Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KEWIRAUSAHAAN

”Pembuatan Bakso Ayam Keju”

NAMA : JOHAN VALEN FEBRIANO AMNIFU

NIM : 420220103018

PRODI BUDI DAYA TERNAK

FAKULTAS LOGISTIK MILITER

UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang


dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang
baru dan bereda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk
dijadikan peluang. Salah satu peluang untuk dijadikan kewirausahaan adalah di bidang
peternakan. Dengan memanfaatkan, hasil dari ternak seperti daging, susu, dan hasil produksi
lainnya. Oleh karena itu usaha pengolahan penanganan
merupakan cara untuk mengurangi kerusakan daging pasca panen sekaligus memperoleh nilai
tambah dari produk yang dihasilkan.

Daging sebagai sumber protein akan mengalami proses pengolahan sebelum


dikonsumsi.
Tujuan pengolahan bahan pangan disamping meningkatkan nilai tambah juga dapat
memperpanjang masa simpan meningkatkan penerimaan terhadap produk dan
menganekaragamkan produk olahan pangan. Proses pengolahan selain dapat meningkatkan
daya cerna protein juga dapat menurunkan nilai gizinya.

kemajuan pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat berdampak


pula pada produk-produk daging. Berbagai jenis olahan daging telah banyak beredar dalam
masyarakat seperti bakso, sosis, daging asap dan lain-lain. Variasi yang terus berkembang
mendorong adanya pembuatan alat- alat untuk mendukung proses produksi

Bakso didefinisikan sebagai daging yang dihaluskan dicampur dengan tepung pati
laludibentuk bulat- bulat dengan tangan sebesar kelereng atau lebih besar dan dimasukkan ke
dalamair panas jika ingin dikonsumsi. Daging ayam merupakan salah satu jenis daging yang
dapat diolah menjadi bakso, sosis, abon, dendeng maupun daging panggang. Pengolahan
daging ayam dengan berbagai cara didugadapat meningkatklan atau bahkan menurunkan nilai
gizi protein yang dikandungnya.
1.2 Tujuan dan manfaat

1.2.1 Tujuan

1.2.1.1 Kadet mahasiswa dapat mengetahui metode dan pengawetan hasil ternak
dengan pembuatan bakso ayam keju

2.2.2 Manfaat

2.2.2.1 Kadet mahasiswa mendapat pengetahuan dalam pangan pengolahan daging


seperti bakso ayam keju
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bakso

Menurut Astawan (2008), bahwa bakso adalah produk olahan daging giling yang
dicampur dengan tepung dan bumbu-bumbu serta bahan lain yang dihaluskan, kemudian
dibentuk bulatan - bulatan dan kemudian direbus hingga matang. bahan pangan olahan
daging umumnya mempunyai nilai gizi yang tinggi ditinjau dari kandungan protein, asam
amino, lemak, dan mineral. Bakso itu sendiri merupakan olahan daging yang sudah
dihaluskan dan dicampur dengan bumbu, tepung dan kemudian dibentuk buletan kecil lalu
direbus dalam air panas (Montolalu et el, 2013).

Dalam pembuatan bakso biasanya ditambahkan bahan pengisi dan pengenyal. Fungsi
penambahan pengisi dan pengenyal yaitu untuk memperbaiki stablitas emulsi, mereduksi
penyusutan selama pemanasan. Semakin berkembangnya pertumbuhan penduduk membuat
banyak baik industri besar maupun industri kecil berlomba-lomba untuk menghasilkan
produk dengan variansi yang baru, sehingga diminati oleh banyak masyarakat.

2.2 Jenis- jenis Bakso

Berdasarkan jenis daging yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan bakso,
maka dikenal berbagai jenis bakso seperti bakso ikan, bakso ayam, dan bakso sapi.
Penggolongan menurut bakso sapi di golongkan menjadi bakso daging, bakso urat dan bakso
aci (cilok) dan ditambah dengan berbagai variasi rasa dan ukuran seperti bakso mercon
dengan rasa pedas yang sangat terasa dan bakso planet dengan ukuran yang lebih besar dari
bakso pada umumnya. Bakso urat dan bakso aci dibuat menggunakan daging dengan jumlah
daging yang leboh besar dibandingkan dengan jumlah pati, dan dagung yang digunakan
adalah daging yang banyak mengandung jaringan ikat (Astiti, 2008).

2.3 Pembuatan Bakso

Pembuatan bakso memerhatikan kesegaran dan jenis daging yang diolah, oleh karena
itu perlu pemilihan daging yang masih segar, berdaging tebal dan tidak banyak lemak. Bakso
merupakan produk olahan daging yang tealh dihaluskan terlebih dahulu dan dicampurkan
bumbu-bumbu, tepung dan kemudian dibentuk seperti bola-bola kecil lalu direbu dalam air
panas. Ditinjau dari kecukupan gizi masyarakat, bakso dapat menjadi sarana yang tepat,
karena produk ini bernilai tinggo dan disukai oleh semua lapisan masyarakayt (Widyaningsih
dan Murtini, 2006).

Bahan lain yang diperlukan dalam pembuatan bakso adalah tapioka. Bakso yang lezat
dan bermutu tinggi memiliki jumlah tepun yang digunakan sebaiknya paling banyak 10-15%
dari berat daging. Bakso yang tepungnya mencapai 30-40% dari berat daging, memilki rasa
dan mutu yang kurang bagus (Wibowo, 2006).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum

2.1.1 Waktu : Minggu, 26 November 2023

2.1.2 Tempat : Rumah kopral kadet Firgilia Cindy Lesu, Atambua

3.2 Alat Dan Bahan

Tabel 2.2.1 Bahan Praktikum

No Bahan Fungsi
1 Penggiling daging/ mixxer Alat praktikum
2 Sendok Alat praktikum
3 Nampan Alat praktikum
4 Pisau Alat praktikum
5 Wadah Alat praktikum
6 Sendok (memasak) Alat praktikum
7 Panci Alat praktikum
8 Kompor Alat praktikum
9 Timbangan Alat praktikum
Tabel 2.2.2 Alat Praktikum

No Alat Fungsi
1 ½ daging ayam Bahan utama bakso
2 Bawang putih Bahan pelengkap
3 Bawang merah halus Bahan pelengkap
4 6 sendok kanji Bahan pelengkap
5 Telur 1 butir Bahan pelengkap
6 1 sdm lada bubuk Bahan pelengkap
7 Penyedap rasa Bahan pelengkap
8 Merica Bahan pelengkap
9 Garam Bahan pelengkap
10 Ketumbar Bahan pelengkap
11 Jahe Bahan pelengkap
12 Daun bawang Bahan pelengkap
13 Es batu Bahan pelengkap
14 Keju batang Bahan pelengkap
15 Air Bahan pegolahan
16 ¼ soda kue Bahan pelengkap

3.3 Prosedur Praktikum

1. Masukkan ayam, garam, gula, penyedap, dan merica ke dalam food processor blender
hingga lengket lalu masukkan bawang putih, blender hingga halus dan lengket.
2. Tambahkan baking powder, putih telur, tepung tapioka, dan bawang goreng, blender
kembali kemudian tambahkan air es sedikit demi sedikit, blender hingga tercampur
rata.
3. Pindahkan ke dalam mangkuk, tutup dengan plastic wrap lalu simpan dalam kulkas.
4. Keluarkan adonan dari kulkas, bentuk bulat bakso lalu isi dengan keju.
5. Panaskan air, masukkan baso, masak di api kecil hingga matang.
6. Untuk minyak ayam bawang, rebus kulit ayam dengan sedikit air, kemudian potong-
potong masak hingga air sedikit menyusut.
7. Blender bawang merah dan bawang putih dengan sedikit minyak hingga halus, lalu
masukkan ke dalam kulit ayam, masak di api kecil sedang.
8. Untuk cabai bubuk, panaskan minyak lalu siram ke dalam cabai bubuk kering, aduk.
9. Untuk kuah bakso, didihkan air lalu tambahkan garam, penyedap, dan gula, lalu
masukkan bakso ke dalam kuah.
10. Bakso siap disajikan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari praktikum kami, ½ kg daging ayam menghasilkan 35 butir bakso dengan
tekstur yang kenyal dan lezat serta rasa keju yang meleleh ketika digigit pada gigitan
pertama.

Berikut adalah harga awal pembuatan bakso

a. Ayam 1 ekor : Rp. 45. 000


b. Tepung tapioka : Rp. 10. 000
c. Keju : Rp. 15. 000
d. Bumbu pelengkap : Rp. 20. 000 +
RP. 90.000 / 35 Butir ( ½ daging ayam masih disa diolah lagi)

Setelah di dapatkan harga bakso per butir maka dapat dijual dengan harga Rp.15.000/
mangkok (6 butir bakso).

4.2 Pembahasan

Bakso sangat sering dijumpai di Indonesia dengan mencampur dari daging ayam
giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan,
dan sapi. Dalam penyajian, bakso umumnya disajikan panas atau hangat dengan kuah kaldu
dicampur mi bihun dan ditaburi bawang goreng. Menurut Triatmojo et al. (1995) bahwa
penggunaan bumbu yang tepat akan mengurangi rasa yang tidak disukai.

Tingkat kesukaan panelis dipengaruhi oleh bau, rasa dan rangsangan di mulut oleh
bakso. Hal ini sesuai dengan pendapat Winarno (1993) yang menyatakan, bahwa kesukaan
konsumen terhadap bahan pangan sangat dipengaruhi oleh bau, rasa dan rangsangan di mulut
sehingga cita rasa sangat erat kaitannya dengan tingkat kesukaan panelis terhadap suatu
produk.

Berdasarkan daging yang digunakan sebagi bahan untuk membuat bakso, maka
dikenal berbagai jenis dan varian rasa bakso. Pada praktikum ini digunakan ayam sebagai
bahan utama pembuatan bakso dengan ½ kg daging ayam dapat menghasilkan 35 butir bakso.
Bakso tanpa pengawet memilki masa simpan maksimal satu hari pada suhu kamar dan dua
hari pada suhu dingin. Menurut damiyati (2007), bakso merupakan pangan yang mudah rusak
karena mengandung protein yang tinggi, memilki kadar air yang tinggi dan pH netral.
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Bakso adalah daging yang dihaluskan, dicampurkan dengan tepung pati, lalu dibentuk
bulat-bulat dengan tangal sebesar kelereng atau lebih besat dan dimasukan kedalam air panas,
jika ingin dikomsunsi. Pengolahan daging ayam diduga untuk mendapatkan meningkatkan
atau bahkan menurunkan nilai gizi protein yang dikandungnya. Pemilihan daging yang segar
dan berkualitas merupakan langkah awal yang penting untuk memastikan cita rasa dan tekstur
bakso yang optimal. Variasi yang terus berkembang mendorong adanya pembuatan alat- alat
untuk mendukung proses produksi.
DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M. 2008. Sehat dengan Hidangan Hewani. Penebar Swadaya, Jakarta.

Astiti, P., Heni, F., Sutarja, A., Angga, P., Helena, A. 2008. Bakso Vegetarian Sebagai
Alternatif Makanan Sehat. IPB Scientific Respositori.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33479. 10 September 2014.

Montolalu S, N. Lontaan, S. Sakul, A. Dp. Mirah. 2013. Sifat Fisiko-Kimia dan Mutu Organoleptik
Bakso Broiler dengan Menggunakan Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas L). Jurnal ZootekVol.
32(5), Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Sinthia Rahmi. 2015. Pembuatan Bakso. Politeknik Ati Padang.

Triatmojo, S., A. Pertiwiningrum dan Y. Indaryanti. 1995. Physical and organoleptic quality
of meatball beef filled by five kinds of filler. Buletin of Animal Science. Gajah Mada
University. Special Ed: 399, Yogyakarta.

Winarno, F.G. 1993. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai