Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

SIKLUS AKUNTANSI TAHAP PENCATATAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi dasar
Dosen pengampu : lenny susilawati anggraini, s.si ., m.b.a

Di susun oleh :

KELOMPOK 1 (SATU)

1. AGUS SETIAWAN
2. AMANDA NAFTALI
3. GITA APRIYANI
4. JULIO ADITYA
5. MUTMAINNAH
6. TABITA ZINDANI
7. REVIYANI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE NUSANTARA SANGATTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia -NYA sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah mengenai “Siklus Akuntansi Tahap Pencatatan”. Sholawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-
satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW, tidak pula saya ucapkan
terima kasih kepada Ibu Dieni Nurul Aliyya, M.Acc selaku dosen mata kuliah
Akuntansi Dasar.

Adapun tujuan dari penyusun menyusun laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas terstruktur salah satu mata kuliah Akuntansi Dasar di Institut Agama Islam
Negeri Syekh Nurjati Cirebon dan agar penyusun mampu memahami tentang
penjelasan dan penjabaran siklus akuntansi tahap pencatatan.

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu penyusun mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kesalahan, karena penyusun sendiri masih dalam taraf
pembelajaran sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki
untuk penulisan makalah selanjutnya. Penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya.

Sangatta, 13 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah..........................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah....................................................................................................................................2
C.Tujuan.......................................................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................................3
1.Pengertian Siklus Akuntansi Tahap Pencatatan........................................................................................3
GAMBAR 1. SIKLUS AKUNTANSI.....................................................................................................4
2.Identifikasi Transaksi................................................................................................................................5
3.Macam-macam Bukti Transaksi...............................................................................................................6
4.Analisis Bukti Transaksi...........................................................................................................................7
5.Jurnal Umum (General Journal)..............................................................................................................8
PERUSAHAAN.....................................................................................................................................11
JURNAL UMUM..................................................................................................................................11
PERIODE...............................................................................................................................................11
6.Buku Besar..............................................................................................................................................15
7.Fungsi Buku Besar..................................................................................................................................16
PERUSAHAAN TUAN ADAM JURNAL UMUM.............................................................................19
PERIODE...............................................................................................................................................19
JANUARI 2023.....................................................................................................................................19
Bentuk skontro...........................................................................................................................................19
A. Kesimpulan...........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akuntansi menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam


menunjang manajemen keuangan di rumah masing-masing. Disadari atau tidak,
manajemen akuntansi telah dilakukan, meskipun dalam lingkup akuntansi yang
paling sederhana. Hal yang sama berlaku pada lingkup yang lebih besar, yakni
perusahaan. Akuntansi menjadi salah satu jantung keberlangsungan perusahaan
dalam menjalankan berbagai aktivitas bisnis.

Aktivitas pengumpulan dan pengolahan data akuntansi secara sistematik


dalam satu periode akuntansi tersebut dikenal sebagai proses akuntansi atau tahap
siklus akuntansi. Tahap pencatatan pada perusahaan jasa merupakan tahapan
pertama siklus akuntansi yang berguna untuk menentukan perkiraan akun,
pengaruh transaksi terhadap perubahan akun dan penentuan posisi, serta jumlah
akun debit dan kredit dalam setiap transaksi perusahaan jasa. Tujuan pembuatan
siklus akuntansi adalah menyediakan informasi yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian Siklus Akuntansi Tahap Pencatatan ?


2. Bagaimana Tahap Tahap Siklus Akuntansi Tahap Pencatatan ?
3. Bagaimana Proses Identifikasi Transaksi Pada Tahap Pencatatan ?
4. Bagaimana Proses Analisi Transaksi Pada Tahap Pencatatan?
5. Bagaimana Proses Entri Jurnal Umum ?
6. Bagaimana Proses Entri Buku Besar?

C. Tujuan
1 Untuk Mengetahui Pengertian Siklus Akuntansi Tahap Pencatatan
2 Untuk Mengetahui Tahap Tahap Siklus Akuntansi Tahap Pencatatan
3 Untuk Mengetahui Proses Identifikasi Transaksi Pada Tahap Pencatatan
4 Untuk Mengetahui Proses Analisi Transaksi Pada Tahap Pencatatan
5 Untuk Mengetahui Proses Entri Jurnal Umum
6 Untuk Mengetahui Proses Entri Buku Besar

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Siklus Akuntansi Tahap Pencatatan

Menurut jenis badan hukumnya, perusahaan dikelompokkan menjadi 3 (tiga)


kelompok yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memperjualbelikan
jasa, dengan kata lain bahwa dalam perusahaan jasa yang menjadi fokusnya
adalah service. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya
membeli barang dagangan dengan tanpa melakukan perubahaan terhadap barang
dagangan tersebut dengan maksud untuk dijual kembali agar mendapatkan
keuntungan. Sedangkan perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang
melakukan pengolahan baik dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi
maupun menjadi barang jadi.

Siklus Akuntansi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan yang


dapat dipertanggungjawabkan dan serta diterima secara umum prinsip-prinsip dan
kaidah akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik dari
segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dalam suatu periode
tertentu. secara khusus diartikan sebagai proses berulang untuk melakukan
identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan akuntansi dalam sebuah
perusahaan. Siklus dalam kegiatan akuntansi ini terjadi dalam kurun waktu satu
tahun.

Dalam kurun waktu tersebut, semua prinsip, kaidah, metode, hingga teknik-
teknik dalam akuntansi digunakan untuk mencatat segala kegiatan akuntansi
perusahaan. Umumnya, siklus ini dimulai pada awal tahun dengan pembukaan
pembukuan dan ditutup dengan jurnal penutup. Laporan keuangan merupakan
hasil akhir dari suatu proses pencatatan akuntansi, yaitu aktivitas mengumpulkan
dan mengolah suatu data finansial untuk disajikan dalam format laporan keuangan
atau ikhtisar-ikhtisar laporan keuangan lainnya yang dapat digunakan untuk
membantu dalam membuat atau mengambil suatu keputusan atau analisa
keuangan.

3
Setiap perusahaan, tentunya akan melakukan proses akuntansi dengan tujuan
untuk mengendalikan perusahaan tersebut agar tetap terarah pada tujuan yang
telah

4
ditetapkan. Seluruh tahapan atau proses dalam akuntansi itu dikatakan dengan
siklus akuntansi. Siklus akuntansi adalah sebuah gambaran yang menunjukkan
tentang prosedur atas bagaimana pelaporan keuangan dilakukan dan dihasilkan.
Pada umumnya siklus akuntansi tersebut dikelompokkan kedalam 3 tahap, yaitu
tahap pencatatan transaksi, tahap pengikhtisaran/ penyesuaian, dan tahap
pelaporan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini:

GAMBAR 1. SIKLUS AKUNTANSI

TaT

Berdasarkan gambar 1 diatas, maka tahap-tahap dalam proses akuntansi terdiri dari:
1. Tahap Pencatatan, yang terdiri dari:
a. Bukti/ dokumen transaksi
b. Pencatatan kedalam jurnal umum
c. Pemostingan/ pemindahan ke buku besar (ledger).

2. Tahap Pengikhtisaran/ penyesuaian, yang terdiri dari:


a. Penyusunan neraca saldo (balance sheet)
b. Penyesuaian (Adjustment)
c. Menyusun Neraca Saldo Disesuaikan
d. Pembuatan kertas Kerja/ Neraca Lajur

3. Tahap Pelaporan, yang terdiri dari


a. Penyusunan laporan keuangan (Neraca, Laba-Rugi, Perubahan Equitas,
Lap. Arus Kas)

5
b. Jurnal Penutup;
c. Jurnal Pembalik.

2.I dentifikasi Transaksi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi


transaksi. Kegiatan identifikasi ini harus dilakukan secara tepat oleh akuntan yang
bisa dilakukan dengan cara melakukan pencatatan setiap transaksi yang terjadi.
Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi
yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai ke
dalam unit moneter secara objektif.

Transaksi akuntansi yang dicatat merupakan setiap transaksi yang memiliki


dampak secara langsung pada perubahan kondisi keuangan perusahaan dan dinilai
secara objektif. Transaksi yang terjadi juga harus memiliki bukti-bukti transaksi
agar bisa dilakukan identifikasi. Bukti transaksi biasanya berupa kwitansi, nota,
faktur, bukti kas keluar, memo penghapusan piutang dan lain sebagainya. Bukti-
bukti tersebut tentu saja harus sah dan diverifikasi.

Transaksi keuangan adalah aktivitas yang terjadi dalam perusahaan yang bersifat
finansial, yang harus di proses mulai dari pencatatan transaksi yang
mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, kewajiban dan equitas perusahaan
yang berhubungan dengan luar. Pencatatan transaksi tersebut harus disertasi
dengan bukti atau dokumen pendukung yang merekam aktivitas tersebut
(Soemarsono, 2004). Adapun kegunaan dari bukti/ dokumen pendukung transaksi
tersebut adalah:

a. Untuk mengetahui pihak yang bertanggungjawab atas terjadinya transaksi


tersebut
b. Menjadi media yang didalamnya berisikan seluruh data tentang informasi
keuangan perusahaan
c. Sebagai dasar untuk proses pencatatan akuntansi
d. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dengan cara
menyatakan transaksi tersebut dengan bentuk tulisan
e. Untuk menghindari duplikasi ketika pengumpulan data.

6
Jadi bukti transaksi itu merupakan bukti fisik akan adanya suatu transaksi
yang terjadi pada perusahaan. Adapun jenis-jenis bukti transaksi tersebut

7
diantaranya cek, kuitansi, faktur, nota debit, nota kredit, memo, dll. Berdasarkan
bukti-bukti tersebut, maka dilakukan proses pencatatan ke dalam jurnal umum
(general journal).

3. Macam-macam Bukti Transaksi


a. Bukti Transaksi Internal
 Memo Antarbagian, Dibuat oleh bagian bagian yang terdapat dalam
perusahaan untuk kepentingan perusahaan itu sendiri. Biasanya digunakan
sebagai dasar pencatatan selanjutnya
 Memorial Post, Merupakan bukti yang menunjukkan adanya keputusan,
misalnya dari bagian penanggung jawab perlengkapan mengenai
penggunaan perlengkapan perusahaan

b. Bukti Transaksi Eksternal


 Faktur, adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang
dibuat oleh pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Faktur ini
biasanya dibuat rangkap, yang asli diberikan kepada pembeli sebagai bukti
pencatatan pembelian barang, sedangkan salinannya dipegang oleh penjual
sebagai bukti pencatatan penjualan barang.
 Kwitansi, Merupakan bukti transaksi bahwa yang bersangkutan telah
menerima uang atau telah membayar uang secara tunai.
 Nota Kredit, Bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual
secara kredit (retur penjualan), atau pengurangan harga faktur karena
barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak sesuai dengan pesanan.
Dalam hal demikian nota kredit dibuat oleh pihak penjual dan dikirimkan
kepada pihak pembeli.

 Nota Debit, Bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli karena
sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan.
Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk dikirimkan kepada penjual.
 C e k, Yang dimaksud dengan cek adalah surat perintah yang dibuat oleh
pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah

8
uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak-
pihak yang berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah :
Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek
tersebut.
Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
 Bilyet Giro, Selain penggunaan cek, dalam dunia usaha sering ditemukan
penggunaan bilyet giro sebagai alat pembayaran. Bilyet giro merupakan
surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan,
untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nya ke dalam
rekening yang namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama
atau pada bank lain. Dengan demikian pihak penerima tidak bisa
menguangkan bilyet giro kepada bank yang bersangkutan, tetapi harus
menyetorkan kepada bank tempat rekeningnya sebagai tambahan
simpanan. Penggunaan bilyet giro dalam lalu lintas pembayaran, dianggap
lebih praktis dan memudahkan administrasi pada bank-bank yang
bersangkutan.

4.Analisis Bukti Transaksi


Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan
keuangan. Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis
bila terjadi peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar
pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan
Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti
ini harus dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang
tepat untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis
Bukti Transaksi yaitu untuk Untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet
atau di kredit, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
4. Harta (asset), yaitu sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang
terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat di masa yang
akan datang. Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan
untuk menjalankan usahanya. Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran
(likuiditas) yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta
tidak berwujud dan harta-harta lainnya.

9
5. Utang (kewajiban), yaitu pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh
perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan
datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang
lancar dan utang jangka panjang
6. Modal, yaitu selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak
pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada
perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada
persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan
Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham
7. Pendapatan, yaitu penghasilan yang diperoleh perusahaan baik yang
berhubungan langsung dengan kegiatan usaha atau pun tidak berhubungan
langsung
8. Biaya, yaitu pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha
untuk memperoleh pendapatan, baik yang berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha atau pun tidak berhubungan langsung.

Contoh :
Anda menerima uang gaji bulan September 2013 sebesar Rp 5.000.000,-

Analisis transaksi :
Anda menerima uang, karena telah memberikan jasa sehingga memperoleh
penghasilan. Penghasilan dalam transaksi tersebut masuk kedalam unsur
pendapatan.
Dalam contoh transaksi diatas, kita bisa nyatakan bahwa harta juga mengalami
penambahan berupa uang.
Atas transaksi tersebut kita dapat simpulkan :
 Aset bertambah dan pendapatan bertambah
 Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
 Apabila Pendapatan bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT

5.Jurnal Umum (General Journal)

10
Pada prinsipnya pencatatan transaksi dapat dilakukan dari bukti transaksi
langsung ke akun buku besar. Namun untuk menghindari atau memperkecil
terjadinya kesalahan sebelum dicatat ke dalam akun buku besar, setiap transaksi
terlebih dahulu dicatat dalam buku secara kronologis sesuai dengan urutan tanggal
kejadiannya (James. M. Reeve, 2009).
Jurnal terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal
umum biasanya digunakan untuk perusahaan jasa sedangkan jurnal khusus
digunakan pada perusahaan dagang. Dalam tulisan ini yang dibahas adalah jurnal
umum. Jurnal umum adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of
original entry) yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan
secara kronologis dengan menyebvutkan akun yang di debit dan akun yang di
kredit yang berbentuk dua kolom.

Secara etimologis kata jurnal berasal dari bahasa Prancis yaitu jour yang
berarti hari. Jurnal umum ini akan digunakan untuk mencatat berbagai aktivitas
transaksi keuangan secara kronologis sesuai dengan tanggal dengan
mencantumkan nama transaksi, kelompok akun dan nominalnya pada kolom debit
dan kredit. Jadi dapat disimpulkan bahwa jurnal umum ini merupakan jurnal yang
dipakai untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode
tertentu.

Dengan mencatat transaksi tersebut ke dalam jurnal umum maka kita akan
dapat melakukan identifikasi dan hal-hal yang berhubungan dengan transaksi
keuangan. Berdasarkan definisi jurnal umum diatas, maka dapat diketahui tujuan
dari jurnal umum diantaranya:
9. Melakukan identifikasi terhadap transaksi yang terjadi;
10. Melakukan penilaian terhadap transaksi;
11. Melakukan pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam perusahaan
12. Mempermudah proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke
dalam sebuah akun sesuai transaksi.

Pada dasarnya terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat
jurnal umum, yaitu:

11
a. Proses indentifikasi bukti transaksi keuangan yang terjadi pada suatu
perusahaan, misalnya memo, kuitansi, nota, faktur.

b. Menentukan akun yang mengalami pengaruh terhadap transaksi yang terjadi


dan mengklasifikasikannya dalam jenis aktiva, utang dan modal
c. Menentukan apakah terjadi pengurangan atau penambahan terhadap akun
yang berhubungan dengan transaksi
d. Menentukan apakah akun yang berhubungan dengan transaksi tersebut
berada pada posisi debit atau kredit
e. Membuat catatan transaksi ke dalam jurnal umum berdasarkan transaksi
yang ada.

Selanjutnya dalam implementasinya di perusahaan, jurnal umum ini memiliki


fungsi penting, diantaranya:
1. Fungsi historis. Semua transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan tanggal
transaksi. Jurnal umum menggambarkan aktivitas suatu perusahaan pada
setiap hari secara berurutan dan kontiniu. Hal ini berarti bahwa jurnal umum
memiliki fungsi historis karena dilakukan secara kronologis dan sistematis.
2. Fungsi pencatatan. Fungsi pencatatan maksudnya disini adalah bahwa
semua transaksi akan dicatat dalam jurnal umum sehingga perubahan-
perubahan yang terjadi pada akun (modal, biaya, aktiva, pendapatan) harus
dicatat lebih dahulu ke dalam jurnal umum lalu kemudian disusun laporan
keuangan perusahaan.
3. Fungsi analisis. Maksudnya adalah semua transaksi yang dilakukan
perusahaan dan dicatat dalam jurnal umum adalah merupakan hasil analisis
transaksi berupa kredit dan debit yang dipengaruhi. Adapun proses analisis
ini terdiri dari penggolongan nama akun, pencatatan debit atau kredit serta
jumlah atau besaran transaksi.
4. Fungsi instruksi. Yaitu pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum tidak
hanya sebatas dokumen transaksi namun bersifat perintah atau petunjuk
debit dan kredit.
5. Fungsi informatif. Dalam jurnal umum terdapat informasi berikut penjelasan
dari bukti transaksi yang terjadi pada perusahaan.

Atas dasar fungsi daripada jurnal umum tersebut diatas, maka dapat diketahui

12
manfaat yang akan diperoleh suatu perusahaan, diantaranya:
1) Untuk memperoleh informasi tentang terjadinya pertambahan atau
pengurangan atas suatu aktivitas;
2) Mengetahui jumlah yang akan dicatat pada dua atau lebih perkiraan;
3) Mengetahui berapa jumlah yang di debit dan dikredit (jumlahnya harus
seimbang);
4) Mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada buku
besar sesuai dengan perkiraannya dengan membuat referensi;
5) Mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada buku
besar sesuai dengan nomor perkiraannya dengan membuat referensi.

Dalam pencatatan transaksi kedalam jurnal umum haruslah dipahami


bagaimana ketentuan akun yang harus di debit dan di kredit (Budi Gautama,
2019). Ketentuan debit dan kredit berdasarkan perkiraan adalah sebagai berikut:
Pengar uhnya
Nama Akun
Bertambah Berkurang
Harta Debit Kredit
Utang Kredit Debit
Modal Kredit Debit
Pendapatan Kredit Debit
Beban Debit Kredit

Setelah kita dapat mengetahui ketentuan mendebit dan kredit perkiraan,


maka kita dapat melakukan pencatatan ke dalam jurnal umum. Adapun bentuk
dari jurnal umum tersebut adalah sebagai berikut:

PERUSAHAAN.........
JURNAL UMUM
PERIODE......
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
(1) 2) (3) (4) (5)

13
Keterangan :
 Kolom (1) yaitu tanggal, digunakan untuk mencatat tanggal, bulan dan tahun
terjadinya transaksi. Pencatatannya harus dilakukan secara berurutan/
kronologis sesuai dengan kejadiannya;
 Kolom (2) yaitu keterangan, digunakan untuk mencatat akun-akun yang akan
didebit dan dikredit serta keterangan ringkas dari transaksi tersebut. Akun
yang di debit terlebih dahulu diisi lalu kemudian akun yang dikredit
 Kolom (3) yaitu referensi, digunakan untuk mencatat nomor kode akun yang
dipengaruhi oleh transaksi tersebut
 Kolom (4) yaitu debit, digunakan untuk mencatat jumlah uang dari akun yang
di sebelah debit
 Kolom (5) yaitu kredit, digunakan untuk mencatat jumlah uang dari akun
yang di sebelah kredit.

Untuk lebih mudah memahami proses pencatatan transaksi ke dalam jurnal


umum, berikut ini akan disajikan beberapa contoh.
Contoh 1
Berikut ini transaksi yang terjadi pada PT. Sukses Selalu untuk bulan Juni 2023
sebagai berikut:
1 Juni 2023 Perusahaan menerbitkan modal saham tambahan sebesar
Rp.300.000.000,00

2 Juni 2023 Membeli secara tunai gedung yang akan dijadikan sebagai salah
satu kantor seharga Rp. 280.800.000,00
8 Juni 2023 Dibayar utang usaha sebesar Rp. 9.600.000,00

10 Juni 2023 Dilakukan penagihan piutang sebesar Rp. 64.800.000,00


12 Juni 2023 Dibeli perlengkapan kantor secara kredit sebesar Rp.13.200.000,00 15
Juni 2023 Mencatat penghasilan untuk jasa desain sertifikat saham dari PT. Jaya
untuk bulan Juni sebesar Rp. 54.000.000,00 dan baru diterima pada
bulan Juli 2023
24 Juni 2023 Membayar beban lain-lain untuk bulan Juni sebesar Rp. 9.600.000,00

14
25 Juni 2023 Membayar beban bunga wesel bayar sebesar Rp. 2.400.000,00
30 Juni 2023 Membayar beban gaji karyawan untuk bulan Juni sebesar
Rp.16.800.000,00

Diminta: Catatlah transaksi tersebut diatas kedalam jurnal umum!

Jawaban contoh 1

PT. SUKSES SELALU


JURNAL UMUM
PERIODE JUNI 2023
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref
(Rp.) (Rp.)
1 Jun Kas 100 300.000.000,00 -
2023 Modal Saham 300 - 300.000.000,00

15
Penerbitan Saham Baru

Gedung 140 280.800.000,00 -


2 Juni
Kas 100 - 280.000.000,00
2023
Pembelian gedung tunai
Utang 200 9.600.000,00 - 9.600.000,00
8 Juni
Kas 100 -
2023
Pembayaran Utang Usaha
Kas 100 64.800.000,00 -
10 Juni
Piutang Usaha 103 - 64.800.000,00
2023
Penagihan Piutang Usaha
Perlengkapan Kantor 104 13.200.000,00 -
12 Juni
Utang 200 - 13.200.000,00
2023
Pembelian perlengkapan kredit
Piutang Usaha 103 54.000.000,00 -
15 Juni
Pendapatan jasa 402 - 54.000.000,00
2023
Pendapatan yang masih diterima
Beban lain-lain 568 9.600.000,00 - 9.600.000,00
24 Juni
Kas 100 -
2023
Pembayaran beban lain-lain
Beban bunga 540 2.400.000,00 - 2.400.000,00
25 Juni
Kas 100 -
2023
Pembayaran beban bunga
Beban Gaji 507 16.800.000,00 -
30 Juni
Kas 100 - 16.800.000,00
2023
Pembayaran beban gaji
Piutang usaha 103 43.200.000,00 -
30 Juni
2023 Pendapatan jasa 402 - 43.200.000,00
Pendapatan yang masih diterima
Dividen 320 12.000.000,00 -
30 Juni
2023 Kas 100 - 12.000.000,00
Pembayaran dividen

16
Jumlah 806.400.000,00 806.400.000,00

6.Buku Besar
Dalam tahap pencatatan pada siklus akuntansi berikutnya adalah proses
pemostingan perkiraan yang muncul dalam jurnal umum kedalam buku besar
(ledger). Jadi, dapat diketahui bahwa bukti pencatatan pertama dilakukan dalam
sebuah buku yang dinamakan dengan jurnal yang dicatat secara kronologis
kemudian dilakukan pemindahan ke rekening buku besar.
Pada perusahaan besar dengan transaksi yang sangat banyak, penyusunan
sistem pencatatan yang dapat menjangkau dan mengendalikan jalannya operasi
sangatlah diperlukan guna menghindari adanya kemungkinan kesalahan atau
kecurangan. Buku besar merupakan bagian dari siklus akuntansi yang harus
dilakukan, karena akan memberikan informasi mengenai saldo-saldo dari
perkiraan yang muncul akibat dari terjadinya transaksi keuangan dalam
perusahaan.
Dalam tulisan ini, penulis akan menjelaskan definisi, fungsi, bentuk-
bentuk buku besar, teknik posting dari jurnal kedalam buku besar dan beberapa
contoh kasus.
Setiap transaksi yang telah dicatat secara kronologis dan sistematis dalam
jurnal kemudian dipindahkan ke dalam akun-akun tersebut dinamakan dengan
buku besar. Buku besar merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam mencatat
perubahan-perubahan yang terjadi pada akun yang disebabkan karena terjadinya
transaksi keuangan pada perusahaan. Dapat juga dikatakan bahwa buku besar ini
berisi tentang perkiraan-perkiraan yang mengikhtisarkan pengaruh dari transaksi
keuangan perusahaan terhadap beberapa perkiraan, misalnya aktiva, utang dan
modal perusahaan.
Banyaknya perkiraan buku besar yang diperlukan oleh perusahaan
tentunya akan berbeda, hal ini tergantung pada keuangan dan kekayaan yang
dimiliki perusahaan, jenis, kegiatan dan volume transaksi serta informasi yang
diinginkan. Dalam proses pembukuan, setelah transaksi dicatat dalam jurnal
umum maka selanjutnya dilakukan pemostingan ke dalam buku besar dengan cara
memindah bukukan jumlah-jumlah yang ada pada jurnal umum ke dalam buku
besar yang sesuai (Toto S, 2009).
17
Dalam proses pembukuan akuntansi dimana pencatatan dari jurnal umum ke
dalam buku besar dinamakan dengan istilah posting. Posting juga dikatakan
sebagai proses pengelompokan akun dari jurnal ke buku besar secara bertahap
yang tujuannya adalah untuk memudahkan menyusun informasi yang akan
disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Umumnya, akun-akun dalam buku besar dapat dikelompokkan menjadi
2 jenis,yaitu:
13. Akun riil (real account), adalah akun-akun yang muncul dalam
pencatatan neraca. Misalnya aktiva, utang dan modal. Akun ini akan
terus berlanjut selama perusahaan itu masih terus beraktivitas;
14. Akun nominal (nominal account), merupakan akun-akun yang terdapat
laporan laba-rugi yang meliputi pendapatan, beban-beban, laba/rugi,
prive. Akun ini hanya berlaku untuk periode berjalan saja dan harus di
nol kan pada akhir periode

7.Fungsi Buku Besar


Sama halnya dengan proses akuntansi yang lain, buku besar juga
mempunyai fungsi diantaranya:
1. Mengumpulkan data transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan pada
satu periode akuntansi tertentu serta dilakukan secara kontinuitas;
2. Sebagai media klasifikasi data, pengkodean data transaksi yang bersumber
dari akun;
3. Menvalidasi transaksi yang telah dikumpulkan;
4. Melakukan update akun pada buku besar dan file/ berkas atas transaksi;
5. Untuk memposting transaksi ke akun yang tepat;
6. Melakukan pencatatan penyesuaian terhadap akun;
7. Mempersiapkan laporan keuangan.

Masing-masing perusahaan menggunakan bentuk buku besar yang berbeda-


beda tergantung pada kebutuhan masing-masing. Dalam sistem akuntansi
perusahaan bebas untuk merancang bentuk buku besar yang akan digunakannya.
Pada umumnya terdapat 4 (empat) bentuk buku besar, yaitu:
1. Bentuk T (T Account), Bentuk buku besar T adalah bentuk yang paling
umum dan sederhana yaitu berbentuk seperti huru T besar. Dalam bentuk
ini terdapat 2 sisi yaitu sisi debit dan sisi kredit. Nama akun diletakkan di
18
sisi kuru atas dan nomor kode akun diletakkan di sisi kanan atas.

Nama Akun No.

(sisi Debit) (Sisi kredit)

2. Bentuk skontro, Buku besar dalam bentuk skontro merupakan buku besar
dengan bentuk 2 kolom yaitu sebelah menyebelah, dimana disebelah kiri
merupakan sisi debit dan sebelah kanan sisi kredit (Soemarsono, 2004).
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref Jumlah Tgl Keterangan Ref Jumlah

3. Bentuk 3 (tiga) kolom, Bentuk 3 kolom disebut juga dengan buku besar
bentuk staffel berkolom saldo tunggal. Buku besar bentuk 3 kolom
merupakan bentuk buku besar yang digunakan jika jumlah transaksinya
relatif banyak. Berikut ini bentuk buku besar 3 kolom:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

4. Bentuk 4 (empat) kolom, Buku besar 4 kolom atau disebut juga dengan
buku besar bentuk staffel berkolom saldo rangkap merupakan bentuk buku
besar yang hampir sama dengan bentuk buku besar 3 kolom (saldo
tunggal), namun letak perbedaannya hanya pada kolom saldo. Dalam buku
besar bentuk 4 kolom (saldo rangkap) kolom saldo dibagi kedalam 2
kolom yakni kolom debit dan kolom kredit.
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit

Nah, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana caranya memposting jurnal ke


dalam buku besar? Sebelum kita lanjutnya ke contoh, kita mencoba dulu mengurai

19
pengertiannya masing-masing. Posting merupakan proses pemindahanbukuan dari
jurnal ke buku besar. Setiap transaksi yang telah dicatat secara kronologis dalam
jurnal kemudian dipindahkan kedalam aku-akun yang bersangkutan. Kumpulan
akun-akun tersebutlah yang dinamakan dengan buku besar.
Teknik referensi adalah dengan mengisi nomor halaman jurnal pada kolom ref
(referensi) di buku besar untuk mengetahui bahwa jurnal tersebut telah di posting
ke dalam buku besar. Berikut ini beberapa tata cara melakukan posting dari jurnal
ke buku besar (Toto S. 2014).
1. Mencatat saldo awal dari data neraca awal jika perusahaan sudah berdiri
sebelum periode yang bersangkutan. Akun yang ada disisi debit neraca
dicatat sebagai saldo akun buku besar dan akun yang ada disisi kredit
dicatat sebagai saldo kredit pada akun buku besar;
2. Mencatat tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal
transaksi pada jurnal ke kolom tanggal akun buku besar yang
bersangkutan;
3. Mencatat kolom keterangan yang diambil dari keterangan atau uraian
jurnal ke kolom keterangan akun buku besar;

4. Mencatat jumlah debit jurnal ke kolom debit akun buku besar yang
bersangkutan dan mencatat jumlah kredit jurnal ke kolom kredit buku
besar;
5. Mencatat nomor halaman jurnal ke kolom referensi akun buku besar
yang bersangkutan;
6. Jika akun dalam jurnal sudah dipindahkan ke dalam akun buku besar
maka dikolom referensi dikolom referensi jurnal dicatat nomor kode
akun yang bersangkutan.

Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan contoh 1 berikut ini


Pada tanggal 1 Januari 2023 Tuan Adam menanamkan menyetorkan uang tunai
sebesar Rp. 150.000.000,00 sebagai modal awal perusahaan.
Berdasarkan jurnal tersebut kita dapat mencatatnya ke dalam jurnal umum
kemudian mempostingnya ke buku besar.

20
PERUSAHAAN TUAN ADAM JURNAL UMUM
PERIODE
JANUARI 2023
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref
(Dalam Rp.) (Dalam Rp)
1 Jan Kas 111 150.000.000,00 -
2023 Modal Tn. Adam 311 - 150.000.000,00
Penanaman Modal Tn. Adam

Bentuk skontro

Kas 111
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref Jumlah Tg Keterangan Ref Jumlah
l
1/1/23 Kas Ju.1 150.000.000 - -
Jumlah 150.000.000 Saldo Debit 150.000.000

Modal 311
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref Jumlah Tgl Keterangan Ref Jumlah
- 1/1/18 Modal Ju.1 150.000.000

Saldo kredit 150.000.000 Jumlah 150.000.000

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan materi ini, maka dapat disimpulkan bahwa proses


pencatatan yaitu jurrnal umum dan buku besar merupakan bagian dari proses
siklus akuntansi. Dalam akuntansi terdiri dari tiga proses aktivitas yaitu proses
mencatat, mengikhtisarkan dan pelaporan. Sedangkan siklus akuntansi adalah
kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan harus dilalui dalam proses
akuntansi yang berjalan terus menerus dan berulang-ulang.

Jurnal adalah suatu buku dimana setiap transaksi bisnis dicatat secara
kronologis dan sistematis. Jurnal terdiri dari 2 yaitu jurnal umum dan jurnal
khusus. Jurnal umum adalah bentuk atau format buku jurnal sebagai tempat
mencatat transaksi yang terjadi pada perusahaan. Sedangkan jurnal khusus

adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang sejenis


dan sering terjadi berdasarkan jenisnya dan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.

Buku besar adalah buku yang berisi semua akun-akun yang ada dalam
laporan keuangan. Buku besar mencatat perubahan-perubahan yang terjadi
pada masing- masing rekening dan pada akhir periode akan kelihatan saldo
dari akun- akun tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat secara kronologis
dalam jurnal umum dipindahkan ke dalam akun-akun tersebut. Pemostingan
adalah pemindahbukuan dari jurnal umum ke buku besar.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/akuntansi/siklus-akuntansi-pengertian/

https://www.kembar.pro/2015/01/pengertian-dan-tahapan-proses-siklus.html

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/tahap-pencatatan-dalam-siklus-akuntansi-
perusahaan-jasa-5847/

https://accuratecloud.id/2016/12/23/siklus-akuntansi-dan-tahap-tahapnya/

https://www.rusdionoconsulting.com/3-tahap-pencatatan-siklus-akuntansi-
perusahan-jasa/

23

Anda mungkin juga menyukai