Anda di halaman 1dari 60

PENGEMBANGAN SYSTEM INFORMASI PERUSAHAAN:

TAHAPAN PEMBELIAN DAN PENERAPAN SYSTEM OLEH


PENGGUNA

(MANAGING INFO TECHNOLOGY)

Dibuat Oleh :
KELOMPOK 1

1. Dianthadisa 2320522022
2. Ahsanul Fikra 23205220
3. Namira Putri Maliza 2320522018
4. Ramadhona 2320522027
5. Mery Kurnia Illahi 2320522003

Dosen Pengampu :
Dr. Verinita, SE, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2023
1. Resume

DESIGNING AND MANAGING INTEGRATED MARKETING


COMMUNICATIONS

A. The Role Of Marketing Communications (Peran Komunikasi Pemasaran)


Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen - secara langsung
maupun tidak langsung - tentang produk dan merek yang mereka jual. Dalam
artian, komunikasi pemasaran mewakili suara perusahaan dan mereknya;
komunikasi pemasaran merupakan sarana bagi perusahaan untuk membangun
dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Dengan memperkuat
loyalitas pelanggan, mereka dapat berkontribusi pada ekuitas pelanggan.
Komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan
merek mereka dengan orang lain, tempat, acara, merek, pengalaman, perasaan,
dan hal-hal lain. Mereka dapat berkontribusi pada ekuitas merek-dengan
membangun merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek-serta mendorong
penjualan dan bahkan memengaruhi nilai pemegang saham.
B. Marketing Communications Mix (Bauran Komunikasi Pemasaran)
Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari 8 model komunikasi utama,
yaitu:
1. Periklanan-Segala (Advertising)
bentuk terbayar atas presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau
jasa oleh sponsor yang teridentifikasi melalui media cetak (koran dan
majalah), media penyiaran (radio dan televisi), media jaringan (telepon,
kabel, satelit, nirkabel), media elektronik (kaset audio, kaset video,
videotape, videodisk, CD-ROM, halaman Web), dan media tampilan
(papan reklame, papan nama, poster).
2. Promosi penjualan (Sales promotion)
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong uji coba atau pembelian
produk atau layanan termasuk promosi konsumen (seperti sampel, kupon,
dan premi), promosi perdagangan (seperti tunjangan iklan dan pajangan),
dan promosi bisnis dan tenaga penjualan (kontes untuk perwakilan
penjualan).
3. Acara dan pengalaman (Events and experiences)
Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk
menciptakan interaksi harian atau khusus yang berhubungan dengan merek
dengan konsumen, termasuk acara olahraga, seni, hiburan, dan acara amal,
serta kegiatan yang tidak terlalu formal.
4. Hubungan masyarakat dan publisitas (Public relations and publicity)
Berbagai program yang ditujukan secara internal kepada karyawan
perusahaan atau secara eksternal kepada konsumen, perusahaan lain,
pemerintah, dan media untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan atau komunikasi produk individual.
5. Pemasaran online dan media sosial (Online and social media marketing)
Aktivitas dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan
atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan
kesadaran, meningkatkan citra, atau memperoleh penjualan produk dan
layanan.
6. Pemasaran seluler (Mobile marketing)
Bentuk khusus pemasaran online yang menempatkan komunikasi pada
ponsel, ponsel pintar, atau tablet konsumen.
7. Pemasaran langsung dan basis data (Direct and database marketing)
Penggunaan surat, telepon, faks, email, atau Internet untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau meminta tanggapan atau dialog dari
pelanggan dan prospek tertentu.
8. Penjualan pribadi (Personal selling)
Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli untuk tujuan
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan pesanan.
Tabel 19.1 mencantumkan contoh-contoh platform ini, namun komunikasi
perusahaan lebih dari itu. Gaya dan harga produk, bentuk dan warna kemasan,
cara dan pakaian wiraniaga, dekorasi toko, dan alat tulis perusahaan, semuanya
mengkomunikasikan sesuatu kepada pembeli. Setiap kontak merek memberikan
kesan yang dapat memperkuat atau memperlemah pandangan pelanggan terhadap
perusahaan.
Seperti yang telah dijelaskan pada Bab 1, pilihan komunikasi muncul di
media berbayar (outlet tradisional seperti TV, media cetak, surat langsung), media
yang dimiliki (pilihan yang dikendalikan perusahaan seperti situs Web, blog,
aplikasi seluler, media sosial), dan media yang diperoleh (dari mulut ke mulut di
dunia maya maupun dunia nyata, liputan media).

C. How Do Marketing Communications Work ?


Kegiatan komunikasi pemasaran di setiap media berkontribusi pada
ekuitas merek dan mendorong penjualan dengan berbagai cara: dengan
menciptakan
kesadaran merek, menempa citra merek dalam ingatan konsumen, memunculkan
penilaian atau perasaan positif terhadap merek, dan memperkuat loyalitas
konsumen.
Aktivitas komunikasi pemasaran harus diintegrasikan untuk
menyampaikan pesan yang konsisten dan mencapai posisi strategis. Titik awal
dalam merencanakannya adalah audit komunikasi yang membuat profil semua
interaksi yang mungkin dilakukan oleh pelanggan di pasar sasaran dengan
perusahaan dan semua produk dan layanannya. Sebagai contoh, seseorang yang
tertarik untuk membeli ponsel pintar baru mungkin berbicara dengan teman dan
anggota keluarga, melihat iklan televisi, membaca artikel, mencari informasi
secara online, dan melihat-lihat ponsel pintar di toko.
1. The Communications Process Models (Model Proses Komunikasi)
Pemasar harus memahami elemen-elemen dasar dari komunikasi
yang efektif. Ada dua model yang berguna : model makro dan model
mikro.
Gambar 19.1 menunjukkan sebuah model makro dengan sembilan
faktor kunci dalam komunikasi yang efektif. Dua mewakili pihak-pihak
utama-pengirim dan penerima. Dua mewakili alat utama-pesan dan media.
Empat mewakili fungsi komunikasi utama-penyandian, penyandian balik,
tanggapan, dan umpan balik. Elemen terakhir dalam sistem ini adalah
gangguan, pesan acak dan pesan yang saling bersaing yang dapat
mengganggu komunikasi yang dimaksud.

Gambar 19.1 Elemen-elemen dalam Proses Komunikasi


Pengirim harus mengetahui audiens yang ingin mereka jangkau
dan tanggapan apa yang ingin mereka dapatkan. Mereka harus
menyandikan pesan mereka sehingga audiens target dapat berhasil
menerjemahkannya. Mereka harus mengirimkan pesan melalui media yang
dapat menjangkau audiens target dan mengembangkan saluran umpan
balik untuk memantau tanggapan. Semakin banyak bidang pengalaman
pengirim tumpang tindih dengan bidang pengalaman penerima, semakin
efektif pesan tersebut. Perhatikan bahwa proses perhatian, distorsi, dan
retensi yang selektif- pertama kali diperkenalkan di Bab 6-mungkin saja
terjadi.
2. Micromodel of Consumer Responses (Model Mikro Tanggapan
Konsumen)
Model-model mikro komunikasi pemasaran berkonsentrasi pada
respons spesifik konsumen terhadap komunikasi. Gambar 19.2
merangkum empat model hirarki respons klasik.

Gambar 19.2 Response Hierarchy Models


3. Anggaplah pembeli memiliki keterlibatan yang tinggi dengan kategori
produk dan merasakan diferensiasi yang tinggi di dalamnya.
Kami akan mengilustrasikan model hierarki efek (kolom kedua pada
Gambar 19.2) dalam konteks kampanye komunikasi pemasaran untuk
sebuah perguruan tinggi kecil di Iowa bernama Pottsville :
1. Kesadaran
Jika sebagian besar audiens target tidak menyadari adanya objek
tersebut, tugas komunikator adalah membangun kesadaran. Misalkan
Pottsville mencari pelamar dari Nebraska namun tidak memiliki
nama yang dikenal di sana, meskipun 30.000 siswa sekolah
menengah atas dan menengah atas Nebraska mungkin tertarik
padanya. Perguruan tinggi tersebut dapat menetapkan tujuan untuk
membuat 70 persen dari siswa-siswa ini mengetahui namanya dalam
waktu satu tahun.
2. Pengetahuan
Audiens target mungkin memiliki kesadaran merek tetapi tidak
tahu lebih banyak. Pottsville mungkin ingin target audiensnya
mengetahui bahwa mereka adalah perguruan tinggi swasta empat
tahun dengan program-program yang sangat baik dalam bahasa
Inggris, bahasa asing, dan sejarah. Pottsville perlu mempelajari
berapa banyak orang dalam target audiens yang memiliki sedikit,
beberapa, atau banyak pengetahuan tentang Pottsville. Jika
pengetahuannya lemah, Pottsville dapat memilih pengetahuan merek
sebagai tujuan komunikasinya.
3. Menyukai
Mengingat anggota target mengetahui merek tersebut, bagaimana
perasaan mereka terhadap merek tersebut? Jika audiens memandang
Pottsville College dengan tidak baik, komunikator perlu mencari
tahu alasannya. Jika ada masalah yang nyata, Pottsville perlu
memperbaikinya dan kemudian mengkomunikasikan kualitasnya
yang telah diperbaharui. Hubungan masyarakat yang baik
membutuhkan "perbuatan baik yang diikuti dengan kata-kata yang
baik."
4. Preferensi
Audiens target mungkin menyukai produk tetapi tidak lebih
memilih produk lain. Komunikator kemudian harus mencoba
membangun preferensi konsumen dengan membandingkan kualitas,
nilai, kinerja, dan fitur-fitur lainnya dengan pesaing.
5. Keyakinan
Audiens target mungkin lebih menyukai produk tertentu tetapi
tidak memiliki keyakinan untuk membelinya. Tugas komunikator
adalah membangun keyakinan dan niat untuk mendaftar di antara
para siswa yang tertarik dengan Pottsville College.
6. Pembelian
Akhirnya, beberapa anggota audiens target mungkin memiliki
keyakinan tetapi tidak cukup untuk melakukan pembelian.
Komunikator harus mengarahkan konsumen ini untuk mengambil
langkah terakhir, mungkin dengan menawarkan produk dengan harga
murah, menawarkan harga premium, atau membiarkan mereka
mencobanya. Pottsville mungkin mengundang siswa sekolah
menengah yang terpilih untuk mengunjungi kampus dan menghadiri
beberapa kelas, atau mungkin menawarkan beasiswa parsial kepada
siswa yang layak.
Untuk melihat betapa rapuhnya proses komunikasi, asumsikan probabilitas
masing-masing dari enam langkah tersebut berhasil dicapai adalah 50 persen.
Hukum probabilitas menunjukkan bahwa kemungkinan keenam langkah tersebut
terjadi dengan sukses, dengan asumsi bahwa mereka adalah kejadian yang
independen, adalah 0,5 × 0,5 × 0,5 × 0,5 × 0,5, yang sama dengan 1,5625 persen.
Jika probabilitas terjadinya setiap langkah rata-rata adalah 10 persen, maka
probabilitas gabungan dari keenam kejadian tersebut turun menjadi 0,0001
persen- atau hanya 1 dari 1.000.000!
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan kampanye komunikasi,
pemasar harus berusaha meningkatkan kemungkinan terjadinya setiap langkah.
Sebagai contoh, kampanye iklan yang ideal akan memastikan bahwa :
1. Konsumen yang tepat terpapar dengan pesan yang tepat di tempat dan
waktu yang tepat.
2. Iklan tersebut menyebabkan konsumen memperhatikan tetapi tidak
mengalihkan perhatian dari pesan yang dimaksud.
3. Iklan tersebut secara tepat mencerminkan tingkat pemahaman dan perilaku
konsumen terhadap produk dan merek.
4. Iklan tersebut memposisikan merek dengan tepat dalam hal titik perbedaan
dan titik kesamaan yang diinginkan dan dapat disampaikan.
5. Iklan tersebut memotivasi konsumen untuk mempertimbangkan pembelian
merek tersebut.
6. Iklan menciptakan asosiasi merek yang kuat dengan semua efek
komunikasi yang tersimpan sehingga dapat berdampak ketika konsumen
mempertimbangkan untuk melakukan pembelian.
Tantangan dalam mencapai kesuksesan dengan komunikasi membutuhkan
perencanaan yang matang, sebuah topik yang akan kita bahas selanjutnya.

D. Developing Effective Communications (Mengembangkan Komunikasi


Yang Efektif)
1. Identify the Target Audience (Mengidentifikasi Target Audiens)
Prosesnya harus dimulai dengan target audiens yang jelas: pembeli
potensial produk perusahaan, pengguna saat ini, pengambil keputusan,
atau pemberi pengaruh, serta individu, kelompok, publik tertentu, atau
masyarakat umum. Target audiens adalah pengaruh penting pada
keputusan komunikator tentang apa yang harus dikatakan, bagaimana,
kapan, di mana, dan kepada siapa.
Meskipun kita dapat membuat profil audiens target dalam hal
segmen pasar yang diidentifikasi dalam Bab 9, sering kali berguna untuk
melakukannya dalam hal penggunaan dan loyalitas. Apakah target baru
dalam kategori tersebut atau pengguna saat ini? Apakah target loyal
terhadap merek, loyal terhadap pesaing, atau seseorang yang berganti-
ganti merek? Jika pengguna merek, apakah dia pengguna berat atau
ringan?
Strategi komunikasi akan berbeda tergantung pada jawabannya. Kita juga
dapat melakukan analisis citra dengan membuat profil audiens target
dalam hal pengetahuan merek.
2. Set the Communications Objectives (Tetapkan Tujuan Komunikasi)
John Rossiter dan Larry Percy mengidentifikasi empat tujuan yang
mungkin:
1. Menetapkan kebutuhan akan kategori (Establish need for category)
Membentuk kategori produk atau jasa yang diperlukan untuk
menghilangkan atau memuaskan ketidaksesuaian yang dirasakan
antara kondisi motivasi saat ini dan kondisi motivasi yang
diinginkan. Sebuah produk yang baru di dunia seperti mobil listrik
akan selalu dimulai dengan tujuan komunikasi untuk membangun
kebutuhan kategori.
2. Membangun kesadaran merek (Build brand awareness)
Menumbuhkan kemampuan konsumen untuk mengenali atau
mengingat merek secara cukup detail untuk melakukan pembelian.
Pengakuan lebih mudah dicapai daripada mengingat kembali-
konsumen yang diminta untuk memikirkan merek hidangan beku
lebih cenderung mengenali kemasan oranye khas Stouffer daripada
mengingat mereknya. Pengingatan kembali merek penting di luar
toko; pengenalan merek penting di dalam toko. Kesadaran merek
memberikan dasar bagi ekuitas merek.
3. Membangun sikap merek (Build brand awareness)
Membantu konsumen mengevaluasi kemampuan merek yang
dirasakan untuk memenuhi kebutuhan yang saat ini relevan.
Kebutuhan merek yang relevan dapat berorientasi negatif
(penyelesaian masalah, penghindaran masalah, kepuasan yang tidak
lengkap, penipisan yang normal) atau berorientasi positif (kepuasan
indrawi, stimulasi intelektual, atau persetujuan sosial). Produk
pembersih rumah tangga sering kali menggunakan solusi masalah;
produk makanan, di sisi lain, sering kali menggunakan iklan yang
berorientasi pada indera yang menekankan pada daya tarik selera.
4. Mempengaruhi niat beli merek (Build brand attitude)
Menggerakkan konsumen untuk memutuskan membeli merek
tersebut atau melakukan tindakan yang berhubungan dengan
pembelian. Penawaran promosi seperti kupon atau penawaran dua
untuk satu mendorong konsumen untuk membuat komitmen mental
untuk membeli. Namun, banyak konsumen yang tidak memiliki
kebutuhan kategori yang jelas dan mungkin tidak berada di pasar
saat terpapar iklan, sehingga mereka tidak mungkin membentuk
niat beli. Dalam satu minggu, hanya sekitar 20 persen orang
dewasa yang berencana membeli deterjen, hanya 2 persen yang
berencana membeli pembersih karpet, dan hanya 0,25 persen yang
berencana membeli mobil.
3. Design the Communications (Merancang Komunikasi)
Merumuskan komunikasi untuk mencapai respons yang diinginkan
membutuhkan jawaban atas tiga pertanyaan: apa yang harus dikatakan
(strategi pesan), bagaimana mengatakannya (strategi kreatif), dan siapa
yang harus mengatakannya (sumber pesan).
 Strategi Pesan (Message Strategy)
Dalam memilih strategi pesan, manajemen mencari daya tarik, tema,
atau ide yang akan terkait dengan posisi merek dan membantu
membangun titik kesamaan atau titik perbedaan. Beberapa daya tarik
atau ide ini mungkin berhubungan langsung dengan kinerja produk atau
layanan (kualitas, ekonomi, atau nilai merek); yang lain mungkin
berhubungan dengan pertimbangan yang lebih ekstrinsik (merek
sebagai kontemporer, populer, atau tradisional). Sebagai contoh,
imbauan "pakaian menjadi lebih bersih" adalah janji imbalan yang
rasional setelah pengalaman penggunaan. Ungkapan "rasa bir asli dalam
bir ringan yang enak" adalah janji imbalan sensorik yang dihubungkan
dengan pengalaman penggunaan produk.
 Strategi Kreatif (Creative Strategy)
Strategi kreatif adalah cara pemasar menerjemahkan pesan mereka ke
dalam komunikasi yang spesifik. Kita dapat mengklasifikasikannya
secara luas sebagai daya tarik informasional atau transformasional.
a. Daya Tarik Informasi (Informational Appeals)
Daya tarik informasional menguraikan atribut atau manfaat produk
atau layanan. Contoh dalam iklan adalah iklan solusi masalah
(Aleve menawarkan bantuan yang paling tahan lama untuk pegal-
pegal), iklan demonstrasi produk (Thompson Water Seal dapat
bertahan dalam hujan, salju, dan panas yang hebat), iklan
perbandingan produk (AT&T menawarkan jaringan seluler 4G
terbesar), dan testimoni dari pendukung yang tidak dikenal atau
selebritas (fenomena NBA LeBron James yang mempromosikan
McDonald's, Nike, Samsung, Sprite, dan lainnya). Imbauan
informasi mengasumsikan pemrosesan komunikasi yang sangat
rasional dari pihak konsumen. Logika dan akal sehat berkuasa.
b. Daya Tarik Transformasional (Transformational Appeals)
Daya tarik transformasional menguraikan manfaat atau citra yang
tidak terkait dengan produk. Hal ini dapat menggambarkan orang
seperti apa yang menggunakan suatu merek (VW mengiklankan
kepada orang-orang yang aktif dan berjiwa muda dengan
kampanye "Drivers Wanted" yang terkenal) atau pengalaman
seperti apa yang dihasilkan dari penggunaan merek tersebut
(Pringles mengiklankan "Once You Pop, the Fun Don't Stop"
selama bertahun-tahun). Daya tarik transformasional sering kali
berusaha membangkitkan emosi yang akan memotivasi pembelian.
 Sumber Pesan (Message Source)
Penelitian telah menunjukkan bahwa kredibilitas sumber sangat
penting untuk penerimaan pesan. Tiga sumber kredibilitas yang paling
sering diidentifikasi adalah keahlian, dapat dipercaya, dan disukai.
Keahlian adalah pengetahuan khusus yang dimiliki oleh komunikator
untuk
mendukung klaimnya. Kepercayaan menggambarkan seberapa
objektif dan jujurnya sumber tersebut. Teman lebih dipercaya daripada
orang asing atau tenaga penjual, dan orang yang tidak dibayar untuk
mendukung suatu produk dipandang lebih dapat dipercaya daripada
orang yang dibayar. Likability menggambarkan daya tarik sumber,
yang diukur dari segi keterusterangan, humor, dan kealamian.
4. Select the Communications Channels (Pilih Saluran Komunikasi)
Memilih cara yang efisien untuk menyampaikan pesan menjadi lebih sulit
karena saluran komunikasi menjadi lebih terfragmentasi dan berantakan.
Saluran komunikasi bisa bersifat personal dan nonpersonal. Di dalam
masing-masing saluran terdapat banyak sub-saluran.
 Saluran Komunikasi Pribadi (Personal Communications Channels)
Saluran komunikasi personal memungkinkan dua orang atau lebih
berkomunikasi secara tatap muka atau dari satu orang ke orang lain
melalui telepon, surat biasa, atau email. Saluran ini mendapatkan
efektivitasnya dari presentasi dan umpan balik yang bersifat individual
dan mencakup pemasaran langsung, penjualan personal, dan dari
mulut ke mulut. Konsumen menggunakan promosi dari mulut ke
mulut untuk membicarakan lusinan merek setiap harinya, mulai dari
produk media dan hiburan seperti film, acara TV, dan publikasi
hingga produk makanan, layanan perjalanan, dan toko ritel. Promosi
dari mulut ke mulut bisa sangat efektif untuk bisnis yang lebih kecil,
yang mungkin memiliki hubungan yang lebih personal dengan
pelanggannya. Banyak yang berinvestasi dalam berbagai
bentukmedia sosial untuk menyebarkan berita, selain koran,
radio, dan Yellow Pages. Southern Jewelz, yang didirikan oleh
seorang lulusan perguruan tinggi, mendapati penjualannya meningkat
dua kali lipat dalam waktu enam bulan setelah mulai aktif
menggunakan Facebook, Twitter, dan perangkat lunak e-commerce.
 Saluran Komunikasi Nonpersonal (Massa) (Nonpersonal (Mass)
Communications Channels)
Saluran nonpersonal adalah komunikasi yang ditujukan kepada
lebih dari satu orang dan mencakup iklan, promosi penjualan, acara
dan pengalaman, serta hubungan masyarakat. Banyak pertumbuhan
baru- baru ini yang terjadi melalui acara dan pengalaman. Pemasar
acara yang dulunya lebih menyukai acara olahraga sekarang
menggunakan tempat lain seperti museum seni, kebun binatang, dan
pertunjukan es untuk menghibur klien dan karyawan. AT&T dan IBM
mensponsori pertunjukan simfoni dan pameran seni, Visa adalah
sponsor aktif Olimpiade, dan Harley-Davidson mensponsori
demonstrasi motor tahunan. Citibank menemukan cara baru untuk
mempromosikan merek korporatnya dengan mensponsori layanan
yang unik. Perusahaan- perusahaan mencari cara yang lebih baik
untuk mengukur manfaat sponsorship dan menuntut akuntabilitas yang
lebih besar dari pemilik dan penyelenggara acara. Mereka juga
membuat acara mereka sendiri yang dirancang untuk mengejutkan
publik dan menciptakan kehebohan. Banyak upaya yang merupakan
taktik pemasaran gerilya. "Wawasan Pemasaran: Memainkan Trik
untuk Membangun Merek" menjelaskan beberapa promosi pemasaran
cerdas yang tidak biasa. Acara dapat menciptakan perhatian, meskipun
apakah acara tersebut memiliki efek jangka panjang terhadap
kesadaran, pengetahuan, atau preferensi merek akan sangat bervariasi,
tergantung pada kualitas produk, acara itu sendiri, dan
pelaksanaannya.
 Integrasi Saluran Komunikasi (Integration of Communications
Channels)
Meskipun komunikasi personal sering kali lebih efektif daripada
komunikasi massa, media massa dapat menjadi sarana utama untuk
menstimulasinya. Komunikasi massa mempengaruhi sikap dan
perilaku pribadi melalui proses dua langkah. Gagasan sering kali
mengalir dari radio, televisi, dan media cetak kepada para pemimpin
opini atau konsumen yang sangat terlibat dengan media, dan
kemudian dari para
pemberi pengaruh ini kepada kelompok masyarakat yang kurang
terlibat dengan media.
Aliran dua langkah ini memiliki beberapa implikasi. Pertama,
pengaruh media massa terhadap opini publik tidak bersifat langsung,
kuat, dan otomatis seperti yang diperkirakan oleh para pemasar.
Kedua, aliran dua langkah menantang anggapan bahwa gaya konsumsi
terutama dipengaruhi oleh efek "tetesan ke bawah" atau "tetesan ke
atas" dari media massa. Orang-orang berinteraksi terutama dalam
kelompok sosial mereka sendiri dan memperoleh ide-ide dari orang
lain dalam kelompok mereka. Ketiga, komunikator massa harus
mengarahkan pesan secara khusus kepada para pemimpin opini dan
pihak-pihak lain yang terlibat dalam media jika memungkinkan dan
membiarkan mereka menyampaikan pesan tersebut kepada orang lain.
5. Establish the Total Marketing Communications Budget (Menetapkan
Total Anggaran Komunikasi Pemasaran)
Salah satu keputusan pemasaran yang paling sulit adalah memilih berapa
banyak yang harus dibelanjakan untuk komunikasi pemasaran. Bagaimana
perusahaan menetapkan anggaran komunikasi mereka? Kami akan menjelaskan
empat metode umum:
a. Metode yang Terjangkau (Percentage-of-Sales Method)
Beberapa perusahaan menetapkan anggaran komunikasi sesuai
dengan kemampuan mereka. Metode yang terjangkau sama sekali
mengabaikan peran komunikasi pemasaran sebagai investasi dan dampak
langsungnya terhadap volume penjualan. Hal ini menyebabkan anggaran
tahunan yang tidak pasti, yang membuat perencanaan jangka panjang
menjadi sulit.
b. Metode Persentase Penjualan (Percentage-of-Sales Method)
Beberapa perusahaan menetapkan pengeluaran komunikasi pada
persentase tertentu dari penjualan saat ini atau yang diantisipasi atau dari
harga penjualan. Perusahaan mobil biasanya menganggarkan persentase
tetap berdasarkan harga mobil yang direncanakan. Perusahaan minyak
menetapkan sepersekian sen untuk setiap galon bensin yang dijual dengan
label mereka sendiri.
Metode persentase penjualan hanya memiliki sedikit pembenaran.
Metode ini memandang penjualan sebagai penentu komunikasi dan bukan
sebagai hasil. Metode ini mengarah pada anggaran yang ditentukan oleh
ketersediaan dana dan bukan oleh peluang pasar. Metode ini tidak
mendorong eksperimen dengan komunikasi yang berlawanan dengan
siklus atau pengeluaran yang agresif.
c. Metode Paritas Kompetitif (Competitive-Parity Method)
Beberapa perusahaan menetapkan anggaran komunikasi mereka
untuk mencapai keseimbangan pangsa pasar dengan pesaing. Pendekatan
ini juga bermasalah. Tidak ada alasan untuk meyakini bahwa pesaing lebih
tahu. Reputasi, sumber daya, peluang, dan tujuan perusahaan sangat
berbeda sehingga anggaran komunikasi hampir tidak dapat dijadikan
panduan. Dan tidak ada bukti bahwa anggaran yang didasarkan pada
paritas kompetitif dapat mencegah terjadinya perang komunikasi.
d. Metode Tujuan dan Tugas (Objective-and-Task Method)
Metode tujuan dan tugas memiliki keuntungan karena
mengharuskan manajemen untuk menjelaskan asumsinya tentang
hubungan antara dolar yang dibelanjakan, tingkat eksposur, tingkat uji
coba, dan penggunaan reguler.
e. Pengorbanan Anggaran Komunikasi (Communications Budget Trade-
offs)
Secara teori, pemasar harus menetapkan total anggaran komunikasi
sehingga keuntungan marjinal dari dolar komunikasi terakhir sama dengan
keuntungan marjinal dari dolar terakhir dalam penggunaan non-
komunikasi terbaik. Namun, menerapkan prinsip ekonomi ini bisa menjadi
Tantangan.
E. Selecting The Marketing Communications Mix (Memilih Bauran
Komunikasi Pemasaran)
Perusahaan harus mengalokasikan anggaran komunikasi pemasaran
mereka pada delapan moda komunikasi utama - periklanan, promosi penjualan,
acara dan
pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran online dan media
sosial, pemasaran mobile, pemasaran langsung dan pemasaran basis data, dan
tenaga penjualan.
1. Characteristics of the Marketing Communications Mix (Karakteristik
Bauran Komunikasi Pemasaran)
a. Advertising (Periklanan)
Iklan menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis.
Kehadiran iklan mungkin berpengaruh pada penjualan. Konsumen
mungkin percaya bahwa merek yang diiklankan secara besar-besaran pasti
menawarkan "nilai yang baik".
 Pervasiveness-Iklan memungkinkan penjual untuk mengulang
pesan berkali-kali. Hal ini juga memungkinkan pembeli untuk
menerima dan membandingkan pesan-pesan dari berbagai pesaing.
Iklan berskala besar mengatakan sesuatu yang positif tentang
ukuran, kekuatan, dan kesuksesan penjual.
 Ekspresi yang diperkuat-Iklan memberikan peluang untuk
mendramatisasi perusahaan dan merek serta produknya melalui
penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni.
 Kontrol-Pengiklan dapat memilih aspek-aspek merek dan produk
yang menjadi fokus komunikasi.
b. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan-kupon, kontes,
premi, dan sejenisnya-untuk menarik respons pembeli yang lebih kuat dan
lebih cepat, termasuk efek jangka pendek seperti menyoroti penawaran
produk dan meningkatkan penjualan yang merosot. Alat promosi
penjualan menawarkan tiga manfaat yang berbeda :
 Kemampuan untuk menarik perhatian-Mereka menarik perhatian
dan dapat mengarahkan konsumen ke produk.
 Insentif-Mereka menggabungkan beberapa konsesi, bujukan, atau
kontribusi yang memberikan nilai kepada konsumen.
 Undangan-Mereka menyertakan undangan yang berbeda untuk
terlibat dalam transaksi sekarang.
c. Events and Experiences (Acara dan Pengalaman)
Acara dan pengalaman menawarkan banyak keuntungan selama
mereka memiliki karakteristik berikut :
 Relevan-Acara atau pengalaman yang dipilih dengan baik dapat
dilihat sebagai sangat relevan karena konsumen sering kali secara
pribadi berinvestasi dalam hasilnya.
 Menarik-Mengingat kualitasnya yang langsung dan real-time,
acara dan pengalaman lebih menarik bagi konsumen.
 Implisit-Acara biasanya merupakan penjualan lunak tidak
langsung.
d. Public Relations and Publicity (Hubungan Masyarakat dan Publisitas)
Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada
tiga kualitas yang berbeda :
 Kredibilitas yang tinggi-Berita dan fitur berita lebih otentik dan
kredibel bagi pembaca daripada iklan.
 Kemampuan untuk menjangkau pembeli yang sulit ditemukan-
Hubungan masyarakat dapat menjangkau prospek yang lebih
memilih untuk menghindari media massa dan promosi yang
ditargetkan.
 Dramatisasi-Hubungan masyarakat dapat menceritakan kisah di
balik perusahaan, merek, atau produk.
e. Online and Social Media Marketing (Pemasaran Online dan Media
Sosial)
Pemasaran dan pesan online dapat mengambil berbagai bentuk
untuk berinteraksi dengan konsumen ketika mereka berada dalam mode
pencarian aktif atau hanya menjelajahi dan berselancar di dunia maya
untuk melakukan sesuatu. Mereka memiliki tiga karakteristik yang sama :
 Kaya-Banyak informasi atau hiburan yang dapat diberikan -
sebanyak atau sesedikit yang diinginkan konsumen.
 Interaktif-Informasi dapat diubah atau diperbarui tergantung pada
respons orang tersebut.
 Up to date-Sebuah pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat dan
disebarkan melalui saluran media sosial.
f. Mobile Marketing (Pemasaran Seluler)
Pemasaran online dan media sosial semakin mengandalkan bentuk
komunikasi seluler dan ponsel pintar atau tablet. Tiga karakteristik yang
membedakan pemasaran seluler adalah :
 Tepat waktu-Komunikasi seluler bisa sangat sensitif terhadap
waktu dan mencerminkan kapan dan di mana konsumen berada.
 Berpengaruh-Informasi yang diterima atau diperoleh melalui
ponsel pintar dapat menjangkau dan memengaruhi konsumen saat
mereka membuat keputusan pembelian.
 Pervasif-Konsumen biasanya membawa ponsel pintar ke mana-
mana, sehingga komunikasi seluler ada di ujung jari mereka.
g. Direct and Database Marketing (Pemasaran Langsung dan Basis Data)
Munculnya "Big Data" telah memberikan kesempatan kepada pemasar
untuk belajar lebih banyak lagi tentang konsumen dan
mengembangkan komunikasi pemasaran yang lebih personal dan relevan.
Tiga karakteristik penting dari pemasaran langsung dan basis data adalah:
 Pribadi-Fakta, opini, dan pengalaman pribadi dapat disimpan dalam
basis data yang sangat besar dan dimasukkan ke dalam pesan
pribadi.
 Proaktif-Sebuah pemasaran langsung dapat menciptakan perhatian,
memberi informasi kepada konsumen, dan menyertakan ajakan
untuk bertindak.
 Pelengkap-Informasi produk dapat disediakan yang membantu
komunikasi pemasaran lainnya, terutama dalam hal e-commerce.
Katalog yang baik dapat memacu belanja online.
h. Personal Selling (Penjualan Personal)
Penjualan personal adalah alat yang paling efektif pada tahap-tahap
selanjutnya dalam proses pembelian, terutama dalam membangun
preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Alat ini memiliki tiga
kualitas penting :
 Dapat disesuaikan-Pesan dapat dirancang untuk menarik bagi
setiap individu.
 Berorientasi pada hubungan-Hubungan penjualan personal dapat
berkisar dari hubungan penjualan biasa hingga persahabatan
pribadi yang mendalam.
 Berorientasi pada respons-Pembeli sering kali diberi pilihan pribadi
dan didorong untuk memberikan respons secara langsung.
2. Factors in Setting the Marketing Communications Mix (Faktor-faktor
dalam Menetapkan Bauran Komunikasi Pemasaran)
Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam
mengembangkan bauran komunikasi mereka:
a. Type of Product Market (Jenis Pasar Produk)
Pemasar konsumen cenderung menghabiskan lebih banyak dana
untuk promosi penjualan dan iklan; pemasar bisnis cenderung
menghabiskan lebih banyak dana untuk penjualan personal. Secara umum,
penjualan personal lebih banyak digunakan pada barang yang kompleks,
mahal, dan berisiko, serta pada pasar dengan jumlah penjual yang lebih
sedikit dan lebih besar (oleh karena itu, pasar bisnis).
Meskipun pemasar lebih mengandalkan panggilan penjualan di
pasar bisnis, periklanan masih memainkan peran penting :
 Iklan dapat memberikan pengenalan terhadap perusahaan dan
produknya.
 Jika produk memiliki fitur baru, iklan dapat menjelaskannya.
 Iklan pengingat lebih ekonomis daripada panggilan penjualan.
 Iklan yang menawarkan brosur dan mencantumkan nomor telepon
atau alamat Web perusahaan merupakan cara yang efektif untuk
menghasilkan prospek bagi perwakilan penjualan.
 Perwakilan penjualan dapat menggunakan salinan iklan perusahaan
untuk melegitimasi perusahaan dan produk mereka.
 Iklan dapat mengingatkan pelanggan tentang cara menggunakan
produk dan meyakinkan mereka tentang pembelian mereka.
Iklan yang dikombinasikan dengan penjualan personal dapat
meningkatkan penjualan dibandingkan dengan penjualan personal saja.
Iklan korporat dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan meningkatkan
peluang tenaga penjualan untuk mendapatkan pendengaran pertama yang
baik dan adopsi awal produk. Upaya pemasaran korporat IBM baru-baru
ini merupakan sebuah keberhasilan yang luar biasa.
Di sisi lain, penjualan personal juga dapat memberikan
kontribusi yang kuat dalam pemasaran barang konsumen. Beberapa
pemasar konsumen menggunakan tenaga penjualan terutama untuk
mengumpulkan pesanan mingguan dari dealer dan untuk memastikan
bahwa stok yang ada di rak cukup. Namun, tenaga penjualan perusahaan
yang terlatih secara efektif dapat memberikan empat kontribusi penting :
 Meningkatkan posisi stok-Petugas penjualan dapat membujuk
dealer untuk mengambil lebih banyak stok dan menyediakan lebih
banyak ruang di rak untuk merek perusahaan.
 Membangun antusiasme-Petugas penjualan dapat membangun
antusiasme dealer dengan mendramatisasi iklan yang terencana dan
dukungan komunikasi untuk merek perusahaan.
 Melakukan penjualan misionaris-Petugas penjualan dapat
mendaftarkan lebih banyak dealer.
 Mengelola akun-akun utama-Petugas penjualan dapat bertanggung
jawab untuk mengembangkan bisnis dengan akun-akun yang paling
penting.
b. Buyer-Readiness Stage (Tahap Kesiapan Pembeli)
Alat-alat komunikasi memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda
pada berbagai tahap kesiapan pembeli. Iklan dan publisitas memainkan
peran paling penting dalam tahap pembangunan kesadaran. Pemahaman
pelanggan terutama dipengaruhi oleh iklan dan penjualan personal.
Keyakinan pelanggan sebagian besar dipengaruhi oleh penjualan personal.
Penjualan personal dan promosi penjualan paling membantu dalam
menutup penjualan. Pemesanan ulang juga dipengaruhi sebagian besar
oleh penjualan personal dan promosi penjualan dan sedikit oleh iklan
pengingat.
c. Product Life-Cycle Stage (Tahap Siklus Hidup Produk)
Pada tahap pengenalan siklus hidup produk, iklan, acara dan
pengalaman, serta publisitas memiliki efektivitas biaya tertinggi, diikuti
dengan penjualan personal untuk mendapatkan cakupan distribusi dan
promosi penjualan serta pemasaran langsung untuk mendorong uji coba.
Pada tahap pertumbuhan, permintaan memiliki momentumnya sendiri
melalui promosi dari mulut ke mulut dan pemasaran interaktif. Periklanan,
acara dan pengalaman, serta penjualan personal menjadi lebih penting
pada tahap kedewasaan. Pada tahap penurunan, promosi penjualan terus
berlanjut dengan kuat, alat komunikasi lainnya berkurang, dan tenaga
penjualan hanya memberikan perhatian minimal pada produk.
F. Managing The Integrated Marketing Communications Process (Mengelola
Proses Komunikasi Pemasaran Terpadu)
Berbagai macam alat komunikasi, pesan, dan audiens yang tersedia bagi
para pemasar membuat perusahaan harus bergerak menuju komunikasi pemasaran
terpadu. Untuk memfasilitasi one-stop shopping bagi para pemasar, perusahaan
media dan agensi iklan telah mengakuisisi agensi promosi, firma hubungan
masyarakat, konsultan desain paket, pengembang situs Web, ahli media sosial,
dan rumah-rumah direct-mail. Kemampuan yang diperluas ini memudahkan
pemasar untuk mengumpulkan berbagai properti media serta layanan pemasaran
terkait dalam sebuah program komunikasi yang terintegrasi.
1. Coordinating Media (Media Koordinasi)
Koordinasi media dapat terjadi di seluruh dan di dalam jenis media,
tetapi pemasar harus menggabungkan saluran komunikasi personal dan
nonpersonal melalui kampanye multi kendaraan dan multi tahap untuk
mencapai dampak maksimum dan meningkatkan jangkauan dan dampak
pesan. Promosi dan ajakan online dapat menjadi lebih efektif jika
dikombinasikan dengan iklan, misalnya. Kesadaran dan sikap yang
diciptakan oleh kampanye iklan dapat meningkatkan keberhasilan promosi
penjualan secara langsung. Iklan dapat menyampaikan posisi sebuah
merek dan mendapatkan keuntungan dari iklan display online atau
pemasaran mesin pencari yang mengirimkan ajakan bertindak yang lebih
kuat.
2. Implementing IMC (Menerapkan IMC)
Komunikasi pemasaran terpadu dapat menghasilkan konsistensi
pesan yang lebih kuat dan membantu membangun ekuitas merek serta
menciptakan dampak penjualan yang lebih besar. Hal ini memaksa
manajemen untuk memikirkan setiap cara pelanggan berhubungan dengan
perusahaan, bagaimana perusahaan mengkomunikasikan posisinya,
kepentingan relatif setiap kendaraan, dan masalah waktu. IMC
memberikan tanggung jawab kepada seseorang-yang sebelumnya tidak
ada-untuk menyatukan citra dan pesan merek perusahaan yang dikirim
melalui ribuan aktivitas perusahaan. IMC harus meningkatkan kemampuan
perusahaan untuk menjangkau pelanggan yang tepat dengan pesan yang
tepat pada waktu dan tempat yang tepat.
2. Study Case
JANJI JIWA : Brand Kopi dan Toast Lokal Raih Penghargaan Top Brand
Award 2022
Oleh Vania Rossa
Sabtu, 26 Februari 2022 | 22:12 WIB

Kopi Janji Jiwa. (Instagram/@kopijanjijiwa)


Suara.com- Top Brand Award 2022 secara rutin
memberikan penghargaan kepada merek-merek unggul dengan performa yang
luar biasa di pasar Indonesia. Kali ini, ajang antara Majalah Marketing bekerja
sama dengan Frontier Group ini menganugerahkan penghargaannya kepada dua
brand di bawah naungan Jiwa Group, yaitu Janji Jiwa dan Jiwa Toast.Janji Jiwa
berhasil mendapatkan predikat sebagai merek paling banyak dipilih konsumen
untuk kategori ‘Kedai Kopi’. Sementara Jiwa Toast menjadi merek paling
banyak dipilih konsumen untuk kategori ‘Toast Chain’.
Penghargaan ini menjadi penghargaan ke-3 kalinya yang diterima Janji
Jiwa secara berturut-turut sejak tahun 2020 meraih predikat yang sama. Sementara
bagi Jiwa Toast, ini adalah pertama kalinya Jiwa Toast berhasil meraih
penghargaan dari Top Brand sejak brand ini didirikan pada 2019 lalu.Penyerahan
sertifikat dilangsungkan di Kantor Pusat Jiwa Group yang berlokasi di Kedoya,
Jakarta Barat pada Kamis (24/2). Penghargaan Top Brand Award 2022 untuk Janji
Jiwa dan Jiwa Toast diserahkan oleh Steven Sentosa selaku Direktur Utama
Marketing Group, dan diterima secara langsung oleh Billy Kurniawan selaku CEO
dan Founder Jiwa Group.
“Menjadi suatu kehormatan bagi kami meraih Top Brand Award untuk
dua brand sekaligus, terlebih untuk brand Janji Jiwa kami sangat bangga telah
berhasil meraih penghargaan ini selama 3 tahun berturut-turut. Penghargaan ini
tentu tak lepas dari buah kerja keras seluruh tim Janji Jiwa dan Jiwa Toast dalam
memberikan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan," katanya, mengutip
siaran tertulis yang diterima Suara.com
Dari data yang diberikan oleh Frontier Group, untuk kategori Kedai Kopi,
Janji Jiwa berhasil meraih posisi puncak di market kopi nasional dengan
perolehan Top Brand Index (TBI) sebesar 38,3% dalam kategori survei online dan
offline.
Sedangkan Jiwa Toast mendominasi di kategori Toast Chain dengan total
Top Brand Index (TBI) mencapai 57,3% dalam kategori survei online dan offline.
Sebuah merek yang memiliki Top Brand Index dalam kategori tertinggi
menunjukkan kekuatan mereknya di masa lalu, di masa kini, dan di masa depan.
Sebagai brand kopi dan brand roti toast lokal di Indonesia, Janji Jiwa dan
Jiwa Toast dinilai superior atau TOP setelah sukses melampaui tiga parameter
pengukuran Top Brand yang meliputi Top Mind of Share sebagai merek yang
paling dikenal konsumen, Top of Market Share sebagai merek yang paling banyak
dibeli konsumen, dan Top of Commitment Share sebagai merek yang mampu
menciptakan loyalitas konsumen.
Janji Jiwa dan Jiwa Toast pun dinilai mampu mempertahankan ekuitas
mereknya dibanding merek sejenis lain.Dengan diraihnya penghargaan ini,
semakin mengukuhkan posisi brand Janji jiwa dan Jiwa Toast di mata masyarakat,
yaitu sebagai Leading the Future of Indonesia's Food & Beverages Industry.
Untuk mempertahankan penghargaan yang sudah diraih oleh brand Jiwa Group,
Billy juga mengatakan akan terus menjaga kualitas produk dan layanannya.
“Ini tidak akan berakhir disini, kami akan terus menjaga kualitas produk
dan layanan kami untuk terus menumbuhkan kepercayaan konsumen yang sudah
terbina dengan baik agar brand kami tetap menjadi nomor satu pilihan konsumen.
Penghargaan ini juga memacu semangat kami untuk menciptakan inovasi dan
terobosan-terobosan baru,” ujar Billy.Top Brand Award merupakan anugerah
tertinggi bagi sebuah merek yang diberikan oleh Majalah Marketing berdasarkan
hasil riset nasional oleh Frontier Group.
Penghargaan ini didapatkan setelah Frontier Group melakukan survei di 15
kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar,
Pekanbaru, Balikpapan, Palembang, Samarinda, Denpasar, Jogjakarta, Malang,
Manado, dan Banjarmasin, dengan total responden sebanyak 14.040
responden.Metodologi pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara
langsung (face to face interview) dengan 7,720 responden dan online survey 6,320
responden.

Berikan analysis yang komprehensif terhadap pertanyaan di bawah ini :

1. Pada Tabel 19.1 halaman 583 terdapat contoh dari 8 platform jenis
komunikasi yang dapat digunakan (Examples of the Eight Common
Communication Platform). Oleh karena itu sesuaikan kan lah item yang
mana yang sudah diterapkan oleh Janji JIwa dan Anda boleh melakukan
searching terhadap semua informasi tentang Janji Jiwa di website Janji
Jiwa boleh untuk JJ yang berada di kota Padang, pilih salah satu JJ yg di
sepakati oleh kelas ini utk JJ yang berada di kota Padang
Jawaban:
Modes of Marketing Communications “Janji Jiwa”
1. Advertising
 Packaging Inserts
Merupakan bahan promosi atau informasi tambahan yang
dimasukkan ke dalam paket produk sebelum dikirim kepada pelanggan.
Packaging inserts dapat berupa kartu kecil, selebaran, atau materi lain
yang dirancang untuk menyebarkan informasi tentang merek, produk, atau
penawaran khusus. Packaging inserts tidak hanya meningkatkan tampilan
profesional bisnis tetapi juga memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
Dengan berbagi informasi produk yang bermanfaat dan menawarkan
diskon atau kode promo, maka akan dapat mendorong penjualan,
menciptakan
pengalaman pembelian yang lebih positif dan membangun loyalitas
pelanggan dan memberikan nilai tambah kepada pembeli.Pada Janji Jiwa
packaging inserts yang digunakan adalah thank you card. Thank you card
merupakan packaging inserts berupa kartu ucapan terima kasih yang
dimasukkan ke dalam paket produk sebelum pengiriman kepada
pelanggan. Tujuannya adalah untuk mengekspresikan rasa terima kasih
atas dukungan pelanggan, menciptakan pengalaman pembelian yang
positif, dan memperkuat hubungan antara bisnis kecil dengan
konsumennya. Packaging inserts ini bertujuan untuk mengekspresikan
rasa terima kasih atas dukungan pelanggan, menciptakan pengalaman
pembelian yang positif, menciptakan ikatan emosional dengan pelanggan,
memperkuat hubungan antara bisnis kecil dengan konsumennya, dan
membangun loyalitas merek.

 Motion Pictures
Merupakan bentuk iklan yang menggunakan gambar bergerak atau
video untuk menyampaikan pesan pemasaran. Ini bisa termasuk iklan
televisi, iklan online, atau materi pemasaran lainnya yang bergerak secara
visual. Pendekatan ini memanfaatkan daya tarik visual dan naratif dinamis
untuk menarik perhatian audiens dan menyampaikan pesan produk atau
layanan secara efektif.
Motion pictures dapat digunakan di berbagai platform media
online, seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan lain-lain. Pada
media social
Janji Jiwa, terdapat postingan yang menggunakan motion pictures.
Postingan tersebut memperlihatkan bahwa packaging pada toast Janji Jiwa
memiliki design yang terbaru dan lebih mudah untuk digunakan oleh
pelanggan.
 Brochures
Merupakan media pemasaran yang berisi informasi terperinci
tentang produk, layanan, atau perusahaan dengan tujuan mempromosikan
dan menginformasikan target audiens. Biasanya, brosur ini mencakup
gambar, deskripsi produk, manfaat, informasi kontak, dan kadang-kadang
penawaran khusus. Pemanfaatan brosur dalam strategi pemasaran
membantu menyampaikan pesan secara visual dan dapat dibagikan secara
langsung atau disertakan dalam paket kirim.
 Posters
Merupakan media pemasaran visual yang digunakan untuk
mempromosikan produk, layanan, atau perusahaan. Biasanya, poster ini
dirancang dengan elemen grafis menarik, teks yang singkat namun
informatif, serta elemen desain yang menarik perhatian. Tujuannya adalah
untuk memikat audiens, menyampaikan pesan pemasaran dengan jelas,
dan mempromosikan merek atau produk. Posternya bisa dipasang di
tempat- tempat strategis atau digunakan secara digital untuk mencapai
target audiens yang lebih luas.
Janji Jiwa menggunakan poster untuk menyampaikan informasi
tentang launching edisi/series terbaru yang dimiliki Janji Jiwa, yaitu Senja
Series dengan mengadakan acara “Irama Senja” yang juga dimeriahkan
dengan penampilan band fourtwntymusic.
 Billboard
Merupakan strategi pemasaran yang menggunakan papan reklame
besar dan terlihat umumnya di lokasi strategis seperti jalan raya,
persimpangan utama, atau daerah dengan lalu lintas tinggi. Billboard ini
dirancang untuk menarik perhatian pengendara atau pejalan kaki dengan
pesan yang singkat, gambar yang mencolok, dan branding yang kuat.
Tujuannya adalah menciptakan kesadaran merek, mempromosikan produk
atau layanan, dan mencapai audiens yang besar secara visual di ruang
public.
 POP Displays
Point of purchase atau yang lebih sering disebut POP display
merupakan material marketing dan periklanan yang ditempatkan persis di
dekat merchandise yang sedang dipromosikan. Teknik display bertujuan
meningkatkan penjualan atau mempromosikan produk baru dari brand
yang di pajang. POP Display ini dapat berupa sign dari karton, monitor
kecil di rak, ataupun free-standing display. POP display adalah suatu area
yang didesain khusus untuk menangkap perhatian konsumen potensial, dan
menggugah semangat pengunjung untuk melakukan pembelian produk.
POP display akan memberikan highlight kepada produk dan menarik
perhatian konsumen kepada produk tersebut.
Dapat kita lihat pada tempat pemesanan di outlet Janji Jiwa yang
berada di Arau 19 Padang tersedia POP Display mengenai produk-produk
yang baru rilis ataupun paket bundling yang dapat menarik perhatian
konsumen untuk membeli produk tersebut.
 Logo
Merupakan simbol grafis atau lambang yang secara visual mewakili
identitas suatu perusahaan, merek, atau organisasi. Tujuan utamanya
adalah untuk mendefinisikan dan mengenali entitas tersebut secara unik,
memudahkan pelanggan atau pemirsa untuk mengidentifikasi dan
mengingatnya.
Pada Bulan September 2023, CEO & Founder Jiwa, Billy
Kurniawan, secara resmi meluncurkan ‘Pinky’, logo baru Janji Jiwa
visualisasi jari kelingking berwarna merah yang dikombinasikan dengan
ungu sehingga menghasilkan warna merah muda (pink). “Warna logo baru
ini terinspirasi dari warna asli buah ceri kopi,” ujar Billy Kurniawan ketika
menjelaskan asal-usul dari pembuatan logo terbaru Janji Jiwa, dalam
konferensi yang diadakan pada Jumat (15/9/2023). Pemilihan ilustrasi jari
kelingking ini juga didasari oleh ‘hubungan janji’ yang biasa disimbolkan
dengan gestur jari kelingking, berharap agar dengan logo pinky finger ini
masyarakat dapat selalu mengingat komitmen Janji Jiwa membawa
keseruan serta inovasi mengikuti tren yang ada.
Logo baru yang disebutkan sebelumnya, dikenal dengan nama
"Pinky", yang menggambarkan jari kelingking atau yang sering disebut
pinky finger. "Gambaran jari kelingking ini dipakai karena seringkali
dihubungkan dengan 'simbol janji' melalui gerakan jari tersebut. Logo ini
juga dilengkapi dengan kombinasi warna-warna ceria seperti radish pink
(merah muda lobak) dan ungu, terinspirasi dari warna buah ceri kopi asli
(Sumber: Kumparan)
Logo Lama Janji Jiwa: Logo Baru Janji Jiwa:
2. Sales promotion
 Contest, Games, Sweepstakes
Contest, games, sweepstakes adalah bentuk promosi di mana
peserta dapat berpartisipasi untuk memiliki kesempatan memenangkan
hadiah tertentu. Tujuan dari jenis promosi ini adalah mendorong
keterlibatan konsumen dan meningkatkan kesadaran merek melalui
pengalaman berpartisipasi dalam acara tersebut.
Contest adalah strategi pemasaran di mana perusahaan
mengadakan kontes yang melibatkan keahlian atau kreativitas untuk
mendorong penjualan produk atau layanan. Dalam konteks ini, pelanggan
atau peserta mungkin diminta untuk membeli produk atau memenuhi
syarat tertentu untuk berpartisipasi dalam kontes dan memiliki kesempatan
memenangkan hadiah. Tujuan utama dari kontes adalah meningkatkan
aktivitas penjualan, meningkatkan keterlibatan konsumen, dan
membangun kesadaran merek.
Sweepstakes adalah strategi pemasaran di mana perusahaan
menyelenggarakan sweepstakes untuk meningkatkan penjualan produk
atau layanan. Dalam sweepstakes, peserta biasanya tidak perlu membeli
apa pun untuk berpartisipasi dan pemenang dipilih secara acak. Tujuan
dari sweepstakes adalah menciptakan ketertarikan pelanggan,
meningkatkan kesadaran merek, dan merangsang keterlibatan konsumen
dengan harapan bahwa hal ini akan berdampak positif pada penjualan
produk atau layanan perusahaan.
Di bawah ini merupakan bentuk promosi berupa contest yang
diadakan oleh Janji Jiwa. Untuk memenangkan hadiah sepeda baru dari
Janji Jiwa, peserta menghias sepeda lamanya dengan mengandung unsur
Kopi Janji Jiwa, baik merchandise, minuman, atau apapun yang
berhubungan dengan Kopi Janji Jiwa.
Selanjutnya Janji Jiwa berkolaborasi dengan produk kecantikan
dari MS Glow Cosmetic untuk mengadakan sweepstakes. Untuk
mendapatkan yang terdiri dari merchandise Janji Jiwa dan lip matter
kolaborasi Janji Jiwa x MS Cosmetic, pemenang akan dipilih acak oleh
Janji Jiwa sesuai dengan T&C yang berlaku.

 Premiums
Merupakan strategi pemasaran di mana perusahaan menawarkan
hadiah atau bonus kepada pelanggan sebagai insentif untuk membeli
produk atau layanan mereka. Hadiah ini bisa berupa barang fisik, diskon,
atau keuntungan tambahan. Tujuannya adalah untuk mendorong konsumen
membuat pembelian dengan memberikan nilai tambah atau keuntungan.
Berikut ini merupakan premiums yang diberikan oleh Janji Jiwa,
yang biasanya diberikan pada tanggal-tanggal tertentu seperti, tanggal
gajian, hari Kemerdekaan Republik Indonesia, ataupun ketika grand
opening.

Pada Janji Jiwa Arau 19 di Kota Padang, juga terdapat spanduk


yang memberitahukan bahwa sedang ada promo yang ditawarkan oleh
Janji Jiwa
 Sampling
Merupakan strategi pemasaran di mana perusahaan memberikan
sampel produk secara gratis kepada konsumen atau calon konsumen.
Tujuannya adalah memberikan peluang kepada konsumen untuk mencoba
produk tanpa harus membayar, dengan harapan bahwa pengalaman positif
tersebut akan mendorong pembelian lebih lanjut. Sampling dapat
dilakukan melalui distribusi langsung di toko, acara promosi, atau melalui
berbagai saluran distribusi lainnya.
Pada postingannya di Instagram, Janji Jiwa memberikan sampling
produknya kepada masyarakat yang belum pernah mencoba jenis produk
tertentu dari Janji Jiwa untuk mengenalkan produk baru yang dapat
membantu membangun kesadaran dan minat terhadap produk. Selain itu
juga bertujuan untuk mendapatkan umpan balik langsung dari konsumen
mengenai produk. Informasi ini dapat berguna untuk pengembangan
produk dan perbaikan berkelanjutan.
 Trade show, Exhibits
Trade show dan exhibits merupakan strategi pemasaran di mana
perusahaan berpartisipasi dalam pameran dagang atau acara yang
menampilkan pameran untuk mempromosikan produk atau layanan
mereka. Trade show mencakup seluruh acara pameran dagang, sementara
exhibits sales promotion lebih merinci tentang penggunaan pameran atau
display produk untuk menarik perhatian dan membangun interaksi dengan
para peserta atau pengunjung acara tersebut. Keduanya bertujuan untuk
meningkatkan visibilitas merek, menarik calon pelanggan, dan mendukung
kegiatan pemasaran serta penjualan produk atau layanan perusahaan.
Dalam strategi pemasarannya, Janji Jiwa sudah berpartisipasi
dalam beberapa event menjadi coffee partner, seperti pameran, acara
festival music atau konser, dan trade show di Indonesia, yaitu Indonesia
Motorcycle Show 2023, Honne 2023 Asia Tour, Konser Sheila On 7,
Synchronize Fest, Indonesia Fashion Week 2022, dan HITC Festival.
 Coupon
Merupakan strategi pemasaran di mana perusahaan menyediakan
kupon atau cupon sebagai insentif bagi konsumen untuk membeli produk
atau layanan mereka dengan harga diskon atau manfaat tambahan. Kupon
ini dapat diberikan dalam berbagai bentuk, baik cetak maupun digital, dan
sering kali memuat syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh
konsumen. Tujuannya adalah mendorong pembelian segera, meningkatkan
frekuensi pembelian, dan menarik perhatian konsumen dengan penawaran
khusus yang terkait dengan produk atau layanan yang dipromosikan.
Aplikasi Jiwa+ menyediakan banyak kupon kepada penggunanya, seperti
pada gambar di bawah ini:
 Rebates
Rebates adalah strategi pemasaran di mana perusahaan
menawarkan pengembalian sebagian uang kepada konsumen setelah
mereka melakukan pembelian produk atau layanan. Konsumen biasanya
perlu mengajukan klaim atau memenuhi syarat tertentu untuk memperoleh
pengembalian tersebut. Tujuannya adalah mendorong pembelian dengan
memberikan insentif berupa potongan harga setelah transaksi selesai, yang
dapat meningkatkan keputusan pembelian dan membangun loyalitas
pelanggan.
Berikut ini merupakan contoh rebates yang dilakukan oleh Janji
Jiwa dengan memberikan cashback pada pembelian produk dengan syarat
dan ketentuan yang berlaku di tanggal-tanggal khusus, seperti hari
Kemerdekaan Republik Indonesia.

 Entertainment
Merupakan strategi pemasaran di mana perusahaan menggunakan
unsur hiburan sebagai bagian dari kampanye promosi untuk meningkatkan
daya tarik konsumen. Ini bisa mencakup penawaran tiket gratis ke acara
hiburan, kontes yang melibatkan hiburan, atau kolaborasi dengan selebriti
untuk mendukung produk atau layanan. Tujuan dari strategi ini adalah
untuk membuat pengalaman konsumen lebih menarik dan menyenangkan,
sehingga mendorong pembelian produk atau layanan yang terkait.
Janji Jiwa pada Bulan Agustus Tahun 2022, merilis edisi/series
terbaru pada produknya yaitu “Senja Series” dengan mengadakan acara
“Irama Senja” yang juga dimeriahkan dengan penampilan band
fourtwntymusic. Selanjutnya Janji Jiwa pernah berkolaborasi dengan
penyanyi Indonesia, yaitu Gamaliel untuk menjadi barista di salah satu
outletnya yang ada di Jakarta dan Janji Jiwa juga mengadakan penawaran
tiket gratis konser Honne 2023.
 Continuity programs sales promotion
Merupakan strategi pemasaran di mana perusahaan menawarkan
insentif berkelanjutan kepada pelanggan yang setia dalam jangka waktu
tertentu. Program ini dirancang untuk merangsang kepatuhan pelanggan
dan mendorong mereka untuk terus melakukan pembelian produk atau
layanan secara berulang. Contoh inklusi dalam program ini bisa berupa
keanggotaan klub, diskon reguler, atau hadiah yang diberikan secara
berkala kepada pelanggan yang mempertahankan hubungan bisnis mereka
dengan perusahaan. Tujuannya adalah membangun loyalitas pelanggan
dan memastikan keberlanjutan hubungan bisnis.
Janji Jiwa memberikan banyak voucher bagi pelanggannya dalam
program “Loyalty Membership” di Aplikasi Jiwa+. Voucher ini dapat
digunakan apabila pelanggan mencapai point yang telah ditetapkan oleh
Janji Jiwa. Point ini diperokeh dengan pembelian produk dari Janji Jiwa,
sehingga akan mendorong pelanggan untuk terus melakukan pembelian
produk secara berulang.

3. Events and experiences


Events merupakan sebuah kegiatan atau acara dengan periode waktu yang
telah ditentukan yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada publik mengenai
keberadaan produk-produk perusahaan. Seperti yang dilakukan oleh Janji Jiwa
berdasarkan dari hasil temuan pada penelitian ini, Janji jiwa membuat event-event
dengan menggaet beberapa publik figur, youtuber dengan periode tertentu untuk
menyebarluaskan produk janji jiwa. Setiap bulannya event-event tersebut
diperbaharui untuk menghindari kebosanan dari konsumen. Tema yang diusung
dalam event-eventyang dilakukan selalu menyasar kaum milenial. Seperti dalam
bentuk feed yang ditemukan dalam instagram janji jiwa berikut ini, berkolaborasi
dengan games e-sport mobile legend. Tentu mobile legend merupakan salah satu
bentuk e-sport yang saat ini digandrungi oleh kaum milenial khususnya laki-laki.
Berikut adalah bentuk postingan dalam Instagram Janji Jiwa. Selanjutnya Janji
Jiwa pada Bulan Agustus Tahun 2022, merilis edisi/series terbaru pada produknya
yaitu “Senja Series” dengan mengadakan acara “Irama Senja” yang juga
dimeriahkan dengan penampilan band fourtwntymusic.

4. Public relations and publicity


Identity Media merupakan bentuk usaha memperkenalkan perusahaan
melalui bentuk atribut-atribut yang melekat pada perusahaan sehingga
masyarakat secara luas dapat langsung menyadari keberadaan dari perusahaan.
Hal ini juga sudah dilakukan oleh kopi janji jiwa dengan memaksimalkan atribut-
atribut yang melekat pada kopi janji jiwa. Dapat lihat dari bentuk gambar berikut
ini:
Warna merah dan hitam menjadi warna yang khas melekat pada atribut
yang karyawan kenakan setiap karyawan kopi janji jiwa yang berada di outlet-
Outlet kopi janji jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia yang berjumlah lebih
dari 1000 Outlet. Selain warna merah dan hitam yang menjadi ciri khas
dari kopi janji jiwa, bentuk jenis tulisan dan cup yang tertera dalam kemasan.
Artinya, ciri khas yang dimilikinya ini menjadi sebuah identitas tersediri bagi
kopi janji jiwa. Sebetulnya bentuk artibut-artibut yang melekat dalam kopi janji
jiwa merupakan salah satu bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun
komunikasi non verbal yang sengaja di setting agar menjadi kesan tersendiri
dalam benak masing-masing konsumennya.

5. Online and Social Media Marketing


Online dan Sosial media marketing adalah strategi pemasaran yang
menggunakan platform media sosial untuk mempromosikan produk, layanan, atau
merek. Tujuannya adalah untuk menjangkau dan berinteraksi dengan audiens
target melalui berbagai saluran media sosial. Sosial media marketing dapat
melibatkan berbagai kegiatan, termasuk pembuatan dan berbagi konten,
kampanye iklan berbayar, serta interaksi langsung dengan pengguna. Media sosial
memberikan platform untuk membangun dan memperkuat kesadaran merek.
Dengan berbagi konten yang kreatif dan relevan, perusahaan dapat membentuk
citra positif di mata
audiens mereka. Sosial media marketing memiliki potensi besar untuk menjadi
alat yang efektif dalam strategi pemasaran secara keseluruhan. Dengan memahami
audiens target dan menggunakan platform yang relevan dengan baik, perusahaan
dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan potensial dan
meningkatkan hasil pemasaran mereka. Platform yang digunkan oleh janji Jiwa
adalah Instagram. Ditinjau dari media sosial Instagram Janji Jiwa dengan Akun
Instagram @kopijanjijiwa. Akun yang sudah bercentang biru ini memiliki
pengikut 574.000 dan sudah lebih dari 2.511 Feeds lebih yang di posting oleh
Akun Instagram Janji Jiwa. Artinya jika dilihat dari jumlah Pengikut dan Feeds
yang diposting oleh akun @kopijanjijiwa dinilai telah secara aktif untuk
membangun kedekatan antara followers setia Janji Jiwa.

Pengelolaan media sosial yang dilakukan oleh tim admin maupun tim
marketing Janji Jiwa menyadari target konsumennya adalah kaum milenial,
sehingga setiap postingan-postingan setiap feeds di Instagramnnya selalu berusaha
untuk melakukan komunikasi timbal balik. Pada prinsipnya, engangement dalam
media sosial yang dilakukan dengan publiknya adalah bentuk kedekatan yang
diatur secara sengaja agar adanya keterikatan psikologis secara virtual antara
perusahaan dengan publiknya.
Selanjutnya Janji Jiwa juga menggunakan websites dan Youtube sebagai
online dan sosial media marketing perusahaannya. Janji jiwa berbagi informasi dan
video menarik pada Youtube, tiktok, facebook, dan twitternya. Selain itu juga
membagikan berbagai video kolaborasi dan menu terbaru pada Janji Jiwa.

6. Mobile Marketing
Merupakan bentuk pemasaran yang menggunakan perangkat mobile,
seperti ponsel pintar dan tablet, sebagai saluran komunikasi untuk
mempromosikan produk atau layanan kepada konsumen. Pemasaran melalui
perangkat mobile mencakup berbagai strategi dan taktik yang dirancang khusus
untuk menjangkau pengguna mobile, mengingat meningkatnya penggunaan
perangkat seluler di seluruh dunia. Dalam hal ini Janji jiwa menggunakan sosial
media sebagai sarana pemasarannya. Menggunakan platform media sosial seperti
Instagram, Facebook, dan Twitter untuk berinteraksi dengan pengguna melalui
kampanye iklan berbayar, konten yang
dibagikan, dan kontes, maka Janji Jiwa dapat menyasar pengguna berdasarkan
preferensi dan perilaku mereka.

7. Direct marketing
Kegiatan promosi ini dilakukan apabila perusahaan telah memiliki target
dan segmentasi produk. Sehingga pesan penjualan langsung dialamatkan dan
ditujukan langsung kepada golongan atau sasaran yang telah ditentukan, sehingga
kegiatan promosi ini tidak dilakukan langsung kepada khalayak luas seperti iklan
melainkan sesuai dengan target atau segmentasi dari sebuah produk yang
dipasarkan. Dalam hal direct marketing, janji menggunakan strategi pemasaran
langsung dengan cara meluncurkan aplikasi khusus untuk pemesanan produk yang
dinamakan dengan JIWA+. Strategi pemasaran Janji Jiwa ini dinilai cukup efektif
untuk menarik pelanggan karena pesatnya penggunaan teknologi digital. Aplikasi
JIWA+ menghadirkan konsep “grab and go“, di mana pelanggan bisa melakukan
pemesanan produk dan membayarnya secara online. Kemudian, pelanggan dapat
memilih outlet Janji Jiwa yang ingin didatangi langsung untuk mengambil
pesanan atau diantar ke lokasi.
Selain mempercepat dan mempermudah proses pembelian produk, aplikasi
ini juga memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan berbagai penawaran
menguntungkan dari program loyalty. Selain menyediakan pesanan langsung
di outlet dan melalui aplikasi, Janji Jiwa juga memasarkan produknya melalui
layanan ojek online. Jadi, pelanggan bisa mendapatkan produk Janji Jiwa dengan
lebih mudah melalui aplikasi ojek online yang tersedia. Pelanggan tidak perlu
datang ke outlet, tetapi pesanannya bisa langsung diantarkan ke rumah atau lokasi
yang mereka inginkan.
Tak hanya itu, sistem penjualan Janji Jiwa juga diintergrasikan
dengan platform e-commerce sehingga pelanggan bisa melakukan pemesanan
kapan pun dan di mana saja. Beragam penawaran yang terdapat di layanan food
delivery dan online marketplace ini pun semakin menarik pelanggan untuk
melakukan pembelian.

8. Personal selling
Personal Selling merupakan bentuk promosi yang dilakukan oleh
perusahaan secara langsung dengan berinteraksi langsung secara lisan kepada
konsumen secara face to face atau tatap muka. Biasanya kegiatan ini dilakukan
dengan menggunakan manusia sebagai media dari promosi yang mampu
menarik perhatian khalayak. Bentuk personal selling yang dilakukan oleh Janji
Jiwa adalah dengan cara menawarkan daftar menu kepada konsumen. Biasanya
pegawai memberikan buku menu langsung kepada pengunjung yang tidak dikenal
dan menjelaskan atau memberi tahu apa saja minuman best seller dan terlaris.

2. Berdasarkan halaman 585 figure 19.2 Response Hierarchy Model terdapat


model hirarki respon konsumen terhadap sebuah produk. Aplikasikan
model ini step by step dari stages cognitive sampai ke stages behavior
stages pada produk janji jiwa untuk produk minuman yang premium
harga nya. Kemudian juga aplikasikan pada kolom ke dua yaitu
Awareness., Knowledge, Liking, Preference, Conviction dan Purchase.
Jawaban:
Model Hirarki Respons menjelaskan respons dan perilaku konsumen
terhadap proses periklanan. Model-model ini memberikan pemahaman yang
lengkap mengenai respons pelanggan melalui semua tahap perjalanannya mulai
dari tidak menyadari adanya produk hingga tindakan pembelian.
Lima Model Hirarki Respon utama yang menjelaskan perilaku konsumen
di tiga tahap kesadaran - Tahap Kognitif, Tahap Afektif dan Tahap Perilaku.
Kelima Model Hirarki Respon terhadap pemabahasannya dengan study case pada
kopi Janji Jiwa tersebut adalah sebagai berikut
A. Aida Model
1. Cognitive Stage - Awareness
 Implementasi untuk Janji Jiwa dan Jiwa Toast
Janji Jiwa strategis menggunakan platform media sosial seperti Instagram
dan Facebook untuk menciptakan kesadaran. Postingan menarik dan
konten yang disponsori memperlihatkan minuman premium, menangkap
perhatian audiens.
 Implementasi Offline
Poster dan selebaran yang menarik ditempatkan secara strategis di lokasi
ramai meningkatkan visibilitas offline. Kolaborasi dengan influencer dan
blogger makanan berkontribusi pada kesadaran melalui mulut ke mulut.
 Waktu dan Lokasi
Upaya online terus-menerus dilengkapi dengan visibilitas offline yang
berkala. Kolaborasi disinkronkan dengan acara lokal dan kalender konten
influencer.
2. Affective Stage - Attraction and Favouritism
 Implementasi Untuk JIWA JIWA Dan Jiwa Toast
Pindah ke tahap ketertarikan dan kesukaan, Janji Jiwa memanfaatkan
Instagram dan Facebook untuk berbagi cerita tentang bahan premium yang
digunakan. Testimoni pelanggan dan konten di balik layar menciptakan
koneksi, memupuk ketertarikan dan kesukaan.
 Implementasi Offline
Acara pengecap di outlet tertentu memungkinkan pelanggan merasakan
langsung minuman premium, memperkuat asosiasi positif. Kolaborasi
dengan majalah gaya hidup memberikan fitur editorial, meningkatkan
kredibilitas.
3. Affective Stage - Desire
1. Implementasi untuk JIWA JIWA Dan JIWA TOAST
Instagram dan Facebook digunakan secara strategis untuk menampilkan
minuman premium edisi terbatas, menciptakan rasa eksklusivitas dan
keinginan di antara para pengikut. Konten yang menarik menekankan
fitur- fitur unik dari minuman tersebut, mendorong keinginan untuk
mencobanya.
2. Implementasi Offline
Acara pencicipan eksklusif dan kolaborasi dengan koki atau kritikus
makanan ternama meningkatkan keinginan untuk mencicipi minuman
premium Janji Jiwa. Promosi dalam waktu terbatas di toko fisik
mengintensifkan rasa urgensi.
3. Waktu dan Lokasi
Perilisan produk baru dan kolaborasi yang tepat waktu bertepatan dengan
jam-jam sibuk di media sosial. Acara offline diadakan secara strategis di
lokasi-lokasi kelas atas dan pada acara-acara khusus.
4. Behavioral Stage – Action
 Implementasi untuk JIWA JIWA Dan JIWA TOAST
Ajakan untuk bertindak terlihat jelas di media sosial, mengarahkan para
pengikut untuk mengunjungi gerai Janji Jiwa terdekat atau memesan
secara online. Penawaran dan diskon dalam waktu terbatas semakin
mendorong tindakan segera.
 Implementasi Offline
Kode QR pada materi promosi offline mengarahkan pelanggan ke platform
online untuk pemesanan tanpa hambatan. Kolaborasi dengan layanan
pengiriman meningkatkan aksesibilitas dan memfasilitasi keputusan
pembelian.
 Waktu dan Lokasi
Kampanye online yang strategis selaras dengan periode promosi utama,
sementara upaya offline, seperti kolaborasi dengan platform pesan-antar
makanan, memperluas aksesibilitas ke audiens yang lebih luas.
B. Hierarchy-Of-Effects Model
1. Cognitive Stage - Awareness and Knowledge
 Implementasi untuk JIWA JIWA Dan JIWA TOAST
Konten yang berfokus pada awareness dan pengetahuan dibagikan di
Instagram, Facebook, dan situs web. Postingan mendalam membahas nilai-
nilai dan kualitas premium produk.
 Implementasi Offline
Artikel pada majalah kuliner dan pameran makanan lokal meningkatkan
pengetahuan melalui media offline. Brosur di lokasi fisik memberikan
informasi rinci tentang produk.
 Waktu dan Lokasi
Strategi konten online disesuaikan dengan waktu pembacaan tertinggi,
sementara kampanye offline mendukung acara kuliner atau festival
makanan.
2. Affective Stage - Favourites and Preferences
 Implementasi untuk JIWA JIWA Dan JIWA TOAST
Konten berfokus pada testimoni pelanggan, video demonstrasi pembuatan
minuman, dan ulasan positif dari pakar kuliner atau influencer. Ini
membangun kesukaan dan preferensi.
 Implementasi Offline
Acara eksklusif dan pertunjukan langsung di toko menciptakan kesan
positif. Kolaborasi dengan restoran terkenal meningkatkan preferensi
pelanggan.
 Waktu dan Lokasi
Postingan online dipublikasikan saat audiens paling aktif, sementara acara
offline diselaraskan dengan jam buka restoran atau waktu santai
pelanggan.
3. Affective Stage - Conviction and Buy-in
 Implementasi untuk JIWA JIWA Dan JIWA TOAST
Publikasi penghargaan dan sertifikasi di platform online meningkatkan
keyakinan pelanggan. Penawaran eksklusif online dan offline merangsang
keputusan pembelian.
 Implementasi Offline
Kehadiran di acara penghargaan atau festival makanan terkenal
memperkuat keyakinan. Diskon khusus di kasir mendukung keputusan
pembelian spontan.
 Waktu dan Lokasi
Strategi diskon online diatur untuk mencakup waktu terbatas, sementara
promosi offline diatur sesuai dengan jam sibuk pembelian.
C. Innovation-Adoption Model
1. Cognitive Stage - Awareness
 Implementasi untuk JIWA JIWA Dan JIWA TOAST
Strategi pemasaran online memastikan kesadaran produk melalui iklan
berbayar di platform media sosial dan pencarian online.
 Implementasi Offline
Billboard dan spanduk di titik strategis meningkatkan kesadaran di tingkat
lokal. Partisipasi dalam acara komunitas memperkuat kesadaran melalui
pertemuan langsung.
 Waktu dan Lokasi
Kampanye online diatur untuk menjangkau audiens selama periode online
paling aktif, sementara iklan luar ruang ditayangkan pada waktu padat lalu
lintas.
2. Affective Stage - Interest and Evaluation
 Implementasi untuk JIWA JIWA Dan JIWA TOAST
Konten online menggarisbawahi keunikan dan manfaat produk premium,
mendorong minat dan memicu evaluasi lebih lanjut.
 Implementasi Offline
Seminat mendalam tentang bahan dan proses produksi diungkapkan dalam
acara khusus atau kuliah umum. Keterlibatan langsung dengan konsumen
di toko mendukung evaluasi.
 Waktu dan Lokasi
Artikel mendalam online diterbitkan selama waktu tertentu untuk menarik
perhatian, sementara acara offline diselaraskan dengan periode tertentu di
mana pelanggan lebih cenderung mencari informasi.
3. Affective Stage - Trial and Adoption
 Implementasi untuk JIWA JIWA Dan JIWA TOAST
Program percobaan dan diskon eksklusif di platform online meningkatkan
partisipasi pelanggan dalam mencoba produk dan mengarah pada adopsi.
 Implementasi Offline
Distribusi sampel gratis di acara lokal dan promosi buy-one-get-one-free di
toko fisik merangsang percobaan dan mendukung keputusan pembelian.
 Waktu dan Lokasi
Program diskon dan promosi khusus diatur sesuai dengan siklus pembelian
pelanggan dan partisipasi pada acara komunitas lokal yang sesuai.
D. Information-Processing Model
1. Cognitive Stage - Presentation and Attention
 Implementasi untuk Jiwa Jiwa Dan Jiwa Toast
Presentasi visual produk melalui Instagram dan Facebook menarik
perhatian, dengan iklan berfokus pada fitur dan keunikan.
 Implementasi Offline
Jendela toko yang kreatif dan penataan visual produk di toko fisik
meningkatkan presentasi di tingkat offline. Partisipasi dalam pameran
dagang lokal meningkatkan perhatian.
 Waktu dan Lokasi
Iklan online dipublikasikan selama jam puncak aktivitas online, sementara
penataan visual offline dioptimalkan selama jam sibuk belanja.
2. Cognitive Stage - Comprehension
 Implementasi untuk Jiwa Jiwa Dan Jiwa Toast
Konten yang mendalam di situs web dan platform media sosial
memberikan informasi rinci tentang bahan, proses, dan nilai produk.
 Implementasi Offline
Brosur yang informatif di toko dan workshop langsung di toko mendukung
pemahaman produk. Artikel dalam majalah lokal memberikan wawasan
mendalam.
 Waktu dan Lokasi
Artikel mendalam online diterbitkan selama periode tertentu untuk
menarik perhatian, sementara workshop offline diatur selama waktu paling
nyaman bagi pelanggan.
3. Affective Stage - Generate and Retention
 Implementasi untuk Jiwa Jiwa Dan Jiwa Toast
Konten online berfokus pada bagaimana produk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan, mendorong proses penghasilan.
 Implementasi Offline
Program loyalitas dan diskon ulang tahun di toko fisik meningkatkan
retensi pelanggan. Pameran produk baru secara rutin meningkatkan
keterlibatan pelanggan.
 Waktu dan Lokasi
Program diskon dan promosi khusus diatur sesuai dengan siklus pembelian
pelanggan dan pameran produk diadakan pada waktu yang paling sesuai.
4. Behaviour - Action Stage
 Implementasi untuk Jiwa Jiwa Dan Jiwa Toast
Tombol "Beli Sekarang" dan kode diskon di platform online langsung
mengarahkan tindakan pembelian.
 Implementasi Offline
Kolaborasi dengan aplikasi pengiriman makanan dan QR code di kasir
fisik mendukung kemudahan pembelian offline.
 Waktu dan Lokasi
Promosi online diatur sesuai dengan periode pembelian paling aktif, dan
QR code offline ditempatkan di kasir selama periode waktu tertentu untuk
mendorong pembelian impulsif.
E. Operational Model
1. Cognitive Stage - Non-Evaluative Thinking
 Implementasi untuk Jiwa Jiwa Dan Jiwa Toast
Strategi "sneak peek" di Instagram dan Facebook memberikan konsumen
gambaran tentang produk tanpa evaluasi langsung.
 Implementasi Offline
Menempatkan menu pilihan di depan toko fisik secara menarik
memberikan gambaran awal tanpa penilaian.
 Waktu dan Lokasi
Cuplikan online diatur untuk menarik perhatian, sementara papan menu
offline dioptimalkan selama jam sibuk.
2. Affective Stage - Evaluative Thinking
 Implementasi untuk Jiwa Jiwa Dan Jiwa Toast
Video demonstrasi di media sosial memberikan evaluasi tanpa
memerlukan pemikiran mendalam.
 Implementasi Offline
Penataan visual produk di etalase dan poster di toko memberikan
informasi evaluatif dengan tampilan menarik.
 Waktu dan Lokasi
Konten evaluatif online diatur selama waktu di mana pelanggan paling
aktif, sementara pameran produk offline diadakan selama periode waktu
yang paling sesuai.
3. Behaviour - Action Stage
 Implementasi untuk Jiwa Jiwa Dan Jiwa Toast
Tombol "Beli Sekarang" dan tautan langsung di media sosial memberikan
konsumen kemampuan untuk mengambil tindakan dengan mudah.
 Implementasi Offline
QR code di promosi offline dan aplikasi pengiriman makanan memastikan
ketersediaan jalur pembelian yang cepat dan mudah.
 Waktu dan Lokasi
Promosi online diatur selama periode pembelian paling aktif, dan QR code
offline ditempatkan di kasir selama periode waktu tertentu untuk
mendorong pembelian impulsif.

Penting untuk dicatat bahwa implementasi ini bersifat umum dan


disesuaikan dengan karakteristik unik dari produk dan merek Janji Jiwa dan Jiwa
Toast. Analisis yang lebih mendalam dan data konsumen dapat menyempurnakan
strategi pemasaran yang diterapkan.
3. Tujuan komunikasi pemasaran berdasarkan halam 587 adalah untuk
1)Establish need for category , 2). Build brand awareness, . 3). Build
brand attitude, dan 4. Influence brand purchase intention. Aplikasikan ke
4 hal di atas untuk Kasus Janji Jiwa dan lengkapi jawaban secara lengkap
Jawaban:
Tujuan Komunikasi Pemasaran untuk Janji Jiwa dan Jiwa Toast, yaitu :
1. Establish Need for Category (Menetapkan Kebutuhan Kategori)
 Tujuan
Membangun kesadaran akan kebutuhan akan kategori kopi lokal di
Indonesia melalui penghargaan Top Brand Award, menekankan keunikan
dan kualitas kopi Janji Jiwa.
 Implementasi untuk Janji Jiwa dan Jiwa Toast
Melalui kampanye pemasaran online dan offline, Janji Jiwa dan Jiwa Toast
menciptakan kebutuhan untuk kategori kopi dan roti toast di pasar
Indonesia. Konten online dan offline menyoroti pengalaman unik dan
kualitas premium produk mereka, memotivasi konsumen untuk mencari
produk sejenis yang dapat memenuhi kebutuhan mereka akan kopi
berkualitas tinggi dan roti toast lezat.
 Waktu dan Lokasi
Kampanye online diprogram selama periode ketika konsumen cenderung
mencari informasi tentang kategori kopi dan roti toast. Pameran produk
atau kolaborasi di acara makanan lokal diatur selama waktu yang sesuai
dengan minat target audiens.
2. Build Brand Awareness (Membangun Kesadaran Merek)
 Tujuan
Meningkatkan kesadaran konsumen tentang merek Janji Jiwa dan Jiwa
Toast sebagai pemenang penghargaan Top Brand Award,
memperkenalkan mereka sebagai merek terkemuka dalam kategori kopi
dan roti toast.
 Implementasi untuk Janji Jiwa dan Jiwa Toast
Melalui strategi pemasaran online yang kreatif dan partisipasi aktif dalam
acara komunitas, Janji Jiwa dan Jiwa Toast berhasil meningkatkan
kesadaran merek mereka. Postingan Instagram, Facebook, dan promosi
offline di titik strategis memastikan bahwa konsumen dapat mengenali dan
mengingat merek tersebut.
 Waktu dan Lokasi
Iklan online dipublikasikan selama jam puncak aktivitas online, sedangkan
partisipasi dalam pameran offline dijadwalkan selama periode waktu yang
paling sesuai untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
3. Build Brand Attitude (Membangun Sikap Merek)
 Tujuan
Membentuk sikap positif terhadap Janji Jiwa dan Jiwa Toast dengan
menyoroti komitmen mereka terhadap kualitas produk dan layanan, serta
menonjolkan dampak positif mereka terhadap industri makanan dan
minuman di Indonesia.
 Implementasi untuk Janji Jiwa dan Jiwa Toast
Konten pemasaran difokuskan pada membangun sikap positif terhadap
merek, menyoroti keunikan dan manfaat produk. Testimoni pelanggan,
video demonstrasi pembuatan minuman, dan ulasan positif dari ahli
kuliner atau influencer membantu membentuk sikap positif terhadap Janji
Jiwa dan Jiwa Toast.
 Waktu dan Lokasi
Postingan online dipublikasikan selama waktu di mana audiens paling
aktif, sedangkan acara khusus dan kolaborasi di toko diadakan selama jam
buka yang ramai atau pada waktu khusus yang menarik perhatian
pelanggan.
4. Influence Brand Purchase Intention (Mempengaruhi Niat Beli Merek)
 Tujuan
Meningkatkan niat beli konsumen terhadap Janji Jiwa dan Jiwa Toast
dengan memanfaatkan penghargaan Top Brand Award sebagai bukti
kualitas dan keunggulan mereka, serta dengan menghadirkan penawaran
khusus atau program loyalitas.
 Implementasi untuk Janji Jiwa dan Jiwa Toast
Penawaran eksklusif online, diskon di kasir fisik, dan program percobaan
gratis merupakan strategi yang digunakan untuk mempengaruhi niat beli
konsumen. Call-to-action yang jelas di platform online dan offline
mengarahkan konsumen untuk melakukan pembelian atau mencoba
produk.
 Waktu dan Lokasi
Strategi diskon online diatur untuk mencakup waktu terbatas, sementara
promosi di toko fisik diatur selama periode jam sibuk pembelian.

Dengan mengintegrasikan elemen-elemen ini dalam strategi komunikasi


pemasaran, Janji Jiwa dapat lebih efektif mencapai tujuan komunikasi mereka dan
memperkuat posisi merek mereka sebagai pemimpin di industri makanan dan
minuman Indonesia.

4. Komunikais pemsaran yang efektif tergantung kepada bagaimana pesan


yang akan disampaikan menjadi pesan yang menggugah konsumen yang
dapat dilihat pada konten pesan tersebut, sehingga di tuntut untuk
merancang pesan yang kreatif untuk disampaikan kepada pelanggan
dengan pesan yang spesifik yang dapat diklasifikasi kan menjadi
informational dan transformational appeals.(hal 589) Kemukakan
pemahaman anda tentang 2 hal ini dan sesuaikan dengan Janji Jiwa
Jawaban:
A. Daya Tarik Informasional (Informational Appeals):
Daya tarik informasional dalam konteks Janji Jiwa akan memfokuskan
pada atribut dan manfaat produk mereka dengan mengedepankan informasi yang
konkret dan rasional. Tujuan Informasional yaitu Mengkomunikasikan atribut dan
manfaat konkret dari kopi dan produk roti toast Janji Jiwa. Berikut adalah
penerapan konsep ini pada janji jiwa :
1. Atribut Produk Kopi Janji Jiwa
 Pesan
Menyoroti aspek-aspek unik biji kopi lokal yang digunakan, seperti
varietas kopi khas Indonesia, metode penggilingan, dan proses
pemanggangan yang menghasilkan cita rasa kopi yang khas.
 Implementasi
Video pemasaran online dan Konten Digital yang memperlihatkan
proses pembuatan kopi dari biji hingga cangkir, menyertakan
informasi tentang asal-usul biji kopi dan metode pemanggangan
yang unik serta menyoroti setiap tahapan produksi dengan detail.
2. Manfaat Konsumen dari Produk Janji Jiwa
 Pesan
Fokus pada kepuasan pelanggan dan keunikan pengalaman
menikmati kopi lokal berkualitas tinggi serta Meningkatkan
kepercayaan pelanggan melalui informasi yang jelas tentang
produk
 Implementasi
Testimoni pelanggan yang menceritakan pengalaman mereka
dengan menyertakan detail tentang cita rasa yang mereka nikmati.
Program loyalitas yang memberikan informasi jelas tentang
manfaat bagi pelanggan setia serta Pelanggan akan memahami
keunikan dan kualitas kopi Janji Jiwa.
B. Daya Tarik Transformasional (Transformational Appeals)
Daya tarik transformasional berfokus pada penciptaan citra merek dan
pengalaman emosional yang melekat pada penggunaan produk. Dalam konteks
Janji Jiwa, strategi ini dapat diarahkan untuk menghubungkan merek dengan gaya
hidup dan emosi positif.
1. Gambaran Gaya Hidup Peminum Kopi Janji Jiwa:
 Pesan
Menciptakan gambaran tentang bagaimana peminum kopi Janji
Jiwa adalah orang-orang yang menghargai kualitas, keberlanjutan,
dan keberagaman dan Mengajak pelanggan untuk berbagi foto
mereka
menikmati kopi Janji Jiwa dengan tagar khusus yang
mengekspresikan emosi positif.
 Implementasi
Kampanye visual Gaya Hidup di media sosial yang menampilkan
momen-momen positif dan kebersamaan pelanggan saat menikmati
kopi Janji Jiwa. Pemberian label "Pencinta Kopi Lokal" untuk
memotivasi identifikasi pelanggan dengan gaya hidup ini.
Menampilkan pelanggan sedang menikmati kopi Janji Jiwa dalam
momen-momen bahagia, seperti berkumpul bersama teman atau
menikmati waktu santai.
2. Pengalaman Positif yang Dihasilkan dari Produk Janji Jiwa:
 Pesan
Menekankan bahwa menikmati kopi Janji Jiwa adalah pengalaman
yang membawa kebahagiaan, kehangatan, dan kepuasan.
 Implementasi
Kampanye iklan video yang menunjukkan momen-momen hangat
dan bahagia yang terjadi ketika orang menikmati kopi Janji Jiwa
bersama teman dan keluarga. Keterlibatan konsumen melalui
kontes foto dengan tagar khusus yang menggambarkan momen
"Bahagia dengan Janji Jiwa."
C. Keselarasan Dengan Janji Jiwa
1. Informasional: Memastikan bahwa pesan informasional mempromosikan
keunikan dan kualitas biji kopi lokal Janji Jiwa.
2. Transformasional: Menciptakan dan membangun citra merek yang positif,
yang tidak hanya menjual kopi tetapi juga gaya hidup dan pengalaman
yang positif.

Dengan memadukan kedua daya tarik ini, Janji Jiwa dapat menciptakan
kampanye pemasaran yang efektif, merangsang keinginan konsumen untuk
mencoba dan tetap setia pada merek mereka. Strategi ini memanfaatkan kelebihan
produk (informasional) sambil menciptakan koneksi emosional dan identifikasi
merek dengan gaya hidup positif (transformasional).
Kombinasi daya tarik informasional dan transformasional dalam strategi
kreatif akan menciptakan pesan yang holistik dan menyentuh hati. Konsumen
tidak hanya akan tahu tentang keunggulan produk, tetapi juga merasakan koneksi
emosional yang positif dengan merek. Ini tidak hanya membangun kesadaran,
tetapi juga menciptakan loyalitas pelanggan jangka panjang. Strategi ini
mendukung visi Janji Jiwa sebagai pemimpin masa depan industri makanan dan
minuman di Indonesia, tidak hanya karena kualitas produk tetapi juga karena
pengalaman positif yang mereka tawarkan kepada pelanggan.

5. Berdasarkan halaman 590 bahwa ada 2 jenis komunikasi yang dapat


digunakan yaitu personal dan mass communication. Terapkan 2 hal ini
pada JJ
Jawaban:
a. Personal Communication
Personal Communication yang dilakukan dapat melalui mulut ke mulut,
atau sering disebut sebagai "word of mouth" (WOM), merujuk pada proses di
mana informasi, rekomendasi, atau pendapat tentang suatu produk, layanan,
atau pengalaman dibagikan secara langsung oleh orang-orang kepada orang-
orang di sekitarnya. Personal communication seperti ini dapat memiliki
dampak yang kuat dalam membentuk persepsi dan keputusan konsumen.
Word of mouth merupakan salah satu bauran promosi adalah informasi
mulut ke mulut ini merupakan salah satu strategi promosi yang efektif, karena
yang akan menginformasikanya adalah pengguna atau konsumen secara suka
rela tanpa disadari karena kepuasan akan pelayanan atau produk yang
diberikan. Word of mouth melibatkan individu berbagai informasi dengan
orang lain dalam bentuk verbal, berikut termasuk tatap muka dan sosial media
internet.
b. Mass Communication
Saluran komuniasi ini dapat dilakukan dengan kampanye pemasaran artis
yang menggunakan popularitas tokoh media sosial untuk memengaruhi
audiens. Mass communication melalui artis adalah strategi pemasaran yang
memanfaatkan ketenaran dan pengaruh artis atau tokoh terkenal untuk
mempromosikan produk, merek, atau layanan. Strategi ini mengandalkan daya
tarik artis terhadap penggemar mereka dan tujuannya adalah menciptakan
keterlibatan, citra positif, dan dampak besar dalam komunikasi dengan target
audiens. Pada perayaan Janji Jiwa yang kelima, Janji Jiwa bekerja sama dengan
artis Gamaliel untuk menjadi guest barista pada salah satu outletnya di Jakarta
yang bertujuan untuk menarik masyarakat datang ke outlet tersebut. Janji Jiwa
juga pernah bekerja sama dengan Sophia Latjuba dan Denny Sumargo untuk
mempromosikan menu terbaru yang ada di Janji Jiwa.

Anda mungkin juga menyukai