Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pengantar Ilmu Hukum Yang Dibimbing
Oleh :
DISUSUN OLEH
KATA PENGANTAR
penyusun
3
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................
BAB IV PENUTUP/SIMPULAN........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, hukum privat menjadi salah satu bidang hukum
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Hukum privat mengatur
berbagai relasi antarindividu yang bersifat pribadi, seperti hukum perdata, hukum
dagang, dan hukum keluarga. Dalam hukum privat, terdapat klasifikasi atau
pembagian hukum privat yang menjadi landasan dalam mengatur segala aktivitas
yang berhubungan dengan individu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian hukum privat menurut para ahli berikut cakupan, ciri-ciri,
dan jenis mengenai hukum privat?
2. Apa saja hal-hal yang membedakan antara hukum privat dan publik?.
C. Tujuan Penelitian
sesuai dengan maksud penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis
dalam penelitian adalah :
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur kepentingan pribadi dan cara
mempertahankannya dilakukan oleh masing-masing individu Hukum privat
adalah hukum yang mengatur hubungan antara seseorang dengan orang lain,
dengan mengutamakan kepentingan pribadi. Ini juga mencakup negara sebagai
individu yang menekankan kepentingannya. dalam hukum privat, asas dasar
otonomi warga negara adalah milik pribadi.
Dengan cara ini, warga negara dapat melindungi hak-haknya dengan tetap
terikat pada prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai pemeliharanya.
Pada hukum privat, terjadinya perselisihan hak untuk mempertahankan atau tidak
mempertahankan haknya ditentukan para pihak itu sendiri. Bahkan, dalam hukum
privat para pihak dapat memilih penyelesaian perselisihan pengadilan melalui
institusi mana, apakah lewat pengadilan, arbitrase, atau melalui mediasi
3. Menurut Peter Mahmud, yaitu “Hukum privat antara lain dipandang sebagai
hukum sehari-hari yang hidup dan ada dalam masyarakat yang dapat di-
simpangi oleh penguasa hanya melalui undang-undang dan peraturan-
peraturan”.
dan subjek bawahan - antara dua subjek, kemudian, salah satu subjek
memiliki kedudukan lebh linggi secara hukum dari subjek yang lain”.
Hukum privat bervariasi dari satu negara ke negara lain dan kadang-kadang
disebut hukum Hal ini bertujuan untuk mengatur hubungan antara individu dan
suatu kelompok lainnya secara jelas dan adil, sekaligus melindungi hak dan
kepentingan mereka. sebagai klasifikasi hukum yang mengatur bagaimana
masyarakat berinteraksi dalam aspek-aspek kehidupan sehari-hari.
Masyarakat secara Individual Ini merupakan ciri mendasar hukum privat, baik
dalam skala perseorangan dengan perseorangan maupun perseorangan dengan
kelompok masyarakat serta sebaliknya. Masalah-masalah hukum tersebut diatur
dalam wilayah hukum privat. Hukum privat mengatur hubungan antara individu,
seperti perjanjian kontrak, perbuatan melawan hukum, dan kepemilikan properti.
Sesuai Ranahnya Sebagai sebuah hukum, hal-hal yang diatur dalam hukum privat
umumnya berupa perintah atau larangan. Hal ini disebabkan tujuan hukum privat
yang dibuat untuk melindungi hak individu. Sebagian hukum privat berisi aturan
9
mengenai perilaku dalam bermasyarakat serta hal yang tidak boleh dilakukan
dalam upaya menjaga hal tersebut.
Perintah dan larangan itu pun muncul dari berbagai jalan. Bisa perintah dari atasan
pemerintah, perundangan-undangan dan dan masih banyak lagi. Perintah dan
larangan ini agar menimbulkan efek jera.
Sama seperti berbagai jenis dan ranah hukum yang lain, hukum privat juga
mendapat pengawasan dari badan yang berwenang agar proses penegakannya
tidak mengalami penyelewengan.
Memaksa Hukum privat merupakan aturan yang tegas. Namun, ada sebagian yang
bersifat memaksa dan sebagian bersifat tidak memaksa. Hal itu dikarenakan
hukum privat merupakan aturan yang juga didasarkan pada norma umum yang
berlaku di masyarakat. Sebagian aturan norma tersebut mencakup hal yang ringan,
sebagian lagi mencakup hal yang berat.
Tidak ada aturan yang sifatnya menyenangkan. Hampir semua peraturan bersifat
memaksa dan tidak menyenangkan.Karena sifatnya yang memaksa inilah, yang
mendorong orang untuk patuh dan tidak melanggar.
Bisa kita bayangkan jika tidak ada aturan tegas, maka tatanan kehidupan
masyarakat kita akan terlihat berantakan dan amburadul.hampir semua peraturan
atau hukum bersifat memaksa, sehingga seseorang bisa path dan tidak
10
Setiap warga Negara, tanpa terkecuali, setiap pelanggar wajib mendapatkan sanksi
tegas. Meski dalam kasus yang terjadi di lapangan, banyak pelanggaran kasus
suap atau semacamnya yang tidak terendus oleh pihak berwajib.
Pelanggar Tiap-tiap situasi yang diatur dalam hukum privat diganjar dengan
sanksi tertentu bagi pelanggar. Hal ini diatur berlaku bagi semua orang. Jadi,
hukum privat berlaku bagi siapapun yang terhitung sebagai individu.
Semua warga negara yang melanggar hukum wajib mendapatkan sanksi yang
tegas agar menimbulkan etek jera.Selain pemerintah, masyarakat lain juga bisa
menjadi pengawas dari berbagai pelanggaran yang terjadi dalam kehidupan.
Setiap perintah dan larangan yang termuat, wajib dipatuhi oleh seseorang dan
warga masyarakat. Jika terbukti melanggar, maka akan mendapatkan sanksi tegas.
Bentuk sanksi pun beragam, bergantung dari masing-masing kasus yang dialami.
hukum privat mempunyai ciri khas bahwa pihak yang diatur oleh hukum itu
mempunyai kebebasan untuk membuat pilihan apakah ia akan mem-pertahankan
kepentingannya atau tidak melalui aturan-aturan itu. (PIH Peter mahmud)
11
Cakupan hukum privat bisa saja bersingungan dengan hukum publik. Meski
demikian, ada batasan yang jelas yang dapat diingat. Hukum publik merupakan
hukum yang mengatur kepentingan umum, contohnya adalah hukum pidana.
Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antara satu individu
dengan individu yang lain. Jadi, hukum privat jenis ini mengatur bagaimana hak
dan kepentingan antarindividu terpenuhi dalam sebuah masyarakat.
a) Hukum tentang orang (Personenrecht) diatur dalam Bab I dan II buku II serta
buku IV bab IV KUH Perdata yang memuat hal-hal tentang manusia sebagai
subjek hukum, kecakapan untuk memiliki hak-hak,kecakapan untuk bertindak
sendiri melaksanakan hak-haknya itu,serta hal lain yang mempengaruhi
kecakapan, domisili, nama, pencatatan sipil (burgerlijk stand).
Hukum harta kekayaan relative (nisbi) yaitu hak yang timbul dari suatu
perikatan.
d) Hukum kewarisan (Erfrecht) diatur dalam Bab XII – XVIII buku II KUH
Perdata yang memuat hal-hal yang berkaitan dengan pengalihan tentang benda
atau kekayaan seorang jika telah meninggal dunia
Hukum Dagang merupakan bagian dari Hukum Perdata yang termasuk dalam
Buku III KUHPerdata yaitu dalam Hukum Perikatan. Hukum Dagang terdiri dari
2 suku kata yaitu Hukum dan Dagang. Sekarang kita lihat apa hukum itu. Hukum
tidak dapat didefinisikan secara sempurna, sebab satu-satunya hal yang tetap pada
hukum adalah sifat "tidak tepatnya isi"hukum itu.
Hukum dagang biasanya mengatur hubungan antara individu dengan badan atau
lembaga tertentu dalam urusan bisnis dan dagang. Biasanya, ada tiga sumber yang
digunakan dalam hukum dagang, yaitu hukum tertulis yang sudah dikodifikasi,
hukum tertulis yang belum dikodifikasi, dan hukum kebiasaan.
Hukum Perdata Internasional dipahami sebagai suatu proses dan juga aturan-
aturan yang akan digunakan oleh suatu pengadilan untuk menentukan hukum
manakah yang harus digunakan dalam menghadapi suatu perkara-perkara tentang
keperdataan yang berkaitan khusus dengan sistem hukum asing. (Seto and
Hardjowahono 2006)
13
Hukum acara perdata adalah sebuah hukum yang mengatur tata cara
mempertahankan hukum perdata itu sendiri apabila sedang terjadi pelanggaran
hukum sebagai penyebab tindak kriminal dalam hukum perdata materiil.Untuk
menuntut hak-hak yang lahir dari hubungan hukum itu diperlukan tata cara dan
pengaturan agar tuntutan hak tersebut berjalan sesuai dengan hukum.
Hukum yang mengatur hal itu biasa disebut hukum acara perdata.Hukum acara
mengatur bagaimana cara dan siapa yang berwenang menegakkan hukum material
dalam hal apabila terjadi pelanggaran terhadap hukum materiel.
Hukum acara perdata secara umum adalah peraturan hukum yang mengatur proses
penyelesaian perkara perdata melalui hakim (di pengadilan) sejak diajukan
gugatan, diperiksanya gugatan, diputusnya sengketa sampai pelaksanaan putusan
hakim.
Ada dua karakteristik yang dimiliki oleh hukum acara perdata, yakni:
Istilah Hukum Acara, sering juga disebut dengan istilah Hukum Proses atau
Hukum Formal. Proses berarti suatu rangkaian perbuatan, yaitu mulai dari
memasukan permohonan atau gugatan sampai selesai diputus dan dilaksanakan.
sebenarnya dan seharusnya, agar segala apa yang ditetapkan oleh pengadilan
dapat direalisir dengan secara paksa dan karenanya dapat terwujud secara pasti.
Peradilan Agama adalah salah satu dari Peradilan Negara Indonesia yang sah,
yang bersifat Peradilan Khusus, yang berwenang dalam jenis perkara perdata
Islam tertentu, bagi orang-orang islam di Indonesia.Sebagaimana diketahui bahwa
Peradilan Agama adalah Peradilan Perdata dan Peradilan islam di Indonesia jadi ia
harus mengindahkan peraturan perundang-undangan negara dan syariat islam
sekaligus.
Hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan antara dua orang atau
lebih, dengan menitikberatkan kepentingan pribadi Hukum privat juga dikenal
sebagai hukum sipil atau hukum perdata . Hukum privat tidak melibatkan
pemerintah sebagai salah satu pihak Secara artian lebih luas, hukum privat terdiri
dari beberapa jenis diantaranya.
Selain Hukum Perdata dan Hukum Dagang, dikenal pula Hukum Perselisihan.
Yang dimaksud dengan hukum perselisihan, ialah hukum yang menerangkan
peraturan apa yang menjadi peraturan hukum atau peraturan hukum mana yang
berlaku mengenai sesuatu hubungan hukum yang diadakan oleh karena suatu
peristiwa hukum yang memuat anasir-anasir yang dapat menyangkutkan dua atau
lebih tata hukum (sistem hukum) yang berlainan. Hukum Perselisihan ini dibagi
sebagai berikut :
Hukum Interlokal atau Hukum Antar Daerah atau Antar Tempat, ialah hukum
yang mengatur hubungan hukum antara orang-orang Indonesia asli dari masing-
masing lingkungan hukum Adat (Adatrechtskringen).
Hukum Antar Agama atau Hukum Interreligius, ialah hukum yang mengatur
antara lain perkawinan antara dua orang yang berlainan agamanya dan akibat
hukum dari perkawinan tersebut.
Contoh : Orang Ambon yang beragama Kristen kawin dengan orang yang
beragama Islam.
(4) Hukum Interregional: ialah hukum yang mengatur hukum antar penduduk dari
negara bagian. Hukum ini berlaku pada zaman kolonial.
BAB III
PEMBAHASAN
Hukum privat adalah cabang hukum yang mengatur hubungan antara subjek
hukum yang berkedudukan sama, seperti individu, kelompok, atau badan hukum.
Hukum privat mencakup bidang-bidang seperti hukum perdata, hukum dagang,
hukum perusahaan, hukum kontrak, hukum kekayaan intelektual, dan lain-lain.
Pada tahun 1811, Belanda dijajah oleh Perancis dan seluruh KUH Perdata
yang memuat tiga unsur yaitu hukum Romawi, hukum Jerman, dan hukum
kanonik diterapkan di Belanda dan seperti halnya Indonesia yang merupakan
wilayah jajahan Belanda pada waktu itu, hukum perdata Belanda Undang-undang
tersebut terutama didasarkan pada Kode. Aparatur Sipil Negara juga
diperkenalkan di Indonesia pada tanggal 1 Januari 1848 dengan Staatsblad Tahun
1847 Nomor 23. Namun hukum perdata Indonesia agak berbeda dengan hukum
perdata yang berlaku di Belanda pada tahun1848, apalagi jika dibandingkan
dengan hukum perdata Perancis, hanya saja asas-asasnya banyak yang diambil
dari KUH Perdata. Penerapan hukum perdata Belanda di Indonesia erat kaitannya
dengan kebijakan hukum pemerintah Hindia Belanda yang membagi penduduk
Hindia Belanda menjadi tiga golongan:
(1) Kelompok Eropa, yaitu. yaitu. seluruh orang Belanda, orang asal Eropa, orang
Jepang, orang yang hukum keluarganya berdasarkan asas yang sama dengan
hukum Belanda, serta keturunannya;
(2) Kelompok asing Tionghoa dan non-Tionghoa Oriental, misalnya Arab, India,
dan Pakistan; (3) Mereka yang telah bersatu dan menyesuaikan diri dengan
kelompok Bumi Putera. Penggolongan tersebut diatur dalam Pasal 163 IS
(Peraturan Pemerintah India) yang masih berlaku sampai saat ini berdasarkan
ketentuan Pasal 2 Ketentuan Peralihan UUD 1945.8 Peraturan perundang-
undangan yang berlaku bagi masing-masing golongan diatur dalam Pasal 131 IS It
menyatakan es: Pertama, hukum perdata dan komersial yang berlaku di Belanda
diterapkan pada perusahaan-perusahaan Eropa berdasarkan prinsip konkordansi.
Kedua, hukum perdata yang diatur dalam BW dan hukum dagang (WvK) yang
diatur dalam KUHD berlaku bagi Kelompok Tionghoa Asing Timur, dengan
beberapa pengecualian dan tambahan, sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Nomor 129 Tahun 1917 juncto Stb. 1925 nomor 557.Pengecualian dan
penambahan meliputi:
b) pencegahan perkawinan;
d) pengangkatan anak;
e) Peraturan Kongsi.
Hukum Dagang adalah hukum yang mengatur hubungan antara satu pihak
dengan pihak lain dalam urusan dagang. Hukum dagang merupakan bagian dari
hukum perdata, khususnya hukum kontrak. Karena undang-undang ini berkaitan
dengan kegiatan usaha manusia, maka termasuk juga hukum dagang. Hukum
kontrak secara khusus mengatur kontrak mengenai hubungan bisnis. Peraturan
perdagangan telah diterapkan di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Negara ini mulai merumuskan
sistem hukum nasional yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan cita-cita
bangsa Indonesia. Pada tahun 1949, UUD 1945 disahkan menjadi Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia. Hal ini membuka jalan bagi terciptanya sistem
hukum nasional yang lebih mandiri dan adil. Namun dalam praktiknya, hukum
perdata Indonesia sebagian besar masih mengadopsi hukum perdata Belanda yang
sudah ada sebelumnya. Hal ini disebabkan kurangnya sumber daya manusia,
waktu dan uang untuk membuat undang-undang swasta baru yang sesuai dengan
kondisi Indonesia. Beberapa contoh hukum perdata yang masih mengacu pada
hukum Belanda adalah KUHPerdata, KUHPerdata, dan UU Hak Tanggungan.
Hukum privat dan hukum publik adalah dua cabang utama dalam sistem
hukum yang memainkan peran yang berbeda dalam mengatur hubungan dan
kegiatan masyarakat.
Hukum tata negara dan hukum administrasi negara yang berkaitan dengan
negara dan hukum pidana bersama-sama dengan hukum acara pidana karena
berkaitan dengan kepentingan bersama diklasifikasikan sebagai hukum publik.
Sebaliknya, kepentingan yang bersifat pribadi, misalnya berdomisili, perkawinan,
22
Hukum privat, juga dikenal sebagai hukum sipil, mengatur hubungan antara
individu atau entitas swasta. Ini termasuk hukum kontrak, hukum properti, hukum
warisan, dan hukum perusahaan. Hukum privat menangani perselisihan antara
individu, bisnis, atau organisasi swasta, dan biasanya melibatkan hak, kewajiban,
dan tanggung jawab pribadi.
Dengan kata lain, perbedaan mendasar antara hukum privat dan hukum publik
terletak pada jenis hubungan yang diatur hukum privat mengatur hubungan antara
individu atau entitas swasta, sementara hukum publik mengatur hubungan yang
melibatkan pemerintah atau kepentingan masyarakat secara umum.
individual yang diciptakan melalui kontrak, agar pinak- pihak yang terlibat
kontrak diwajibkan secara hukum untuk berperilaku dengan beberapa cara timbal
balik.
Perbedaan hukum publik dan hukum privat juga ditentukan oleh siapa yang
melakukan perbuatan.23 Apabila yang melakukan perbuatan itu penguasa, yang
menguasai adalah hukum publik. Sebaliknya, jika yang melakukan perbuatan
adalah individu, perbuatan itu dikuasai oleh hukum privat. Perbuatan yang
dilakukan itu baik oleh penguasa maupun oleh masyarakat adalah dalam rangka
memaksimalisasi kemanfaatan. Pembedaan semacam itu jelas dipengaruhi oleh
pandangan utilitarianisme. Ketentuan yang bersifat privat mengatur hubungan di
antara sesama individu. Adapun ketentuan yang bersifat publik mengatur
hubungan antara negara dengan warga masyarakat.
Aturan-aturan hukum privat mempunyai ciri khas bahwa pihak yang diatur
oleh hukum itu mempunyai kebebasan untuk membuat pilihan apakah ia akan
mempertahankan kepentingannya atau tidak melalui aturan-aturan itu. Sebagai
contoh, seseorang menderita kerugian karena perbuatan orang lain tidak
memenuhi kewajiban yang tertung di dalam perjanjian. Orang tersebut dapat
mempertahankan kepentingannya dengan menggugat orang yang merugikan atau
ia menerima keadaannya tanpa melakukan tindakan apa apa (prof dr peter
mahmud marziku)
Kriteria dalam membedakan hukum publik dan hukum privat adalah siapa
yang dibebani untuk mempertahankan aturan tertentu selalu dikaitkan dengan
kepentingan yang dilindungi. Berdasarkan pemikiran tersebut, dapat dikatakan
bahwa hukum publik adalah aturan-aturan hukum yang objek utamanya adalah
kepentingan umum dan yang mempertahankannya adalah penguasa, sedangkan
hukum privat adalah aturan-aturan hukum yang objek utamanya adalah ke-
pentingan khusus yang dipertahankan atau tidaknya kepentingan itu terserah
kepada yang berkepentingan.33. P.Van Dijik, Op cit., hlm.18
24
BAB IV
PENUTUP/SIMPULAN
Hal ini memastikan bahwa perusahaan dapat beroperasi dengan lancar dan
andal, sekaligus menyediakan sarana untuk menyelesaikan perselisihan jika
timbul. Oleh karena itu, hukum privat memberikan landasan penting untuk
menjaga keadilan dan stabilitas dalam masyarakat dan berfungsi sebagai pedoman
hukum yang penting dalam berbagai aspek kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA