Makalah SSA Kelompok 3 A
Makalah SSA Kelompok 3 A
Disusun oleh:
Kelompok 3 Kelas A
Aufa Salsabila Imtisatami (08061281722031)
Eriska Febriyanti (08061181722005)
Fadila Kurnia (08061181722067)
Imayya Oktavy Belia (08061381722089)
Jessica Amalia (08061281722057)
Mutiara Larasati Br. Sihaloho(08061281722065)
Nadia Tasya Humairah (08061381722107)
Puspa Yunita (08061281722039)
Ropiana Purwaningsih (08061181722013)
Silvy Ully Marina (08061381722081)
Siti Ramadhina Aulia Andani (08061281722047)
Ulfi (08061181722021)
Yunikhe Anafisya (08061381722097)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Jurnal Internasional
Batas atau standar limit yang diperbolehkan pada kandungan oleh WHO/FDA
Deteksi spektrometri serapan atom dilakukan pada metode positifisasi. Dioptimalkan
dengan menggunakan standar linear kurva kalibrasi untuk berbagai konsentrasi. Kurva
kalibrasi dibuat dengan memplot respon terhadap konsentrasi. Hubungan linear diperoleh
untuk masing-masing senyawa. Logam berat (kadmium, timah, arsen, dan merkuri) dianalisis
pada panjang gelombang tertentu dan ion dengan intensitas atas terpilih sebagai ion dasar.
Studi ini mengungkapkan bahwa tidak ada puncak spektral yang dihasilkan dari Cd, Pb, As
dan Hg dalamAcacia catechuWilld. Ekstrak kulit kayu dan kayu batang. Hasilnya
ditabulasikan dalam Tabel 2 dan 3. Kalibrasi (grafik linearitas) Angka juga digambarkan.
Kontaminasi logam berat dalam ekstrak herbal dapat menyebabkan efek yang tidak
diinginkan dan mengakibatkan penurunan kesejahteraan keseluruhan individu. Hein 'wajib
untuk mengevaluasi keberadaan logam berat beracun dalam obat herbal sebelum manufaktur
untuk memastikan keamanan makanan dan kontrol kualitas. Sebagai kesimpulan, Acacia
catechu Willd. Ekstrak kulit kayu dan inti kayu dianalisis untuk keberadaan logam berat
beracun dengan metode standar AAS mengungkapkan batas deteksi tidak melebihi standar
yang diizinkan.
Alat yang digunakan untuk menganalisa kadar besi (Fe) pada sampel menggunakan
Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) Shimadzu Series AA-6300, dengan nyala dan
panjang gelombang maksium 248,3 nm. Karena alat ini dapat menganalisa kadar logam
secara selektif karena hanya dapat menganalisa kadar logam dan sensitifkarena dapat
menganalisa kadar logam paling kecil. Selain lampu katoda hal ini didukung oleh adanya
lampu deuterium. Dimana lampu ini akan membantu proses penyerapan cahaya sehingga
dapat mengurangi kesalahan dan mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Mempertimbangkan panjang gelombang, serta bahan bakar gas dengan menggunakan
lampu EDL berbeda maka spektrofotometer AAS menghasilkan identifikasi yang optimal.
Panjang gelombang untuk kadmium (228,80 nm), sadapan (283,31 nm), arsenik (193,70 nm)
dan merkuri (253,65 nm) ditemukan sesuai untuk deteksi HMS. Bahan bakar gas (asetilena)
dengan gas pendukung (air) dikombinasi 2,5: 15,0 L/mnt ditemukan yang terbaik
untukpemisahan kadmium dan timbal sedangkan bahan bakar gas (argon) dengan gas
pendukung (air) dalam kombinasi 5,5: 15,0 L/mnt ditemukan kuat untuk pemisahan arsenik
dan merkuri. Keuntungan dari penggunaan spektrofotometer AAS dibanding
spektrofotometer lain, hasil identifikasi lebih maksimal pada identifikasi logam berat.
BAB 3
KESIMPULAN
1. Jurnal penelitian yang pertama dilakukan untuk mengetahui kadar logam besi (Fe)
dalam air dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom terhadap
sampel air sumur galian warga di sekitar Industri “X” RT 21 Kelurahan Way Lunik
Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
2. Jurnal penelitian yang kedua dilakukan untuk menganalisis kandungan logam berat
dari ekstrak Acacia cetechu wild dengan empat logam berat beracun As, Pb, Hg, dan
Cd menggunakan spektrofotometer serapan atom.
3. Pada pengukuran panjang gelombang larutan standar Fe memberikan serapan
tertinggi pada panjang gelombang maksimum 248,3 nm, sehingga dihasilkan suatu
persamaan yang didapatkan dari absorbansi yang telah diukur dengan metode AAS
sebesar y = 0,018745x – 0,0020253.
4. Panjang gelombang yang digunakan untuk menganalisis logam berat dari ekstrak
Acacia cetechu wild terdiri dari panjang gelombang yang berbeda-beda pada setiap
atom berdasarkan serapan tertinggi di setiap atomnya.
5. Berdasarkan perhitungan kadar logam besi (Fe) pada air sumur galian warga di sekitar
industri “X” RT 21 Kelurahan Way Lunik Kecamatan Panjang, Bandar Lampung
dengan menggunakan metode AAS didapatkan hasil yang tidak memenuhi syarat
kandungan logam besi (Fe) dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengandalian Pencemaran Air yaitu 0,3 mg/l.
6. Berdasarkan hasil analisis kandungan logam berat dari ekstrak Acacia cetechu
wilddengan menggunakan metode AASdidapatkan bahwa tidak ada puncak spektral
yang dihasilkan dari Cd, Pb, As, dan Hg dalam Acacia cetechu wild.
BAB 4
PUSTAKA ACUAN
Basset, J. 1994, Buku Ajar Vogel Kimia Analisa Kuantitatif Anorganik, EGC, Jakarta.
Day, R.A. 1986, Analisa Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.
Hasni, N. A. M, dan Ulfa, A. M. 2016, Penetapan Kadar Logam Besi (Fe) pada Air Sumur
Galian Warga Sekitar Industri “X” Kecamatan Panjang dengan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom, Jurnal Analis Farmasi, 1(3): 163 – 168.
Lakshmi, T., Rajendran, R., Ezhilarasan, D. 2015, Atomic Absorption Spectrophotometric
Analysis of Heavy Metals in Acacia catechu willd., International Journal of
Pharmacognosy and Phytochemical Research, 7(4): 777-781.
Ristina, M. 2006, Petunjuk Praktikum Instrumen Kimia, STTN – Batan, Yogyakarta.
Underwood, A.L. dan Day, R.A. 2001, Analisa Kimia Kualitatif Edisi Keenam, Erlangga,
Jakarta.
LAMPIRAN