Laporan Pendahuluan Fraktur Klavikula - Attina Rigil Wilanti
Laporan Pendahuluan Fraktur Klavikula - Attina Rigil Wilanti
Disusun Oleh :
2023/2024
A. Anatomi dan Fisiologi Clavicula
Klavikula merupakan tulang panjang berbentuk sigmoid dengan permukaan
cembung di sepanjang ujung medialnya jika dilihat dari posisi sefalad. Klavikula berfungsi
sebagai penghubung antara kerangka aksial dan apendikular bersamaan dengan skapula,
dan masing-masing struktur ini membentuk korset dada. Meskipun tidak sebesar struktur
pendukung lainnya di tubuh, perlekatan klavikula memungkinkan fungsi dan rentang
gerak ekstremitas atas yang signifikan serta perlindungan struktur neurovaskular di bagian
posterior(Hayle, 2023)
Batang klavikula yang sebenarnya secara klinis dibagi menjadi dua bagian: dua
pertiga medial dan sepertiga lateral. Lokasi-lokasi ini digunakan untuk mengidentifikasi
dengan tepat di mana otot-otot menempel. Dua pertiga medial mempunyai tempat
perlekatan otot sternokleidomastoid (SCM) dan otot subklavia di sepanjang alur subklavia
masing-masing di superior dan inferior. Permukaan anterior merupakan perlekatan otot
pektoralis mayor dan permukaan posterior merupakan perlekatan otot sternohyoid.
Tuberositas kosta, yaitu tempat masuknya ligamen kostoklavikula dan menopang sendi
SC, juga ditemukan pada permukaan inferior. Sepertiga lateral klavikula berfungsi sebagai
tempat perlekatan otot deltoid dan trapezius masing-masing di anterior dan posterior. Di
bagian inferior, komponen konoid dan trapesium pada ligamen memberikan stabilitas
antara klavikula dan prosesus coracoid skapula(Hayle, 2023)
Tulang selangka merupakan salah satu tulang yang paling sering mengalami patah
pada tubuh manusia; Fraktur dapat disebabkan oleh kontak langsung atau transmisi gaya
karena terjatuh pada tangan yang terulur. Tergantung pada tingkat perpindahan fraktur,
pembedahan mungkin diindikasikan, dan penatalaksanaan yang tepat ditentukan secara
individual karena faktor pembeda seputar cedera tersebut(Hayle, 2023)
Tulang selangka memungkinkan fungsi ekstremitas atas secara optimal serta
melindungi ekstremitas atas dengan menyebarkan jumlah gaya yang ditransmisikan dari
kontak langsung. Posisi klavikula juga menjaga ekstremitas cukup jauh dari dada, sehingga
rentang gerak (ROM) bahu tidak terhalang. Mekanismenya yang seperti penyangga
memungkinkan skapula meluncur mulus di sepanjang dinding posterior yang sangat
penting untuk gerakan ekstremitas atas penuh. Lokasi anatomisnya juga melindungi
struktur neurovaskular, termasuk pleksus brakialis, arteri subklavia, dan vena subklavia
yang, jika terganggu, akan sangat meningkatkan morbiditas(Hayle, 2023)
B. Pengertian Fraktur Klavikula
Fraktur clavicula adalah terputusnya hubungan tulang clavicula yang disebabkan oleh
trauma langsung dan tidak langsung pada posisi lengan terputus atau tertarik keluar
(outstretched hand) karena trauma berlanjut dari pergelangan tangan sampai clavicula
(Muttaqin, 2012).
C. Etiologi Fraktur Klavikula
Umumnya fraktur disebabkan oeh trauma atau aktivitas fisik dimana terdapat tekanan
yang berlebihan pada tulang. Fraktur lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan
dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau
luka yang disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor.
1. Trauma langsung
Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang, hal tersebut akan
menyebabkan fraktur pada daerah tekanan. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat
comminuted dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan
2. Trauma tak langsung
Apabila trauma di hantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, trauma
tersebut disebut trauma tidak langsung, misalnya jatuh dengan tangan ekstensi
dapat menyebabkan fraktur pada clavicula. Pada keadaan ini jaringan lunak tetap
utuh.
3. Fraktur yang terjadi ketika tekanan atau tahanan yang menimpa tulang lebih besar
dari pada daya tahan tulang.
4. Arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang.
5. Usia penderita.
6. Kelenturan tulang dan jenis tulang (Wahyuni, 2012)
D. Klasifikasi Fraktur Klavikula
Secara umum fraktur clavicula menurut Armis (2022) diklasifikasikan menjadi tiga tipe
yaitu:
1. Fraktur pada sepertiga tengah clavicula (insiden kejadian 75% - 80%). Pada
daerah ini tulang lemah dan tipis serta umumnya terjadi pada pasien muda.
2. Fraktur atau patah tulang clavicula terjadi pada distal (insiden kejadian 15%).
3. Fraktur clavicula pada sepertiga proksimal (5% pada kejadian ini berhubungan
dengan cidera neurovaskuler).
E. Patofisiologi Fraktur Klavikula
Patofisiologi fraktur clavicula menurut Helmi (2022) adalah tulang pertama
yang mengalami proses pergerasan selama perkembangan embrio pada minggu ke lima
dan enam. Tulang clavicula, tulang humerus bagian proksimal dan tulang scapula
bersama-sama membentuk bahu. Tulang clavicula ini membantu mengangkat bahu ke
atas, keluar, dan kebelakang thorax. Pada bagian proximal tulang clavicula bergabung
dengan sternum disebut sebagai sambungan sternoclavicular (SC). Pada bagian distal
clavicula (AC), patah tulang pada umumnya mudah untuk dikenali dikarenakan tulang
clavicula adalah tulang yang terletak dibawah kulit (subcutaneus) dan tempatnya relatif
didepan. Karena posisinya yang terletak dibawah kulit maka tulang ini sangat rawan
sekali untuk patah. Patah tulang clavicula terjadi akibat tekanan yang kuat atau
hantaman yang keras ke bahu. Energi tinggi yang menekan bahu ataupun pukulan
langsung pada tulang akan menyebabkan fraktur
F. Manifestasi Klinis Frkatur Klavikula
Manifestasi klinik menurut (Helmi, Z.N, 2022) adalah keluhan nyeri pada bahu depan,
adanya riwayat trauma pada bahu atau jatuh dengan posisi tangan yang tidak optimal
(outstretched hand).
1. Look yaitu pada fase awal cidera klien terlihat mengendong lengan pada dada
untuk mencegah pergerakan. Suatu benjolan besar atau deformitas pada bahu
depan terlihat dibawah kulit dan kadang-kadang fragmen yang tajam
mengancam kulit
2. Feel didapatkan adanya nyeri tekan pada bahu depan
3. Move karena ketidakmampuan mengangkat bahu ke atas, keluar dan kebelakang
thoraks.
G. Pathway Fraktur Klavikula
Trauma Kecelakaan
Fraktur Klavikula
Ansietas
Defisit perawatan
diri
Gangguan Mobilitas
Fisik
H. Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula
1. Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang
dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah,
no. register, tanggal MRS, diagnosa medis.
2. Keluhan utama
Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri.
Nyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk
memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:
a. Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi faktor
presipitasi nyeri.
b. Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan
klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
c. Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit
menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d. Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa
berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit
mempengaruhi kemampuan fungsinya.
e. Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada
malam hari atau siang hari.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur,
yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini
bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa
ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian tubuh mana yang terkena.