Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN KOMUNIKASI OLEH HAMBA TUHAN DALAM RANAH PELAYANAN

MISI KEPADA JEMAAT


1
Darius Kahabi Raumbani2Raides Nome3Reina Nurani Siregar Lete
dariuskahabiraumbani@gmail.com
reinanuranislete@gmail.com

ABSTRAK
Kebanyakan sebagian hamba Tuhan mengabaikan ilmu komunikasi. Mereka beranggapan bahwa
ilmu komunikasi tidak terlalu penting untuk dipelajari. Karena itu, mereka berfokus dalam
menguluti bidang mereka dalam hal belajar yang menurut mereka itu penting saja. Pemikiran
mereka tidak ada yang salah cuman dalam prakteknya dalam ladang pelayanan kebanyakan
hamba Tuhan tidak tahu memulai suatu percakapan bahkan tidak tahu bagaimana caranya agar
cepat diterima oleh orang sekitar atau khususnya jemaat dalam pelayanan. Kendala-kendala yang
demikian yang timbul jika mengabaikan ilmu komunikasi. Ilmu komunikasi kelihatan sederhana
mungkin dalam pikiran seorang hamba Tuhan sehingga mengabaikannya. Namun pada
realitanya mereka menanggung sendiri apa yang menjadi kendalanya dalam pelayanan mereka.
Perlu diketahui bahwa komunikasi itu sangat baik dan komunikasi merupakan salah satu cara
agar orang dapat mengetahui apa yang menjadi tujuan kita. Tanpa komunikasi maka apa yang
menjadi tujuan kita dalam suatu wilayah terlebih dalam hal melakukan pemberitaan injil, maka
itu akan menjadi suatu keinginan yang hanya terbatas dalam angan-angan tanpa ada perwujudan
dalam pelaksaanaannya. Oleh sebab itu, hamba Tuhan yang sering mengabaikan atau
menganggap ilmu komunikasi itu tidak penting, harus mengubah pola pikir mereka dan mulai
menganggap bahwa ilmu komunikasi itu sangat penting dalam mendukung pelayanan misi.
Kata kunci : komunikasi sangat penting dalam melakukan pelayanan, karena itu hamaba Tuhan
tidak boleh mengabaikan ilmu komunikasi

PEMBAHULUAN
Dalam ladang misi, hamba Tuhan sangat dituntut agar menjadi garam dan terang dan bukan
menjadi suatu batu sandungan bagi jemaat ataupun dalam lingkungan kehidupan seorang hamba
Tuhan. Terkadang hamba Tuhan sering menuruti kedagingan mereka dengan melakukan hal-hal
yang bercondong pada keegoisan. Artinya hamba Tuhan melakukan hal-hal yang tidak
sewajarnya meraka harus lakukan dalam kehidupan mereka. Karena itu, banyak hamba Tuhan
yang ditolak dalam pelayanan karena jemaat tempat ia melayani tidak mau mempunyai seorang
hamba Tuhan atau seorang gembala yang demikian. Alasan mendasar hamba Tuhan ditolak
dalam ladang pelayanan karena kehadiran hamba Tuhan tidak menunjukkan sesuatu yang
berbeda. Malahan menambah suatu pertikaian dalam jemaat. Sebagai hamba Tuhan, yang
seharusnya dilakukan ialah, harus menjadi pembawa suasana yang sejuk atau pembawa
kedamaian dalam ladang pelayanan. Namun, karena kegoisan membuat hamba Tuhan tidak jauh
berbeda dari jemaat-jemaat yang belum seutuhnya menyerahkan diri kepada Tuhan untuk
dibimbing atau dibina menjadi hamba Kristus yang sejati. Alasan tersebut, karena jemaat hidup
berpatokan atas apa yang dilakukan oleh hamba Tuhan dalam kehidupannya. Jika hamba Tuhan
membawa diri dengan baik dalam ladang pelayanan kemungkinan besar jemaat akan meniru apa
yang baik yang dilakukan oleh hamba Tuhan tersebut. Namun jika hamba Tuhan tidak
melakukan apa yang baik dalam ladang pelayanan kemungkinan besar jemaat akan menghilang
dalam artian tidak mau lagi datng ke gereja atau hamba Tuhan yang harus meninggalkan tempat
pelayanan tersebut. Hanya ada dua pilihan jika hamba Tuhan tidak menjadi garam dan terang
dalam ladang pelayanan.
METODE
Dalam penulisan artikel ini, kami kelompok berfokus dalam metode kuantitatif dengan
pendekatan kepustakaan. Kami berfokus kepada sumber bacaan sebagai kerangka utama dalam
pembuatan artikel ini. Dengan adanya sumber bacaan tersebut, kami memulai dalam pembuatan
artikel ini, dengan harapan ada para pembaca yang tertolong atau yang kami motivasi agar
berminat dalam mempelajari ilmu komunikasi dengan baik sehingga tiak terjadi kendala-kendala
karena akibat salah berbicara karena disebabkan menganggap sepele ilmu komukasi.
PEMBAHASAN
1. Pentingnya komunikasi
Terjadinya salah komunikasi karena disebabkan menganggap sepele itu komukasi. Perlu
diketahui bahwa apa yang menjadi kerinduan kita kepada seseorang, agar kerinduan
tersebut bisa tersampaikan dengan kita mengkomunikasikannya. Tanpa berbuat demikian
maka kerinduan tersebut hanya sebuah kerinduan yang terus dipendam sehingga pada
akhirnya menyiksa diri- sendiri. Ibarat seorang laki-laki yang menyukai seorang gadis.
Laki-laki tanpa mengutarakan apa yang menjadi isi hatinya, maka si gadis tidak akan
mengetahui apa yang ada dalam benak laki-laki tersebut yang meneruh perasaan
dengannya. Agar perasaan itu bisa diketahui oleh si gadis maka laki-laki tersebut harus
mengutarakan atau mengkomukasikannya kepada si gadis tersebut. Dan masalah si gadis
terima atau menolak itu merupakan keputusan akhir yang harus siap diterima intinya
harus menyampaikan apa yang ada dalam benak laki-laki tersebut. Itu merupakan salah
satu kepentingan dari komunikasi. Tanpa kita membicarakannya apa yang menjadi
kerinduan kita, maka kerinduan tersebut tidak akan tersampaikan begitu saja tanpa ada
sebuah komunikasi. Dalam ladang pelayanan, hamba Tuhan jika tidak menerapkan ilmu
komuniasi, maka kemungkinan besar apa yang menjadi kerinduannya untuk
mengkomunikasi injil tidak akan tersampaikan. Sebab ia tidak menyuarakan apa yang
menjadi tujuannya ke suatu wilayah tersebut.
2. Sikap hamba Tuhan
Sebagai hamba Tuhan harus bersikap ramah dalam lingkungan jemaat. Untuk menjadi
ramah tidak bisa diabaikan dari komunikasi. Seseorang mengetahui bahwa kita seorang
peramah terlihat dari cara kita berkomunikasi. Seorang peramah bahkan pemarah
sekaligus akan terlihat dari cara-cara ia berkomunikasi atau melakukan pendekatan-
pendekatan kepada jemaat. Jika hamba Tuhan bercondong menunjukkan sifat yang
pemarah kemungkinan besar jemaat tidal akan menerima dengan baik. Karena hamba
Tuhan harus pandai dalam melakukan pendekatan kepada jemaat agar jemaat merasa
betah dengan kehadiran seorang hamba Tuhan ditengah-tengah mereka.
Sikap seorang hamba Tuhan harus bercermin atau berpatokan dalam nas Alkitab:
a. 1 Timotius 3: 1-7 di sana mengatakan ; Benarlah perkataan ini: Orang yang
mengkehendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah.
Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu
isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap
mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah, pendamai, bukan hamba uang,
seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia
dapat mengurus jemaat Allah? Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar
jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Hendaklah ia juga
mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke
dalam jerat Iblis.
b. Titus 1 : 5-9 mengatakan: Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan
maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya
engkau menetapkankan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah
kupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak becacat, yang hanya
mempunyai satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh
karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. Sebab sebagai pengatur rumah
Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan
pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka
memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menuasai
diri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang
sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup
meyakinkan penentang-penentangnya.
3. Cara menerapkan komunikasi yang baik
Agar kita cepat disenangi oleh orang di sekitar kita, pastinya kita memperhatikan cara
penerapan komunikasi yang baik. Orang yang pandai dalam menerapkan cara
berkomunikasi yang baik maka akan memperbanyak relasi. Seorang hamba Tuhan juga
harus berbuat demikian ketika berada dalam ranah pelayanan. Karena penerimaan jemaat
yang baik terlihat dari pembawaan karakter seorang hamba Tuhan juga.

4. Penyabab tidak berkomunikasi dengan baik


Seorang yang merasa bahwa komunikasi tidak penting sehingga dalam penerapannya
dalam lingkungan kehidupan dengan secara sembarangan akan menanggung akibatnya
sendiri dengan menerima hal-hal yang tidak baik dari orang-orang sekitar.
5. Dampak komunikasi yang baik dalam pelayanan.
KESIMPULAN
REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai