DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................8
C. Tujuan...........................................................................................................8
D. Manfaat.........................................................................................................9
D. Sintesa Peneltian.........................................................................................27
E. Kerangka Teori...........................................................................................32
B. Kerangka Konsep........................................................................................36
D. Hipotesis Penelitian.....................................................................................41
BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................44
A. Jenis Penelitian............................................................................................44
D. Instrumen Penelitian...................................................................................47
F. Pengolahan Data.........................................................................................47
G. Analisis Data...............................................................................................48
H. Penyajian Data............................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................50
LAMPIRAN...........................................................................................................55
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui
Determinan Pemanfaatan Pengobatan Tradisional di Balai Pengobatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara umur dengan pemanfaatan
pengobatan tradisional di Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat
(BKTM) Makassar
b. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan
pemanfaatan pengobatan tradisional di Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar
c. Untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan dengan
pemanfaatan pengobatan tradisional di Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar
d. Untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan pemanfaatan
pengobatan tradisional di Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat
(BKTM) Makassar
e. Untuk mengetahui hubungan antara keyakinan dengan
pemanfaatan pengobatan tradisional di Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar
f. Untuk mengetahui hubungan antara pendapatan keluarga dengan
pemanfaatan pengobatan tradisional di Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar
g. Untuk mengetahui hubungan antara jarak fasilitas kesehatan
dengan pemanfaatan pengobatan tradisional di Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar
D. Manfaat
1. Manfaat Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan yang
dapat menambah informasi bagi penelitian selanjutnya yang akan
melakukan penelitian mengenai Determinan yang mendorong pasien
untuk memanfaatkan pengobatan tradisional di Balai Pengobatan
Tradisional Masyarakat serta sebagai tambahan pustaka untuk
perpustakaan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin.
2. Manfaat Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui
determinan yang paling dominan mendorong pasien untuk
memanfaatkan pengobatan tradisional di Balai Pengobatan Tradisional
Masyarakat serta sebagai masukan bagi Balai Pengobatan Tradisional
Masyarakat Makassar.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi Perilaku
Perilaku merupakan suatu fungsi interaksi antara individu
dengan lingkungannya. Perilaku adalah tindakan organisme yang
dapat diamati atau bahkan dapat juga dipelajari (Parwati dan
Pithaloka, 2022). Perilaku adalah semua aktivitas yang dilakukan
manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun tidak.
Perilaku seseorang tentang kesehatan ditentukan dengan
pengetahuan, sikap kepercyaan, tradisi, dan orang tua masyarakat.
Selain itu fasilitas kesehatan juga dapat memperkuat terbentuknya
perilaku. Penggunaan pelayanan kesehatan masyarakat dipengaruhi
oleh perilaku. Perilaku kesehatan pada garis besar dikelompokkan
menjadi dua, yakni : perilaku sehat (Health Behavior) perilaku orang
sehat agar tetap sehat dan perilaku pencarian kesehatan (Health
Seeking Behavior) perilaku orang sakit untuk memperoleh
kesembuhan (Amisim, Kusen dan Mamosey, 2020).
Perilaku pencarian di masyarakat terutama di Negara
berkembang sangat bervariasi respons seseorang apabila sakit adalah :
1) Tidak bertindak (No action), dengan alasan bahwa kondisi
yang demikian tidak mengganggu kegiatan mereka sehari-hari.
Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan belum menjadi
prioritas di dalam hidup dan kehidupan mereka.
2) Tindakan mengobati sendiri (self treatment) dengan alasan
karena orang tersebut sudah percaya kepada diri sendiri dan
merasa dan berdasar pada pengalaman yang lalu. Hal ini
mengakibatkan pengobatan keluar tidak diperlukan.
3) Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan
(traditional remedy)
4) Mencari pengobatan dengan membeli obat-obatan ke warung-
warung obat (chemist shop) dan sejenisnya.
5) Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan moden
yang diadakan pemerintah atau lembaga kesehatan swasta
(Notoatmodjo, 2007).
Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang terhadap
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system
layanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan
(Retnaningsih, 2013).
b. Model Penggunaan Pelayanan Kesehatan
Pemanfaatan Menurut Amiruddin dalam (Retnaningsih, 2013)
pemanfaatan pelayanan kesehatan dapat dicirikan dalam berbagai hal,
seperti jenisnya,situs tujuan, dan interval waktu yang terlibat.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan penggunaan fasilitas
pelayanan kesehatan yang telah disediakan dalam bentuk rawat jalan,
rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas kesehatan atau bentuk
kegiatan-kegiatan lainnya. Secara umum pemanfaatan pelayanan
kesehatan di Indonesia sudah dapat dikatakan baiik, akan tetapi masih
adanya beberapa wilayah ataupun daerah yang mengalami kendala
dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan (Basith dan Prameswati,
2020).
Andersen dan Anderson (1979) dalam (Notoatmodjo, 2014b)
terdapat berbagai pendekatan yang dipakai dalam penelitian tentang
pelayanan kesehatan yang menurut jenisnya dibedakan ke dalam 7
kategori yang didasarkan pada tipe-tipe variabel yang digunakan
sebagai determinan-determinan penggunaan layanan kesehatan. Tujuh
model tersebut meliputi:
1. Model Demografi (Kependudukan)
Dalam model ini tipe variabel-variabel yang dipakai adalah
umur, seks, status perkawinan, dan besarnya keluarga. Variabel-
varibael ini digunakan sebagai ukuran mutlak atau indikator
fisiologis yang berbeda (umur, seks) dan siklus hidup (status
perkawinan, besarnya keluarga) dengan asumsi bahwa perbedaan
derajat kesehatan, derajat kesakitan, dan penggunaan pelayanan
kesehatan sedikit banyak akan berhubungan dengan variabel
diatas.
a) Umur
Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan
suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun mati.
Pada usia dewasa awal biasanya lebih banyak aktivitas
sehingga kelompok usia ini memilih pengobatan tradisional
untuk meningkatkan kebugaran tubuh. Selain itu, pada usia ini
mudah menerima pengobatan tradisional apabila mereka
merasa pengobatan tersebut memiliki manfaat yang baik
untuk mengurangi keluhan-keluhan umum yang dialami
(Rahayu dan Satria, 2020).
2. Model-model struktur sosial (social structur models)
Di dalam model ini tipe variabel yang dipakai adalah
pendidikan, pekerjaan, dan kebangsaan. Variabel-variabel ini
mencerminkan keadaan sosial dari individu atau keluarga di dalam
masyarakat. Model ini ditentukan oleh lingkungan sosial, fisik,
dan psikologis. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-
orang dengan latar belakang, struktur sosial tertentu akan
menggunakan pelayanan kesehatan dengan cara tertentu.
a) Pendidikan
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha kelompok
mendewasakan manusia. Menurut Undang-udang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan digolongkan menjadi 3 (tiga) kategori
yaitu pendidikan dasar meliputi sekolah dasar (SD), Madrasah
Tsanawiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau
bentuk lain yang sederajat, pendidikan menengah meliputi
pendidikan menegah umum dan pendidikan menengah
kejuruan. Pendidikan menengah yang berbentuk Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Keagamaan
(MAK) atau bentuk lain yang sederajat, pendidikan tinggi
meliputi pendidikan diploma, sarajana, magister, spesialis, dan
doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi .
b) Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah
dan atau pencaharian (Ilham, 2019). Pekerjaan juga bisa berupa
kegiatan yang dilakukan secara mandiri atau dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Pekerjaan seseorang berhubungan
dengan tingkat pendapatan yang dihasilkan.
3. Model-model sosial psikologis (Psychological models)
Dalam model ini tipe variabel yang dipakai adalah ukuran dari
sikap dan keyakinan inidividu.Variabel-variabel psikologis pada
umumnya terdiri dari empat kategori yaitu: pengertian kerentanan
terhadap penyakit, pengertian keseluruhan dari penyakit,
keuntungan yang diharapkan dari pengambilan tindakan dalam
menghadapi penyakit, dan kesiapan tindakan individu.
4. Model sumber keluarga (Family Resource models)
Dalam model ini variabel bebas yang dipakai adalah
pendapatan keluarga, cakupan asuransi keluarga dan pihak yang
membiayai pelayanan kesehatan keluarga dan sebagainya. Model
ini menekankan kesanggupan untuk memperoleh pelayaan
kesehatan bagi anggotanya.
5. Model sumber daya masyarakat (Community resource models)
Pada model ini tipe model yang digunakan adalah penyediaan
pelayanan kesehatan, dan ketercapaian dari pelayanan kesehatan
Model ini berfokus pada ketersediaan sumber-sumber kesehatan
pada masyarakat setempat.
6. Model-model organisasi (Organization models)
Dalam model ini variabel yang dipakai adalah pencerminan
perbedaan bentuk-bentuk system pelayanan kesehatan. Biasanya
variabel yang digunakan adalah: gaya, sifat, letak dari pelayanan,
dan petugas yang pertama kali kontak dengan pasien.
7. Model System Kesehatan
Model ini mengintegrasikan keenam model terdahulu kedalam
model yang lebih sempurna. Dengan demikian apabila hendak
dilakukan analisis terhadap penggunaan pelayanan kesehatan,
maka harus diperhitungkan faktor-faktor yang telibat didalamnya
(keenam model di atas).
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi dalam pemanfaatan
pelayanan kesehatan menurut Andersen, yaitu Faktor Predisposisi,
Faktor Enabling, dan Faktor Kebutuhsn (Need). Setiap faktor
kemungkinan saling berpengaruh sehingga dapat memprediksi
pemanfaatan pelayanan kesehatan (Fatimah dan Indrawati, 2019).
Menurut (Notoatmodjo, 2007), perilaku perncarian pengobatan
merupakan perilaku individu maupun kelompok untuk mencari
pengobatan. Faktor penentu/determinan perilaku manusia sulit untuk
dibatasi, karena perilaku merupakan resultan dari berbagai faktor baik
internal maupun eksternal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan antara
lain teori Lawrence Green (1980). Lawrence Green mengatakan bahwa
perilaku terbentuk dari tiga faktor utama yaitu :
1) Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), terwujud
dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai
dan sebagainya.
2) Faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam
lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-
fasiltas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas,
obat-obatan, alat konstraspsi, jamban dan lain sebagainya.
3) Faktor-faktor pendorong (renforcing factors) yang terwujud
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain,
yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Menurut Anderson (1974) dalam Notoatdmodjo (2012),
menggambarkan model system kesehatan (health system model) yang
berupa model kepercayaan kesehatan.Determinan pemanfaatan
pelayanan kesehatan meliputi tiga faktor : Karakteristik predisposisi,
karakteristik pendukung, dan karakteristik kebutuhan.
1) Karakteristik Predisposisi (predisposing characteristics)
Karakteristik yang digunakan untuk menggambarkan
kecenderungan individu dalam menggunakan pelayanan
kesehatan ditentukan oleh serangkaian variable:
a) Ciri-ciri demografi :seperti umur, jenis kelain, status
perkawinan.
b) Struktur sosial: pendidikan, Pekerjaan, kesukuaan atau
ras, dan sebagainya.
c) Kepercayaan: keyakinan, sikap, serta pengetahuan
terhadap pengobatan dan penyakitnya.
2) Karakteristik Pendukung (enabling characteristics)
Karakteristik yang menunjukkan kemampuan individu dalam
menggunakan pelayaan kesehatan, yang ditujukan oleh
variabel:
a) Sumber daya keluarga: pendapatan dan tabungan
keluarga, asuransi atau sumber pendapatan lainnya.
b) Sumber daya masyarakat: jumlah sarana pengobatan,
jumlah tenaga kesehatan, resio penduduk dengan tenaga
kesehatan.
3) Karakteristik kebutuhan (need characteristics)
Karakteristik yang menunjukkan kemampuan individu untuk
menggunakan pelayanan keehatan yang ditujukan oleh adanya
kebutuhan karena alas an yang kuat. Kebutuhan (need) tersebut
dibagi menjadi 2 kategori yaitu dirasa atau perceived (subject
assessment) dan evaluated (clinical diagnosis).
D. Sintesa Peneltian
Demografi:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Kawin
4. Besarnya keluarga
Struktur Sosial:
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Kebangsaan
Sosial Psikologis:
1. Sikap
2. Keyakinan
Sumber Keluarga:
1. Pendapatan Keluarga
2. Asuransi Keluarga Penggunaan
3. Pihak yang membiayai Pelayanan Kesehatan
pelayanan kesehatan
Organisasi:
1. Sarana & prasarana kesehatan
2. Jarak fasilitas kesehatan
3. Petugas Kesehatan
Gambar 2.1
Model dalam Penggunaan Pelayanan Kesehatan oleh Andersen & Anderson
dalam (Notoatmodjo, 2012)
BAB III
KERANGKA KONSEP
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Sikap Pemanfaatan
pengobatan tradisional
Keyakinan
Pendapatan keluarga
Keterangan :
Variabel Independen :
Variabel Dependen :
3. Pendidikan
Pendidikan adalah jenis pendidikan yang telah diselesaikan
oleh responden diukur menggunakan kuesioner. Variabel pendidikan
dibagi dalam 5 kategori dengan memakai skala ordinal, yaitu :
1) Tidak sekolah/tidak tamat SD
2) Tamat SD
3) Tamat SMP
4) Tamat SMA
5) Tamat Perguruan Tinggi (D1/D3/S1/S2/S3)
Kriteria Objektif:
a. Tinggi : Jika responden Tamat SMA/Tamat perguruan tinggi
b. Rendah : Jika responden Tidak sekolah/tidak tamat SD, atau
Tamat SMP
(UU Sisdiknas No 12 Tahun 2005)
4. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan sebagai profesi
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Variabel pekerjaan pada
penelitian ini dibagi menjadi tujuh kategori dengan memakai skala
Nominal, yaitu :
a. Tidak bekerja
b. PNS/ TNI/ POLRI
c. Pegawai/ Karyawan Swasta
d. Wiraswasta/ Pedagang
e. Lain-lain
Kriteria Objektif:
a. Bekerja : Jika responden memiliki sebagai PNS/TNI?
POLRI, Karyawan Swasta, Pedagang, dan lain-lain
b. Tidak Bekerja : Jika responden tidak bekerja aktif (tidak
bekerja, pensiunan, dan/ibu rumah tangga)
(Widiantari, 2015)
5. Sikap
Sikap adalah respon atau penilaian responden tentang
pengobatan tradisional. Sikap menggambarkan suka atau tidak suka
seseorang terhadap objek. Sikap ini diukur dengan skala likert dengan
menggunakan 4 kategori dimana jawaban sangat setuju diberi skor 4,
jawaban setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat
tidak setuju diberi skor 1.
Skoring :
I = R/K
Jumlah pertanyaan = 8
a. Skor tertinggi = 8 × 4 = 32 (100%)
b. Skor terendah =8×1=8 (25%)
c. Range = Skor tertinggi – Skor terendah
= 100% - 25%
= 75%
Jumlah Kategori : 2
Interval (I) = R/K
= 75%/2
= 37,5%
Maka skor standar : 100% - 37,5% = 62,5%
Kriteria Objektif:
a. Positif : Jika jawaban responden mencapai ≥ 62,5%
b. Negatif : Jika jawaban responden mencapai <62,5%
(Ayupia, 2019)
6. Keyakinan
Keyakinan adalah kepercayaan seseorang dalam memilih
pengobatan tradisional dengan melihat manfaat, tingkat kesembuhan,
dan keamanan dari pengobatan tradisional. Keyakinan diukur dengan
skala likert dengan menggunakan 4 kategori dimana jawaban sangat
setuju diberi skor 4, jawaban setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi
skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1.
Skoring
I = R/K
Jumlah pertanyaan = 7
a. Skor tertinggi = 7 × 4 = 28 (100%)
b. Skor terendah =7×1=7 (25%)
c. Range = Skor tertinggi – Skor terendah
= 100% - 25%
= 75%
Jumlah Kategori : 2
Interval (I) = R/K
= 75%/2
= 37,5%
Maka skor standar : 100% - 37,5% = 62,5%
Kriteria Objektif:
a. Yakin : Jika jawaban responden mencapai ≥ 62,5%
b. Tidak Yakin : Jika jawaban responden mencapai <62,5%
(Amin, 2010)
7. Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga adalah penghasilan yang dihasilkan oleh
anggota keluarga yang dihitung dalam satuan rupiah. Variabel
pekerjaan pada penelitian ini dibagi menjadi 2 kategori dengan
memakai skala ordinal. Pendapatan berdasarkan pendapatan Upah
Minimum Karyawan (UMK) di kota Makassar tahun 2023 yaitu
sebesar Rp.3.523.219 yang mulai berlaku Desember 2022.
Kriteria Objektif:
a. Tinggi : Apabila responden menerima upah ≥
Rp.3.523.219
b. Rendah : Apabila responden menerima upah <
Rp.3.523.219
(Maga, 2022)
8. Jarak fasilitas kesehatan
Jarak adalah kemudahan responden dalam memperoleh akses
ke BKTM Makassar yang diukur dari jarak tempuh dan waktu.
Pengukuran variabel digunakan skala Guttman penelitian dibagi
menjadi dua dengan memakai skala nominal, jawaban positif diberi
skor 1 dan jawaban negatif diberi skor 0. Pertanyaan yang diajukan
sebanyak 5 pertanyaan dengan 2 pilihan jawaban, yaitu:
a. Ya
b. Tidak
Jumlah kategori : 2
a. Skor tertinggi = 1 × 5 = 5 (100%)
b. Skor terendah = 0 × 5 = 0 (0%)
c. Range = Skor tertinggi – Skor terendah
= 100% - 0% = 100%
Interval (I) = R/K
= 100/2
= 50%
Maka Skor standar : 100% - 50% = 50%
Kriteria Objektif :
a. Terjangkau : Jika skor responden mencapai ≥50%
b. Tidak terjangkau : Jika skor responden mencapai <50%
(Rahmiyanti, 2015)
D. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Null (H0)
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional Akupuntur, Herbal dan
Akupresur di Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM)
Makassar yaitu sebanyak 3490 pasien tahun 2022.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data
dalam penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang
berkunjung pada saat dilakukan penelitian di Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar. Kriteria responden yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah :
a. Pasien yang memanfaatkan pengobatan tradisional
(Akupuntur, Herbal, dan Akupresur).
b. Responden dapat berkomunikasi dengan baik.
c. Responden bersedia diwawancarai.
Berdasarkan jumlah populasi, maka penentuan jumlah sampel
Isaac dan Michael dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1%,
5%, dan 10% adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Tabel Isaac dan Michael
Berdasarkan gambaran table tersebut, maka jumlah sampel
dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan taraf kesalahan
10% yaitu sebanyak 251 responden di Balai Kesehatan Tradisional
Masyarakat (BKTM) Makassar.
Dari keseluruhan sampel akan diambil secara proposional pada
masing-masing pelayanan tradisionnal yang menjadi sampel pada
penelitian yaitu pelayanan akupuntur, herbal, dan akupresur dengan
teknik Proportionate stratified random sampling yaitu menggunakan
rumus alokasi proposional, adapun rumusnya sebagai berikut:
¿= ¿ ×n
N
Keterangan :
ni = Jumlah sampel per pelayanan tradisional
n = Jumlah sampel (251 Responden)
Ni = Jumlah populasi per pelayanan tradisional
N = Jumlah populasi seluruhnya (3.490)
1. Data Primer
Data Primer pada penelitian ini adalah data yang diperoleh secara
langsung di lokasi penelitian dengan metode wawancara dan
menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden dalam
bentuk pertanyaan yang telah disusun berdasarkan dengan tujuan
penelitian dan hasil observasi langsung dengan melihat keadaan di
BKTM.
2. Data Sekunder
Data Sekunder pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dan
dicatat dari BKTM berupa profil BKTM. Laporan Tahunan berupa
rekapitulasi jumlah kunjungan pasien yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dimasing-masing pelayanan, serta referensi lainnya bisa
berasal dari buku, jurnal, yang berhubungan dengan penelitian dan
pendukung lainnya.
F. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan computer untuk
dikategorikan sesuai dengan kerangka konsep dan definisi operasional dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing
Editing dilakukan untuk memeriksa hasil wawancara, angket, atau
pengamatan langsung di lapangan. Secara umum editing merupakan
kegiatan unyuk mengecek perbaikan isian kuesioner.
2. Coding
Coding memberi kode nomor jawaban dari kuesioner responden untuk
memudahkan entry data. Coding dimlai dengen pembuatan daftar
variabel, lalu membuat daftar coding yang disesuaikan dengan daftar
variabel, kemudian memindahkan data pada daftar coding.
3. Entry Data
Entry Data, memasukkan data yang telah di dapatkan melalui
kuesioner yang diisi responden ke dalam software SPSS untuk
mempermudah proses analisis hasil penelitian. Data-data yang telah
terkumpul dimasukkan ke dalam komputer berdasarkan program entry
yang telah dibuat sebelumnya.
4. Cleaning
Cleaning, memeriksa kembali data yang telah di entry untuk
memastikan tidak ada kesalahan. Hal ini dimaksudkan pada saat entry
peneliti mungkin melakukan kesalahan melihat dan membaca karena
itu perlu dilakukan cleaning sebelum dilakukan analisis data.
G. Analisis Data
H. Penyajian Data
Data yang telah diolah dan dianalisis disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi yang dilengkapi dengan penjelasan atau interpretasi dalam
bentuk narasi untuk mempermudah dalam penyampaian informasi dan
mempermudah data yang dihasilkan telah didapatkan untuk disajikan agar
mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Amisim, A., Kusen, A.W.S. dan Mamosey, W.. (2020) “Persepsi Sakit dan Sistem
Pengobatan Tradisional dan Modern Pada Orang Amungme (Studi Kasus di
Kecamatan Alama Kabupaten Mimika),” Jurnal Holistik, 13(1), hal. 1–18.
Anwar, F. (2022) WHO Mulai Lirik Manfaat Obat Tradisional, Resmikan Pusat Riset
Global Pertama, detikHealth. Tersedia pada: https://health.detik.com/berita-
detikhealth/detik-6041193/who-mlai-lirik-manfaat-obat-tradisional-resmikan-
pusat-riset-global-pertama.
Doko, H., Kenjam, Y. dan Ndoen, E.. (2019) “Determinan Pemanfaatan Kartu
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Wilayah Kerja Puskesmas Manutapen
Kecamatan Alak Kota Kupang,” Media Kesehatan Masyarakat, 1(2), hal. 68–
75.
Emiliana et al. (2022) Akupresure untuk Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja Putri
di Desa Lengkong RT04 RW03 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang. Semarang.
Hutauruk, R., Barus, T.. dan Gintiing, S. (2021) “Hubungan Sosiopsikologi Dan
Karakter Pasien Dengan Pemanfaatan Pengobatan Tradisional (BATRA)
Akupuntur,” BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology), 4(2),
hal. 138–144.
Maga, A. (2022) Pemkot Makassar tetapkan UMK 2023 sebesar Rp.3,5 Juta,
ANTARA News Makassar. Tersedia pada:
https://www.google.com/amp/s/makassar.antaranews.com/amp/berita/447775/
pemkot-makassar-tetapkan-umk-2023-sebesar-rp3,5-juta.
Mahfud, A.. dan Hayati, R. (2018) “Determinan Perilaku Kepala Keluarga Terhadap
Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Puskesmas,” Jurnal Langsat, 5(2), hal. 23–
28.
Putra, R.., Ratnasari, D. dan Septiwi, R.. (2019) “Persepsi Masyarakat Terhadap
Kinerja Lembaga Kesehatan Pada Sektor Pelayanan Pengobatan Tradisional
Di Kabupaten Purwakarta,” Journal of Holistic and Health Sciences, 3(1), hal.
1–13.
Sapitri, A., Asfianti, V. dan Marbun, E.. (2022) “Pengelolahan Tanaman Herbal
menjadi Simplisia sebagai Obat Tradisional,” Jurnal Abdimas Mutiara, 3(1),
hal. 94–102.
Saubani, A., Posumah, J.. dan Kolondam, H.. (2022) “Kualitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Lanjut Usia di Puskesmas Duono Kecamatan Ibu Tabaru
Kabupaten Halmahera Barat,” Administrasi Publik, VIII(117), hal. 1–9.
Syukur, S.. dan Asnawati, R. (2014) “No Title,” Jurnal Zaitun Universitas
Muhammadiyah Gorontalo [Preprint].
Widiantari, N.K. (2015) Hubungan Karakteristik Ibu dan Dukungan Sosial Suami
dengan Partisipasi Ibu Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Kota Denpasar.
Universitas Udayana: Denpasar.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Sehubungan dengan hal tersebut, saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon untuk mengisi kuisioner
dengan jujur dan apa adanya tanpa dipengaruhi orang lain. Saya akan menjamin
kerahasiaan pendapat dan identitas Bapak/Ibu.
Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Makassar, ……………2023
Responden
Petunjuk : Isilah sesuai dengan identitas Anda
A. Identitas Responden
No. Responden
Nama Responden
Alamat
Nomor Handphone (HP)
Umur Responden ……… Tahun
Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
Pendidikan Terakhir 1. Tidak sekolah/Tidak Tamat SD
2. Tamat SD
3. Tamat SMP
4. Tamat SMA
5. Tamat Perguruan Tinggi (D1, D3,
S1,S2, S3)
Pekerjaan 1. Tidak Bekerja
2. Pegawai Negeri Sipil atau TNI atau
POLRI
3. Pegawai/ Karyawan Swasta
4. Wiraswasta/Pedagang
5. Buruh/pekerja kasar
6. Pensiunan
7. Lain-lain
Pendapatan Keluarga 1. > Rp.3.523.219
2. < Rp.3.523.219
B. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda telah berkunjung ≥2 kali untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan tradisional
(Akupuntur, Ramuan Herbal,atau Akupresur) di BKTM
Makassar?
2 Apakah anda rutin melakukan pengobatan di BKTM
Makassar sesuai dengan anjuran dokter?
3 Anda mendapatkan rekomendasi dari keluarga dan
teman terdekat untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan tradisional di BKTM Makassar
4 Selain di BKTM, anda pernah berkunjung ke tempat
pelayanan kesehatan lainnya seperti RS dan
Puskesmas?