Anda di halaman 1dari 4

LEBIH DARI 300 ALIRAN SESAT,

MENGAPA TUMBUH SUBUR DI INDONESIA?

Sebagai mayoritas muslim, idealnya Indonesia menjadi wilayah yang kondusif untuk
perkembangan dan kebangkitan Islam. Sumber daya alam dan manusianya menjadi aset yang
lebih dari cukup untuk mendukung agar Islam bisa kembali berjaya di pentas dunia. Berkaitan
dengan hal ini, Indonesia sangat potensial karena memiliki akar sejarah yang sangat lekat dengan
Islam.
Dahulu, sebelum Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda dan menjadi negara bangsa
bernama Republik Indonesia, Islam pernah mewarnai bumi Nusantara dengan munculnya banyak
kesultanan Islam berkat perjuangan wali songo. Bahkan, secara historis sejumlah kesultanan ini
terhubung dengan Khilafah Turki Usmani, yang mana para sultannya mendapatkan restu dari
negara adikuasa muslim tersebut melalui syarif Makkah.
Sebagaimana dikutip dari Republika.co.id, penguasa lokal yang disebut Syarif Makkah, merupakan
keturunan Rasulullah saw yang secara administratif berkedudukan di bawah pemerintahan
khalifah Turki Utsmaniyah. Sebab, Hijaz ketika itu dikuasai kekhalifahan yang berpusat di
Konstantinopel (Istanbul) tersebut.1
Namun, sayangnya realitas saat tidaklah menggembirakan. Sejarah agung Islam di negeri ini nyaris
terkubur, hilang, dan dilupakan. Justru, saat ini Indonesia menjadi tempat yang kondusif di mana
aliran sesat dan nyeleneh bisa tumbuh dengan subur.
Seberapa banyakkah aliran sesat yang berkembang di Indonesia? Berdasarkan catatan Majelis
Ulama Indonesia (MUI), terdapat lebih dari 300 aliran kepercayaan yang dianggap sesat di
Indonesia. Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI, Utang Ranuwijaya, menyatakan bahwa
ratusan aliran sesat di Indonesia telah terdeteksi sejak tahun 1995. Namun, umumnya aliran-
aliran sesat ini muncul dan menghilang dengan menggunakan berbagai nama organisasi yang
berbeda.2
Jumlah yang sedemikian banyak tersebut menyisakan pertanyaan besar, bagaimanakah peran
negara muslim terbesar di dunia ini dalam menangani aliran sesat agar tidak menodai kemuliaan
Islam?
Penyimpangan Ponpes Al-Zaytun
Salah satu kontroversi aliran sesat yang sedang mengemuka saat ini adalah Ponpes Al-Zaytun.
Pemberitaan terkait ponpes yang berlokasi di Indramayu ini sangat gencar semenjak beberapa
bulan lalu, tepatnya di momen Idul Fitri 1444.

1
https://www.republika.id/posts/41192/makkah-dan-legitimasi-raja-raja-di-nusantara diakses 7 Juli 2023.
2
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160121180616-12-105893/mui-ada-300-lebih-aliran-sesat-di-
indonesia diakses 7 Juli 2023.
Ada beberapa fakta nyeleneh Ponpes Al-Zaytun yang mengindikasikan ajaran dan praktik di
ponpes tersebut dikatakan sesat atau menyimpang dari ajaran Islam. Fakta tersebut antara lain:3
1. Al-Quran Bukan Kalamullah
Dalam sebuah rekaman video4 Panji Gumilang menyatakan bahwa Al-Quran adalah perkataan
Nabi Muhammad bukan kalam Allah. “Nabi Muhammad sudah men-declare, lâa raiba fîh, bukan
kalam Allah. Kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu. Kalau Allah berbahasa Arab
susah nanti bertemu dengan orang Indramayu,” ungkapnya dalam video tersebut.
2. Shaf Bercampur dalam Shalat Idul Fitri
Pada Idul Fitri tahun 1444 H, Ponpes Al-Zaytun menjadi sorotan masyarakat karena video viral
mengenai pelaksanaan Salat Id di ponpes ini.
Isu yang menimbulkan perdebatan adalah penyatuan shaf antara perempuan dan laki-laki dalam
Salat Id tersebut. Ini benar-benar nyelenah dan menyalahi aturan syariat Islam. Dalam Islam,
shalat berjamah dipisah antara laki-laki dan perempuan. Ketentuannya jamaah laki-laki di shaf
depan. Sedangkan jamaah perempuan di shaf belakang.
3. Wanita Boleh Menjadi Imam dan Khatib
Pemahaman ini mengingatkan kita pada tokoh Amina Wadud yang membolehkan muslimah
menjadi imam shalat. Dalam acara Kick Andy5, Andy F. Noya mengajukan kepada Panji Gumilang,
“Bagaimana kalau shalat itu dipimpin oleh seorang wanita, sebagai khatib dan imam shalat?” Panji
Gumilang merespon, “Saya yakin bisa.”
Meskipun hal tersebut, katanya, baru berupa gagasan, tetapi akan dilaksanakan meskipun
ditentang karena menurutnya hal itu merupakan hak asasi.
4. Berniat Dirikan Ponpes Kristen
Panji Gumilang pernah mengumumkan maksudnya untuk mendirikan pondok pesantren khusus
bagi umat Kristen. Tidak hanya itu, juga disebutkan bahwa ia berencana membangun sebuah
gereja di dalam kompleks Pondok Pesantren Al-Zaytun yang terletak di Kabupaten Indramayu.
5. Dosa Zina Ditebus Uang
Pondok Pesantren Al-Zaytun juga pernah menjadi perhatian masyarakat karena dugaan
penerapan ajaran agama yang kontroversial, yaitu mengizinkan penebusan dosa zina dengan
uang. Hal ini diungkapkan oleh Ken Setiawan, seorang mantan anggota Negara Islam Indonesia
(NII), dalam sebuah video di saluran YouTube milik Herri Pras.
Dengan jujur, Ken menyatakan bahwa ponpes tersebut melarang santrinya untuk pacaran dan
berzina. Namun, aturan ini tidak berlaku bagi mereka yang memiliki uang, karena dosa yang
timbul akibat perbuatan zina dapat ditebus dengan sejumlah uang. Dengan kata lain, penebusan
dosa zina ini sama saja dengan menghalalkan perzinaan.

3
https://genqumedia.com/fyp/fakta-nyeleneh-ponpes-alzaytun/ diakses 6 Juli 2023.
4
https://youtube.com/shorts/JKLj6Icjd0c?feature=share diakses 7 Juli 2023
5
https://youtu.be/25DNiumDv_4 diakses 7 Juli 2023.
6. Mengajak untuk Menyanyikan Lagu Yahudi
Fakta nyeleneh Pondok Pesantren Al-Zaytun berikutnya adalah ajakan untuk menyanyikan lagu
Yahudi. Video Panji Gumilang tersebar di media sosial ketika ia sedang memperkenalkan ucapan
salam ala Yahudi. Dalam video tersebut, ia juga mengajak para santri dan tamunya untuk
mengucapkan salam kepada umat Kristen.
Menurutnya, ucapan salam tidak hanya terbatas pada “Assalamualaikum”, tapi bisa dengan
kalimat “Havenu Shalom Aleichem”. Ia juga menyatakan bahwa salam dapat diberikan melalui
nyanyian.
7. Azan yang Nyeleneh
Beredar juga video yang menunjukkan kenyelenehan santri Pondok Pesantren Al-Zaytun saat
mengumandangkan azan. Video tersebut menampilkan santri mengumandangkan azan selalu
melakukan gerakan tangan yang unik. Selain itu, azan juga diucapkan dengan menghadap para
santri, bukan menghadap kiblat. Padahal, dalam ajaran Islam azan merupakan panggilan untuk
shalat yang ketentuannya dilakukan dengan menghadap kiblat sebagaimana muslim menunaikan
shalat.
Kenapa Aliran Sesat Makin Marak?
Selain Kontroversi Al-Zaytun, masih banyak aliran sesat lainnya yang belum ditangani.
Kemunculan mereka yang demikian banyak, mencapai lebih dari 300 aliran setidaknya disebabkan
oleh 2 faktor:
1. Lambannya Negara dalam Menangani Kasus
Negara terkesan lamban dalam menangani kasus seperti ini, padahal sudah tercantum dalam UU
No 1/PNPS 19656. Meskipun payung hukumnya sudah ada, namun penerapan hukumnya tampak
tidak tegas sehingga tidak memberikan efek jera sekaligus mengedukasi masyarakat. Sehingga
satu aliran sesat tumbang atau hilang, muncul lagi aliran sesat lainnya. Dalam kasus Al-Zaytun
pun, negara tampak sangat lamban sehingga kasus ini berlangsung hingga berbulan-bulan,
terhitung semenjak viralnya video bercampurnya shaf jamaah dalam shalat Id.
Jika ditelusuri lebih jauh, Dr. M. Riyan menyebutkan, penyimpangan yang dilakukan Al-Zaytun itu
sudah berlangsung kurang lebih 21 tahun. Imam Supriyanto, pendiri Ponpes Al-Zaytun,
menyebutkan, Panji Gumilang dibekingi oleh Hendropriyono dan Moeldoko.7
2. Sistem Demokrasi Suburkan Aliran Sesat
Dalam sistem demokrasi, kebebasan menjadi prinsip yang sangat ‘didewakan’. Kebebasan
menjadi pilar yang diterapkan dalam berbagai segi kehidupan mulai dari kebebasan berpendapat,
kebebasan beragama, kebebasan kepemilikan, dan kebebasan kepribadian.8 Dengan berlindung
dibalik kebebasan berpendapat dan kebebasan beragama, banyak mereka yang memiliki

6
https://www.hukumonline.com/berita/a/uu-no-1pnps1965-jerat-hukum-untuk-aliranaliran-sesat-hol9156/
diakses 7 Juli 2023.
7
Ada Apa di Balik Heboh Al-Zaytun? https://www.youtube.com/watch?v=CFHvHKP0A-s diiakses 8 Juli 2023.
8
https://alwaie.net/analisis/hakikat-demokrasi/ diakses 7 Juli 2023
pemahaman menyimpang dari Islam meyakni bahwa hal tersebut sah-sah saja, hak asasi, bahkan
dijamin oleh negara.
Dalam kasus ini Al-Zaytun pun, Panji Gumilang misalnya menyatakan bahwa dia merasa yakin
perempuan bisa jadi imam dan khatib karena itu merupakan hak asasi yang mana hak asasi.
Berbeda dengan bingkai islam. Orang berpendapat terbatas dan terikat dengan hukum syara’.
Sepakat dengan pernyatan Budi Mulyana, Islam menetapkan, seseorang tidak boleh melakukan
suatu perbuatan atau menyatakan suatu pendapat kecuali yang dibenarkan oleh dalil-dalil
syariah.9

Bagaimana Islam dalam Menangani Aliran Sesat?


Sebagai ideologi dan sistem hidup yang paripurna, Islam memiliki seperangkat aturan untuk bisa
menjaganya dari berbagai penodaan. Imam Asy-Syatibi mengungkapkan, tujuan dari syariah
(maqashid asy-syariah) adalah untuk menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga keturunan, menjaga
harta, dan menjaga akal.10
Kelima maqashid asy-syariah itu tentu saja telah dipraktikkan dahulu oleh Rasulullah dan para
khalifah setelahnya. Mereka telah memberikan teladan bagaimana negara berperan dalam
menjaga agama.
Khalifah Abu Bakar misalnya, mencontohkan dengan sangat tegas memberantas Musailamah Al-
Kadzdzab yang mengaku nabi dan mereka yang menyimpang dari Islam, yaitu orang-orang murtad
yang menolak membayar zakat. Ketegasan Abu Bakar ini ditunjukkan dalam Perang Yamamah.
Sang Khalifah mengerahkan 3 sahabat untuk memimpin mengomandani perang ini, yaitu Ikrimah
bin Abi Jahal, Syarhabil bin Hasanah dan Khalid bin Al-Walid untuk menumbangkan Musailamah
Al-Kadzdzab dan para pengikutnya.11
Oleh karena itu, agar ajaran Islam bisa tetap murni dan tidak ternoda, harus ada sistem yang
menjaga kemurniannya. Bila merujuk kepada maqashid asy-syariah yang pertama, menjaga
agama hanya bisa dilakukan bila otoritas negara memiliki visi untuk menjaga agama.
Pertanyaanya, apakah negara bangsa saat ini dengan prinsip sekularisme apakah memiliki visi ke
arah sana? Wallahu ‘alam. (Jahar)

9
https://alwaie.net/analisis/hakikat-demokrasi/
10
Moh. Toriquddin, Teori Maqashid Syariah Perspektif Al-Syatibi,
https://media.neliti.com/media/publications/23678-ID-teori-maqashid-syaraah-perspektif-al-syatibi.pdf
diakses 7 Juli 2023.
11
https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/12/100000679/perang-yamamah-pertempuran-abu-bakar-
melawan-nabi-palsu diakses 7 Juli 2023

Anda mungkin juga menyukai