TITRASI ARGENTOMETRI
I. TUJUAN
Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang berarti perak. Jadi,
Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang
dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan endapan dengan ion Ag+. Umumnya
argentometri digunakan untuk menetapkan kadar halogen (X), dengan reaksi sebagai berikut :
X- + Ag+ AgX X = Cl, Br dan I
Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur
dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar
yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan
pemeriksaan dapat ditentukan. Terdapat tiga metode argentometri yaitu metode Mohr, Volhard
dan fayans. Perbedaan dari metode-metode tersebut didasarkan pada indikator yang digunakan
dan mekanisme reaksi titik akhir titrasi, serta keasaman larutannya.
V. LEMBAR PENGAMATAN
1. Pembakuan AgNO3 0,1 N
No Volume AgNO3 (mL) Normalitas AgNO3 (N) Rata –rata (N)
1
2
3
2. Penetapan Kadar KI
No Volume AgNO3 0,1 N Kadar KI (%) Rata –rata (%)
(mL)
1
2
3
VI. PERTANYAAN
1. Jelaskan prinsip dari reaksi argentometri?
2. Jelaskan perbedaan antara tiga metode titrasi argentometri yaitu metode mohr, volhard
dan fajans?
3. Dari praktikum yang dikerjakan, metode titrasi apa yang digunakan ? jelaskan!
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1995, Farmakope Indonesia. Edisi IV.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1979, Farmakope Indonesia. Edisi III.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Day, R.A., Underwood, A.L. 2001. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga