H G2P1A0
DI PONED PUSKESMAS GEGESIK
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2021
DISUSUN OLEH :
DEWI RATNASARI
4501.0318.A.002
DISUSUN OLEH :
DEWI RATNASARI
4501.0318.A.002
Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji KTI
Pembimbing Akademik
Penguji I Penguji II
Menyetujui,
iii
PERNYATAAN
1. Karya tulis saya, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik (diploma), baik dari STIKes Cirebon maupun perguruan tinggi
lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat atau pendapat yang telah ditulis atau
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabilla di kemudian hari
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
Materai
Rp 10.000,00
(Dewi Ratnasari)
NIM. 4501.0318.A.002
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Segala rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang selalu
memberikan keikmatan dan keindahan disetiap jalan yang saya lalui atas kuasa
dan jalannya saya persembahkan karya kecil saya untuk orang-orang yang saya
sayangi.
1. Terimakasih kepada kedua orang tua saya (Ibu Sukenih dan Ayah Castim).
Segala perjuangan saya hingga titik ini saya persembahkan pada dua orang
paling berharga dalam hidup saya. Hidup menjadi begitu mudah dan lancar
ketika kita memiliki orang tua yang lebih memahami kita daripada diri kita
3. Terimakasih untuk Ibu Iis, SST. M. Kes selaku Ketua Program Studi DIII
akademik atas bimbingan dan waktunya sampai saat ini saya mampu
menyelesaikan tugas akhir saya dengan penuh kesan, pelajaran, manfaat yang
5. Terimakasih untuk Ibu Dewi Yuliani, SST selaku Pembimbing Lapangan atas
dengan waktu yang singkat namun penuh dengan manfaat dan pembelajaran
vii
6. Terimakasih kepada teman sejawat yang dimanah sudah saling membantu
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan moril
terimakasih kepada:
2. Dr. Awis Hamid Dani. ST, M. MPd., selaku Ketua STIKes Cirebon.
3. Iis, S. ST. M. Kes, selaku ketua program studi Diploma III Kebidanan
kebidanan.
7. Seluruh Staff Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes Cirebon dan
Proposal ini.
ix
8. Untuk kedua Orang Tua dan Keluarga tercinta karena atas doa mereka
STIKes Cirebon.
Penulis menyadari ada kekurangan pada Proposal ini. Oleh sebab itu, saran
Wassalamu’alaikum wr. wb
Penulis
x
DAFTAR ISI
PENGESAHANPERNYATAANABSTRACT....................................................vi
GAMBARDAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2.1.1 KehamilanPersalinan
2.1.3 Nifas
BAB IV PEMBAHASAN
xi
4.1 Kehamilan................................................................................................290
4.2 Persalinan.................................................................................................295
xii
4.4 Nifas.........................................................................................................302
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan..................................................................................................309
5.2 Saran.........................................................................................................311
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
BAB I
PENDAHULUAN
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Makin tinggi angka
kematian ibu dan bayi di suatu negara maka dapat dipastikan bahwa derajat
kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan karena ibu hamil dan
menyoroti kesenjangan antara kaya dan miskin. Hampir semua kematian ibu
hampir dua pertiga (65%) terjadi di wilayah Afrika. Menurut World Health
Organization (WHO) pada tahun 2019 Angka Kematian Ibu (AKI) dalam
persalinan aborsi yang tidak aman, sisanya disebabkan oleh infeksi seperti
1
2
malaria atau terkait dengan kondisi kronis seperti penyakit jantung dan
diabetes.(2)
penyebabnya, sebagian besar kematian ibu pada tahun 2020 disebabkan oleh
1.110 kasus, dan gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230 kasus.(3)
Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Barat tahun 2020 sebanyak 416
kasus, jumlah kasus kematian ini hampir sama dengan tahun 2019 yaitu
sebanyak 417 kasus, namun pada tahun 2020 ini masih cenderung ada
Hipertensi 29%, meskipun penyebab lain-lain juga masih tinggi yaitu 24%.
(4)
kematian ibu sebanyak 40 ibu dari 47.530 kelahiran hidup dengan penyebab
3 kasus infeksi (7,5 %), gangguan sistem peredaran darah 3 kasus (7,5 %)
Kematian Bayi (AKB) 19 per 1.000 KH. Penyebab kematian bayi pada
3
(asfiksia lahir atau sesak napas saat lahir), infeksi dan cacat lahir.(6)
(20.266 kematian) terjadi pada usia 0-28 hari. Sementara, 19,1% (5.386
kematian) terjadi pada usia 29 hari-11 bulan dan 9,9% (2.506 kematian)
terjadi pada usia 12-59 bulan. Pada tahun 2020, penyebab kematian neonatal
terbanyak adalah kondisi berat badan lahir rendah (BBLR) 35,2%. Penyebab
22,5%.(3)
1.649 kasus, meningkat dibandingkan tahun 2019 pada periode yang sama
yaitu sebanyak 1.575 kasus. Proporsi kematian bayi 81% adalah kematian
neonatal, 19% adalah kematian post neonatal (29 hari-11 bulan). Penyebab
kematian neonatal tertinggi BBLR 42% dan Asfiksia 29%. Sedangkan pada
post neo, tertinggi akibat penyebab lain-lain 60% dan pneumonia 23%.(4)
jumlah kematian bayi yang terlaporkan sebanyak 134 terdiri dari 124 kasus
kematian neonatal (bayi usia 0-28 hari) dan kematian post neonatal (bayi
kelahiran hidup sebanyak 47.530 maka kematian bayi per 1.000 kelahiran
hidup adalah 2,82 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian neonatal
tertinggi adalah BBLR sebanyak 51 kasus (41,1 %), Asfiksia 40 kasus (32,3
%), kelainan kongenital 12 kasus (9,68 %), Sepsis 2 kasus (1,6 %) dan lain-
lain 19 kasus (15,32 %). Sedangkan penyebab kematian pada post neonatal
karena Diare 3 kasus (30,0 %), Pneumonia sebanyak 1 kasus (10,0 %), dan
pada dasarnya telah dilakukan sejak dulu yang dimulai dari intervensi
sebagai pilar utama telah dianggap berhasil, namun untuk mendukung upaya
mempercepat penurunan AKI perlu penajaman sasaran. Pada saat ini banyak
upaya yang juga dilaksanakan untuk ikut serta dalam menurunkan AKI dan
Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Program Perencanaan Persalinan
(PONEK) di rumah sakit. Namun upaya ini masih belum mendapatkan hasil
yang maksimal yang dapat menurunkan AKI dan AKB sampai dengan saat
ini. Buku KIA adalah salah satu dari program pemerintah untuk
memberikan edukasi secara langsung kepada ibu yang berisi informasi dan
5
edukasi seputar kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga usia
anak 5 tahun.(7)
2030 adalah AKI mencapai 70/100.000 KH, sedangkan AKB 12/1000 KH.
Bidan sebagai salah satu profesi tertua di dunia memiliki peran sangat
penting dan strategis dalam penurunan AKI dan AKB serta persiapan
(SDGs) berisi 17 tujuan dan 169 target. Pada tujuan ketiga yaitu menjamin
segala usia dengan salah satu target mengurangi AKI dan AKB.(8)
Bila di hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya janin, kehamilan normal
maupun janin yang ada di dalam rahim, untuk memenuhi tuntutan metabolik
ibu hamil.(10)
terdengar denyut jantung janin, Gerakan janin dalam rahim, terlihat bagian-
dan uri) yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui
vagina secara spontan. Pada akhir kehamilan, uterus secara progresif lebih
peka sampai akhirnya timbul kontraksi kuat secara ritmis sehingga bayi
dilahirkan. Adapun tahapan dari persalinan terdiri dari 4 tahapan yaitu kala I
(dimulai dengan kontraksi uterus yang teratur dan diakhiri dengan dilatasi
Pada saat bayi dan plasenta telah dilahirkan, ibu akan masuk masa
plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum
hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau ±40 hari. Asuhan kebidanan
pemeriksaan antara lain mengukur suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah,
tindakan untuk melakukan asuhan pada masa nifas karena masa ini masih
Selain memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas ada bayi baru
lahir yang juga membutuhkan asuhan kebidanan. Bayi baru lahir disebut
juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru
normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 – 42 minggu dan
beratnya 2.500 – 4.000 gram. Asuhan kebidanan yang dilakukan pada bayi
baru lahir seperti : memotong tali pusat, mempertahankan suhu tubuh dan
mencegah hipotermia. Tahapan pada bayi baru lahir ada 3 tahapan yaitu
8
kelahiran. Pada tahap ini digunakan sistem scoring APGAR untuk fisik dan
scoring gray untuk interaksi bayi dan ibu), tahapan II (disebut juga tahapan
±40 hari. Bidan atau tenaga kesehatan harus tetap melanjutkan asuhan
untuk mengatur banyaknya jumlah kelahiran sehingga ibu, bayi, ayah dan
jumlah penduduk.(15)
lingkar lengan atas (LILA), pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri),
Trimester II dan 3 kali pada Trimester III. 4 kali pemeriksaan dengan Bidan
komprehensif pada “Ny. H” selama masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru
1.3 Tujuan
1.4.1 Sasaran
III.
1.4.2 Tempat
1.4.3 Waktu
1.4.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
(KB).
2. Bagi Bidan
kebidanan.
3. Bagi Pasien
(KB).
13
4. Lahan Praktek
antara lain :
1.5.2 Anamnesa
1.5.3 Observasi
1.5.6 Intervensi
1.5.7 Dokumentasi
BAB I : PENDAHULUAN
menggunakan SOAP.
15
BAB IV : PEMBAHASAN
yang terdiri dari data subjektif dan data objektif, analisa dan
penatalaksanaan.
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kehamilan
A. Definisi Kehamilan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
16
17
bila melakukan hubungan seksual kapan pun dalam 1.200 hari, yaitu
B. Etiologi Kehamilan
1. Ovum
a. Oogonium.
d. Likuor folikularis.
2. Sperma
yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa akil baliq. Pada
e. Spermatozoon (sperma).(19)
19
sel telur di tuba uterina. Hanya satu sperma yang telah mengalami
sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Proses tersebut diikuti
oleh penyatuan kedua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas
tingkat blastula.(19)
20
4. Pembelahan
akan menembus zona pellusida dan masuk kedalam ruang antar sel
dalam rongga disebut embrioblas dan sel yang diluar bisa disebut
dengan trofoblas.
(19)
5. Nidasi (Impantasi)
gonadotropin (HCG).(19)
obliterasi.
rahim lainnya.(19)
a. Sel-sel ektodermal,
b. Sel-sel mesodermal
c. Sel-sel entodermal.
antara ruang amnion dan mudigah menjadi padat, disebut body stalk,
Body stalk kelak menjadi tali pusat. Pada tali pusat ini terdapat :
C. Tanda-tanda Kehamilan
Mual dan muntah merupakan gejala umum mulai dari rasa tidak
sering kali pagi hari. Mual dan muntah diperberat oleh makanan
yang baunya menusuk dan juga oleh emosi penderita yang tidak
c. Mastodinia
progesteron.(11)
d. Quickening
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari
f. Konstipasi
menjelang aterm.(11)
jaringan parut.(11)
i. Perubahan Payudara
j. Mengidam
k. Pingsan
sesak dan padat dan sering pingsan ini akan hilang sesudah
l. Lelah (Fatique)
28
m. Varises
b. Tanda Piskacek's
c. Suhu Basal
1) Tanda hegar
2) Tanda goodell's
dampak ini,
30
3) Tanda Chadwick
4) Tanda Mc Donald
itshmus.(11)
e. Pembesaran Abdomen
pada saat ini uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi
f. Kontraksi Uterus
keberadaan janin secara jelas dan hal ini tidak dapat dijelaskan
minggu, akan tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia
hal ini sering keliru dengan gerakan usus akibat perpindahan gas
kehamilan.(11)
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
b. Serviks Uteri
serviks.
e. Ovarium
35
2. Payudara
3. Sistem Endokrin
menurun.(11)
4. Sistem Kekebalan
Seperti pada bayi baru lahir dari ibu yang mempunyai HbsAg.(11)
5. Sistem Perkemihan
terjadi pielonefritis.
6. Sistem Pencernaan
dan apa yang telah dicerna lebih lama berada dalam usus. Hal ini
morning sikcnes.
7. Sistem Muskuloskeletal
dan sendi pubis bertambah besar dan karena itu menyebabkan rasa
kehamilan.
pusat gaya tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang
mempersiapkan persalinan.(11)
8. Sistem Kardiovaskuler
pembuluh darah yang membesar pula, mamae dan alat lain yang
41
100%, selain itu pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat
cardiac output.
9. Sistem Integumen
livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi
akan menghilang.(11)
10. Metabolisme
badan (m)².(11)
BMI Status
< 18,5 Berat badan kurang
18,5 – 24, 9 Normal untuk Sebagian besar wanita
25 – 29,5 Berat badan berlebih
30 – 34,9 Obesitas I
35 – 39,9 Obesitas II
≥ 40 Obesitas berat
Sumber : Dartiwen, Yati Nurhayati. 2019
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan
terdapat unsur unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara
45% sisanya terdiri atas sel darah. Susunan darah terdiri dari air
darah normal yang masih ada dalam pembuluh. Akan tetapi yang
44
26%.
bawah.
fleksus drakialis.
libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka
kebutuhan kasih sayang yang besar tanpa cinta kasih dan seks.
47
baik, yakni ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala
sendiri.
persalinan muncul.
1. Oksigen
bernapas lebih dalam dan bagian bawah thorax nya juga melebar ke
bergerak dan tidak jarang ibu hamil mengeluh sesak napas dan
pendek napas.
49
sebagai berikut :
2. Nutrisi
pada janin, lemak pada ibu dan konsumsi ibu selama 9 bulan.(11)
a. Metabolisme Basal
b. Karbohidrat
c. Protein
urine ± 30 %.(11)
d. Lemak
e. Mineral
1) Ferum/Fe
anemia.
2) Kalsium (Ca)
3) Natrium (Na)
f. Vitamin.(11)
1) Vitamin A
2) Vitamin D
3) Vitamin E
4) Vitamin K
5) Vitamin B Kompleks
metabolisme karbohidrat.
6) Vitamin C
pe nyerapan Fe.
7) Asam folat
53
serta
8) Air
3. Personal Hygiene
54
4. Pakaian
ikatan yang ketat pada daerah perut. Selain itu, wanita dianjurkan
dengan hak yang tidak terlalu tinggi karena titik berat wanita hamil
5. Eliminasi
6. Seksual
fisiologis terhadap seks antara ibu hamil dan wanita tidak hamil.
1) Labia mayora
daripada nulipara.
b. Fase Plateau
orgasme.
ini.
c. Fase orgasmus
dan uterus.
d. Fase resolusi
beberapa waktu.
merangsang kontraksi.(11)
a. Berdiri
untuk ibu hamil tidak berdiri terlalu lama. Pada saat berdiri,
kaki.
b. Duduk
ke posisi tegak, atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala
c. Berjalan
tinggi.
d. Tidur
58
darah. Bila tidur dengan posisi kedua tungkai kaki lebih tinggi
8. Istirahat / Tidur
9. Imunisasi
ml.(11)
10. Pekerjaan
janin.
1. Dukungan Keluarga
apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Ibu akan merasa
62
orang-orang terdekat.
kehamilannya.
baik.
komunikatif.
yang diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang dan
64
yang sehat.
kelahiran bayi.
e. Mengatur ruangan.(10)
masing.
dalam keluarga.
7. Persiapan Sibling
66
umur, sikap orang tua, peran ayah, lama waktu berpisah dengan
dengan :
orang lain.
calon adiknya.(10)
telah terjadinya masalah yang serius pada ibu hamil atau janin yang
Kehamilan Muda.
a. Perdarahan Pervaginam
1) Abortus
a) Abortus Imminens
b) Abortus Insipiens
merupakan kontraindikasi.(10)
c) Abortus Inkomplit
d) Abortus komplit
harus diperkirakan.(11)
f) Abortus Habitualis
g) Abortus Febrialis
2) Blighted Ovum
3) Kehamilan Ektopik
4) Mola Hidatidosa
72
b. Hipertensi Gravidarum
1) Dasar Diagnosis :
eklampsi.
2) Dasar Diagnosis :
terganggu.(10)
1) Kista ovarium
2) Apendiksitis
3) Sistisis
4) Pielonefritis akut
Kehamilan Lanjut
a. Perdarahan Pervaginam
74
lanjut.
1) Plasenta Previa.
plasenta previa:
2) Solutio Plasenta.
dari 28 minggu.(22)
tindakan definitif.(22)
persalinan.(22)
Kehamilan
c. Penglihatan Kabur
melemah.
I. Pelayanan Antenatal
80
b. Identitas Klien.
i. Riwayat operasi.
j. Riwayat KB / Kontrasepsi.
k. Riwayat Imunisasi.
l. Riwayat menyusui.(11)
2. Pemeriksaan Fisik
antara lain :
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Respirasi
4) Suhu
a. Leopold I
b. Leopold II
(ektremitas).
c. Leopold III
d. Leopold IV
4. Pemeriksaan Umum
a. Kepala.
b. Muka.
c. Mata.
d. Mulut.
e. Leher.
g. Abdomen.
i. Genetalia.
ASI.
minggu).
sampai 24 minggu).
84
sampai 40 minggu).(35)
antara lain :
kehamilan.
M. Perawatan Payudara
antara lain : ASI tidak keluar, puting susu tidak menonjol, produksi
kuat dan tidak ada sumbatan. Persiapan dilakukan setiap hari sebanyak
dua kali sehari setelah usia kehamilan tujuh bulan. Caranya dengan
dengan kapas yang dibasahi minyak, kemudian Tarik dan putar puting
kearah luar 20 kali, kearah dalam 20 kali. Pijat daerah areola untuk
lembut. Putting susu yang terbenam atau datar perlu dikoreksi agar
N. Senam Hamil
sempurna.
dokter / bidan.
O. Persiapan Laktasi
botol/formula.
keluarga lain.
dalam keluarga.
2.1.2 Persalinan
A. Definisi Persalinan
sudah cukup berada dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarnya
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Dalam ilmu kebidanan, ada
dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari Rahim melalui jalan lahir
(janin dan uri) yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-
pada janin.(25)
1. Persalinan Spontan
2. Persalinan Buatan
dengan tenaga dari luar atau selain dari ibu yang akan melahirkan,
3. Persalinan Anjuran
2. Teori Oxytocin
90
4. Pengaruh Janin
5. Teori Prostaglandin
multifaktor.(24)
Secara klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan
Lendir yang disertai darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis
membuka.(25)
a. Primi
berlangsung 13 – 14 jam.
b. Multi
– 7 jam.(19)
fase, yaitu :
a. Fase laten
b. Fase aktif
menjadi 4 cm.
lengkap.
2. Kala II (Pengeluaran)
kala II, his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3
kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his. Dengan his dan
dan batas waktu yang dianggap normal. Batas dan lama tahap
II dapat lebih lama pada wanita yang mendapat blok epidural dan
waktu yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah 25-57 menit. Rata-
Pada tahap ini, jika ibu merasa kesepian, sendiri, takut dan
plasenta lahir. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus
sekunder.(25)
melahirkan sebentar lagi akan terjadi. Jika tanda – tanda melahirkan ini
sudah ada dan akan terjadi berarti sudah waktunya bagi ibu hamil untuk
seminggu atau sehari sebelum si jabang bayi lahir. Tidak sedikit ibu
a. Lightening
bawah.(24)
b. Pollakisuria
c. False Labor
2) Tidak teratur.
berkurang.
serviks.(24)
d. Perubahan Serviks
97
tertutup.(24)
e. Energi Spurt
f. Gastrointestinal Upsets
depan.
intensitasnya.
pembukaan serviks.(24)
b. Bloody Show
darah terputus.(24)
a. His belum begitu kuat, datangnya setiap 10-15 menit dan tidak
berjalan.
rektum terbuka.
kuat tersebut.
dada tertekan oleh jalan lahir sehingga dari hidung anak keluar
j. Sesudah anak lahir, sering keluar sisa air ketuban, yang tidak
menit timbul lagi disebut "his pengeluaran uri" yaitu his yang
uteri naik sedikit hingga setinggi pusat atau lebih dan bagian
panjang.
102
dramatis dan sering dianggap ringan. Waktu dan intensitas eru bahan
dilalui tetapi ada juga yang menganggap sebagai peristiwa khusus yang
1. Perubahan Uterus
keluar.
103
fundus.
panggul.
pencernaan dan memasuki bagian depan labía mayora pada sisi atas
4. Perubahan Serviks
yang tipis.
Rate
metabolik.
10. Nyeri
distensi segmen uterus bawah. Pada kala II, nyeri yang terjadi
Umumnya, ibu dalam keadaan santai, tenang dan tidak terlalu pucat.
sebagai berikut.
sendiri. Ketakutan tersebut dapat berupa rasa takut jika bayi yang
lainnya.
lainnya.
109
akan dilahirkan. Secara tidak langsung, relasi antara ibu dan anak
lain sebagainya.
tingkatan kekuatan ibu, reaksi ibu terhadap kontraksi rahim, dan latar
ada dorongan motivasi dan perhatian yang lebih dari keluarga, teman,
bagian lunak.(19)
a. Bagian Keras
1) Tulang Panggul
2) Artikulasi
3) Ruang Panggul
4) Pintu Panggul
5) Bidang Hodge
111
promontorium.
6) Jenis Panggul
b. Bagian Lunak
dan ligament.
3. Janin (Passanger)
terbawah, serta posisi janin, juga ada plasenta dan air ketuban.(19)
a. Janin
116
2) Presentasi
diperjelas istilahnya.
4) Posisi janin
kanan belakang.(19)
b. Plasenta (uri)
1) Pengertian
fundus uteri.
2) Bagian-bagian plasenta
c) Tali pusat
insertio valamentosa.(19)
ciri air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis, dan berasa
berat jenis 1,008. Komposisi air ketuban terdiri atas 98% air,
dapat mengubah-ubah posisi secara teratur selama kala II karena hal ini
119
tangan dan lutut) atau berbaring miring ke kiri membuat mereka lebih
nyaman dan efektif untuk meneran. Kedua posisi tersebut juga akan
masuk ke dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala
II. Pada multi gravida majunya kepala dan masuknya kepala dalam
rahim.(24)
3. Fleksi
karena putaran.
123
dari kepala.
anteroposterior.(24)
5. Ekstensi
124
ada his vulva akan lebih membuka dan kepala janin makin tampak.
dan vagina.
bayi).
Untuk ibu:
3. Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan.
mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
5. Pakai satu sarung dengan DTT atau steril yang akan digunakan
BAIK
(120 - 160x/menit).
partograf.
ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi
pada ibu.
h. Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
bagian bawah ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas
bokong ibu.
18. Pakai sarung tangan DTT atau sterii pada kedua tangan.
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi), segera lanjutkan proses
kelahiran bayi :
21. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar secara spontan.
Lahirnya bahu
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
23. Setelah kedua bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan
24. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada
mata kaki dan pegang kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari
pada satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar
kesulitan?
133
26. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
bayi dalam posisi dan kondisi aman di perut bagian bawah ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
berkontraksi baik.
29. Dalam waktu satu menit setelah bayi lahir, suntikan okositosin
30. Setelah 2 menit dari bayi lahir (cukup bulan), jepit tali pusat
jari telunjuk dan jari tengah yang lain untuk mendorong isi tali
pusat ke arah ibu, dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal
disediakan.
32. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-
dengan posisi lebih rendar dari puting susu atau aerola mamae
ibu.
33. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
34. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut bagian bawah ibu
Mengeluarkan plasenta.
36. Bila ada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah
dapat dilahirkan.
bawah-sejajar lantai-atas).
menit.
15 menit berikutnya.
plasenta manual.
136
rangsangan taktil/masase.
perdarahan pervaginam.
Evaluasi
larutan klorin 0,5% bersihkan noda darah dan cairan tubuh, dan
kering.
menilai kontraksi.
45. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan
b. Jika bayi napas terlalu cepat atau sesak napas, segera rujuk ke
RS rujukan.
satu selimut.
48. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
larutan klorin 0,5% lalu bilas dengan air DTT. Bantu ibu
yang diinginkannya.
setelah didekontaminasi.
yang sesuai.
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
dan kering.
menit.
disusukan.
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
kering.
Dokumentasi
140
L. Partograf
1. Definisi Partograf
2. Fungsi Partograf
kelahiran.
digunakan.
dengan penyulit.
persalinan telah berada dalam kalal fase aktif, yaitu saat mulai
tindakan yang diberikan telat dicatat secara rinci sesuai dengan cara
dalam partograf.(25)
b. Kondisi janin
berikut.
warna jernih
mekonium.
dipisahkan.(25)
c. Kemajuan persalinan
1) Pembukaan Serviks
sesuai.
e. Kontraksi uterus
146
menit.
g. Kondisi ibu
sesuai.
a. Data dasar
b. Kala I
c. Kala II
penatalaksanaannya.(25)
d. Kala III
e. Kala IV
perdarahan.(25)
a. Pengetahuan
seseorang.(24)
b. Pendidikan
d. Sarana Prasarana
e. Sikap
oleh pemimpin.(24)
g. Pengawasan
kehidupan ekstrauterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
gram.(29)
yang sangat besar dari kehidupan yang awalnya di dalam rahim serba
bergantung pada ibu menjadi di luar rahim yang harus hidup secara
mandiri. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua
sistem. Bayi yanag berusia kurang dari satu bulan memiliki risiko
cukup.
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
15. Retleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada
16. Refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik.
dengan baik.
19. Genitalia
perubahan perilaku.
Ada beberapa perubahan fisiologis pada bayi baru lahir antara lain :
1. Sistem pernapasan
pernafasan pertama.
alveoli terisi oleh udara pada saat ini maka terjadi peningkatan
menurun.
tidur berbeda dari frekuensi saat bayi bangun. Pada saat usia satu
163 x/ menit saat bangun. Aritmia sinus (denyut jantung yang tidak
gr/dl dan sebagian besar terdiri dari haemoglobin fetal type (HbF).
bayi lahir banyak sel darah merah tidak diperlukan sehingga terjadi
3. Sistem Pencernaan
terdiri dari mucus, sel epitel, cairan amnion yang tertelan, asam
Bayi yang diberi ASI, feses lembut, kuning terang dan tidak bau.
Sedangkan bayi yang diberi susu formula berwarna pucat dan agak
berbau. Bayi yang diberi ASI dapat BAB sebanyak 5 kali atau lebih
hanya setiap 2 hari. Sedangkan bayi yang diberi susu formula lebih
lambung pada bayi baru lahir sekitar 2,5-3 jam. Imaturitas hati
dengan suhu sekitar 21- 24°C, keringkan bayi dan bedong bayi
lemak coklat sudah tersedia pada bayi saat dilahirkan, tetapi suhu
Bayi baru lahir yang kedinginan akan terlihat tidak aktif dan
yang akan ditimbulkan dari efek hipotermi begitu juga hipoksia dan
5. Sistem Ginjal
dehidrasi ekskresi zat padat seperti urea dan sodium klorida akan
jam setelah lahir. Awalnya urine yang keluar sekitar 20-30 ml/ hari
dan meningkat menjadi 100 200 ml/ hari pada akhir minggu
IgM dan IgA tidak mampu untuk melewati barrier plasenta tetapi
terjadinya infeksi.(24)
163
7. Sistem Reproduksi
9. Sistem Syaraf
164
a. Reflek Morro
b. Reflek Rooting
reflek menghisap dan dapat dilihat jika pipi atau sudut mulut
c. Reflek Sucking
d. Reflek Graps
ini kelihatan, reflek ini dapat diamati sampai bayi berusia 3-4
bulan.(24)
f. Reflek Babinsky
saat lahir dan baru terbentuk sekitar 2 minggu setelah lahir, maka
hanya dimulai beberapa hari setelah lahir, sedangkan jika kulit bayi
sudah terjadi serotinus, IUGR atau infeksi intra uterin seperti sifilis.
(24)
Ada beberapa tanda bahaya pada bayi yang perlu diketahui dengan
sebagai berikut.
167
4. Muntah.
5. Tali pusat memerah, bengkak, keluar cairan/ nanah, bau busuk dan
berdarah.
7. Tinja/ kemih dalam waktu 24 jam, tinja lembek dan sering. hijau
1. Penilaian
a. Jaga bayi tetap hangat bedong bayi dengan kain bersih dan
kering.
pusat klem.
4. Vitamin K
tetrasiklin 1%.(29)
6. Pemeriksaan Fisik
7. Imunisasi HB 0
a. 0 – 6 jam
2) Penimbangan BB.
4) Melakukan IMD.
171
6) Imunisasi HB 0.(35)
1) Menyusu.
4) Imunisasi HB 0.(35)
hari.
1) Menyusu.
2) Tali pusat.
3) Tanda bahaya.
4) Identifikasi kuning.(35)
28 hari.
1) Menyusu.
2) Tali pusat.
3) Tanda bahaya.
4) Identifikasi kuning.(35)
skor 0-2 Hasil APGAR skor dinilai setiap variabel dinilai dengan
angka 0,1 dan 2 nilai tertinggi 10, dengan ditentukan keadaan bayi
sebagai berikut :
d. Pengukuran antropometri.(29)
a. Kehilangan panas
dikeringkan/diselimuti.
b. Pernafasan Pertama
cairan, kehilangan 1/3 dari cairan ini. Setelah bayi lahir, cairan
arteriosus menutup.(29)
membersihkan verniks.
2. Langkah II: lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama
b. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi.
175
sedikit 1 jam.
menyusu.(29)
3. Langkah III
menyusu.
2.1.4 Nifas
A. Definisi Nifas
setelah kelahiran bayi sampai enam minggu (42 hari) setelah lahir.(27)
melahirkan bayi dan biasa disebut juga dengan masa pulih kembali,
kebidanan.(28)
1. Puerperium dini
berdiri dan berjalan jalan. Dalam agama Islam, dianggap telah bersih
2. Puerperium intermedial
3. Puerperium lanjut
Puerperium lanjut yaitu waktu yang diperlu kan untuk pulih dan
involusi.(28)
a. Involusi Uterus
1) Autolysis
perdarahan.(28)
Tabel 2.4 Perbandingan Tinggi Fundus Uteri dan Berat Uterus Dimasa
Involusi
Involusi TFU Berat Uterus
Bayi Lahir Setinggi Pusat 1.000 gr
1 minggu Pertengahan pusat simpisis 750 gr
2 minggu Tidak teraba di atas simpisis 500 gr
6 minggu Normal 50 gr
8 minggu Normal seperti sebelum hamil 30 gr
juga dari sisa - sisa kelenjar pada dasar luka sehingga bekas
c. Lochea
penyembuhan luka.
2) Lochea Sanginolenta
lendir.(28)
182
3) Lochea Serosa
4) Lochea Alba
5) Lochea Purulenta
6) Locheastasis
e. Perineum
dan adanya rasa takut dari ibu karena perineum sakit, terutama jika
saja.
dan. rasa ingin berkemih ini hilang. Ibu perlu dibiasakan berkemih
berkemih, biasanya hal ini ditandai oleh rasa berkemih yang tidak
tuntas. Risiko infeksi dari sisa cairan kemih ini dan trauma pada
infeksi.(27)
a. Hormon Plasenta
cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7
ke-3 Postpartum.(28)
b. Hormon Pituitari
c. Hormon Oksitosin
a. Suhu
sehari.(28)
b. Nadi
c. Pernapasan
cepat >30 per menit mungkin diikuti oleh tanda tanda shock.(28)
d. Tekanan Darah
bisa timbul pada masa nifas, tetapi hal seperti itu jarang terjadi.
minggu.
dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi dari ibu. Selama minggu
karena perubahan peran, tugas, dan tanggung jawab menjadi orang tua.
Suami istri mengalami perubahan peran menjadi orang tua sejak masa
kehamilan. Dalam periode masa nifas, muncul tugas orang tua dan
perilaku.
ibu sendiri, tidak pada bayi, ibu membutuhkan waktu untuk tidur
baru lahir.(27)
Akhir hari ke-3 sampai hari ke-10. Aktif, mandiri, dan bisa
bayi.(27)
pasca melahirkan.
rutinitas barunya.
2) Sering menangis.
4) Cemas.
5) Labilitas perasaan.
8) Kelelahan.
9) Mudah sedih.
11) Mood mudah berubah, cepat menjadi sedih, dan cepat pula
menjadi gembira.
serta bayinya.
disampaikan.
dengan baik.
5) Cukup istirahat.
7) Berolahraga ringan.
saudara.
pengawasan.(28)
dan lebih lama. Keadaan ini berlangsung antara 3-6 bulan bahkan
sebab.
dimiliki.
dan bayinya.
199
kehamilan selanjutnya.(28)
emosional, rasa rendah diri, merasa terpencil atau bisa jadi masalah
200
Postpartum psikosis :
dilakukan.
(memory lapse).
komunikasi).(28)
nifas adalah :
menyusui.
7. Tubuh lemas dan terasa seperti mau pingsan, merasa sangat letih
9. Tidak bisa buang air besar selama tiga hari atau rasa sakit waktu
10. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus bayinya atau diri
sendiri.
nutrisi yang ibu miliki juga akan diolah menjadi nutrisi ASI untuk
(mg) tomat.
10 Calcium 800 150 Susu, ikan, udang,
. (mg) bayam, kedelai.
11 Fe (mg) 26 6 Hati, ikan, udang,
. sayuran.
12 Zn (mg) 9,3 4,6 Hati, susu, kacang-
. kacangan.
13 Iodine (mg) 150 50 Ikan laut, susu, rumput
. laut.
14 Se (mg) 30 18 Susu, telur, hati.
.
Sumber : Vita Susanto Andina. 2019
3. Eliminasi
Ibu bersalin akan sulit nyeri dan panas saat buang air kecil
kurang lebih selama 1-2 hari, terutama dialami oleh ibu yang
atau obat-obatan.(28)
vagina.
ditepuk-tepuk lembut.
5. Seksual
dalam waktu 6-8 minggu. Pada saat itu, secara fisik aman untuk
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam
keluarga berencana.(28)
7. Istirahat
sedikit 4 kali dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir
terjadi.
berikut.
masa nifas.
A. Definisi KB
sejahtera.
jumlah kelahiran sehingga ibu maupun bayinya dan ayah serta keluarga
B. Tujuan Kontrasepsi
211
pertambahan penduduk.
memahami dengan jelas tentang KB. KIE tidak serta merta dimasukkan
dalam pelayanan KB tanpa alasan dan tujuan yang jelas. Berikut adalah
baru.
KB.
KB.(15)
D. Konseling KB
itu, konseling dapat membuat klien merasa lebih puas. Tujuan dalam
kekurangannya.(15)
eklusif. Selain itu, interval kehamilan yang terlalu dekat juga dapat
produktif.(31)
Postpartum
1. Kondom
dalam vagina atau rahim wanita. Kondom juga memiliki fungsi lain
termasuk HIV.(31)
makanan pendamping.
tubuh tinggi maka tidak akan terjadi ovulasi sehingga akan sulit
a. Kelebihan
2) Segera aktif.
7) Tanpa biaya.(28)
b. Kekurangan
3. Pil KB
konstan.
sehingga sperma akan sulit masuk dan mencapai sel telur. Lapisan
dinding rahim juga akan diubah sehingga tidak siap menerima dan
4) Jika lupa tidak minum 1-2 pil, maka segera minum ketika
b. Kelebihan
penggunaannya.(31)
c. Kekurangan
jerawat.(31)
4. KB Suntik
Metode ini cocok untuk ibu yang masih menyusui karena tidak
a. Kelebihan
1) Sangat efektif.
pembekuan darah.
ektopik.
b. Kekurangan
berikutnya.
5. Kontrasepsi implant
1) Norplant : 5 tahun.
2) Jedena : 3 tahun.
3) Indoplant : 3 tahun.
4) Implanon : 3 tahun.(28)
masuk.(28)
c. Kelebihan
implan.
223
saat laktasi.
d. Kekurangan
amenorea.
(IUD)
a. Kelebihan
224
kehamilan).
b. Kekurangan
Bab IV yaitu tentang metode dokumentasi. Namun di Bab II ini kita ulas
225
unsur data dan langkah yang dibutuhkan dalam asuhan kebidanan, jelas,
logis.(32)
A. Data Subjektif
dibagian data dibagian data dibelakang huruf "S", diberi tanda huruf
"O" atau "X". Tanda ini akan menjelaskan bahwa klien adalah
B. Data Objektif
laboratorium. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain
dapat dimasukkan dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data
ini akan memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang
C. Assesment
D. Penatalaksanaan
mempertahankan kesejahteraanya.(32)
Bagian Kedua
Pasal 46
berencana;
dan/atau
Pasal 47
berperan sebagai :
228
perempuan; dan/atau
f. peneliti.
Pasal 48
Paragraf 1
Pasal 49
Paragraf 2
Pasal 50
Pusat;
dan
Paragraf 3
Keluarga Berencana
Pasal 51
PROFESI BIDAN
2. Bayi.
3. Balita.
4. Anak Prasekolah.
5. Remaja.
231
7. Masa Kehamilan.
8. Masa Persalinan.
yang berlaku.
setempat.
penjahitan perineum.
menangani hipotermi.
236
Persalinan
15. Standar 15 : Pelayanan Bagi Ibu dan Bayi pada Masa Nifas
Trimester III
merujuknya.
dengan kebutuhannya.
perdarahan.
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
235
236
mengetahui keadaan Kesehatan dirinya dan janinnya. Saat ini tidak ada
2021. Sudah merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan sampai
bulan dan 7 bulan, tablet tambah darah 80 tablet diminum dengan air putih
pada malam hari. Ibu tidak pernah minum jamu dan obat-obatan lain selain
hidup sampai sekarang. Anak pertama usia 7 tahun, jenis kelamin laki-laki,
berat lahir 3500 gram. Selama hamil, melahirkan, nifas dan BBL tidak
makan teratur, yaitu sehari 3 kali. Jenis makanan bervariasi seperti: nasi,
sayur, daging, tempe, tahu, telur, ikan, susu dan buah. Selama hamil ibu
tidur siang kurang lebih 1-2 jam, tidur malam 6-7 jam, BAK ibu selama
hamil 7-8 x/hari dan BAB 1 x/hari. Ibu dan suami tidak merokok, tidak
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
b) Nadi : 80x/menit
c) Respirasi : 20x/menit
238
d) Suhu : 36,6 ℃
g. LILA : 27 cm
2. Pemeriksaan fisik
gravidarum.
operasi.
skene.
k. Ekstremitas
tidak pucat.
positif.
a. HB :12,6 gr/dL
d. VCT :Negatif
C. ASSESMENT / ANALISA
240
D. PENATALAKSANAAN
baik.
dilakukan pemeriksaan.
kembali.
sering, mules menjalas ke bagian pinggang ibu, sakit bagian bawah perut,
keluar lendir campur darah dan cairan ketuban ibu mengerti dan dapat
menjelaskan kembali.
8. Menganjurkan ibu makan dan minum dengan nutrisi dan gizi seimbang
pada trimester III (Protein : daging, ikan, sayur dan buah-buahan yang
9. Memberi pujian kepada ibu karena minum tablet tambah darah secara
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan olah raga ringan di rumah seperti :
jalan-jalan pagi atau sore hari Ibu mengerti dan mau melakukannya.
11. Menjadwalkan kunjungan ulang 1 minggu atau jika ada keluhan pada
bentuk SOAP.
242
A. DATA SUBYEKTIF
2021. sudah merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan sampai
bulan dan 7 bulan, tablet tambah darah 90 tablet diminum dengan air putih
pada malam hari. Ibu tidak pernah minum jamu dan obat-obatan lain selain
hidup sampai sekarang. Anak pertama usia 7 tahun, jenis kelamin laki-laki,
berat lahir 3500 gram. Selama hamil, melahirkan, nifas dan BBL tidak
makan teratur, yaitu sehari 3 kali. Jenis makanan bervariasi seperti: nasi,
sayur, daging, tempe, tahu, telur, ikan, susu dan buah. Selama hamil ibu
tidur siang kurang lebih 1-2 jam, tidur malam 6-7 jam, BAK ibu selama
hamil 7-8 x/hari dan BAB 1 x/hari. Ibu dan suami tidak merokok, tidak
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
b) Nadi : 82x/menit
c) Respirasi : 19x/menit
d) Suhu : 36,7 ℃
g. LILA : 27 cm
2. Pemeriksaan fisik
skene.
k. Ekstremitas
tidak pucat.
246
positif.
a. HB : 12,6 gr/dL
d. VCT : Negatif
e. Golongan darah : AB
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
baik.
dilakukan pemeriksaan.
menjelaskan kembali.
bawah perut, keluar lendir campur darah dan cairan ketuban Ibu masih
9. Menganjurkan ibu makan dan minum dengan nutrisi dan gizi seimbang
pada trimester III (Protein : daging, ikan, sayur dan buah-buahan yang
10. Memberi pujian kepada ibu karena minum tablet tambah darah secara
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan olah raga ringan di rumah seperti :
jalan-jalan pagi atau sore hari Ibu mengerti dan mau melakukannya.
12. Menjadwalkan kunjungan ulang 1 minggu atau jika ada keluhan pada
melakukannya.
bentuk SOAP.
248
A. DATA SUBYEKTIF
mules sejak tanggal 2 november 2021 pukul 09.00 WIB. Terasa mules di
darah. Pergerakan janin masih dirasakan dalam 24 jam terakhir lebih dari
10 x. Makan terakhir jam 17.10 WIB, BAB terkahir jam 07.00 WIB, BAK
bulan, tablet tambah darah 90 tablet, melahirkan ditolong oleh bidan, anak
hidup, usia 7 tahun, jenis kelamin laki-laki, berat lahir 3500 gram. Selama
249
hamil, melahirkan, nifas dan BBL tidak pernah ada masalah dan tidak
adalah suami yang dimusyawarahkan dulu dengan istri, makanan tidak ada
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
b) Nadi : 80 x/menit
c) Respirasi : 21 x/menit
d) Suhu : 36,6 ℃
2. Pemeriksaan fisik
k. Ekstremitas
tidak pucat.
251
positif.
m. Pemeriksaan dalam
c) Pembukaan : 2 cm
d) Ketuban : Positif
e) Presentase : Kepala
f) Penurunan : H II
a. HB : 12,6 gr/dL
d. VCT : Negatif
e. Golongan darah : AB
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
baik.
3. Melakukan Screening Covid-19 pada ibu Sudah dilakukan dan hasil test
swab negatif.
diberitahukan.
hidung dan mengeluarkannya dari mulut ketika ada kontraksi Ibu dapat
melakukannya.
9. Mengajarkan ibu untuk minum Ibu mau minum teh manis ±100 cc.
10. Menganjurkan ibu agar jalan-jalan bila masih mampu Ibu mau
melakukannya.
melakukannya.
253
12. Menyiapkan partus set, perlengkapan ibu, bayi dan alat partus Sudah
disiapkan.
14. Menganjurkan ibu untuk membersihkan daerah vulva dan anus setelah
15. Menganjurkan ibu cara mengedan dan metode persalinan sekarang Ibu
dapat melakukannya.
16. Melakukan evaluasi kemajuan persalinan 4 jam kemudian atau bila ada
indikasi.
Kala II
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan mulesnya semakin sering, keluar air - air dan rasa ingin
meneran.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
d. Show : Meningkat
254
f. Pemeriksaan dalam
c) Pembukaan : 10 cm
e) Presentase : Kepala
f) Penurunan : H IV
C. ASSESMENT/ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
dilakukan pemeriksaan.
255
jernih).
persallinan.
6. Menganjurkan ibu makan dan minum Ibu mau minum air putih ±
50 cc.
x/menit.
diberikan.
sudah dilakukan.
256
12. Menolong persalinan dengan cara APN jam 22.15 WIB bayi lahir
dilakukan.
Kala III
A. DATA SUBYEKTIF
B. DATA OBYEKTIF
C. ASSESMENT/ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
sudah disuntikan.
257
Kala IV
A. DATA SUBYEKTIF
B. DATA OBYEKTIF
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
selaput lengkap.
6. Mengajarkan ibu untuk memeriksa kontraksi uterus yang baik dan cara
dengan larutan klorin 0,5% selama 10 menit, mencuci bilas dengan air
8. Mengganti kain ibu dengan kain bersih dan kering serta memakaian
10. Pemantauan kala IV setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit
pada jam kedua, yang dipantau pada 3 atas (Tekanan darah, nadi, suhu)
A. DATA SUBYEKTIF
B. DATA OBYEKTIF
Bayi lahir pada tanggal 2 November 2021 jam 22.15 WIB. Bayi lahir
kelamin laki-laki.
1. Pemeriksaan Umum
b. Tanda-tanda vital
2) Pernapasan : 44 x/menit
3) Suhu : 36,5 ℃
260
2. Pemeriksaan fisik
sclera putih.
dan matur.
o. Refleks Syaraf
C. ASSESMENT / ANALISA
Bayi Ny. H, jenis kelamin laki-laki dengan bayi baru lahir normal.
D. PENATALAKSANAAN
1. Menilai keadaan umum Bayi menangis kuat, pergerakan aktif, tonus otot
2. Meletakkan bayi diatas perut ibu kepala lebih rendah dari pada badan bayi
5. Menghisap lendir dari mulut dan hidung Lendir sudah dihisap dan
menggunakan delee.
b. Jepit tali pusat dengan klem umbilical Tali pusat sudah di klem.
dan IMD selama 1 jam Bayi sudah di IMD kan, bayi mulai mengenal
puting.
a. Memakaikan kain pada bayi dengan kain bersih dan kering Sudah
dilakukan.
Sudah diberitahu.
bentuk SOAP.
A. DATA SUBYEKTIF
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
aktif.
b. Tanda-tanda vital
1) Suhu : 36,5 ℃
2) Pernapasan : 45 x/menit
5) Panjang badan : 51 cm
6) Lingkar kepala : 34 cm
7) Lingkar dada : 33 cm
264
4. Pemeriksaan fisik
sudah matur.
labiopalatoskizis.
sudah BAB.
o. Refleks Syaraf
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
3. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada bayi (tidak mau menyusu,
sudah mengetahuinya.
5. Memberitahu ibu cara perawatan tali pusat dengan cara menjaga agar tetap
6. Memberitahu ibu cara menyusui yang baik dan benar Ibu mengerti dan
dapat melakukannya.
suntikkan.
9. Memberitahu ibu untuk selalu mengganti popok bayi setiap kali bayi BAK
november 2021 atau apabila ada tanda-tanda bahaya pada bayi segera
pemeriksaan selanjutnya.
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan bayinya tidak ada keluhan, bayinya aktif, menyusu kuat,
bayinya diberi ASI Ekslusif, bayi sudah BAK ± 8 kali sehari, BAB 3 kali
sehari.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b. Tanda-tanda vital
1) Suhu : 36,5 ℃
2) Pernapasan : 46 x/menit
5) Panjang badan : 51 cm
268
5. Pemeriksaan fisik
sudah matur.
labiopalatoskizis.
jantung regular.
sudah BAB.
269
o. Eliminasi
p. Refleks Syaraf
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
4. Mengingatkan kembali tanda bahaya pada bayi seperti (tidak bisa menyusu,
merintih, tali pusat berbau dan ada tanda-tanda infeksi, demam) Ibu
5. Menganjurkan ibu menjaga bayi agar tetap hangat dan memberitahu ibu
untuk menjemur bayi di pagi hari ±15 menit Ibu mengerti dan akan
melakukannya.
6. Mengingatkan kembali cara perawatan tali pusat dengan cara menjaga agar
8. Memotivasi ibu agar tetap memberikan ASI sesering mungkin dan setelah
november 2021 atau apabila ada tanda-tanda bahaya pada bayi segera
pemeriksaan selanjutnya.
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dengan bayinya, BAB ± 3 kali sehari
dan BAK ± 8 kali sehari, bayi hanya diberi ASI saja dan menyusu dengan aktif,
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b. Tanda-tanda vital
1) Suhu : 36,5 ℃
2) Pernapasan : 48 x/menit
2. Pemeriksaan fisik
sudah matur.
labiopalatoskizis.
jantung regular.
sudah BAB.
o. Eliminasi
p. Refleks Syaraf
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
5. Menjaga bayi agar tetap hangat dan memberitahu ibu untuk menjemur bayi
7. Memotivasi ibu agar tetap memberikan ASI sesering mungkin dan setelah
9. Menjadwalkan imunisasi BCG dan Polio 1 saat bayi usia 1 bulan Ibu
melakukannya.
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan masih terasa lemas, perut masih terasa mules, belum
BAB dan sudah BAK, pengeluaran darah sedikit, ASI sudah keluar, ibu sudah
menyusui bayinya, ibu sudah bisa istirahat, sudah makan dan minum, sudah
bisa miring kanan miring kiri, sudah bisa duduk. Obat antibiotik, penambah
darah, Vit A yang diberikan oleh bidan sudah diminum. Belum mengetahui
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
b) Nadi : 85x/menit
c) Respirasi : 20x/menit
d) Suhu : 36,6 ℃
276
2. Pemeriksaan fisik
a. Wajah
e. Ektremitas
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
pemeriksaan.
277
merangsang ASI nya keluar Colostrum sudah keluar, ibu mengerti dan
mau melakukannya.
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan keadaan ibu sudah lebih baik dari sebelumnya, perut
masih terasa mules. Ibu masih memberi ASI ekslusif. Ibu sudah bisa BAB dan
BAK, pengeluaran darah sedikit, dalam 1 hari ibu mengganti pembalut 3 kali.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
b) Nadi : 82 x/menit
c) Respirasi : 19 x/menit
d) Suhu : 36,7 ℃
279
2. Pemeriksaan fisik
a. Wajah
e. Ektremitas
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
pemeriksaan.
280
bersih, kering, tidak membasuh area genitalia dengan air hangat) Ibu
masih mengingatnya.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup Ibu mengerti dan akan
melakukannya.
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan keadaan ibu sudah lebih baik dari sebelumnya dan tidak
ada keluhan, pengeluaran darah sedikit, dalam 1 hari ibu mengganti pembalut 3
kali. Ibu masih memberikan ASI ekslusif pada bayinya. Tidak ada pantangan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
b) Nadi : 81 x/menit
c) Respirasi : 20 x/menit
d) Suhu : 36,5 ℃
282
2. Pemeriksaan fisik
a. Wajah
abdominalis.
e. Ektremitas
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
283
pemeriksaan.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup tidur malam 5-6 jam dan
tidur siang mengikuti tidur bayi Ibu mengerti dan akan melakukannya.
8. Mengingatkan kembali ibu untuk makan dan minum dengan nutrisi pada
ibu nifas yang bergizi seimbang untuk ibu yang sedang menyusui seperti :
11. Mengingatkan ibu untuk tetap melaksanakan senam nifas Ibu akan
melakukannya.
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan keadaan ibu sudah lebih jauh baik dan tidak ada keluhan.
Ibu masih memberikan ASI ekslusif pada bayinya. Tidak ada pantangan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
b) Nadi : 81 x/menit
c) Respirasi : 20 x/menit
d) Suhu : 36,6 ℃
286
2. Pemeriksaan fisik
a. Wajah
e. Ektremitas
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
pemeriksaan.
287
6. Mengingatkan kembali ibu untuk makan dan minum dengan nutrisi pada
ibu nifas yang bergizi seimbang untuk ibu yang sedang menyusui seperti :
melakukannya.
A. DATA SUBYEKTIF
punya pilihan. Ini merupakan pernikahan pertama dan persalinan yang kedua,
melahirkan, nifas, BBL tidak pernah ada masalah dan tidak mempunyai
indung telur. Sebelum hamil pernah ikut KB suntik 3 bulan, anak terkecil usia
7 tahun.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
b) Nadi : 84x/menit
290
c) Respirasi : 20x/menit
d) Suhu : 36,7 ℃
d. Berat badan : 65 kg
2. Pemeriksaan fisik
g. Genetalia
C. ASSESMENT / ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
macam-macam KB.
KB, Ibu mengerti dan mengetahui manfaat dan efek saping masing-
masing KB.
pemeriksaan.
disiapkan.
kunjungan.
datang kembali.
BAB IV
PEMBAHASAN
2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease
maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik
secara akses maupun kualitas. Maka dari itu, dalam melakukan pelayanan
4.1 Kehamilan
kehamilan.(26)
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
291
292
Bila tinggi badan < 145 cm, maka risiko panggul sempit,
kenaikan berat badan ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kg sampai
dengan 16 kg.(23)
penambahan berat badan pada Ny. H yaitu 12 kg. Sehingga tidak ada
gizi. Adapun nilai normal LILA yaitu 23,5 cm, jika nilainya kurang
tetapkan posisi bahu dan siku, letakkan pita antara bahu dan siku,
lengan.(23)
uteri.(23)
bengkak 1-2 hari pada tempat penyuntikan dan akan sembuh tanpa
pengobatan.(23)
4.1.8 Pemeriksaan Hb
ditunjukan pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi dan
darah vena ± 2 cc apabila tes yang dilakukan hasilnya (+) maka ibu
mellitus pada keluarga, apabila tes tersebut (+) maka perlu diikuti
kondisi ibu. Tidak ada kesenjangan antara teori dan kondisi ibu.
4.2 Persalinan
4.2.1 Kala I
fase laten pembukaan serviks dari 1-3 cm dan fase aktif pembukaan
dengan cara pemantauan ketat dan deteksi dini selama persalinan dan
persalinan, memberikan asuhan yang tepat untuk ibu dan bayi segera
4.2.2 Kala II
dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai lahir bayi. Proses ini
multigravida.(25)
melihat adanya tanda kala dua persalinan, ibu merasa ada dorongan
dalam 15 detik.(25)
300
lahir, dengan demikian selama kala III tidak ada penyulit sehingga
4.2.4 Kala IV
meletakan jari tangan secara melintang antara pusat dan fundus uteri.
perineum dari perdarahan aktif, evaluasi kondisi umum ibu dan bayi,
pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua pada Ny. H selama 2
yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta
ekstrauterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
lewat percikan darah dan cairan tubuh misalnya virus HIV dan
Hepatitis B.(29)
mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir, bayi baru lahir juga
selanjutnya.(29)
hipotermi.(30)
antropometri.(35)
anus serta kulit. Pergerakan aktif tonus otot kuat, reflek sucking,
sudah lancar dan normal, tali pusat bersih, basah, tidak ada
kemerahan, bayi menetek kuat, pegerakan aktif dan bebas. Tidak ada
anus serta kulit. Pergerakan aktif tonus otot kuat, reflek sucking,
sudah lancar dan normal, tali pusat bersih, kering, tidak ada
kemerahan, bayi menetek kuat, pegerakan aktif dan bebas. Tidak ada
Pada Kasus Bayi Ny. H 14 hari post natal normal dengan hasil
4.4 Nifas
Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu. Nifas merupakan masa yang penting
untuk ibu atau bayi baru lahir, pada masa nifas terjadi perubahan fisik,
Waktu Kunjungan masa nifas atau post partum 6-48 Jam bertujuan
mencegah pendarahan pada masa nifas karena atonia uteri, mendeteksi dan
memberikan konseling pada ibu dan salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah pendarahan pada masa nifas karena atonia uteri, pemberian ASI
awal, melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi
tetap hangat, memantau ibu selama 2 jam pertama setelah kelahiran sampai
dibawah umbilikalis, tidak ada pendarahan abnormal, tidak ada bau daerah
memastikan ibu mendapat cukup makanan dan minum serta istirahat yang
perawatan bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.(35)
Memastikan apakah ada keluhan atau tidak, memastikan keadaan fisik dan
dibawah umbilikalis, tidak ada pendarahan abnormal, tidak ada bau daerah
memastikan ibu mendapat cukup makanan dan minum serta istirahat yang
perawatan bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.(35)
penyulit yang ibu atau bayi alami, memastikan pendarahan pada lochea
masih ada atau sudah menghilang, memberikan konseling pada ibu untuk
KB secara dini.(35)
antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi tetap hangat, memantau
ibu selama 2 jam pertama setelah kelahiran sampai bayi dan ibu
berjalan lancar dan tidak ada bendungan ASI. Tidak ada kesenjangan
abnormal, tidak ada bau daerah genetalia, menilai apakah ada tanda-
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.(28)
pada jalan lahir sudah kering, tidak terdapat tanda tanda infeksi,
lochea alba (putih). ASI sudah keluar dan tidak ada bendungan ASI.
lainnya sudah kembali seperti sebelum hamil oleh karena itu untuk menjaga
yang diproduksi oleh wanita subur dengan jangka waktu per 2 minggu
pelepasan sel telur untuk terjadinya kehamilan. Suntik diberikan mulai hari
ke-3 sampai hari ke-5 pasca persalinan segera setelah keguguran atau pada
didaerah gluterus maksimus dan deltoid. Jenis obatnya yaitu Depo Prover 3
bulan sekali.(28)
(KB 3 Bulan).(28)
ibu sedang menyusui agar tidak mempengaruhi pengeluaran ASI dan tidak
menggunakan KB suntik 3 bulan atau obat Depo Prover yang 3 bulan. Ny.
PENUTUP
5.1 Simpulan
sebagai berikut :
5.1.1 Kehamilan
5.1.2 Persalinan
saat proses Kala I, II, III atau Kala IV persalinan dalam partograf
5.1.3 Nifas
311
312
Asuhan masa nifas pada Ny. H dilakukan pada saat 6 jam post
partum, 3 hari post partum, 14 hari post partum, 36 hari post partum.
dirasakan Ny. H yaitu nyeri pada luka jahitan jalan lahir, kurang
karena adanya proses perubahan antara ibu tidak hamil dan pada ibu
pasca persalinan dan dapat diatasi dengan asuhan yang sesuai dengan
kebidanan diberikan pada saat bayi baru lahir, 6 jam post natal, 3
hari post natal, 14 hari post natal. Asuhan yang diberikan sudah
sesuai dengan teori dan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi Ny.
H.
5.2 Saran
C. Bagi Penulis
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality
Cirebon 2020.
Buku KIA Untuk Persiapan Persalinan Bersih dan Aman (utilization Of Kia
Book For Safe Delivery Preparation). Jurnal Kesehatan. Vol 1 Hal 325.
12. Yulizawati, Aldina Ayunda Insani dkk. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
13. Vita Sutanto Andina. 2019. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
14. Nanny Lia Dewi Vivian. 2014. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta :
Salemba Medika.
15. Jitowiyono Sugeng, Masniah Abdul Rouf. 2019. Keluarga Berencana (KB)
bidan.
18. Iklia Marita, Budiyono dan Hartuti Purnaweni. 2021. Kualitas Standar
21. Rahmah Hida Nurrizka dan Dwi Mutia Wenny. 2022. Pelatihan Perawatan
Press.
25. Yulizawati, Lusiana El Sinta B. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada
26. Dewi Rismauli Bancin, Friska Sitorus, Surya Anita. 2022. Hubungan
Tanjung Morawa A Deli Serdang. Jurnal Delima Harapan Vol No, Hal 1.
27. Astuti Sri, Tina Dewi Judistiani dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas dan
29. Nanny Lia Dewi Vivian. 2014. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
30. Sunarti dan Vera Iriani Abdullah. 2021. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Fisiologis Pada Bayi Ny.“H” Usia 0 Hari Di Puskesmas Fak-Fak Tahun 2021.
Baru Press.
33. Purwoastuti Endang dan Elisabeth Siwi Walyani. 2017. Etikolegal Dalam
BIDAN.
35. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Kesehatan Ibu dan Anak
2020.
36. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Pedoman bagi ibu hamil,