). Peran Depresi Pada Pegaruh Kekerasan Seksual
Berbasis Teknologi Terhadap Ide Bunuh Diri Pada Dewasa Awal.
UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Khairunnisa, K. (2018). Pengaruh dukungan sosial dan hopelessness
terhadap ide bunuh diri. Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.