Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PUASA SUNNAH
(surah Al-Baqarah ayat 183dan 187)
(Disusun untuk memenuhi mata kuliah tafsir pada jurusan Pendidikan agama islam)
Dosen pengampu :
Hj. Dr. Nurjannah Ismail, M. Ag

Disusun Oleh :
Kelompok : 2
CHOLIL FIKRI SELIAN (220201157)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang maha esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ PUASA SUNNAH” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Tafsir. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang “PUASA SUNNAH”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Hj.Dr.Nurjannah Ismail, M.Ag. selaku guru
mata pelajaran tafsir. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yangmembangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 17 November 2023


penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 4

Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4

Tujuan..................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5

A. Surat Al-Baqarah Ayat 187 ............................................................................................. 5

B. Surat Al-Baqarah Ayat 183 ................................................................................................ 6

BAB III KESIMPULAN ............................................................................................................ 7

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 7

B. Saran .................................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 8

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Puasa adalah salah satu Rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh kita sebagai seorang
muslim. Tetapi di dalam puasa itu terdapat banyak hal yang perlu kita ketahui sebelum
melaksanakan salah satu Rukun Islam yang satu ini, jadi kita bukan hanya sekedar
melaksanakanya saja.
Pada dasarnya Puasa berawal dari niat kemudian berpuasa, namun kita juga harus
memerhatikan juga apa saja syarat puasa, hal yang membatalkan puasa dan juga apa saja
yang disunnah kan dalam berpuasa, semua itu agar Puasa kita lebih bermanfaat dan diterima
oleh Allah SWT.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah tafsir dari surah al-baqarah ayat 183?


2. Bagaimanakah tafsir dari surah al-baqarah ayat 187?

C. Tujuan
1. Mengetahui tafsir dari surah al-baqarah ayat 183
2. Mengetahui tafsir dari surah al-baqarah ayat 187

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Surat Al-Baqarah Ayat 187
‫عفَا‬َ ‫علَ ْيكُ ْم َو‬ َ ‫ٱَّلل أَنَّكُ ْم كُنت ُ ْم ت َْختَانُونَ أَنفُ َسكُ ْم فَت‬
َ ‫َاب‬ َ ۗ َّ‫اس لَّ ُهن‬
ُ َّ ‫عل َِم‬ ٌ َ‫اس لَّكُ ْم َوأَنت ُ ْم ِلب‬
ٌ َ‫َث إِلَ ٰى نِ َسآئِكُ ْم ۚ هُنَّ ِلب‬ ُ ‫ٱلرف‬َّ ‫ٱلصيَ ِام‬ ِ َ‫أُحِ َّل لَكُ ْم لَ ْيلَة‬
‫ض مِنَ ْٱل َخيْطِ ْٱْلَس َْو ِد مِنَ ْٱلفَجْ ِر‬ ۟ ‫وا َوٱ ْش َرب‬
ُ َ‫ُوا َحتَّ ٰى يَتَبَيَّنَ لَكُ ُم ْٱل َخ ْيطُ ْٱْل َ ْبي‬ ۟ ُ‫ٱَّلل لَكُ ْم ۚ َوكُل‬ُ َّ ‫َب‬
َ ‫وا َما َكت‬ ۟ ُ‫شِروهُنَّ َوٱ ْبتَغ‬ ُ َ‫عنكُ ْم ۖ ف َْٱل ٰـنَ ٰب‬َ ۖ
‫اس‬ ُ َّ ُ‫ٱَّلل ف َََل تَ ْق َربُوهَا ۗ َك ٰذَلِكَ يُبَيِن‬
ِ َّ‫ٱَّلل َءا ٰيَتِ ِهۦ لِلن‬ ِ َّ ُ‫ع ِكفُونَ فِى ْٱل َم ٰ َس ِج ِد ۗ ت ِْلكَ ُحدُود‬ َ ٰ ‫شِروهُنَّ َوأَنت ُ ْم‬ُ َ‫ام إِلَى ٱلَّ ْي ِل ۚ َو ََل ت ُ ٰب‬
َ َ‫ٱلصي‬
ِ ‫وا‬ ۟ ‫ث ُ َّم أَتِ ُّم‬
َ‫لَعَلَّ ُه ْم يَتَّقُون‬

Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri
kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah
mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni
kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang
telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari
benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam,
(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah
larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-
ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

❖ Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia


Allah memperbolehkan bagi kalian malam-malam bulan Ramadhan untuk menggauli istri-
istri kalian. Mereka adalah penutup dan penjaga bagi kalian, dan kalian adalah penutup dan
penjaga bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kalian mengkhianati diri kalian sendiri dengan
melanggar apa yang dilarang Allah atas kalian dengan menggauli istri-istri setelah waktu Isya
pada malam-malam puasa (yang ditetapkan pada periode awal perkembangan Islam). Maka
Allah menerima taubat kalian dan melonggarkan perkara tersebut bagi kalian. Sekarang,
gaulilah istri-istri kalian dan carilah apa yang Allah takdirkan bagi kalian berupa anak-anak.

Dan makan dan minumlah sampai tampak jelas bagi kalian cahaya pagi dari kegelapan
malam dengan terbitnya Fajar shadiq. Kemudian sempurnakanlah puasa kalian dengan
menahan diri dari segala pembatal puasa sampai masuknya malam hari dengan tanda
terbenamnya matahari. Dan janganlah kalian mencampuri istri-istri kalian atau melakukan apa-
apa yang dapat mengantarkan kepada perbuatan mencampuri mereka ketika Kalian sedang
beri'tikaf di masjid-masjid, sebab itu akan merusak ibadah i'tikaf ( yaitu berdiam di dalam

5
masjid selama waktu tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah ta’ala). Hukum-
hukum yang Allah syariatkan bagi kalian itu merupakan batasan-batasannya yang menegaskan
antara perkara halal dan haram, maka janganlah kalian mendekati nya Agar kalian tidak
terjerumus ke dalam perkara haram.
Dengan penjelasan yang terang seperti ini, Allah menjelaskan ayat-ayat Nya dan hukum-
hukum Nya kepada manusia agar mereka bertakwa dan takut kepadanya.

B. Surat Al-Baqarah Ayat 183

َ‫علَى ٱلَّذِينَ مِن قَ ْب ِلكُ ْم لَعَلَّكُ ْم تَتَّقُون‬ ِ ‫علَ ْيكُ ُم‬


َ ‫ٱلصيَا ُم َك َما كُت‬
َ ‫ِب‬ ۟ ‫ٰيَٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
َ ‫ُوا كُت‬
َ ‫ِب‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

❖ Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia


Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul Nya dan mengerjakan amal
sholeh sesuai dengan ajaran syariat Nya, Allah telah mewajibkan berpuasa atas kalian
sebagaimana telah mewajibkan atas umat sebelum kalian supaya kalian bertakwa kepada
Tuhan kalian, maka kalian menjadikan antara diri kalian dengan perbuatan-perbuatan maksiat
dinding pelindung dengan taat kepada Nya dan beribadah kepada Nya semata.

6
BAB III

KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Di dalam Ibadah Puasa terutama bulan Ramadhan banyak sekali manfaat manfaat dana
amalan – amalan yang dapat kita kerjakan agar Puasa kita lebih bermanfaat dan mendapat
Ridha-Nya. Dengan Ibadah Puasa juga dapat mencegah kita berbuat yang melanggar apa yang
telah dilarang oleh Allah SWT, dan juga kita dapat lebih mendekatkan diri kita kepada Allah
SWT.

B. Saran

Manusia adalah tempatnya salah dengan Puasa ini mudah mudahan kita selaku manusia dapat
mengurangi perilaku yang salah tersebut dan menjadi manusia yang dimuliakan di sisi Allah
SWT.

7
DAFTAR PUSTAKA
Z, Zurinal dkk, Fiqih Ibadah, Jakarta, Lembaga Penelitian UIN Syarif hidayatullah, 2008.

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah, Jakarta, Pena Pundi Aksara,2006

Ayyub, Syeikh Hasan, Fikih Ibadah, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2008

Al-Bugha, Musthafa Dib, Ringkasan Fiqih Mazhab Syafi’i, Damaskus, Darul


Musthafa, 2009

Anda mungkin juga menyukai