Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN VI

TITRASI ARGENTOMETRI
I. TUJUAN

 Membuat dan membakukan larutan AgNO3 0,1 N.


 Penetapan Kadar Natrium Bromida dengan Metode Volhard
 Penetapan Kadar Kalium Iodida dengan metode Fajans

II. DASAR TEORI

Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang berarti perak. Jadi,
Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang
dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan endapan dengan ion Ag+. Umumnya
argentometri digunakan untuk menetapkan kadar halogen (X), dengan reaksi sebagai berikut :
X- + Ag+ AgX X = Cl, Br dan I
Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur
dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar
yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan
pemeriksaan dapat ditentukan. Terdapat tiga metode argentometri yaitu metode Mohr, Volhard
dan fayans. Perbedaan dari metode-metode tersebut didasarkan pada indikator yang digunakan
dan mekanisme reaksi titik akhir titrasi, serta keasaman larutannya.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Erlenmeyer
 Beker Gelas
 Statif dan Klem
 Buret
 Gelas Ukur
Bahan :
 AgNO3
 NaCl
 Kalium Kromat
 KI
 Asam Asetat
 Indikator Eosin

IV. PROSEDUR KERJA

1. Pembuatan Larutan AgNO3 0,1 N


Larutkan 16,989 gr AgNO3 dalam air secukupnya hingga 1000 ml.
2. Pembakuan Larutan AgNO3 0,1 N
Timbang seksama 250 mg NaCl, larutkan dalam 50 ml air. Titrasi dengan larutan AgNO 3
menggunakan 1 ml kalium kromat 5% b/v sampai berwarna cokelat merah.
1 ml AgNO3 0,1 N setara dengan 5,844 mg NaCl
Reaksi :
Ag+ + Cl- AgCl (endapan)
2 Ag+ + CrO42- Ag2CrO4
𝑚𝑔 𝑁𝑎𝐶𝑙
Normalitas AgNO3 = 𝑚𝑙 AgNO3 𝑥 𝐵𝐸 𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑥 100%

3. Penetapan Kadar Kalium Iodida dengan metode Fajans


Timbang seksama 300 mg KI, larutkan dalam 25 ml air, tambahkan 25 ml asam asetat 6%.
Titrasi dengan larutan AgNO3 0,1 N menggunakan 2 tetes indicator eosin 0,5% b/v hingga
endapan yang terbentuk berubah menjadi merah.
1 ml AgNO3 0,1 N setara dengan 16,60 mg KI
Reaksi :
Ag+ + I- AgI (endapan)
𝑚𝑙 𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑥 𝑁 𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑥 𝐵𝐸 𝐾𝐼
Kadar KI = 𝑥 100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

V. LEMBAR PENGAMATAN
1. Pembakuan AgNO3 0,1 N
No Volume AgNO3 (mL) Normalitas AgNO3 (N) Rata –rata (N)
1
2
3
2. Penetapan Kadar KI
No Volume AgNO3 0,1 N Kadar KI (%) Rata –rata (%)
(mL)
1
2
3

VI. PERTANYAAN
1. Jelaskan prinsip dari reaksi argentometri?
2. Jelaskan perbedaan antara tiga metode titrasi argentometri yaitu metode mohr, volhard
dan fajans?
3. Dari praktikum yang dikerjakan, metode titrasi apa yang digunakan ? jelaskan!

VII. DAFTAR PUSTAKA


Bassett J, et al.,1994, Buku Ajar Vogel Kimia Analisa Kuantitatif Anorganik, Penerbit
EGC,Jakarta

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1995, Farmakope Indonesia. Edisi IV.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1979, Farmakope Indonesia. Edisi III.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Mulyono, H. A. M. 2006. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Bumi Aksara. Jakarta

Day, R.A., Underwood, A.L. 2001. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga

Hardjono, Sastrohamidjojo. 2018. Kimia Dasar. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai