Anda di halaman 1dari 2

Penurunan kualitas hidup di kota Semarang

Semarang merupakan kota metropolitan dengan jumlah penduduk 1.674.358 juta jiwa. Dengan
jumlah penduduk yang begitu banyak, kota Semarang memiliki banyak sekali masalah yang
menurunkan kualitas hidup sehingga kota Semarang menjadi “tidak begitu layak” untuk ditinggali.
Banyaknya urbanisasi dari wilayah sekitar seperti Kabupaten Kendal ,dan Demak membuat kota
Semarang menjadi padat penduduk.

Banyak Kawasan lindung yang dipaksa dijadikan sebagai Kawasan budidaya, sehingga banyak
menimbulkan bencana alam. Seperti naiknya potensi aliran air dari perbukitan karena lahan
perbukitan sudah padat oleh bangunan rumah penduduk, hal ini merupakan salah satu penyebab
terjadinya banjir di Semarang. Karena tidak ada tempat resapan air di perbukitan, banyak
masyarakat yang mengambil air tanah dari sumur dengan menggunakkan bor. Penggunaan bor
untuk menggali sumur dapat mempercepat adanya amblesan karena air merupakan salah satu
komponen tanah, sehingga dapat menyebabkan tanah longsor.

Dengan jumlah penduduk yang sangat padat, harga rumah di perkotaan menjadi kurang terjangkau
bagi kaum kaum menengah kebawah. Sehingga banyak yang mendirikan rumah di bantaran sungai
yang seharusnya tidak boleh didirikan bangunan. Banyak juga yang mendirikan rumah di pinggiran
kota atau yang kita kenal sebagai urban sprawl. Rumah-rumah illegal ini dapat menyebabkan banyak
masalah lingkungan baru seperti bau yang menyengat, tingginya potensi kebakaran karena jarak
antar rumah yang padat, naiknya angka kriminalitas, dan banjir.

Harga lahan yang tinggi di pusat kota berbanding lurus dengan pesatnya pertumbuhan Kawasan
perumahan illegal di pinggiran kota. Hal ini berarti kesenjangan sosial antara masyarakat yang tinggal
di pusat dengan pinggiran kota menjadi sangat jauh. Transportasi public yang hanya melayani jalan
arteri dan tidak memiliki jalur sendiri juga menjadi alasan lambatnya mobilisasi masyarakat, sehingga
banyak yang memilih untuk memakai kendaraan pribadi dan akhirnya menyebabkan kemacetan lalu
lintas dan buruknya kualitas udara.
Daftar Pustaka

https://planologiku.wordpress.com/2017/02/20/kota-semarang-dan-permasalahannya/

http://www.dispendukcapil.semarangkota.go.id/statistik/jumlah-penduduk-kota-semarang/2019-
12-28

https://news.okezone.com/read/2019/02/13/512/2017406/melihat-angka-kawasan-kumuh-di-kota-
semarang

Anda mungkin juga menyukai