Analisis Pendapatan Negara Indonesia Dan RRT - Ilmu Ekonomi - Kelompok 2 - PIWAR3C
Analisis Pendapatan Negara Indonesia Dan RRT - Ilmu Ekonomi - Kelompok 2 - PIWAR3C
POLITEKNIK APP
JAKARTA
KELOMPOK 3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis Pendapatan Negara Indonesia dan
RRT” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Ekonomi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
pendapatan nasional dan juga perbedaan signifikan yang terdapat di dua negara ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Siti Nurkomariyah selaku dosen pengampu
mata kuliah Ilmu Ekonomi. Ucapan terima kasih juga kami berikan kepada semua pihak
yang telah menyusun makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga tugas makalah ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi
pembaca.
Penulis,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber pendapatan negara dapat digolongkan dalam 2 sektor, yakni sektor internal
dan sektor eksternal. Sektor internal ini mencakup pendapatan dalam penerimaan pajak
yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan nasional,
Penerimaan pajak secara tidak langsung bertujuan meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat. Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan
umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat
ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubungan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintah (Kangtoshi, 2010).
Sedangkan, dalam sektor eksternal sumber penerimannya dalam bentuk investasi, bantuan
atau hibah, dan pinjaman luar negeri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang sudah dijelaskan, maka rumusan masalah
dari makalah ini adalah, sebagai berikut:
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan tujuan makalah penulisan
ini, sebagai berikut:
Pada bab ini berisi kajian pustaka mengenai struktur pendapatan negara Indonesia
dan RRT, komponen yang paling besar memberikan kontribusi, dan bagaimana dampak
bagi negara Indonesia dan RTT. Penulisan makalah ini kami kaitkan dengan beberapa jurnal
dan e-book penulis terdahulu, sehingga akan didapatkan keterkaitan dengan makalah ini.
METODE PEMBAHASAN
Metode pembahasan adalah metode atau cara dalam menentukan langkah-langkah
untuk menganalisis data yang akan dibahas. Metode penulisan yang digunakan dalam
makalah ini yaitu sebagai berikut :
Metode Kualitatif
Dalam membahas materi dalam makalah ini, dilakukan pengumpulan data dan
informasi yang berasal dari jumal, pandangan menurut ahli, penelusuran pustaka, buku
digital, dan pencarian data melalui internet. Data yang digunakan dalam yaitu data yang
berasal dari jurnal beberapa universitas, media elektronik, serta pembahasan dari sumber-
sumber yang relevan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi, yaitu
:
1. Sebelum melakukan pengolahan data yang berasal dari jurnal maupun buku
digital, dilakukan terlebih dahulu perbandingan mengenai pandangan penulis
terhadap topik materi yang lebih relevan dengan konsep-konsep yang tercakup.
2. Sebelum dilakukan pembahasan analisis, diperlukan data reverensi sebagai
acuan mengenai data-data yang diperoleh, sehingga dapat dikembangkan untuk
mencari suatu kesimpulan.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Indonesia
Sumber pendapatan Negara Indonesia secara umum dibagi menjadi 3 kategori, yaitu sumber
pendapatan dari pajak, sumber pendapatan bukan dari pajak, dan pendapatan dari hibah. 3
sumber pendapatan negara di atas masih terbagi menjadi berbagai macam, diantaranya :
Pajak menjadi sumber penerimaan Negara yang menyumbang paling besar, lebih dari 80% dari
total pendapatan. Pajak sendiri terdiri dari berbagai macam pajak.
Pendapatan PPH
Pendapatan PPN
Pendapatan Cukai
Pendapatan Bea Masuk dan Bea Keluar
Pendapatan PBB
Pendapatan Pajak Lainnya
Walaupun sumber pendapatan negara dari PNBP tidak sebesar pendapatan pajak, namun PNBP
cukup signifikan terhadap APBN. Pada anggaran 2019, pemerintah menargetkan sebesar Rp.
378,3 Triliun, ini meningkat dari outlook 2018 sebesar Rp. 349,2 Triliun dan 2017 sebesar Rp.
311,2 Triliun. Sumber pendapatan PNBP sendiri berasal dari beberapa kinerja dan pemanfaatan
pemerintah melalui sumber berikut ini:
Hibah merupakan sumber pendapatan negara yang diterima dari pihak lain secara sukarela tanpa
ada kewajiban apapun. Karena tidak menimbulkan kewajiban apapun, pendapatan ini murni
sebagai bantuan, bukan pinjaman maupun semacam kontrak khusus.
Hibah bisa berasal dari pihak manapun, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tapi biasanya dari
lembaga luar negeri maupun negara lain.Beberapa lembaga yang pernah memberikan bantuan
dana kepada Indonesia misalnya World Bank, Asean Development Bank (ADB), dan International
Monetary Fund (IMF).
Indonesia
Realisasi Pendapatan Negara (Milyar Rupiah)
Sumber Penerimaan - Keuangan
2020 2021 2022
Pajak Pertambahan Nilai dan dan Pajak Penjualan atas 450.328.06 501.780.00 554.383.14
Barang Mewah
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 0.00 0.00 0.00
Catatan: Tahun 2010-2020: LKPP Tahun 2021: Outlook Tahun 2022: APBN Sumber: Kementerian Keuangan
RRT
Perekonomian RRT merupakan perekonomian kedua terbesar di dunia, setelah
Amerika Serikat. Di tahun-tahun mendatang, International Monetary Fund (IMF)
memperkirakan RRT akan terus tumbuh pada tingkat 6,3 persen pada 2019 dan 2020, dan 6
persen pada 2021. Angka-angka perkiraan ini masih menempatkannya jauh di depan
sebagian besar tingkat pertumbuhan ekonomi utama lainnya, dan tetap di jalurnya untuk
akhirnya menyalip AS sebagai ekonomi terbesar dunia. Pada kuartal pertama tahun 2021,
pertumbuhan ekonomi RRT melesat di angka 18,3 persen dengan perolehan PDB sebesar
24,93 triliun yuan menurut data Biro Statistik Nasional (NBS). Manufaktur, jasa, dan
pertanian adalah sektor terbesar ekonomi Tiongkok - mempekeijakan sebagian besar
penduduk dan memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB. Pertumbuhan ini juga dipicu
oleh meningkatnya permintaan dari pasar dan dalam negeri yang menandai pemulihan
ekonomi setelah negara RRT ini mengalami stagnasi pada awal 2020 akibat dari serangan
wabah Covid-19.
Sejak tahun 1949, Pemerintah RRT bertanggung jawab atas perencanaan dan
pengelolaan ekonomi nasional. Namun baru setelah tahun 1978 - ketika Deng Xiaoping
memulai reformasi berbasis pasar - pertumbuhan mulai meningkat, rata-rata 10 persen per
tahun selama sekitar 30 tahun. Selama periode itu, ukuran ekonomi Tiongkok tumbuh
sekitar 48 kali lipat, dari USD 168,367 miliar (harga berlaku) pada tahun 1981 menjadi
USD 11,01 triliun pada tahun 2015.
Segala sesuatu yang dikerjakan pasti ada dampaknya begitu juga dengan suatu
negara yang mendapatkan dampak dari kegiatan yang telah dilakukan. Dampak ini terbagi
menjadi 2 yaitu :
1. Dampak positif
2. Dampak negatif
Indonesia
1. Penerimaan Pajak
Dampak positif:
a. Membantu pembiayaan-pembiayaan negara seperti pembangunan dan gaji
pegawai negeri.
b. Sebagai pengaturan kebijakan negara atau yang biasa disebut kebijakan fiskal.
Beberapa kebijakan fiskal antara lain penggunaan pajak bea masuk untuk
menekan impor.
c. Sebagai dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan
stabilitas harga. Sehingga inflasi dapat dikendalikan. Caranya bisa dengan
mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak
yang efektif dan efisien.
Dampak negatif:
a Banyaknya masyarakat yang tidak sadar akan kewajiban membayar pajak,
akibatnya pemasukan yang diterima negara menjadi minim dan menghambat
pemerintah untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat serta berhentinya
proyek pembangunan.
b. Bertambahnya hutang karena negara tidak punya uang yang cukup.
c. Maraknya penyelundupan pajak seperti memanipulasi pendapatannya agar
pajak yang dibayarkan lebih murah atau kecil.
Dampak negatif:
a. Adanya pungutan tanpa dasar hukum.
b. Pungutan terlambat / tidak disetor ke Kas Negara.
c. Penggunaan langsung PNBP.
d. PNBP dikelola di luar mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara.
3. Hibah
Dampak positif:
a. Mendukung program pembangunan nasional
b. Mendukung penanggulangan bencana alam / kemanusiaan
Dampak negatif:
a. Mendapatkan hibah dari negara lain tidak membuat pertumbuhan ekonomi
Indonesia bergerak lebih cepat
b. Mengganggu kegiatan ekonomi dan politik Indonesia
c. Inflasi
RRT
RRT mendapatkan pendapatan negaranya dari Penerimaan Pajak dan Pendapatan Negara
Non Pajak.
1. Penerimaan Pajak
Dampak positif:
a. Mengembangkan ekonomi RRT.
b. Mengurangi kesenjangan kekayaan karena sifat pajaknya yang progresif.
Dampak negatif:
a Menanggung banyak kerugian akibat banyak masyarakat RRT yang
menghindari pajak karena lebih banyak menanamkan asetnya ke luar negeri.
b. Kehilangan banyak asetnya karena penduduknya lebih suka memutar roda
bisnisnya di luar negeri.
2. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Dampak positif:
a. Mendapatkan keuntungan dari hasil meminjamkan uang ke negara lain
dengan bunga yang tinggi, apalagi jika negara yang bersangkutan telah
melewati tenggat waktu yang telah ditetapkan.
b. Mendapatkan sumber daya alam unggulan dari negara penghutang yang
tidak bisa membayar.
c. Mendapatkan aset berupa fisik seperti pelabuhan dari negara penghutang.
d. Mendapatkan keuntungan dari hasil sewa Sumber Daya Alam seperti
penyewaan Panda, termasuk biaya konservasi jika Panda berkembang biak di
negara penyewa.
e. Menjadi pemegang saham terbesar di proyek negara penghutang.
Dampak negatif:
a Banyaknya kesepakatan yang harus dibuat karena RRT sering menuntut
agunan yang tak biasa.
b. Menanggung kerugian akibat ketidaktelitian perusahaan.
Proyek yang dikaitkan dengan dengan korupsi, persoalan perburuhan, atau
isu-isu lingkungan. Contohnya proyek Belt and Road Initiative (BRI).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pendapatan negara adalah pemasukan negara yang digunakan sebagai sumber
pendanaan kegiatan dan kebutuhan negara dalam rangka pembangunan negara. Yang
dimaksud dengan pendapatan negara atau penerimaan pemerintah yakni meliputi pajak,
retribusi, keuntungan perusahaan negara, denda, sumbangan masyarakat, dll. Indonesia
dengan RRT merupakan negara yang berhubungan lain satu sama lain dan sumber
pendapatan negara itu dapat digolongkan dalam 2 sektor, yakni sektor internal dan
sektor eksternal. Sektor internal ini mencakup pendapatan dalam penerimaan pajak yang
digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan nasional.
Sedangkan, dalam sektor eksternal sumber penerimannya dalam bentuk investasi,
bantuan atau hibah, dan pinjaman luar negeri.
Pada tahun 2001, penerimaan Indonesia diubah klasifikasinya menjadi
pendapatan negara dan hibah, yang terdiri atas penerimaan dalam negeri dan
penerimaan hibah. Pada tahun 2020, dilihat dari Badan Pusat Statistik, pertumbuhan
ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 2,9%. Komponen yang
memberikan kontribusi paling besar dalam penerimaan pendapatan negara Indonesia
masih dipegang oleh sektor industri, khususnya sektor industri pengolahan,
perdagangan, dan pertanian.
Pada saat ini perpajakan di RRT terdiri dari 25 macam yang dapat dikategorikan
menjadi 8 kategori. RRT sangat menjaga neraca perekonomiannya, serta
menyembunyikan klausul-klausul kerahasiaan yang bisa mencegah pemerintah
mengetahui secara pasti apa yang telah disepakati secara sembunyi-sembunyi. Sejak
tahun 1949, Pemerintah RRT bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan
ekonomi nasional juga memainkan peran langsung dalam mengelola ekonomi melalui
rencana lima tahun yang menetapkan tujuan, strategi, dan target. Pertumbuhan ekonomi
dalam beberapa dekade terakhir didorong oleh manufaktur dengan bantuan dorongan
oleh ekspor, kini menjadi lebih bergantung pada konsumsi domestik. Ada juga dorongan
bagi bisnis asing untuk berinvestasi di bidang-bidang utama seperti manufaktur maju,
hemat energi, perlindungan lingkungan dan layanan modem.
B. Saran
Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang akan mendorong tumbuhnya
sektor - sektor ekonomi potensial.
1. Mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial sebagai sumber pertumbuhan baru
yang sudah disesuaikan.
2. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Pendidikan vokasi dan
meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM)
3. Meningkatkan nilai tambah hasil produk pertanian.
4. Pengembangan sektor pariwisata dengan strategi penguatan Atraksi, Akses, dan
Amenitas (3A) sebagai quick wins melalui pengembangan destinasi unggulan pariwisata
tematik yakni, wisata Bahari, wisata Sejarah, Religi, dan Tradisi Seni- Budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkeu. (2021). Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021. Kementerian Keuangan
Bappenas RI. (2020). Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia untuk Triwulan I 2020.
https://www.bappenas.go.id/files/4215/9236/1094/ND_269_Penyampaian_Laporan_Perke
mbangan_Ekonomi_Indonesia_dan_Dunia_untuk_Triwulan_I_Tahun_2020.pdf
News, D. (2016). Profil Perpajakan RRT: Perusahaan Berteknologi Tinggi Diganjar Insentif.
https://news.ddtc.co.id/profil-perpajakan-RRT-perusahaan-berteknologi-tinggi-diganjar-
insentif-6768
BKPM. (2020). Pentingnya Peran Investasi dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kala
Pandemi. https://www.investindonesia.go.id/id/artikel-investasi/detail/pentingnya-peran-
investasi-dalam-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-di-kala-pand
Nasional. https://library.ui.ac.id/detail?id=83132
2010/01/12/pengertian-hukum-pj ak/.