PUASA SUNNAH
(surah Al-Baqarah ayat 183dan 187)
(Disusun untuk memenuhi mata kuliah tafsir pada jurusan Pendidikan agama islam)
Dosen pengampu :
Hj. Dr. Nurjannah Ismail, M. Ag
Disusun Oleh :
Kelompok : 2
CHOLIL FIKRI SELIAN (220201157)
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang maha esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ PUASA SUNNAH” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Tafsir. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang “PUASA SUNNAH”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Hj.Dr.Nurjannah Ismail, M.Ag. selaku guru
mata pelajaran tafsir. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yangmembangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Tujuan..................................................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mengetahui tafsir dari surah al-baqarah ayat 183
2. Mengetahui tafsir dari surah al-baqarah ayat 187
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surat Al-Baqarah Ayat 187
عفَاَ علَ ْيكُ ْم َو َ ٱَّلل أَنَّكُ ْم كُنت ُ ْم ت َْختَانُونَ أَنفُ َسكُ ْم فَت
َ َاب َ ۗ َّاس لَّ ُهن
ُ َّ عل َِم ٌ َاس لَّكُ ْم َوأَنت ُ ْم ِلب
ٌ ََث إِلَ ٰى نِ َسآئِكُ ْم ۚ هُنَّ ِلب ُ ٱلرفَّ ٱلصيَ ِام ِ َأُحِ َّل لَكُ ْم لَ ْيلَة
ض مِنَ ْٱل َخيْطِ ْٱْلَس َْو ِد مِنَ ْٱلفَجْ ِر ۟ وا َوٱ ْش َرب
ُ َُوا َحتَّ ٰى يَتَبَيَّنَ لَكُ ُم ْٱل َخ ْيطُ ْٱْل َ ْبي ۟ ُٱَّلل لَكُ ْم ۚ َوكُلُ َّ َب
َ وا َما َكت ۟ ُشِروهُنَّ َوٱ ْبتَغ ُ َعنكُ ْم ۖ ف َْٱل ٰـنَ ٰبَ ۖ
اس ُ َّ ُٱَّلل ف َََل تَ ْق َربُوهَا ۗ َك ٰذَلِكَ يُبَيِن
ِ َّٱَّلل َءا ٰيَتِ ِهۦ لِلن ِ َّ ُع ِكفُونَ فِى ْٱل َم ٰ َس ِج ِد ۗ ت ِْلكَ ُحدُود َ ٰ شِروهُنَّ َوأَنت ُ ْمُ َام إِلَى ٱلَّ ْي ِل ۚ َو ََل ت ُ ٰب
َ َٱلصي
ِ وا ۟ ث ُ َّم أَتِ ُّم
َلَعَلَّ ُه ْم يَتَّقُون
Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri
kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah
mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni
kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang
telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari
benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam,
(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah
larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-
ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
Dan makan dan minumlah sampai tampak jelas bagi kalian cahaya pagi dari kegelapan
malam dengan terbitnya Fajar shadiq. Kemudian sempurnakanlah puasa kalian dengan
menahan diri dari segala pembatal puasa sampai masuknya malam hari dengan tanda
terbenamnya matahari. Dan janganlah kalian mencampuri istri-istri kalian atau melakukan apa-
apa yang dapat mengantarkan kepada perbuatan mencampuri mereka ketika Kalian sedang
beri'tikaf di masjid-masjid, sebab itu akan merusak ibadah i'tikaf ( yaitu berdiam di dalam
5
masjid selama waktu tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah ta’ala). Hukum-
hukum yang Allah syariatkan bagi kalian itu merupakan batasan-batasannya yang menegaskan
antara perkara halal dan haram, maka janganlah kalian mendekati nya Agar kalian tidak
terjerumus ke dalam perkara haram.
Dengan penjelasan yang terang seperti ini, Allah menjelaskan ayat-ayat Nya dan hukum-
hukum Nya kepada manusia agar mereka bertakwa dan takut kepadanya.
6
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Di dalam Ibadah Puasa terutama bulan Ramadhan banyak sekali manfaat manfaat dana
amalan – amalan yang dapat kita kerjakan agar Puasa kita lebih bermanfaat dan mendapat
Ridha-Nya. Dengan Ibadah Puasa juga dapat mencegah kita berbuat yang melanggar apa yang
telah dilarang oleh Allah SWT, dan juga kita dapat lebih mendekatkan diri kita kepada Allah
SWT.
B. Saran
Manusia adalah tempatnya salah dengan Puasa ini mudah mudahan kita selaku manusia dapat
mengurangi perilaku yang salah tersebut dan menjadi manusia yang dimuliakan di sisi Allah
SWT.
7
DAFTAR PUSTAKA
Z, Zurinal dkk, Fiqih Ibadah, Jakarta, Lembaga Penelitian UIN Syarif hidayatullah, 2008.