Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 4

Alwan Darwissy Annaza


Aulia Rahmi Azizah
Fadillah Aliyani Noor Azmi
Mielsya Maulida
Nanda Dwi Rahmat Putra
Nurfadilla
Reqiska Sabilla Maharani
Sika Novitasari
Zahra Salsabila

Dr. Hj. Abnan Pancasilawati, M. Ag.


Asal Usul Manusia

Asal usul manusia dalam


Islam dapat dijelaskan dalam Proses penciptaan manusia
proses penciptaan manusia dijelaskan dalam al-Qur’an
pertama yakni nabi Adam As. dan bahkan penjelasan dalam
Nabi Adam AS adalah manusia Alqur’an ini kemudian terbukti
pertama yang diciptakan Allah dalam ilmu pengetahuan yang
SWT dan diberikan ilmu ditemukan setelah turunnya
pengetahuan dan Alqur’an.
kesempurnaan dengan segala
karakternya.
Tahap Penciptaan
Manusia
Ada lima tahap dalam penciptaan manusia berdasarkan surah Al- Mu’minun ayat 12-
14, yaitu :
Segumpal darah
(Zigot) Terbentuk Tulang

Al-'Alaqah Al-'Idzham

01 02 03 04 05
Al-’idzham
Al-Nutfah Al-Mudghah bil-lahm
Saripati yang berasal Segumpal Daging Tulang yang terbungkus
dari tanah (Air Mani) oleh daging
Hakikat Manusia

Dilhat dari penciptaannya, manusia terdiri dari dua unsur, yaitu:


1. Unsur bumi menyumbang tanah sebagai unsur penciptaannya.
2. Unsur langit berupa ruh yang Allah tiupkan kedalam fisik yang sebelumnya
terbentuk dari tanah.

Dari dua unsur ini, berdasar fungsinya, manusia disimbulkan dengan tiga unsur
utama, yaitu:
● Hati.
● Akal.
● Jasad.

Siapapun dan apapun kedudukannya, manusia harus memahami hakikat diri dan
kehidupannya, agar manusia dapat menjaga dirinya untuk berlaku adil terhadap
dirinya, penciptanya, sesama manusia, dan makhluk lainnya.
Hakikat Manusia Yang Harus Dipahami

MAKHLUK MUKARRAM MUKALLAF


Yang Diciptakan Yang Dimuliakan Yang Dibebani

MUKHAYYAR MAJZI
Yang Bebas Yang Mendapat
Memilih Balasan
Dengan Fitrah Bergantung MAKHLUK
Tertentu Pada Khaliknya

Sebagai makhluk manusia Manusia tidak dapat berdiri sendiri,


diciptakan atas fitrah Islam bahkan untuk kelangsungan
sebagaimana makhluk lain. hidupnya.

Manusia tidak akan pernah Manusia juga lemah karena


menjadi malaikat yang diciptakan dengan keterbatasan
tercipta dari cahaya atau iblis akal dan fisik. Oleh karena itu,
yang tercipta dari api manusia harus selalu bergantung
dan berserah diri kepada Allah SWT.
Manusia diciptakan dari tanah liat dan air yang hina, akan tetapi
Allah menghendaki manusia menjadi makhluk yang mulia dan
dimuliakan dengan :

01 Ditiupkan ruh sebagai unsur langit


“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan) -Nya dan
Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.”. (Q.S. As-sajdah : 9)

02 Diberi keistimewaan
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di
lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Q.S. Al-Isra : 70)

03 Alam ditundukkan untuknya


“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (Q.S. Al-Jasiyah : 13)
MUKALLAF Sebagai makhluk yang diistimewakan dengan berbagai
kelebihan, manusia tidak dibiarkan tanpa tugas dan
tanggung jawab.
IBADAH
Manusia secara umum
diciptakan oleh Allah untuk
beribadah sebagai konsekuensi
dari kesempurnaan yang
diperolehnya

KHALIFAH
Allah mengetahui siapa
sebenarnya manusia, sehingga
Allah menjadikan manusia sebagai
khalifah di bumi walaupun setan
menolaknya.
Akal yang diberikan Allah untuk membebaskan manusia
memilih ini adalah ujian.
Jika manusia mau menggunakan akal dan hatinya dengan
baik, ia akan beriman kepada Allah sesuai fitrahnya.
Jika manusia kemudian sombong, menutupi nikmat akal,
dan memperbesar nafsunya, akan jatuhlah manusia pada
kekafiran.
Manusia dianggap Mukhayyar ketika ia mampu melakukan
suatu perbuatan baik maupun perbuatan yang tidak baik.
MAJZI
Balasan Sesuai
Pilihan
Keberadaannya sebagai makhluk
yang diberi kebebasan untuk
memilih itu bukan tanpa
konsekuensi. Surga Neraka

Sesungguhnya nikmat kelebihan


“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
dan keistimewaan yang Allah
kamu tidak mempunyai pengetahuan
berikan kepadanya akan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
diperhitungkan oleh Allah. penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggunganjawabnya.”
(Q.S. Al-Israa : 36)
Tugas Manusia

1. Sebagai Abdullah (Hamba


Allah)
Dalil : Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56
Tugas hidup manusia sebagai
Abdullah merupakan realisasi dari
mengemban amanah dalam arti, “ Dan aku tidak menciptakan jin dan
memelihara beban/tugas-tugas manusia melainkan supaya mereka
kewajiban dari Allah yang harus mengabdi kepada-Ku”
dipatuhi, kalimat "La Ilaaha Illa
Allah" atau kalimat tauhid dan
ma'rifah kepada-Nya.
Tugas Manusia

Dalil : Q.S. Al- Baqarah ayat 30


2. Sebagai Khalifah Allah
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
Khalifah Allah merupakan realisasi para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
dari mengemban amanah dalam arti, menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
memelihara, memanfaatkan, atau Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
mengoptimalkan penggunaan segala menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
anggota badan, alat-alat potensial akan membuat kerusakan padanya dan
(termasuk indra, akal dan qalbu) atau menumpahkan darah, padahal kami
potensi-potensi dasar manusia, guna senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
menegakkan keadilan, kemakmuran dan mensucikan Engkau?”. Allah berfirman:
dan kebahagiaan hidup. “sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui”
“Di ciptakannya manusia di bumi oleh Sang Pencipta
tidak hanya untuk diam saja, tetapi manusia dituntut
untuk selalu berperan aktif untuk berbuat kebaikan.
Sebagai seorang manusia, kita juga harus menjadi
individu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain.”

Kesimpulan
Terima Kasih

Ada
Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai