Anda di halaman 1dari 4

JURNAL BELAJAR STRATEGI PEMBELAJARAN IPA

Pertemuan Topik Ringkasan Materi


Ke-
6 Real 1. Pengertian model Real World Problem Solving
(4 World Alternatif dari problem solving yaitu Real World Problem Solving
Desember Problem yang menekankan pada masalah nyata sebagai konteks bagi siswa
2023) Solving untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, serta memperoleh
pengetahuan.
2. Karakteristik model Real World Problem Solving
a) Menggabungkan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu
sehingga dapat memahami dan menyelesaikan masalah yang
kompleks
b) Mengasah kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif
untuk menemukan solusi inovatif yang belum terpikirkan
sebelumnya.
c) Kerja sama menjadi aspek penting untuk menghasilkan solusi
yang lebih efektif.
d) Siswa dilatih untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan
dan memiliki pemikiran yang terbuka dengan
mempertimbangkan perspektif dan pandangan orang lain.
e) Real World Problem Solving terdapat unsur ketidakpastian dan
melibatkan interaksi yang erat antara pemecahan masalah,
kreativitas, dan wawasan.
3. Sintaks model Real World Problem Solving
a) Formulate the problem (Merumuskan masalah)
Siswa mampu mengetahui dan merumuskan masalah secara
jelas.
b) Examine the problem (Menelaah masalah)
Siswa mampu menggunakan pengetahuan untuk memperinci
dan menganalisis masalah dari berbagai sudut.
c) Formulate a hypothesis (Merumuskan hipotesis)
Siswa mampu berimajinasi dan menghayati ruang lingkup,
sebab akibat, dan alternatif penyelesaian.
d) Collect and categorise data (Mengumpulkan dan
mengelompokkan data
Siswa mampu mencari dan menyusun data, menyajikan data
dalam bentuk grafik, gambar, dan tabel.
e) Proof of hypothesis (Pembuktian hipotesis)
Siswa mampu menelaah dan membahas data, menghubungkan,
dan menghitung.
f) Determine settlement options (Menentukan pilihan
penyelesaian)
g) Siswa mampu membuat alternatif, penyelesaian dengan
memperhitungkan akibat yang terjadi pada setiap pilihan.
4. Relevansi model Real World Problem Solving & Keterampilan Abad
21
Model pembelajaran RWPS relevan dengan keterampilan 4C, yaitu
pada sintaks formulate the problem, relevan dengan creativity,
critical thinking; pada examine the problem, relevan dengan
critical thinking dan communication; pada formulate a hypothesis,
relevan dengan creativity, critical thinking; collact and categories
data, relevan dengan critical thinking dan communication; proof of
hypothesis, relevan dengan critical thingking dan communication;
determine of settlement, relevan dengan communication,
collaboration, creativity.
5. Relevansi model Real World Problem Solving & Keterampilan
Inkuiri pada Kurikulum Merdeka
Model pembelajaran Real World Problem Solving relevan dengan
keterampilan inkuiri kurikulum merdeka, yaitu sintaks formulate
the problem relevan dengan mengamati, menanya, dan
mengajukan hipotesis; examine the problem, relevan dengan
mengamati, menanya, dan mengajukan hipotesis; formulate a
hypothesis relevan dengan mengamati, menanya, dan mengajukan
hipotesis; collact and categories data, relevan dengan
merencanakan penyelidikan, melakukan penyelidikan
(eksperimen), memproses, menganalisis data; proof of hypothesis,
relevan dengan memproses dan menganalisis data; determine of
settlement, relevan dengan mengkomunikasikan hasil,
mengevaluasi dan refleksi.
6. Keunggulan model Real World Problem Solving
a) Dapat meningkatkan dan memperluas pemikiran siswa
b) Mengembangkan pembelajaran mandiri dengan meminta
siswa melakukan refleksi terhadap pemecahan masalah di
dunia nyata.
c) Dapat melihat adanya keterkaitan antara kehidupan nyata dan
materi yang dipelajari, siswa akan lebih tertarik terhadap
pembelajaran yang berlangsung.
7. Kelemahan model Real World Problem Solving
a) Beberapa masalah nyata sangatlah kompleks dan sulit
dimengerti sepenuhnya. Model pembelajaran yang tidak
tepat akan kesulitan menangani kompleksitas juga solusi
yang efektif.
b) Kurang efektif menangani peristiwa yang tidak terjadwal
atau di luar pelatihan. Ketika dihadapkan pada situasi yang
belum pernah terlihat sebelumnya dapat memberikan
prediksi yang tidak akurat.
c) Lingkungan dunia nyata penuh dengan ketidakpastian dan
variabilitas. Perubahan yang tidak terduga, data yang tidak
lengkap, atau perubahan perilaku dapat mempengaruhi hasil.
d) Memerlukan biaya komputasi yang besar dan waktu
pelatihan yang lama untuk model pembelajaran yang
kompleks. Hal ini dapat menjadi kendala terutama dalam
lingkungan dengan keterbatasan sumber daya.
e) Lingkungan yang selalu berubah berpengaruh ke kemampuan
model untuk memberikan solusi efektif juga terbatas.
f) Beberapa masalah dunia nyata melibatkan banyak dimensi
dan faktor yang saling terkait. Model yang sederhana
mungkin tidak mampu menangani kompleksitas ini dengan
baik.
Problem 1. Pengertian model pembelajaran Problem Posing
Posing Model Pembelajaran Problem Posing (P3) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa untuk
merumuskan dan menyelesaikan masalah sendiri. Model ini
melibatkan siswa dalam proses pembuatan pertanyaan dan
pemecahan masalah yang mendorong pemahaman konsep yang lebih
mendalam. Problem posing mengacu pada tugas-tugas pengajuan
masalah sebagai tugas yang mengharuskan guru atau siswa untuk
menghasilkan masalah dan pertanyaan baru berdasarkan situasi
tertentu.
2. Karakteristik model pembelajaran Problem Posing
Ciri-ciri model problem posing sebagai berikut:
a) Proses pembelajaran yang dapat membuka rahasia realita
sehingga kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk
memformulasikan pertanyaan dari suatu masalah siswa sendiri.
b) Dapat melibatkan siswa secara aktif dengan meningkatkan
pengalaman dan pemahaman siswa, karena siswa dibiasakan
untuk membuat soal-soal baru dengan mengembangkan
potensi
3. Sintaks model pembelajaran Problem Posing
a) Explain
Guru menjelaskan suatu materi pembelajaran menggunakan
alat perga atau instrumen pembelajaran yang sesuai
b) Think
Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait materi yang
sudah dijelaskan oleh guru dan peserta didik dapat mlakukan
secara individu maupun kelompok
c) Share
Peserta didik berbagi dan bertukar pertanyaan satu sama lain
dan diminta untuk meninjau kembali pertanyaan orang lain
dan memastikan bahwa pertanyaan tersebut bukan merupakan
pengulangan dari pertanyaannya sendiri.
d) Clarify
Setelah berbagi bertukar pertanyaan peserta didik diminta
menjelaskan jawaban dari soal yang didapat di depan kelas
e) Summarize
Peserta didik diminta meringkas dan menyimpulkan apa yang
telah disampaikan peserta didik lainnya
4. Relevansi model pembelajaran Problem Posing dan keterampilan
abad 21
a) Critical thingking : Dalam Model Problem Posing, siswa
diajak untuk berpikir kritis dengan mengajukan pertanyaan
yang menantang dan memecahkan masalah yang kompleks.
Mereka belajar untuk menganalisis informasi,
mengidentifikasi asumsi, dan mengembangkan pemahaman
yang mendalam.
b) Commnication : Dalam Model Problem Posing, siswa diajak
untuk berdiskusi dengan teman sekelas, berbagi ide, dan
menyampaikan pemikiran mereka secara jelas dan terstruktur.
Hal ini membantu mereka dalam mengembangkan
keterampilan berkomunikasi yang efektif.
c) Collaboration : Dalam Model Problem Posing, siswa
seringkali bekerja dalam kelompok untuk mencari solusi atas
masalah yang diberikan. Mereka belajar untuk berkolaborasi,
mendengarkan pendapat orang lain, dan bekerja secara efektif
dalam tim.
d) Creativity and Inovation : Dalam Model Problem Posing,
siswa diberikan kebebasan untuk mencari solusi yang kreatif
dan inovatif. Mereka diajak untuk berpikir di luar kotak,
menggabungkan ide-ide baru, dan menciptakan solusi yang
unik.
5. Relevansi model pembelajaran Problem Posing dan keterampilan
inkuiri kurikulum merdeka
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, model Problem Posing dan
keterampilan inkuiri sangat relevan karena mereka mendorong siswa
untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang menantang dan menggunakan
keterampilan inkuiri, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang topik yang dipelajari dan mengembangkan
keterampilan berpikir kritis yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan di dunia nyata.
6. Keunggulan model pembelajaran Problem Posing
a) Mendorong berpikir kritis
b) Mengembangkan kreativitas
c) Meningkatkan motivasi intrinsik
d) Meningkatkan pemahaman yang mendalam
e) Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah
f) Meningkatkan keterlibatan dan partisipasi siswa
g) Mempersiapkan siswa untuk dunia nyata
7. Kelemahan model pembelajaran Problem Posing
a) Membutuhkan waktu yang lebih lama
b) Membutuhkan keterampilan guru yang kuat
c) Tantangan dalam menilai hasil pembelajaran
d) Tidak semua siswa siap secara mental dan emosional
e) Tidak semua topik cocok untuk model ini

Anda mungkin juga menyukai