Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN WAWANCARA

BUDIDAYA IKAN KONSUMSI (IKAN GURAME)

Untuk memenuhi Tugas PKWu

Dibimbing Oleh: Ibu Lutvi Asri Winarni, S.Pd

Disusun Oleh:

1. Adelia Reza Faradila (01)


2. Candra Maulin (09)
3. Dewi Rafizah Astuti (11)
4. Febby Athya Firnanda H. (13)
5. Helmalia Samanta Putri (17)
6. Indra (19)
7. Ridho Asa Kurniawan (31)
8. Shepia Agestin (33)
9. Susan Arianti (35)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUTOJAYAN

JALAN DIPONEGORO 103

BLITAR, 2021
LAPORAN HASIL WAWANCARA

BUDIDAYA IKAN KONSUMSI (IKAN GURAME)

A. Latar Belakang
Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas di bidang mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari
narasumber secara sederhana dan terpercaya tentang budidaya ikan konsumsi. Oleh
karena itu kami mewawancarai salah satu pembudidaya ikan gurame di Lingkungan
Purwokerto, Sutojayan. Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami
berharap telah memenuhi tugas Prakarya. Begitu juga bermanfaat bagi teman-teman
yang membaca.

B. Tujuan
Mendapatkan informasi tentang budidaya ikan konsumsi

C. Waktu dan Tempat Kegiatan Wawancara


Waktu: Jum’at, 19 November 2021
Tempat: Ds.Sutojayan RT 02 / RW 10 Kec.Sutojayan

D. Pelaksanaan Wawancara

1. Narasumber
Nama : Khoirudin
Umur : 35 Tahun
Alamat : Ds.Sutojayan RT 02 / RW 10 Kec.Sutojayan

2. Pewawancara 1
Nama : Dewi Rafizah Astuti
Kelas : XI IPS 1
Sekolah : SMA NEGERI 01 SUTOJAYAN

3. Pewancara 2
Nama : Febby Athya Firnanda Husnia
Kelas : XI IPS 1
Sekolah : SMA NEGERI 01 SUTOJAYAN

4. Pewancara 3
Nama : Susan Arianti
Kelas : XI IPS 1
Sekolah : SMA NEGERI 01 SUTOJAYAN
E. Hasil Wawancara

Pertanyaan Jawaban
1. Apa jenis jenis ikan yang pernah Jenis ikan yang dipilih oleh
dibudidayakan? Mengapa narasumber untuk dibudidayakan yaitu
membudiyakan ikan tersebut (ikan yang ikan gurame. Narasumber memilih
sekarang sedang dibudidayakan)? ikan gurame karena ikan tersebut tidak
rawan sakit.
2. Seperti apa kolam tempat pembudidayaan Menggunakan lahan permanen berupa
ikan tersebut? kolam beton. Karena jika
- Bentuk dan bahan pembuatan kolam menggunakan kolam beton ini tahan
- Ukuran lama dan hemat dengan air
- Spesifikasi air yang digunakan (suhu, dibandingkan dengan menggunakan
kedalaman) kolam tanah maupun terpal. Jika
menggunakan kolam terpal hanya bisa
digunakan 2 x pemanenan. Sedangkan
jika menggunakan kolam tanah air
akan cepat meresap dan akan
mengakibatkan pemborosan air yang
berlebihan. Adapun ukuran kolam
yang digunakan oleh narasumber
adalah berukuran 10 x 15 m dengan
kedalaman 1 meter.
Suhu air berkisar 24-30‫ﹾ‬C. Di
Lingkungan Purwokerto, situasi
cuacanya tidak menentu. Pada bulan
Januari sampai Agustus pH air 7 dan
pada bulan terang keasaman air stabil.
Tempat yang bagus akan membuat
ikan gurame bagus. Narasumber hanya
memiliki 1 kolam saja.
3. Berapa umur benih dan bagaimana Narasumber tidak mengembiakkan
pemilihan benih yang bagus? benih melainkan membeli benih.
Harga benih per ekor seharga
Rp.2.500,00 yang berukuran 2,5 – 3
cm. Factor yang membuat narasumber
memebeli bibit adalah:
a. Keadaan geografi, yaitu iklim yang
tidak menentu.
b. Harus mendalami ilmu pembenihan.
c. SDM dan ilmu pengetahuan kurang.
d. Lahan kurang memenuhi.
4. Berapa umur ikan ketika dipanen? Panen ikan gurame biasanya dilakukan
pada saat ikan berumur 1 tahun
dengan berat ikan sekitar 500 gram.
Pada panen total dilakukan
pengeringan kolam setelah itu bisa
ditebar benih ikan gurame lagi.
5. Bagaimana proses pembudidayaannya Narasumber menggunakan pakan
mulai dari pembenihan sampai dengan pabrik yang berupa pellet. Didalam
panen? pelet terdapat nutrisi yang sudah
cukup untuk diberikan kepada ikan
gurame. Ada 2 jenis pelet yang ada
dipasaran yaitu pelet apung dan pelet
tenggelam. Sedangkan pelet yang
diberikan untuk ikan gurame yaitu
pelet apung, karena ikan ini termasuk
kedalam ikan pemukiman. Dalam
sehari sebaiknya memberi makan
gurame sebanyak 2 kali yaitu pada
waktu pagi dan sore agar pertumbuhan
ikan gurame maksimal maka perlu
mencari pelet yang memiliki
kandungan protein 25%.
Penggantian air dilakukan sekitar 3
bulan sekali. Penggantian air itu
penting agar ikan bisa terhindar dari
serangan virus.
6. Apa resiko dari pembudidayaan ikan Ikan rentang terhadap penyakit koreng
konsumsi khususnya yang atau kulit
dibudidayakan saat ini? (berdasarkan
pengalaman pembudiyaan)

F. Pembahasan

Narasumber tidak mengembiakkan benih melainkan membeli benih. Harga


benih per ekor seharga Rp.2.000,00 yang berukuran 2,5 – 3 cm. Faktor yang membuat
narasumber memebeli bibit adalah:

a. Keadaan geografi, yaitu iklim yang tidak menentu.


b. Harus mendalami ilmu pembenihan.
c. SDM dan ilmu pengetahuan kurang.
d. Lahan kurang memenuhi.

Narasumber menggunakan lahan permanen berupa kolam beton. Karena jika


menggunakan kolam beton ini tahan lama dan hemat dengan air dibandingkan dengan
menggunakan kolam tanah maupun terpal. Jika menggunakan kolam terpal hanya bisa
digunakan 2 x pemanenan. Sedangkan jika menggunakan kolam tanah air akan cepat
meresap dan akan mengakibatkan pemborosan air yang berlebihan. Adapun ukuran
kolam yang digunakan oleh narasumber adalah berukuran 10 x 15 m dengan
kedalaman 1 meter. Suhu air berkisar 24-30‫ﹾ‬C. Di Lingkungan Purwokerto, situasi
cuacanya tidak menentu. Pada bulan Januari sampai Agustus pH air 7 dan pada bulan
terang keasaman air stabil. Tempat yang bagus akan membuat ikan gurame bagus.
Narasumber hanya memiliki 1 kolam saja.
Narasumber menggunakan pakan pabrik yang berupa pellet. Didalam pelet
terdapat nutrisi yang sudah cukup untuk diberikan kepada ikan gurame. Ada 2 jenis
pelet yang ada dipasaran yaitu pelet apung dan pelet tenggelam. Sedangkan pelet yang
diberikan untuk ikan gurame yaitu pelet apung, karena ikan ini termasuk kedalam
ikan pemukiman. Dalam sehari sebaiknya memberi makan gurame sebanyak 2 kali
yaitu pada waktu pagi dan sore agar pertumbuhan ikan gurame maksimal maka perlu
mencari pelet yang memiliki kandungan protein 25%. Penggantian air dilakukan
sekitar 3 bulan sekali. Penggantian air itu penting agar ikan bisa terhindar dari
serangan virus. Panen ikan gurame biasanya dilakukan pada saat ikan berumur 1
tahun dengan berat ikan sekitar 500 gram. Pada panen total dilakukan pengeringan
kolam setelah itu bisa ditebar benih ikan gurame lagi.

Modal:

- Kolam = Rp3.000.000,00
- Bibit = Rp2.000,00 x 2.000 ekor = Rp4.000.000,00
- Pakan = Rp250.000,00 x 25 sak = Rp6.250.000,00
- Obat-obatan = Rp500.000,00 x 1 kali masa panen = Rp500.000,00
- Jumlah = Rp13.750.000,00

Penjualan:

- 2.000 ekor x 0,5 kg = 1.000 kg


- 1.000 kg x Rp40.000,00 = Rp40.000.000,00

Keuntungan

Rp40.000.000,00 – Rp13.750.000,00 = Rp26.250.000,00

Resiko pembudidayaan ikan gurame yaitu ikan rentan terhadap penyakit


koreng atau kulit

G. Kesimpulan

Budidaya ikan gurame sangat menguntungkan. Pemeliharaannya juga sangat


mudah tergantung cuaca dan kondisi lingkungan sekitar. Jika lingkungan kondisinya
bagus akan membuat budidaya ikan gurame akan lebih produktif. Jika ikan gurame
tersebut sudah dibudidayakan dengan maksimal akan menghasilkan olahan konsumsi
yang bermanfaat bagi kehidupan yang membudidayakan ikan konsumsi tersebut.
H. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai